Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91415 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Jaya Suciningrum
"Penelitian ini membahas berbagai kritik sosial yang terdapat dalam cerpen Giawa Saryuk karya Choe Seohae beserta cara pengungkapan kritik tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan berbagai kritik sosial dan cara penyampaian kritik yang terdapat dalam cerpen Giawa Saryuk. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis secara deskriptif dan close reading dengan seluruh analisis yang merujuk pada teks. Dalam hal ini, latar belakang sejarah pun dipertimbangkan sebagai dasar analisis. Dalam cerpen Giawa Saryuk, terdapat tiga kritik yang ditujukan kepada pemerintah Jepang, masyarakat Korea dan Manchuria, dan keadaan sekitar. Selain itu, Choe Seohae menggunakan tiga cara yang khas untuk mengungkapkan kritik dalam cerpennya tersebut.

This research discusses the social critics and the writer?s method of telling his critics in the short story, Giawa Saryuk by Choe Seohae. The aim of this research is to point out all of the social critics, and to show how the writer presents it in the short story. This research is using sociology literature approache. The research method used in this study is qualitative method with descriptive analysis and close reading method with all its analysis refers to the text. Historical background is considered as a basis a well. There are three critics for the government of Japan, Korean and Manchuria society, and the surrounding environment within the short story. From this research, we also know that writer uses three distinctive style to present his critics."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60730
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azmil Muftakhor
"Film Capciptop adalah produksi Ravacana Films yang bekerja sama dengan produk sambal ABC. Film ini secara garis besar bercerita tentang kehidupan di masyarakat, salah satunya mengenai prasangka buruk. Di dalam penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan atau membuktikan sikap prasangka buruk disertai kritik sosial berdasarkan dialog antartokoh yaitu Bu Tri, Bu Tejo, dan Bu Karman yang dapat menimbulkan pikiran negatif pada dirinya sendiri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teori semiotika dari Roland Barthes sebagai acuannya. Data yang didapat berupa adegan dan dialog yang ada di film Capciptop melalui Youtube. Hasil penelitian ini ditemukan data dari sikap prasangka buruk yang meliputi iri hati, kedengkian, kecemasan dan timbul permusuhan. Selain itu juga, ditemukan data dari kritik sosial adanya fenomena yang sering menjadi perbincangan umum yaitu rumor penggunaan penglaris. Berdasarkan teori tersebut terdapat tahapan penelitian yang mencakup makna denotasi dan konotasi yang ingin disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu, teori yang disajikan dalam penelitian ini berupaya untuk menemukan makna implisit dan eksplisit dalam film Capciptop.

The Capciptop film is a production by Ravacana Films in collaboration with ABC chili products. In general, this film tells about life in society, one of them is about negative prejudice. The aim of this research is to show or prove attitudes of negative prejudice accompanied by social criticism based on dialogue between characters, namely Mrs. Tri, Mrs. Tejo, and Mrs. Karman which can cause negative thoughts in themselves. This study uses a qualitative descriptive method and semiotic theory from Roland Barthes as a reference. The data obtained is in the form of scenes and dialogues in the Capciptop film via Youtube. The results of this study found data from attitudes of negative prejudice which include envy, jealousy, anxiety and hostility. Apart from that, data from social criticism also found that there is a phenomenon that is often discussed in general, namely rumors of the use of sellers. Based on this theory, there are stages of research that include denotation and connotation meanings to be conveyed directly or indirectly. In addition, the theory presented in this study seeks to find implicit and explicit meanings in the Capciptop film."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Jasmine
"Skripsi ini membahas novel karya Remy Sylado yang berjudul Kerudung Merah Kirmizi dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra dan kritik sosial pengarang sebagai pisau pembedahnya. Hasil temuan ini menyatakan bahwa novel mencerminkan kritik sosial pengarang terhadap pengaruh budaya yang dibawa pemerintah Orde Baru pada masyarakat masa Reformasi. Kritik pengarang tersampaikan melalui peristiwa dalam novel yang memiliki kemiripan peristiwa yang terjadi pada masa Soeharto menjadi presiden, meliputi penyerobotan tanah, pembungkaman aktivis, pembunuhan, penyuapan, dan korupsi. Penelitian ini membuktikan bahwa Remy Sylado melalui karyanya ingin menyuarakan kritik terhadap budaya pada masa Orde Baru yang menciptakan praktik KKN dan kekerasan dalam kehidupan masyarakat.

This thesis discusses the novel by Remy Sylado entitled Kerudung Merah Kirmizi. This research uses sociology literature approach with the author 39 s social critique as a medium. The results of this study prove social criticism in the novel reflects the cultural influences brought by the New Order government to people 39 s lives in the early Reformation. The author 39 s criticisms are seen from events in novels that bear the resemblance of events that occurred during Soeharto 39 s presidency, including land usurpation, activist coertion, murder, bribery, and corruption. This study proves that Remy Sylado uses his work to criticize the the culture of the New Order era which created practices of KKN and violence in community life. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nikita Euginia
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kritik salaryman masculinity dalam film anime Kaze Tachinu karya Miyazaki Hayao. Data primer diperoleh dari film Kaze Tachinu menggunakan teknik dokumentasi. Adegan yang dianggap mengandung representasi salaryman masculinity dicatat dan dipilih sebagai sumber data primer. Sumber data sekunder diperoleh melalui metode studi pustaka menggunakan artikel jurnal, buku, dan karya ilmiah lainnya. Teori yang digunakan merupakan teori maskulinitas menurut R. W. Connell dan salaryman masculinity menurut Romit Dasgupta. Penelitian ini menemukan bahwa pada film anime Kaze Tachinu, salaryman masculinity direpresentasikan oleh mayoritas tokoh dalam film, seperti Honjo, Kurokawa, dan tokoh pendukung lainnya. Hal ini disampaikan melalui dialog, penampilan tokoh, dan aspek lainnya, yang menunjukkan keselarasan dengan ideologi salaryman masculinity. Horikoshi Jiro, sang tokoh utama, menunjukkan ambiguitas dalam maskulinitasnya. Walaupun secara sekilas Jiro tampak memenuhi tuntutan salaryman masculinity, terdapat konflik batin dalam dirinya yang membedakan dia dari sosok salaryman pada umumnya. Berlainan dengan salaryman, kesetiaan Jiro terhadap pekerjaannya berakar dari ambisinya secara murni. Selain itu, Jiro juga memiliki empati tinggi dan menghadapi dilema dalam memilih antara pekerjaannya atau kekasihnya, Nahoko.

This study aims to explain the critique of salaryman masculinity found in the movie Kaze Tachinu directed by Miyazaki Hayao. Primary data is obtained from the movie Kaze Tachinu using the documentation technique. Scenes considered to contain representations of salaryman masculinity are noted and filtered through. Secondary data is obtained through a literature study that comprises of journal articles, books, and other scholarly materials. Theories used in this study include the concept of masculinity by R.W. Connell and salaryman masculinity as described by Romit Dasgupta. This study has found that in the movie Kaze Tachinu, salaryman masculinity is represented by a majority of characters, such as Honjo, Kurokawa, and supported by other various side characters. This is shown via dialog, the physical appearance of characters, and other numerous aspects that find resonance in the salaryman masculinity ideology. Horikoshi Jiro, the protagonist, displays ambiguity in his masculinity. Although superficially he appears to fulfill the ideals of salaryman masculinity, an emotional conflict occurs within him that differentiates him from salarymen at large. Unlike other salarymen, his faith to work finds root in his pure ambition. Aside from that, he is highly empathetic and faces a dilemma when he is forced to choose between his job and his lover, Nahoko.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Faisal
"Skripsi ini membahas persoalan kritik sosial dalam sejumlah cerpen rubrik Lentera dalam surat kabar Bintang Timur pada tahun 1960-an. Persoalan tersebut tidak dapat dilepaskan dari pertentangan ideologi politik yang terjadi pada paruh awal dasawarsa 1960-an. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dan pendekatan sosiologi sastra.
Hasil penelitian membuktikan bahwa kritik sosial dalam sejumlah cerpen Lentera erat kaitannya dengan propaganda politik PKI pada tahun 1960-an. Kritik sosial tersebut dilatarbelakangi kedekatan pengarang cerpen Lentera dengan PKI/Lekra.

This undergraduate thesis discusses the issue of social criticism in a number of short stories in the rubric Lentera of Bintang Timur newspaper in the 1960s. These issues cannot be separated from the political ideological conflict which occurred in the early half of the 1960s. This research was conducted with qualitative methods and the sociology of literature approach.
Research shows that social criticism in a number of short stories published in Lentera closely related to political propaganda of PKI in the 1960s. That social criticism motivated by the proximity of the authors of the short stories in Lentera with PKI/Lekra.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inas Amalia Putri
"Korea membagi sastra modernnya menjadi lima periode, yakni: periode masa pencerahan, periode kolonialisasi Jepang, periode kemerdekaan, periode perang dan periode pasca perang. Cerpen Dua Generasi Teraniaya yang dikarang oleh Ha Geun Chan termasuk ke dalam cerpen periode perang. Tematema yang diangkat oleh penulis pada periode ini mengenai kemiskinan, rasa kehilangan, kemanusiaan, trauma perang, ideologi dan unifikasi. Penelitian dalam karya ilmiah ini bertujuan untuk melihat kondisi sosial budaya masyarakat Korea Selatan pada masa setelah Penjajahan Jepang dan Perang Korea yang ditunjukkan pengarang pada cerpen Dua Generasi Teraniaya melalui pendekatan sosiologi sastra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pengalamannya, Ha Geun Chan dapat memberikan penggambaran nyata tentang kondisi masyarakat Korea pada periode tersebut.
Korean modern literature divides into five periods, namely: the period of the Enlightenment, the period of Japanese colonization, the period of independence, the period of the war and post-war period. The Suffering of Two Generations short stories is written by Ha Keun Chan belong to the period of war stories. The themes raised by the author in this period are poverty, a sense of loss, humanity, the trauma of war, ideology and unification. The research in this paper aims to look at the social and cultural conditions of South Korea in the aftermath of the Japanese colonization and Korean War demonstrated by the author of the short story The Suffering of Two Generations through a sociological literature approach. The result showed through his experience Ha Geun Chan can provide real depiction of Korean society experienced during this period."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Irish Hening
"Adanya masa pemerintahan Jerman Timur merupakan masa yang kelam bagi para warganya. Mereka diatur kebebasannya dan dikekang oleh pemerintah. Dalam novel Schuld, Grit Poppe mengemukakan pandangan dan kritiknya terhadap pemerintahan Jerman Timur. Kritik Grit Poppe terhadap pemerintahan Jerman Timur dianalisis dengan pendekatan sosiologi sastra yang difokuskan pada teori Pierre Bourdieu mengenai arena kekuasaan yang kemudian menjadi alat untuk menganalisa konflik di dalam novel ini yang mencerminkan kondisi sosial pada masa itu. Orang-orang yang melakukan perlawanan dengan pemerintah diawasi dan kemudian ditangkap oleh Stasi dan pihak Stasi tidak memandang umur orang yang ditangkap. Dengan perjuangan para warga Jerman Timur yang merindukan kebebasan, akhirnya Jerman Timur dan Jerman Barat kembali bersatu (Wiedervereinigung) dan masa reunifikasi ini dianggap juga sebagai masa perubahan "Wendezeit".

The government of East Germany has brought the dark time for its citizens. The government set up a restriction for its citizens liberty and restrained them too. In the novel Schuld, Grit Poppe put her views and criticisms towards the government of East Germany. Her Critics towards the government of East Germany were analyzed by sociology of literature approach that is focused on the theory of Pierre Bourdieu about field of power which used as tools to analyzing the conflicts in this novel that reflects the social conditions in that time. The people, who were against with the government will be monitored and then arrested by the Stasi and the Stasi irrespective of age. Through the struggle of the East German citizens who yearn for freedom, finally East Germany and West Germany reunited (Wiedervereinigung) and reunification is considered to be a time of change "Wendezeit"."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S63547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Prily Kusumaningdyah
"Novel Pasung Jiwa membahas tokoh utama seorang waria bernama Sasana yang mendapat beragam perlakuan dari masyarakat di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan menjelaskan citra waria dalam Novel Pasung Jiwa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskripsi. Hasil dari penelitian ini adalah Sasana digambarkan sebagai waria yang mengalami penolakan dan penerimaan. Sasana menampilkan citra waria yang positif. Akan tetapi, sikap penolakan dari tokoh lain dan masyarakat dalam Pasung Jiwa terhadap Sasana menimbulkan citra kurang baik terhadap tokoh Sasana sebagai waria.

The main character of Pasung Jiwa is a transvestite who gets a variety of treatment from the society. This study explains the image of transvestites in Pasung Jiwa novel. The method used in this study is descriptive analysis. The results from this study shows that Sasana as transvestite gets rejection and acceptance. Sasana character shows a positive image of transvestites. However, rejection from other character and society to Sasana causes poor image to Sasana?s figure as transvestite."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adik Apriliyadi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi nilai-nilai sosial kasih sayang yang terdapat dalam novel "Ayah...." karya Irfan Hamka. Novel ini mengisahkan kisah hidup Buya Hamka dari sudut pandang anaknya, Irfan Hamka, yang memberikan gambaran tentang peran Buya Hamka sebagai seorang ulama, pejabat negara, kepala keluarga, suami, dan terutama sebagai seorang ayah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi sastra dengan mengadopsi nilai sosial kasih sayang yang terdiri atas pengabdian, tolong-menolong, kekeluargaan, kepedulian, dan kesetiaan. Metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi digunakan untuk menggambarkan konteks teks novel "Ayah....". Data penelitian diambil dari novel ini dan dianalisis untuk mengidentifikasi dan memahami nilai-nilai sosial kasih sayang yang ada dalam cerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh Ayah atau Buya Hamka dalam novel ini memiliki nilai-nilai sosial kasih sayang yang sangat baik. Nilai-nilai tersebut tercermin dalam dedikasi Ayah dalam menulis karya sastra dan pemikiran kritis, ketulusan tolong-menolong tanpa dendam kepada orang-orang yang pernah berbuat zalim, upaya melindungi keluarga dari bahaya, kepedulian terhadap makhluk lain, dan kesetiaan dalam membina rumah tangga bersama istrinya yang dipanggil penulis sebagai Ummi.

This study aims to explore the social values of love contained in the novel "Ayah...." by Irfan Hamka. The novel tells the life story of Buya Hamka from the perspective of his son, Irfan Hamka, that provides an overview of Buya Hamka's role as a scholar, state official, man of family, husband, and especially as a father. The approach used in this research is literary sociology by adopting the social value of affection consisting of devotion, help, kinship, care, and loyalty. The descriptive qualitative method with content analysis technique is used to describe the text context of the novel "Ayah....". The research data were taken from this novel and analyzed to identify and understand the social values of affection present in the story. The results showed that the character of Ayah or Buya Hamka in this novel had very good social values of affection. These values are reflected in Ayah's dedication to writing literary works and critical thinking, sincerity in helping without revenge to those who have done wrong, efforts to protect the family from danger, concern for other creatures, and loyalty in building a household with his wife, whom the author called as Ummi.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Katharina Puspa Ningtyas
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas mengenai kritik sosial yang ingin disampaikan oleh Kim Chi Ha terhadap pemerintahan Park Chung Hee dalam tiga puisinya yang berjudul Tanenun Mokmareumeuro, Yeoul 2 dan Jageun Geoseul Boja. Jurnal ini ingin memperlihatkan keadaan Korea Selatan yang menderita akibat pemerintahan Park Chung Hee yang otoriter dan anti demokrasi, melalui kritik yang disampaikan oleh Kim Chi Ha melalui simbol-simbol yang ada di dalam puisinya. Metode yang digunakan adalah melalui pendekatan semiotik dengan metode kualitatif serta analisis deskriptif dan penggunaan metode studi pustaka sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketiga puisi karangan Kim Chi Ha menggambarkan pemerintahan Park Chung Hee yang anti demokrasi, tidak memperlakukan rakyatnya secara manusiawi dan tidak adanya hubungan yang harmonis antara rakyat dan pemerintah.

ABSTRACT
This journal discusses the social criticism from Kim Chi Ha to Park Chung Hee 39 s government in his three poems entitled Tanenun Mokmareumeuro, Yeoul 2 and Jageun Geoseul Boja. This journal wants to show the state of South Korea suffering from authoritarian and anti democratic of Park Chung Hee rsquo s government, through criticism delivered by Kim Chi Ha by symbols in his poetry. The method used is through semiotic method with qualitative methods and descriptive analysis and the use of literature as a method of data collection. The results of the research from this journal are through the criticisms of Taneun Mokmareumeuro poetry, Yeoul 2 and Jageun Geoseul Boja, seen that the Park Chung Hee government is an anti democratic government, does not treat its people humanely and there is no harmonious relationship between the people and government."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf;
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>