Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135662 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"This article was written based on research that aims to determine : 1) Effect of the use of a tutorial model I Tutor Accreditation Program (PAT-UT I) and Student Team Achievement Division (STAD) of the course of elementary school science teaching and learning; 2) Effect of learning motivation; and 3) the interaction of two tutorial models (UT's Tutor Accreditation Program 1/PAT-UT I and Student Team Achievement / STAD) with the learning motivation and learning achievement. This study used experimental method of two-way factorial design (ANAVA 2 x 3). This study involved two groups, which were PAT-UT I group and STAD group. Data was collected by means of questionnaires and multiple choice learning achievement tests. The results showed (with significance level (a) 5%): 1) Tutorial model has a significant effect on learning achievement attained by students; 2) learning motivation influenced learning achievement significantly; 3) there were no interaction between the tutorial model, learning motivation, and learning achievement. It was concluded that learning achievement of students with STAD tutorial model were better compared to PAT-UT I tutorial model. Higher learning motivations were resulted in higher learning achievements and learning outcomes."
JPUT 12:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gunanto
"Ada tiga permasalahan pokok dalam penelitian ini, yaitu (a) Adakah perbedaan motivasi berprestasi antara siswa kelas unggulan dan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta (b) Adakah perbedaan kebiasaan belajar antara siswa kelas unggulan dan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta (c). Adakah perbedaan prestasi belajar antara siswa kelas unggulan dan bukan unggulan pada kelas unggulan di SMU Negeri Jakarta 48. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan motivasi berprestasi, kebiasaan belajar dan prestasi belajar antara siswa kelas unggulan dengan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta.
Cara mengumpulkan data mengenai Motivasi Berprestasi dan Kebiasaan Belajar siswa berdasarkan kuesioner tertutup dengan one-shot model, sedangkan data prestasi belajar diperoleh dari kantor Tata Usaha sekolah dengan melihat lager ( daftar nilai rapor) caturwulan satu tahun ajaran 2001-2002. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa skor dalam bentuk skala interval. Analisa data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif yang digunakan adalah penyajian nilai rata rata (mean) yang berupa tabel dan grafik garis. Sedangkan statistik inferensial digunakan untuk menganalisis data sampel dengan tujuan ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi.
Data tersebut dihitung dengan rumus t-test untuk uji beda mean dan diperoleh temuan sebagai berikut : (1) kelompok siswa kelas unggulan memiliki mean Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi Belajar lebih tinggi dibandingkan kelompok siswa kelas bukan unggulan, (2) kelompok siswa kelas satu unggulan memiliki mean Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi Belajar lebih tinggi dibandingkan kelompok siswa kelas bukan unggulan, (3) kelompok siswa kelas dua unggulan memiliki mean Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi Belajar lebih tinggi dibandingkan kelompok siswa kelas bukan unggulan. Oleh karena itu berdasarkan pengolahan data dapat disimpulkan terdapat perbedaan motivasi berprestasi, kebiasaan belajar dan prestasi belajar antara siswa kelas dua unggulan dengan bukan unggulan di SMU 48 Jakarta
Sedangkan untuk signifikansi data diperoleh temuan sebagai berikut : (I) Nilai Sig.(2-tailed) atau P-value untuk Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi belajar lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau ada perbedaan Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi belajar yang signifikan antara siswa kelas unggulan dengan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta . (2) Nilai Sig.(2-tailed) atau P-value untuk Motivasi Berprestasi dan Prestasi belajar lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak atau ada perbedaan Motivasi Berprestasi dan Prestasi belajar yang signifikan antara kelas satu unggulan dengan siswa kelas satu bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta. Sedangkan untuk kebiasaan belajar nilai P-value sebesar 0,209 nilai ini lebih besar dari 0,05 maka Ho gagal ditolak atau tidak ada perbedaan Kebiasaan Belajar antara siswa kelas satu unggulan dengan siswa kelas satu bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta. (3) Nilai Sig.(2-tailed) atau P-value untuk Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak atau ada perbedaan Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi belajar yang signifikan antara siswa kelas dua unggulan dengan siswa kelas dua bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta.
Atas dasar hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut (1) Terdapat perbedaan yang signifikan motivasi berprestasi, kebiasaan belajar dan prestasi belajar antara siswa kelas unggulan dengan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta (2) Terdapat perbedaan yang signifikan motivasi berprestasi dan prestasi belajar antara siswa kelas satu unggulan dengan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta. Sedangkan untuk kebiasaan belajar, tidak ada perbedaan Kebiasaan Belajar antara siswa kelas satu unggulan dengan siswa kelas satu bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta. (3) Terdapat perbedaan yang signifikan motivasi berprestasi, kebiasaan belajar dan prestasi belajar antara siswa kelas dua unggulan dengan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arno Ferdian Doko,author
"Keberhasilan seorang mahasiswa dalam memahami materi perkuliahan dan mencapai kelulusan sangat ditentukan oleh proses belajarnya. Proses belajar ini dapat dilihat dari bagaimana mahasiswa tersebut memanfaatkan waktunya untuk belajar. Untuk mengefektifkan waktu belajar tersebut, mahasiswa harus mengefektifkan pula student engagegement-nya. Student engagement merupakan inisiasi dari tindakan, usaha, dan persistensi pemelajar dalam pekerjaan sekolah mereka juga keadaan emosional mereka secara keseluruhan selama aktifitas pembelajaran. Student engagement pada pemelajar ditandai dari adanya motivasi intrinsik dari pemelajar dalam proses belajarnya. Penting bagi pemelajar untuk menjalani proses belajar berdasarkan keinginan dan keputusannya sendiri. Kemampuan pemelajar untuk mendapatkan pengetahuan dan kemampuan melalui proses yang ditentukannya sendiri ini lah yang disebut sebagai student autonomy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara student autonomy dengan student engagement pada mahasiswa. Metode pengambilan sample dalam penelitian ini menggunakan metode convenience sampling. Peneliti mengadaptasi alat ukur student autonomy dari Autonomous Learning Scale (Macaskill & Taylor, 2010) dan student engagement dari Student Course Engagement Quotient (Handelsman et al, 2005). Penelitian ini melibatkan 51 mahasiswa sebagai sampel penelitian. Hasil korelasi menunjukan terdapat hubungan yang positif dan signifikan, yaitu r = 0,560 antara student autonomy dan student engagement pada mahasiswa.

A college student‟s success in understanding study materials and achieving graduation is highly determined by his/her learning process. This learning process can be observed from how that college student spends his/her time for study. In order to optimize that study time, a college student should also optimize his/her student engagement. Student engagement is defined as student‟s initiation of action, effort, persistence on schoolwork, as well as their ambient emotional states during learning activities. Student engagement is indicated by the existence of intrinsic motivation within a student when taking his/her learning process. It is important for student to take his/her learning process according to his/her own will and decision. This student‟s capacity in gaining knowledge and skill by his/her own decision is known as student‟s autonomy. The purpose of this study is to know how far is the relationship between student autonomy and student engagement in college student. Researcher use convenience sampling as sampling method in this study. The adaptation of Autonomous Learning Scale (Macaskill and Taylor, 2010) is used as student autonomy instrument while the adaptation of Student Course Engagement Quotient (Handelsman et al, 2005) is used as student engagement instrument. This study involved 51 college students as research samples. The result shows that there is a positive and significant correlation, with r = 0,560, between student autonomy and student engagement in college student."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jubaedi
"Berdasarkan data hasil survei dalam rangka uji coba instrumen EALAS dilakukan analisis yang bertujuan untuk mengkaji aspek-aspek psikometris menggunakan pendekatan Teori Tes Mastic, Teori Response Item yang diwakili Rasch Model, dan Analisis Faktor; serta ada tidaknya hubungan structural antar variabel . Motivasi dan kebiasaan belajar siswa dijadikan sebagai variabel babas, sedangkan kemampuan matematika, Bahasa Indonesia, dan life skill menjadi variabel terikat.
Angket untuk mengukur motivasi belajar yang terdiri dari 6 item dan kebiasaan belajar siswa yang terdiri dari 9 item diberikan kepada 2966 siswa kelas 4 dan 6 ssekolah dasar di Kabupaten Serang. Empat item dari angket motivasi belajar dan 6 item dari kebiasaan belajar terpilih sebagai item-item yang baik untuk mengukur masing-masing hal yang akan diukurnya.
Untuk mengukur aspek kemampuan (ability) diberikan kepada 815 siswa kelas 6 masing-raasing 40 item soal matematika pilihan ganda 4 opsi jawaban, 60 soal life skill berbentuk pilihan ganda dan jawaban singkat, serta 40 soal Bahasa Indonesia berbentuk pilihan ganda dan juga jawaban singkat. Jumlah item yang sama juga diberikan kepada siswa kelas 4, kecuali soal matematika yang terdiri dari 30 item. Dari analisis yang dilakukan dengan criteria harga ptbis> 0,200, infit statistic 0,75 - 1,30, dan factor loading untuk validitas konstruk yang signifikans diperoleh item-item yang dikategorikan baik,
(1) Untuk paket soal kelas 6, 24 item (60%) soal matematika, 17 item (42,5%) soal Bahasa Indonesia, dan 33 item (55%) soal life skill;
(2) Untuk paket soal kelas 4, 16 item (53,3%) soal matematika, 21 item (52,5%) soal Bahasa Indonesia, dan 37 item (61,7%) soal life skill.
Item-item soal terpilih ini digunakan untuk mengestimasi kemampuan masing-masing siswa pada matematika, Bahasa Indonesia, dan life skill. Hubungan antara variabel motivasi dan kebiasaan bealajar dan kemampuan matematika, Bahasa Indonesia, dan life skill dianalisis menggunakan pendekatan confirmatory factor Analysis. Dari hasil pengujian yang dilakukan pada taraf kepercayaan 5% diperoleh hasil-hasil: (1) Hubungan antara variabel-variabel tersebut ditentukan oleh kategori kelas siswa; (2) Pada siswa kelas 4, model hubungan antar variabel pada tingkat observed fit dengan data yang ditunjukkan dengan harga-harga goodness of fit statistics chi-square 3,91 (df = 3), p = 0,27, CFI = 1,00, dan RMSEA 0,021. dari harga t-statistics yang didapat terbukti pula bahwa ada hubungan kausal yang signifikan antara motivasi dan kebiasaan belajar dengan kemampuan matematika dan Bahasa Indonesia;(3) Pada siswa kelas 6, model hubungan antar variabel pada tingkat laten juga fit dengan data dengan harga chi-square 19,27 (df = 10), p = 0,1 1, CFI = 1,00, dan RMSEA=0,024. Dengan demikian, motivasi dan kebiasaan belajar merupakan predictor yang baik bagi variabel kemampuan matematika, Bahasa Indonesia, dan life skill."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhien Citra Ganeshty
"Mahasiswa di perguruan tinggi menemui tantangan maupun kemunduran akademik sehari-hari yang harus mereka hadapi. Tantangan dan kesulitan akademik di perguruan tinggi berbeda dari jenjang pendidikan sebelumnya. Penelitian ini menggunakan perspektif Self-Determination Theory dan bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi dari motivasi external regulation, introjected regulation, identified regulation, dan motivasi intrinsik dalam memprediksi academic buoyancy. Sampel penelitian adalah 463 mahasiswa S1 Universitas Indonesia perempuan = 75. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisis statistik Regresi Berganda.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur motivasi yakni menggunakan The Academic Self-Regulation Scale Vansteenkiste, Sierens, Soenens, Luyckx, Lens, 2009, sedangkan untuk mengukur academic buoyancy digunakan alat ukur Academic Buoyancy Scale Martin Marsh, 2008. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi introjected regulation, maka semakin rendah academic buoyancy. Selain itu, semakin tinggi motivasi identified regulation dan motivasi intrinsik, maka semakin tinggi pula academic buoyancy. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa motivasi yang berasal dari dalam diri individu dapat memprediksi perilaku yang adaptif dalam menghadapi tantangan dan kemunduran akademik sehari-hari.

College students meet academic challenges and setbacks on a daily basis that they have to face. Those academic challenges and difficulties are different than the previous education levels. This research is using Self Determination Theory perspective and aimed to examine the contibution of motivation external regulation, introjected regulation, identified regulation, and intrinsic motivation to predict academic buoyancy. The sample of this study is 463 undergraduate college students in University of Indonesia female 75 The research method of this study is quantitative method, with statistical analyses of Multiple Regression.
The measurement of motivation was using The Academic Self Regulation Scale Vansteenkiste, Sierens, Soenens, Luyckx, Lens 2009, and the measurement of academic buoyancy was using Academic Buoyancy Scale Martin Marsh, 2008. The results indicate that the higher introjected regulation, the lower academic buoyancy. Furthermore, the higher identified regualtion and intrinsic motvation, the higher academic buoyancy. The implication of this study is that intrinsic motivation which derived from within oneself can predict adaptive behavior in the face of everyday academic challenges and setbacks.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Azis
"Untuk meningkatkan motivasi belajar anak didiknya, SMP XYZ di Solo bermaksud untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar anak didiknya, antara lain pengaruh pola asuh orangtua, pengaruh kepuasan siswa pada guru dan pengaruh beberapa faktor lainnya terhadap motivasi belajar. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar anak-didiknya, SMP XYZ akan dapat mengambil kebijakan untuk meningkatkan motivasi belajar anak didiknya.
Dengan metode TwoStep Cluster Komponen-komponen pola asuh orang tua membentuk 3 tipe pola asuh orang tua siswa SMP XYZ Solo yaitu neglect, otoriter dan demokratis. Dan dengan pohon klasifikasi yang diperoleh dari metode CHAID dapat diketahui faktor yang paling mempengaruhi motivasi belajar siswa SMP XYZ Solo diantara tipe pola asuh, kepuasan pada guru dan beberapa fakror lainnya.
Ternyata kepuasan pada guru memegang peranan penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain itu orang tua perlu meningkatkan responsiveness (menanggapi kebutuhan emosi anak) dan autonomy granting (tanggung jawab yang diberikan oleh orang tua terhadap kebebasan anak mengambil keputusan sendiri) kepada anak-anaknya sehingga diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S27650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
hapus4
"Motivasi belajar dapat didefinisikan sebagai usaha-usaha seseorang (siswa) untuk
menyediakan segala daya (kondisi-kondisi) untuk belajar sehingga ia mau atau
ingin melakukan proses belajar. Melalui penerapan program Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS), Depkes RI bermaksud dapat meningkatkan semangat
(motivasi) belajar siswa. Lingkungan sekolah dan keadaan diri anak merupakan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi hubungan antara PHBS dengan motivasi belajar siswa di
SD, sehingga metode penelitian adalah deskriptif koreIasional. Sampel penelitian
berjumlah 100 responden yang berasal dari kelas 3, 4, 5 dan 6 SDN Pondok Cina
05 yang dipilih secara random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan lembar kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 40%
responden yang berperilaku bersih dan sehat yang baik memiliki motivasi belajar
yang tinggi dan 36% responden yang berperilaku bersih dan sehat yang buruk
memiliki motivasi belajar yang rendah pula. Berdasarkan penelitian, dapat
disimpulkan bahwa ada hubrmgan antara perilaku hidup bersih dan sehat dengan
motivasi belajar pada siswa SD (a= 0,05 ; P value= 0,000)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5920
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kayla Chika Dwipawindya
"Mahasiswa keperawatan menggunakan beragam metode pembelajaran, salah satunya yaitu pembelajaran refleksi diri. Pembelajaran refleksi diri dapat memungkinkan mahasiswa keperawatan untuk memahami dirinya sendiri yang memungkinkan terjadinya peningkatan motivasi. Motivasi akademik berperan penting dalam kehidupan akademik. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara pembelajaran refleksi diri dengan motivasi akademik mahasiswa keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional dengan total sampel 142 yang diambil menggunakan teknik snowball sampling. Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner Self Reflection and Insight Scale–Short Version dan AMS-College Version. Hasil pembelajaran refleksi diri kebanyakan di tingkat sedang dengan persentase 63.4% dan motivasi akademik berada di tingkat tinggi dengan persentase 88%. Analisis uji statistik bivariat yang digunakan yaitu uji chi square. Setelah dilakukan analisis menggunakan aplikasi SPSS, tabulasi yang didapatkan hanya berbentuk 2x2. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan dengan tingkat kecil-sedang antara pembelajaran refleksi diri dengan motivasi akademik (X2 (1) = 5.140 (X2tabel (1) = 3.84), p-value = 0.023 (α = 0,05), V = 0.19). Hasil penelitian ini dapat menambah literasi terkait topik refleksi diri dan motivasi akademik di Indonesia sehingga diharapkan dengan adanya penelitian ini juga institusi pendidikan keperawatan dapat menerapkan pembelajaran refleksi diri di dalam kegiatan belajarnya sehingga dapat menumbuhkan motivasi akademik mahasiswa keperawatan.

Nursing students use various learning methods, including self-reflective learning. Self-reflective learning can enable nursing students to understand themselves which allows for increased motivation. Academic motivation plays a crucial role in academic life. This study aims to assess the relationship between self-reflective learning and nursing students' academic motivation. This research is a quantitative-research with a cross sectional method with a total sample of 142 taken using the snowball sampling technique. The questionnaires used were the Self Reflection and Insight Scale–Short Version and AMS-College Version questionnaires. Self-reflection learning outcomes are mostly at a medium level (63.4%) and academic motivation is at a high level (88%). The bivariate statistical test analysis used is the chi square test. After analyzing using the SPSS application, the tabulation obtained was only in the form of 2x2. The research results show that there is a small-medium relationship between self-reflective learning and academic motivation (X2 (1) = 5.140 (X2 table (1) = 3.84), p-value = 0.023 (α = 0.05), V = 0.19). The results of this research can increase literacy related to the topic of self-reflection and academic motivation in Indonesia, so it is hoped that with this research, nursing education institutions can implement self-reflection learning in their curricula so that they can grow the academic motivation of nursing students."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranati Pusmaranga
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat motivasi mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia dalam melakukan pencarian informasi pembelajaran melalui fasilitas hotspot di area FIK UI dan melaiui membaca buku di perpustakaan FIK UI. Rancangan penelitian menggunakan deskriptif komparatif.
Metode pemilihan sampel menggunakan proporsionol stratified sampling dan melibatkan 101 mahasiswa. Instrumen menggunakan kuisioner yang dikembangkan sendiri oleh peneliti berdasarkan penelusuran Iitemtur. Data analisis menggunakan uji statistik univariat dan chi square.
Hasil penelitian secara statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara motivasi mahasiswa dalam meiakukan pencarian informasi pembelajaran melalui fasilitas hotspot kampus dan melalui membaca buku di perpustakaan FIK UI (p=0,016). Pengembangan sarana dan prasarana akses informasi baik fasilitas hotspot maupun perpustakaan diperlukan guna menunjang keperluan akademis.

The purpose of this study is to know the differences of students's motivation level in Faculty of Nursing, University of Indonesia in seeking for learning information by hotspot facilities in FON area and by reading books in FON library. This study used descriptive comparative design.
Proporsional stratified sampling was choosen as a strategy for sample selection and involve 101 students. In this study, data were collected using questionnaire which is developed by researchers and based uopn a review literature. Univariat statistic and chi square was used to analyze the data.
Statistics result of this study indicated that there was a significant differences FON UI students's motivation level in seeking for learning information by hotspot facilities in FON area and by reading books on FON library (p=0,016).This research recommends to improve the information access of structure and infrastructure whether hotspot facilities or library for supporting accademic need.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5800
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Posma Prima
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara student engagement dan perceived classroom structure siswa SMA pada tiga matapelajaran, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Pengukuran terhadap student engagement menggunakan alat ukur School Engagement Measure-McArthur (Fredricks, et al., 2005) dan pengukuran terhadap perceived classroom goal structure menggunakan skala Perception of Classroom Goal Structure dari alat ukur Patterns of Adaptive Learning Survey (Midgley, et al., 2000). Jumlah partisipan yang diperoleh sejumlah 188 siswa kelas 11 SMA yang bersekolah di Jabodetabek.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga dimensi student engagement, yaitu behavioral, emotional dan cognitive engagement memiliki hubungan yang signifikan dengan perceived classroom goal structure pada seluruh matapelajaran. Menggunakan multiple regression analysis diketahui bahwa tipe perceived classroom goal structure, yang memberikan sumbangan terbesar terhadap adalah tipe persepsi classroom mastery goal structure. Berdasarkan hasil tersebut, student engagement siswa dapat ditingkatkan dengan membentuk kelas yang memiliki clasroom mastery goal structure.

The purpose of this study was to investigate whether there was a relationship between student engagement and perceived classroom goal structure of high school grade students in Math, Bahasa and English subjects. Student engagement was measured using the School Engagement Measure-McArthur (Fredricks, et al, 2004) and student?s perceived classroom goal structure was measured using the Perception of Classroom Goal Structure scale of the Pattern of Adaptive Learning Survey (PALS) (Midgley, et al., 2000). A total of 188 eleventh grade students from schools in the Jabodetabek area participated in this study.
Results show that there was an overall significant correlation between the three student engagement dimensions (behavioral, emotional, and cognitive) and student?s perceived classroom goal structure. Using multiple regression analyses, the study shows that perceptions of a classroom mastery goal structure contributed the most to student engagement. Result of the study implies that student engagement can be increased in a classroom with a mastery goal structure.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S53037
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>