Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15662 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Deacon, Pickering, Clroiding, dan Murdock (1999) berpendapat bahwa kajian sosial dan dalam perkara apa sekaligus termasuk mengkaji media ialah suatu tindakan sosial yang mungkin membawa kejayaan atau kekayaan kepada pengkaji. Para Penyelidik hanya mengharapkan untuk menemui jawaban-jawaban yang dapat diterima oleh semua kumpulan sebaya di universiti atau pusat-pusat penyelidikan, luar dan dalam negeri. Pentauliahan yang lebih membahagiakan adalah dalam bentuk penerimaan hasil kajian yang dianggap sebagai sesuatu yang sempurna, diiktiraf, dan ditauliahkan sebagai suatu penerbitan yang baik"
JPMM 3:1 (2000)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Malik Ganis Ilman
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep hegemoni yang terdapat di dalam
lirik lagu Burgerkill dari album Venomous (2011), yaitu lagu Under The Scars, Only
The Strong, dan For Victory. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif
dengan pendekatan close reading sebagai metode untuk mengkaji teks. Penelitian ini
berangkat dari melihat penulisan lirik oleh band heavy metal Burgerkill yang
mengangkat tema kondisi sosial. Penemuan penelitian ini adalah: pertama, kelas yang
didominasi dalam ketiga lirik tersebut digambarkan sebagai kelompok yang dirugikan
akibat adanya bentuk represi yang ditimbulkan dari kelas dominan, dan kedua, kelas
yang didominasi berjuang untuk membalikkan keadaan dengan cara menggabungkan
berbagai kepentingan kelas untuk merebut posisi sebagai kelas dominan. Penelitian
ini menyimpulkan bahwa counter hegemoni akan selalu bermunculan sebagai reaksi
atas perlawanan terhadap hegemoni sebelumnya.

ABSTRACT
This research is aimed to analyze the concept of hegemony in the lyrics of some
Burgerkill’s songs in their album, Venomous (2011): Under The Scars, Only The
Strong, and For Victory. Qualitative methodology and close reading approach are
used in this research as a method to analyze text. This research is inspired by this
heavy metal band’s lyrics which bring up social circumstances as its theme. The
findings of this research are: first, the dominated class in the three songs is described
as disadvantageous due to the repression by the dominant class, and two, the
dominated class struggles to reverse the situation by combining classes’ importance
in order to take over the dominant class’ position. This research concludes that
counter hegemony will always exist as the result of the previous hegemonies."
2014
S54004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Christina Oktorida
"Tulisan ini menjelaskan kebebasan merupakan sesuatu yang selalu dikejar manusia dan menjadi fokus berbagai ilmu filsafat. Kebebasan menyangkut persoalan terkait kebebasan perempuan, politik, ekonomi, hukum, dan agama. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau karya Nawal El Saadawi dalam novel Jatuhnya Sang Imam mengenai perjuangan dalam menyerukan eksistensi dan kebebasan perempuan pada budaya patriarki yang legitimasi oleh agama. Dengan menggunakan teori feminisme radikal kultural dan penelitian kritik feminis, dengan metode penelitian deskriptif, analisis, dan tinjauan pustaka bertujuan mendeskripsikan apa saja legitimasi agama dan kekuasaan dari budaya patriarki serta isu bagaimana teori kritik feminis Nawal El Saadawi, Nasaruddin Umar juga kritik feminis radikal Shulamith Firestone menganalisis tokoh perempuan dalam novel tersebut. Ditemukan bahwa dalam novel tersebut bertujuan menjelaskan belenggu patriarki di sektor budaya masyarakat. Kaum feminis radikal terkenal dengan ungkapan “the personal is political” untuk menyoroti penindasan terhadap perempuan di ranah pribadi, khususnya dalam sistem karakterisasi gender yang secara konsisten mengasosiasikan laki-laki dengan maskulinitas dan perempuan dengan feminitas berdasarkan gender. Penulis menganalisis ini dalam konteks sosial dan budaya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai peran dan pengaruh tokoh Bintullah dalam perjuangan kesetaraan gender. Ditemukan bahwa kebebasan berhak diperoleh tokoh Bintullah dan Jawaher dalam bidang seperti hubungan perkawinan, budaya, dan politik.
This article explains freedom is something that humans always strive for and is the focus of various philosophical sciences. Freedom has issues related to women's freedom, politics, economics, law and religion. This research aims to review the work of Nawal El Saadawi in the novel "The Fall of the Imam" regarding the struggle to call for the existence and freedom of women in a patriarchal culture that is legitimized by religion. Using cultural radical feminist theory and feminist criticism research, with descriptive research methods, analysis and literature review aim describing the legitimacy of religion and power from patriarchal culture as well as the issue of how feminist critique Nawal El Saadawi, Nasaruddin Umar also radical feminist critique Shulamith Firestone analyze the female characters in the novel. It was discovered that in the novel aimed to depict the shackles of patriarchy in the cultural sector of society. Cultural radical feminists are famous for using the phrase to highlight the oppression of women in the private sphere, especially the gender characterization system based on sex, which always associates men with masculinity and women with femininity. The author analyzes this in a social and cultural context to gain a more comprehensive understanding of its role and influence Bintullah in the struggle for gender equality, Finds that the figures Bintullah and Jawaher has the right to freedom in area such as marriage, cultural of society, and political relations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hamzah Hamdani
Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka. Kementerian Pendidikan Malaysia, 1988
801.95 HAM k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Zainab Aqilah Hady
"Film "Farha" adalah karya sutradara Darin J. Sallam dari Yordania, dirilis pada 2021, yang mengisahkan tragedi Nakbah tahun 1948 di Palestina melalui sudut pandang tokoh utama, Farha. Film ini berhasil menyampaikan pesan telah mendapatkan beberapa penghargaan, yaitu Best Feature Film di Malmo Arab Film Festival, Best Youth Feature Film di Asia Pacific Screen Awards, dan menjadi pemenang pada kompetisi Red Sea International Film Festival. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teori strukturalisme yang digunakan untuk meneliti mengacu pada teori strukturalisme Christian Metz dan teori psikoanalisis mengacu pada teori psikoanalisis Sigmund Freud. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti tokoh dan penokohan dalam film Farha dengan menggunakan pendekatan strukturalisme dan psikoanalisis. Melalui penelitian ini diharapkan agar pembaca dapat memahami film Farha dengan lebih holistik sehingga menambah wawasan dalam meneliti film sebagai karya sastra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter Farha lebih dipengaruhi oleh dorongan tak sadar (Id) untuk bertahan hidup, sementara karakter pendukung seperti ayah Farha, Farida, Syaikh, Saleh, Paman Farha, Nasser, Tentara Palestina, dan Israel lebih dipengaruhi oleh mekanisme Ego dan Superego dalam menghadapi kompleksitas situasi cerita.

"Farha" is a film directed by Darin J. Sallam from Jordan, released in 2021, which depicts the tragedy of the 1948 Nakba in Palestine through the perspective of the main character, Farha. The film successfully conveys its message and has received several awards, including Best Feature Film at the Malmo Arab Film Festival, Best Youth Feature Film at the Asia Pacific Screen Awards, and emerged as the winner in the Red Sea International Film Festival competition. This research utilizes a qualitative descriptive method. The structuralism theory employed in this study refers to Christian Metz's structuralism theory, while the psychoanalysis theory refers to Sigmund Freud's psychoanalysis theory. The objective of this research is to analyze the characters and characterization in the film "Farha" using the approaches of structuralism and psychoanalysis. Through this research, readers are expected to gain a more holistic understanding of the film "Farha," thus enriching insights into the study of film as a literary work. The findings of the research reveal that the character of Farha is more influenced by unconscious impulses (Id) to survive, while supporting characters such as Farha's father, Farida, Syaikh, Saleh, Uncle Farha, Nasser, Palestinian Soldiers, and Israel are more influenced by the mechanisms of Ego and Superego in facing the complexity of the story."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Hakim
"Sastra Indonesia adalah hasil-hasil kesastraan yang memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai pengekspresi gagasan yang ada di sebalik karya yang bersangkutan. Setiap karya sastra yang dihasilkan oleh sastrawan di daerah, yang ditulis dalam bahasa Indonesia, merupakan sastra Indonesia. Salah seorang sastrawan yang tinggal di daerah dan menuliskan karyanya dalam bahasa Indonesia ialah A.A. Navis. Namanya mulai mencuat di tahun 1955 ketika Robohnya Surau Kami menjadi cerpen terbaik majalah kisah. Tidak hanya cerpen, ia pun menulis puisi dan novel. Melalui karya-karyanya itulah satire terhadap berbagai persoalan yang ada di sekitamya disampaikan. Penelitian mengenai satire dalam cerpen-cerpen A.A. Navis-dengan Politik Warung Kopi sebagai landasan-menghasilkan beberapa kesimpulan. Pertama, topik-topik yang disatire terkait dengan masalah politik, ekonomi, dan moral. Kedua, satire disampaikan dengan gaya humor dan ironi. Ketiga, tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerpen identik dengan gelar adat, nama suku bangsa, atau budaya Minangkabau. Keempat, satire disampaikan melalui tiga proses: pembuka, stimulasi, dan penyampaian. Kelima, untuk mendapatkan rima akhir yang sama, A.A. Navis melakukan manipulasi fonologis dan semantis yang menimbulkan efek humor. Keenam, pada tataran sintaksis, repetisi kata, gagasan utama, pertentangan, dan bentuk aktif-pasif dimanfaatkan untuk memberikan penekanan pada gagasan utama, sebagai bagian yang disatire."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S10741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Achdan Chair
"Karya ilmiah ini menyelidiki bagaimana elemen feminisme dapat dimasukkan kedalam sebuah film yang berjudul 28 Days Later, sebuah film tentang adanya serangan zombie di London, Inggris. Sejak adegan pertama, film ini menunjukkan sebuah petualangan petak umpat dengan zombie sebagai upaya untuk dapat kabur dari kota tersebut dan mencari tempat perlindungan yang dibuat oleh pihak militer, yang diumumkan melalui radio. Walapun seperti demikian, elemen di dalam film memperlihatkan bagaimana wanita dapat berada di posisi yang sama (atau mirip) dengan pria di lingkungan masyarakat.
Karya ilmiah ini menyimpulkan bahwa cara masyarakat memandang wanita dapat berubah, dan masyarakat mungkin bisa menggunakan karya ilmiah ini sebagai sarana kontemplasi terhadap adanya ketidaksetaraan (gender) antara pria dan wanita, meskipun sudah adanya banyak perkembangan dalam kesetaraan diantara kedua gender tersebut jika dibandingkan dengan kondisi di masa lalu.

This essay investigates how feminism elements can be incorporated into the movie titled 28 Days Later, a movie about a zombie outbreak in London, England. Since the first scene, it shows an adventure of hide-and-seek with the zombies in an attempt to flee the city, seeking for a shelter made by the military, which is announced by them through the radio. Nonetheless, elements within the movie show how women can be in the same (or similar) position as men in the society.
This essay concludes that how people see women may be changed, and may utilize this essay as a media of contemplation towards the inequality between men and women, even though there have been many improvements in the equality between both gender compared to the past.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Inas Amalia Putri
"Korea membagi sastra modernnya menjadi lima periode, yakni: periode masa pencerahan, periode kolonialisasi Jepang, periode kemerdekaan, periode perang dan periode pasca perang. Cerpen Dua Generasi Teraniaya yang dikarang oleh Ha Geun Chan termasuk ke dalam cerpen periode perang. Tematema yang diangkat oleh penulis pada periode ini mengenai kemiskinan, rasa kehilangan, kemanusiaan, trauma perang, ideologi dan unifikasi. Penelitian dalam karya ilmiah ini bertujuan untuk melihat kondisi sosial budaya masyarakat Korea Selatan pada masa setelah Penjajahan Jepang dan Perang Korea yang ditunjukkan pengarang pada cerpen Dua Generasi Teraniaya melalui pendekatan sosiologi sastra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pengalamannya, Ha Geun Chan dapat memberikan penggambaran nyata tentang kondisi masyarakat Korea pada periode tersebut.
Korean modern literature divides into five periods, namely: the period of the Enlightenment, the period of Japanese colonization, the period of independence, the period of the war and post-war period. The Suffering of Two Generations short stories is written by Ha Keun Chan belong to the period of war stories. The themes raised by the author in this period are poverty, a sense of loss, humanity, the trauma of war, ideology and unification. The research in this paper aims to look at the social and cultural conditions of South Korea in the aftermath of the Japanese colonization and Korean War demonstrated by the author of the short story The Suffering of Two Generations through a sociological literature approach. The result showed through his experience Ha Geun Chan can provide real depiction of Korean society experienced during this period."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>