Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95781 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Unsur utama tari Janger adalah menari dan bernyanyi mengikuti irama. Namun di Desa Bengkala, Buleleng Bali, tari Janger dibawakan oleh warga tuna rungu (kolok). Mereka tergabung dalam kelompk kesenian (skaa) Janger Kolok. Keunikan komunikasi nonverbal tersebut menarik peneliti untuk mengamati bagaimana teknik komunikasi digunakan nonverbal serta ingin mengetahui misrepresentasi yang timbul dari komunikasi nonverbal tersebut. Membedah rumusan masalah tersebut, maka peneliti menggunakan teori kinesik dan teori simbolik dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan etnografi. Dari metode penelitian tersebut ditemukan bahwa symbol bahasa isyarat desa Bengkala merupakan ciptaan warga kolok yang tersusun lama, menjadi kesepakatan warga desa setempat dan digunakan sebagai bahasa sehari-hari. Teknik komunikasi saat latihan menggunakan model peraga dan teknik melempar batu oleh pelatih sebagai tanda “salah” yang telah menjadi kesepakatan bersama (legisigns). Dari porses latihan hingga pementasan, pesan kinesik penari kolok adalah sikap bahagia, berminat dan responsif. Saat pementasan, penari berpatokan pada arahan dari pemain kendang yang memberikan aba-aba tangan kanan ke atas. Dari tiga babak, penanda (signifier) dilihat dari aba-aba tangan kanan ke atas, sedangkan pertanda (signified) berarti “mulai”. Dalam garapan tari Janger kolok terdapat kontinuitas adegan. Setiap adegan 1 adalah tanda untuk bersiap-siap dan akhir adegan ditandai dengan gerakan laki-laki menunduk dan menghembuskan nafas.
"
SWISID 2:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Feral Khairinisa Hanif
"Komunikasi efektif melalui telepon adalah komunikasi yang dilaksanakan melalui telepon dengan tepat, akurat, lengkap, jelas, dan dimengerti kepada penerima pesan. Komunikasi yang buruk dapat menyebabkan risiko terhadap keselamatan pasien. Kegagalan komunikasi merupakan penyebab utama >60% kejadian sentinel. Verbal order (VO) adalah instruksi yang diberikan secara lisan atau telepon oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) kepada petugas kesehatan. Verbal order merupakan jenis komunikasi yang rentan terjadinya kesalahan. Salah satu cara mencegah terjadinya kesalahan, yaitu menggunakan metode TBaK. Kepatuhan pengisian tanda tangan konfirmasi verbal order belum pernah mencapai target 100%. Tujuan: Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi capaian target VO di Instalasi Rawat Inap RSIA SamMarie Basra. Metode penelitian: Wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil: Faktor yang memengaruhi capaian target VO, yaitu DPJP tidak visit dalam 1x24 jam dan lupa menandatangani VO diikuti dengan perawat lupa mengingatkan DPJP untuk verifikasi VO. Kesimpulan: RSIA SamMarie Basra harus enetapkan kebijakan tentang ketepatan jam visit dokter spesialis, SPO tentang pendelegasian VO oleh dokter, dan kebijakan khusus sistem reward dan punishment bagi perawat dan DPJP.

Effective communication by telephone is communication that is carried out by telephone appropriately, accurately, completely, clearly, and understood to the recipient of the message. Poor communication can cause risks to patient safety. Communication failure is the main cause >60% of sentinel events. Verbal order is instructions given verbally or telephone by the doctor in charge of the patient (DPJP) to health workers. Verbal order is a type of communication that is prone to errors. One way to prevent mistakes is to use the TBaK. Compliance with verbal signature confirmation of verbal order has never reached the 100% target. Objective: To analyze the factors that affect the achievement of verbal order targets in Inpatient Installation at RSIA SamMarie Basra Hospital. Methods: In-depth interviews and document review. Results: The factors that affect the achievement of VO targets, namely the DPJP didn’t visit within 1x24 hours and forgot to sign the VO followed by the nurse forgetting to remind DPJP to verify VO. Conclusion: RSIA SamMarie Basra must establish a policy on the accuracy of visiting specialist doctors, SPO on delegation of VO by doctors, and a special policy on reward and punishment systems for nurses and DPJP"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Wardiah
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai karakteristik informan, pendidikan dan usia pasangan informan, faktor individu serta faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku memilih pasangan kolok. Pendekatan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus pada pasangan informan kolok sebagai informan, Kepala Desa, Kepala Adat, Ketua Paguyuban kolok, dan pasangan kolok yang menikah dengan pasangan normal sebagai informan kunci pada penelitian ini. Data dikumpulkan dengan metode wawancara mendalam dan dianalisis dengan analisis isi.
Hasil penelitian menunjukkan faktor individu yang berpengaruh terhadap perilaku memilih pasangan adalah self efficacy, pengetahuan mengenai kolok, pengetahuan mengenai perkawinan dan sikap terhadap perkawinan tersebut. Sedangkan faktor lingkungan yang berpengaruh adalah keluarga dan kebudayaan Bali pada proses perkawinan. Selain itu, rendahnya self efficacy pasangan informan mempengaruhi keputusan pasangan untuk tidak mau menikah dengan orang normal. Penulis menyarankan agar ditingkatkannya pendidikan dan konseling dalam persiapan perkawinan khusus bagi kelompok kolok di Desa Bengkala.

This study is aimed to obtain information about informants’ characteristics, level of education, their partner’s age, both individual and environmental factors which influenced the behaviour on selecting a deaf spouse. A qualitative research approach with a case study design was employed. Four selected deaf couples were selected as informants. The head of village, traditional leader, chairman of deaf associaton, and deaf people who were selected as key informants. Data were collected using an in-depth interview technique and were analyzed by content analysis method.
The result showed that individual factors affects a deaf spouse selection behavior were self efficacy, knowledge concerning kolok, knowledge and attitude toward marriage. Meanwhile, the environmental factors affects the spouse selection were family and Balinese culture relevant to marriage. Furthermore, their low level of self efficacy among the deaf couple influenced their decision in marrying a normal spouse. It is strongly recommended to develop education and councelling regarding marriage and their consequences among the single kolok community.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S53722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The usage of traditional culture as social communication media and education in Indonesia; collection of articles."
Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, 2011
302DIRL001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
"The usage of traditional culture as social communication media and education in Indonesia; collection of articles."
Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, 2011
302DIRL002
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
"The usage of traditional culture as social communication media and education in Indonesia; collection of articles."
Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, 2011
302DIRL003
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
"The usage of traditional culture as social communication media and education in Indonesia; collection of articles."
Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, 2011
302DIRL004
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
"Kolok's people in Bengkala is people with hearing impairment and deafness. The number of those people in Bengkala are 40 or about 2% of total inhabitants. People in Bengkala have created social inclusion culturally for the Koloks. The same opportunity are given to them the same as it is given to "normal" people, the Ingets. By handling social inclusion, auditory health cares in Bengkala can be used as a pilot program so there will be an empowerment in dealing with the disables to be able to live normal life properly."
BULHSR 15:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sayidul Fikri
"Efektivitas Wayfinding adalah kesuksesan interaksi antara faktor manusia dan faktor lingkungan yang mampu membuat seseorang berhasil berpindah dari posisi sekarang ke posisi yang ingin dituju dengan waktu yang sesuai dengan kebutuhan. Saat ini proses tersebut belum dimodelkan untuk menggambarkan hubungan dari kesuksesan efektivitas wayfinding tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan komplek sistem dari aktivita wayfinding dengan menggunakan Bayesian Network dan model tersebut menyesuaikan dengan factor faktor yang di aplikasikan di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta. Model menjelaskan bahwa faktor manusia memiliki dampak yang lebih besar dari faktor lingkungan dalam mempengaruhi efektivitas wayfinding. Untuk Faktor manusia sendiri faktor yang paling berpengaruh adalah previous familiarity diikuti dengan cognitive&spatial skill. Model ini juga memprediksi bahwa navigation pathway memiliki pengaruh lebih besar dari terminal design dalam memberikan dampak pada faktor lingkungan.

Wayfinding's effectiveness is the success of interactions between human factors and environmental factors that can make a person succeed in moving from the current position to the position they want to reach with the time that suits their needs. At present the process has not been modeled to illustrate the relationship between the success of the effectiveness of the wayfinding. This study aims to model the system complex of wayfinding activites using the Bayesian Network and the model adapts to the factor factors applied at Terminal 2 of Soekarno Hatta Airport. The model explains that human factors have a greater impact on environmental factors in influencing the effectiveness of wayfinding. For the human factor itself, the most influential factor is the previous familiarity followed by cognitive & spatial skills. This model also predicts that the navigation pathway has a greater influence than terminal design to have an impact on environmental factors.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lester, Paul Martin
"Visual communication is just as important as verbal communication, if not more important. Visual communication: images with messages shows you how visual perception is used in all forms of communication, whether it's graphic design, photography, television, video, or interactive media. And because it's packed with study and review tools, this communications textbook not only clearly explains the theories you need to know, it helps you prepare for tests and will help you succeed in the class"
Boston: Cengage Learning, 2014
302.23 LES v
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>