Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108945 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Foraminifera bentik sangat potensial digunakna sebagai indikator lingkungan karena memiliki siklus hidup yang cepat dengan populasi tinggi dalam satuan luas. Kajian tentang kondisi foraminifera bentik di wilayah pesisir utara ini dilaksanakan pada 2010 di pesisir Cirebon dan Semarang, tahun 2011 di perairan Teluk Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi foraminifera bentik dari jenis Ammonia beccarii untuk digunakan sebagai bioindikator kualitas perairan pesisir. Contoh sedimen diambil dengan menggunakan Smith McIntyre Grab, lapisan permukaan setebal 2 cm diambil untuk kajian laboratorium. Pewarnaan dengan menggunakan rose Bengal dilakukan untuk mengetahui keberadaan specimen hidup. Hasil pengamatan menunjukkan adanya dominasi yang kuat dari Ammonia beccarii baik pada populasi hidup maupun dalam bentuk post-mortem di ketiga perairan tersebut yang mempunyai keragaman jenis rendah. Indikasi penting lainnya adalah terdapatnya cangkang abnormal dalam berbagai bentuk pada Ammonia beccarii. Berdasarkan temuan ini, Ammonia beccarii memiliki potensi untuk digunakan sebagai indikator alternatif dalam penilaian kualitas perairan pesisir di utara Jawa."
OLDI 38:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Kawasan Kepulauan Seribu memiliki nilai konservasi yang tinggi karena kelimpahan, keragaman jenis dan ekosistemnya yang unik dan khas. Degradasi terumbu karang secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kehidupan manusia karena mengganggu keseimbangan ekosistem di sekitarnya. Penelitian foraminifera bentik ini dilakukan di sekitar Pulau Kotok Besar dan Pulau Nirwana, Kepulauan Seriu pada tahun 2008. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat kelayakan lingkungan terhadap pertumbuhan terumbu karang berdasarkan komposisi foraminifera bentik yang terdapat di Pulau Kotok Besar dan Pulau Nirwana. Metoda yang digunakan adalah melalui pendekatan kelimpahan foraminifera bentik dengan menghitung FORAM (Foraminifera in Reef Assessment and Monitoring) Index. Pengambilan sampel sedimen untuk memperoleh sampel foraminifera bentik dilakukan dengan menggunakan Van Veen Grab.
"
OLDI 36:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Perairan pesisir laut Probolinggo, Jawa Timur merupakan perairan yang direncanakan untuk kepentingan budidaya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian kualitas perairan di kawasan budidaya desa Randutata, Kalibuntu, dan Gending yang telah dilakukan pada bulan Maret 2012. Parameter mikrobiologi yang dianalisis adalah kepadatan total bakteri koli, bakteri E. Coli, bakteri pathogen, bakteri heterotrofik, bakteri halotoleran, bakteri pengurai fosfat, nitrat dan ammonia, dan total sel. Analisis total bakteri koli dan E. Coli menggunakan metode filtrasi; identifikasi bakteri pathogen menggunakan uji biokimia; analisis kepadatan bakteri heterotrofik dan halotoleran, pengurai fosfat, nitrat dan ammonia menggunakan metode tuang; analisis total sel menggunakan Acridine Orange Epifluorescence Microscopy. Walaupun ditemukan bakteri pathogen Vibrio sp. dan Salmonella sp. yang berbahaya, namun perairan laut dan tambak didominasi oleh bakteri yang tidak berbahaya, yaitu Proteus sp. dan Aeromonas sp. Kepadatan bakteri heterotrofik dan , bakteri pengurai fosfat, nitrat dan ammonia tinggi baik di perairan maupun di sedimen tambak yang menyebabkan nutrisi lingkungannya memenuhi standar untuk kehidupan biota laut."
OLDI 39:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Gastropoda merupakan salah satu kelompok biota penghuni tetap ekosistem padang lamun. Informasi mengenai keanekaragaman jenis gastropoda di padang lamun perairan Kema sampai dengan saat ini masih sangat sedikit. Penelitian untuk mengetahui kondisi komunitas Gastropoda di padang lamun perairan Kema, Minahasa Utara telah dilakukan pada bulan Agustus 2008 dan April 2010. Contoh Gastropoda diperoleh dengan metode transek kuadrat mulai dari tepi pantai menuju arah laut pada delapan stasiun. Hasil penelitian diperoleh 27 famili yang terdiri dari 97 jenis dan 357 individu Gastropoda. Berdasarkan hasil perhitungan dari ketiga indeks struktur komunitas menunjukkan bahwa komunitas moluska di padang lamun perairan Kema berada dalam kondisi cukup stabil."
OLDI 38:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Teluk Ambon merupakan ekosistem perairan yang unik, karena antara teluk luar dan teluk dalam dipisahkan oleh daerah ambang yang sempit. Topografi Teluk Ambon ikut mempengaruhi dinamika oseanografis perairan termasuk zooplankton yang hidup di dalamnya. Penelitian ini dilakukan selama tiga tahun mulai dari tahun 2007-2009 di perairan Teluk Ambon. Tujuan penelitian untuk mengetahui distribusi dan kelimpahan Cladocera Penilia avirostris di perairan Teluk Ambon. Pengambilan contoh zooplankton menggunakan jaring NORPAC. Sampling dilakukan secara vertikal dari kedalaman 10 meter ke permukaan. Distribusi Cladocera Penilia avirostris bervariasi, diduga berkaitan dengan kondisi hidrografi perairan Teluk Ambon. Distribusinya lebih terkonsentrasi di daerah pesisir Teluk Ambon bagian dalam, bila dibandingkan dengan di daerah ambang dan daerah Teluk bagian luar. Variasi kelimpahan ini merupakan respon terhadap faktor lingkungan di perairan Teluk Ambon, di mana absennya Penilia avirostris pada waktu tertentu sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan kondisi lingkungan dengan membentuk spora yang dilengkapi membran luar yang resisten.
"
OLDI 37:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Di perairan Indonesia ada kecenderungan kondisi lamun mengalami degradasi karena aktivitas manusia. Tujuan penelitian ini mengkaji kondisi lamun sebagai tahap awal perlindungan area padang lamun. Kajian kondisi lamun dalam penelitian ini mencakup lima lokasi, yaitu perairan Pin-Pin, Watudambo, Kema-satu, Lansot, dan Lilang yang terletak di perairan selatan Kema-Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Integrasi antara data lapangan, analisis skoring dan Sistem Informasi Geografi (SIG) digunakan untuk mengkaji kondisi padang lamun dan prioritas area perlindungan lamun. Berdasarkan hasil kajian diperoleh bahwa lokasi yang dapat diusulkan menjadi area lindung padang lamun yaitu perairan Lilang. Desa Lilang selain memiliki keanekaragaman jenis, persentase tutupan lamun, biota asosiasi yang relative tinggi, juga kondisi lingkungannya masih baik belum ada aktivitas masyarakat di pesisir pantai. "
OLDI 39:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pesisir Gresik, Jawa Timur merupakan perairan yang dekat dengan daerah pertambakan, pertanian, pemukiman, dan industry. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kualitas air ditinjau dari distribusi zat hara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2012. Parameter kimia zat hara (fosfor, nitrat, nitrit, silikat) dianalisis berdasarkan metode Strickland & Parson, sednagkan oksigen terlarut dengan metode Winkler dan keasaman (pH) diukur langsung di lapangan dengan menggunakan pHmeter Cyber Scan seri 300. Kondisi lingkungan sekitar perairan (pertanian, pemukiman, tambak, dan industri) belum berpengaruh terhadap kadar zat hara di perairan ini dan masih dalam batas angka yang aman untuk kategori periaran pantai.
"
OLDI 39:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Ekosistem padang lamun merupakan ekosistem laut dangkal yang mempunyai peranan penting bagi kehidupan penting bagi kehidupan berbagai jenis biota laut di daerah tropis serta merupakan ekosistem bahari yang paling produktif. Berkaitan dengan hal tersebut, dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kelimpahan individu dan keragaman jenis ikan yang tertangkap di daerah padang lamun musim pada timur, peralihan timur, musim barat, dan peralihan musim barat, di pantai Bangsal kecamatan Pemenang, Lombok Utara. Sejumlah 20.561 individu ikan (50kg) yang terdiri dari 108 jenis dari 37 famili berhasil dikumpulkan dari hasil tangkapan keempat musin dengan menggunakan jaring krakat. Hasil analisis sidik ragam (anova) menunjukkan bahwa musim berpengaruh terhadap jumlah dan keragaman jenis ikan hasil tangkapan. Siganus canaliculatus merupakan spesies ikan yang berlimpah di perairan padang lamun sepanjang tahun.
"
OLDI 39:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Di dalam ekosistem terumbu karang terjadi hubungan simbiosis, baik yang bersifat mutualisme, komensalisme, maupun parasitisme. Penelitian mengenai hubungan parasitisme antara dua jenis bita laut belum banyak dilakukan di Indonesia. Penelitian hubungan parasitisme antara siput Thyca crystalline dan bintang biru laut Linckia laevigata telah dilakukan di perairan Ternate pada bbulan Oktober sampai November 2009. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan parasitisme antara Thyca crystalline sebagai parasite dan Linckia laevigata sebagai inangnya. Penelitian dilakukan pada 41 lokasi dengan metode koleksi bebas pada ekosistem terumbu karang menggunakan bantuan perlengkapan selam SCUBA. Pengukuran struktur populasi siput parasite dan inangnya dihitung dengan pendekatan morfometri dan diuji ddengan menggunakan program SPSS. Penelitan menunjukkan bahwa jumlah parasite dan ukuran maksimal parasit tidak dipengaruhi oleh ukuran tubuh inangnya.
"
OLDI 36:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Perairaan Teluk Ambon berdasarkan konfigurasinya dibedakan menjadi TAD (Teluk Ambon Bagian Dalam) dan TAL (Teluk Ambon Bagian Luar). Meningkatnya pembangunan dan pertambahan penduduk di sekitar perairan teluk akan mengakibatkan terjadinya perubahan ekosistem perairan sekitarnya. Penelitian fauna megabentos di perairan Teluk Ambon dilakukan pada bulan Juli dan Oktober 2009, di delapan lokasi meliputi Hunuth dan Halog, yang terletak di Teluk Ambon Bagian Dalam (TAD) serta Rmah Tiga, Kota Jawa, Hative Besar, Batu Capeu, Eri dan Liliboi, yang terletak di Teluk Ambon Bagian Luar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran jenis, kelimpahan individu, dan keanekaragaman jenis megabentos dengan menggunakan metode “Reef Check Benthos” (RCB). Sebanyak delapan megabentos yang terdiri dari kelompok karang satu jenis; ekhinodermata (tiga jenis); moluska (tiga jenis); dan krustase (satu jenis). Nilai indeks keanekaragaman yang didapat menunjukkan bahwa kondisi keanekaragaman jenis fauna megabentos di perairan Teluk Ambon berada pada tingkat yang rendah. "
OLDI 37:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>