Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56468 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Terdapat beragam metode pengambilan data yang digunakan untuk penilaian kondisi terumbu karang, salah satunya adalah metode transek foto bawah air (Underwater Photo Transect= UPT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi apakah metode UPT layak dipakai sebagai metode alternatif untuk penilaian kondisi terumbu karang dengan cara membandingkan antara data yang diperoleh menggunakan metode UPT dengan data yang diperoleh dengan menggunakan metode lain yang telah dikenal umum, yaitu metode transek sabuk (Belt Transect=BT) dan transek garis intersep (Line Intercept Transect=LIT). Hasilnya menunjukkan bahwa persentase tutupan biota dan substrat tidak berbeda nyata antar ketiga metode.
"
OLDI 38:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Kawasan Kepulauan Seribu memiliki nilai konservasi yang tinggi karena kelimpahan, keragaman jenis dan ekosistemnya yang unik dan khas. Degradasi terumbu karang secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kehidupan manusia karena mengganggu keseimbangan ekosistem di sekitarnya. Penelitian foraminifera bentik ini dilakukan di sekitar Pulau Kotok Besar dan Pulau Nirwana, Kepulauan Seriu pada tahun 2008. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat kelayakan lingkungan terhadap pertumbuhan terumbu karang berdasarkan komposisi foraminifera bentik yang terdapat di Pulau Kotok Besar dan Pulau Nirwana. Metoda yang digunakan adalah melalui pendekatan kelimpahan foraminifera bentik dengan menghitung FORAM (Foraminifera in Reef Assessment and Monitoring) Index. Pengambilan sampel sedimen untuk memperoleh sampel foraminifera bentik dilakukan dengan menggunakan Van Veen Grab.
"
OLDI 36:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Biota karang mempunyai strategi untuk dapat tumbuh sesuai dengan kondisi lingkungannya. Karang dapat langsung beradaptasi terhadap lingkungan dengan berubah secara morfologi. Kepadatan dan keragaman karang juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tersebut. Pengamatan terhadap kondisi dan karakteristik karang batu telah dilakukan di perairan Teluk Prigi pada bulan Mei 2011. Tujuan studi ini adalah untuk mengamati kondisi dan karakteristik karang batu di Teluk Prigi yang dikaitkan dengan adaptasinya terhadap energy gelombang tinggi. Metode yang digunakan yaitu LIT (Line Intercept Transect) yang diterapkan di 5 stasiun. Dari pengamatan yang dilakukan, diperoleh rerata persentase tutupan karang hidup sebesar 14,73% atau dikategorikan buruk. Karang pembentuk terumbu didominasi oleh bentuk pertumbuhan merayap dan karang-karang yang tahan terhadap tekanan lingkungan, yaitu famili Poritidae dan Faviidae.
"
OLDI 38:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Sumber daya ikan karang di pulau-pulau terpencil wilayah perbatasan NKRI dengan tetangga selalu rentan terhadap pencurian ikan dan perusakan habitat., ditengarai koordinasi pengawasan masih belum optimal. Di lain pihak, informasi ilmiah tentang kekayaan sumber daya ikan di sana belum banyak dipublikasikan. Penelitian ikan karang di perairan Pulau-pulau Subi, Bunguran Selatan dan Pulau Laut, Kabupaten natuna bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis, kelimpahan, sebaran, dan struktur komunitas ikan karang di daerah tersebut. Pengambilan data dilakukan bulan April 2011 di 16 lokasi yang tersebar di gugus Pulau-pulau Subi (7 lokasi), Bunguran Selatan (6 lokasi), dan pulau Laut (3 lokasi). Data dihimpun dengan menggunakan teknik Underwater Visual Census (UVC) dan metode L I T (Line Intercept Transect) dengan peralatan SCUBA. "
OLDI 39:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pendugaan stok ikan ditujukan untuk mendapatkan informasi jumlah atau berat ikan di suatu perairan untuk keperluan pengelolaan berkelanjutan. Studi ini dilakukan di pesisir selatan Pulau Biak, Kepulauan Palaido Bawah dan Atas (77 stasiun) dengan tujuan mendapat gambaran tentang stok ikan karang serta dinamikanya. Sensus visual dipakai untuk menduga densitas ikan (D, jumlah ikan/m2). Luas perairan dangkal terumbu karang (A, ha) dipetakan menggunakan citra satelit ALOS AVNIR-2. Stok ikan karang (S, jumlah ikan) yang terdiri atas ikan target, indikator, dan mayor dapat diduga berdasarkan nilai S dan A. Khusus untuk ikan target stok dalam jumlah ikan dikonversikan menggunakan persamaan W= a L b . Perbandingan terhadap stok ikan karang pada tahun 2000 di lokasi yang sama menunjukkan kecenderungan menurunnya keanekaragaman jenis dan stok ikan karang akibat pemanfaatan yang tidak ramah lingkungan. Pemantauan berkala stok ikan karang, ditambah studi bioekologi ikan karang dan sosioekonomi harus dilakukan agar pengelolaan berkelanjutan ikan karang dapat terwujud.
"
OLDI 39:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Perairan di pesisir Kalimantan Timur dan pualu-pulau kecil di wilayah ini merupakan pusat keanekaragaman biota laut tertinggi di perairan Indo-pasifik bagian barat. Penelitian fauna oktokoral di perairan Indonesia masih sangat sedikit. Penelitian karang lunak di perairan ini telah dilakukan pada bulan Oktober 2003 dan September 2004. Tujuan pengamatan ialah untuk melihat sebaran lokal jenis Sinularia di perairan ini. Metoda yang digunakan, dengan penyelaman menggunakan peralatan selam SCUBA, sampai pada kedalaman 25 meter. Hasil yang didapat dari 23 lokasi pengamatan, dikoleksi sebanyak 30 jenis Sinularia."
OLDI 36:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Di perairan Indonesia ada kecenderungan kondisi lamun mengalami degradasi karena aktivitas manusia. Tujuan penelitian ini mengkaji kondisi lamun sebagai tahap awal perlindungan area padang lamun. Kajian kondisi lamun dalam penelitian ini mencakup lima lokasi, yaitu perairan Pin-Pin, Watudambo, Kema-satu, Lansot, dan Lilang yang terletak di perairan selatan Kema-Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Integrasi antara data lapangan, analisis skoring dan Sistem Informasi Geografi (SIG) digunakan untuk mengkaji kondisi padang lamun dan prioritas area perlindungan lamun. Berdasarkan hasil kajian diperoleh bahwa lokasi yang dapat diusulkan menjadi area lindung padang lamun yaitu perairan Lilang. Desa Lilang selain memiliki keanekaragaman jenis, persentase tutupan lamun, biota asosiasi yang relative tinggi, juga kondisi lingkungannya masih baik belum ada aktivitas masyarakat di pesisir pantai. "
OLDI 39:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Teluk Jakarta merupakan perairan yang kondisi zat haranya selalu berubah secara dinamis akibat adanya masukan massa air tawar dari sungai-sungai di sekitarnya yang mengandung senyawa-senyawa organik dan anorganik sebagai sumber pengkayaan zat hara (eutrofikasi). Di periode awal tahun 2000-an telah terjadi beberapa kali peristiwa ledakan populasi alga berbahaya (HABs) di perairan Teluk Jakarta, salah satu faktor pemicunya kemungkinan dikarenakan terjadinya pengkayaan zat hara. Penelitian zat hara fosfat, nitrat, nitrit, dan silikat di perairan Teluk Jakarta telah dilakukan pada bulan Mei 2010 berdasarkan metode kolorimetri dengan menggunakan alat spektrofotometer Shimadzu UV-1201V. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kondisi trofik perairan Teluk Jakarta ditinjau dari kelimpahan zat hara sebagai referensi untuk memperkirakan potensi terjadinya HABs. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Teluk Jakarta termasuk ke dalam perairan yang kaya akan zat hara (eutrofik). Meskipun fosfat dan nitrat di Teluk Jakarta cukup melimpah dan konsentrasinya telah jauh melampaui baku mutu air laut untuk biota laut. Namun belum berpotensi menimbulkan ledakan populasi alga berbahaya (HABs)."
OLDI 37:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian geomorfologi, sedimen dan aktifitas manusia di lokasi wisata bahari pantai Tanjung Setan, Morella dan Waimuli, Negeri Lima telah dilakukan pada bulan Mei 2011. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kondisi geomorfologi, sedimen dan aktifitas manusia sebagai dasar pengembangan dan pengelolaan wilayah laut. Karakteristik pantai Tanjung Setan, Morella yaitu berpasir dan bertebing dengan morfologi sekitar berupa perbukitan terjal. Material penyusunnya berupa andesit dan gabbro serta sedimen berukuran pasir halus sampai kerikil. Kawasan pesisir Waimuli, Negeri Lima memiliki rataan pantai yang berbatu dengan morfologi sekitar berupa perbukitan landau dan perbukitan terjal. Litologi yang menyusunnya berupa endapan alluvial yang berasal dari satuan batuan vulkanik Ambon (Andesit), granit dan grabo. Sedimen pesisir pantainya berukuran pasir sampai kerikil. Kegiatan manusia yang dilakukan di pantai tersebut tidak hanya berwistaa tetapi juga mengambil pasir dan membuang sampah. Hal tersebut dapat memberikan dampak positif dan negative bagi kawasan wisata bahari. Secara keseluruhan kedua lokasi tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata bahari dengan tetap menjaga kelestarian ekosistem pesisir dan kondisi fisik pantai.
"
OLDI 39:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Sebuah percobaan telah dilakukan untuk mengkaji potensi tumbuhan air Lemna perpusilla Torr dalam menyerap unsur hara dari air Waduk Saguling serta tingkat produktivitas biomassanya untuk pakan ikan. Percobaan dilakukan pada 8 unit bak plastic berisi 2 liter air Waduk Saguling, di bawah atap polikarbonat penyerap radiasi matahari 70%. Perlakuan yang diberikan adalah kepadatan kultur dengan 4 taraf, yaitu 0 (kontrol), 5, 10, dan 15 gram, masing-masing dengan 2 ulangan. Pengamatan yang dilakukan meliputi pertumbuhan lemna serta daya serap lemna terhadap unsur hara. Hasil uji coba memperlihatkan potensi peran ganda lemna, yaitu sebagai agen fitoremediasi untuk mengendalikan pencemaran unsur hara di perairan dan sebagai pakan alternatif yang bernilai gizi tinggi dan ramah lingkungan. Dengan demikian dapat disarankan untuk pemanfaatan lemna untuk mengendalikan kesuburan air waduk, sementara biomassa yang dihasilkan dijadikan pakan ikan yang dipelihara di keramba jaring apung. "
OLDI 38:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>