Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121141 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Videbeck (2008) mengatakan bahwa tanda negatif pada skizofrenia akan menetap lebih lama pada klien. Gejala negatif seringkali tidak disadari oleh pihak keluarga, karena dianggap tidak mengganggu. Salah satu tanda gejala negatif yang sering ditemukan adalah HDR. Penelitian bertujaun untuk mengetahui hubungan karakteristik keluarga dengan kemampuan keluarga merawat klien HDR di kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan desain korelasi. Reponden penelitian adalah keluarga dengan koping keluarga tidak efektif dalam merawat klien HDR, yaitu sebabyak 25 keluarga. Karakteristik keluarga yang berhubungan dengan kemampuan keluargaa merawat klien HDR hanya aspek hubungan dengan klien itupun tidak hanya pada kemampuan psikomotor saja, sedangkan pada kemampuan kognitif tidak ada yang berhubungan. Disarankan dilakukan penelitian intervensi lain untuk dapat meningkatkan kemampuan keluarga merawat klien dengan HDR
"
JUKEKOI 9 : 2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Kustiawan
"Videbeck (2008) mengatakan bahwa tanda negatif pada skizofrenia akan menetap lebih lama pada klien. Gejala negatif seringkali tidak disadari oleh pihak keluarga, karena dianggap tidak mengganggu. Salah satu tanda gejala negatif yang sering ditemukan adalah HDR. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh terapi psikoedukasi keluarga terhadap kemampuan keluarga merawat klien HDR di Kota Tasikmalaya. Penelitian ini dengan desain quasi eksperimen pendekatan pre post tes dengan grup kontrol. Responden penelitian adalah keluarga dengan koping keluaga tidak efektif dalam merawat klien HDR, 50 keluarga dibagi 2 kelompok yaitu 25 kelompok intervensi dan 25 kelompok kontrol.
Kemampuan keluarga merawat klien HDR diri yang mendapatkan terapi psikoedukasi keluarga lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang tidak mendapatkan terapi psikoedukasi keluarga. Kemampuan keluarga setelah dikontrol dengan faktor confounding didapatkan peningkatan mean namun tidak signifikan. Artinya peningkatan kemampuan keluarga disebabkan karena intervensi yang dilakukan bukan dari faktor confounding. Disarankan terapi psokoedukasi keluarga digunakan sebagai terapi keluarga dalam meningkatkan kemampuan keluarga merawat klien dengan HDR.

Videbeck (2008) stated that the negative symptoms of schizophrenia would be more permanent to the client. Negative symptoms ussually were not perceived by the family, because of disturbances behaviours. The purpose of this research was to identify the effects of family psychoeducation therapy towards the family ability to take care of the client with low self-esteem in Tasikmalaya. This research utilized quasi experimental design using pre and post test with control group. The respondents consisted of families with ineffective coping in caring for low self-esteem clients, fifty families were divided inti 2 groups; 25 families as experimental group and 25 families as control group.
The research result demonstrated that the families who received familly psychoeducation showed that the higher ability as compored to families without family psychoeducation.The family ability after being controlled by confounding factors showed the inprovement of mean but not significant.This meant that the family ability was only affected by the intervention not by the confounding factors. It was recommended that family psychoeducation would be used in family therapy for inproving the family ability to care for the clients with a low self-esteem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T30008
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Atun Wahyuningsih
"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi suportif terhadap kemampuan keluarga merawat klien GGK yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit PELNI Jakarta. Disain penelitian adalah quasi eksperimen dengan desain pre-post design with control group. Data diambil sebelum dan sesudah pemberian terapi suportif. Sampel penelitian diperoleh secara consequtive sampling berjumlah 45 untuk kelompok intervensi dan 45 kelompok control yang memenuhi criteria inklusi.
Hasil penelitian didapatkan perbedaan signifikan skor kemampuan merawat setelah dilakukan Terapi Suportif. Terdapat peningkatan yang bermakna pada kemampuan kognitif sebesar 4,84, afektif 4,4 dan kemampuan psikomotor sebesar 5,98 dibandingkan yang tidak mendapatkan terapi suportif pada kelompok control (p =α).
Rekomendasi penelitian ini adalah agar dapat dilakukan terus menerus di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit PELNI Jakarta dan dapat mengupayakan terapi spesialistik guna memberikan pelayanan keperawatan yang komprehensip.

The aim of this research is to know about the impact of supportive therapy on family ability against GGK client during hemodyialisys care on PELNI Hospital Jakarta. Research method is the experiment quation by designing pre-post design with control group. The data were taken before and after giving supportive therapy. The experiment samples are gotten by 45 consequtive sampling for intervention group and 45 control group.
The experiment result found that there are significant increasing on cognitive capability about 4.84, affective 4,4 and psychomotor capability about 5,98 with compared to non supportive therapy on control group (p value=0.000).
This research recommended to Hemodialisys room in Pelni Hospital Jakarta is able to manage specific therapy for comprehensive nursing service.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Taty Hernawaty
"Gangguan jiwa dialami oleh 96 jiwa dari 12392 jiwa penduduk di Kelurahan Bubulak Bogor Barat. Pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam menggunakan sumber dukungan dalam merawat klien gangguan jiwa masih kurang, program pelayanan kesehatan jiwa masyarakat di puskesmas hanya berfokus pada pengobatan klien. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran pengaruh terapi suportif keluarga terhadap kemampuan keluarga dalam merawat klien gangguan jiwa.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah ?Quasi experimental pre-post test with control group? dengan intervensi terapi suportif keluarga. Cara pengambilan sampel adalah cluster sampling one stage dengan sampel sebanyak 74 keluarga yang mempunyai anggota gangguan jiwa dan dibagi dua kelompok; kelompok yang mendapat terapi suportif keluarga dan kelompok yang tidak mendapat terapi suportif keluarga. Terapi suportif keluarga diberikan 4 sesi dalam 4 kali pertemuan selama 2 minggu. Kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor keluarga diukur dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan t-test, Chi-Square, dan regresi linear sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor keluarga dalam merawat klien gangguan jiwa secara bermakna pada kelompok keluarga yang mendapat terapi suportif keluarga. Kemampuan kelompok keluarga yang mendapat terapi suportif keluarga meningkat lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan kelompok keluarga yang tidak mendapat terapi suportif keluarga. Hasil penelitian ini sejalan dengan riset Hamada, dkk. (2002) mengenai sistem dukungan keluarga bagi klien Skizofrenia menjelaskan bahwa di dalam melakukan perawatan kesehatan jiwa masyarakat, pendekatan tidak hanya dilakukan pada klien tetapi juga keluarga. Hasil riset Chien, dkk. (2006) tentang mutual support group pada keluarga China dengan diagnosa Skizofrenia bahwa terapi suportif memberi efek positif pada beban keluarga. Terapi suportif keluarga direkomendasikan bagi keluarga yang mempunyai anggota gangguan jiwa di masyarakat.

Mental illness experienced by 96 people among 12.392 inhabitants in District of Bubulak, West Bogor. At the same time, the knowledge and ability of family are not run well, a serving for psychology health program by Centre of Community Health is not run well. The title of this research is The Influence of Family Supportive Group to Family Ability in Taking Care Client with Mental illness in District of Bubulak, West Bogor. The research was aimed to get a comprehensive picture about the influence of Family Supportive Group to family ability in taking care client with Mental illness.
Design of the research was using ?quasi experimental pre-post test with control group? by using Family Supportive Group intervention. A sample was chosen by using cluster one stage and consist of 74 families with mental illness of client. The group was divided into 2 groups as follows: Family Supportive Group treatment (4 sessions in 4 meeting) and without Family Supportive Group. The family?s cognitive ability, affective ability, and psychomotor ability are valued by using questioner and then the results of questioners are analyzed by using t-test, Chi-Square, and Simple Linear Reggresion method.
The research showed a significant increase in family?s cognitive ability, affective ability, and psychomotor ability in taking care client with mental illness. The abilities of the group that treated by Family Supportive Group were increase highly and significantly compare to the group without Family Supportive Group. In Hamada, et al. (2002) that the family support may take in family and client. In Chien, et al. (2006) that mutual support group may exert positive effects on the family?s burden. These results suggest that family supportive group recommended to families who have client with mental illness in community."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Era Sari
"Skizoprenia merupakan penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan terganggunya pikiran, persepsi, dan perilaku. Salah satu gejala negatif pada skizoprenia adalah harga diri rendah kronis. Harga diri rendah kronis merupakan evaluasi diri yang negatif berhubungan dengan perasaan tidak berdaya, putus asa, dan rapuh serta tidak berharga. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah memaparkan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien harga diri rendah kronis setelah latihan terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga. Metode yang digunakan adalah studi kasus, pasien yang dikelola sebanyak 10 orang dengan karakteristik pasien berjenis kelamin laki-laki dan perempuan,berusia 18 sampai 60 tahun. Pendekatan teori adaptasi Roy digunakan oleh penulis karena penerapan intervensi pada teori ini berfokus pada mengubah stimulus yang dialami oleh klien, sehingga perawatlah yang meningkatkan interaksi antara manusia dengan lingkungannya, sehingga pasien dapat meningkatkan kesehatan, memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap masalah yang dihadapi. Hasil penanganan kasus menunjukan terjadinya penurunan tanda gejala serta peningkatan kemampuan pasien (80%)) setelah pemberian terapi psikoedukasi keluarga. Penulisan karya ilmiah ini merekomendasikan tindakan keperawatan ners dan ners spesialis terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga dapat menjadi standar terapi ners spesialis keperawatan jiwa pada pasien dengan harga diri rendah kronis.

Schizophrenia is a disease that affects the brain and causes disruption of mind, perception, emotions and behavior.One of the negative symptoms of schizophrenia is low self-esteem.Low self-esteem is a negative self-evaluation, associated with feelings of helplessness, hopelessness, vulnerability and worthlessness. The purpose of this paper is to present the results of the implementation of nursing care in patients with low chronic self-esteem after cognitive therapy and family psychoeducation training. Used were case studies, 10 managed patients with characteristics of male and female patients, aged 25 to 60 years. Roy's theory of adaptation approach is used by the author because the application of intervention in this theory focuses on altering the stimuli experienced by patients and not patients, so nurses increase the interaction between humans and their environment, so that patients can improve health, have the ability to adapt and create changes in their environment . The results of cases handling showed a decrease in symptoms and increased patient ability after ners and ners treatment specialists in the form of cognitive therapy and increased family ability (80%) after the therapy of family psychoeducation therapy. Writing of this scientific paper recommends ners and Specific ners of cognitive therapy and family psychoeducation can be standard nursing specialist mentally in patients with chronic low self-esteem."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tantri Widyarti Utami
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T24784
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nur Khofifah
"Wilayah Kecamatan Candi memiliki jumlah usia lanjut terbanyak se-Kabupaten Sidoarjo-Jatim. Sebagian besar tinggal bersama keluarga. Belum diketahui bagayma-na kemampuan keluarga merawat usia lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik keluarga dan karakteristik usia lanjut dengan kemampuan keluarga merawat usia lanjut.
Desain penelitian menggunakan analitik observasional dengan pendekatan crosssectional study. Populasi penelitian adalah keluarga dengan usia lanjut berjumlah 1020 keluarga. Jumlah sampeI sebanyak 319 keluarga yang ditentukan dengan two stage cluster sampling. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel adalah uji kai kuadrat, sedangkan untuk mengetahui subvaraibel yang paling dominan berhubungan dengan variabel dependen menggunakan uji regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan 48,3% keluarga mampu merawat usia lanjut di rumah. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bey atara status ekonomi, pendidikan, pekerjaan istri, pengetahuan, sikap, umur usia lanjut dan status kesehatan usia lanjut dengan kemampuan keluarga merawat usia lanjut di rumah.
Hasil analisis multivariat mendapatkan sub variabel yang paling dominan berhubungan dengan kemampuan keluarga yaitu sikap keluarga terhadap perawatan usia lanjut setelah dikontrol dengan subvariabel status ekonomi, pendidikan dan sikap keluarga serta umur usia lanjut.
Saran untuk keluarga, hendaknya berpartisipasi aktif terbadap semua kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk perawatan usia lanjut. Bagi pelayanan keperawan komunitas, perlu dilakukan pengembangan Posyandu Usia Lanjut dengan meiibatkan keluarga dan pembentukan paguyuban keluarga dengan usia lanjut. Melalui wadah tersebut perawat dapat memberikan pendidikan kesehatan dan memberdayakan keluarga secara optimal.
Perlu penelitian lanjutan untuk factor reinforcing dan action research terkait dengan model perawatan usia lanjut di rumah yang dapat dipraktikkan keluarga sesuai dengan kapasitas yang dimiliki dengan mengaplikasikan transkultural nursing sebagai kerangka konsep penelitian."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengalaman keluarga dalam merawat lansia menimbulkan dampak terhadap fisik, emosi, sosial, dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pengalaman psikologis keluarga dalam merawat lansia DM di kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi deskriptif dengan wawancara mendalam. Jumlah partisipan dalam penelitian ini berjumlah 8 caregiver utama lansia DM yang didapatkan dengan teknik criterion sampling. Data yang dikumpulkan berupa hasil rekaman wawancara dan catatan lapangan yang dianalisis dengan menerapkan teknik Collaizi. Hasil penelitian ini mengidentifikasi tema respon emosi, respon fisik, dan respon terhadap ekonomi. Penelitian ini lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi respon keluarga dalam merawat lansia dengan DM perlu dilakukan.
"
JUKEKOI 9 : 2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Sukaesti
"Pelaksanaan MPKP sudah berlangsung lama dan belum pernah di evaluasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan implementasi MPKP dengan kemampuan klien harga diri rendah di Rumah Sakit Jiwa. Desain penelitian cross sectional dan responden terdiri dari 30 perawat, 30 pasien dan 13 keluarga di ruang rawat MPKP, dengan tehnik total sampling. Analisis menggunakan korelasi pearson ditunjang dengan hasil wawancara terhadap midlle manajer.
Hasil penelitian menunjukan hubungan yang bermakna antara implementasi MPKP compensatory reward dan professional relationship dengan tanda dan gejala ( p value < 0,05 ) hubungan antara implementasi MPKP: professional relationship dan patient care delivery dengan kemampuan klien ( p value < 0,05) ada hubungan patient care delivery dengan kemampuan keluarga ( p value < 0.05) Persepsi midle manager terhadap sustainability implementasi MPKP adalah sudah berjalan dan perlu di tingkatkan. Rumah Sakit agar meningkatkan kualitas pelayanan dengan menggunakan MPKP.

PNPM implementation of long standing and not has been evaluation. The purpose of the study to determine the relationship with the client's ability implementation PNPM of low self-esteem in Mental Hospital. This study uses a quantitative approach with a cross-sectional design of the respondents consisting of 30 nurse, 30 patient and 13 families of patients in the ward PNPM. with total sampling technique. Analysis using Pearson correlation is supported by the results of interviews with middle managers about sustainability PNPM.
The results of the study the relationship between the implementation of PNPM : compensatory rewards and professional relationship with the signs and symptoms (p value < 0,05) relationship between PNPM : professional relationships and patient care delivery with the ability of the client (p value < 0,05) there is a relationship the patient care with the ability of family (p value < 0.05 ) Perception middle manager of the sustainability PNPM implementation PNPM is already running and needs to be improved. Hospital in order to improve the quality of care by using Professional Nursing Practice Model.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42550
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metty Widiastuti
"Di Indonesia diperkirakan 1% - 2% penduduk atau sekitar dua sampai empat juta jiwa mengalami masalah kesehatan jiwa. Gangguan jiwa tidak langsung berdampak terhadap kematian, tetapi akan menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi individu dan keluarga seperti timbulnya masalah finansial, ketakutan, perasaan bersalah, rasa malu, gangguan aktivitas sehari-hari, gangguan hubungan sosial dan gangguan fisik. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa perlu memadia, Salah satu caranya adalah terapi keluarga triangles. Terapi keluarga triangles adalah terapi keluarga yang dilakukan dengan melibatkan keluarga, klien dan petugas kesehatan untuk menyelesaikan masalah keluarga.
Tujuan penelitian: menjelaskan pengaruh terapi triangles terhadap kemampuan pengetahuan dan psikomotor keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
Metode penelitian: quasi eksperimen dengan penerapan terapi triangles. Analisis yang digunakan dependen dan independent sample t-Test, dan chi-square. Penelitian dilakukan di RSJ Bandung terhadap 48 klien yaitu 24 orang mendapat terapi keluarga triangles dan 24 orang tidak mendapat terapi keluarga triangles.
Hasil penelitian ditemukan bahwa terapi triangles meningkatkan kemampuan pengetahuan dan psikomotor keluarga secara bermakna. Kemampuan pengetahuan dan psikomotor keluarga yang mendapat terapi keluarga triangles lebih tinggi secara bermakna daripada keluarga yang tidak mendapatkan terapi keluarga triangles.
Rekomendasi hasil penelitian terapi keluarga triangles dijadikan Salah satu terapi spesialis pada keluarga yang mempunyai anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T22877
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>