Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108494 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Zaenul Fitri
"The Islamic Elementary School (MI) Al Azhar is one of private islamic elementary school that has central of exellence-oriented in implementing quality of learning program. In this program, it doesn't only develop the students intelligence but also develop emotional aspect, social aspect, and spiritual aspect. In this study, there are research finding; 1) Policy in planning. 2) Teachers management oriented in competence and professional achievement. 3) Students management. 4) Learning management. 5) Method Management. 6) Learning resources management. 7) Media management. 8) Internal-external environment management. 9) Evaluation supervision."
Tulungagung: Lembaga Penelitian, Pengabdian dan Penerbitan ( LP3M) STAIN Tulungagung, 2013
JDP 13:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Ruswandi
"Bidang pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun harus diakui bahwa mutu pendidikan di Indonesia ternyata masih rendah. Rendahnya mutu pendidikan ini salah satu penyebabnya adalah kinerja guru yang rendah dalam mengelola proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh supervisi akademik oleh pengawas sekolah terhadap kinerja guru rintisan sekolah menengah atas bertaraf internasional di provinsi lampung. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk penelitian eksplanatif, karena ingin menjelaskan hubungan pola-pola yang berbeda tetapi ada keterkaitan serta menghasilkan pola hubungan sebab akibat.
Dalam penelitian ini kegiatan supervisi akademik dianggap sebagai variabel bebas (X) dan Kinerja Guru (Y) sebagai variabel terikatnya. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif (campuran). Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi lebih dalam mengenai data yang tidak bisa diperoleh hanya melalui kuisioner. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah dengan metode survey menggunakan kuisioner dan wawancara mendalam. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling, Metode ini digunakan karena dalam pemilihan sampel survey akan diberikan kriteria bahwa sampel yang dipilih adalah guru-guru yang sudah pernah mendapatkan supervisi akademik oleh pengawas sekolah. Pemberian kriteria ini bertujuan agar guru yang dipilih sebagai sampel benar-benar mengetahui atau memahami topik penelitian ini. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dengan tingkat signifikansi 7,25% diperoleh jumlah sampel sebanyak 100 orang guru. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi liniear sederhana untuk mencari pengaruh supervisi akademik terhadap kinerja guru.
Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana disimpulkan bahwa supervisi akademik oleh pengawas sekolah berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Adapun secara simultan dimensi-dimensi dari variabel bebas supervisi akademik oleh pengawas sekolah berpengaruh secara signifikan terhadap dimensi perencanaan dan persiapan, lingkungan kelas, pengajaran, dan tanggung jawab profesionalisme dari variabel terikat kinerja guru. Tetapi jika secara parsial dimensi-dimensi dari variabel supervisi akademik oleh pengawas sekolah, hanya dimensi pendekatan kolaboratif yang berpengaruh terhadap dimensi pengajaran pada variabel kinerja guru.

Education is a very important thing for both state and nation. However, it must be recognized that the quality of education in Indonesia still very low, and one of the causes is the low performance of teachers in managing the learning process. This study is aimed at determining The effect of academic supervision by the supervisor to the teachers performance of the pilot senior high school of international standardn in lampung province. This study is based on the research objectives in explanative, because it wanted to explain the relationship of different patterns, but there is a relationship and to produce the pattern of causal relationships.
In this research, academic supervision activities are considered as the independent variable (X) and the teacher performance (Y) as the dependent variable. Research data collection techniques were conducted by using a combination of quantitative and qualitative techniques. This is done to obtain more information on data that can not be obtained only through a questionnaire. While the data collection method used in this study is a survey method using questionnaires and in-depth interviews. Sampling techniques in the study was the purposive sampling method used, because the survey sample selection criteria was based on samples of teachers who had never received academic supervision by school inspectors. The provision was intended as the criteria chosen as a sample of teachers who would understand the purpose of this research. The number of samples was determined using the Slovin formula with a significant level of 7.25% obtained form total sample of 100 teachers. Statistical analysis used a simple regression analysis liniear method to determine the influence of the academic supervision of teacher performance.
Based on the results of the linear regression analysis, it is concluded that the academic supervision by a school superintendent has a significant effect on teacher performance. The simultaneous dimensions of the independent variable of academic supervision by a school superintendent, therefore has significant influence on planning and preparation, classroom environment, teaching, professionalism and responsibility of the dependent variable of teacher performance. But if the partial dimensions of the variable of academic supervision by school inspectors, only the collaborative approach dimensions that affect to the variable dimensions of teaching performance of teachers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29820
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Putra Kelana
"Banyak permasalahan yang terjadi dalam implementasi desentralisasi pendidikan Aceh, baik itu hasil dari capaian prestasi siswa dan guru serta kepala sekolah, maupun wujud pendidikan Islami yang hanya sebatas simbol-simbol Islam. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor penyebab belum efektifnya desentralisasi pendidikan Aceh dilihat dari aspek content of policy dan context of policy. Penelitian ini menggunakan post-positivistme dan metode kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan wawacara mendalam, data dokumentasi dan pengamatan dilapangan yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis data interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek content of policy, belum adanya implikasi positif terhadap kemajuan pendidikan Aceh, baik dilihat dari prestasi siswa dan guru secara nasional maupun wujud pendidikan Islami, mamfaat yang dirasakan dari kebijakan ini juga masih belum merata, standar pelayanan minimum (SPM) pendidikan untuk wilayah terpencil belum memadai, demikian pula perluasan dan pemarataan pendidikan belum menyetuh masyarakat di daerah terpencil, dari aspek, perubahan yang diharapkan dengan pendidikan Islami hanya sebatas simbol-simbol Islam saja, kemudian institusi yang memiliki kewenangan untuk memperbaiki pendidikan Aceh belum berperan dan berfungsi dengan baik, para pelaksana pendidikan seperti kepala sekolah, guru dan dinas pendidikan juga belum menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. Pembiayaan pendidikan kabupaten/kota masih tergantung kepada pusat dan propinsi. Dari aspek context of policy, adanya tarik menarik antara dinas pendidikan propinsi dan kabupaten/kota dalam merumuskan secara operasional tentang pendidikan Islami, kemudian adanya pihak-pihak tertentu yang juga turut mempengaruhi implementasi pendidikan Aceh, rendahnya respon dan kepatuhan para pelaksana pendidikan dalam mengimplementasikan pendidikan Islami.
Berkaitan dengan temuan penelitian di atas maka perlu dilakukan beberapa tindakan. Pertama, harus adanya keinginan yang kuat (polical will) dari penentu, perumus dan pengambil kebijakan, agar mampu merumuskan secara operasional tentang pelaksanaan pendidikan Islami. Kedua, harus ada program peningkatan kualitas melalui pelatihan-pelatihan bagi para pelaksana pendidikan, seperti kepala sekolah, guru, dan pengawas sekolah. Memberdayakan Majelis Pendidikan Daerah (MPD) mulai dari propinsi sampai kabupaten/kota, sebagai institusi yang melakukan monitoring terhadap jalannya pendidikan Aceh, serta memberikan masukkan dalam rangka membenahi pendidikan Aceh.

Many problems occurred in the implementation of educational decentralization in Aceh, both the results of the performance achievement of students and teachers and principals, as well as a form of Islamic education is only limited to Islamic symbols. The purpose of this study was to analyze the factors that cause the ineffectiveness of educational decentralization in Aceh from the aspects of policy content and context of the policy. This study uses postpositivism and qualitative methods. The process of data collection is done by depth interview, the data documentation and field observations were then analyzed by using interactive data analysis.
The results showed that from the aspect of the content of the policy, the lack of positive implications for the advancement of education in Aceh, good views of the achievements of students and teachers nationally and form of Islamic education, the perceived benefit of this policy is still not evenly distributed, the minimum service standards (SPM) education to remote areas is not adequate, as well as the expansion and education for all not touching people in remote areas, from the aspect, the expected changes with Islamic education was limited to only Islamic symbols, then the institution has the authority to improve education and the role of Aceh is not functioning well, the implementers of education such as school principals, teachers and education authorities are also not perform the role and function well. Education financing district / city is still dependent on the central and provincial. From the aspect of the policy context, the existence of attraction between the provincial and district education offices / town in formulating operationally on Islamic education, then the existence of certain parties that have affected the implementation of the Aceh education, low responsiveness and compliance of the executive education in implementing Islamic education.
In connection with the above research findings it is necessary to do some action. First, should the existence of a strong desire (political will) of the determinant, formulators and decision makers, in order to formulate operationally on the implementation of Islamic education. Second, there must be a quality improvement program through training for executive education, such as school principals, teachers, and school superintendent. Empowering Regional Education Council (MPD) ranging from provincial to district / city, as the institution monitoring the course of education in Aceh, as well as providing education to fix the insert in Aceh."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
D1916
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naadiyah Fauziyyah
"Penyakit menular di negara berkembang terjadi sangat cepat karena kurangnya penerapan praktik kebersihan pribadi dan kondisi sanitasi yang memadai. Praktik kebersihan pribadi seperti mencuci tangan telah terbukti mengurangi kemungkinan penyakit seperti diare dan infeksi saluran pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku kebersihan diri santri di pondok pesantren di Bogor. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif cross sectional. Penelitian ini dilakukan terhadap 146 santri di dua pondok pesantren di Bogor dengan menggunakan metode total sampling dan menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan siswa yang memiliki pengetahuan baik dan pengetahuan kurang sama (50%), sikap siswa terhadap personal hygiene kurang (54,8%) dan perilaku personal hygiene siswa tergolong baik (51,4%). Rekomendasi dari hasil penelitian ini perlu dilakukan dalam penyuluhan kesehatan khususnya terkait personal hygiene di pesantren di Indonesia karena masih terdapat santri yang kurang pengetahuan, sikap dan perilaku terkait personal hygiene.

Infectious diseases in developing countries occur very rapidly due to the lack of adequate personal hygiene practices and sanitary conditions. Personal hygiene practices such as washing hands have been shown to reduce the chances of illnesses such as diarrhea and respiratory infections. This study aims to describe the level of knowledge, attitudes and personal hygiene behavior of students in Islamic boarding schools in Bogor. This study used a cross sectional descriptive research design. This research was conducted on 146 students in two Islamic boarding schools in Bogor using a total sampling method and using univariate analysis. The results showed that students who had good knowledge and less knowledge were the same (50%), students 'attitudes towards personal hygiene were less (54.8%) and students' personal hygiene behavior was classified as good (51.4%). Recommendations from the results of this study need to be carried out in health education, especially regarding personal hygiene in Islamic boarding schools in Indonesia because there are still students who lack knowledge, attitudes and behavior related to personal hygiene."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salpa
"Pondok Pesantren Margasari Cijawura merupakan salah satu pondok yang memiliki sejarah penting bagi proses kemerdekaan Indonesia. Selain peranannya yang krusial pada masa 1930an, pondok pesantren ini pun terus mengalami perkembangan dan tetap berdiri hingga saat ini. Oleh karena kuatnya nilai sejarah dan stabilitas pesantren hingga tetap berdiri sampai saat ini, penelitian ini dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan didukung oleh sumber tertulis. Teori yang digunakan adalah teori dari pesantren Azis dan Dhofier. Wawancara dilakukan oleh peneliti di pondok pesantren langsung terhadap tujuh narasumber yang terdiri atas pengurus pesantren, warga yang bermukim di sekitar pesantren, alumni pesantren, dan keluarga pendiri pesantren. Dari penelitian, diketahui bahwa ada tiga faktor utama yang menyebabkan pesantren ini kokoh berdiri, di antaranya yaitu bantuan dari pihak keluarga, kemandirian pesantren, dan perkembangan pendidikan, sarana, serta prasarana pesantren. Berdasarkan penelitian ini didapat bahwa didirikannya pesantren adalah untuk solusi masalah masyarakat Cijawura yang masih jauh dari ajaran agama Islam. Pesantren sebagai lembaga pendidikan melakukan syiar Islamnya untuk santri dan masyarakat di sekitar pesantren. Perkembangan pesantren tidak lepas dari bantuan keluarga besar. Elemen-elemen pesantren antara lain masjid, pondok, santri, dan kiai.

Pondok  Pesantren Margasari  Cijawura  is  one  of  the  old  pesantren    that  has  an  important  history  for the  Indonesian  independence  process. In addition  to  its  crucial  role  in  the  1930s, this  pesantren also continues  to  experience  growth  and  still  stands  toda y.  Because  of  the  strong  historical  value  and stability of  the pesantren  to  this day, this research was conducted.  The  method  used  in  this research is  an  interview  supported  by  written  sources. The  theory  used  is  the  theory  of  Azis  and  Dhofier Interviews . were  conducted  by  researchers  at  the  pesantren  directly  on  seven  speakers  consisting  of pesantren    administrators,  residents  who  live  around  the  pesantren,  pesantren  alumni,  and  the founding  family  of  the  pesantren.  From  the  research,  it  is  known  that  ther e  are  three  main  factors that  cause  this  pesantren  to  stand  firm,  including  the  assistance  from  the  family,  the  independence of  the  pesantren,  and  the  development  of  education,  facilities,  and  pesantren  infrastructure. Based on  this  research,  it  was  found that  the  establishment  of  pesantren  is  a  solution  to  the  problems  of  the Cijawura  people  who  are  still  far  from  Islam.  The  pesantren  as  an  educational  institution  try  to educate  students  and  the  community  around  the  pesantren.  The  development  of  pesantren is inseparable  from  the  help  of  extended  families  who  build  the  pesantren.  Pesantren  elements  include mosques,  santri and kiai<"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ryo Emier Islamy
"Artikel ini membahas tentang kebijakan KH. Syahiduddin dalam menguatkan Pondok Pesantren Daar el-Qolam Gintung, Tangerang, Banten sebagai pondok pesantren modern. Penelitian ini berada dalam kurun waktu abad ke-20. Pondok pesantren Daar el-Qolam merupakan pondok pesantren yang menggunakan sistem modern, didirikan pada 20 Januari 1968 oleh KH. Ahmad Rifa`i Arief. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian sejarah yang bertujuan untuk merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif guna memperoleh kesimpulan yang akurat, penelitian ini dilakukan melalui tahapan heuristik (pengumpulan sumber), kritik sumber, interpretasi (penafsiran), dan historiografi (penulisan sejarah). Temuan dalam penelitian ini adalah bahwasannya Pondok Pesantren Daar el-Qolam berkembangan mengikuti arus kemodernan dalam dunia pendidikan yang berbasis pondok pesantren. Dewasa ini, pondok pesantren Daar el-Qolam telah mendirikan 4 institusi pendidikan yaitu Daar el-Qolam 1, Daar el-Qolam 2, Daar el-Qolam 3, dan Daar el-Qolam 4, yang masing-masing memiliki kekhasan dan karakteristik yang berbeda-beda.

This essay discusses about the policy of KH. Ahmad Syahiduddin in strengthening Daar el-Qolam Islamic Boarding School, Gintung, Tangerang, Banten as a modern boarding school. This study was in the period of  20th century. Daar el-Qolam Islamic Boarding School was established in 20th of January 1968 by KH. Ahmad Rifa`i Arief. In conducting this research, the author uses historical research methods to reconstruct the past systematically and objectively in order to obtain accurate conclusions, this research is carried out through the stages of heuristics (source collection), source criticism, interpretation , and historiography (historical writing). The findings in this study is that Daar el-Qolam Islamic Boarding School is developing to follow the current of world education modernity based on Islamic boarding school. Today, Daar el-Qolam Islamic Boarding school has established 4 educational institutions namely Daar el-Qolam 1, Daar el-Qolam 2, Daar el-Qolam 3, and Daar el-Qolam 4, each of Daar el-Qolam has different characteristics."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Firani Safitra
"Minimnya satuan pendidikan sekolah menengah pertama negeri (SMPN) penyelenggara pendidikan inklusif di Kota Depok serta ditemuinya berbagai problematika yang kontradiktif dari amanat kebijakan memberi keterbatasan akses pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) dalam mendapatkan hak pendidikan. Hal tersebut medorong diadakannya penelitian yang bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan pendidikan inklusif pada SMPN Kota Depok yang menjadi sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. Penelitian ini menggunakan teori faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan oleh Edward III (1980) yang membagi kepada 4 (empat) dimensi, yakni komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Penelitian menggunakan pendekatan post-positivist dan desain deskriptif. Data primer diperoleh dari field research dan wawancara mendalam, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan pendidikan inklusif di SMPN 8, SMPN 18 dan SMPN 19 Kota Depok masih belum terimplementasi dengan baik karena terdapat berbagai kendala pada empat dimensi, yakni kurangnya komunikasi, inkonsistensi implementasi, kekosongan isi kebijakan, informasi yang tidak lengkap, terbatasanya kuantitas dan kualitas sumber daya, belum diterapkannya sanksi, dan belum terdapat koordinasi. Komitmen untuk melaksanakan pendidikan inklusif juga hanya terfokus pada SMPN 8 dan belum terwujud pada SMPN 18 dan SMPN 19. Oleh karena itu, penelitian ini menghasilkan saran untuk membentuk sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam membentuk perencanaan kebijakan yang komperenshif, melakukan pemberdayaan LSM, memberikan alokasi anggaran khusus, memperkuat pelaksanaan dengan membentuk komitmen dan aturan khusus agar implementasi kebijakan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan.

The minimum amount of Public Junior High School as implementors of Inclusive Education in Depok City alongside with various problems met are seen to be contradictive from the obligation to held education among the Children with Disabilities. Those are the reasons underlying this research that was conducted to focusing on analyzing the factors that are significant to Inclusive Educational Policy delivered by Edward III (1980) consisting dimensions of communication, resources, disposition, and bureaucratic structure. Post positivist worldview and descriptive design was used to conduct the research. The datas used are mainly provided from the field research and in-depth interviews, while the secondary ones are provided from literature reviews.
The result shows that the implementation of inclusive education program in SMPN 8, SMPN 8, and SMPN 19, Depok City are considered as not good enough. Barriers on communication, vacuum of policy, inconsistency, incomplate information, limited resources, low punishment enforcement and inexistence of coordination are the main reasons. The commitment of implementing inclusive educational policy was only found at SMPN 8, but neither on SMPN 18 nor SMPN 19. The suggestions emerged from this research are to build synergy among governmental bodies on comprehensive planning, NGO empowernment, budgetary allocation, and building commitment alongside with law enforcement to fulfill the preciously planned goals.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhita Stevefano Beriman
"ABSTRACT
Penelitian yang dilakukan di Sekolah Madania Bogor Tahun 2018 ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat risiko keselamatan dan kesehatan di lingkungan sekolah dengan mengidentifikasi seluruh bahaya yang ada di prasarana sekolah dan menilai risiko tersebut. Desain penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan melakukan identifikasi bahaya dan risiko keselamatan dan kesehatan melalui observasi dan wawancara kemudian dilanjutkan dengan analisis tingkat risiko dengan metode semikuantitatif sesuai formula risiko W.T Fine. Teridentifikasi 122 bahaya yang terdiri dari 77,9 objek yang berbahaya, 15,6 aktivitas yang berbahaya, 4,9 kondisi sistem yang berbahaya, dan 1,6 kondisi orang yang berbahaya. Berdasarkan tingkat risiko yang telah dinilai diketahui bahaya dengan tingkat risiko acceptable sebesar 73, bahaya dengan tingkat risiko priority 3 sebesar 25, dan bahaya dengan tingkat risiko substantial sebesar 2. Tiga jenis bahaya dengan tingkat risiko tertinggi substantial yang tergolong dalam tingkat risiko yang tidak dapat diterima yaitu postur janggal saat bekerja di depan komputer, intensitas pencahayaan yang rendah, pajanan panas di dapur sekolah.

ABSTRACT
This study aimed to investigate level of health and safety risk at Sekolah Madania Bogor, through hazard identification and risk assessment. Design of study was descriptive observational, triangulated by interviewing key informants, followed by semi quantitatve risk assesment by using W.T.Fine risk assessment method. 122 hazards were identified which consist of 77,9 hazardous object, 15,6 hazardous activity, 4,9 hazardous system condition, and 1,6 hazardous personal condition. Risk assessment result found that 73 of identified hazards were acceptable risk, 25 of identified hazards were priority 3 risk, and 2 of identified hazards were substantial risk. The higher risk substantial risk at Sekolah Madania Bogor were awkward posture when working with computer, inadequate lighting, and heat exposure in schools kitchen. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Raihan Ramadhan Budiarto
"Penelitian ini membahas tentang Pondok Pesantren Turki `Sulaimaniyah` di Jakarta. Penulis tertarik dengan pesantren tersebut karena keberadaan pesantren itu di tengah kota Jakarta dan menerapkan tradisi kebudayaan Turki. Metode penelitian yang digunakan adalah studi lapangan (field research), dengan teknik observasi dan wawancara. Teori yang digunakan adalah teori lima elemen dasar pesantren dari Zamakhsyari Dhofier. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Pesantren Sulaimaniyah didirikan oleh Sulaiman Hilmi Tunahan KS untuk mempertahankan agama Islam dari rezim sekuler Kemal Atartuk. Pesantren Sulaimaniyah menerapkan Kebudayaan Turki dalam mendidik para santrinya. Dalam hal kebudayaan unsur bahasa Turki, cara menghafal Al Quran metode Utsmani serta pelestarian kitab klasik yang berasal dari Turki merupakan unsur yang penting. UICCI merupakan lembaga yang memfasilitasi penyebaran agama Islam di luar diaspora Turki, dengan sistem manajemen modern yang berprinsip top down secara hierarki. Dengan demikian maka penelitian ini menyimpulkan bahwa Pesantren Sulaimaniyah berasal dari Turki telah dapat diterima di Indonesia, walaupun pesantren Sulaimaniyah menerapkan budaya Turki namun elemen pesantren Sulaimaniyah juga memiliki elemen yang sama dengan pesantren yang ada di Indonesia.

This research discusses the `Sulaimaniyah` Turkish Islamic Boarding School in Jakarta. The author is interested in the pesantren because of the existence of the pesantren in the middle of Jakarta and implements Turkish cultural traditions. The research method used is a field study (field research), with observation and interview techniques. The theory used is the theory of the five basic elements of the Islamic boarding school from Zamakhsyari Dhofier. The results of this study found that the Sulaimaniyah Islamic Boarding School was founded by Sulaiman Hilmi Tunahan KS to defend Islam from the secular regime of Kemal Atartuk. The Sulaimaniyah Islamic Boarding School applies Turkish Culture in educating its students. In terms of cultural elements of the Turkish language, how to memorize the Al Quran, the Ottoman method and the preservation of classical books from Turkey are important elements. UICCI is an institution that facilitates the spread of Islam outside the Turkish diaspora, with a modern management system with a hierarchical top down principle. Thus, this study concludes that the Sulaimaniyah Islamic boarding school originating from Turkey can be accepted in Indonesia, although the Sulaimaniyah Islamic boarding school implements Turkish culture, the elements of the Sulaimaniyah pesantren also have the same elements as the pesantren in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Azizatul Hamidiyah
"Tingginya angka pernikahan dini di Indonesia linier dengan banyaknya pernikahan dini yang terjadi di kalangan santri putri di Pondok Pesantren. Beberapa riset menunjukkan bahwa santri putri belum memiliki rencana kehidupan keluarga yang baik (belum tahu usia aman menikah, berencana memiliki anak lebih dari dua, belum mengetahui jarak kehamilan yang aman dan tidak berencana menggunakan alat kontrasepsi). Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model peer education dalam intensi penyiapan kehidupan berkeluarga santri putri di pondok pesantren (usia pertama menikah, jumlah anak, jarak kehamilan dan keluarga berencana). Penelitian dilakukan menggunakan mixed method study dengan jenis exploratory sequential design. Tahap pertama penelitian dilakukan studi kualitatif untuk menyusun modul dan buku sebagai pengembangan model pada segi content. Tahap kedua dilakukan studi kuantitatif dengan desain quasi experiment with pre-post test control group design untuk menguji efek model peer education menggunakan modul yang telah disusun dalam penelitian tahap pertama sebagai pengembangan model pada segi delivery. Penelitian dilakukan di tiga jenis pondok pesantren di Jawa Timur yaitu pondok pesantren salafiah (Pondok Pesantren Lirboyo Kediri), pondok pesantren modern (Pondok Pesantren Al-Amien Sumenep Madura), dan pondok pesantren bentuk lainnya (Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Situbondo). Waktu penelitian Desember 2022 sampai Oktober 2023. Sampel penelitian adalah santri putri berusia 15-24 tahun, telah mondok lebih dari satu tahun, dalam keadaan sehat dan selama di pesantren belum pernah mengikuti program edukasi kesehatan reproduksi dan penyiapan kehidupan berkeluarga. Besar sampel sebanyak 612 responden, dengan 204 responden di setiap jenis pesantren. Pada masing-masing jenis pesantren terdapat tiga kelompok intervensi (konvensional, peer education ustadzah muda, peer education rekan seasrama) dan satu kelompok kontrol sehingga pada setiap kelompok terdapat 153 responden. Analisis data dilakukan menggunakan uji statistik Generalized Linier Model Repeated Measure. Hasil penelitian menunjukkan peer education memiliki efek dalam meningkatkan intensi penyiapan kehidupan berkeluarga santri putri di pondok pesantren. Peer education rekan seasrama dan peer education ustadzah muda memiliki efek setara dalam meningkatkan intensi penyiapan kehidupan berkeluarga di pondok pesantren salafiah dan modern. Sedangkan peer education rekan seasrama lebih memiliki efek dalam meningkatkan intensi penyiapan kehidupan berkeluarga santri putri di pondok pesantren bentuk lain.

The high number of early marriages in Indonesia is related to the large number of early marriages that occur among female santri at Islamic boarding schools. Several studies show that female santri do not have a good family life plan (don't know the safe age for marriage, plan to have more than two children, don't know the safe space between pregnancies and don't plan to use contraception). The aim of this research was to develop a peer education model in the preparation of female santri' family life intentions in Islamic boarding schools (age at first marriage, number of children, pregnancy spacing and family planning). The research was conducted using a mixed method study with an exploratory sequential design. The first stage of the research was a qualitative study to develop modules and books as a model development in terms of content. In the second stage, a quantitative study was carried out with a quasi experimental design with pre-post test control group design to test the effect of peer education model using the modules that had been prepared in the first stage of research as model development in terms of delivery. The research was conducted in three types of Islamic boarding schools in East Java, namely Salafiah Islamic boarding schools (Pondok Pesantren Lirboyo Kediri), modern Islamic boarding schools (Pondok Pesantren Al-Amien Sumenep Madura), and other forms of Islamic boarding schools (Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Situbondo). The research period was December 2022 to October 2023. The research sample was female santri aged 15-24 years, have been boarding for more than one year, in good health and while at the Islamic boarding school have never participated in reproductive health education programs and preparation for family life. The sample size was 612 respondents, with 204 respondents in each type of Islamic boarding school. In each type of Islamic boarding school there were three intervention groups (conventional, young ustadzah peer education, dorm mates peer education) and one control group so that in each group there are 153 respondents. Data analysis was carried out using the Generalized Linear Model Repeated Measure statistical test. The results of the research show that peer education has an effect in increasing the intention to prepare female santri for family life in Islamic boarding schools. Peer education from dorm mates and peer education from young ustadzahs have the same effect in increasing intentions to prepare for family life in salafiah and modern Islamic boarding schools. Meanwhile, peer education from dorm mates has more of an effect in increasing the intention to prepare female santri for family life in other forms of Islamic boarding schools. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>