Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100708 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sekar Mentari
"Sambungan kunci geser baja merupakan sambungan dimana kunci geser tersebut terdiri dari dua (2) bagian yaitu key male dan key female. Sambungan ini terdapat pada sambungan jembatan yang menggunakan beton pracetak segmental. Kunci geser ini berfungsi untuk mentransfer kedua gaya baik gaya lateral dan gaya vertikal ke sambungan serta untuk mencegah terjadinya perpindahan vertikal antara elemen-elemen pada sambungan sehingga kunci geser ini menjadi seperti pengunci pada gelagar jembatan.
Kajian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai besar beban potensi retak dengan variasi yang digunakan adalah mutu betonnya, mutu baja lunak, diameter kunci geser, gaya prategang pada beton, serta jumlah kunci geser. Pada permodelan ini menggnakan dua tipe permodelan.Permodelan tipe 1 menggunakan data-dat linear elastis, sedangkan permodelan tipe 2 menggunakan data-data multilinier isotropic hardening.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa variasi mutu terbesar, dengan diameter 90 mm, dan gaya pratekan sebesar 3,45 MPa yang menghasilkan beban potensi retak terbesar, serta kunci geser dengan jumlah tiga yang menghasilkan beban potensi retak maupun leleh terbesar.

Metal shear key is a joint resembling a key that consist of two parts which are key male and key female. This joint is located as a connection between segmental conceret precast bridge. The function of shear key is to transfer both lateral or vertical forces from the element of bridge to the joint so that shear key could become like a fastener at the girder.
The purpose of the study is to obtain the load related to potential crackfrom the variations of shear key that are quality of the concrete, quality of the mild steel, diameter of shear key, prestress, and the number of shear key. This research uses two type of modelling. The first type using linear elastic data, while the second type uses multilinier isotropic hardening data.
The result of the study shows that the highest quality od concrete and mild steel, with 90 mm diameter, and prestress force is 3,45 MPa producesthe maximumload related to potential crack, and the three shear key also produces both the maximumload related to potential crack and the maximum load related to potential failure for steel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60802
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Mentari
"Sambungan kunci geser baja merupakan sambungan dimana kunci geser tersebut terdiri dari dua (2) bagian yaitu key male dan key female. Sambungan ini terdapat pada sambungan jembatan yang menggunakan beton pracetak segmental. Kunci geser ini berfungsi untuk mentransfer kedua gaya baik gaya lateral dan gaya vertikal ke sambungan serta untuk mencegah terjadinya perpindahan vertikal antara elemen-elemen pada sambungan sehingga kunci geser ini menjadi seperti pengunci pada gelagar jembatan.
Kajian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai besar beban potensi retak dengan variasi yang digunakan adalah mutu betonnya, mutu baja lunak, diameter kunci geser, gaya prategang pada beton, serta jumlah kunci geser. Pada permodelan ini menggnakan dua tipe permodelan.Permodelan tipe 1 menggunakan data-dat linear elastis, sedangkan permodelan tipe 2 menggunakan data-data multilinier isotropic hardening.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa variasi mutu terbesar, dengan diameter 90 mm, dan gaya pratekan sebesar 3,45 MPa yang menghasilkan beban potensi retak terbesar, serta kunci geser dengan jumlah tiga yang menghasilkan beban potensi retak maupun leleh terbesar

Metal shear key is a joint resembling a key that consist of two parts which are key male and key female. This joint is located as a connection between segmental conceret precast bridge. The function of shear key is to transfer both lateral or vertical forces from the element of bridge to the joint so that shear key could become like a fastener at the girder.
The purpose of the study is to obtain the load related to potential crackfrom the variations of shear key that are quality of the concrete, quality of the mild steel, diameter of shear key, prestress, and the number of shear key. This research uses two type of modelling. The first type using linear elastic data, while the second type uses multilinier isotropic hardening data.
The result of the study shows that the highest quality od concrete and mild steel, with 90 mm diameter, and prestress force is 3,45 MPa producesthe maximumload related to potential crack, and the three shear key also produces both the maximumload related to potential crack and the maximum load related to potential failure for steel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T49673
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felicius Wayandhana Tjiknang
"Pada sambungan antar segmen pada jembatan pracetak diperlukan adanya kunci geser yang berguna untuk menyalurkan gaya geser dari satu segmen ke segmen yang lain dan juga untuk mencegah terjadinya perpindahan vertikal antar segmen. Penelitian dilakukan secara eksperimental untuk mengetahui koefisien friksi antar permukaan segmen beton, kuat lekat epoxy, kapasitas geser dari kunci geser baja lunak Mild Steel Shear Key tanpa epoxy dan dengan epoxy. Penelitian juga dilakukan secara numerik dengan program ANSYS yang bertujuan untuk memvalidasi hasil eksperimen. Variasi percobaan yang dilakukan adalah variasi beban arah horizontal yang merepresentasikan gaya pratekan.
Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien friksi yang didapat berada pada kisaran 0,4-0,6 lalu kuat lekat epoxy yang didapat berada pada kisaran 1-3 Mpa. Dari hasil penelitian secara eksperimen dan numerik menunjukkan bahwa semakin besar gaya arah horizontal yang diberikan maka kapasitas kunci geser dalam menahan gaya akan semakin besar, lalu penggunaan epoxy pada sambungan akan meningkatkan kapasitas geser pula.

Shear key is required on the segmental concrete precast bridge joint to transfer shear force from one segment to another segment and for prevent vertical displacement that occur between segment. This research had done with experiment to know frictional coefficent between concrete segment, epoxy bond strength, Mild Steel Shear Key capacity with epoxy and without epoxy. This research also done with numerical method using ANSYS software to validate the resullt from experimental method. The variable variation is horizontal force which representating prestress load in segmental concrete precast bridge.
The result of the study shows that concrete frictional coefficient value is between 0,4 0,6, and epoxy bond strength is between 1 3 Mpa. From the experimental research and numerical research show that the greater horizontal force given, the greater Mild Steel Shear Key capacity to resist shear force and epoxy application to the joint can increase the shear force capacity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Tri Utami
"Sambungan kunci geser merupakan bagian dari jembatan pracetak segmental yang memiliki peranan penting untuk mentransfer gaya-gaya dari suatu segmen jembatann ke segmen lainnya. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mendapatkan besar beban potensi kegagalan yang dihasilkan dari beberapa variasi kunci geser baja bermutu sedang. Pemodelan numerik dengan metode elemen hingga dilakukan untuk mendapatkan beban potensi retak yang dihasilkan dari variasi tersebut. Pemodelan dilakukan dengan melakukan analisis secara nonlinier dengan menggunakan software ANSYS.
Hasil dari pemodelan menunjukkan bahwa variasi yang menghasilkan beban potensi retak pada beton terbesar pada variasi pemberian gaya prategang sebesar 3.45 MPa yaitu 144.690 kN dan variasi yang menghasilkan beban potensi leleh pada sambungan kunci geser terbesar pada variasi jumlah sambungan kunci geser sebesar 3 kunci geser yaitu 1480.300 kN. Dan, dapat diketahui bahwa beton yang akan mengalami beban potensi kegagalan terlebih dahulu dibandingkan dengan sambungan kunci geser.

Shear key connection is a part of the segmental precast bridge, which has an important role to transfer the forces from one segment to another segment of the bridge. The purpose of this study is to obtain the potential failure load from several variation of medium-grade steel shear key. To fulfill the purpose of this study, numerical simulation with finite element method is used for the modelling method. For this study, the analysis is using nonlinier analysis with software ANSYS.
The result of modeling shows that medium-grade steel shear with the variation of the prestressed forces 3.45 MPa is the highest load related to the potential cracking load on the concrete with a value of 144.690 kN and the variation of the amount of 3 shear keys connection is the highest load related to the potential yielding load on the shear key with 1480.300 kN. And, the result of modeling shows that the concrete will be failure and experiences the potential failure load first compared to shear key connection.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Mayangsari
"ABSTRAK
Sambungan kunci geser adalah komponen penting pada jembatan pracetak segmental. Material yang dapat digunakan tidak hanya beton melainkan sudah berkembang dengan material logam. Pada penelitian ini dibahas perilaku kunci geser baja lunak dengan permukaan antar segmen beton pratekan diberikan perekat epoksi dimana pemodelan ini menggunakan simulasi software ANSYS. Kajian sambungan kunci geser bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai besarnya beban potensi retak dan beban potensi leleh dengan memvariasikan mutu bahan, ketebalan epoxy, gaya prategang dan jumlah kunci geser. Pemodelan ini dilakukan untuk dua tipe yaitu pemodelan linear dengan menggunakan data linear elastis dan pemodelan non linear dengan data multilinear isotropic hardening

ABSTRACT
Shear key joint is an important component on the segmental precast bridge. Material that can be used not only concrete but developed to metal. This research discussed about mild steel shear key behavior with the surface between prestressed concrete segment is provided by epoxy and this model is simulated by ANSYS software. The purpose of this study is to obtain behavior subjected to static vertical load related to potential crack on concrete and yield by providing several variations such as grade of concrete and mild steel, thickness of epoxy, confining pressure and the numbers of shear key. This model have been done with two types, one with linear elastic material and the other was modelled with multilinear isotropic hardening."
Depok: Unversitas Indonesia. Fakultas Teknik, 2016
S67070
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci An Naazi Aat
"ABSTRAK
Jembatan beton segmental membutuhkan kunci geser - kunci geser. Penelitian ini membahas perilaku sambungan kunci geser logam baja bermutu sedang dengan perekat. Pemodelan dilakukan menggunakan software ANSYS dengan dua tipe pemodelan yaitu, pemodelan 1 isotropic elasticity dan pemodelan 2 multilinear isotropic hardening. Pada pemodelan 2 menggunakan dua cara yaitu force control dan displacement control dengan meninjau beton terkekang dan beton tidak terkekang. Hasil pemodelan 1 menunjukkan semakin tinggi mutu beton dan baja, semakin besar gaya prategang dan semakin banyak jumlah shearkey maka semakin meningkat beban potensi retak dan semakin menurun jika semakin tebal. Pemodelan 2 meninjau hubungan tegangan dan perpindahan

ABSTRACT
Precast concrete bridge requires shear keys. This study discusses the behavior of
metal shear key, namely medium-grade steel with epoxy. This study is conducted
by utilizing ANSYS software with two types of modeling; isotropic elasticity (type
1) and multilinear isotropic hardening (type 2). The numerical resolution on type 2
is conducted with two approach; force control and displacement control approach
by considering confined and unconfined concrete. On type 1 modeling results
indicate if the quality of concrete and steel higher, the greater of prestressing force
and the greater number of shear keys will increase potential cracking of concrete,
which decreases if the thickness of epoxy used increases. The modeling type 2
reviews the correlation between stress with a displacement."
Unversitas Indonesia. Fakultas Teknik, 2016
S65388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Jauhar Al Fatih
"Pada sambungan antar segmen pada jembatan pracetak diperlukan adanya kunci geser yang berguna untuk menyalurkan gaya geser dari satu segmen ke segmen yang lain dan juga untuk mencegah terjadinya perpindahan vertikal antar segmen. Penelitian dilakukan secara numerik untuk mengetahui hubungan beban dan perpindahan, kapasitas geser dari kunci geser ferro casting ductile (FCD) dan baja lunak (Mild Steel Shear Key) tanpa epoxy dan dengan epoxy. Penelitian dilakukan dengan 2 metode, yaitu force control dan displacement control. Variasi percobaan yang dilakukan adalah variasi beban arah horizontal yang merepresentasikan gaya pratekan dan variasi bentuk shear key. Dari hasil penelitian secara numerik menunjukkan bahwa semakin besar gaya arah horizontal yang diberikan maka kapasitas kunci geser dalam menahan gaya akan semakin besar, lalu penggunaan epoxy pada sambungan akan meningkatkan kapasitas geser pula.

Shear key is required on the segmental concrete precast bridge joint to transfer shear force from one segment to another segment and for prevent vertical displacement that occur between segment. This research had done with numerical model to know the relation between load and displacement, ferro casting ductile and Mild Steel Shear Key capacity with epoxy and without epoxy. This research had done with 2 different methods, displacement control and force control. The variable variation is horizontal force which representating prestress load in segmental concrete precast bridge and the differentiation in the shape of shear key. From the experimental research and numerical research show that the greater horizontal force given, the greater shear key capacity to resist shear force and epoxy application to the joint can increase the shear force capacity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clarissa Rachma Anggita
"ABSTRAK
Jembatan segmental dengan sistem beton prategang menjadikan sambungan kunci
geser sebagai media penghubung yang penting untuk diperhatikan. Penelitian ini
membahas sambungan kunci geser tanpa perekat bermaterial baja mutu sedang
serta mensimulasikan berbagai variasi parameter untuk melihat perilaku dari
sambungan kunci geser. Pemodelan dilakukan menggunakan software ANSYS
dengan dua tipe pemodelan. Hasil penelitian pemodelan tipe 1 menujukkan beban
potensi kegagalan beton dan kunci geser meningkat jika kombinasi mutu beton dan
baja mutu sedang, gaya prategang, kemiringan tendon prategang serta jumlah kunci
geser semakin besar. Hubungan tegangan utama serta tegangan geser terhadap
perpindahan vertikal, pemodelan tipe 2 menunjukkan adanya osilasi pada tegangan
geser setelah melewati nilai maksimum dan kemudian meningkat.

ABSTRACT
The development of segmental bridge with prestressed concrete systems make
shear key joint as connection media that is important to note. This study discussed
about dry joint-shear key with the material used was medium-grade steel and
applying several parameters to see the behavior of the shear key joint. Modeling
implemented using ANSYS software with two type of material model. The results
in modeling type 1 showed that potential load of concrete and shear key would be
greater if combination of the grade of concrete and medium-grade steel,
prestressing force, angle of prestressing tendon, and number of shear key were
increased. Principal stress and shear stress compared with vertical displacement
relations, in modeling type 2 showed an oscillation in the shear stress after passed
the maximum value and then increased."
Unversitas Indonesia. Fakultas Teknik, 2016
S65389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santoso Aryo Wibowo
"Tesis ini mempelajari pengaruh asam asetat terhadap pembentukan lapisan pasif besi karbonat pada lingkungan jenuh karbondioksida di permukaan mild steel.
Hasil pengujian menunjukkan ion asam asetat tidak menyebabkan korosi sedangkan asam asetat bebas menyebabkan terjadinya korosi. Pada konsentrasi sodium bikarbonat yang meningkat mulai dari 0,002 mol, 0,1 mol dan 0,5 mol maka kecenderungan yang terjadi adalah terbentuknya kerak pada permukaan mild steel dan terbentuknya kerak besi karbonat diganggu dengan adanya asam asetat bebas mulai dari 10 ppm, 25 ppm dan 50 ppm.
Nilai Langlier Stabilation Index dan Ryznar Stabilation Index juga menunjukan larutan pada daerah sedikit korosif.

This thesis is studying acetic acid effect on passive film ferrous carbonate growth in carbodioxide saturated environment at mild steel surface.
The result of experiment show acetic acid ion not influence corrosion at mild steel surface, vice versa acetic acid free. Concentration of sodium bicarbonate increase from 0.002 mol, 0.1 mol and 0.5 mol and tendency for scaling growth, addition of acetic acid 10 ppm, 25 ppm and 50 ppm into solution will broken scale and induce corrosion.
Langlier Stabilation Index and Ryznar Stabilation Index value show solution in slightly scale forming and midly aggressive zone."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25125
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lasut, Reinhard Hermawan
"Penggunaan baja dalam bidang konstruksi di Indonesia, menuntut insinyur dan praktisi untuk mengembangkan teknologi konstruksi yang efisien, salah satu baja yang banyak digunakan adalah penggunaan baja ringan. Material baja ringan lebih sering digunakan untuk rangka atap atau kuda-kuda. Pada struktur rangka batang, jarak batang vertikal berpengaruh terhadap panjang tekuk yang memikul beban tekan. Jika panjang tekuk terlalu panjang maka terjadi tekuk lokal yang menyebakan masalah pada kukuatan rangka sehingga dapat terjadi kegagalan struktur. Pada pemodelan ini menggunakan dimensi profil channel 150.75.8.1 pada rangka batang tepi sejajar dengan bentang panjang 10m. Model menggunakan konfigurasi rangka batang Howe, Pratt, K-truss dan Mirror K-truss. Perpendekan panjang tekuk dengan bentang L/3 dan L/4. Sudut yang digunakan dalam model analisa yaitu 15o dan 20o. Perhitungan menggunakan standar SNI 7971:2013 dengan AISI S100-16, dimana standar tersebut mempunyai beberapa perbedaan rumus dan analisa, sehingga dapat mempengaruhi hasil desain. Hasil analisa yang dilakukan menggunakan bahasa Julia, didapatkan sebagai alternatif desain, konfigurasi rangka batang Pratt memiliki berat lebih kecil dibandingkan dengan konfigurasi lainnya. Lendutan minimum terjadi pada rangka batang K-truss dengan panjang tekuk L/4 yaitu sebesar 2.64 mm. Studi lebih lanjut, pada area tekan rangka batang perlu diperkuat dengan adanya pengaku, dimana pengaku tersebut berfungsi untuk meminimalisir terjadinya kegagalan tekuk.

The use of steel in the construction sector in Indonesia requires engineers and practitioners to develop efficient construction technology, one of the steels that is widely used is the use of mild steel. Mild steel material is more often used for roof frames or trusses. In the truss structure, the vertical bar spacing affects the buckling length that carries the compressive load. If the buckling length is too long, local buckling will occur which causes problems in the strength of the frame so that structural failure can occur. In this modeling, the channel profile dimensions are 150.75.8.1 on parallel trusses with a 10m long span. Models use Howe, Pratt, K-truss and Mirror K-truss truss configurations. Shorten the buckling length with L/3 and L/4 spans. The angles used in the analysis model are 15o and 20o. The calculation uses the SNI 7971:2013 standard with AISI S100-16, where the standard has several different formulas and analysis, so that it can affect the design results. The results of the analysis are carried out using the Julia language where calculations can be carried out quickly and the analysis is transparent. The analysis results obtained as an alternative design, the Pratt truss configuration has a smaller weight compared to other configurations. The minimum deflection occurs in the K-truss truss with a bending length of L/4, which is 2.64 mm. Further study, the compression area of the truss needs to be strengthened with a stiffener, where the stiffener serves to minimize the occurrence of buckling failure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>