Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52477 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"This paper deals with accretion of shoreline around and within Segara Anakan, an inland sea or a brakish water estuary on the SW of Central Java, based on remote sensing data, field observation and ancient maps depiciting this area. Coastal accretionary processes display two distinct models: (I) in the east, notrth, and south coast of Segara Anakan the extension takes place as gradual accretion along the existing shoreline and is quickly colonised and stabilished by magrove vegetation and (ii) in Segara Anakan new islands emerge e.g. the Api-Api Karanganyar Island and also are quickly colonised and stabilished by magrove vegetation."
GEOUGM 9:37 (1979)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The accuracy of Landsat 5 multispectral scanner (MSS) data for mapping mangrove in Java is investigated and compared with SPOT 1 very-High-Resolution Scanner (XS) data. Supervised classification on mangrove is performed for SPOT XS data sets collected on August 1988 and Landsat MSS on August 1985. A detailed accuracy assesment is conducted based on ground data collected in 1988 and 1989. These results produce overall mangrove area classification accuracies of 74,2 and 82,8 percent for MSS and XS with 7 and 10 classes, respectively. While the accuracies for predominant categories are similar for both sensors, mangrove discrimination for less commonly occurring and/or spatially heterogeneous categories is improved with the XS data set. The MSS, however, performs similar, or better than the XS in classifying large homogeneous areas. The use of MSS data which is expensive than high resolution data appears promising for mangrove monitoring."
GEOUGM 22:63 (1992)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Irwansyah
"Dinamika morfologi di Laguna Segara Anakan telah berlangsung sejak lama yang meliputi perubahan diseluruh unit morfologi yang ada. Pada tahun 1900 luas perairan laguna meliputi 6.898 hektar dan terus berkurang hingga tinggal 1800 hektar pada tahun 1998. Sehubungan dengan terjadinya perubahan luasan dan kedalaman laguna yang dikarenakan oleh tingginya angka suplai sedimen yang masuk dan mengenda di laguna selain mengakibatkan majunya garis pantai juga membentuk unit morfologi bars yang baru yang dikokohkan keberadaannya dengan tumbuhnya mangrove pioneer. Dalam analisis digunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) dan foto udara. Hasil menunjukkan bahwa unit morfologi tidak flat merupakan unit morfologi yang paling signifikan perubahan pola, luasan dan arahnya."
2003
JUGE-5-Jan2003-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Raditya Wardana
"Kepadatan penduduk yang meningkat secara signifikan berpotensi menyebabkan berkurangnya hutan mangrove di Segara Anakan. Pola keruangan sensitivitas penyusutan hutan mangrove di Segara Anakan dikaji berdasarkan variabel jarak dari permukiman, jarak dari tambak, sedimentasi, salinitas, dan pasang surut air laut. Penentuan bobot tiap variabel dengan menerapkan metode AHP dan analisis data. Teknik overlay petajuga digunakan untuk mengetahui tingkat sensitivitas penyusutan hutan mangrove yang kemudian dilakukan verifikasi data untuk validasi. Hasil Analisis menunjukkan bahwa pola keruangan sensitivitas wilayah tinggi terjadi di Desa Ujungalang dan Klaces, sensitivitas yang tergolong sedang terdapat di Desa Ujungalang dan Panikel, dan sensitivitas tergolong rendah terdapat di Desa Kutawaru, Panikel, Ujunggagak, dan Ujungalang.

The density of citizen increased significantly which potentially cause a decreasing of ​​mangroves forest in the Segara Anakan region. Spatial sensitivity patterns of shrinking mangroves in Segara Anakan assessed based on the variable types within distance from settlements, distance from fishponds , sedimentation, salinity, and high and tide of ocean. Each variable quality determined by applying the AHP method and data analysis occuring maps overlay technique. After overlay, data is being verificated for validating purposes. The peripheral Spatial pattern sensitivity of high level mangrove shrinking occured in Ujungalang and Klaces village, then normal level sensitivity of mangrove shrinking occured in Ujungalang and Panikel village, meanwhile lov level sensitivity of mangrove shrinking occured in Kutawaru, Ujunggagak, Panikel, and Ujungalang village."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marwoto
"Tujuan dari penelitian adalah mencoba mengidentifikasi kerusakan hutan mangrove di Segera Anakan Cilacap dan hubungannya dengan sebaran konsentrasi Klorofil A. Citra dijital langsat TM 5 bulan September 1994 dan Desember 2000 peta dijital topografi digunakan dan survey lapangan dilakukan dalam penelitian ini. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa luas hutan mangrove telah berubah dari 12056 ha menjadi 9671 ha atau menyusut 20 persen dalam kurun waktu 6 tahun. Sementara atas dasar kerapatannya sekitar 12 persen hutan mangrove telah rusak. Secara spasial tidak ada korelasi antara distribusi konsentrasi Klorofil A dengan kerapatan vegetasi mangrove. Pola arus pasang dan arus sungai diduga berpengaruh terhadap pola distribusi Klorofil A yang terbentuk. "
2003
JUGE-5-Jan2003-12
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Telescopium merupakan salah satu organisme yang hidup di ekosistem mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran T. telescopium terkait dengan interaksi pada vegetasi mangrove dan kondisi di lingkungan Segara Anakan pada bulan Januari-Maret 2014. Data vegetasi mangrove yang diperoleh dari pengamatan setiap transek kuadrat, yaitu meliputi nama spesies, jumlah tegakan masing-masing spesies, dan ukuran diameter batang setinggi dada. Parameter fisika kimia lingkungan yang diukur antara lain, suhu, salinitas, pH air, pH sedimen, nitrat, ortofosfat, TOM, dan fraksi sedimen untuk menggambarkan kondisi lingkungan. Penarikan contoh dilakukan dengan sistem sampling berdasarkan keberadaan pohon mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Laguna Segara Anakan terdapat 11 jenis mangrove, jenis yang dominan adalah Avicennia Alba. Secara keseluruhan kualitas fisik kimia lingkungan di kawasan Segara Anakan masih mendukung kehidupan mangrove dan T. telescopium. Hasil analisis koresponden menunjukkan bahwa sebaran T. telescopium berkaitan dengan keberadaan vegetasi mangrove Avicennia alba dan Rhizophora stylosa. Hasil analisis kandungan unsur hara serasah menunjukkan bahwa kandungan unsur organik jenis tersebut lebih tinggi apabila dibandingkan jenis lain. "
OLDI 40:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rianta Pratiwi
"Segara Anakan Lagoon (SAL) is widely known as a traditional fishing ground for many aquatic organisms and is located in Central Java, in an area with high rainfall rates. The objectives of this study were to determine the effects of rainfall on the distribution of Penaeus monodon Fabricius in SAL and/or mangrove waters and to explain the cause of yearly fluctuations in this area’s fish catch during a 13-year period from 1998 to 2011. The effects of rainfall on the local distribution and abundance of shrimp in SAL, Cilacap, Central Java, Indonesia, were examined using the Anco method for three periods, namely: first period (i.e., commercial catch production, 1998–2011), second period (December 2010–November 2011) and third period (December 2011–April 2012) as part of a shrimp fishery and eco-biology study in this region. The marked increase in rainfall from 557 mm during the East Monsoon (June–August) to 1,225 mm in the second transition season (September–November) and West Monsoon (December–February) in the Segara Anakan region enhanced the seasonal movement of shrimp into the Zone IV fishing ground and produced an initial increase in the abundance of adults (CL>25 mm) in the region from 312 to 2,630 individuals. This initial increase in adult abundance enhanced the shrimp’s reproductive potential, while heavy rainfall indirectly assisted the recruitment of young shrimp into the estuary, their growth, and survival, to increase shrimp abundance in the following year. Lower rainfalls from July to September) adversely affected shrimp population and usually resulted in smaller populations (312 individuals). Statistical analysis of the relationship between shrimp catch and annual rainfall showed a high level of significance at 1%."
Bogor: Seameo Biotrop, 2018
634.6 BIO 25:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Barnard Ceisaro
"Tesis ini membahas struktur dan komposisi jenis mangrove Segara Anakan, Cilacap. Penelitian kuantitatif ekologi hutan mangrove dilakukan dengan cara pencuplikan data menggunakan metode belt transek. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa struktur komunitas hutan mangrove di Segara Anakan, Cilacap merupakan hutan muda (regenerated forest) yang terdiri atas semai 72,1%, belta 27,4% dan pohon 0,5 %. Pada tingkat semai didominasi oleh Acanthus ilicifolius (INK 78,40%) dan ko-dominannya Sonneratia alba (INK 24,57%). Pada tingkat belta didominasi oleh Sonneratia alba (INK 95,32 %) dan jenis ko-dominannya adalah Avicennia marina (INK 72,74 %) dan untuk tingkat pohon didominasi oleh Sonneratia alba (INK 230,23 %) dan jenis ko-dominannya adalah Nypa fruticans (INK 37,47 %). Komposisi jenis mangrove terdiri atas 13 jenis yang semuanya merupakan principal mangrove species. Kondisi hutan mangrove pada lokasi penelitian mengindikasikan perlunya upaya perlindungan terhadap kawasan hutan sehingga memberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang membentuk komunitas hutan mangrove yang didominasi oleh tingkat pohon.

The focus of this thesis is structure and composition of mangrove species in Segara Anakan, Cilacap. Quantitative ecology studies of mangrove forest of Segara Anakan, Cilacap done by sampling data using belt transects. In the study area shows that the structure of mangrove forest communities in Segara Anakan, Cilacap is a young forest (regenerated forest) with composititon of seedling 72,1%, sapling 27,4% and tree 0,5 %. At level seedling dominated by Acanthus ilicifolius (I.V . 78,40%) and codominant species is Sonneratia alba (I.V . 24,57%). At the level of belta dominated by Sonneratia alba (I.V. 95.32%) and codominant species is Avicennia marina (I.V. 72.74%). At level of tree dominated also by Sonneratia alba (I.V. 230.23%) and codominant species is Nypa fruticans (I.V. 37.47%). The mangrove species composition consist of 13 species that are all principal mangrove species. Conditions of mangrove forest on the location of the study indicate the need for efforts to protect the forest areas so as to provide an opportunity to grow and develop being a mangrove forests that dominated by tree level."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prihandoko Sanjatmiko
Depok: Departemen Antropologi, FISIP UI, 2018
551.462 PRI o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Prihandoko Sanjatmiko
Depok: Departemen Antropologi FISIP Universitas Indonesia, 2016
551.462 PRI c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>