Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"Dengan akan diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 pada bulan Januari 2001 mendatang ini, maka pemerintah tingkat Kabupaten (tingkat II) memiliki otonomi yang lebih besar untuk mengelola daerahnya. Otonomi daerah yang luas ini diharapkan tidak hanya terlaksana di tingkat Kabupaten, melainkan juga di tingkat desa. Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa masyarakat desa dikenal sebagai unit komunitas kecil yang relatif mandiri. Kemandirian ini ditopang oleh potensi sumber daya lokal serta adat-istiadat yang berakar dan berbasis sosial-kultural mereka. Maka dapat diperkirakan bahwa kemajuan desa kan lebih cepat bila mereka semakin otonom dalam mengatur rumah tangganya sendiri. "

"The purpose this study is to elaborate on fertility differentials, based on the average number of children ever born or life births per woman. According to survey results from Indonesia and other developing countries, the relationship between fertility and economic class does not show a consistent pattern. In some studies these two variables indicated a negative association, but in others the relationship was positive. It is interesting that despite very different socio-economic conditions between Mojolama and Kedung Miri, two of the three dukuh (hamlets) in Sidoarjo, the fertility levels were nearly the same. However, the fertility levels in Mojolama and Kedung Miri were low compared to the fertility in the other provinces of Java."

"Social history of the Special District of Yogyakarta"