Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 206552 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Ikasari
"[Minyak dan gas bumi (migas) merupakan sumber daya alam yang sangat strategis bagi Indonesia. Karena hingga saat ini sektor migas masih menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional, sumber penerimaan dan devisa negara, bahan bakar bagi industri, mendorong investasi, penyerapan tenaga kerja, pemenuhan energi domestik dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia serta sumber pengembangan ekonomi daerah. Oleh karena itu, pengelolaan data migas yang baik, akurat, lengkap dan aman akan membantu pemerintah dalam pengambilan keputusan dan kebijakan bidang migas. Karena keterbatasan sumber daya manusia, sarana, dan prasarana, hingga saat ini Pusdatin ESDM bekerja sama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan data migas. Namun dalam menjalin kerja sama tersebut, Pusdatin ESDM belum memiliki tata kelola keamanan infomasi yang dibutuhkan untuk mendukung keamanan data dan informasi migas.
Berdasarkan hal tersebut, jelas bahwa permasalahan di Pusdatin ESDM terkait keamanan informasi pada pengelolaan data migas adalah aspek kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi dan data migas belum didukung secara optimal. Sehingga perlu dikembangkan tata kelola keamanan informasi yang sesuai bagi Pusdatin ESDM untuk pengelolaan data migas yang dikelola pihak ketiga.
Penelitian ini membahas perancangan tata kelola keamanan informasi untuk pengelolaan data migas yang dikelola oleh pihak ketiga, dengan menggunakan standar keamanan informasi ISO/IEC 27001:2005. Melalui pendekatan penilaian risiko, dipilih sasaran pengendalian dan pengendalian ISO/IEC 27001:2005 yang sesuai untuk pengelolaan data migas. Berdasarkan sasaran pengendalian dan pengendalian terpilih, dikembangkan tata kelola keamanan informasi untuk pengelolaan data migas yang dikelola oleh pihak ketiga. Dalam hal pemetaan peran dan tanggung jawab keamanan informasi, digunakan konsep RACI pada kerangka kerja OMBOK (Outsourcing Management Body of Knowledge).
Hasil penelitian ini didapat rancangan tata kelola keamanan informasi yang sesuai bagi Pusdatin ESDM dalam melaksanakan pengelolaan data migas yang hingga saat ini bekerja sama dengan pihak ketiga.;Oil and gas is a natural resource that is very strategic for Indonesia. Nowadays, oil and gas sector remains one of the backbone of the national economy, source of revenue and foreign exchange, fuel for industry, encourage investment, employment, fulfillment of domestic energy and upgrading of human resources, as well as a source of regional economic development. Therefore, good, accurate, complete and safe data management will assist the government in making decisions and policies of oil and gas fields. Due to limited human resources, facilities, and infrastructure, Pusdatin ESDM (Data and Information Technology Center for Energy and Mineral Resource) cooperate with third parties in oil and gas data management. However, Pusdatin ESDM do not have any governance to make sure the security of oil and gas information.
It is clear that the information security problem in Pusdatin ESDM for oil and gas data management is the low concern of data confidentiality, integrity, and availability. So it is necessary to develop information security governance suitable for Pusdatin ESDM for oil and gas data management which are managed by third parties.
This study discusses the design of information security governance for oil and gas data management, managed by a third party, by using information security standards ISO/IEC 27001:2005. Through a risk assessment approach, control objectives and control of ISO/IEC 27001:2005 which related to the data management of oil and gas are selected. Based on control objectives and control selected, the information security governance for oil and gas data management that are managed by a third party, are developed and created. In the case of mapping the roles and responsibilities of information security, RACI concept of OMBOK (Outsourcing Management Body of Knowledge) framework is used.
The results of this study is an information security governance design suitable for Pusdatin ESDM in implementing oil and gas data management managed by third parties., Oil and gas is a natural resource that is very strategic for Indonesia. Nowadays, oil and gas sector remains one of the backbone of the national economy, source of revenue and foreign exchange, fuel for industry, encourage investment, employment, fulfillment of domestic energy and upgrading of human resources, as well as a source of regional economic development. Therefore, good, accurate, complete and safe data management will assist the government in making decisions and policies of oil and gas fields. Due to limited human resources, facilities, and infrastructure, Pusdatin ESDM (Data and Information Technology Center for Energy and Mineral Resource) cooperate with third parties in oil and gas data management. However, Pusdatin ESDM do not have any governance to make sure the security of oil and gas information.
It is clear that the information security problem in Pusdatin ESDM for oil and gas data management is the low concern of data confidentiality, integrity, and availability. So it is necessary to develop information security governance suitable for Pusdatin ESDM for oil and gas data management which are managed by third parties.
This study discusses the design of information security governance for oil and gas data management, managed by a third party, by using information security standards ISO/IEC 27001:2005. Through a risk assessment approach, control objectives and control of ISO/IEC 27001:2005 which related to the data management of oil and gas are selected. Based on control objectives and control selected, the information security governance for oil and gas data management that are managed by a third party, are developed and created. In the case of mapping the roles and responsibilities of information security, RACI concept of OMBOK (Outsourcing Management Body of Knowledge) framework is used.
The results of this study is an information security governance design suitable for Pusdatin ESDM in implementing oil and gas data management managed by third parties.]"
2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiarto
"ABSTRAK
Pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi dalam proses pemerintahan (e-government) akan meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan. Pesatnya perkembangan teknologi informasi diiringi dengan meningkatnya ancaman keamanan informasi. Isu keamanan informasi juga menjadi ancaman pada aspek ketersediaan, kerahasiaan, dan keutuhan informasi pada Data Center Polri.
Polri sebagai institusi penjaga keamanan negara Indonesia perlu mengedepankan keamanan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap implementasi keamanan informasi di Data Center Polri dengan mengacu kepada kerangka kerja SNI ISO/IEC 27001:2013 tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi. Penelitian ini melakukan evaluasi melalui tahapan-tahapan pada pendekatan penetapan (plan) kerangka kerja SNI ISO/IEC 27001:2013 dan menghasilkan sejumlah rekomendasi agar Data Center Polri memenuhi kriteria SNI ISO/IEC 27001:2013. Hasil evaluasi menyimpulkan bahwa Data Center Polri belum sepenuhnya patuh pada persyaratan SMKI SNI ISO/IEC 27001:2013 sehingga direkomendasikan untuk melakukan mitigasi dengan menerapkan 110 kendali berdasarkan SMKI SNI ISO/IEC 27001:2013.

ABSTRACT
The usage of information and communicatio technology in government process or also called e-government increases efficiency, effectivity, transparency, and accountability. Speed development of information technology also increasing threat in information security. The issue of information security also threatening avialability, confidentiality, and integrity of information in National Police Data Center.
As a government institution who guard the national security, Indonesian National Police need to prioritize the implementation of information security. The goal of this research is to evaluate information security implementation in Indonesian National Police Data Center based on SNI ISO/IEC 27001:2013 framework on Information Security Management System. The results of this research is a set of recommendation for National Police to make its Data Center comply to SNI ISO/IEC 27001:2013. The result of this research is Indonesian National Police Data Center has not fully complied to SNI ISO/IEC 27001:2013, therefore recommended to mitigate by implementing 110 control SNI ISO/IEC 27001:2013.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Frank Zinatra Poetiray
"Proses pengelolaan data dan informasi di Instansi XYZ memiliki ancaman risiko insiden keamanan informasi dan belum fokus terhadap aspek penanganan insiden keamanan informasi. Hal ini dikarenakan pemetaan ancaman, dampak dan potensi risiko insiden keamanan informasi yang ada di Instansi XYZ belum memadai dan belum tersedianya strategi dalam meningkatkan manajemen insiden keamanan informasi agar dapat membantu Instansi XYZ dalam menghadapi ancaman insiden keamanan informasi dan menjamin keamanan pelayanan data informasi instansi kepada masyarakat. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan pejabat dilingkungan Instansi XYZ dan hasil analisis risiko didapatkan jumlah total 271 risiko yang dimiliki Instansi XYZ, dengan jumlah risiko inheren  terdapat 4 risiko dengan level tinggi, 184 risiko dengan level sedang dan 79 risiko dengan level rendah. Dalam melakukan penyusunan rekomendasi, digunakan pendekatan kesesuaian dari insiden manajemen keamanan informasi menurut SNI ISO/IEC 27035 dengan proses bisnis. Penelitian menghasilkan bahan evaluasi dan rekomendasi dalam aspek kerangka kerja yang digunakan bagi peningkatan kinerja Instansi XYZ dalam penanganan ancaman insiden keamanan informasi.

The process of managing data and information at the XYZ Agency has a risk of information security incidents and has not focused on aspects of handling information security incidents. This is due to the inadequate mapping of threats, impacts and potential risks of information security incidents at the XYZ Agency and the unavailability of strategies to improve information security incident management so that they can assist XYZ Agencies in dealing with the threat of information security incidents and guarantee the security of agency information data services to the public. Data collection was carried out through interviews with officials within the XYZ Agency and the results of the risk analysis obtained a total of 271 risks owned by the XYZ Agency, with the total inherent risk being 4 risks with a high level, 184 risks with a moderate level and 79 risks with a low level. In preparing the recommendations, the conformity approach of information security incident management according to SNI ISO/IEC 27035 with business processes is used. The research produced evaluation materials and recommendations in terms of the framework used to improve the performance of the XYZ Agency in handling information security incident threats."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Sulistyowati
"Tren digitalisasi yang semakin meningkat pada situasi pandemi Covid-19 saat ini telah mempengaruhi gaya hidup masyarakat baik individu maupun organisasi dan mengubah perilaku konvensional menjadi digital. Era digital menawarkan berbagai kemudahan, namun disisi lain terdapat tantangan berupa ancaman siber yang mempengaruhi keamanan siber suatu negara. Dalam rangka meningkatkan keamanan siber secara lebih efektif dan efisien pada salah satu Instansi Pemerintah di Indonesia, Pusat Data dan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) yang merupakan salah satu unsur pendukung di Badan XYZ menjadi obyek penelitian dalam rencana implementasi pengukuran kematangan keamanan siber. Berdasarkan kondisi saat ini, dapat diketahui bahwa implementasi pengelolaan keamanan TIK belum diterapkan secara optimal. Mengacu hal tersebut, maka dibutuhkan kerangka kerja keamanan secara komprehensif yang akan membantu dalam pengelolaan TIK secara lebih aman dalam mengantisipasi adanya ancaman siber yang semakin meningkat. Dalam penelitian ini, akan melakukan perancangan kerangka kerja kematangan keamanan siber dengan melakukan integrasi berdasarkan kerangka kerja, standar NIST CSF, ISO 27002 dan COBIT 2019. Hasil dari penelitian ini diantaranya: Kerangka kerja (framework) kematangan keamanan siber yang dihasilkan terdiri dari 201 aktivitas yang dapat diimplementasikan oleh organisasi, dan terbagi dalam 38 kategori pada framework kematangan keamanan siber. Selain itu, distribusi aktivitas dalam framework terdiri dari 21.56% berasal dari NIST CSF Model, 14.59% berasal dari ISO 27002, dan 63.85% berasal dari COBIT 2019 Model. Melalui konsep kerangka kerja kematangan keamanan siber yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi masukan dalam penyusunan instrumen tingkat kematangan keamanan siber dan sandi secara organisasi.

The increasing trend of digitization in the current Covid-19 pandemic situation has affected the lifestyles of both individuals and organizations and changed conventional behavior to digital. The digital era offers various conveniences, but on the other hand, there are challenges in the form of cyber threats that affect the cybersecurity of a country. To improve cybersecurity more effectively and efficiently at one of the Government Agencies in Indonesia, the Center for Data and Information and Communication Technology (ICT), one of the XYZ Agency’s supporting elements, is the research object in implementing cybersecurity maturity. Based on current conditions, it can be seen that the implementation of ICT security management has not been implemented optimally. A comprehensive security framework is needed that will assist in managing ICT more securely in anticipating the increasing cyber threats. This research/ will design a cybersecurity maturity framework by integrating based on the framework, the NIST CSF standard, ISO 27002, and COBIT 2019. The results of this study include: The resulting cybersecurity maturity framework consists of 201 activities that can be implemented by the organization/ and is divided into 38 categories in the cybersecurity maturity framework. In addition, the distribution of activities in the frameworks consists of 21.56% derived from the NIST CSF Model, 14.59% comes from ISO 27002, and 63.85% comes from the COBIT 2019 Model. Through the concept of cybersecurity maturity framework produced, it is hoped that it becomes an input for preparing an organizational cybersecurity maturity level instrument."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail Yusry
"Ancaman terhadap keamanan informasi menjadi hal yang sering dijumpai saat ini baik di lingkup individu maupun organisasi. Beberapa jenis ancaman tersebut berasal dari serangan virus, malware, web defacement dan phising. Untuk mengantisipasi dan merespon serangan tersebut, lembaga XYZ membentuk tim insiden respon atau yang dikenal sebagai CSIRT ( Computer and Security Incident Response Team). Penanganan insiden keamanan informasi merupakan aspek kritis dalam memastikan integritas dan kelangsungan operasional suatu organisasi. Berdasarkan catatan, insiden keamanan informasi masih sering terjadi hingga saat ini di lingkungan organisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap pendekatan yang diambil oleh organisasi dalam menangani insiden keamanan informasi dengan area fokus pada efektivitas langkah-langkah yang dilakukan. Kerangka kerja yang digunakan adalah ISO/IEC 27035:2016, terdapat 69 klausul dilakukan untuk mengevaluasi penanganan insiden dan 62 klausul untuk diterapkan untuk perencanaan kebijakan penanganan insiden. Hasil asesmen pada lembaga XYZ menggunakan ISO/IEC 27035 mengenai manajemen insiden keamanan informasi didapatkan bahwa organisasi telah menerapkan sejumlah 53% dari 69 klausul yang diterapkan.

Threats to information security are something that is often encountered today, both in individuals and organizations. Several types of threats come from virus attacks, malware, web defacement and phishing. To anticipate and respond to these attacks, XYZ Institution formed an incident response team or known as CSIRT (Computer and Security Incident Response Team). Handling information security incidents is a critical aspect to ensuring the integrity and operational continuity of an organization. Based on records, information security incidents still frequently occur today in organizational environments.
This research aims to conduct an analysis of the approaches taken by organizations in handling information security incidents with a focus area on the effectiveness of the steps taken. The framework used is ISO/IEC 27035:2016, there are 69 clauses to evaluate incident handling and 62 clauses to be applied for planning incident handling policies. The results of an assessment at XYZ institution using ISO/IEC 27035 regarding information security incident management found that the organization had implemented 53% of the 69 clauses implemented.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Muhamad Rasyid
"Keberadaan teknologi informasi telah memberikan berbagai kemudahan dan peluang melakukan bisnis secara online, salah satunya adalah industri Software as a Service (SaaS). PT Mitra Cerdas Nusantara (MCN) merupakan salah satu startup yang berfokus pada bisnis SaaS sebagai penyedia solusi integrated school management system bernama Ziad Smart. IT memiliki peran yang vital pada kegiatan operasional Ziad Smart. PT MCN sadar akan hal tersebut dan menerapkan zero security incident pada Ziad Smart. Namun pada kenyataannya, Ziad Smart masih mengalami insiden keamanan karena terdapat celah pada sistem yang mengakibatkan kerugian bagi PT MCN. Hal tersebut menandakan perlunya manajemen risiko keamanan informasi bagi aplikasi Ziad Smart. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh rancangan manajemen risiko keamanan informasi aplikasi Ziad Smart. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan tinjauan pustaka. SNI ISO/IEC 27005:2022 digunakan sebagai kerangka dasar perancangan manajemen risiko keamanan informasi, sementara rekomendasi perlakuan risiko menggunakan SNI ISO/IEC 27002:2022. Hasil dari penelitian ini adalah rancangan manajemen risiko keamanan informasi aplikasi Ziad Smart milik PT MCN. Penelitian ini menghasilkan 43 skenario risiko, yaitu: 10 risiko Tinggi, 21 risiko Sedang, dan 12 risiko Rendah. Penelitian ini mengusulkan 13 rekomendasi perlakuan untuk meningkatkan keamanan informasi dari aplikasi Ziad Smart.

Information technology presence has created several advantages and opportunities for conducting business online, one of which is the Software as a Service (SaaS) market. PT Mitra Cerdas Nusantara (MCN) is a SaaS-focused startup that provides integrated school management system solution namely Ziad Smart. Ziad Smart relies heavily on information technology for its operations. PT MCN is aware of this and has implemented a zero-security incident policy at Ziad Smart. However, Ziad Smart still experiencing security incidents because of a system flaw that causes loss for PT MCN. This highlights the necessity for information security risk management in the Ziad Smart application. The goal of this research is to provide a design for managing information security risks for the Ziad Smart application. This research employs qualitative approaches, with data collected through interviews, observations, and literature reviews. SNI ISO/IEC 27005:2022 serves as the foundation for establishing information security risk management, while risk treatment guidelines are based on SNI ISO/IEC 27002:2022. This investigation resulted in the formulation of an information security risk management strategy for PT MCN's Ziad Smart application. This study revealed 43 risk scenarios, including 10 high risks, 21 medium risks, and 12 low risks. This research presents 13 control measures to improve the information security of the Ziad Smart application."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Ramdhani Eryanto
"PT. Z adalah organisasi yang bergerak di bidang asuransi kecelakaan lalu lintas, pemanfaatan TI bagi PT. Z adalah untuk mempercepat proses bisnis dan meningkatkan kualitasi penyediaan pelayanan, PT. Z dalam pengelolaan TI harus dapat mengantisipasi risiko yang ada. Pengelolaan terhadap manajemen risiko yang baik bagi PT. Z adalah termasuk kedalam penerapan GCG, untuk BUMN GCG berpedoman kepada Permen BUMN No. PER-02/MBU/2013 yang di rekomendasikan untuk di ikuti oleh semua BUMN, pada GCG PER-02/MBU/2013 salah satu deliverable nya adalah mengenai kebijakan pengelolaan manajemen risiko yang dapat menghasilkan prosedur kerangka kerja pengelolaan risiko TI, selain itu PT. Z memang ingin mengadopsi standar keamanan TI.
Dalam penelitian ini, dipilih aplikasi utama dari PT. Z untuk dilakukan perancangan manajemen risiko yang sesuai, aplikasi pelayanan adalah salah satu aplikasi utaman bagi PT. Z dalam menjalankan bisnis nya. Rancangan manajemen risiko pada aplikasi ini memakai framework ISO27005 seperti penentuan konteks, kriteria dasar pengelolaan risiko, penentuan ruang lingkup, penilaian risiko, penanganan dan penerimaan risiko itu sendiri, aset utama dan aset pendukung pada aplikasi ini semua dilakukan penilaian risiko nya dan untuk menghitung nilai risiko menggunakan NIST SP 800-30, pada tahap penanganan risiko mengaplikasikan kontrol - kontrol yang ada pada ISO 27002.
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat 13 risiko yang akan diterima dan 48 risiko yang akan dilakukan pengurangan dengan mengaplikasikan kontrol yang di rekomendasikan berdasarkan kepada ISO 27002.

PT. Z is an organization which run their business for accident insurance, IT Utilization for PT. Z is to accelerate the business processes and to improve the quality of service for their customers. A proper way to managed the risk management for PT. Z is including at implementation of Good Corporate Governance (GCG), GCG at PT. Z is guided by PERMEN BUMN No. PER-02/MBU/2013 which recommended to follow and comply by all of government companies. In PER-02/MBU/2013 one of its deliverable is about the policy of risk management that can give the result of framework IT risk management, in addition PT. Z want to adopt IT security standards.
In this study, has been choosen the main application of PT. Z to do risk management plan and design that appropriate and suitable for PT. Z, one of the key application that they had is “aplikasi pelayanan” to support their main business. Risk management plan and design for this application is using ISO27005 framework for determining the risk context, risk criteria, determining the scope, risk identification, risk estimation, risk evaluation, risk treatment and risk acceptance. Risk estimation using NIST SP 800-30 framework and for risk evaluation using control from ISO27002.
Concluding from this research is that is 13 risks that will accept and 48 risks that want to do a reduction by applied control that recommended by ISO 27002.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dayyan Fatih
"PT XYZ merupakan salah satu Badan Usaha Milik Pemerintah (BUMN) Republik Indonesia yang bergerak pada bidang agribisnis. PT XYZ sudah memiliki sistem manajemen keamanan informasi (SMKI), namun masih ditemukan beberapa kendala seperti atensi personil terhadap keamanan informasi yang rendah, kebutuhan untuk tetap patuh dengan peraturan pemerintah, hingga kendala teknis yang muncul, sehingga PT XYZ ingin meningkatkan kapabilitas terkait keamanan informasi yang mereka miliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi terkini dari SMKI yang ada pada PT XYZ dan memberikan rekomendasi peningkatan SMKI. Penelitian ini menggunakan kontrol keamanan informasi berdasarkan standar ISO/IEC 27001:2022 untuk mendapatkan gap kondisi keamanan informasi, dan kemudian melakukan penilaian risiko yang memakai data hasil gap yaitu kontrol keamanan informasi yang terpilih. Setelah itu dilakukan rekomendasi yang disusun berdasarkan standar ISO/IEC 27002:2022. Temuan dari penelitian ini adalah ditemukannya 22 aktivitas kontrol ISO/IEC 27001:2022 yang hasil nilainya belum maksimal. 22 kontrol ini kemudian dibagi menjadi 3 kategori rekomendasi berdasarkan urgensi peningkatan yang sesuai dari hasil penilaian risiko.

PT XYZ is one of the government-owned enterprises of the Republic of Indonesia that engaged in agribusiness. PT XYZ already has an information security management system (ISMS), but there are still several obstacles that are found, such as low personnel attention to information security, the need to remain compliant with government regulations, to technical constraints that arise, so PT XYZ wants to improve its information security-related capabilities. This study aims to determine the current condition of the existing ISMS at PT XYZ and provide recommendations for improving the ISMS. This research uses information security controls based on the ISO/IEC 27001: 2022 standard to get the information security condition gap, and then conduct a risk assessment using the gap result data, namely the selected information security controls. After that, recommendations were made based on the ISO / IEC 27002: 2022 standard. The findings of this study were the discovery of 22 ISO/IEC 27001:2022 control activities whose value results were not maximised. These 22 controls are then divided into 3 categories of recommendations based on the urgency, from the results of the risk assessment."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Lutfi Ismail
"Hingga tahun 2022, bauran energi listrik terbarukan seperti geothermal hanya mencapai 2280 MW dari target pemerintah Indonesia 7200 MW, sebagaimana tercantum pada Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Hasil kajian World Bank menyatakan bahwa implementasi teknologi informasi dan komunikasi sangat diperlukan dalam mempercepat eksplorasi energi ini. Selain itu, kondisi pandemi COVID-19 juga mendesak perusahaan eksplorasi geothermal seperti PT XYZ untuk mempercepat proses transformasi digital untuk meningkatkan kualitas koordinasi,  pengambilan, integrasi, dan pengelolaan data di lapangan. Akan tetapi, penggunaan dan penyimpanan data digital yang sangat dinamis memunculkan masalah kerentanan terhadap data. Sehingga hal tersebut menjadi pendorong untuk dilakukannya penilaian risiko keamanan informasi di perusahaan ini. Penilaian risiko keamanan informasi juga merupakan langkah awal dalam penyusunan sistem manajemen keamanan informasi. Penilaian risiko keamanan informasi dilakukan dengan menggunakan kerangka kerja ISO/IEC 27005 dengan menggunakan domain dan objektif yang terdapat pada ISO/IEC 27001. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya 26 risiko kemanan inforasi pada sistem informasi kepegawaian PT XYZ. 16 risiko tinggi dan sedang direkomendasikan untuk dimitigasi dengan menerapkan kontrol yang diharapkan dapat mengurangi dampak dan kemungkinan dari risiko tersebut. Sepuluh risiko rendah diterima dengan tetap menerapkan kontrol yang sesuai dengan ISO 27002.

Until 2022, geothermal energy only reaches total capacity 2280 MW behind the target of national total renewable energy mix 7200 MW that stated in the General National Energy Plan. Recent study from World Bank stated that implementation of information and communication technology is crucial in accelerating geothermal energy exploration. In addition, the COVID-19 pandemic also has drived many geothermal exploration companies such as PT XYZ to accelerate their digital transformation to improve coordination, data acquisition, data integration, and data management at the exploration site. However, the rapid flow of digital data raises several issues related to information security. This study aims to establish information securiy risk assessment as the first step in developing information security management system. This assessment is prepared using ISO/IEC 27005 framework with domains and objectives from ISO/IEC 27001. The results show that there are 26 information security risks in the PT XYZ human resource information system. 16 high and moderate unacceptable risks are recommended to be mitigated by implementing controls to reduce the impact and likelihood of these risks. Ten low risks are accepted while maintaining controls according to ISO 27002."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Baehaki
"Terdapat beberapa jenis pendekatan manajemen risiko keamanan informasi sebagai panduan dalam menerapkan program risiko keamanan. Setiap pendekatan mempunyai tujuan dan metodologi yang berbeda tergantung pada kebutuhan dan selera organisasi yang melakukannya. Jika suatu organisasi memiliki personel yang kompeten untuk mengimplementasikan manajemen risiko keamanan informasi, maka akan mudah untuk melakukannya. Namun, itu akan menjadi tantangan bagi organisasi yang tidak memiliki personil yang kompeten. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang kerangka kerja manajemen risiko keamanan informasi yang sederhana namun memenuhi prinsip-prinsip manajemen risiko keamanan informasi. Desain didasarkan pada integrasi empat pendekatan manajemen risiko keamanan informasi yang berbeda. ISO 27005 mewakili standar, Risk Management Framework (RMF) oleh NIST mewakili pedoman, OCTAVE Allegro mewakili metodologi, dan COBIT mewakili kerangka kerja. Integrasi tersebut dipenuhi dengan melakukan analisis komparatif dengan menyortir dan menggabungkan berdasarkan proses aktivitas manajemen risiko keamanan informasi. Penyortiran diterapkan untuk mendapatkan desain model sederhana, dan penggabungan digunakan untuk mendapatkan desain model lengkap. Desain model sederhana terdiri dari proses identifikasi, pengukuran, administrasi dan pemantauan. Proses identifikasi terdiri dari identifikasi konteks dan komponen risiko. Proses pengukuran meliputi pengukuran faktor risiko dan risiko. Proses administrasi menghasilkan rencana penanganan risiko dan pengambilan keputusan. Proses pemantauan dengan objek perubahan dan pertukaran informasi. Untuk memvalidasi hasil perancangan desain model sederhana, dilakukan studi penerapan awal dalam bentuk simulasi penerapan di Pusdiklat Badan XYZ. Hasil studi penerapan awal ini adalah mayoritas responden baik online maupun offline menyatakan bahwa desain sederhana namun memenuhi prinsip manajemen risiko keamanan informasi dibuktikan dengan seluruh indikator evaluasi penerapan desain bernilai di atas passing grade 50%.

There are several types of information security risk management (ISRM) methods as guidance in implementing a security risk program. Each method carried different goals and methodologies depending on the needs and tastes of the organization that carried it out. If an organization has personnel who are competent to implement ISRM, it will be easy to do so. However, it will be challenging for an organization that lacks skilled personnel. The purpose of this study is to design a framework for ISRM that is simple but meets the principles of ISRM. The design is based on the integration of four different ISRM methods. ISO 27005 represents the standard, RMF by NIST represents guidelines, OCTAVE represents methodology, and COBIT represents framework. The integration is fulfilled by conducting a comparative analysis by sorting and merging based on the activity processes of ISRM. The result of this study is two designs of ISRM, namely full design and simple design. Sorting is applied to get a simple design, and merging is used to get a full design. The simple model design consists of the process of identification, measurement, administration and monitoring. The identification process consists of identifying the context and components of risk. The measurement process includes the measurement of risk and risk factors. The administrative process produces a plan for risk management and decision making. The process of monitoring with objects of change and information exchange. To validate the results of the design of a simple model, a preliminary implementation study was carried out in the form of a simulation application at the XYZ Agency Training Center. The results of this preliminary implementation study are that the majority of respondents both online and offline stated that the design was simple but met the principles of information security risk management, evidenced by all the indicators of the evaluation values above 50% passing grade."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>