Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185790 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdurrahman
"Kota satelit merupakan kota penyangga kota metropolitan dimana kota tersebut terbentuk seiring dengan perkembangan yang terjadi di kota metropolitan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sikap penduduk Kota Depok dan Kota Bogor dan apakah sikap itu mempengaruhi niat penduduk untuk tetap tinggal di kota tersebut. Sampel pada penelitian ini adalah para pendatang yang tinggal di Kota Depok dan Kota Bogor yang bekerja di Kota Jakarta. Data yang diperoleh diolah dengan metode Structural Equation Modelling Partially Least Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kota Depok shopping dan social bonding berpengaruh positif terhadap City Brand attitude. Sementara itu hasil di kota Bogor, menunjukkan hanya social bonding yang berpengaruh terhadap City Brand attitude. Hasil penelitian lebih lanjut mennujukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara City Brand attitude terhadap intention to continue living penduduk di kota satelit baik di Kota Depok maupun di Kota Bogor.

Satellite cities are supporting cities of the major city such as Depok and Bogor for Jakarta The goal of this research is to look for factors that affect city brand attitude toward satellite City Brand image and need to find whether there is positive effect between City Brand attitude to the intention to continue living in the cities especially for those who live in Depok City and Bogor City Sample of this research was incomer residents who live in Depok and Bogor and work in Jakarta Data were gathered and analyzed using Structural Equation Modelling Partially Least Square.
The findings of this research shows that there was a positive and significant effect between shopping and social bonding to the city brand attitude in Depok City Meanwhile only social bonding that has a positive and significant effect to the city brand attitude in Bogor City Moreover both Depok and Bogor City has a same result that there was a positive and significant effect between city brand attitude and intention to continue living in the city.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rimartha Sri Arum
"Lebih dari setengah penduduk di Indonesia tinggal di kota. Penelitian ini ingin melihat keinginan penduduk untuk tetap tinggal penduduk di Kota Bogor setelah pensiun. Atribut yang digunakan untuk penelitian ini adalah keaadaan alam, peluang bisnis dan kerja, barang dan jasa, layanan pemerintah, transportasi, social bonding, tempat tinggal, biaya hidup, keamanan dan lingkungan bersih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kaitan antara atribut kota dan topologi, yaitu; keinginan untuk tetap tinggal dan lama tinggal dengan struktur kota dan kepadatan penduduk wilayah Kota Bogor.
Hasil penelitian akan menunjukan atribut kota mana yang baik dibagian wilayah struktur kota dan kepadatan penduduk. Karakteristik penduduk yaitu lama tinggal dan keinginan untuk tetap tinggal baik di karakteristik wilayah mana. Keadaan alam, barang dan jasa, peluang bisnis dan kerja, dan social bonding adalah atribut yang berperan di Kota Bogor. Penduduk yang sudah lama tinggal namun mengatakan ingin pindah, cenderung akan berada pada wilayah dengan kepadatan penduduk rendah dan berada di pusat kegiatan. Penduduk yang baru tinggal dan mengatakan akan pindah berada pada wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi dan berada pada wilayah pusat.

More than half of the population in Indonesia lives in the city. This study wanted to see intention to continue living in Bogor City after retirement. The attributes used for this study are natural conditions, business and employment opportunities, goods and services, government services, transportation, social bonding, shelter, living costs, security and clean environment. The purpose of this study was to determine the relationship between city attributes and topology, namely intention to continue living and living duration in the city, with city structure and population density.
The first results of this study will show which city attributes are good in the area of the city structure and population density. The second results of this study will show which topology are good in he area of the city structure and population density. In concusion natural conditions, goods and services, business and work opportunities, and social bonding are the attributes that play a role in Bogor City. Residents who have long duration of living but said they want to move, tend to be in areas with low population density and at the center of city structure. New residents and said they would move to areas with high population density and located in the central of city structure.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahes Gawismara
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh citra merek terhadap minat beli konsumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 warga Depok yang mengetahui mi instan Healtimie dengan metode non-probability sampling dan teknik purposive. Pengujian ini dilakukan menggunakan metode regresi linear sederhana, dimana variabel dependen adalah minat beli dan citra merek sebagai variabel independen serta kuesioner sebagai instrumen penelitannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra merek memiliki pengaruh terhadap minat beli, namun masih dalam kategori kecil. Hubungan antar variabel dalam penelitian ini menunjukan adanya korelasi dalam kategori sedang menuju kuat.

The aim of this study is to analyze the effect of brand image on purchase intention. This research applied quantitative approach. The sample of this research is 100 residents in Depok who know Healtimie instant noodle. The data were collected using non-probability sampling and purposive technique. This research used questionnaire as the instrument and analyzed with simple linear regression methods. The result shows that brand image has a little impact toward purchase intention. The Relationship between these variables showed the correlation is moderate to strong category.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Rachmatullah
"Demam Berdarah Dengue (DBD) dianggap sebagai penyakit tropis terabaikan yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan nyamuk Aedes Albopictus. DBD telah mempengaruhi sekitar 128 negara termasuk Indonesia. DKI Jakarta, Kota Bogor, dan Depok memiliki tingkat kejadian tinggi (IR)> 20 kasus baru per 100.000 orang yang lebih tinggi dari kebanyakan kabupaten di Indonesia. DBD diketahui menyebabkan kerugian ekonomi dan bahkan kematian jika tidak ditangani dengan benar. Menganalisis faktor iklim dan kepadatan populasi dapat membantu memberikan gambaran yang lebih baik tentang dinamika penularan DBD yang dapat membantu pihak berwenang merencanakan dan mengurangi kasus DBD. Studi ini menggunakan studi ekologi dan dikombinasikan dengan analisis spasial untuk membuat peta kerentanan lokasi yang digunakan dalam penelitian ini. Uji korelasi digunakan untuk melihat tingkat hubungan antara faktor iklim dengan dan tanpa jeda waktu 1 bulan dengan DBD IR. Tes Mann-Whitney juga digunakan untuk melihat apakah ada perbedaan rata-rata antara tingkat kepadatan penduduk dengan DBD IR. Hasil menunjukkan bahwa dari 59 kecamatan, ada 39 kecamatan yang dikategorikan kerentanan tinggi. Sementara itu, uji korelasi menemukan hubungan yang konsisten antara kelembaban relatif dengan atau tanpa lag dengan DBD IR. Suhu hanya menunjukkan hubungan terhadap DBD IR di Kota Bogor. Curah hujan menunjukkan hubungan di Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat, sementara curah hujan 1 bulan menunjukkan hubungan di tempat yang sama tetapi dengan korelasi yang lebih kuat. Uji Mann-Whitney menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam DBD IR antara kepadatan populasi tinggi dan kepadatan populasi menengah, tetapi dapat terlihat perbedaan dalam penyebaran DBD antara kepadatan populasi di daerah tersebut. Informasi yang disediakan dalam penelitian ini dapat membantu pihak berwenang untuk merencanakan dan menangani masalah melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pemberdayaan masyarakat.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is considered an neglected tropical disease that is transmitted through the bite of the Aedes aegypti mosquito and the Aedes Albopictus mosquito. DHF has affected around 128 countries including Indonesia. DKI Jakarta, Bogor City, and Depok have a high incidence rate (IR)> 20 new cases per 100,000 people which is higher than most districts in Indonesia. DHF is known to cause economic losses and even death if not handled properly. Analyzing climate factors and population density can help provide a better picture of the dynamics of dengue transmission which can help the authorities plan and reduce dengue cases. This study uses ecological studies and combined with spatial analysis to create a vulnerability map of the locations used in this study. Correlation test is used to see the level of relationship between climatic factors with and without a 1 month interval with DHF IR. The Mann-Whitney test is also used to see whether there is an average difference between the population density level and the DHF IR. The results show that out of 59 sub-districts, 39 sub-districts are categorized as high vulnerability. Meanwhile, the correlation test found a consistent relationship between relative humidity with or without lag with DHF IR. Temperature only shows the relationship to DHF IR in Bogor City. Rainfall shows relationships in South Jakarta, Central Jakarta, East Jakarta and West Jakarta, while 1 month rainfall shows relationships in the same place but with stronger correlations. The Mann-Whitney test shows that there is no significant difference in DHF IR between high population density and medium population density, but it can be seen differences in the spread of DHF between population density in the area. The information provided in this study can help the authorities to plan and deal with problems through eradicating mosquito nests (PSN) and community empowerment."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Khairum Nisa
"Aktivitas pemasaran tidak hanya dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produk yang mereka tawarkan. Saat ini pemerintah kota juga melakukan aktivitas pemasaran dengan melakukan city branding untuk mempromosikan kota mereka. Salah satu upaya yang dilakukan dalam strategi city branding adalah dengan mengangkat event sebagai city brand. Penelitian ini membahas bagaimana sebuah event mampu membangun awareness terhadap city brand serta minat berkunjung. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, pendekatan kualitatif dan strategi penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan pengamatan lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa awareness terhadap city brand yang dibangun oleh event pada kota tersebut diperoleh dari adanya peran media yang kerap meliput pelaksanaan event tersebut. Namun di sisi lain kedekatan juga memiliki peran terhadap awareness. Individu yang memiliki kedekatan lebih dengan kota, dengan kata lain memiliki informasi yang lebih banyak, memiliki pandangan yang berbeda tentang city brand kota yang dimaksud. Selanjutnya event yang diselenggarakan mampu membangun minat berkunjung calon wisatawan karena karakteristiknya yang mampu menarik perhatian. Tapi di sisi lain event tersebut kurang mampu membangun minat berkunjung karena dianggap kurang merepresentasikan identitas kota.

Marketing activities are not only for companies to promote their products. Nowadays city government is also doing marketing activities, such as city branding to promote their city. One of efforts made in city branding strategy is to lift the event as a city brand. This study focuses on how an event is able to build awareness of the city brand and visit intention. This research uses constructivism paradigm, qualitative research approach and case study research strategy. Data collection was done through in depth interviews and field observations. The results of this study indicate that the awareness of the city brand that raised by the event was obtained by the role of media that often cover the event. But on the other hand proximity also has a role to awareness. Individuals who have more closeness to the city, in other words have more information, have different views about the city brand city in question. Furthermore, event is able to build interest in visiting potential tourists because of its characteristics that are able to attract attention. But on the other side events are less able to build interest in visiting because it is considered less represent the identity of the city.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50007
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa Khoiriana
"Kota Bandung sering disebut-sebut sebagai "Kota Kembang", "Kota Taman", "Kota Wisata Kuliner", "Kota Fashion" atau "Paris Van Java" dan lain sebagainya adalah bagian dari brand image Kota Bandung. Terdapat keterkaitan atau persepsi masyarakat pada suatu merek kota yang dilandasi pada banyaknya pengalaman dalam mengkomunikasikannya. Oleh karena itu, diperlukan suatu perencanaan pembentukan citra untuk mewujudkan city branding yang optimal, guna mendukung citra sebuah kota menjadi lebih baik dan berdayasaing. Dua aspek pembentukannya adalah aspek komunikasi secara langsung dan tidak langsung.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola spasial brand image Kota Bandung yang terbentuk berdasarkan klasifikasi area pusat, peralihan dan pinggir kota serta menganalisis faktor apa yang mempengaruhi brand image Kota Bandung.
Metode penelitian ini adalah metode analisis spasial dan komparatif deskriptif berdasarkan klasifikasi area sampling yaitu area pusat, peralihan dan pinggir kota dengan pengambilan sampel dilakukan secara teknik accidental sampling.
Pola spasial brand image Kota Bandung berdasarkan klasifikasi area di pusat kota terbentuk lima brand image yaitu Kota Bandung sebagai "Kota Belanja", "Kota Taman", "Kota Wisata", "Kota Kuliner" dan "Kota Fashion".
Berbeda dengan area peralihan dan pinggiran Kota Bandung, dimana brand image Kota Bandung yang terbentuk diarea peralihan kota yaitu Kota Bandung sebagai "Kota Wisata" sedangkan diarea pinggir kota terbentuk dua brand image yaitu Kota Bandung sebagai "Kota Taman" dan "Kota Wisata". Faktor yang mempengaruhi brand image Kota Bandung adalah aspek komunikasi, yang keberadaanya bersifat tangible dan intensif diarea pusat kota. Sementara itu, diarea peralihan dan pinggir kota dipengaruhi oleh aspek komunikasi secara tidak langsung yang didasarkan pada banyaknya pengalaman masyarakat Kota Bandung dalam mengkomunikasikan brand image Kota Bandung.

Bandung City is often known as "Kota Kembang", "Kota Taman", "Kota Wisata Kuliner", "Kota Fashion" or "Paris Van Java" and so forth is part of the brand image Bandung City. There is a correlation or perception of society in a city brand based on many experiences in communicating it. Therefore, we need an image formation plan to realize the optimal city branding, in order to support the image of a city to be better and competitive. Two aspects of its formation are the aspects of communication intentional and unintentional.
The purpose of this research is to know the spatial pattern of brand image Bandung City that is formed based on the classification of downtown area, transition and periphery and to analyze what factors affect the brand image Bandung City.
This research method is spatial analysis and comparative descriptive based on classification of sampling area consist of downtown area, transition and periphery with sampling is done by accidental sampling technique.
Spatial pattern of Bandung City s brand image based on downtown area classification formed five brand image of Bandung as Kota Belanja Kota Taman Kota Wisata Kota Kuliner dan Kota Fashion.
In contrast to the transition area and peripheryof Bandung, where the brand image of Bandung City is formed in the transition area of Bandung City as Kota Wisata while the periphery are formed two brand image of Bandung as Kota Taman and Kota Wisata. Factors affecting the brand image of Bandung is the aspect of communication, which existence is tangible and intensive in downtown area. Meanwhile, the transition area and periphery is influenced by unintentional communication aspects based on Bandung society experiences in communicating the brand image of Bandung City.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Dionika
"Pemahaman mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan masyarakat terhadap digital public service penting untuk keberhasilan penerimaan dan penggunaan digital public service itu sendiri. UTAUT 2 sebagai model yang menganalisis penerimaan dan penggunaan teknologi terlebih penggunaan teknologi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam organisasi, seperti Pemerintahan. Pemerintah Kota Tangerang Selatan telah mengimplementasikan strategi  smart city dengan berbagai digital public service dinilai berhasil dengan berbagai prestasi yang didapat. Digital public service terdiri dari berbagai aplikasi dan situs yang memungkinkan masyarakat untuk mengakses informasi, layanan jasa administrasi kependudukan dan jasa-jasa lain seperti perizinan, pembayaran pajak, retribusi, dll. yang disediakan oleh Pemerintah Daerah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji bahwa model UTAUT 2 dengan penambahan variabel percaya teraplikasi pada penerimaan dan penggunaan digital public service oleh penduduk Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen kuasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model UTAUT 2 tidak teraplikasi sepenuhnya terhadap penerimaan dan penggunaan digial public service Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Ketujuh konstruk dalam model UTAUT 2 yaitu harapan kinerja, harapan usaha, pengaruh sosial, fasilitas pendukung, motivasi hedonis, nilai harga dan kebiasaan hanya motivasi hedonis yang tidak berpengaruh terhadap niat penggunaan dan perilaku penggunaan digital public service Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Selain itu, Gender, usia dan pengalaman sebagai variabel pemoderator memoderiasi variabel eksogen terhadap variabel endogen namun tidak pada semua konstruk.

Understanding publics acceptance towards digital public service is important for the successful acceptance and use of the digital public service itself. UTAUT 2 as a model that analyzes the acceptance and use of technology, especially the use of technology that aims to improve efficiency and effectiveness in organizations, such as government. The South Tangerang City Government has implemented a smart city strategy with various digital public services considered to be successful with various achievements. Digital public services consist of various applications and sites that allow the public to access information, population administration services and other services such as licensing, tax payments, levies, etc. provided by the Regional Government. The purpose of this research was to prove that the UTAUT 2  with the addition of variables believed was applied into acceptance and use of digital public services by residents of South Tangerang City. This research uses a quantitative approach with quasi experimental methods. The results of this study indicate that the UTAUT 2 is not fully applied into accapetance and use of the digial public service of South Tangerang City Government. The seven constructs in the UTAUT 2, performance expectations, business expectations, social influences, supporting facilities, hedonic motivation, price values and habits are only hedonic motivations that do not affect the behavioural intention and use behaviour  of digital public service in South Tangerang City Government. In addition, gender, age and experience as moderating variables modulate exogenous variables towards endogenous variables but not all constructs."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T54185
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ama Muttahizi Ahadan Auhan
"Depok merupakan salah satu kawasan penyangga Ibu Kota Jakarta yang besar dan
berbentuk Kota Mandiri. Dalam pengembangan Kota Depok khususnya bidang tata bangunan
banyak sekali proyek-proyek yang ditangani mengalami keterlambatan sehingga terjadi
penambahan waktu dan biaya, serta menyebabkan melebihi APBD Pemerintah Kota
Depok.Untuk itu perlu diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya dan bagaimana cara
menanggulanginya. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi keterlambatan proyek konstruksi di Kota Depok dan menganalisis tindakan yang
perlu dilakukan untuk menanggulanginya. Ada 5 variabel yang akan diteliti pada penelitian ini
yaitu pemilik proyek, kontraktor, konsultan, tanggung jawab bersama, eksternal, keterlambatan
dan tindakan pengendalian. Penelitian ini merupakan penelitian campuran yang menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan SEM-PLS dan pendekatan kualitatif dalam menganalisis tindakan untuk menanggulangi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini diharapkan dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan proyek serta tindakan pengendaliannya. Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan pengelolaanterhadap proyek-proyek yang ada di Kota Depok.

Depok is one of the large buffer zones for the capital city of Jakarta and is in the form of an independent city. In the development of Depok City, especially in the field of building planning, there are many projects handled which have been delayed resulting in additional time and costs, and causing it to exceed the Depok City Government APBD. For this reason, it is necessary to identify the factors that influence them and how to overcome them. The purpose of this study is to identify the factors that affect construction project delays in Depok City and analyze the actions that need to be taken to overcome them. There are 5 variables that will be examined in this study, namely project owners, contractors, consultants, shared responsibility, external, delays and control measures. This research is a mixed study that uses a quantitative approach with SEM-PLS and a qualitative approach in analyzing actions to overcome the factors that influence it. This research is expected to identify the factors that influence project delays and their control measures. This research can be used as a reference in managing projects in Depok City."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Krisnawaty
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis risiko pajanan timbal dalam air minum terhadap kejadian hipertensi pada penduduk yang bermukim di sekitar TPA Cipayung Kota Depok, Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode PHA (Public Health Assessment) yaitu terdapat dua metode penelitian: ARKL (Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan) dan EKL (Epidemiologi Kesehatan Lingkungan) dengan desain studi cross sectional. Hasil penelitian didapatkan tingkat risiko terhadap efek non karsinogenik pada pajanan timbal dalam air sumur yang dikonsumsi oleh penduduk di sekitar TPA Cipayung masih berada dibawah batas aman yaitu RQ real-time ≤1 (RQ real-time maksimal pada 0.669). Sedangkan pada perhitungan RQ lifespan 40 tahun didapatkan nilai RQ>1 yaitu RQ=1.071. Artinya responden yang mengkonsumsi air sumur terpajan timbal akan berisiko tidak aman terhadap gangguan kesehatan non karsinogenik pada 40 tahun yang akan datang. Perhitungan tingkat risiko terhadap efek karsinogenik pada pajanan timbal dalam air sumur yang dikonsumsi oleh penduduk di sekitar TPA Cipayung, pada jangka waktu 100 tahun yang akan datang berada pada batas aman (ECR 100 tahun = 1.37x10-6). Analisis bivariat yang dilakukan antara tingkat risiko pajanan timbal dalam air sumur dengan kejadian hipertensi tidak didapatkan hubungan yang signifikan dengan nilai p=0.322. Hasil analisis multivariat didapatkan peluang pada responden yang mengkonsumsi air sumur terpajan timbal sebesar 0.193 kali menderita hipertensi dibandingkan dengan responden yang tidak mengkonsumsi air sumur terpajan timbal setelah dikontrol oleh variabel konsumsi lemak jenuh, umur, kebiasaan merokok, aktivitas fisik kurang dan konsumsi garam tinggi.

This study aims to analyze the risk of lead exposure in drinking water to the incidence of hypertension in residents living around the TPA Cipayung in Depok City, 2019. This study uses the PHA (Public Health Assessment) method, there are two research methods: ARKL (Health Risk Analysis Environment) and EKL (Epidemiology of Environmental Health) with a cross sectional study design. The results showed that the level of risk for non-carcinogenic effects on lead exposure in well water consumed by residents around the TPA Cipayung was still below the safe limit of real-time RQ ≤1 (maximum real-time RQ at 0.669). The calculation of 40 years lifespan RQ is >1 (RQ = 1.071). This means that respondents who consume lead-exposed well water will be at risk of being unsafe for non-carcinogenic health problems in the next 40 years. Calculation of risk level for carcinogenic effects on lead exposure in well water consumed by residents living around the TPA Cipayung, in the period of 100 years to come is at the safe limit (ECR 100 years = 1.37x10-6). Bivariate analysis conducted between the level of risk of lead exposure in well water and the incidence of hypertension did not show a significant relationship with the value of p = 0.322. The results of multivariate analysis showed that respondents who consumed lead water exposed to 0.193 times had hypertension compared to respondents who did not consume lead-exposed well water after being controlled by variables of saturated fat consumption, age, smoking habits, lack of physical activity and high salt consumption"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mandagie, Christal Fransisca
"Skripsi ini menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi implementasi Program Depok Cyber City di Kota Depok. Penelitian dalam skripsi ini bertujuan memberikan gambaran analisis faktor-faktor tersebut dengan menggunakan metode kualitatif melalui teknik pengumpulan data dan wawancara yang mendalam yang disertai pula oleh studi kepustakaan. Penelitian menemukan bahwa Program Depok Cyber City belum berjalan dengan baik karena, secara teoritis dan berdasarkan hasil wawancara tersebut, terdapat beberapa faktor yang memengaruhinya seperti komunikasi antar pihak yang terlibat dan dengan masyarakat, sumber daya manusia dan anggaran, dan dukungan publik terhadap program.

This thesis analyzes the factors which affect the implementation of Depok Cyber City program in the city which bears its name. The objective of the research within is to define an analytic image of those factors by using qualitative methode through data collection and in-depth interviews which also supported by literature study. In the end, the research found out that the Depok Cyber City implementation has not going well , theoritically and based upon those interviews, because several affecting factors such as communication between the involved parties and between government and the public, human and monetary resources, and society support for it."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57426
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>