Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185135 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Student' achievement for Statistics for education course at Universitas Terbuka (UT) is relatively low. Students need learning process that can increase learning motivation. Contextual approach is a learning is a learning process where students can understand the concept through its application in daily life which supposedly will increase learning motivation. Online tutorial is one of learning support services provided by the UT via the internet. By utilizing the discussion forums, initiation material, assignments and exercises, students can improve their coomunication skills so as to facilitate their learning.This article is based on the research which aimed to find out how motivation and communication skills influenced the learning achievement in online tutorials with contextual approach on Statistics for education course. Field trials wre carried out in 36 undergraduate students who followed the online tutorials. The independent variable is motivation and communication skills, while the dependent variable is the learning achievement. Data were taken through questionnaires and observation and processed by means of regression test. The results showed that: a) motivation affect learning achievement by 88.7%, b) communication skills has a positive effect on learning achievement by 74.7%, and c) the influence of motivation and communication skills to the learning achievement was 89.7%."
JPUT 12:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sutadji
"Penelitian ini bermula dari suatu peinikiran bahwa kualitas lulusan perguruan tinggi di masyarakat ada kaitanny.a dengan prestasi studi yang diperoleh nahasiswa selama studi di perguruan tinggi. Mahasiswa yang ineniiliki prestasi studi yang inenivaskan akan mexnungkinkan untuk berprestasi di masyarakat.
Prestasi belajar tnahasiswa yang diperoleh selania studi di perguruan tinggi berhubungan dengan keniaznpüan inahasiswa dalarn znenyerap ilinu pengetahuan yang disampaikan oleh setiap dosen pada waktu perkuliahan.
Untuk menyerap ilmu pengetahuan yang disajikan dosen ada faktor-faktor yang ikut inenentukannya yaitu factor dari dal am diri iridividu seperti inotivasi, inteligensi, minat dan persepsi inahasiswa terhadap kepengajaran dosen, kebiasaan belajar, sikap, serta faktor eksternal yaitu lingkungan keluarga, lingkungan teinan, lingkungan perididika.n, sarana belajar, serta sarana pendidikan. Salah satu faktor dari dalani individu (internal) yang berhubungan dengan prestasi belajar inahasiswa adalah inotivasi berpr.estasi. Menurut McClelland (1953) siswa Yang meinpunyai niotivasi berprestasi akan belajar lebih gigih, sedangkan menurut Heckhausen (1968) pada uxnuinnya seseorang yang Inenipunyai motivasi berprestasi tinggi cenderung akan menyelesaikan tugas-tugas belajarnya.
Faktor internal lainnya yang berhubungan dengan prestasi belajar inahasiswa adalah persepsi inahasiswa tentang kepengajaran dosen. Persepsi inahasiswa nerupakan pemberian arti dari inahasiswa terhadap suatu obyek yang ada pada lingkungannya. WR.Nord dikutip oleh Gibson dkk.(1973) menyatakan bahwa persepsi adalah proses peinbenian arti terhad-ap lingkungan oleh individu. Adapun lingkungan yang dimaksudkan disini adalah tentang kepengajaran dosen mereka. Sedangkan f aktor dari luar individu (eksternal) yang berhubungan dengan hasil belajar inahasiswa adalah tentang kepeng.ajaran dosen. Menurut Braskainp dan kawan-kawan (1979) terdapat korelasi antara pengajaran dosen dengan hasil belajar inahasiswa, deniikian pula studi yang pernah dilakukan oleh Centra (1979) inenunjukkan bahwa ada korelasi yang cukup baik antara kepengajaran dosen dengan hasil belajar mahasiswa.
Ada faktor lain pula yang berkaitan dengan prestasi belajar inahasiswa yaitu sikap terhadap kegiatan belajar ditentukan oleh bagaimana persepsi mahasiswa terhadap kegiatan belajar yang dialaminya. Menurut Sinibolon (1984) mahasiswa yang senang terhadap aktivitas belajar cenderung nelaksanakan tugas-tugas belajar dengan perasaan lapang dan gembira, sehingga beban studi yang ada pada mahasiswa dapat diselesaikan. Tetapi sebaliknya jika mahasiswa tidak senang terhadap kegiatan belajar ia cenderung inenghindar bahkañ menolaknya. Dengan demikian tuga-tugas tidak diselesaikannya.
Melalui kajian teoritis tentang persepsi mahasiswa terhadap kepengajaran dosen, inotivasi berprestasi serta sikap dan kebiasaan belajar dalam hubungannya dengan prestasi belajar inahasiswa diajukan empat hipotesis. untuk diuji kebenarannya. Penelitian dengari sampel dua ratus einpat inahasiswa di Universitas Borobudur, rnengungkap hasil pengujian hipotesis-hipotesis sebagai berikut; tiga hipotesis ditolak dan satu diterima, hipotesis yang diteriina adalah hipotesis ketiga sedangkan hipotesis yang lainnya ditolak.
Dengan demikian terungkap hasil penelitian sebagai berikut:
1. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi xnahasiswa tentang kepengajaran dosen dengan prestasi belajar inahasiswa,
2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara inotivasi berprestasi dengan prestasi belajar uiahasiswa.
3. Ada hubungan yang signifikan antara sikap dan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa.
4. Tidak Ada hubungan yang signifikan secara bersainasama antara persepsi mahasiswa terhadap kepengajaran dosen, inotivasi berprestasi, sikap dan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa.
Penulis menyarankan agar dalani penerimaan ealon-calon inahasiswa baru diadakan seleksi agar inahasiswa yang diterima adalah mahasiswa yang memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, mahasiswa yang mempunyai keinginan tinggi untuk meperdalam ilmu pengetahuan, mahasiswa yang memuliki disiplin tinggi dalam melaksanakan tugas-tuugas, serta mahasiswa yang memiliki potensi yang meniadai untuk belajar di Perguruan Tiriggi.
Selain itu penulis juga menyarankan untuk mengadakan penelitian dengan tujuan untuk inengetahui bagaimana hubungan antara persepsi nahasiswa terhadap kepengajaran dosen dengan inotivasi berprestasi inahasiswa, hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap kepengajaran dosen dengan sikap dt kêbiasaart belajar. mahaiswa, serta hubungan antara irotivasi berprestasi dengan sikap dan kebiasaan belajar thahasiswa. Penulis juga menyarankan agar kesejahteraan dosen perlu dlperhatikan agar dosen dapat mengemban dedikasi secara optimal. Dalam instruinen penelitian penulis menyarankan pula perlu dicari validitas eksternal jadi tidak hanya validitas internal saja."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
T6939
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan mengambil sampel seluruh mahasiswa beasiswa Bidikmisi di UPBJJ UT Bandung yang terdiri dari program studi Akuntansi, Biologi, dan Perencanaan Wilayah Kota Masa registrasi 2013.2 sebanyak 94 mahasiswa. Variable dalam penelitian ini adalah motivasi belajar, kemandirian belajar, dan indeks prestasi belajar (IPK). Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui gambaran tingkat motivasi belajar, kemandirian belajar, dan IPK mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar termasuk dalam kategori sangat tinggi, dan kemandirian belajar rata-rata termasuk dalam kategori tinggi, dan IPK berada dikisaran antara 1,75-3,85 dengan rata-rata IPK 2,70"
JPUT 15:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rose Mini Adi Prianto
"Pemerintah menyadari pentingnya kebutuhan pendidikan bagi rakyatnya agar siap menghadapi tantangan dalam era globalisasi yang tengah melanda dunia. Pendidikan dirasakan sangat penting untuk mengembangkan potensi seseorang. Tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah mengusahakan suatu lingkungan dimana setiap anak didik diberi kesempatan untuk mewujudkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, baik sesuai dengan kebutuhannya maupun kebutuhan masyarakatnya (Utami Munandar, 1990). Oleh karena itu, pemerintah menekankan pentingnya pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, kreatif dan berprestasi di berbagai bidang.
Hal ini tidak hanya berlaku untuk anak yang normal saja tetapi juga berlaku bagi anak-anak yang mengalami cacat maupun anak-anak dengan kemampuan dan kecerdasan yang luar biasa. Selama ini pemerintah telah mengusahakan berbagai pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi anak-anak cacat agar bisa maju dan berkembang. Dengan mengusahakan berbagai sarana dan alat bantu yang dibutuhkan. Namun bagi anak-anak dengan kemampuan yang unggul belum dapat mengembangkan potensinya dalam suatu sekolah khusus karena pemerintah selama ini hanya menyediakan sekolah-sekolah umum, sehingga anak-anak dengan kemampuan unggul berkembang bersama anak-anak normal. Anak-anak yang tergolong cerdas dan berbakat menjadi kurang dapat mencapai prestasi yang seharusnya ditampilkan karena rangsangan yang kurang sesuai. Sedangkan mereka memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan sesuai bakat dan minatnya.
Sistem pendidikan di Indonesia pada dasarnya juga mendukung perlunya perhatian khusus bagi anak-anak yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan luar biasa. Hal ini telah dikemukakan dalam GBHN tahun 1993 dan Pasal 8 ayat 2 UU Pendidikan No. 11 tahun 1989.
Secara implisit hal-hal tersebut mengisyaratkan perlunya menyelenggarakan sekolah unggul sebagai salah satu alternatif untuk melayani anak-anak yang berbakat unggul, atau disebut juga anak-anak dengan kemampuan dan kecerdasan luar biasa.
Secara khusus, sekolah unggul bertujuan menghasilkan keluaran pendidikan yang memiliki keunggulan dalam hal-hal sebagai betikut, yaitu (a) keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b) nasionalisme dan patriotisme yang tinggi; (c) wawasan IPTEK yang mendalam dan luas; (d) motivasi dan komitmen yang tinggi. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Lisnawati
"Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 1) apakah terdapat pengaruh disiplin ibadah shalat dan emotional intelligence terhadap prestasi belajar pada siswa yang menggunakan kurikulum 1994 dan Kurikulum Berbasis Kompetensi, 2) apakah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang menggunakan kurikulum 1994 dan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Dalam prestasi belajar siswa terbatas pada tiga bidang ilmu yaitu agama, eksakta, dan sosial.
Penelitian menggunakan pendekatan ex post facto, yang menjadi responden adalah siswa SMUN 5 Bogor, yang menggunakan kurikulum 1994 sebanyak 85 orang dan yang menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi sebanyak 72 orang yang dipilih berdasarkan insidental sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Instrumen divalidasi dengan menggunakan "product moment", sedangkan relaibilitas menggunakan "alpha cronbach". Analisis data menggunakan teknik regresi dan t -test.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) disiplin ibadah shalat memberikan pengaruh yang dominan terhadap prestasi belajar siswa pada kurikulum 1994 (Y= a + bXl, Y = 4.698 + 0.278)0), memberikan kontribusi sebesar 7,7% 2) emotional intelligence memberikan pengaruh yang dominan terhadap prestasi belajar siswa pada Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Y = 485.6 + 0.327X1), memberikan kontribusi sebesar 10,7%, 3) ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar bidang ilmu eksakta pada siswa yang menggunakan kurikulum 1994 (64.85) dan yang menggunakan KBK (70.43) dengan nilai mean di,ence -5.58.

Achievement learn student influenced by many factor. Problem of this research that are: 1) do there are influence of religious service discipline of shalat and of emotional intelligence to achievement learn at student using curriculum 1994 and Curriculum Base on Competition, 2) do there are difference of achievement learn student using curriculum 1994 and Curriculum Base on Competition. In achievement learn student limited to science trihedron that is religion, social and exact.
Research use approach of ex post facto, becoming responder are student of SMUN 5 Bogor, using curriculum 1994 counted 85 people and using Curriculum Base on Competition counted 72 one who are selected pursuant to sampling incidental, used instrument in the form of questioner. Instrument in validation by using ?moment product" while reliabilities use ?cronbach alpha". Data analysis use technique of regresi and t - test.
Conclusion of this research are: 1) religious service discipline of shalat give dominant influence to achievement learn student at curriculum 1994 (Y= a + bXl, Y = 4.698 + 0.278X1), giving contribution equal to 7,7 %, 2) intelligence emotional give dominant influence to achievement learn student at Curriculum Base on Competition (Y = 485.6 + 4.327X1), giving contribution equal to 10,7 %, 3) there is difference which is significant between achievement learn physical science area at student using curriculum 1994 ( 64.85) and using Curriculum Base on Competition ( 70.43) with value of mean diffrence - 5.58.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15206
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Anwar Is
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian prestasi belajar siswa BLK Surabaya tahun anggaran 1997/1998 dan untuk mengetahui intensitas hubungan antara pola asuh orang tua, teman sebaya dan respon siswa path media pendidikan dengan prestasi belajar siswa.
Dalam menjawab tujuan penelitian tersebut pendekatan ex-post facto merupakan metode yang digunakan, 72 peserta pelatihan BLK Surabaya angkatan terakhir program pelatihan untuk tahun anggaran 1997/1998 diambil sebagai responder. Angket digunakan sebagai metode pengumpulan data sedang jenis data yang dikumpulkan berkenaan dengan pola asuh orang tua peserta, intensitas interaksi peserta dengan teman sebaya dan respon siswa terhadap media pendidikan. Sedang data tentang prestasi belajar siswa diambil dan hasil nilai ujian akhir antara ujian praktek dan teori.
Analisa data pada studi ini adalah korelasi. Metode ini digunakan untuk mengukur hubungan secara individual dan bersama-sama antara ketiga variabel tersebut dengan prestasi belajar siswa pelatihan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa prestasi belajar yang dicapai siswa BLK Surabaya tahun anggaran 1997/1998 pada katagori cukup (sebanyak 45 orang siswa = 62,5 %). Selanjutnva hasil analisis korelasi menunjukkan ; (1) Terdapat hubungan berbanding lurus dan signifikan antara Pola asuh orang tua dengan Prestasi belajar siswa = 0,4423 (p < 0,05) (2) Terdapat hubungan antara Teman sebaya dengan Prestasi belajar siswa, r = 0,2734 (p < 0,05); (3). Hasil analisa korelasi juga menunjukkan adanya hubungan antara Respon siswa pads media pendidikan dengan prestasi belajar siswa, r = 0,2837 (p < 0,05).
Analisa korelasi ganda menunjukkan bahwa ketiga variabel (pola asuh orang tua, interaksi teman sebaya dan tingkat respon siswa pada media pendidikan) secara bersama-sama menjelaskan sekitar 25 % variasi pada skor prestasi belajar siswa. Namun demikian secara individual variabel pola asuh orang merupakan variabel yang mempunyai hubungan dengan prestasi belajar yang paling kuat.
Implikasi dari temuan ini adalah bahwa rekruitmen calon peserta perlu untuk mempertimbangkan faktor pola asuh orang tua jika keberhasilan dalam mengikuti program pelatihan BLK Surabaya menjadi prioritas. Hasil reviu literatur menunjukkan bahwa pada pola asuh orang tua yang deinokrasi cenderung memberikan kebebasan anak untuk berkreasi.
Pada saat belajar mengajar kelangsungan, intensitas interaksi dengan teman sebaya dan perhatian peserta pelatihan terhadap media pendidikan menjadi faktor berikut yang mempunyai sumbangan terhadap keberhasilan peserta pelatihan di BLK Surabaya. Dengan kata lain penelitian ini menganjurkan bahwa peserta pelatihan BLK Surabaya perlu untuk diberi kesempatan untuk saling berinteraksi dengan teman sebayanya dan lebih intensif dalam memanfaatkan media pendidikan yang ada di BLKJ Surabaya. "
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Makmur
"Akademi Keperawatan sebagai salah satu lembaga pendidikan di lingkungan Departemen Kesehatan memiliki peran strategis dalam mengantarkan peserta didik Akademi Keperawatan menjadi perawat profesional pemula melalui proses belajar mengajar. Keberhasilan belajar peserta didik yang dinyatakan dalam indeks prestasi (IP) akan menggambarkan kemampuan profesional mereka dimasa mendatang sebagai perawat. Permasalahan di AKPER Pemkab Labuanbatu adalah rendahnya IP peserta didik, bila hal ini dibiarkan dan tidak diperhatikan secara serius maka akan berpengaruh terhadap kemampuan lulusan tenaga perawat dalam melakukan pelayanan kesehatan.
Adanya masalah tersebut mendorong peneliti untuk menganalisa hubungan antara persepsi layanan pendidikan, nilai ujian masuk, dan motivasi dengan indeks prestasi belajar mahasiswa Akademi Keperawatan Pemkab Labuanbatu.
Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran tentang hubungan antara persepsi layanan pendidikan, nilai ujian masuk, dan motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa AKPER Pemkab Labuanbatu.
Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi penelitian adalah peserta didik semester I, III, dan V AKPER PemkabLabuanbatu, tahun akademik 2001/2002 sebanyak 180 mahasiswa semuanya 162 dijadikan sebagai sample
Data kuantitatif yang diperoleh sebanyak 162 mahasiswa dan semuanya dijadikan sebagai sampel. Data diperoleh melalui kuesioner dan dokumen. Pengolahan dan analisa data secara Univariat, Bivariat, dan Multivariat.
Hasil analisa Bivariat memperlihatkan bahwa variabel yang berhubungan dengan prestasi belajar adalah suku bangsa p value = 0,045, asal sekolah p value = 0,039, nilai ujian masuk p value = 0,006, dan motivasi berprestasi p value = 0,015. Hasil analisa multivariat menghasilkan variabel yang berhubungan dengan prestasi belajar ialah motivasi berprestasi dengan nilai OR = 2,84.
Untuk meningkatkan indeks prestasi mahasiswa AKPER Labuanbatu perlu mendorong mahasiswa agar meningkatkan kebutuhan berprestasinya. Bagi peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut, faktor lain yang berhubungan dengan indeks prestasi.
Kepustakaan 32 (1985-2001)

The Relation among Perception of Education Services, Entrance Test Grade, and Motivation mib Studying Prestation Index Student of Nursing Academy Distric Office of LabuanbatuNursing Academy is one of the education institute under Departement of Health, having a strategic role to educate students of Nursing Academy to become beginner professional nurses through a studying and learning process. The success of study is indicated in Study Achievement Index, will picture their capability to become professional nurses in the future. The problem faced in the Nursing Academy of District Office of Labuanbatu is the lower Achievement Index of the student, if this things ignored and seriously not interested then influence the capability of nurse graduate in doing the public health services.
The problem encourage the scientist to analyze the relation among perception of education services, entrance test graduate, and motivation mib studying prestation index student of Nursing Academy District Office of Labuanbatu.
The final aim of this research to have a picture about correlation among perseption of education services, entrance test graduate, and motivation mib studying prestation index student of Nursing Academy District Office of Labuanbatu.
The design of research used in this study is Cross Sectional. Population research are students semester I, III, and V Nursing Academy District Office of Labuanbatu, academic years 2001/2002.
The quantitative data which collected is 162 students and both of the data used as a sample.The data collected through questionnaires and document. The processed and analyzed data univariat, bivariat as well as multivariate. The analyzed bivariat result which variable showed correlation with studying index is tribe p value 0,045, school origin p value = 0,039, entrance test grade p value = 0,006, and motivation achievement p value = 0,015, the result of multivariate analyzing produced variable which correlated with prestation index is motivation achievement with result OR = 2,84.
To increase student prestation Nursing Academy District Office of Labuanbatu needs to encourage the students to increase their need for achievement, and for other researcher to research continuosly, other factor which correlated with prestation index.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T12719
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T. Bambang Sugema
"Perlu disadari bahwa prestasi belajar seseorang pada dasarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti minat, bakat, inteligensi, keluarga, sosial ekonomi, kebiasaan belajar, motivasi belajar, harapan-harapan, genetik dan lain-lain. Dari berbagai faktor tersebut, penelitian ini hanya menelaah hubungan dua variabel batas yaitu kebiasaan belajar dan motif berprestasi dengan prestasi belajar sebagai variabel terikatnya.
Dalam kaitan itu semua, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui: (1.) ada tidaknya hubungan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar, (2) ada tidaknya hubungan antara motif berprestasi dengan prestasi belajar, (3) ada tidaknya hubungan kebiasaan belajar dan motif berprestasi secara bersama-sama dengan prestasi belajar, (4) ada tidaknya perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa izin belajar dengan mahasiswa tugas belajar.
Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan metode ex post facto. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa STIA-LAN Pejompongan Jakarta Pusat, yang diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu : 2000 mahasiswa izin belajar yang diambil 200 orang sebagai sampling. Selanjutnya untuk kategori yang kedua, dari sejumlah 100 mahasiswa tugas belajar diambil 80 orang sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan insidental sampling. Teknik pengambilan data dengan menggunakan angket dengan skala Likert. Angket ini sebelumnya diujicobakan kepada 30 mahasiswa dan dipilih item yang valid dan reliabel. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa STIA-LAN yang sekurang-kurangnya sudah menempuh 3 semester.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product-moment, Regresi Ganda dan T-test. Selanjutnya hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada korelasi positip antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar dengan koefisien korelasi r= 0,17, (2) ada korelasi positip antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar dengan koefisien r= 0,18, (3) ada korelasi positip antara kebiasaan belajar dan motif berprestasi secara bersama-sama terhadap prestasi belajar dengan koefisien korelasi ganda R = 0,24, (4) terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar mahasiswa izin belajar dengan mahasiswa tugas belajar dengan harga t = 2,57. Dilihat dari harga meannya maka ternyata menunjukkan bahwa prestasi belajar mahasiswa izin belajar lebih baik dibanding dengan mahasiswa tugas belajar.
Dari realitas demikian penelitian ini setidaknya dapat memberikan gambaran riil tentang perbedaan antara mahasiswa izin belajar dengan tugas belajar. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipertimbangkan dalam kebijakan terhadap mahasiswa tugas belajar dengan izin belajar para mahasiswa STIA-LAN di masa yang akan datang."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
T7977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Putra Syarif Hidayat
"Jurusan Teknik Radiodiagnostik Politeknik Kesehatan Jakarta II merupakan institusi yang mencetak insan profesi di bidang radiografi yang lulusannya dituntut mempunyai kualitas dan profesionalisme yang tinggi menghadapi era globalisasi. Pada realitasnya menunjukkan bahwa nilai prestasi belajar mahasiswanya rata-rata hanya 2,58 belum mencapai pada tingkat prestasi yang baik, demikian pula hasil nilai ujian masuk mahasiswanya rata-rata hanya 33,18 masih sangat rendah.
Penelitian ini membahas tentang hubungan nilai ujian masuk terhadap prestasi belajar mahasiswa dengan berbagai faktor konfoundingnya dan hubungan motivasi belajar terhadap prestasi belajar dengan berbagai faktor konfoundingnya.
Metode penelitian menggunakan cross sectional, dengan analisis statistik menggunakan uji korelasi, uji T, uji Anova, dan Regresi linier ganda.
Hasil analisis statistik multivariat regresi linier ganda menunjukkan adanya hubungan positif dan linier antara nilai ujian masuk dengan prestasi belajar mahasiswa setelah dikontrol oleh variabel konfounding jenis kelamin dan interaksi (nilai ujian masuk, jenis kelamin). Nilai R= 0,697, nilai R2 0,486, nilai R2 adjusted = 0,477. Model Regresi Linier yang diperoleh dengan persamaan matematis sebagai berikut : Prestasi Belajar = 2,047 + 0,01211 Nilai Ujian Masuk - 2,039 Jenis Kelamin - 0,835 Nilai Ujian Masuk Jenis Kelamin.
Hasil analisis statistik multivariat regresi liner ganda motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa (P value= 0,793) tidak mempunyai hubungan bermakna setelah dikontrol oleh variabel konfounding pembagian kelas, sikap, sekolah menengah jurusan(1), tingkat(l), status mahasiswa, jenis kelamin, sekolah menengah jurusan(2), dan nilai ujian masuk. Nilai R-- 0,639, nilai R2 = 0,408, nilai R2 adjusted = 0,377. Dengan persamaan matematis : Prestasi Belajar = 2,242 + 0,000877 Motivasi + 0,05591 Kelas - 0,00215 Sikap - 0,126 Jurusan SMU(2) - 0,0732 tingkat(l) - 0,14 status mahasiswa + 0,221 jenis kelamin - 0,42 Jurusan SMU(1) + 0,01398 nilai ujian masuk.
Nilai Ujian Masuk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa setelah dikontrol oleh variabel jenis kelamin dan interaksinya (nilai ujian masuk jenis kelamin). Untuk memperoleh calon mahasiswa Teknik Radiodiagnostik yang berkualitas maka harus menetapkan hasil ujian masuk yang terbaik dengan menentukan nilai batas lulus minimal 50 dengan kategori lulus 4 mata uji atau 3 mata uji.
Walaupun hubungan motivasi dengan prestasi belajar berdasarkan analisis statistik tidak signifikan, ada faktor lain yang berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa yang harus menjadi perhatian penting bagi institusi pendidikan Teknik Radiodiagnostik dalam merancang kegiatan belajar mengajar guna menghasilkan mutu mahasiswa yang berprestasi baik.
Daftar bacaan : 65 (1984 -- 2003)

The Relationship Between the Score of Admission Test and Motivation with Learning Achievement of the Students of Radiodiagnostic Technic of Health Polytechnic Jakarta II, Ministry Of Health in 2003Department of Radio diagnostic Technic of Health Polytechnic Jakarta II is an institution which produce the professional of radiographers and high qualified graduation facing the globalization. The evidence show the mean of student score during study only 2.58. That score mean the achievement grade is still not good enough, while the mean score of admission test only 33.18.
This research study about relationship between the score of admission test with the learning achievement and the various confounding factor and also the relationship between motivation with the learning achievement and the various confounding factor.
The study design is cross sectional, with statistical analysis using Correlation test, T-tes, ANOVA test, and Multiple Linear Regression.
The result of bivariate analysis showed that the variable that correlate with the learning achievement of student were sex, the major of high school background, type of class, status of student, grade, and the score of admission test, while the variable that has not correlation with the learning achievement of student were age, allowance, attitude, perception about lecturer, body mass index (the nutritional status), education level of father, education level of mother, residence, motivation, and the background of high school region.
The result analysis of multivariate using multiple linear regression indicate positive correlation between the score of admission test with the learning achievement of the student after controlled by confounding variable of sex and interaction (the score of admission test and sex), the significance value is 0,000. R value = 0,697. R2 value = 0,486, R2 adjusted value = 0,477.
The mathematic model of multiple linear regression: the learning achievement = 2.047 + 0,01211 the score of admission test - 2.039 sex - 0,835 sex*the score of admission test.
The result analysis of multivariate using multiple linear regression indicate correlation between motivation with the learning achievement of the student not significant (P value = 0,793) after controlled by confounding variable type of class, attitude, major of high school(2), grade(1), status of student, sex, major of high school(1), and the score of admission test. R. value = 0,639 R2 value = 0,408, and R2 adjusted = 0,377. The mathematic model of multiple linear regression is the learning achievement = 2,242 + 0,0008775 Motivation + 0,05591 type of class - 0,00215 Attitude - 0,126 Major of Highschool(2) - 0,0732 grade(l) - 0,140 status + 0,221 sex - 0,420 Major ofHlghschool(1) + 0,01398 the score of admission test.
The score of admission test had influence to the learning achievement of the student after controlled by variable sex and interaction (sex *the score of admission test). To recruite the best candidates of students, so the departement must recomended the best of qualification with the passing grade of 50 or the condition pass in 4 or 3 examination subject.
Although, with statistic analysis showed there is no relationship between motivation with the learning achievement, some another factor have influence the learning achievement of student, so it is important to Departement of Radiodiagnostic Technic to design educational process to produce the qualified graduation.
Refferences: 65 (1984 -2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13005
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>