Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160914 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Limbong, Eric Pangihutan
"ABSTRAK
Kebutuhan energi saat ini sangatlah tinggi seiring dengan pertumbuhan ekonomi serta perkembangan zaman. Namun sebaliknya, sumber daya energi semakin menipis. Oleh karena itu, kita memerlukan berbagai usaha dalam penghematan energi serta pemakaian produk-produk yang hemat energi. Program energi labeling perlu dilakukan khususnya pada lemari pendingin rumah tangga yang selalu beroperasi serta sangat diminati oleh masyarakat. Pengujian ini dilakukan sebagai salah satu upaya konservasi energi dengan mengadakan pengujian lemari pendingin berdasarkan SNI ISO 15502:2009 dimana kondisi temperature lingkungan dikondisikan sebesar 32 °C. Dari hasil pengujian ini didapatkan konsumsi energi lemari pendingin ini sebesar 1,873 kWh/24 jam dengan M-Packages sebagai beban pendinginan seberat 15 kg.

ABSTRACT
Current energy needs is extremely high along with economic growth and development period. But on the contrary, energy resources is dwindling. Therefore, we need a variety of efforts in energy saving and the use of products that are energy efficient. Energy labeling program needs to be done, especially in the household refrigerator that always operational and in great demand by the public. The test is performed as one of the energy conservation efforts by conducting tests refrigerator based on SNI ISO 15502:2009 where it?s setting ambient temperature conditions of 32°C. From these test results, obtained refrigerator energy consumption of 1.873 kWh/24 h and M-Package as the cooling load with weight 15 kg.
"
2015
S60243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Pratama Astin
"ABSTRAK
Pada tahunnya 1999 Indonesia sebagai voluntary program energi labeling
khususnya lemari pendingin rumah tangga yang bertujuan untuk memberikan
label energi sebagai tanda produk tersebut hemat energi. Program ini sejalan
dengan kesepakatan Indonesia untuk mengantisipasi global warming di dalam
Protokol Kyoto1997. Penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu memperkirakan
energi konsumsi lemari pendingin berdasarkan SNI ISO 15502-2009 dimana
kondisi temperature lingkungan dikondisikan sebesar 32, 30 dan 28 °C. Dari
pengujian tersebut dihasilkan bahwa dengan meningkatnya temperature
lingkungan maka energi konsumsi yang dibutuhkan juga meningkat. Dengan
bertambahnya 1 °C temperature lingkungan maka energi konsumsi yang
dibutuhkan akan meningkat sebesar 65 Wh/24 jam.

ABSTRACT
Indonesia as voluntary program on energy efficiency and labeling in 1999, one of
the appliance household in energy efficiency and labeling is refrigerator as
efficiency product. This program as one of commitment Indonesia government to
reduce impact global warming in Kyoto ptotocol 1997. Research conducted by the
authors estimate the energy consumption of refrigerators based on ISO 15502-
2009 where it’s setting ambient temperature conditions of 32, 30 and 28 ° C. Of
the test result that by increasing the environmental temperature energy
consumption required also increases. With a 1 °C increase in ambient temperature
required the energy consumption will increase by 65 Wh/24 hours."
2013
T36743
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juan Thomas Wijaya
"Penggunaan bahan bakar minyak pada lokomotif diesel akan menghasilkan emisi khususnya senyawa CO2 yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Salah satu moda transportasi umum di Indonesia yaitu kereta khususnya kereta antar kota saat ini masih menggunakan mesin diesel sebagai sumber energi utamanya. Untuk itu, perlu dikembangkan solusi penggunaan sumber energi bebas emisi yaitu fuel cell beserta strategi manajemen energi (EMS) untuk kereta hibrid di mana kebutuhan daya kereta dapat didistribusikan dari sistem distribusi daya lainnya seperti baterai, supercapacitor, dan jaringan suplai daya DC. Besar kebutuhan daya kereta yang akan didistribusikan dari sistem perlu diestimasi dengan mengevaluasi profil kecepatan dan geometri lintasan di sepanjang siklus perjalanan kereta. Setelah estimasi kebutuhan daya kereta dilakukan, distribusi daya dari masing-masing sistem penyimpanan energi akan diatur menggunakan algoritma strategi manajemen energi berbasis aturan dan optimasi yang kemudian akan dianalisis performanya berdasarkan perhitungan biaya yang dihasilkan. Berdasarkan hasil simulasi pada model empiris kereta hibrid mode ganda, diperoleh biaya selama siklus perjalanan kereta yaitu sebesar 18,48 € untuk strategi state machine control (SMC) dan sebesar 17,6 € untuk strategi equivalent consumption minimization strategy (ECMS). Selain itu, dapat diketahui bahwa model electric-circuit dapat lebih menggambarkan perilaku dinamis konverter dalam meregulasi arus fuel cell dan baterai, serta tegangan DC bus.

The use of fuel oil in diesel locomotives will produce emissions, especially CO2 compounds that cause global warming. One of the modes of public transportation in Indonesia, namely trains, especially intercity trains, currently still uses diesel engines as its main energy source. For this reason, it is necessary to develop solutions for using emission-free energy sources, namely fuel cells along with an energy management strategy (EMS) for hybrid trains where the train's power demand can be distributed from other power distribution systems such as batteries, supercapacitors, and DC power supply networks. The amount of train power required to be distributed from the system needs to be estimated by evaluating the speed profile and track geometry throughout the train cycle. After the estimation of the train's power demand is made, the power distribution of each energy storage system will be adjusted using a rule-based and optimization based energy management strategy algorithm which will then be analyzed for its performance based on the resulting cost calculations. Based on the simulation results on a empirical model of dual-mode hybrid train, the cost during the entire train cycle is 18.48 € for the state machine control (SMC) strategy and 17.6 € for the equivalent consumption minimization strategy (ECMS). In addition, it can be seen that the electric-circuit model can better describe the dynamic behavior of the converter in regulating the fuel cell and battery currents, as well as the DC bus voltage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahpudi Baisir
"Proses throttling adalah proses entalpi tetap. Pada proses ini, fliuda berekspansi dari tekanan tinggi ke tekanan yang bertemperatur jenuh lebih rendah sehingga terjadi perubahan fasa dan penurunan temperatur. Selain itu, kerja yang dilakukan, energi kinetik serta perpindahan kalor yang melalui lubang katup throttling juga sangat kecil sehingga dapat diabaikan.
Penelitian ini bertujuan untuk konservasi energi dengan melakukan simulasi perhitungan efisiensi thermal PLTU melalui penambahan alat Throttling Process ke dalam siklus PLTU yang sudah ada. Berdasarkan simulasi didapat bahwa efisiensi thermal PLTU meningkat sampai 4 % dari PLTU konvensional-nya. Bahkan bukan hanya itu, dari modifikasi ini juga dihasilkan produk air destilat sampai 117 ton/jam melebihi kebutuhan air penambah siklus PLTU berdaya 50 MW yang hanya sebesar 7 ton/jam.
Perancangan miniatur alat uji Throttling Process dimaksudkan untuk meneliti lebih lanjut proses termodinamika ini. Berdasarkan hasil penelitian terhadap alat tersebut diperoleh kesimpulan bahwa uap serta temperatur air yang lebih rendah dari sebelum proses penceratan sudah berhasil ditunjukan walaupun masih terdapat beberapa kendala selama penelitian berlangsung.

A Throttling Process is defined as a isenthalpy process. In this process, it occur expansion that cause a significant pressure drop and it is often accompanied saturated temperature in the fluid. There is no work that is done, mass transfer and kinetic energy through out are neglectable.
In this simulation, the goal is for energy conservation with increasing thermal efficiency of PLTU with addition of Throttling Process equipment in it. According the simulation, thermal efficiency of PLTU increased up to 4 % compare with the convensional PLTU. Eventhough, another gained profit is 117 ton/hour destilate water whereas it is exeed necessary make up water for the PLTU 50 MW vapor cycle about 7 ton/hour.
To research detailed for this termodinamic process, it is created a little equipment of Throttling Process trial. According the experiments that already have done, it was got the conclusion that the vapour and the temperature of water have success taken in it?s product, but there was some problem that occur while testing process.
"
2008
S37322
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Anastasia
"ABSTRAK
Pembangunan gedung tinggi di kota besar di dunia sedang melaju pesat, salah satunya adalah di kota Jakarta sebagai ibukota dari Indonesia. Pengurangan pemakaian energi listrik ataupun penggunaan berbagai macam cara optimasi menjadi faktor yang menjanjikan sebagai bagian solusi dari masalah pengurangan pemakaian energi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar dalam mencapai penghematan melalui langkah Energy Efficiency dalam pengelolaan bangunan. Gedung sebagai model yang digunakan pada penelitian ini mempunyai spesifikasi Jumlah Lantai: 40 (ditambah dengan 2 Basemen), Luas: 70890 m2 , Tinggi: 160 m. Penggunaan software EnergyPlus dan digabungkan dengan Generic Optimation (GenOpt) yang bertujuan untuk melihat berbagai macam optimasi yang dapat dilakukan serta seberapa besar pengaruhnya dalam memberikan kontribusi untuk mencapai penghematan energy, selain itu juga dilakukan perhitungan untuk sistem air bersih pada gedung ini, yaitu menggunakan tangki atap dan jalur instalasi sistem gravitasi. Hasil simulasi dan optimasi menunjukkan bahwa, penggunaan shading blind secara optimal dapat menurunkan beban energi operasi sebesar 22.23 % sementara penggunaan kaca film secara optimal dapat menurunkan beban energi operasi sebesar 31.8 %. Maka, sangat penting melakukan optimasi dan simulasi konsumsi energi pada bangunan sebagai langkah penghematan energi yang cukup optimal, selain itu juga pemilihan sistem pendingin gedung yang tepat dapat membantu menurunkan beban energi gedung.
ABSTRACT
Construction of high rise buildings in big cities in the world are growth and moving fastly, for example is in Jakarta, the capital of Indonesia. Reduction of electrical energy consumption or the use of a variety of ways on optimization become the part of the solution to reduce energy consumption on buildings. The purpose of this study is to determine how much energy savings through Energy Efficiency measures in the management of a building. A Model Building we use in this study has a specification Number of floors: 40 (plus 2 basement), Area: 70 890 m2, Height: 160 m. EnergyPlus software is used and combined with Generic Optimation (GenOpt) which aims to look at a variety of optimizations that can be done and how much influence in contributing to achieve energy savings. And also we calculate water system design for clean water systems in the building, which is using a roof tank and gravity systems installation path. Simulation and optimization results show that, in an optimal use of shading blinds can reduce the operating energy use by 22:23%, while the optimal window film can reduce operating energy to 31.8% of energy. So, it is very important to optimize the energy consumption and simulation in buildings as an energy saving measure is optimal, but it is also important to select the appropriate building cooling systems which can help reduce the building energy loads."
2013
T35818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Dhanist Pratama
"Keandalan sistem kelistrikan dan efisiensi energi pusat data merupakan dua hal terpenting dalam keberhasilan operasional pusat data. Analisis keandalan sistem kelistrikan dan efisiensi energi pusat data eksisting menjadi sangat penting untuk menghasilkan operasi yang handal dan efektif serta perencanaan pengembangan sistem yang tepat. Tesis ini bertujuan untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan dan efisiensi energi dengan metode asesmen dalam upaya meningkatkan margin profit perusahaan PT. X. Berdasarkan analisis kondisi eksisting didapatkan bahwa masih terdapat titik kegagalan (single point of failure) pada sistem kelistrikan pusat data dan konsumsi energi yang belum efisien. Perbaikan keandalan dilakukan dengan mengeliminasi sistem titik kegagalan (penambahan trafo dan ATS) dan perbaikan efisiensi energi dilakukan dengan mengimplementasikan cold aisle containment. Implementasi cold aisle containment pada pusat data lantai 1 dapat menghemat energi 407.290 kWh/tahun atau senilai Rp. 427.397.839 per tahun. Investasi yang dibutuhkan senilai Rp. 518.442.247, dengan asumsi biaya pemeliharaan 10% dari investasi dan depresiasi 5 tahun, maka akan didapatkan nilai kini netto (NPV) sebesar Rp. 588.687.006 dengan tingkat pengembalian internal (IRR) sebesar 52%. Adapun periode pengembalian investasi (payback periode) akan kembali dalam jangka waktu 2 tahun.

The reliability of the electrical system and data center energy efficiency are the two most important things in the successful operation of the data center. Analysis of the reliability of the electrical system and the existing data center energy efficiency to be very important for generating reliable operation and effective and proper planning of system development. This thesis aims to improve the reliability of electrical systems and energy efficiency assessment methods in an effort to increase the profit margins of companies PT. X. Based on an analysis of existing conditions shows that there is still a single point of failure in the electrical system and the data center energy consumption has not been efficient. Repairs carried reliability by eliminating single point of failure system (additional transformer and ATS) and energy efficiency improvements made by implementing cold aisle containment. Implementation of cold aisle containment on data center floor one can save energy 407.290 kWh / year or Rp. 427.397.839 per year. The investment needed Rp. 518.442.247, assuming a 10% maintenance cost of investment and depreciation of 5 years, it will get the net present value (NPV) of Rp. 588.687.006 with an internal rate of return (IRR) of 52%. As for the period of return on investment (payback period) will be back within a period of 2 year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45772
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Pradipto Wicaksono
"Pembuatan sistem eksperimen konversi energi listrik menjadi energi panas telah berhasil dilakukan. Sistem eksperimen konversi ini menggunakan kawat nickeline sebagai hambatan yang digunakan. Pada eksperimen ini data yang dipergunakan adalah tegangan jepit hambatan, arus yang melewati hambatan serta kenaikan temperatur kawat tiap tiga puluh detik. Tegangan diperoleh dengan menggunakan Rshunt dan manggunakan ADC yang terdapat pada DAQ SST. Begitu juga dengan arus, dipergunakan Rshunt secara paralel terhadap input analog di DAQ. Kemudian untuk pengukuran temperatur digunakan termometer yang menggunakan termocouple sebagai sensornya. Output dari termocouple masuk ke pengkondisi sinyal AD595AQ dan diperkuat dengan op-amp. Ketiga alat ukur menghasilkan tegangan yang dibaca oleh PC melalui perangkat SST DAQ yang digunakan untuk membaca output dari sensor, mengolah, menganalisa data, dan akan menampilkannya dalam bentuk tabel atau grafik. Perancangan perangkat lunak menggunakan program visual basic dan flash. Hasil pengujian eksperimen konversi energi terlihat bahwa ada energi listrik yang tidak semuanya menjadi energi panas. Keadaan lingkungan mempengaruhi pengukuran temperatur.

The experiment of conversing electric energy to heat energy has succesfully done. This conversion experiment use nickeline wire as the resistor. From this experiment we can get the voltage at the resistor, the current through the resistor and temperature increase every thirty seconds. The voltage is measure using Rshunt and using ADC which is one of the features from DAQ SST. Same with the voltage, measuring the current is also using the Rshunt which placed parallel to the analog input. For the temperature measurement, used termocouple as the sensor. AD595AQ is the signal condisioning for the output of the termocouple. And being amplified using op-amp. Those three measurment is send to PC using DAQ SST. At PC those measurement is visualised using visual basic and macromedia flash. From thes eksperiment we can see that not all the electric energy convert to heat energy. And the environmet of the eksperiment influence the result. Heat contact also influence the result."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S28948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T.J. Djatmiko Adi
"ABSTRAK
Energi merupakan salah satu faktor produksi yang perlu dipertimbangkan pemakaiannya pada suatu industri. Karena dengan menggunakan energi yang cukup, proses produksi akan berjalan lancar sehingga produk yang dihasilkan akan memenuhi kebutuhan konsurnen. Namun, sering kali pemakaian energi ini melebihi kebutuhan minimal Hal ini disebabkan karena adanya kebocoran pada peralatannya ataupun manajemen energi yang kurang baik Sehingga pemakaian energi ini harus dioptimalkan.
Salah satu cara dalam menekan pemakaian energi tersebut adalah dengan melakukan konservasi energi, yaitu dengan memanfaatkan energi secara efisien dan rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang memang benar-benar diperlukan.
Konservasi energi ini dapat dilakukan dengan memeriksa kembali jarringan penukar panasnya. Dengan perbaikan jaringan penukar panas ini akan dapat dioptimalkan pemakaian energinya. Metode yang digunakan adalah dengan teknologi pinch, yaitu dengan mengoptimalkan pemakaian panas yang dipertukarkan diantara dua aliran proses - aliran panas dan aliran dingin.
Sebagai studi kasus adalah pabrik gula PT GPM di Lampung. Pabrik gula ini dalam proses produksinya menggunakan sepuluh unit evaporator yang dipasang secara serf (multiple-effect). Uap yang dihasilkan dari flap badan evaporator dimanfaatkan oleh alat penukar panas lainnya, seperti primary heater, secondary heater, vacuum pan, dan continous vacuum pan. Permasalahamya adalah dengan evaporator yang ada, apakah uap yang dihasilkan evaporator tersebut kurang mampu untuk mencukupi peralatan penukar panasnya atau bahkan berlebih. Untuk menganalisa masalah tersebut, digunakan teknologi pinch dengan lingkup bahasan seperangkat evaporator dan peralatan penukar panas yang menggunakan uap yang dihasilkan evaporator.
Dari base case design chdapatkan utilitas panasnya sebesar 1.515 kW dan utilitas dingin sebesar 2.623, 61 kW. Setelah dianalisa dengan pinch melalui perhitungan problem table algoritm, dapat diketahui target energi untuk utilitas panas 0 kW dan utilitas dingin 2.014, 28 kW. Sedangkan titik pinch berada pada temperatur 117, 5° C dengan d Tmin 5° C. Setelah dilakukan perbaikan pada jaringan penukar panasnya, yaitu dengan menambah dua unit peralatan penukar panas, maka ditemukan peluang untuk konservasi energi sebesar 116,84 kW atau 7,7 %."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merina Handayani
"Informasi yang akurat dari respon energi thermoluminesensi detector (TLD) sangat penting untuk memahami ketergantungan TLD terhadap respon energi. Respon energi Thermoluminescent Dosimeter menjadi penting karena selama pengukuran radiasi spektrum tidak persis sama dengan spektrum kalibrasi Penelitian ini bertujuan untuk menentukan persamaan estimasi respon dosis TLD pada spektrum sinar x dan untuk mengetahui respon dosis TLD terhadap perubahan energi dengan menggunakan simulasi Monte Carlo. Simulasi dilakukan dengan meletakkan TLD [LiF:MgTi] di tengah sinar x dengan jarak 100cm dari sumber dengan luas lapangan berukuran 10 cm x 10 cm, dan diradiasi menggunakan spektrum monoenergi dari 10 keV sampai 1500 keV dan spektrum sinar x kontinyu. Spektrum sinar x dihitung menggunakan program XCOMP5r pada RQR 2 sampai RQR 10. Dari simulasi, database respon monoenergi yang hasilnya akan digunakan untuk perhitungan estimasi respon dosis TLD. Ada 4 metode perhitungan untuk estimasi respon dosis TLD, berdasarkan perhitungan energi rata-rata, dua model perhitungan tidak memasukkan koreksi stopping power dan dua model perhitungan terakhir memasukkan koreksi stopping power. Perbandingan hasil simulasi Monte Carlo spektrum kontinyu dengan perhitungan metode no. 4, memberikan hasil yang lebih mendekati.

An accurate information of thermoluminesensi detector (TLD) energy response is very important to understand TLD energy response dependence. Thermoluminescent Dosimeter energy response becomes important because during the measurement radiation spectrum is not exactly the same as calibration spectrum. This study aims to determine the dose-response estimation equation of TLD in the X ray spectrum and to understand the dose response of TLD due to energy changes using Monte Carlo simulation. Simulation is done by placing the TLD [LiF: MgTi] in the middle of the X ray beam at 100 cm from the source with 10 cm x 10 cm field size, and irradiated using monoenergy spectrum from 10 keV to 1500 keV and continuous X ray spectrum. The X ray spectrum is calculated using XCOMP5r using RQR 2 to RQR 10. From the simulation, monoenergy response database will obtained used for calculation of TLD dose response estimation. There are 4 calculation methods to estimate TLD dose response, which based on mean energy calculation, two calculation model does not include stopping power correction and the last two calculation model include stopping power correction. Comparison of Monte Carlo simulation result of continuous spectrum with calculation method no. 4, is giving the closest result."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52508
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Flavin, Christopher
Washington, DC: Worldwatch Institute, 1988
333.79 FLA b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>