Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183645 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Di Lombok, pernah beredar beberapa jenis mata uang yaitu kepeng belong dan kepeng perak. Kepeng bolong merupakan uang logam Cina (Chinese coins) dan kepeng perak merupakan uang logam yang dikeluarkan oleh pemerintah Kolonial Belanda. Kepeng bolong terbuat dari logam tembaga dan seng atau timah hitam, sedangkan kepeng perak berbahan perak dan tembaga. Kepeng belong digunakan sebagai alat tukar dan alat pembayaran yang sah dalam transaksi ekonomi, seperti pinjam meminjam, gadai,jual beli, dan untuk membayar pajak. Penggunaan kepeng bolong dalam transaksi ekonomi dalam bentuk tradisional, dituangkan dalam sebuah akte yang berbahan daun lontar disebut pangeIing-eIing atau katrangan. Selain sebagai alat transaksi ekonomi, kepeng bolong juga digunakan sebagai sarana budaya dalam adat perkawinan masyarakat Sasak. Tahun 1905 pemerintah kolonial melakukan pemumian terhadap kepeng bolong dan menggantinya dengan kepeng perak Belanda. Walaupun demikian transaksi ekonomi dalam bentuk pangeling-eling tetap ada hanya mata uang yang digunakan adalah mata uang yang dikeluarkan oleh pemerintah kolonial Belanda."
JPSNT 20:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Ayu Shri Dewi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai uang kepeng yang merupakan koin Cina yang
digunakan di Bali setelah budaya Cina masuk ke Bali pada awal abad kedelapan
Masehi. Penelitian dilakukan melalui metode deskriptif analitik dengan sumber
data gabungan kajian pustaka, wawancara, dokumentasi, dan observasi sehingga
menghasilkan hasil kajian yang komperhensif. Hasil penelitian ini
mengungkapkan fungsi uang kepeng dan faktor-faktor yang menyebabkan uang
kepeng mampu mempertahankan eksistensinya sebagai produk budaya masa
lampau tanpa kehilangan kepopulerannya dalam kehidupan masyarakat Bali.

ABSTRACT
This study discusses uang kepeng which is Chinese coin used in Bali after
Chinese culture entered Bali in early 8th AD. The study was conducted through
descriptive analytic methods to merge data sources such as literature review,
interviews, documentation and observation to produce a comprehensive study
results. The results reveal the function of uang kepeng and factors that cause uang
kepeng could maintain its existence as a cultural product of the past without losing
its popularity in Balinese people's life."
2016
S64304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gde Parimartha
"Latar belakang penelitian. Studi sejarah mengenai masyarakat Lombok memang masih jarang dilakukan. Sampai kini baru dua orang sarjana yang melakukannya. Mereka adalah : E.Utrecht (1962),1 sarjana Indonesia yang melakukan studi tentang sejarah hukum internasional di Bali dan Lombok, sedangkan Alfons van der Kraan (1976). 2 dari Universitas Nasional Australia melakukan studinya dalam bidang sejarah politik. Melalui penelitiannya E-Utrecht berusaha mengungkapkan segi-segi hubungan hukum internasional yang ada di Bali dan Lombok yang digali dari lembaga-lembaga dan aturan adat setempat. Dengan pandangan yang sangat Indonesia sentris ia melihat bentuk-bentuk peraturan yang tersebut: paswara, titiswara menurut hukum interen berlaku diwilayah kerajaan bersangkutan. Sedangkan bentuk-bentuk aturan perjanjian seperti: kertobayan, pasobaya dapat berlaku di antara beberapa kerajaan. Semua itu disebut sebagai hukum antara bangsa adat. Hukum antara bangsa adat ini menurut E-Urecht telah mengenal lembaga-lembaga seperti yang terdapat dalam hukum internasional sekarang, walaupun dalam struktur dan bentuknya yang sederhana. Karena itu, hukum antara bangsa adat ini dapat dikwalifikasi sebagai hukum internasional..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1984
T38083
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gathut Dwihastoro
"Bangunan gudang-gudang VOC di Batavia mempunyai struktur bertingkat, dan umumnya bertingkat tiga. Semua bangunan pada ketiga kompleks berkonstruksi bata dan kayu. Bahan dasar bangunan berupa bata dan kayu yang kemungkinan sebagian besar diperoleh dari daerah lokal. Adanya besi kekang sebagai komponen pada bangunan gudang mempunyai nilai fungsional (struktural) sebagai penguat struktur bangunan. Pada bagian kaki bangunan mempunyai fondasinya dari susunan bata di atas balok dan papan, yang dilapisi atau diperkuat lagi dengan pecahan kerang, pasir dan batu karang. Biasanya jenis fondasi ini digunakan pada tanah yang lunak dengan kandungan atau permukaan air tanahnya tinggi. Seperti kondisi tanah dimana gudang-¬gudang (Pakhuizen) VOC berada. Orientasi bangunan gudang-gudang tersebut menghadap ke arah kanal atau sungai, sebagai jalur transportasi air. Di samping orientasi bangunan mengarah ke pelabuhan sebagai jalur utama. Hal ini menunjukkan bahwa gudang-gudang tersebut mengandalkan jalur air. Jalur transportasi air melalui kanal dan sungai ini memang penting dan mempunyai nilai strategis, terutama bagi aktivitas perdagangan. Pengaturan tata letak bangunan gudang-gudang (pakhuien) dalam aktivitas perdagangan VOC di Batavia, sengaja dibuat dengan orientasi bangunan menghadap..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T11434
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risqi Gusdita Rahmadi
"ABSTRAK
Revolusi telah berkontribusi dalam pembentukan masyarakat di dunia. Fenomena tersebut mengubah nilai-nilai fundamental dan memberikan suatu pandangan baru di dalam masyarakat. Dengan berubahnya nilai fundamental, masyarakat pun berubah, dan hal hal yang sebelumnya diterima sebelum revolusi, menjadi kurang menarik ataupun tidak lagi diterima di dalam masyarakat. Pandangan baru ini membentuk sebuah selera dan kebutuhan baru, seperti halnya sebuah tren. Hal ini tampak pada perubahan di dalam dunia seni dan arsitektur. Arsitektur dan Revolusi: Perkembangan Arsitektur di Hindia Belanda dan Perubahan dalam Masyarakat Kolonial tidak membahas revolusi kemerdekaan Indonesia, melainkan membahas bagaimana konteks dan isu sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi di Hindia Belanda membentuk sebuah revolusi dalam masyarakat kolonial pada periode akhir kolonial Belanda. Dimulai dengan analisis mengenai revolusi yang terjadi di Eropa, kemudian dilanjutkan dengan menganalisis korelasi antara revolusi tersebut dan perubahan di dalam gaya arsitektur di Eropa dan Rusia setelah revolusi. Akan tetapi, keadaan masyarakat kolonial di Hindia Belanda memiliki konteks yang berbeda dengan masyarakat Eropa. Oleh karena itu, saya menganalisis konteks tersebut dan bagaimana sebuah revolusi terbentuk. Pembahasan kemudian saya akhiri dengan menganalisis perubahan Arsitektur di Hindia Belanda untuk menekankan adanya sebuah upaya dalam merepresentasikan ide baru yang terbentuk pasca revolusi melalui sebuah bentuk yang konkrit, yaitu arsitektur.

ABSTRACT
Revolution changes the fundamental values in the society. As the fundamental values change, the society also changes, and things that were used to be agreeable before the revolution may become less appealing, or no longer accepted. This new value formed a new taste and necessity in the society. As a result, the process of designing will be influenced by this newfound value. This writing does not discuss the revolution of Indonesian Independence. It discusses how the social, economy and political context and issues in the Dutch East Indies formed a revolution within the colonial society during the late colonial era. It starts with the analysis of revolutions throughout Europe & Russia, then continues to analyze changes in the Architectural Styles in Europe after the revolutions. However, the European and Russian society were essentially different than the Dutch East Indies society, which was, a colonial society. Therefore, I analyze the context of the Dutch East Indies society and how the revolution was formed. The discussion subsequently analyzes the changes in the Indies Architecture to further emphasize an effort to represent the new ideas that formed after the revolution into a concrete form, which is architecture.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kartomi, Margaret J.
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2005
927 MAR gt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu jenis temuan yang cukup penting karena memiliki kandungan bermacam informasi yang sering di jumpai dalam berbagai penelitian di situs-situs arkeologi adalah mata uang logam..."
BARK 10 (1-1) 1989 (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Lukman Harun , 2000
922.97 LUK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gibb, Hamilton A.R., Sir
Jakarta: Bhratara, 1964
297.9 GIB i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>