Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22436 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The general costs of an alum plant are analyzed using pilot plant test data gathered in 1994. The raw material used was typical kaolin from Cicalengka, West Java. The analysis is based on the plant capacity of 10,000 ton raw material of kaolin per day to produce 28,893.807 ton alum per year. It is found that the investment required is IDR 4.3 billion of which 65% was obtained from a bank loan. Production cost was IDR 308/kg of alum, while the selling price was IDR 112 higher than the production cost. The payback is expected to happen within 3 years with an internal rate of return of 25,56%. This cost evaluation however at the time of presentation may have altered due to inflation."
IMJ 2:1 (1996)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sugani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengeluaran biaya, dengan pendapatan dalam menghasilkan laba usaha melalui penerapan analisis Cost-Volume-Profit (CVP) pada PT. ACL. Menurut strukturnya, biaya dapat dibagi menjadi biaya variabel dan biaya tetap, dan struktur biaya tersebut merupakan faktor utama perencanaan laba pada PT. ACL. Metode penelitian ini menggunakan data kualitatif dengan format deskriptif analitis: menjelaskan, menggambarkan dan meringkas berbagai kondisi, situasi yang timbul secara mendalam dari objek penelitian. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan CVP pada PT. ACL dapat diketahui produk atau lini produk yang memberikan margin kontribusi yang maksimal, dan penelitian ini dapat pula dijadikan masukan dalam menyusun anggaran perusahaan.

This research aims to find the relationship between expenses and the profit gained using the Cost-Volume-Profit (CVP) analysis on PT ACL. Based on it's structure standings, costs can be divided into 2 types, fixed cost and variable cost. These costs are ACL's primary factor in profit decisional making. This methodology of research uses qualitative data with descriptive analytics: explains, depicts and summarize various conditions under different circumstances that may occur during the research. Based on this research, it can be concluded that the application of CVP on PT ACL will produce the maximum contribution margin on a product, and this research can also be used to compile the budget of the business.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Muhammad Ridlo Erdata
"ABSTRAK
Break-Even Analysis is an important step to be considered in the design process of a product. In order to facilitate this cost analysis in the framework of unmanned aerial vehicle design, a numerical algorithm is proposed and implemented on an in-house software. The developed algorithm adopts the cost components of Modified DAPCA IV Cost Model. It aims to calculate the number of units to achieve Break-Even Point and its corresponding unit price, as well as the obtained profit margin. Three example cases are employed in the assessment of the outcomes of the proposed algorithm, whereby reasonable results and good agreements with theoretical trends are concluded."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2019
600 JIA XI:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Ananda Asmara Kusuma
"Dewasa ini Pemerintah Republik Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan di berbagai bidang dimana salah satu bidang yang memperoleh perhatian adalah bidang perhubungan atau transportasi. Pembangunan di bidang perhubungan atau transportasi diarahkan untuk dapat memperlancar arus lalu lintas manusia, barang dan jasa ke segala penjuru tanah air. Dengan demikian pembangunan di bidang perhubungan atau transportasi ini dimaksudkan untuk dapat memperlancar roda perekonomian Indonesia. Salah satu bagian dari bidang perhubungan atau transportasi adalah bidang perhubungan atau transportasi air yaitu angkutan sungai, danau dan penyeberangan yang semakin meningkat, baik untuk angkutan penumpang, barang maupun kendaraan terutama pada lintas penyeberangan antara Merak (di Pulau Jawa) dan Bakauheni (di Pulau Sumatera). Kebijaksanaan Pemerintah Republik Indonesia adalah menyerahkan fasilitas-fasilitas pelayanan angkutan sungai, danau dan penyeberangan yang bersifat komersial kepada sektor swasta dan koperasi. Khusus pada lintas penyeberangan Merak - Bakaheuni ini terdapat kerjasama antara 6 (enam) buah perusahaan pelayaran swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dengan tujuan utama perusahaan yaitu memperoleh keuntungan sebesar besarnya sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, maka manajemen perusahaan dituntut untuk dapat melakukan analisa dan memahami pola hubungan antara biaya, keuntungan dan volume kegiatan, disamping juga harga, dan laba yang akan digunakan sebagai dasar perencanaan ataupun sebagai dasar pengambilan keputusan oleh manajemen dengan menggunakan break-even point, margin of safety, mengalokasikan serta mengklasifikasikan biaya semi variabel menjadi bagian biaya tetap dan biaya variabel dan mengetahui besarnya tingkat leverage operasi perusahaan. Dengan analisa break-even diketahui bahwa break-even point perusahaan adalah sebesar Rp. 1.622.140.783 atau pada volume penjualan sebesar 2.403.172 SUP dengan besar laba yang diperoleh adalah Rp. 716.002.450. Di samping itu diketahui pula bahwa besarnya margin of safety yaitu 42,99% serta dengan leverage operasi, perusahaan dengan cepat mencari tindakan alternatif mempertahankan laba bila volume penjualan berubah. Oleh karena itu pihak manajemen perlu mengetahui analisa break-even agar dapat menelaah masalah-masalah yang menyangkut biaya-biaya, volume penjualan, harga jual dan laba, sehingga dapat mencegah pemborosan biaya, mengurangi waktu docking untuk maintenance dan memperpanjang hari operasi kapal."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S19041
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda Mulfariana
"Potensi kebutuhan listrik di Sumatera Selatan terus meningkat, disebabkan pertumbuhan penduduk dan industri. Untuk mencukupi kebutuhan listrik dapat dilakukan dengan meningkatkan kapasitas power plant PT X. Penelitian ini bertujuan melakukan analisis feasibility study penyaluran gas dengan variasi skema gas pipa, CNG atau LNG. Penentuan cost of good sold COGS masing-masing opsi dan skema penyaluran gas yang paling optimal. Penyaluran gas dilakukan dengan menggunakan pendekatan teknis dan ekonomi.
Berdasarkan hasil penelitian semua alternatif skenario dapat dilaksanakan. Opsi penyaluran gas menggunakan gas pipa penghematan COGS sebesar 8,4 dilakukan dengan pemanfaatan pipa existing DJKN dan transmisi, sehingga harga gas bisa dikurangi menjadi US 7,55/MMBTU. Opsi CNG menggunakan GTM dari MS ke konsumen, harga jual US 9,01/MMBTU. Opsi penyaluran LNG menggunakan shipping, LNG hub, isotank dari LNG plant ke konsumen, harga jual US 14,16/MMBTU. LNG dan CNG dimanfaatkan sebagai bridging memenuhi target waktu penyaluran ke konsumen.
Perhitungan keekonomian untuk masing-masing opsi penyaluran menunjukkan nilai NPV positif dan IRR yang melebihi target WACC 10,56 , artinya semua alternatif dapat diaplikasikan. Sesuai perhitungan COGS terlihat upstream memiliki persentasi paling besar untuk penentuan harga jual ke konsumen.

The potential for electricity demand in South Sumatra rapidly increase, due to population and industry growth. Electricity needs can be provided by increasing the capacity of PT X power plant. This research aims to analyze feasibility study of gas distribution with variation of gas pipeline, CNG or LNG. Determination cost of good sold COGS of each option and the most optimal gas distribution scheme. Gas supply is calculated using technical and economic approach.
Based on the results of research all alternative scenarios can be implemented. The gas distribution option using COGS savings gas pipe of 8.4 is carried out by utilizing existing DJKN pipeline and transmission, so that gas price can be reduced to US 7,55 MMBTU. The CNG option uses GTM from MS to the consumer, the selling price is US 9.01 MMBTU. LNG channeling options use shipping, LNG hub, isotank from LNG plant to consumer, selling price US 14,16 MMBTU. LNG and CNG are used as bridging to meet the target of the time distributed to the consumer.
The economic calculation for each scheme result a positive NPV value and an IRR exceeding the WACC target of 10.56 , meaning that all alternatives can be applied. Appropriate calculations COGS seen upstream has the largest percentage for the determination of the selling price to consumers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwica Wulandari
"Instalasi Pengolahan Air Limbah Kantor Pusat Pertamina telah beroperasi sejak 1988. Pengolahan air limbah berjalan dengan menggunakan sistem activated sludge extended aeration. Selama masa pengoperasian ditemukan masalah pada proses pengolahan seperti karakteristik effluent yang tidak memenuhi baku mutu sehingga harus dilakukan evaluasi untuk meningkatan efisiensi pengolahan. Evaluasi ini dilakukan dengan menghitung parameter-parameter kinerja pada kondisi eksiting dan berdasarkan kriteria desain pada literatur. Selain itu, diperhitungkan juga kondisi perencanaan dengan debit air limbah dari beberapa gedung tambahan.
Hasil dari evaluasi ini yaitu efisiensi pengolahaan sudah mencapai 77% untuk penghilangan Biochemical Oxygen Demand (BOD) namun tidak sesuai dengan kriteria desain dimana efisiensi dari proses activated sludge extended aeration adalah 85%- 95%. Selain itu, konsentrasi ammonia pada effluent tidak memenuhi baku mutu. Pada kondisi eksisting, parameter kinerja adalah Mixed Liquor Suspended Solids (MLSS) dengan nilai 178 mg/L, Food to microorganism ratio (F/M ratio) 0,84, kebutuhan udara pada bak aerasi sebesar 2190 m3/hari, sludge retention time selama 7 hari, dan nilai resirkulasi lumpur 86 m3/hari. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan untuk kondisi perencanaan yang sesuai dengan kriteria desain untuk mencapai nilai parameter kinerja MLSS 2.500 mg/L, F/M Ratio 0,06, kebutuhan udara pada bak aerasi sebesar 2.196 m3/hari, sludge retention time selama 24 hari dan nilai resirkulasi lumpur 0,15 m3/hari.

The Waste Water Treatment Plant(WWTP)consists of physical and biological process usingan activated sludge - extended aeration system. During the operation time, there are several troubleshoots in treatment process such as the effluent quality which doesnt meet the standard, therefore the WWTP needs to be evaluated. Performance evaluation of treatment unitswasconductedbased on design criteria in severalreferences and existing condition. The evaluation also considers influent flow rateoriginating from additional buildings.
The evaluation indicated a Biochemical Oxygen Demand ( BOD) removal eficiency of up to 77%.This does not meet design criteria in the referenceswhere removal eficiency of activated sludge ranges from 85% to 95%. In addition, ammonia concentration in effluent does not meet the effluent standard. In existing condition, performance parameters are Mixed Liquor Suspended Solids(MLSS) of 178 mg/L, Food to microorganism ratio (F/M ratio) of 0,84, aeration air demand of 2190 m3/day, sludge retention time of 7 days, and recycled sludge of 86 m3/day. Performance parameters need to be improvedfor furhter planning condition,are Mixed Liquor Suspended Solids(MLSS) 2500 mg/L, Food to microorganism ratio (F/M ratio) 0,06, aeration air demand 2916 m3/hari, sludge retention time 24 days, and recycled sludge 0,15 m3/hari.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42469
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pondaag, Reynard
"Kesesuaian biaya dalam proses pembangunan Gedung bertingkat tinggi, menjadi salah satu kriteria keberhasilan suatu proyek konstruksi. Namun, masalah utama yang sering dihadapi oleh Sebagian besar proyek konstruksi terkait dengan terjadinya pembengkakkan biaya (Cost Overrun). Quantity Surveyor sebagai salah satu profesi yang terlibat dalam proyek konstuksi, memiliki peran penting yaitu sebagai perencana dan pengendali biaya dari tahap pra-konstruksi, tahap konstruksi, hingga tahap pasca-konstruksi belum sepenuhnya berperan dalam proyek-proyek konstruksi, khususnya di Indonesia. Dibandingkan dengan standar kompetensi internasional QS antara lain Australian Institute of Quantity Surveyor (AIQS), terdapat beberapa kompetensi QS yang belum ada pada Standar Kompetensi QS di Indonesia (SKKNI). Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan mengevaluasi standar kompetensi QS di Indonesia (SKKNI) melalui identifikasi gap kompetensi, dan risiko-risiko dari kompetensi tersebut yang dapat menyebabkan terjadinya cost overrun. Dengan adanya strategi peningkatan kompetensi QS di Indonesia, diharapkan mampu untuk mengurangi terjadinya cost overrun dalam proyek konstruksi.

The Suitability of costs in the process of constructing high-rise buildings is one of the criteria for the success of a construction project. However, the main problem that is often faced by most construction projects is related to the occurrence of cost overruns. Quantity Surveyor as one of the professions involved in construction projects, has an important role, as a cost planner and cost controller from the pre-construction stage, construction stage, to post-construction stage, but has not fully played a role in construction projects, especially in Indonesia. Compared to international Quantity Surveyor competency standard, including Australian Institute of Quantity Surveyor (AIQS), there are several Quantity Surveyor competencies that are not covered in the Quantity Surveyor Competency Standard in Indonesia (SKKNI). Through the identification of competency gaps and the risk of these competencies that can lead to cost overruns. With the improvement strategies of Quantity Surveyor competencies in Indonesia, hope that it will be able to reduce the occurrence of cost overruns in construction projects."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiawan
"Air merupakan kebutuhan utama manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam memenuhi kebutuhan manusia, terdapat berbagai sektor industri yang menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan untuk menunjang kehidupan. Dalam produksinya, industri tersebut memiliki pabrik yang juga menggunakan air untuk produksi ataupun konsumsi. PT. SS yang berlokasi di Serang menjadi penyedia jasa pengolahan air bersih agar air yang didapatkan dari sumber air memiliki kualitas yang baik dan dapat digunakan oleh pabrik-pabrik di daerah tersebut. Dalam pelaksanaannya, debit yang dihasilkan tidak sesuai dengan perencanaan sehingga perlu dilakukan evaluasi untuk meninjau kuantitas dan kualitas air yang diproduksi oleh IPA 2 PT. SS agar dapat memenuhi kebutuhan air dengan baik. Tahapan evaluasi dilakukan dengan melakukan pengumpulan data primer dan sekunder, wawancara, dan observasi di lapangan. Kemudian membandingkan kinerja unit pengolahan berdasarkan data eksisting yang didapatkan dengan data yang telah diolah. Hasilnya akan menjadi bahan untuk mengevaluasi IPA 2 PT. SS dan merencanakan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja IPA. Dengan debit rencana 200 liter/detik, debit yang beroperasi optimal saat ini hanya berkisar antara 100-150 liter/detik. Hasil evaluasi menunjukkan terdapat beberapa kriteria yang sudah sesuai dengan parameter, namun terdapat beberapa kriteria yang belum sesuai. Dengan demikian, IPA 2 PT. SS dapat mencapai debit pengolahan 200 liter/detik dengan beberapa penyesuaian. Perlu adanya pembaruan standar baku mutu air dari Permenkes 416/1990 menjadi Permenkes 492/2010.

Water is a major human need, both directly and indirectly. In meeting human needs, there are various industrial sectors that produce products needed to support life. In production, the industry has factories that also use water for production or consumption. PT. SS, located in Serang, provides water treatment services so that the water obtained from water sources have good quality and can be used by factories in the area. In its implementation, the water produced is different with the design so it needs to be evaluated to review the quantity and quality of water produced by PT. SS in order to fulfill the water needs properly. The evaluation stage is carried out by collecting primary and secondary data, interviews, and field observations. Then the performance of the processing unit based on existing data obtained will be compared with the data that has been processed. The results will be used for evaluating WTP 2 of PT. SS and plan the steps that can be taken to optimize the performance of Water Treatment Plant. With a total discharge plan of 200 liter/second, the current operating optimal flow is only around 100-150 liter/second. The evaluation results show that there are several criteria that are in accordance with the parameters, but there are some criteria that are not appropriate. Thus, WTP 2 PT. SS can reach a processing discharge of 200 liters / second with some adjustments. There is a need to update water quality standards from Permenkes 416/1990 to Permenkes 492/2010."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faizurrahman
"Analisis risiko pada aktivitas pekerjaan WBS Green Retrofitting berbasis GBCI dan Permen PUPR Nomor 21 Tahun 2021 pada Aspek EEC dan Aspek IHC masih belum dilakukan. Pelaksanaan Green Retrofitting merupakan konsep yang relatif baru di negara berkembang, sehingga sehingga risiko proyek Green Retrofitting kemungkinan lebih besar dan kompleks dibandingkan risiko pada proyek konvensional. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh estimasi biaya pada pekerjaan Green Retrofitting yang dipengaruhi oleh faktor risiko yang dominan. Penelitian menggunakan metode regresi linier, melalui aplikasi SPSS. Diketahui beberapa risiko dominan yang berpengaruh terhadap biaya Green Retrofitting adalah kelangkaan material serta fluktuasi harga material Green Products.

Risk analysis on green retrofitting WBS work activities based on GBCI and PUPR Regulation Number 21 of 2021 on EEC and IHC aspects has not yet been carried out. The implementation of Green Retrofitting is relatively a new concept in developing countries, so that the risks of Green Retrofitting are likely to be greater and more complex than those of conventional projects. This study aims to identify the effect of cost estimation on Green Retrofitting work which is influenced by the dominant risk factors. This research uses linier regression method, through the SPSS application. It is known some of the dominant risks that affect the cost of Green Retrofitting are material scarcity and fluctuations in the price of Green Product’s materials."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Franklin, Maren
"Although this Infoline will detail the focus group method of conducting a job analysis, note that there are other ways that you can obtain similar results. The method you choose depends on the amount of time you have, you access to performers or subject mater experts (SMEs), and the level of detail you need."
Alexandria, VA: American Society for Training and Development Press, 2005
e20438638
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>