Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144354 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lee, Steven
"ABSTRAK
Desalinasi dengan menggunakan membran memberikan potensi yang besar dalam menghasilkan air bersih dengan penggunaan energi yang efisien. Penemuan terbaru menunjukkan bahwa carbon nanotube (CNT) dan lembaran graphene memiliki potensi yang sangat besar dalam menyaring garam pada air laut. Kami memodelkan membran yang tersusun dari CNT, lembaran graphene dan graphitic ? based triazine serta pengaplikasian densitas muatan permukaan pada dinding membran. Performa penyaringan garam, pemisahan ion garam dan laju aliran molekul air dari variasi konfigurasi membran diteliti dengan menggunakan simulasi dinamika molekul. Kami menemukan bahwa pengaplikasian densitas muatan permukaan pada daerah tertentu pada membran dan variasi besar densitas muatan memberikan hasil yang berbeda pada performa penyaringan untuk setiap konfigurasi membran yang berbeda.

ABSTRACT
Desalination that utilize membrane provide great potential in producing fresh water with efficient energy consumption. Recent research found that cabon nanotube (CNT) and graphene sheet have great potential in filtering salt ion from sea water. We modeled a membrane that made from CNT, graphene sheet and graphitic - based triazine, also applying surface chage density to covers membrane walls. Membrane performance in filtering salt, separating salt ions and water molecules flow from various configuration of membranes are investigated using molecular dynamic simulation. We found that applying surface charge density to certain wall of membrane and the magnitude of the charge give various results to the filtering performance for each different membrane configuration.
"
2015
S59891
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beta Nadia Manaf
"Krisis air di Indonesia masih banyak terjadi diberbagai daerah. Penggunaan air tanah secara berlebihan dapat menimbulkan penurunan permukaan tanah. Laut yang begitu luas memiliki potensi untuk dijadikan air tawar sehingga dapat digunakan untuk kebutuhan air di Indonesia. Desalinasi merupakan suatu cara untuk memproses air laut dengan tingkat kadar garam yang tinggi sehingga tidak layak konsumsi menjadi air tawar yang dapat dikonsumsi. Berbagai teknologi desalinasi seperti distilasi, vapour compression, dan reverse osmosis telah dikembangkan namun membutuhkan energi dan biaya yang tidak sedikit. Microbial Desalination Cell merupakan suatu teknologi desalinasi yang merupakan modifikasi dari Microbial Fuel Cell, dapat mengilangkan kandungan garam dalam air serta menghasilkan tenaga listrik dengan menggunakan bantuan mikroorganisme yang akan menghasilkan arus listrik dari degradasi bahan organik. Pada penelitian ini akan digunakan Debaryomyces hansenii sebagai mikroorganisme pendegradasi bahan organik pada chamber anoda. Rasio volume anoda : volume garam : volume katoda adalah 2 : 1 : 2 serta 9 : 1 : 9. Variasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu variasi volume reaktor, variasi rasio kultur terhadap substrat dan variasi kenaikan volume kultur.

Water crisis in Indonesia is still going on in the various regions. Excessive use of groundwater can cause subsidence. The sea held to have the potential to be used as fresh water so it can be used for water needs in Indonesia. Desalination is a way to process sea water with a high salinity level which caused water is not worth to be consumed to the fresh water that can be consumed. Various desalination technologies such as distillation, vapor compression, and reverse osmosis have been developed but requires energy and large cost. Microbial Desalination Cell is a modified desalination technology of Microbial Fuel Cell that can remove salt content in the water and generate electricity with the help of microorganism that will produce electric current from organic matter degradation. This research will be used Debaryomyces hansenii as microorganisms which degrade organic material in the anode chamber. The ratio of anode volume: sat volume: cathode volume are 2 : 1 : 2 and 9: 1: 9. Variation used in this study are variation of the reactor volume, the variation ratio of the culture and substrate, and increase of culture volume variation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayndri Widi Prabowo
"Air tawar merupakan kebutuhan utama bagi semua makhluk hidup, bagi masyarakat air tawar merupakan faktor yang tidak dapat dipisahkan dari beragam aktifitas termasuk bagi masyarakat pesisir, pada kenyataannya jumlah air tawar jauh lebih sedikit dari air laut untuk itu diperlukan suatu teknologi sederhana yang mampu memenuhi kebutuhan air tawar bagi semua kalangan. Salah satu teknologi sederhana yang dimaksud adalah teknologi desalinasi air laut berbasis energi matahari. Solar concentrator adalah alat pengumpul panas matahari dengan cara memantulkannya ke satu titik fokal, pada titik fokal tersebut diletakan pipa collector atau absorber yang berfungsi sebagai penampung air laut, temperatur permukaan pada pipa collector akan meningkat dan terjadi proses heat transfer ke arah fluida di dalam pipa yang kemudian terjadi penguapan, uap inilah yang nantinya di condensasikan untuk kemudian ditampung menjadi air tawar. Secara teoritis produksi air tawar yang mampu dihasilkan oleh alat adalah 0.115L/jam dengan intensitas radiasi konstan 1000 W/m2. Variasi temperatur akan terjadi bila intensitas radiasi tidak stabil, analisa persebaran temperatur pada permukaan pipa collector dapat dilihat dengan simulasi CFD ANSYS FLUENT 17.2. Hasil dari penelitian ini menunjukan waktu alat dapat bekerja secara optimal.

Fresh water is an essential requirement for all organism, especially for human, in fact the amount of fresh water is much less than sea water for it required a simple technology that have ability to produce fresh water. One simple technology in question is seawater desalination technology based on solar energy. Solar concentrator is a means of collecting solar heat by means of reflecting it into a focal point, then the absorber or collector pipe placed on. the surface temperature on the collector pipe will increase and sea water will evaporation at the saturated temperature, the vapor product of boiling sea water will condensation and produce fresh water. Theoretically the production of fresh water that can be produced by the tool is 0.115L h with a constant radiation intensity of 1000 W m2. Variations in temperature will occur when the intensity of radiation is not stable, the analysis of temperature distribution on the surface of the collector pipes can be seen with the ANSYS FLUENT CFD simulation 17.2. The results of this study indicate when the tool can work optimally."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raissa Maulina
"Indonesia dikenal sebagai negara maritim dengan luas laut mencapai 7,9 juta km2, namun Indonesia diproyeksikan akan mengalami krisis air bersih pada tahun 2025. Microbial Desalination Cell (MDC) merupakan teknologi yang dikembangkan untuk mengurangi konsentrasi garam pada air laut sehingga dapat digunakan untuk kebutuhan masyarakat. Pada penelitian ini, substrat yang digunakan berasal dari model limbah tahu. Untuk meningkatkan kinerja MDC, maka desain reaktor dimodifikasi, dimana membran IEM akan disusun bertumpuk dua pasang dan pada akhir siklus desalinasi akan dilakukan proses resirkulasi anolit-katolit untuk mempertahankan nilai pH. Variasi yang dilakukan yaitu laju alir resirkulasi 0,5 dan 5 mL/ menit, jenis oksidator berupa KMnO4 0,1 M (katolit) dan aerasi katoda (tanpa katolit) dengan laju alir 100 mL/ menit, serta perbandingan volume anolit dan volume penyangga fosfat berturut-turut sebesar 1:1; 1:0,75; 1:0,5 dan 1:0,25. Hasil yang diperoleh yaitu oksidator KMnO4 0,1 M dapat digantikan dengan aerasi katoda pada laju alir 100 ml/menit dengan perbedaan TDR sebesar 1,061 g/jam, laju alir resirkulasi optimum untuk sistem 2-stacked MDC yaitu 0,5 ml/menit dengan TDR sebesar 2,447 g/jam, dan perbandingan penyangga:substrat optimum sebesar 0,5:1 dengan perolehan TDR sebesar 5,202 g/jam.

Indonesia has been known as maritime country with the extemtion of sea is 7.9 million km2, but Indonesia is predicted to undergo water crisis pHenomena in 2025. Microbial Desalination Cell (MDC) is a developed technology for reducing salt concentration of seawater, so it could be used for people daily needs. In this research, the substrate comes from tofu wastewater model. For increasing MDC performance, there are modification in reactor design, whereas the IEM membrane would be arranged in two stacked design, yet in the end of of desalination cycle there would be a recirculation through anolyte-catholyte to maintain pH level. The variations are flow rate of recirculation 0,5 and 5 mL/ min, types of oxidator in the form of KMnO4 0,1 M (catholyte) and cathode aeration (without catholyte) with flowrate of 100 mL/ min, and the ratio of anolyte and buffer pHospHate volume respectively as 1:1; 1:0,75; 1:0,5 and 1:0,25. The result showed that KMnO4 0,1 M could be replaced with air cathode 100 ml/min which has different value of TDR reached 1.061 g/h, optimum recirculation flowarate for 2-stacked MDC was 0.5 ml/min that reached 2.447 g/h of TDR, and the optimum ratio of buffer phosphate:substrate was 0.5:1 that reached 5.202 g/h of TDR."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nur Ilham Sukmara
"

Rata-rata kebutuhan akan air bersih perorang di Indonesia dapat mencapai 144 liter per hari. Ketersediaan air bersih saat ini sudah menipis akibat perubahan iklim, dan pertumbuhan populasi. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, ketersediaan air dalam Bumi, khususnya air laut, membutuhkan pengembangan teknologi untuk pengolahan air laut menjadi air yang dapat digunakan untuk kebutuhan. Salah satu teknologi penjernihan air disebut dengan desalinasi. Terdapat dua metode yang ada dalam proses desalinasi yaitu membran dan termal. Namun, kedua metode ini masih tergolong mahal. Oleh karena itu, penelitian terhadap alternatif baru untuk metode desalinasi dengan memanfaatkan fenomena air entrainment untuk menghasilkan microbubble dilakukan. Penelitian ini merekayasa air laut dengan membuat larutan air garam untuk dipompa melewati nozzle dengan diameter tertentu yang dapat menghasilkan kabut dari larutan air garam yang sudah dipompa. Kabut yang keluar dari nozzle kemudian akan dialirkan menuju alat air entrainment dan dikondensasikan oleh microbubble yang terjadi karena proses air entrainment. Variasi parameter dilakukan pada konfigurasi alat penelitian ini dengan parameter jumlah nozzle, diameter nozzle, dan tekanan. Data kuantitatif yang didapatkan dari penelitian ini didapatkan dari instrumen alat ukur dan data kualitatif dari penelitian adalah video saat melakukan percobaan dengan alat penelitian lalu diolah menjadi gambar agar dapat diolah sehingga menjadi data kuantitatif menggunakan perangkat lunak pengolahan gambar. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah nozzle memengaruhi debit aliran dan semprotan dari nozzle memiliki karakteristik semprotan dengan bentuk full cone spray.

 


The average need for clean water for one person in Indonesia can reach 144 liters per day. The availability of clean water is currently running low due to climate change, and population growth. To provide the need for clean water, the availability of water in the Earth, especially sea water, requires the development of technology for processing seawater into water that can be used for necessities. One of the water purification technologies is called desalination. There are two methods in the desalination process, membrane and thermal. However, these two methods are still quite expensive. Therefore, research on a new alternative to the desalination method by utilizing the air entrainment phenomenon to produce microbubble was carried out. This research using salt water instead of seawater. The salt water pumped through a nozzle with a certain diameter that could produce mist from a pumped salt water. The mist that comes out of the nozzle will then flow into the air entrainment device and be condensed by the microbubble that occurs due to the air entrainment process. Variation of parameters is carried out in the configuration of this research device with the parameters of the number of nozzles, nozzle diameter, and pressure. The quantitative data obtained from this study were obtained from measuring instruments and qualitative data from the study were videos when conducting experiments with research device and then processed into images so that they could be processed so that they became quantitative data using image processing software. The results show that the number of nozzles affects the flow rate and the spray from the nozzle has the characteristics of a full-cone spray.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kalih Sholli Rizki
"Dalam beberapa dekade terakhir, pemenuhan kebutuhan air bersih untuk keperluan sehari-hari menjadi salah satu permasalahan utama dunia. Desalinasi berbasis tenaga matahari merupakan salah satu solusi aplikatif untuk menghasilkan air tawar di Indonesia. Sebagai negara kepulauan dan berada di bawah garis khatulistiwa, Indonesia memiliki potensi dalam mengembangkan desalinasi berbasis tenaga matahari dimana kedua sumber daya baik tenaga matahari dan air laut cukup berlimpah di negara ini. Sebelumnya telah dilakukan penelitian mengenai desalinasi ini, namun hasil yang didapatkan masih relatif rendah, yaitu pada angka 150 ml/m2/hari.
Penelitian dan perancangan ini bertujuan membuat prototipe serta meningkatkan performa dari alat desalinasi yang menghasilkan air tawar dan garam. Prototyping ini dilakukan dengan merekayasa beberapa faktor yang berpengaruh, seperti sudut kemiringan, kedalaman air, permukaan kondenser dan absorber, serta aplikasi double deck pada prototipe. Berdasarkan prototipe yang telah di uji coba, hasil air maksimal yang didapatkan mencapai 900 ml/m2/hari dari 6500 ml air laut.

In recent decade the fulfillment of the need for clean water for everyday purposes becomes one of the world's major proble,. Including Indonesia. Desalination solar energy is one solution applicable to produce freshwater in Indonesia. As an archipelago and is located below the equator, Indonesia has the potential to develop solar desalination where both resources both solar and ocean water is quite abundant in this country.It had been researched before, but it is still has low performance. The freshwater result is still in 150 ml m2 day.
This research is aiming to make a prototype and increase the performance of desalination, which produce fresh water and salt. There are some factors that influece this prototyping, like the angle, water depth, absorber dan condenser surface, and double deck system on prototype. The method of salt rsquo s measurement is waiting seawater becomes dry, take it, and measure the weight of salt. Based on running, it can produce 900 ml m2 day freshwater from 6500 mililiters seawater.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatyya Hasanah
"Semakin meningkatnya populasi, semakin besar pula kebutuhan akan air minum sehingga ketersediaan air bersih pun semakin berkurang. Desalinasi berbasis tenaga matahari merupakan salah satu solusi aplikatif untuk menghasilkan air tawar di Indonesia. Sebagai negara kepulauan dan berada di bawah garis khatulistiwa, Indonesia memiliki potensi dalam mengembangkan desalinasi berbasis tenaga matahari dimana kedua sumber daya baik tenaga matahari dan air laut cukup berlimpah di negara ini.
Penelitian ini menggunakan rancangan sederhana distiler dengan model seperti solar kolektor dan memanfaatkan fenomena natural evaporasi-kondensasi. Distiler pada penelitian ini dimanufaktur dengan menggunakan material sederhana yang sudah banyak berada di pasaran seperti aluminum, kayu, kaca, plastik filem, dan rangka lemari. Penelitian ini berkonsentrasi dalam kemampuan distiler dalam menyerap energi kalor matahari dan penggunaan energi kalor tersebut dalam proses kondensasi guna memproduksi air tawar. Pengukuran volume dilakukan selama 4 hari pada intensitas matahari yang berbeda-beda di setiap harinya.
Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa intensitas matahari telah ada saat cahaya matahari mulai terlihat di pagi hari pada pukul 6 pagi dan difusi energi kalor matahari telah mulai dimanfaatkan pada pagi hari tersebut. Akan tetapi kinerja distiller masih sangat rendah, hal ini terlihat dari angka efisiensi yang hanya mencapai 3,81%. Rendahnya kinerja distiller disebabkan antara lain losses yang terjadi pada distiller dari segi desain, proses kerja, maupun cuaca. Karenanya dibutuhkan rekayasa pada distiller berupa perubahan variabel fisis maupun teknis.

The increasing population, the greater the need for drinking water, so the availability of clean water also decreases. Desalination solar energy is one solution applicable to produce freshwater in Indonesia. As an archipelago and is located below the equator, Indonesia has the potential to develop solar desalination where both resources both solar and ocean water is quite abundant in this country.
This study used a simple design of distiller with model such as solar collector and utilize the natural phenomenon of evaporation-condensation. The distiller in this study was manufactured by using a common material thas has been on the market such as aluminum, wood, glass, plastic film, and iron frame. This study concentrates on the ability of distiller to absorb solar heat energy and the use of that heat energy in the process of condensation to produce freshwater. Volume measurement of the produces water performed during 4 days in the sun‟s intensity varying each day.
Through this study we can conclude that the intensity of the sun has been there as the sunlight began to be seen in the morning at 6 am and diffused solar heat energy has begun to be exploited in that early morning. However, distiller's performance is still very low, as seen from the efficiency figures which only reached 3.81%. The low performance of distiller due among other losses that occur in the distiller in terms of design, work processes, and the weather. Hence the distiller be required engineering changes by changing the variables both physical and technical.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abraham Theodorus Mordechai
"Ketersediaan air bersih di Indonesia dan di dunia merupakan masalah yang perlu segera diselesaikan. Menurut WHO, 19% dari penduduk dunia tidak memiliki akses ke sumber air bersih. Selain itu, sekitar 829.000 orang meninggal setiap tahunnya akibat diare yang disebabkan oleh sumber air yang kotor dan sanitasi yang buruk. Berdasarkan data Bappenas dari tahun 2018, akses air bersih di Indonesia adalah sebesar 87,75% dengan 6,8% yang merupakan air minum yang aman. Salah satu solusi untuk masalah ini adalah dengan memanfaatkan air laut. Untuk memanfaatkan air laut dengan baik, diperlukan pengembangan dalam sistem desalinasi. Pada penelitian ini, metode desalinasi yang digunakan adalah throttling method, yang menggunakan sebuah throttling valve dan memanfaatkan secondary product yang dihasilkan sistem ini dalam bentuk air dingin yang digunakan sebagai refrigeran untuk mendinginkan ruangan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh tekanan kondensasi dan tekanan siklon terhadap efisiensi dari sistem desalinasi tersebut, yang dilihat dari konsumsi energi spesifik dan kalor pendinginannya. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan seberapa efisien sistem desalinasi terbarukan ini dalam memproduksi air bersih dari air laut yang nantinya akan digunakan sebagai sumber air bersih layak minum bagi masalah ketersediaan air bersih yang sedang kita hadapi saat ini.

The availability of clean water in Indonesia and in the world is currently a concurring problem that needs to be solved immediately. According to the World Health Organization (WHO), 19% of the world’s population do not have access to sources of clean water. Moreover, around 829.000 people died every year because of diarrhea induced by the consumption of polluted water and poor sanitation. According to the data gathered by the Bappenas from the year 2018, access to clean water sources in Indonesia was around 87,75%, in which only 6,8% of those are water that is considered safe for drinking. One of the solutions to this problem is the utilization of sea water. In doing that, advances on desalination systems are much needed. In this research, the method of desalination that is used is the throttling method, which uses a throttling valve and and utilizes the secondary products produced by this system in the form of cool water to be used as a refrigerant for air conditioners. This research also has the purpose of identifying the influence of condensation pressure and cyclonic pressure on the efficiency of the system, which is determined by its specific energy consumption and cooling energy. Ultimately, the main purpose of this research is to bring a new, efficient, and affordable desalination method to the table, to help solve the water crisis that we are facing today."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sasya Dusiana Famaretha
"Garam merupakan salah satu kebutuhan yang penting dalam kehidupan manusia. Indonesia, dengan garis pantai terpanjang kedua dunia, masih krisis garam. permintaan garam Indonesia mencapai 4,23 juta ton, sedangkan stok yang ada saat ini hanya 112.671 ton. Selain itu, kelangkaan air bersih dan persebaran listrik yang belum merata di Indonesia menjadikan desalinasi tenaga matahari menjadi jawaban yang tepat. Sebelumnya telah dilakukan penelitian mengenai desalinasi ini, namun hasil yang didapatkan masih sedikit, yaitu pada angka 0,2 gram garam.Penelitian dan perancangan ini bertujuan membuat prototipe serta meningkatkan performa dari alat desalinasi yang menghasilkan air tawar dan garam. Prototyping ini dilakukan dengan merekayasa beberapa faktor yang berpengaruh, seperti sudut kemiringan, kedalaman air, permukaan kondenser dan absorber, serta aplikasi double deck pada prototipe. Pengambilan data garam dilakukan dengan cara menunggu air laut yang telah ditempatkan pada alat desalinasi kemudian dikeruk dan diukur massa garam nya. Berdasarkan prototipe yang telah di uji coba, didapatkan hasil 174,18 gram garam dari 6500 ml air laut, dengan presentase 81,20 dari kandungan garam teoritis.

Salt is one of important thing of human's life. Indonesia, with the second longest coastline in the world, has a crysis of salt. Demand of salt in Indonesia reach 4,23 million tons, when it's just only 112.671 tons avaliable. Besides, the lackness of fresh water and unequal distribution of electricity in Indonesia make desalination as an appropriate answer for these problem. It had been researched before, but it is still has low performance. The salt's result is still in 0,2 gram. This research is aiming to make a prototype and increase the performance of desalination, which produce fresh water and salt. There are some factors that influece this prototyping, like the angle, water depth, absorber dan condenser surface, and double deck system on prototype. The method of salt's measurement is waiting seawater becomes dry, take it, and measure the weight of salt. Based on uji coba, it can produce 174,18 grams salt from 6500 mililiters seawater, with 81,20 based on theoritical salt."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67438
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ray, Sekhar Chandra
Amsterdam: Elsevier, 2015
546.681 RAY a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>