Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2334 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Komuniti cakna dari perspektif Islam tidak hanya merupakan satu komuniti prihatin dan maju, malah ia meletakkan Al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai sumber utama pembangunan. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis 1) latar belakang kehidupan dan pemikiran Ibn Khaldun, 2) cirri-ciri pembinaan masyarakat mengikut Ibn Khaldun, dan 3) pendekatan Ibn Khaldun dalam pembentukan komuniti cakna. Untuk mencapai hasrat ini, penulisan ini menggunakan pendekatan analisis sekunder yang menganalisis bahan-bahan sedia ada sebagai kaedah untuk mengumpul dan membincangkan isu membentuk masyarakat cakna ini. Disebabkan tumpuan penulisan ini ialah ke atas masyarakat cakna mengikut pandangan Ibn Khaldun, maka sumber utama kepada penulisan ini ialah Ibn Khaldun adalah seorang sarjana Islam terkemuka dalam konteks penulisan mengenai tamadun. Ketokohannya bukan sahaja diakui oleh masyarakat Islam sehingga sekarang, tetapi juga turut diakui oleh tokoh-tokoh bukan Islam. Ibn Khaldun telah menggariskan enam ciri masyarakat cakna, serta turut menggariskan empat pendekatan untuk mewujudkan masyarakat atau komuniti cakna. Pendekatan Ibn Khaldun dalam membentuk komuniti cakna bermula daripada kefahaman manusia kepada keperluan hidup bermasyarakat. Pemerintah pula perlu memainkan peranan dengan meletakkan keadilan sebagai asas penting dalam pemerintahannya. Beberapa cirri dan pendekatan sesuai yang mendokong pembentukan komuniti turut dibincangkan dalam makalah ini."
JBSD 1:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tawanisi, Abu al-Futuh Muhammad
Cairo, U.A.R.: Supreme Council for Islamic Affairs, 1967
928.92 ABU i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Chaidir
"Penelitian dilakukan terutama berpedoman pada buku-buku perpustakaan berdasarkan sumber-sumber primer dan sekunder, dengan metode deskriptif, analisis kritis dan komparatif. Ibn Khaldun adalah seorang sarjana terkenal dengan karyanya yang bernama Muqaddimah pada abad ke 14 M. Cakupan pembahasan Muqaddimah Ibn Khaldun demikian luas, sehingga penulis membatasi pembahasan ini hanya dalam masalah pemikiran sosialnya. Ternyata pada abad ke 19 M. terdapat pula pemikiran Barat dari Perancis bernama Auguste Comte yang membahas masalah pemikiran sosial. Sekarang ilmu pengetahuan ini menjadi ilmu tersendiri yang dinamakan sosiologi. Dengan adanya pemikiran-pemikiran di bidang pengetahuan sosial ini, ada yang mengatakan bahwa pelopor ilmu pengetahuan sosial adalah Auguste Comte dan ada pula yang mengatakan Ibn Khaldun. Di dalam Muqaddimah, Ibn Khaldun membahas pemikiran sosialnya bertitik tolak dari pengalaman, gejala-gejala dan fakta fakta yang diamati, kumpulan fakta-fakta itu dianalisis dan akhirnya diambil kesimpulan dan dijadikan rumus atau dalil. Ibn Khaldun juga membahas perbedaan antara ilmu pengetahuan absah dan ilmu pengetahuan yang tidak absah. llmu pengetahuan yang absah ialah apabila didasarkan pada eksperimen dan empiri, kemudian setelah dianalisis dan disimpulkan baru dijadikan hukum. Sedangkan ilmu pengetahuan yang tidak absah ialah yang hanya berdasarkan kesimpulan akal. Pendapat Ibn Khaldun tersebut ada kesamaan dengan pendapat filosof Jerman Immanuel Kant pada abad ke 19 M yang menyelidiki batas-batas kemampuan akal manusia, Immanuel Kant berpendapat, bahwa di dalam etika ada yang tidak bisa diselidiki oleh akal, yaitu kebebasan kehendak, immortalita jiwa dan adanya Tuhan. Menurut Immanuel Kant, kita harus menerimanya sebagai keyakinan, dan dijadikan postulat dalam etika. Menurut Ibn Khaldun, akal manusia tidak bisa menyelidiki hakikat yang tidak bisa diindra, seperti masalah hakikat Tuhan, hakikat kenabian, kehidupan akhirat dan sebab paling akhir dari sebab-sebab. Untuk hal-hal tersebut, kita harus menerima dari ajaran-ajaran agama. SeteIah dilakukan kajian sesuai dengan pengertian kriteria ilmu dan filsafat, maka ternyata pemikiran sosial Ibn Khaldun adalah ilmu pengetahuan dalam pengertian modern. Hal ini berdasarkan pada kriteria ilmu pengetahuan, yaitu: adanya pengamatan indra, pengumpulan fakta-fakta, deskripsi fakta, pemilhan kajian, analisis kritis, kesimpulan dan perumusan. Dengan demikian Ibn Khaldun adalah sebagai pelopor pertama dalam bidang ilmu pengetahuan sosial atau sosiologi, dan bukan Auguste Comte. Auguste Comte adalah salah seorang penerus dalam bidang sosiologi."
Depok: Universitas Indonesia, 1989
S15998
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Al-Hufi, Ahmad Muhammad
"Buku ini menceritakan tentang Ibn Khaldun."
Kairo: Maktabat Nahdat , 1921
ARA 921.8 ALH m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Salam, Muhammad Zaghlul
"Ibn Qutaibah merupakan salah seorang sastrawan terkenal yang hidup pada masa kekhalifahan Abbasiyyah. Ibn Qutaibah memiliki nama asli Abu Muhammad 'Abdullah ibn Muslim ibn Qutaibah al-Dinawari. Beliau berasal dari Persia. Ibn Qutaibah terkenal dalam bidang sastra, hadits, kritik sastra, dan tafsir Al Qur'an. "
Kairo: Dar al-Ma`arif, 1957
928.927 Q 440 s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Issawi, Charles
Kuala Lumpur : Oxford University Press, 1964
297.01 ISS f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Enan, M.A.
Lahore : Ashraf, 1946
922.97 ENA i (1);922.97 ENA i (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Alatas, Syed Farid
"Abstract:
On the life and works of Ibn Khald¿±n, 1332-1406, Arab Muslim historiographer and historia"
Bandung: PT. Mizan, 2017
922.97 ALA i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wafi, Ali Abdulwahid
Jakarta: Temprint, 1995
297.01 WAF i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Khaldun, Ibn
Jakarta: Faizan, 1982
900 IBN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>