Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121398 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Aspergillus amstelodami merupakan kapang patogenik dari kelompok Aspergillus glaucus, dan termasuk salah satu penyebab aspergillosis penting pada unggas di samping A.fumigatus, A.flavus, A.terreus, dan A.nidulans. A.amstelodami ini belum pernah berhasil diisolasi dari organ tubuh unggas yang didiagnosis positif aspergillosis adalah A.fumigatus, A.flavus dan A.niger. Kapang yang disebut terakhir ini sering juga dapat diisolasi pada pakan, komponennya dan alas kandang. Dalam suatu studi untuk mengisolasi kapang patogenik dari pakan dan komponennya yang dikoneksi dari perusahaan dan toko pakan ternak di daerah Bandung, Bogor, dan sekitarnya, A.amstelodami ini telah berhasil diidentifikasi dan diisolasi dari pakan broiler, jagung giling, tepung jagung, dan dedak. Penemuan ini merupakan petunjuk bahwa jagung, dedak, dan pakan berkadar jagung tinggi dapat dipandang sebagai substrat yang baik bagi pertumbuhan kapang ini, dan dalam keaadaan tertentu, populasi yang tinggi dari kapang ini memberi peluang cukup besar bagi terjadinya aspergillosis pada unggas, sehingga perlu diwaspadai. "
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan penelitian mengenai kepadatan telur Aedes aegypti dan Aedes albopictus di desa Kutowinangun, Grabag, Ngasinan Tlogorejo, Getasan dan masing-masing mempunyai ketinggian 550, 600, 620, 700, dan 1000 meter di atas permukaan laut. Kepadatan telur Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang diperoleh dengan cara memasang perangkap telur Aedes (ovitrap), menunjukkan adanya perbedaan nyata antara ketinggian daerah pemukiman dengan kepadatan telur Aedes aegypti maupun Aedes albopictus. "
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan penyemprotan sistem Ultra Low Volume (ULV) dengan menggunakan insektisida lorsban 100 ULV, 150 ULV (dosis 250, 500, 1000 ml/ha) dan malathion 96 EC (dosis 500 ml/ha) terhadap Aedes aegypti. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari dengan menggunakan alat Fontan ULV di daerah pemukiman Kotamadya Salatiga pada tahun 1995. berdasarkan uji hayati (Air Bioassay) dosis yang paling efektif membunuh Ae.aegypti lebih dari 70% pada radius 0-15 meter dari rute penyemprotan adalah lorsban ULV dosis 500 ml/ha , 1000ml/ha dan malathion 96 EC dosis 500 ml/ha. "
MPARIN 9 (1-2) 1996
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengisolasi bakteri patogen lokal Bacillus thuringiensis dari sampel jentik nyamuk dan sampel tanah dari berbagai habitat lubang pohon. Isolasi dilakukan pada media nutrien agar (2,3 gr/100ml), suhu 30C, selama 48 jam, diperoleh isolat B. thuringiensis. Masing-masing isolat dumurnikan dalam media antibiotik “NYPC” yang terdiri dari mutrien agar, ekstrak ragi, antibiotik polimiksin B sulfat 1,0 mg/ml dan kloramfenikol 0,1 mg/ml dan tanpa antibiotik (nutrien agar 2,3 gr/100 ml) selama 48 jam, suhu 30C. Mengingat bahwa 87,5% isolat B.thuringiensis yang dimurnikan dalam media antibiotik “NYPC” mempunyai patogenitas > 50%, maka “NYPC” lebih sensitif dan selektif daripada nutrien agar untuk mengisolasi B.thuringiensis. "
MPARIN 9 (1-2) 1996
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Deskripsi ookista-ookista Eimeria illinoisensis dan Eimeria bukidnonensis dari sapi-sapi perah (Bos taurus) yanag berassal dari kabupaten Sukabumi dan kabupaten Bandung telah dibuat dan prevalensi serta waktu sporulasinya telah dilaporkan. Deskripsi ookista-ookista ini yang dibuat oleh Levine dan Ivens (1970) juga dikemukakan sebagai perbandingan.
"
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam pengendalian populasi nyamuk dewasa, insektisida telah banyak digunakan dengan berbagai cara. Meskipun secara efektif mengurangi serangan gigitan pada manusia, tetapi tidak dapat menekan perkembangan populasi nyamuk di alam. Beberapa spesies nyamuk ternyata ada yang lebih suka menghisap darah hewan, khususnya sapi dibanding manusia. Karena itu, penggunaan insektisida pada permukaan tubuh sapi merupakan salah satu cara untuk membunuh nyamuk tersebut pada saat menghisap darah. Penelitian ini dilakukan di Universitas Pertanian Malaysia pada tahun 1992. Insektisida yang digunakan adalah sihalotrin 0,005 mg/ml ; nyamuk yang diuji adalah An. Maculatus, An. Dirus ,Ma. Uniformis. Mortalitas dan persentase pengisapan darah dibaca 24 jam setelah nyamuk tersebut dipaparkan selama 10 menit ke badan sapi. Angka mortalitas dihitung pada hari ke 1, 2, 7, 14, dan 21 setelah penggunaan insektisida. Penelitian ini diulangi sebanyak 3 kali.
"
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penentuan hubungan kekerabatan spesies nyamuk yang ada di Yogyakarta telah dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif secara numeris. Pada penelitian ini didapatkan 11 spesies Anopheles yaitu 1 spesies dari subgenus Anopheles dan 10 termasuk subgenus Celia. Pengamatan sifat morfologi yang dipakai dari 11 spesies Anopheles menunjukkan bahwa antara AN.subpictus dan An.indefinititus mempunyai hubungan kekerabatan fenetis yang paling dekat dengan koefisisen korelasi 0,989 dan jarak taksonomi 2. Dalam pengelompokan didapatkan 2 gambar fenogram yang tidak sama dari perhitungan di atas. "
MPARIN 9 (1-2) 1996
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan derajat infestasi ektoparasit penyebab kematian benih ikan kerapu lumpur (Epinephelus suilus) yang dipelihara dalam tangki bervolume 3 m3. Dua puluh ekor ikan dengan bobot badan berkisar 1,2 – 3,9 g dan panjang total berkisar 4,1 – 7,0 cm diambil sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Diplectarum sp. Dan Trichodina sp. ditemukan pada semua pada semua spesimen dengan kandungan parasit masing-masing sebanyak 324,15 dan 84,8 per ekor ikan."
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada saat ini telah dikembangkan penggunaan kelambu yang dicelup dengan insektisida sebagai suatu cara dalam penanggulangan vektor malaria. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas kelambu yang dicelup permetrin dan lamda siholotrin terhadap vektor malaria di Tipuka, Irian Jaya denagn menggunakan gubuk percobaan. Parameter yang dievaluasi adalah efek bunuh, efek iritan, dan efek halau kelambu celup permetrin dan lamba sihalotrin. Dosis permetrin yang digunakan adalah 500 mg/m2 dan lamda sihalotrin 25 mg/m2. Pengamatan dilakukan sebanyak 53 kali selama 6 bulan. Hasil penelitian menunjukkan kelambu celup lamda sihalotrin 25mg/m2 mempunyai efek deterent yang lebih besar dibanding kelambu celup permetrin tetapi efek bunuhnya lebih kecil dibanding kelambu celup permetrin terhadap vektor malaria di Tipuka, Irian Jaya. Efek excito-reppelent tidak berbeda antara kelambu celup permetrin dan lamda sihalotrin."
MPARIN 10 (1-2) 1997
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Suatu studi untuk mengetahui tingkat infestasi tungau-tungau Tropilaelaps clareae dan varroa jacobsoni pada lebah madu Apis mellifera telah dilakukan di Apiari Pramuka, kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pengamatan dilakukan dengan wawancara, perhitungan jumlah ektoparasit pada 20 sisir sarang lebah dan identifikasi parasit di laboratorium. Tingkat infestasi rata-rata tungau T.clareae dan V.jacobsoni adalah 16,313% dan 13,41% dengan larva/pupa kerugian ekonomi akibat infestasi kedua ektoparasit tersebut berupa penurunan produksi telur lebah ratu yang mengakibatkan terjadinya penurunan pengisian sel oleh “brood” (telur/larva/pupa) lebah menjadi sebesar 45,43%. Di samping itu, sejumlah kerusakan dapat dijumpai, yaitu larva yang mengering (mumifikasi), sel yang tutupnya terbuka da mati, dan pertumbuhan lebah yang abnormal. "
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>