Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109669 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shindy Prafita Utami
"[Visi PT Bank XYZ untuk menjadi bank terbaik di ASEAN menandai era baru perluasan jangkauan layanan perbankan PT Bank XYZ untuk berkompetisi pada tingkat regional Untuk memenangkan persaingan pada tingkat regional tersebut tentunya PT Bank XYZ perlu untuk menyiapkan kapabilitas dan kapasitas sumber dayanya Aspek teknologi informasi TI merupakan salah satu kapabilitas penting yang diperlukan untuk menciptakan keunggulan kompetitif Setiap tahunnya terdapat peningkatan anggaran investasi TI yang disertai dengan peningkatan jumlah kebutuhan layanan TI dari unit bisnis Oleh karena itu diperlukan sebuah mekanisme yang dapat membantu pemilihan investasi yang tepat dari semua peluang yang tersedia Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan proses pemilihan investasi TI yang dapat mengoptimalkan realisasi anggaran inisiatif strategis sebuah perusahaan perbankan Untuk menentukan proses penentuan prioritas investasi yang tepat untuk Bank XYZ diperlukan informasi terkait tingkat maturitas manajemen investasi perusahaan Pada penelitian ini digunakan kerangka pikir Information Technology Investment Management ITIM untuk menentukan tingkat maturitas investasi perusahaan Berdasarkan hasil tingkat maturitas yang kemudian dipetakan berdasarkan kerangka ITIM dan COBIT 5 dirumuskan usulan perbaikan proses penentuan prioritas investasi TI dengan menggunakan metode multi objective decision making Penelitian ini menghasilkan tingkat maturitas proses manajemen investasi Bank XYZ dan identifikasi struktur kriteria untuk proses penentuan prioritas investasi TI.

PT. Bank XYZ's vision to be the best bank in ASEAN marked the new era of the expansion of the bank's financial service coverage to compete in the regional level. In order to win the competition in the regional level, PT. Bank XYZ need to prepare the capability & the capacity of the bank's resource. Information technology is one of the most important capabilities needed to achieve the competitive advantage. There are increasing numbers of IT investment and accompanied by the increasing numbers in demand for IT services from business units. Therefore, mechanism that is able to choose the optimal investment from the available opportunities is needed. This study is aimed to find investment process that will optimalize the realization of strategic IT investment in a state-owned bank. In order to determine the most suitable investment process for Bank XYZ, information of the maturity level for the investment management process is needed. This study use Information Technology Investment Management (ITIM) framework to determine the maturity level of investment process in the company. Based on the maturity assessment result completed with the mapping process of ITIM and COBIT 5 framework, the proposed IT investment prioritization framework by using the multi objective decision making is defined. This result of this study is the maturity level of IT investment process in Bank XYZ and idenfication of criteria's structure to prioritize IT investment., PT Bank XYZ rsquo s vision to be the best bank in ASEAN marked the new era of the expansion of the bank rsquo s financial service coverage to compete in the regional level In order to win the competition in the regional level PT Bank XYZ need to prepare the capability the capacity of the bank rsquo s resource Information technology is one of the most important capabilities needed to achieve the competitive advantage There are increasing numbers of IT investment and accompanied by the increasing numbers in demand for IT services from business units Therefore mechanism that is able to choose the optimal investment from the available opportunities is needed This study is aimed to find investment process that will optimalize the realization of strategic IT investment in a state owned bank In order to determine the most suitable investment process for Bank XYZ information of the maturity level for the investment management process is needed This study use Information Technology Investment Management ITIM framework to determine the maturity level of investment process in the company Based on the maturity assessment result completed with the mapping process of ITIM and COBIT 5 framework the proposed IT investment prioritization framework by using the multi objective decision making is defined This result of this study is the maturity level of IT investment process in Bank XYZ and idenfication of criteria rsquo s structure to prioritize IT investment ]"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Papilaya, Ishak Hein Febrian
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penerapan tata kelola teknologi informasi pada PT. XYZ, yang merupakan perusahaan e-commerce Business-to-Business B2B. Penilaian tingkat penerapan tata kelola teknologi informasi dilakukan dengan menggunakan kerangka Control Objectives for Information and Related Technology COBIT 5. Penilaian tata kelola dibagi menjadi 5 domain proses yaitu Evaluate, Direct, Monitor EDM, Align, Plan, Organize APO, Build, Acquire, Implement BAI, Deliver, Service, Support DSS, dan Monitor, Evaluate, Assess MEA. Kemudian dilakukan penilaian atas tingkat kapabilitas terkait proses-proses tersebut. Berdasarkan hasil penelitian pada PT. XYZ, rata ndash; rata tingkat kapabilitas adalah sebesar 2,87. Angka ini menunjukan bahwa tata kelola teknologi informasi yang diterapkan oleh PT. XYZ berada pada level 2 yang merupakan proses managed. Artinya proses yang sudah berjalan diterapkan dengan teratur, penerapan tata kelola teknologi informasi sudah direncanakan, diawasi, dan disesuaikan dengan kebutuhan PT.XYZ.

The purpose of this research to assess the implementations level of information technology governance on PT. XYZ as a business to business B2B e-commerce company. This research was conducted by using the framework of Control Objectives for Information and Related Technology COBIT 5. The assesment divides governance process to 5 domains Evaluate, Direct, Monitor EDM, Align, Plan, Organize APO, Build, Acquire, Implement BAI, Deliver, Service, Support DSS, and Monitor, Evaluate, Assess MEA. Each domains was identified by using the capability levels. Based on this study PT. XYZ achieves capability level on 2,87. This number indicate that the implementation level of IT governance control by PT. XYZ was on level 2, known as managed process. The implementation of information technology governance has been planned, monitored, and adjusted to company objective."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Hermanto
"Teknologi Informasi (TI) saat ini digunakan oleh seluruh perusahaan industri tidak terkecuali PT XYZ. Penggunaan TI ini dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing terhadap kompetitor yang bergerak pada bidang sejenis. Hasil produksi yang diberikan oleh PT XYZ, diharapkan merupakan hasil produksi yang berkualitas dan bersaing di pasaran. Dengan penerapan TI, PT XYZ memiliki daya saing yang tinggi dengan kualitas hasil produksi yang terjamin dan terpantau. Tata kelola TI merupakan suatu kegiatan yang terhubung secara terstruktur serta terdapat proses untuk melakukan pengendalian dan pengarahan organisasi dalam mencapai tujuan penggunaan TI. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui tingkat kematangan dalam penggunaan tata kelola TI pada PT XYZ. Terkait hal tersebut dalam penelitian ini digunakan COBIT (Control Objective for Information and Related Technology) untuk melakukan pengukuran pemanfaatan TI. Informasi lain juga didapat dari manual mutu, observasi dan hasil wawancara. Hasil dari penelitian ini berupa tingkat kematangan yang diperoleh oleh PT XYZ dalam implementasi TI yaitu dengan rata-rata 2,76. Hasil tingkat kematangan yang didapat oleh PT XYZ saat ini dihubungkan dengan tingkat kematangan yang diharapkan PT XYZ, hal ini digunakan untuk pemberian rekomendasi bagi PT XYZ untuk meningkatkan tata kelola TI PT XYZ.

Information Technology (IT) adopt by all industry organization not least PT XYZ. Use of IT can also enhance competitiveness with all competitors on same field insdustry.Production output given by PT XYZ, is expected has quality and competitive in the market industry. With the application of IT, has high competitiveness with guaranteed and monitored production quality. IT Governance is an activity that is connected in a structured and process for controlling and directing the organization in achieving its goals of IT usage.This research is used to determine the level of maturity in the use of IT Governance at PT XYZ. Related to this, COBIT (Control Objective for Information and Related Technology) use for measure the use of IT. Additional was also obtained from the quality manual, observation and interviews.The results of this research is a level maturity that obtained by PT XYZ in IT implementation with an average of 2.76. The results from maturity level PT XYZ linked to the expected maturity level, it is use for provision recomendations for PT XYZ to improve IT Governance for the use of IT."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Betha Trimawangsari
"Pesatnya perkembangan teknologi informasi pada era global sangat berperan penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja suatu perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Oleh karena itu proses penanganan layanan TI juga perlu dikelola dengan baik agar dapat memberikan dampak positif bagi pencapaian tujuan startegis perusahaan. Permasalahan muncul di PT XYZ ketika penanganan layanan TI tidak dapat memenuhi target yang telah disepakati sehingga perlu dilakukan analisis dan perbaikan proses. Sebagian besar dari permasalahan tersebut adalah terkait dengan manajemen insiden.
Pengumpulan data melalui observasi terhadap dokumen laporan TI dan wawancara kepada Kepala Divisi IT Operation PT XYZ dalam bentuk kuisioner sebanyak 31 pertanyaan yang mengacu pada Matrik Kelayakan ITIL Versi 3 untuk mengetahui tingkat kematangan proses manajemen insiden. Keluaran dari proses ini adalah kondisi manajemen insiden saat ini berada pada level 1.5 yaitu manajemen intent dan harapan dari manajemen IT Operation manajemen insiden berada di level 3.5 yaitu Quality Control. Dari kondisi tersebut, dilakukan analisis kesenjangan yang disajikan dalam bentuk tabel. Kemudian dari tabel tersebut, dilakukan perancangan proses/aktivitas yang diperlukan sesuai dengan kondisi manajemen insiden saat itu. Setelah mendapatkan rancangan proses/aktivitas, proses dilanjutkan dengan memetakan aktivitas tersebut terhadap matrik KPI manajemen insiden yang dapat digunakan sebagai acuan untuk pengukuran kinerja dari rancangan proses/aktivitas tersebut.
Hasil dari penelitian ini adalah 4 buah rancangan proses/aktivitas yaitu Klasifikasi Insiden/Work Order, Proses/Aktivitas Eskalasi dan Notifikasi, Proses/Aktivitas Penutupan Insiden/Work Order, Pencocokan Insiden dengan basis data problem known-error berserta KPI dari masing-masing rancangan proses/aktivitas. Diharapkan dengan rancangan proses/aktivitas beserta KPI-nya tersebut dapat membantu mengatasi permasalahan yang terjadi dan meningkatkan tingkat kematangan proses manajemen insiden pada divisi IT Operation PT XYZ.

The rapid development of information technology in the global era very important role to improve the efficiency and effectiveness of a company’s performance in running business processes. Therefore the IT service management process also needs to be managed properly in order to provide a positive impact on the achievement of the strategic objectives of the company. Problems arise in PT XYZ when handling IT services can not meet the agreed targets that require analysis and process improvement. Most of these problems are related to incident management.
The collection of data through observation of documents and interviews of IT reports to the Head of IT Division PT XYZ Operation in the 31- question questionnaire form that refers to the Eligibility Matrix ITIL Version 3 to determine the maturity level of the incident management process. The output of this process is the current condition of incident management at the level of 1.5 that management intent and an expectation of the management of IT Operations Management in the level of incidence of 3.5 is Quality Control. From these conditions, the gap analysis presented in table form. Then from the table, do the designing process / activities required in accordance with the conditions at the time of incident management. After getting the design process / activity , the process is followed by mapping activity to incident management KPI metrics that can be used as a benchmark for measuring the performance of design / process the event.
The results of this study are 4 pieces of the design process / activity that Incident Classification / Work Order , Process / Activity Escalation and Notification , Process / Activity Incident Closure / Work Order , Matching incident with the known- problem database error along with KPI of each design process / activity . It is expected that the design process / activity along these KPIs can help overcome problems that occur and improve the maturity level of the incident management process on the IT Operations division XYZ .
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azis Budi Prasetyo
"Teknologi Informasi dan Komunikasi telah mengalami perkembangan yang cepat pada seluruh sisi kehidupan. Bahkan untuk organisasi tertentu, Teknologi Informasi dan Komunikasi telah menjadi business enabler dalam menjalankan bisnisnya. Sebagai penyedia layanan teknologi informasi ( IT Services ) dalam jasa nilai tambah ( Value Added Service ), Lintasarta harus dapat memastikan bahwa layanan tersebut telah melalui tata kelola teknologi informasi yang tepat. Selain itu, tingkat kapabilitas tata kelola teknologi informasi yang baik akan menjadi nilai lebih untuk meningkatkan nilai jual layanan teknologi informasi di Lintasarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kapabilitas tata kelola teknologi informasi di Lintasarta menggunakan Cobit 5. Pengukuran menggunakan metode kualitatif dan studi kasus. Hasil akhir penelitian ini berupa tingkat kapabilitas dalam tata kelola teknologi informasi di Lintasarta.

Information and Communication Technology has undergone rapid development in all facets of life. Even for a particular organization, Information and Communication Technology has become a business enabler in running the business. As a provider of IT Services in value-added services, Lintasarta must ensure that the service has been through information technology governance right. In addition, the level of capaility of information technology governance that will either be of more value to increase the sale value of information technology services in Lintasarta. This study aimed to measure the capability level of information technology governance in Lintasarta using COBIT 5. Measurements using qualitative methods and case studies. The final result of this research is the capaility level of of IT governance on Lintasarta."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Husnul Hidayat
"Teknologi informasi (TI) diyakini sebagai pendukung utama dalam perkembangan pasar modal, untuk itu dibutuhkan adanya pengelolaan TI yang baik yang dilandasi dengan adanya tata kelola yang mengacu kepada standard dan best practice IT governance. Penelitian ini mencoba memberikan evaluasi, rekomendasi dan program jangka pendek yang dapat dilakukan untuk meningkatkan tingkat kemapanan tata kelola di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini dilakukan untuk meminimalkan downtime dan meningkatkan layanan kepada pelanggan agar kepuasan dan kepercayaan dari pelanggan terus terjaga sehingga pada akhirnya diharapkan volume perdagangan dapat terus meningkat. Pada penelitian ini evaluasi tingkat kemapanan tata kelola dilakukan berdasarkan framework Cobit 4.1, setelah dilakukan evaluasi akan disusun rekomendasi perbaikannya serta disusun program jangka pendek untuk meningkatkan tingkat kemapanan sesuai harapan PT BEI. Pada penelitian ini juga memanfaatkan metode IT risk management untuk mengetahui tingkat risiko yang dapat ditimbulkan jika rekomendasi perbaikan tidak dilakukan. Berdasarkan hasil evaluasi dapat diketahui jika perusahaan direkomendasikan untuk melakukan perbaikan prosedur dan pengembangan aplikasi untuk meningkatkan awareness dan efektifitas operasional.

Information technology (IT) is believed to be a mojor driver for capital market, it is necessary to have good IT management which based on it governance that can comply to IT governance standards and best practice. This research was trying to evaluate, give recommendation and short-term program to improve the maturity level of IT governance in Indonesia Stock Exchange (IDX). The purpose is to minimize downtime and to improve customer satisfaction and maintain their belief and finally the volume of trading will increase. In this research, the evaluation of maturity level is based on framework COBIT 4.1, after the evaluation will be given recommendations for improvement and create short-term program to improve the maturity level as expected by PT IDX. In this research also utilizes IT risk management methods to determine the level of risk that may appear if the recommendations are not implemented. Based on the evaluation results could be known that the company was recommended to improve the procedures and develop application to increase awareness and operational effectiveness."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Syukur Sumantri
"PT XYZ telah berkembang menjadi salah satu penyedia infrastruktur TIK (teknologi informasi dan komunikasi) terkemuka di Indonesia. Kategori layanan yang diberikan PT XYZ kepada pelanggan saat ini adalah Data Center and Cloud Infrastructure, Enterprise Collaboration, Big Data & Analytics, Digital Business Management, Adaptive Security Architecture, dan Service yang memanfaatkan layanan TI (teknologi informasi). Permasalahan yang dihadapi PT XYZ adalah waktu pemulihan layanan TI ketika bencana belum sesuai dengan ekspektasi perusahaan. Hal ini dikarenakan kondisi infrastruktur TI belum bisa memenuhi kebutuhan layanan TI perusahaan.
Penelitian ini memfokuskan pada perancangan infrastruktur TI yang sesuai dengan kebutuhan pengelolaan layanan TI PT XYZ dengan menggunakan metodologi Architecture Development Method (ADM) dari The Open Group Architecture Framework (TOGAF). Teknik pengumpulan data untuk menyusun penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara, dan studi literatur. Metodologi penelitian untuk menyusun penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan hermeneutics. Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini adalah rancangan infrastruktur TI yang sesuai dengan kebutuhan pengelolaan layanan TI PT XYZ."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Yunita Anggriani
"Transformasi digital merupakan salah satu visi PT XYZ, perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan non-bank untuk dapat mendukung proses bisnisnya. Dalam mencapai visi transformasi digital tersebut, infrastruktur teknologi informasi merupakan salah satu komponen yang harus dimiliki secara matang dan baik. Selain teknologi terkini yang diterapkan dalam infrastruktur teknologi informasi, tata kelola pada infrastruktur juga diperlukan untuk memastikan keberhasilan transformasi digital dalam implementasi infrastruktur. Berdasarkan pengukuran tingkat kapabilitas tata kelola TI tahun 2019 PT XYZ hanya mencapai tingkat 2.1 sedangkan ekspektasi mencapai tingkat 3 menggunakan COBIT 5. Sehingga dalam karya akhir ini akan dilakukan pengukuran tingkat kapabilitas tata kelola infrastruktur TI yang telah dijalankan saat ini di PT XYZ serta memberikan rekomendasi dalam rangka perbaikan untuk meningkatkan tingkat kapabilitas. Pengkuran tingkat kapabilitas menggunakan Process Assessment Model (PAM). Berdasarkan hasil pengukuran tersebut akan dianalisis rekomendasi perbaikan yang harus dilakukan PT XYZ berdasarkan pemetaan proses pada COBIT 5.

Digital transformation is one of PT XYZ's visions as non-bank finance sector company to be able to support its business processes. In achieving the digital transformation vision, information technology infrastructure is one of the components that must be carefully and properly owned. Besides the latest technology that applied in information technology infrastructure, infrastructure governance is also needed to ensure digital transformation in infrastructure implementation. Based on the measurement of the level of IT governance capability in 2019, PT XYZ only at level 2.1 while expectation is level 3 using COBIT 5. So that in this final work will measure the level of IT infrastructure governance capability that has been implemented at PT XYZ and provide recommendations for improvement to increase the level of capability. Capability level measurement using Process Assessment Model (PAM). Based on measurement result, the improvements will be analyzed based on the mapping process on COBIT 5."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Manzila Izniardi Djomiy
"Pandemi COVID-19 membuat perusahaan mulai menyadari pentingnya teknologi informasi sebagai penunjang kemajuan perusahaan. Saat ini, teknologi informasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan sehingga diperlukan manajeman layanan teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja layanan manajeman teknologi informasi. PT XYZ sudah mendefinisikan dengan baik Standard Operation Procedure (SOP) sesuai dengan standar manajemen layanan TI namun praktik operasional di lapangan masih belum sesuai best practice yang telah didefinisikan. Penggunaan tools untuk menunjang layanan juga yang belum dimanfaatkan secara optimal. Kurangnya praktik keamanan layanan IT di PT. XYZ juga menghambat operasional layanan TI di PT. XYZ. Oleh karena itu perlu adanya proses evaluasi yang dilakukan mengenai kondisi manajemen layanan TI di PT. XYZ berdasarkan kerangka kerja tertentu yang sudah teruji Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kapabilitas manajemen layanan teknologi di PT. XYZ dengan menggunakan kerangka kerja ITIL V3 yang dipetakan ke COBIT 2019 serta memberikan rekomendasi perbaikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah in-depth interview dan self-evaluation assessment. Data kemudian diolah dan dianalisis menggunakan gap analysis dan importance-performance analysis. Hasil pengukuran didapatkan bahwa tingkat kapabilitas DSS01 Managed Operation dan DSS04 Managed Security berada di level 1 dengan pencapaian kapabilitas level 1 sebesar 42% dan 16%, sedangkan DSS02 Managed Request and Incident dan DSS03 Managed Problem memiliki tingkat kapabilitas yang lebih baik di level 3. Semua objektif COBIT 2019 yang diuji memiliki kesenjangan antara target yang diharapkan dengan kondisi saat ini. DSS01 Managed Operations memilik nilai kesenjangan paling besar yaitu 3 tingkat, sedangkan DSS03 Managed Problem memiliki tingkat kesenjangan 1 tingkat, DSS02 Managed Services Request and Incidents dan DSS05 Managed Security Services memiliki tingkat kesenjangan yang sama yaitu 2 tingkat, sehingga semua objektif yang diuji masih perlu perbaikan untuk mencapai kinerja yang diharapkan. Hasil importance-performance analysis menunjukan PT XYZ dapat fokus memperbaiki objektif yang memiliki selisih kesenjangan besar dan tingkat kepentingan tinggi. Prioritas utama adalah DSS03 Managed Problem dan DSS05 Managed Security, prioritas kedua adalah DSS03 Managed Problem, prioritas ketiga adalah DSS02 Managed Services Request and Incidents

The COVID-19 pandemic has made companies realize the importance of information technology as a support for company progress. Information technology has a significant influence on company performance, so information technology service management is needed to improve the performance of information technology management services. PT XYZ has a well-defined Standard Operation Procedure (SOP) in accordance with IT service management standards. However, operational practices in the field are still not in accordance yet with defined best practices. The use of tools to support services also has not been used optimally. Lack of IT service security practices at PT. XYZ hinders IT service operations at PT. XYZ. Therefore, it is necessary to have an evaluation process carried out regarding the condition of IT service management at PT. XYZ based on a certain framework that has been tested. This study aims to measure the level of technology service management capability at PT. XYZ using the ITIL V3 framework mapped to COBIT 2019 and providing recommendations for improvement. The method used in this research is in-depth interviews and self-evaluation assessment. The data is then processed and analyzed using gap analysis and importance-performance analysis. The measurement results show that the capability level of DSS01 Managed Operation and DSS04 Managed Security is at level 1 with the achievement of level 1 capability of 42% and 16%, . In contrast, DSS02 Managed Request and Incident and DSS03 Managed Problem have a better capability level at level 3. All COBIT 2019 objectives tested have a gap between the expected targets with current conditions. DSS01 Managed Operations has three levels of gap, while DSS03 Managed Problem has a level of gap, DSS02 Managed Services Request and Incidents, and DSS05 Managed Security Services have two levels of the gap so that all tested objectives still need improvement to achieve the expected performance. The results of the importance-performance analysis show that PT XYZ can focus on improving the objectives with a large gap and a high level of importance. The main priority is DSS03 Managed Problem and DSS05 Managed Security; the second is DSS03 Managed Problem, and the third is DSS02 Managed Services Request and Incidents."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Maulana Bobby Rakhman
"Kementerian BUMN memberikan arahan untuk setiap BUMN agar meningkatkan kematangan teknologi informasi (TI) di perusahaan BUMN, termasuk di lingkungan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) (PTPN III). Konsistensi dan kesenjangan nilai IT Maturity Level antar entitas di PTPN Group menjadi fokus utama dengan tujuan mendukung implementasi Good Corporate Governance (GCG) dan memastikan pencapaian tujuan organisasi. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja COBIT 2019 sebagai landasan untuk mengevaluasi tingkat kematangan TI di PTPN Group. COBIT 2019 memberikan pedoman yang komprehensif dalam mengelola dan meningkatkan kematangan TI berdasarkan prinsip-prinsip GCG. Evaluasi dilakukan dengan pemetaan domain proses COBIT 2019 dan fokus pada entitas dengan nilai IT Maturity terendah, yaitu PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN). Proses evaluasi dilakukan melalui analisis dokumen, wawancara, dan penggunaan aktivitas COBIT 2019 untuk menentukan tingkat kematangan TI. Hasil evaluasi diperoleh tujuh proses area di PT RPN berada di Level 0 (incomplete) dan satu proses area (DSS05) berada di Level 1 (initial). Rekomendasi peningkatan tata kelola TI disusun sesuai panduan COBIT 2019, dengan pembagian peningkatan ke Level 2 dan Level 3 untuk masing-masing proses area. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan adanya kesenjangan nilai IT Maturity di PTPN Group, khususnya di PT RPN. Rekomendasi peningkatan tata kelola TI dapat diadopsi tidak hanya oleh PT RPN tetapi juga entitas lain di PTPN Group. Saran untuk penelitian mendatang terkait pertimbangan implementasi framework ITIL atau ISO/IEC 20000, perluasan cakupan penelitian, dan penyusunan roadmap implementasi untuk mencapai peningkatan kematangan TI yang terencana dan terukur.

The Ministry of SOEs provides direction for each SOE to improve Information Technology (IT) maturity, including at PT Perkebunan Nusantara III (Persero) (PTPN III). The main focus is the consistency and gap in IT Maturity Level values between entities in PTPN Group to support the implementation of Good Corporate Governance (GCG) and achieve organizational goals. This research uses the COBIT 2019 framework to evaluate IT maturity at PTPN Group with the aim of managing IT based on GCG principles. The evaluation was conducted by mapping the COBIT 2019 process domains, especially at PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) which has the lowest IT Maturity score. The evaluation process involves document analysis, interviews, and COBIT 2019 activities to determine the level of IT maturity. The evaluation results showed that seven process areas at PT RPN were at Level 0 (incomplete), and one process area (DSS05) was at Level 1 (initial). IT governance improvement recommendations are prepared according to COBIT 2019 guidelines, with the division of improvements to Level 2 and Level 3 for each process area. The conclusion of this research shows that there is a gap in the IT Maturity value at PTPN Group, especially at PT RPN. IT governance improvement recommendations can be adopted not only by PT RPN but also other entities in PTPN Group. Suggestions for future research include consideration of ITIL or ISO/IEC 20000 framework implementation, expansion of research scope, and preparation of an implementation roadmap to achieve planned and measurable IT maturity improvement."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>