Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 204519 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Defri
"[Hingga tahun 2012 angka kesakitan demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Pesawaran masih tinggi yaitu sebesar 67,50 per 100.000 penduduk. Angka kematian DBD atau Case Fatality Rate (CFR) di Kabupaten Pesawaran merupakan kedua tertinggi di Provinsi Lampung, yaitu sebesar 1,43 per 100.000 orang. Untuk Kecamatan Teluk Pandan pada tahun 2015 sampai dengan bulan Mei tedapat 23 kasus DBD, khusus untuk desa Hurun terjadi 3 kasus Penyebab kejadian. DBD ditenggarai oleh keberadan jentik dan jumlah penampungan air dan kebiasaan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Skripsi ini menyajikan sejauh mana perubahan keterampilan anak sekolah serta apakah juga terjadi penurunan angka cointainer index dan house index di rumah masing-masing siswa yang mengikuti kegiatan pelatihan. Penelitian ini merupakan studi intervensi, dengan metode One-Group Pretest-posttest design. Populasi target dari penelitian ini adalah seluruh peserta didik SDN 2 Hurun, sedangkan sampel adalah seluruh siswa kelas 4 dan 5 yang berusia rata-rata 11 tahun. Hasil uji statistik menunjukkan ada pengaruh pelatihan dengan perubahan keterampilan siswa dalam melakukan PSN (p=0,001), serta penurunan kepadatan jentik berdasarkan angka container index (p=0,000) dan house index (p=0,44). Disarankan perlunya pelatihan PSN untuk meningkatkan keterampilan dan menggalakan kegiatan PSN agar menurunkan kepadatan jentik.
;By the year of 2012, the morbidity rate of Dengue Fever in Pesawaran District remained high which was 67.5 per 100,000 population. The mortality rate or Case Fatality Rate (CFR) of Dengue Fever in Pesawaran District reached the second highest position in the Province of Lampung which was 1.43 per 100,000 inhabitants. By May 2015, there was 25 cases and 3 cases in Teluk Pandan sub-district and Hurun Village respectively. The main cause of Dengue Fever was the existence of mosquito larvae, the number of water reservoirs, and the habit of mosquito breeding control (PSN). This study aims to determine the skills change of the school students, as well as the change of container index and house index after training. This study was an intervention study with One-Group Pretest-posttest design. The target population was all students of SDN 2 Hurun, while the sample was all fourth and fifth-class student with the average age around 11 years old. The results of statistics testing indicated that there was a significant effect of training with the skill change of the students in doing mosquito breeding control (p=0,001). There was also a reduction of the density of larvae according to container index (p=0,0001) and house index (p=0,44). It was suggested that mosquito breeding control (PSN) training should be held in order to increase students skill and mosquito breeding control implementation should be enhanced in order to reduce the number of larvae.
, By the year of 2012, the morbidity rate of Dengue Fever in Pesawaran District remained high which was 67.5 per 100,000 population. The mortality rate or Case Fatality Rate (CFR) of Dengue Fever in Pesawaran District reached the second highest position in the Province of Lampung which was 1.43 per 100,000 inhabitants. By May 2015, there was 25 cases and 3 cases in Teluk Pandan sub-district and Hurun Village respectively. The main cause of Dengue Fever was the existence of mosquito larvae, the number of water reservoirs, and the habit of mosquito breeding control (PSN). This study aims to determine the skills change of the school students, as well as the change of container index and house index after training. This study was an intervention study with One-Group Pretest-posttest design. The target population was all students of SDN 2 Hurun, while the sample was all fourth and fifth-class student with the average age around 11 years old. The results of statistics testing indicated that there was a significant effect of training with the skill change of the students in doing mosquito breeding control (p=0,001). There was also a reduction of the density of larvae according to container index (p=0,0001) and house index (p=0,44). It was suggested that mosquito breeding control (PSN) training should be held in order to increase students skill and mosquito breeding control implementation should be enhanced in order to reduce the number of larvae.
]"
Universitas Indonesia, 2015
S61198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Meylisa Saragi
"Pemberian pelayanan kepada masyarakat tentunya membutuhkan dukungan sosial dari lingkungan sekitar. Dukungan sosial menurut Taylor (2006) adalah sebagai pertukaran interpersonal, dengan memberikan bantuan kepada orang lain, bertukar informasi, dan melibatkan emosi untuk saling memberikan bantuan dalam bentuk saran maupun materi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dukungan sosial yang diberikan masyarakat sekitar kepada Kader Jumantik di Kota Bekasi serta faktor pendukung dan faktor penghambat dalam proses pemberian dukungan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara rinci serta menjelaskan serangkaian tahapan atau langkah-langkah. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara mendalam, observasi, studi literatur, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial yang diberikan masyarakatn kepada Kader Jumantik PKK Kelurahan Mustikajaya, Bekasi mencakup dukungan sosial, instrumental, penghargaan, emosional dan integrasi sosial. Faktor pendukung dukungan ini relasi dan respon positif yang diberikan masyarakat kepada kader jumantik, PKK Kelurahan Mustikajaya. Sedangkan, faktor penghambat dukungan sosial adalah terdapat beberapa masyarakat yang memiliki ketidakpercayaan kepada kader jumantik dalam memberikan pelayanan. Sumber-sumber dukungan sosial yang diberikan masyarakat kepada kader jumantik berasal dari tetangga dekat dan jauh, suami serta anak. Terlepas dari adanya faktor pendukung dan penghambat, dukungan sosial ini meningkatkan kualitas pelayanan kader jumantik. Peneliti merancang penelitian bersama dengan pemangku kepentingan dari institusi, Desa Mustikajaya, dan mereka telah menyetujui peneliti untuk melakukan penelitian selama pandemi COVID 19, dengan memperhatikan protokol kesehatan

Providing services to the community requires social support from the surrounding environment. Social support according to Taylor (2006) is an interpersonal exchange, by providing assistance to others, exchanging information, and engaging emotions to provide mutual assistance in the form of suggestions and materials. This study aims to determine the social support provided by the surrounding community to Jumantik Cadres in Bekasi City as well as supporting and inhibiting factors in the process of providing social support. This study uses a qualitative approach with a descriptive design that aims to provide a detailed description and explain a series of stages or steps. The data collection techniques used were in-depth interviews, observation, literature study, and documentation study. The results of this study indicate that the social support provided by the community to the Jumantik PKK cadres of Mustikajaya Village, Bekasi includes social support, instrumental, appreciation, emotional and social integration. The supporting factors for this support are the positive relationships and responses given by the community to Jumantik cadres, PKK, Mustikajaya Village. Meanwhile, the inhibiting factor for social support is that there are some people who have distrust of jumantik cadres in providing services. Sources of social support provided by the community to larva monitoring cadres come from near and far neighbors, husbands and children. Apart from the existence of supporting and inhibiting factors, this social support improves the service quality of jumantik cadres. Researchers designed joint research with stakeholders from institutions, Mustikajaya Village, and they have approved researchers to carry out research during the COVID 19 pandemic, by paying attention to health protocols."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Jasad hayati Mesocycops sp dipelihara dan dikembangkan di Stasiun Penelitian Vektor Penyakit Salatiga agar dapat digunakan untuk menunjang penelitian-penelitian pengendalian vektor baik di laboratorium maupun di lapangan. Untuk mengetahui efisiensi predasi Mesocyclops sp, telah diuji kemampuan makannya terhadap jentik nyamuk An.acoinitus, Cx.quinquefasciatus dan Ae.aegypti instar I masing-masing dengan ukuran panjang berturut-turut 1,25 mm ; 1,75 mm ; 2,30 mm. Hasil pengujian selama 24 jam, 48 jam, dan 72 jam terlihat bahwa jentik nyamuk Ae.aegypti menunjukkan persentase kematian paling tinggi. Efisiensi predasi Mesocyclops sp (betina dan jantan) tidak dipengaruhi oleh panjangnya jentik nyamuk. Tidak ditemukan korelasi antara panjang jentik nyamuk (mm) dan persentase kematian jentik nyamuk.
"
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengisolasi bakteri patogen lokal Bacillus thuringiensis dari sampel jentik nyamuk dan sampel tanah dari berbagai habitat lubang pohon. Isolasi dilakukan pada media nutrien agar (2,3 gr/100ml), suhu 30C, selama 48 jam, diperoleh isolat B. thuringiensis. Masing-masing isolat dumurnikan dalam media antibiotik “NYPC” yang terdiri dari mutrien agar, ekstrak ragi, antibiotik polimiksin B sulfat 1,0 mg/ml dan kloramfenikol 0,1 mg/ml dan tanpa antibiotik (nutrien agar 2,3 gr/100 ml) selama 48 jam, suhu 30C. Mengingat bahwa 87,5% isolat B.thuringiensis yang dimurnikan dalam media antibiotik “NYPC” mempunyai patogenitas > 50%, maka “NYPC” lebih sensitif dan selektif daripada nutrien agar untuk mengisolasi B.thuringiensis. "
MPARIN 9 (1-2) 1996
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Toxorhynchites adalah nyamuk berukuran paling besar, tidak menghisap darah, bentuk probosisnya setengah distal membengkok ke bawah dan larvanya bersifat kanibalistik. Pengamatan biologik terhadap Tx.amboinensis dilakukan di laboratorium sesuai dengan cara yang lazim digunakan pada pemeliharaan Toxorhynchites. Hasil pengamatan terhadap 18 ekor nyamuk betina selama 8 hari yang dikumpulkan dalam satu kandang nyamuk, 89,9% meletakkan telur pada cawan hitam, sedangkan sisanya pada cawan hijau 1,6% , merah 3,5%, kuning 0,4% , dan warna perak 1.6%.
"
MPARIN 6 (1-2) 1993
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adityo Darmawan
"Banyak cara mengendalikan nyamuk vektor demam berdarah dengue (DBD) antara lain dengan menggunakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan agen biologis seperti Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Tujuan penelitian adalah membandingkan efektifitas Bti terhadap larva Aedes aegypti pada container Tempat Penampungan Air (TPA) dan PSN pada non Tempat penampungan Air (non-TPA) di Kelurahan Cempaka Putih Barat. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan intervensi pemberian Bti pada container TPA dan PSN pada container non-TPA. Survei dilakukan dengan single larva method terhadap semua container. Hasilnya didapatkan 10/185 container TPA positif larva pada survei pertama dan menurun menjadi 8/185 container pada survei kedua. Pada uji Mc Nemar diperoleh p=0,744 untuk TPA yang berarti penurunan tersebut tidak bermakna. Pada container Non-TPA didapatkan 16/65 container positif larva pada survei pertama dan menurun menjadi 3/65 container positif larva pada survei kedua. Pada uji McNemar didapatkan p=0,001 sehingga penurunan tersebut bermakna. Disimpulkan bahwa Bti tidak efektif untuk memberantas larva Ae. aegypti di container TPA di Kelurahan Cempaka Putih Barat.

There are many ways of controlling dengue hemorraghic fever's vector, some of them by using PSN and Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). The purpose of this research is to know the effectiveness of Bti on Aedes aegypti's larva on TPA and PSN non-TPA container in Kelurahan Cempaka Putih Barat. This research uses experimental design with the intervention of Bti on TPA container and PSN on non-TPA container.The survey was done with single larval method on all of the container. The result shows that there're 10/185 larval positive TPA container which decreased to 8/185 container after the application of Bti. On McNemar test, the result (p=0,744) shows that there's no significant decrease. On non-TPA container, there're 16/65 larval positive container which decreased to 3/65 on the second survey. On McNemar test, the result (p=0,001) shows that there's significant decrease. In conclusion, Bti is not effective in controlling Ae. aegypti's larva in TPA container and PSN is effective in controlling Ae. aegypti's larva in non-TPA container in Kelurahan Cempaka Putih Barat.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Punto Dewo
"Demam Berdarah Dengue (DBD) penyakit yang sering menimbulkan kejadian luar biasa dan menyebabkan kematian, di Kabupaten Sambas setiap tahunnya selalu ada kasus DBD sehingga merupakan Kabupaten Endemis DBD di Kalimantan Barat. Kebiasaan rnenggunakan gentong untuk menampung air yang tidak ditutup menjadikan salah satu perindukan nyarnuk Aedes aegypti yang sangat potensial menimbulkan kasus DBD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepung daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb) terhadap jentik (Aedes aegypti) di gentong.
Rancangan penetitian ini adalah Eksperirnen Koasi sederhana karena adanya intervensi yang penulis lakukan yaitu dengan melakukan pembubuhan tepung daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb) ke dalam gentong yang biasa digunakan sehari - hari oleh masyarakat. Gentong yang digunakan berjumlah 39 buah dan berada di 3 rumah, jadi setiap rumah disiapkan 13 gentong dengan perincian 4 gentong dibubuhi 1900 ppm tepung daun pandan wangi, 4 gentong dibubuhi 2200 ppm tepung daun pandan wangi, 4 gentong dibubuhi 2500 ppm tepung daun pandan wangi dan 1 gentong tidak dibubuhi tepung daun pandan wangi (konsentrasi 0 ppm).
Hasil penetitian menunjukkan bahwa pembubuhan tepung daun pandan dengan konsentrasi 1900 ppm, 2200 ppm dan 2500 ppm dapat menununkan jumlah jentik sampai tidak terdapat lagi jentik di gentong pada akhir pengamatan (96 jam). Waktu kontak tepung daun dengan jentik di gentong juga mempunyai pengaruh terhadap jumlah jentik dalam gentong, pengaruh yang bermakna terjadi setelah waktu kontak lebih dari 24 jam dan akhirnya tidak ada lagi jentik di gentong pada akhir pengamatan (96 jam).
Disimpulkan bahwa pengaruh pembubuhan tepung daun pandan terhadap jumlah jentik di dalam gentong disebabkan adanya zat-zat yang terkandung dalam daun pandan wangi, salah satunya adalah saponin yang dapat menyebabkan dinding traktus digestivus dari jentik menjadi pecah dan akhirnya mati. Dari penelitian ini maka disarankan agar tepung daun pandan wangi dapat digunakan dimasyarakat terutama daerah yang sulit mendapatkan garam abate untuk membunuh jentik dalam gentong dengan dosis 19 gram sampai 25 gram setiap 100 liter air.
Daftar Pustaka : 19 buah (1981 - 2003)

The Influence Of Pandan Wangi Leaves (Pandanus Amaryllifolius Roxb) Powder On Mosquitoe Larvae Aedes Aegypti In Sambas Distric In 2004Dengue fever is a disease that often cause outbreak and result in death. Sambas district (in west Kalimantan province) is categorized as an area endemic of dengue fever, as there are dengue fever cases identified every year. The habit of using ceramic water containers without a [id is a potential cause of dengue fever, as the containers become a breading place for the mosquitoes. This study to find out whether pandan wangi leaves powder has any influence on Aedes aegypti larvae in water containers.
The design of study is simple experimental, where pandan wangi leaves powder were added to the water containers in homes. There were 39 water containers used in this study and located in 3 houses. In each house, there were I3 water containers in total, with 4 water containers being added pandan wangi leaves powder with a concentration of 1900 ppm, 4 containers with 2200 ppm, another 4 containers with 2500 ppm, and I containers were not being added with the powder at all (concentration 0 ppm).
The result of the study show that the addition of pandan wangi leaves powder with the concentration of 1900 ppm, 2200 ppm, and 2500 ppm can decrease the number of mosquito larvae up to a point where no larvae was found alive at the end of observation period (96 hours). The period of contact of pandan wangi leaves powder with the mosquito larvae also had an effect on the number of larvae in the water containers. A significant effect was shown after the period of contact exceeded 24 hours, until no more larvae was found at the end of observation period (96 hours).
It is concluded that the influence of adding pandan wangi leaves powder on the number of mosquito larvae in water containers was causes by several substances in the leaves, one of which is saponin. Saponin can cause the lining of larvae's tractus digestivus to tear away, leading to is death. It can be recommended from this study that pandan wangi leaves powder should be used widely, especially in areas where abate salt is difficult to obtain, with the recommended dosage of 19 - 25 grams per 100 liters.
Bibliography : 19 (1985 - 2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12676
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qonita Anis Zain
"Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus yang tersebar lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Di Kelurahan Beji, Kota Depok, kasus DBD telah menunjukkan tren yang tinggi selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, wilayah ini mencatat jumlah kasus tertinggi di Kota Depok, dengan total 177 kasus dan incidence rate (IR) sebesar 370,73 per 100.000 penduduk. Analisis awal mengindikasikan bahwa faktor lingkungan rumah dan partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang belum optimal dapat menjadi faktor tingginya kasus DBD di Kelurahan Beji. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh kondisi lingkungan rumah dan praktik PSN terhadap kejadian DBD di Kelurahan Beji tahun 2024. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Beji, Kota Depok selama periode Mei-Juni 2024 dengan menggunakan desain studi kasus kontrol. Sampel terdiri dari 35 orang kasus dan 35 orang kontrol. Sampel kasus dipilih menggunakan simple random sampling dari laporan kasus DBD yang tercatat di Puskesmas Depok Utara, sementara sampel kontrol dipilih dari tetangga terdekat dari rumah kasus. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini meliputi laporan kasus DBD dari Puskesmas Depok Utara, kuesioner, dan lembar observasi keberadaan jentik nyamuk. Analisis data meliputi univariat dan bivariat (uji Chi Square). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian DBD pada penelitian ini adalah keberadaan jentik (p-value = 0,026 ; OR = 4,58), container index (CI) (p-value = 0,014 ; OR = 7,56), sumber air bersih (p-value = 0,036 ; OR = 0,205), dan kebiasaan menggantung pakaian kotor (p-value = 0,046 ; OR = 0,31). Puskesmas Depok Utara dan Dinas Kesehatan Kota Depok disarankan untuk mengadakan program insentif bagi rumah tangga yang konsisten menerapkan PSN 3M Plus, memberikan sanksi bagi yang tidak mematuhi, dan menggiatkan gerakan 1 rumah 1 jumantik. Masyarakat Kelurahan Beji juga harus berpartisipasi aktif dalam gerakan 1 rumah 1 jumantik, meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan dalam melaksanakan praktik PSN, serta menghindari kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko DBD.

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a viral infection transmitted through the bites of Aedes aegypti and Aedes albopictus mosquitoes. In Beji Subdistrict, Depok City, DHF cases have shown a high trend over the past few years. In 2022, this area recorded the highest number of cases in Depok City, with a total of 177 cases and an incidence rate (IR) of 370,73 per 100.000 population. Initial analysis indicates that household environmental factors and suboptimal community participation in mosquito nest eradication may contribute to the high number of DHF cases in Beji Subdistrict. This study aims to identify the influence of household environmental conditions and mosquito nest eradication practices on the incidence of DHF in Beji Subdistrict in 2024. The research was conducted in Beji Subdistrict, Depok City, from May to June 2024 using a case-control study design. The sample consisted of 35 cases and 35 controls. Case samples were selected using simple random sampling from DHF case reports recorded at Depok Utara Public Health Center, while control samples were selected from the nearest neighbors of the case households. The instruments used in this study included DHF case reports from Depok Utara Public Health Center, questionnaires, and observation sheets for mosquito larvae presence. Data analysis included univariate and bivariate analysis (Chi-Square test). Bivariate analysis showed that the variables associated with the incidence of DHF in this study were the presence of larvae (p-value = 0,026 ; OR = 4,58), container index (CI) (p-value = 0,014 ; OR = 7,56), clean water source (p-value = 0,036 ; OR = 0,205), and the habit of hanging dirty clothes (p-value = 0,046 ; OR = 0,31). Depok Utara Public Health Center and the Depok City Health Office are advised to implement incentive programs for households consistently applying PSN 3M Plus, impose sanctions for non-compliance, and intensify the “1 House 1 Jumantik” movement. The community in Beji Subdistrict should also increase active participation in the “1 House 1 Jumantik” movement, improve awareness and discipline in implementing mosquito nest eradication practices, and avoid habits that can increase the risk of DHF."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Aulung
"Mesocyclops sp tersebar luas terdapat dalam jumlah. yang berlimpah di danau air tawar, reservoar, parit, kolam lubang pohon, sumur dan lain-lain. Telah dilakukan penelitian Mesocyclops sp sebagai pengendalian hayati jentik nyamuk vektor di laboratorium. Penelitian dilakukan di laboratorium Entomologi Eagian Parasitologi Universitas Indo - nesia. Waktu penelitian mulai bulan Juni 1996 sampai dengan bulan Nopember 1996. Penelitian dilakukan menurut metode Brown et al (1991) yang telah dimodifikasi. Jentik nyamuk uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah Aedes aegypti, Culex quinquefasciatus dan Anopheles farauti, masing-masing jentik yang digunakan adalah instar I. Makanan dan media Mesocyclops diperoleh dari rendaman air jerami pada (damen) yang ditambah air comberan. Tujuan penelitian adalah mengetahui kemampuan Mesocyclops sp sebagai predator jentik nyamuk vektor penyakit di laboratorium agar dapat digunakan sebagai cara pengendalian hayati jentik nyamuk vektor guna menekan kasus penyakit yang ditularkan oleh nyamuk."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Dumai is area endemic of Dengue disease (DBD) with condition of evironmental sanitary in general has not well. Purpose of this research is to know image of condition of environmental sanitary in kota Dumai and sees are there the relation of condition of household area sanitary with exestence larvae of vector dengue and area sanitary aspect what which most dominant related to existence larvae of vector dengue in disease gristle area of Kota Dumai. This research subject is househould 102 houesould who live in gristle area of Kota Dumai. This research is research type of observasional with planning "Cross Sectional". Research subject is houselds who live in gristle DBD.Sampling is done in "random sampling" Research independent variable is condition of household area sanitary covering aspect : supply of cleanness water, management of garbage and practice of eradication of masquito dengue. Research dependent variable is existence larvae of vector dengue. result of analysis univariat shows condition of household area sanitary in general is unfavourable (62,7%). Out of 555 containers contains water which are positive larvae at is 186 containers (33,51%). Result of analysis Rank Spearman shows there is relationship signifikan between condition of household area sanitary with existence larvae at (Rho = Rho = 0,586 and p = 0,000). While result of regression analysis shows area sanitary aspect that is most dominant related to existence to larvae at is practice of hpousehold in PSN - DBD whit P value 0, 000 and correlation value = 0, 635. Equally, factor that is very significan of existence larvae at vector dengue is PSN - DBD."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>