Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1026 dokumen yang sesuai dengan query
cover
[Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, ], 2010
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Fairuz Hasna Karimah
"ABSTRAK
Pengalaman hidup seorang individu memiliki peran yang penting dalam pembentukan perilaku individu tersebut. Dalam tulisan ini, saya berusaha memahami hubungan antara pengalaman hidup perempuan dewasa muda dengan hubungan romantis yang mereka jalani bersama pasangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi, pendekatan kognitif, pendekatan interpretatif, metode life history, dan metode wawancara mendalam dengan lima perempuan dewasa muda yang sedang menjalani hubungan romantis. Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat lima komponen utama dalam hubungan romantis menurut perempuan dewasa muda, yaitu 1 kedewasaan; 2 latar belakang keluarga; 3 rasa nyaman; 4 rasa aman; dan 5 aktivitas seksual. Tulisan ini kemudian melihat bahwa hubungan romantis merupakan sebuah bentuk interpretasi, representasi, dan ekspresi dari pengalaman hidup perempuan dewasa muda yang kemudian termanifestasi dalam proses pemilihan pasangan serta proses pemaknaan terhadap hubungan romantis itu sendiri.

ABSTRACT
Life history has significantly contributed to the way an individual acts on his life. In this paper, I try to examine the relation between the life history of young adult women and their romantic relationships with their partners. The research conducts an ethnographical approach, a cognitive anthropology approach, an interpretative approach, life history method, and in depth interview method with five young adult women who are involved in a romantic relationship. According to them, there are five basic components in a romantic relationship, which are 1 maturity 2 family background 3 comfort 4 security and 5 sexual activities. This paper thus implies that romantic relationship is an interpretation, a representation, and an expression of their life histories which is manifested in the process of choosing their romantic relationship partners and also the way they take meanings of the romantic relationship itself."
2017
S69818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Kusumaningrum
"Skripsi ini membahas tentang bagaimana drama korea merepresentasikan relasi gender dalam konflik hubungan romantis. Studi pustaka menunjukkan adanya perbedaan lakilaki yang mendapatkan sosialisasi gender maskulin dengan perempuan yang mendapatkan sosialisasi gender feminin dalam menghadapi konflik hubungan romantis. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan analisis semiotika kode televisi John Fiske. John Fiske melihat bahwa kode-kode yang ditampilkan di televis membawa ideologi tertentu. Metode penelitian merupakan studi kasus dengan mengambil objek penelitian drama tvN tahun 2016, Another Miss Oh.
Hasil penelitian menunjukkan adanya ideologi patriarki dengan laki-laki yang lebih banyak mendominasi dalam konflik hubungan dibanding perempuan. Ideologi patriarki tersebut didukung dengan stereotipstereotip feminin dan maskulin yang juga ditampilkan dalam drama. Hal tersebut ditambah dengan penggambaran konflik sebagai sebuah adegan romantis yang mengaburkan batasan antara konflik dengan romantisme dalam drama. Dengan representasi tersebut, nilai patriarki semakin mudah diterima oleh perempuan sebagai penonton utama yang semakin sulit melihat adanya ketidaksetaraan gender dalam berbagai aspek kehidupan.

This thesis talks about how korean drama represents gender relation in relationship conflict between a man and a woman. Literature research shows that men who learn about masculinity and women who learn about femininity have different ways in handling romantic relationship conflict. The study was conducted with qualitative methods using semiotic television code analysis from John Fiske. John Fiske saw television as a tool to represent certain ideologies. The research method that is used is case study of Another Miss Oh, a korean drama released in 2016 from channel tvN.
The results indicate tha there is a patriarchal ideology in the drama that can be seen from male domination in relationship conflict. This patriarchal ideology is supported by feminine and masculine stereotypes in the drama. The depiction of conflict as a romantic scene also helps in blurring the boundary between conflict and romanticism and contributes in peoples perception of the drama. With those values being represented, patriarchy is being accepted well by female watchers of the drama and make it harder for these female watchers to spot gender inequality in daily life.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Budyatna
"Studi mengenai reduksi ketidakpastian dengan subyek pasangan suami-isteri kawin campur mencoba menganalisis mengenai bagaimana suatu interaksi awal terjadi dalam konteks reduksi ketidakpastian. Ternyata interaksi awal terjadi antar individu berbeda latarbelakang kultural tanpa hambatan bahkan secara mulus meningkat kepada hubungan yang romantis. Hambatan itu baru terjadi manakala individu yang bersangkutan berhadapan dengan kelompok yang diwarnai dengan berbagai stereotip sosial oleh kelompok yang satu terhadap yang lain secara timbal balik.
Prilaku pencarian informasi dengan berbagai strategi seperti pasif, aktif dan interaktif sebagai konsep Barat kurang adanya relevansi terhadap studi pasangan suami-isteri kawin. campur. Strategi pasif ternyata tidak digunakan sama sekali karena meriang tidak diperlukan. Begitu pula strategi aktif hampir tidak digunakan karena hambatan psikologis bentuk kawin campur semacam itu pada proses perkenalannya tidak mendapat dukungan dari jaringan sosial keluarga maupun lingkungannya. Sedangkan strategi interaktif dalam bentuk pengungkapan diri kurang dimanfaatkan oleh pihak pria pasangan tersebut. Hal ini antara lain disebabkan karena strategi tersebut tidak dirancang untuk masyarakat penganut budaya high-context di mana individu lebih banyak mengandalkan bahasa isyarat dalam suatu interaksi.
Pada eskalasi hubungan pada tingkat yang paling akrab yang ditandai oleh suatu perkawinan antar individu pasangan tersebut tidak selalu menunjukkan tahap pertukaran yang stabil dengan ciri-ciri saling keterbukaan dan mengenal pribadi masing-masing. Hal ini disebabkan karena pasangan yang bersangkutan pada proses perkenalannya tidak atau kurang memanfaatkan tahapan hubungan berdasarkan teori Altman dan Taylor. Hal ini Brat kaitannya dengan pola budaya yang berbeda di mana teori tersebut tidak dimaksudkan atau dirancang untuk masyarakat high-context culture. Begitu pula model hubungan dari Thibaut dan Kelley (1959) dalam menganalisis evaluasi hubungan yang dilakukan oleh masing-masing individu pasangan suami-isteri baru ada relevansinya kalau secara konsisten mengikuti tahapan hubungan dari Altman dan Taylor (1973).
Konflik yang terjadi antara anggota pasangan suami-isteri kawin campur pribumi dan non-pribumi Cina bukanlah merupakan konflik yang bersifat antar budaya. Tni disebabkan karena konflik tersebut bukan karena adanya perbedaan dalam mengekspresikan dan menginterpretasikan tindakan simbolis yang sama. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
D52
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tampubolon, Onny Anastasia
"Setiap individu yang berada pada tahap perkembangan tertentu memiliki ketrampilan dan kemampuan yang harus dimiliki, yang disebut dengan tugas perkembangan. Salah satu tugas perkembangan yang harus dimiliki pada tahap perkembangan dewasa awal adalah memilih pasangan hidup.
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi persepsi mahasiswa kesehatan Universitas Indonesia terhadap tugas perkembangan memilih pasangan hidup pada tahap perkembangan dewasa awal. Desain penelitian ini adalah deskriptif sederhana. Populasi yang diambil adalah mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 77. Pengumpulan data dilakukan dengan rnenggunakan kuesioner dengan 20 pernyataan. Data diolah dengan mengunakan rumus mean, median, modus, dan persentase.
Hasil yang didapat adalah 61,04% responden memiliki persepsi positif terhadap tugas perkembangan memilih pasangan hidup. Hal ini kemungkinan berarti mahasiswa yang berada pada tahap perkembangan dewasa awal akan sukses mencapai tugas perkembangan saat ini dan pada tahap tumbuh kembang selanjutnya."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5488
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rayi Rizqa Aldila
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara kecerdasan emosi dan kepuasan hubungan pada mahasiswa yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh. Pengukuran kecerdasan emosi dilakukan dengan menggunakan alat ukur Brief Emotional Intelligence Scale (Davies et al., 2010) dan pengukuran kepuasan hubungan dilakukan dengan menggunakan alat ukur Relationship Assessment Scale (Hendrick, 1988). Partisipan penelitian berjumlah 185 mahasiswa dengan karakteristik sedang menjalani hubungan pacaran jarak jauh.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosi dan kepuasan hubungan pada mahasiswa yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh (r =0.251; p = 0.001, signifikan pada L.o.S 0.01). Artinya, semakin tinggi kecerdasan emosi yang dimiliki seseorang, maka semakin tinggi kepuasan hubungan yang dicapai.

This research is conducted to gain insight about the correlation between emotional intelligence and relationship satisfaction on undergraduate students who are experiencing long distance relationship. The measurement tool that is used to gauge the emotional intelligence factor is the Brief Emotional Intelligence Scale (Davies et al., 2010) and the measurement tool used for relationship satisfaction factor is Relationship Assessment Scale (Hendrick, 1988). The number of samples for this particular research are 185 undergraduate students with the characteristic of having engaging in long distance relationship.
The result obtained in this research shows that there’s a significant positive correlation between emotional intelligence and relationship satisfaction among the undergraduate students who experience long distance relationship (r =0.251; p = 0.001, that shows significance at L.o.S 0.01). Which means, the higher the level of emotional intelligence within a person, therefore resulting in achieving a higher level of relationship satisfaction.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Widyastuty
"Pernahkah Anda mengambil keputusan berdasarkan firasat dan memilih
untuk menghindari informasi yang mengubah dapat keputusan Anda? Penelitian yang dilakukan oleh Woolley & Risen (2017) menemukan bahwa beberapa orang memilih untuk melakukan penghindaran informasi terhadap informasi yang relevan dengan keputusannya untuk melindungi preferensi intuitif mereka. Penelitian ini penelitian eksperimental between-subject design pada individu yang sedang menjalin hubungan romantis setidaknya 6 bulan (N = 72). Pilihan informasi (information avoidance) dan tipe informasi (netral dan tidak netral) akan diteliti interaksinya terhadap keputusan untuk memberi pasangan kado. Hasil penlitian ini menunjukkan bahwa para partisipan tidak melakukan penghindaran informasi untuk melindungi keputusannya dalam memberi pasangannya kado. Namun, ditemukan bahwa perempuan yang mendapat informasi tidak netral akan cenderung memutuskan untuk tidak memberi pasangannya kado dibandingkan laki-laki.

Have you ever made a decision based on your intuition and chose to avoid information that could change your decision? Research conducted by Woolley & Risen (2017) found that some people choose to avoid information that are relevant to their decision in order to protect their intuitive preferences. This research is an experimental between subject design in individuals who are in a romantic relationship at least for 6 months (N = 72). Interaction of information choice (information avoidance) and types of information (neutral and un-neutral) will be examined with its decision to give partner a gift. This study shows that majority of participant didn’t avoid information to protect their decision to give their partner a gift. However, it was found that women who receive un-neutral information tend not to give their partners gifts than men."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kazura, Arizu
Jakarta: PT Grasindo, 2017
899.221 KAZ s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kinsella, Sophie
New York: The Dial Press, 2017
823.914 KIN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>