Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76912 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tita Miasari
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Analisis Situasi
Majalah Rolling Stone Indonesia merupakan salah satu majalah musik di Indonesia yang mampu bertahan selama 10 tahun (terhitung 2005-2015) Kurang efektifnya komunikasi dua arah bagi Rolling Stone Indonesia dengan publiknya terutama bagi pelanggan baik itu melalui offline ataupun online Banyak bermunculan kompetitor majalah yang juga membuat berbagai macam bentuk promosi menarik untuk majalahnya baik secara online dan offline, misalnya dengan membuat festival musik, konser ataupun kampanye. Serta pengadaan berbagai media baru yang atraktif, seperti website dan sosial media yang membuat popularitas dan citra mereka terus meningkat.
Tujuan
Menjadikan majalah Rolling Stone Indonesia sebagai media musik dengan citra yang unggul dan membangun awareness masyarakat Indonesia terhadap majalah Rolling Stone Indonesia sebagai sumber segala informasi terpercaya mengenai industri musik di Indonesia.
Strategi
Membangun awareness akan adanya perbaikan media komunikasi dua arah melalui program komunikasi bertema ?Music for Life?, yang menekankan pada musik sebagai sumber kehidupan dan harapan bagi Indonesia. Berfokus pada Rolling Stone Indonesia dengan pelanggan. Membuat aktivitas dan pesan kunci program yang konsisten membahas mengenai industri musik Indonesia dalam ?Music for Life?. Menigkatkan pemanfaatan berbagai media dengan berfokus kepada media digital sebagai saluran utama komunikasi, seperti website kampanye dan social media.
Khalayak Sasaran
Pelanggan
Mereka yang telah berlangganan ataupun membeli majalah Rolling Stone Indonesia secara berkala, serta membaca majalah Rolling Stone Indonesia. Laki-laki usia 20-30 tahun, SES B+ - A+, berdomisili di kota-kota besar di Indonesia.
Masyarakat umum
Merupakan masyarakat Indonesia yang sesuai target pasar majalah Rolling Stone Indonesia, yaitu mulai usia 18 hingga 40 tahun, SES B+ - A+, berdomisili di kota-kota besar di Indonesia, baik laki-laki maupun perempuan, terutama para penggemar musik.
Pesan Kunci
Rolling Stone Indonesia memberikan segala informasi terbaru dan eksklusif mengenai industri musik di Indonesia.
Program
Memperbaiki media online yaitu akun jejaring sosial dan email sebagai media dua arah antara Rolling Stone Indonesia dengan publik, Memperbaharui konten pada website serta membuat newsletter khusus bagi pelanggan melalui direct mail Memanfaatkan jaringan relasi, antara majalah Rolling Stone Indonesia dengan para musisi Indonesia dari berbagai aliran musik untuk berpartisipasi juga berperan sebagai buzzer dari kampanye Music for Life Mengusahakan adanya kerjasama dengan media lain terkait publikasi seluruh kegiatan kampanye Music for Life, yaitu radio Menjadikan perayaan ulang tahun ke-10 Rolling Stone Indonesia sebagai pengenalan kampanye Music for Life kepada publik serta ajang pemberian penghargaan kepada para pekerja di industri musik dalam Editor?s Choice Award Mengefektifkan kembali Release Party dan Rock Market sebagai media promosi majalah Rolling Stone Indonesia Mengefektifkan kembali Rolling Stone goes to School & Campus sebagai pemberian edukasi serta media promosi majalah Rolling Stone Indonesia ke generasi muda (Calon target pasar dari Majalah Rolling Stone Indonesia) Mengaktifkan kembali channel Youtube Rolling Stone Indonesia dengan membuat kegiatan Jamming with Rolling Stone Indonesia, berupa video series dari penampilan singkat musisi Indonesia Menjadikan perayaan pesta akhir tahun Rolling Stone Indonesia sebagai penutupan dari kampanye Music for Life kepada publik.
Jadwal
Januari - Desember 2015
Anggaran
Total anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan rangkaian kegiatan kampanye Music for Life adalah Rp 1.286.680.000,-
Evaluasi
Metode evaluasi yang digunakan adalah metode input, output dan outcome.
Input : evaluasi terhadap segala proses yang berlangsung dalam pra pelaksanaan kegiatan kampanye Music for Life
Output : evaluasi terhadap sesuatu yang nyata sebagai hasil dari berbagai kegiatan dalam rangkaian kampanye Music for Life.
Outcome : pengukuran dampak dan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan kampanye Music for Life.
EXECUTIVE SUMMARY
Situation Analysis
Rolling Stone Magazine Indonesia is one of the magazine focuses in Indonesia's music industry that is capable to survive for 10 years (2005-2015). Rolling Stone Indonesia has a lack of communication effectiveness especially to its customer?through offline and online contacts. The emerging of competitors who offer various kinds of promotions for their magazines through online and offline, for example by making music festivals, concerts, or campaigns. Also the emerging of various attractive new media, like website and social media making their popularity and image constantly rising.
Goal
To make Rolling Stone Indonesia Magazine as a supreme media for music industry with excellent image and to develop Indonesian citizens? awareness that Rolling Stone Magazine Indonesia is a trusted source for music industry in Indonesia.
Strategy
Building awareness regarding the improvement of two ways communication through communication program themed ?Music for Life? in which emphasize music as the source of life and hope for Indonesia. Especially focusing on relationship between Rolling Stone Indonesia and customers; generally focusing on relationship between Rolling Stone Indonesia and Indonesia citizen. Conducting activities and creating key messages for programs that consistently discuss about Indonesia music industry in ?Music for Life? Executing media relations efforts focusing on digital media as the main communication channel, such as website campaign and social media.
Target Audience
General public
Indonesian citizen who fits Rolling Stone Indonesia prospective costumer target, which is people aged 18 ? 25 years , SES B+ - A+, living in big cities in Indonesia, male or female, especially music fans.
Customers
Those who subscribe or buy and read Rolling Stone Indonesia gradually. Male at the age of 20-30 years old, SES B+ - A, domiciled in Indonesia?s big cities.
Key Messages
Rolling Stone Indonesia Magazine is the top music magazine in Indonesia which provides exclusive and most updated information regarding Indonesia music industry.
Programs
Improving online media, namely social networking accounts and email as the two ways communication tools between Rolling Stone Indonesia and its public. Renewing website content as well as producing special newsletter for customers through direct mail. Utilizing network relations between Rolling Stone Magazine Indonesia and Indonesian Musicians from various music genres to also participate and take part as a buzzer for Music for Life campaign. Putting effort on cooperation with other media regarding campaign publicity of Music for Life, especially radio. Making Rolling Stone Indonesia's 10th year anniversary celebration as the introduction for Music for Life campaign to general public followed by conducting Editor?s Choice Awards for the employees in music industry. Reviving Release Party and Rock Market as promoting media for Rolling Stone Magazine Indonesia. Bringing back Rolling Stone goes to School & Campus as a channel to educate as well as to promote Rolling Stone Magazine Indonesia to young generation. (Future target market of Rolling Stone Magazine Indonesia). Reactivating Youtube channel Rolling Stone Indonesia by implementing Jamming session with Rolling Stone Indonesia, in the form of series of short performances from Indonesian Musicians. Making Rolling Stone Indonesia?s end of year celebration as the closing of the campaign Music for Life to the public.
Schedule
January - December 2015
Budget
Total budget required for the implementation of overall ?Music for Life? campaign activities is Rp 1.266.680.000,-
Evaluation
The evaluation method that is used in this program is input, output, and outcome method.
Input : an evaluation towards all process that take place in the implementation of activities
Output : an evaluation towards tangible things as a result of activities
Outcome : impact measurement and evaluation of the activities implementation"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabhila Syahroel
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5173
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syavira Retty Radiyanti
"Skripsi ini meneliti tentang jenis-jenis metafora yang biasa digunakan untuk artikel
musik majalah Rolling Stone Jerman edisi 227 bulan September 2013. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis metafora ditinjau dari segi semantik
dan menunjukkan fungsi pembentukan metafora yang digunakan dalam artikel
tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
dengan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis metafora yang
sering digunakan dalam artikel musik majalah Rolling Stone Jerman adalah metafora
kreatif dan terdapat banyak personifikasi. Fungsi metafora yang terlihat jelas adalah
untuk menggambarkan berbagai situasi dan menjelaskan suatu hal.

This Thesis analyzes the varieties of metaphor, which are frequently used in the one
of the music article in the Rolling Stone magazine Germany, edition of 227 on
September 2013. The aim of this research is to describe the varieties of metaphor in
the chosen music article observed from the semantic aspects and to show what those
metaphors function as. This is a library-based research and is qualitative. The result
of this research shows that creative metaphor and personification are frequently used
in the music article in the Rolling Stone magazine Germany. The functions of
metaphor are obviously to explain and describe something and situations."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Rahadiani Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana media, yang dalam hal ini adalah sampul majalah Rolling Stone menggambarkan wanita yang berada dalam kultur Rock lsquo;n rsquo; Roll dengan karakteristik yang kuat, membangkang, namun menggoda. Penelitian ini menunjukkan penggambaran elemen-elemen maskulin dengan menjelaskan bagaimana elemen-elemen tersebut ditunjukkan dalam gambar sampul dan bagaimana tiap komponen dalam gambar tersebut terkait antara satu dan lainnya. Pada penelitian ini, terdapat tiga artis wanita yang menjadi korpus pemelitian; Lorde, Megan Fox, dan Katy Perry. Alasan penulis memilih ketiga artis tersebut ialah agar dapat mengontras penggambaran yang berbeda dari tiga wanita dengan pekerjaan dan latar belakang sebagai artis. Metode yang digunakan untuk penelitian adalah dengan menginterpretasi artis-artis wanita pada gambar sampul dan meneliti bagaimana judul, keterangan gambar, dan visualisasinya mendukung representasi mereka. Analisis data menggunakan Analisa Wacana Kritis yaitu Semiologi dalam metodologi visual oleh Gillian Rose 2005 . Penelitian ini menyatakan bahwa representasinya dicirikan dari pose, dandanan, judul, dan atribut yang mendukung penampilan mereka. Meskipun ketiga artis tersebut digambarkan dengan cara yang berbeda, namun mereka memiliki citra yang kuat dan karakteristik yang membangkang dengan cara yang tetap menggoda.

The aim of this research is to reveal how media, which in this case are Rolling Stone magazine covers, represent female in Rock bdquo n Roll culture as, strong, rebellious yet seductive. This research shows the representation of masculine elements by explaining how the elements are represented in the frame and how each component in the frame is linked to each other. The research has three female artists on the covers as the corpora Lorde, Megan Fox, and Katy Perry. The reason why the author chose the three females artists is in order to contrast the depiction of the three different women with different occupations and backgrounds as artists. The methods of analyzing the pictures are by interpreting the female artist in the covers and seeing how the headline, caption, and its visualization support the representation of the female artist. The data were analyzed by using Critical Discourse Analysis, which is semiology in visual methodologies by Gillian Rose 2005 . The research reveals that the representations are characterized by the three female artists pose, their make ups, the titles, and the attributes that support their appearances. Though the three female artists are depicted in different ways, they still possess the portrayal of strong and rebellious elements in seductive way.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Miranda
"[ABSTRAK
RINGKASAN EKSEKUTIF
Pernyataan Masalah
Minimnya pengetahuan masyarakat perkotaan terhadap transformasi dan revitalisasi bisnis yang telah dilakukan Pos Indonesia sejak tahun 2009.
Tujuan
Meningkatkan awareness dan pengetahuan masyarakat terhadap transformasi dan revitalisasi bisnis yang telah dilakukan Pos Indonesia.
Sasaran
Peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai perkembangan produk sebesar 50%
Peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai peningkatan kualitas pelayanan sebesar 50%
Peningakatan pengetahuan masyarakat mengenai identitas Pos Indonesia sebagai The Network Company sebesar 100%.
Strategi
Strategi pesan:
Informasi mengenai transformasi Pos Indonesia;
identitas baru Pos Indonesia sebagai The Network Company;
memiliki varian produk berbasis digital untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perkotaan.
Strategi saluran:
Media online untuk menciptakan efek word of mouth;
liputan media masa merupakan strategi publisitas paling murah dan efektif;
Strategi implementasi:
Dimulai bertepatan pada hari ulang tahun Pos Indonesia yang ke-269;
memanfaatkan sesuatu yang sederhana untuk menjadi pusat perhatian banyak orang; menggunakan objek ikonik Pos Indonesia;
memanfaatkan kekuatan visual; third party endorsement; kekuatan public engagement; special event yang akan diselenggarakan pada Hari Pos Sedunia.
Khalayak Sasaran
Masyarakat Jakarta rentang usia 15-40 tahun dan memiliki aktivitas dominan di luar rumah
Media massa
Pelaku pasar e-commerce
Pesan Kunci
Pos Indonesia telah bertransformasi dan kini telah siap memenuhi kebutuhan masyarakat perkotaan akan jasa pengiriman, seperti logistik, e-commerce (Plasapos.com), dan layanan keuangan (Pospay) yang kesemuanya memanfaatkan jaringan online di seluruh Indonesia.
Masyarakat: Melalui program kampanye ini, PT Pos Indonesia membuktikan bahwa kini ia telah memfokuskan diri dalam pelayanan terhadap masyarakat perkotaan yang memiliki mobilitas tinggi.
Media Massa: PT Pos Indonesia kini telah memiliki wajah baru yang lebih segar dan modern dengan peningkatan kualitas pelayanan dan perkembangan produk digital melalui identitas barunya The Network Company.
Pelaku Pasar E-Commerce: PT Pos Indonesia kini telah memiliki berbagai varian produk pelayanan berbasis digital berkualitas tinggi yang dapat memudahkan para pengusaha e-commerce dalam memenuhi permintaan pasar.
Program
Robo Pos in Town
Kompetisi Komik Foto Meme
Third Party Endorsement (media sosial)
Event ?The Transformation of Robo Pos Indonesia?
Publikasi online
Media briefing
Pre-conditioning release
Jadwal
Juni Oktober 2015
Anggaran
Total anggaran: Rp 2.170.100.000,00
Evaluasi
Evaluasi tahap input, output, oucome, serta proyeksi program.

ABSTRACT
EXECUTIVE SUMMARY
Problem Statement
The lack of knowledge of the urban communities about the business transformation and revitalization of Pos Indonesia since 2009.
Goal
To raise public awareness and public knowledge towards business transformation and revitalization of Pos Indonesia
Objectives
Increasing public knowledge about the development of products by 50%
Increasing public knowledge about enhancement of the quality of service by 50%
Increasing public knowledge about the latest identity of Pos Indonesia, that is ?The Network Company, by 100%
Strategy
Message Strategies:
Information about the transformation of Pos Indonesia;
the new identity of Pos Indonesia as "The Network Company";
they have variants of digital-based products to meet the needs of urban communities.
Channel Strategies:
Online media to create the effect of word-of-mouth;
media coverage is the most inexpensive and effective publicity strategy;
Implementation Strategies:
The program will be started on the 269th Pos Indonesia anniversary;
take advantage of something simple to become the center of attention of many people; using iconic objects of Pos Indonesia; harness the power of the visual;
third party endorsement; public engagement power; special event to be held on The World Post Day.
Target Audience
Jakarta community with range of the age of 15-40 y.o., have outdoor activities as the dominant
The mass media
The market of e-commerce
Key Messages
Pos Indonesia has been transformed and is now ready to meet the needs of urban communities for shipping services, such as logistics, e-commerce (Plasapos.com), and financial services (Pospay), all of which utilize an online network throughout Indonesia.
Community: Through this campaign, PT Pos Indonesia proves that they are focusing on service to the urban communities who have high mobility.
Mass Media: PT Pos Indonesia now has a new, more fresh and modern, appearance with improvement of the quality of service and the development of digital products through their new identity as "The Network Company".
E-Commerce Market Participants: PT Pos Indonesia now has various products of high quality digital-based services that can facilitate e-commerce entrepreneurs to meet the market demand.
Programs
"Robo Pos in Town"
Meme Photo Comic Competition
Third Party Endorsement (social media)
Event "The Transformation of Robo Pos Indonesia"
Online publication
Media briefing
Pre-conditioning Release
Schedule
June October 2015
Budget
Total budget required:
Rp 2.170.100.000,00
Evaluation
The inputs, outputs, outcomes evaluation method, and also program projection, EXECUTIVE SUMMARY
Problem Statement
The lack of knowledge of the urban communities about the business transformation and revitalization of Pos Indonesia since 2009.
Goal
To raise public awareness and public knowledge towards business transformation and revitalization of Pos Indonesia
Objectives
Increasing public knowledge about the development of products by 50%
Increasing public knowledge about enhancement of the quality of service by 50%
Increasing public knowledge about the latest identity of Pos Indonesia, that is “The Network Company, by 100%
Strategy
Message Strategies:
Information about the transformation of Pos Indonesia;
the new identity of Pos Indonesia as "The Network Company";
they have variants of digital-based products to meet the needs of urban communities.
Channel Strategies:
Online media to create the effect of word-of-mouth;
media coverage is the most inexpensive and effective publicity strategy;
Implementation Strategies:
The program will be started on the 269th Pos Indonesia anniversary;
take advantage of something simple to become the center of attention of many people;
using iconic objects of Pos Indonesia;
harness the power of the visual;
third party endorsement;
public engagement power;
special event to be held on The World Post Day.
Target Audience
Jakarta community with range of the age of 15-40 y.o., have outdoor activities as the dominant
The mass media
The market of e-commerce
Key Messages
Pos Indonesia has been transformed and is now ready to meet the needs of urban communities for shipping services, such as logistics, e-commerce (Plasapos.com), and financial services (Pospay), all of which utilize an online network throughout Indonesia.
Community: Through this campaign, PT Pos Indonesia proves that they are focusing on service to the urban communities who have high mobility.
Mass Media: PT Pos Indonesia now has a new, more fresh and modern, appearance with improvement of the quality of service and the development of digital products through their new identity as "The Network Company".
E-Commerce Market Participants: PT Pos Indonesia now has various products of high quality digital-based services that can facilitate e-commerce entrepreneurs to meet the market demand.
Programs
"Robo Pos in Town"
Meme Photo Comic Competition
Third Party Endorsement (social media)
Event "The Transformation of Robo Pos Indonesia"
Online publication
Media briefing
Pre-conditioning Release
Schedule
June – October 2015
Budget
Total budget required:
Rp 2.170.100.000,00
Evaluation
The inputs, outputs, outcomes evaluation method, and also program projection]"
2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alyssa Edwina
"Profil Perusahaan
Bengawan Solo Coffee merupakan salah satu kedai kopi asli Indonesia yang menggunakan biji kopi hasil perkebunan kopi tanah air Indonesia. Bengawan Solo Coffee telah berdiri sejak tahun 1983 dan telah memiliki pengalaman dalam pemilihan biji-biji kopi Arabika asli Indonesia yang berkualitas. Pada tahun 1983 hingga 2002, Bengawan Solo Coffee hanya bergerak di bidang pengolahan biji kopi serta penggorengan biji kopi asli Indonesia yang terletak di Lampung. Pada tahun 2003, manajemen Bengawan Solo Coffee memutuskan untuk membuka kedai kopi yang memiliki produk berbagai macam minuman dengan menggunakan biji kopi asli Indonesia yang diolah di pertanian kopi Bengawan Solo Coffee di Lampung. Bengawan Solo Coffee resmi membuka kedai kopi pertama di ITC Kuningan pada 18 Mei 2003, tanggal ini ditandai sebagai tanggal berdirinya Bengawan Solo Coffee. Bengawan Solo Coffee terus mengembangkan bisnisnya dan hingga kini telah memiliki kedai kopi sebanyak 46 outlet yang terletak di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Medan.
Analisis Situasi
Kekuatan (Strengths)
1. Kedai kopi yang menggunakan biji kopi asli Indonesia yang diproduksi sendiri di perkebunan kopi di Lampung.
2. Bengawan Solo Coffee telah memiliki kedai kopi yang tersebar di titik-titik strategis di beberapa kota besar di Indonesia, hal ini memudahkan masyarakat Indonesia untuk menemukan kedai-kedai Bengawan Solo Coffee.
3. Mendukung petani biji kopi lokal dengan menggunakan biji kopi asli Indonesia
4. Mendukung program pemerintah 100% cinta Indonesia sebagai produk asli Indonesia dan menggunakan produksi biji kopi asli Indonesia
5. Adanya peliputan artikel oleh majalah Grazia pada tanggal 23 September 2013 sebagai kedai kopi khas Indonesia yang direkomendasikan
Kelemahan (Weaknesses)
1. Rendahnyabrand awarenessBengawan Solo Coffee di kalangan masyarakat Indonesia.
2. Tidak memiliki bagian Public Relations (PR) sehingga kurangnya kegiatan-kegiatan PR yang dilakukan
3. Kurangnya promosi-promosi yang dilakukan di berbagai media
Kesempatan (Opportunities)
1. Kini telah banyak masyarakat Indonesia yang mengonsumsi kopi
2. Alasan generasi muda mengonsumsi kopi karena menggemari kopi dan mengonsumsi kopi sebagai gaya hidup
Ancaman (Threats)
1. Bengawan Solo Coffee kalah saing dengan kompetitor-kompetitornya yang berasal dari luar negeri dan lebih terkenal dibanding Bengawan Solo Coffee.
2. Munculnya kedai kopi lain yang berasal dari Indonesia yang dapat menjadi kompetitor Bengawan Solo Coffee
Pernyataan Masalah
Kurangnya brand awareness yang dimiliki masyarakat Indonesia terhadap Bengawan Solo Coffee
Usulan Program
Program Kampanye Public Relations, yang terdiri dari:
1. Kegiatan Promosi
2. Corporate Social Responsibility
3. Customer Relations
Tujuan Program
1. Untuk meningkatkan brand awareness dan minat masyarakat Indonesia terhadap Bengawan Solo Coffee, khususnya masyarakat Indonesia berumur 17-45 tahun yang bertempat tinggal di kota-kota besar Indonesia sesuai dengan lokasi penjualan Bengawan Solo Coffee, yakni Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Jogja, dan Medan.
2. Membentuk citra positif mengenai Bengawan Solo Coffee sebagai kedai kopi asli Indonesia terbaik. Sebagai indikator, Bengawan Solo Coffee menjadi kedai kopi asli Indonesia yang memiliki penjualan tertinggi diantara kompetitornya, yakni kedai kopi asli Indonesia seperti Cuppa Coffee dan Coffee Toffee.
3. Untuk meningkatkan penjualan Bengawan Solo Coffee di tahun 2014 sebesar 10% dari tahun 2013.
4. Meningkatkan jumlah followers yang dimiliki oleh Bengawan Solo Coffee pada media sosial sebesar 2x lipat dari jumlah followers yang dimiliki sekarang yakni 4.781 followers di Twitter dan 4.432 likes di Facebook Bengawan Solo Coffee1.
Khalayak Sasaran
1. Demografis: Laki-laki dan perempuan berumur 17-45 tahun bertempat tinggal di kota-kota besar Indonesia sesuai dengan lokasi penjualan Bengawan Solo Coffee, yakni Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Jogja, dan Medan dengan tingkat SES (Socio Economic Status) A (> Rp 3.000.000) sampai SES B (Rp 2.000.000-Rp 3.000.000) yang berlatarbelakang pendidikan SMA, D3, S1, S2, S3, dan bekerja.
2. Psikografis: memiliki lifestyle (gaya hidup) yang senang mengonsumsi kopi, seringkali nongkrong atau hangout di kedai kopi, dan menggunakan media sosial rata-rata 5 jam perharinya.
Pesan Kunci
1. Bengawan Solo Coffee ingin membentuk suatu citra yang positif sebagai kedai kopi asli Indonesia terbaik yang mengolah dan menggunakan biji-biji kopi asli Indonesia.
2. Bengawan Solo Coffee juga turut berpartisipasi dalam program pemerintah yakni, gerakan 100% cinta Indonesia yang dikoordinir oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang dibentuk pada tahun 2009.
Anggaran
Rp 796.235.972
Evaluasi
Tahapan evaluasi yang digunakan adalah:
1. Tahap Input
2. Tahap Output
3. Tahap Outcomes
Setiap tahap memiliki tolak ukur dan instrumen masing-masing"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54185
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Feisya Rizky Ayunadia
"ABSTRAK
Profil Perusahaan: Evoware adalah social enterprise yang memiliki tujuan untuk meningkatkan gaya hidup ramah lingkungan dan memberikan nilai-nilai inovatif bagi masyarakat urban. Social enterprise yang didirikan pada April 2016 ini menggunakan rumput laut sebagai bahan baku produk. Dampak yang diharapkan Evoware bukan hanya untuk lingkungan, tetapi juga untuk kehidupan para petani rumput laut. Evoware memiliki visi untuk menciptakan solusi inovatif untuk memecahkan masalah sampah plastik. Selain itu, sekaligus meningkatkan taraf hidup petani rumput laut di Indonesia. Untuk mencapai visinya, Evoware menganut dua nilai utama, yaitu inovasi dan kerjasama. Dalam menjalankan bisnisnya, rantai nilai bisnis Evoware tidak membahayakan alam mulai dari sumber hingga produknya. Produk Evoware bersifat ramah lingkungan, bio-degradable, dapat dimakan sekaligus sehat bagi tubuh. Evoware saat ini memiliki dua jenis produk, yaitu gelas Ello Jello dan seaweed-based packaging. Pernyataan Masalah: Masyarakat belum mengenal Evoware dan produknya sehingga produk Evoware belum memiliki brand awareness yang kuat.

ABSTRACT
Company Profile: Evoware is a social enterprise that aims to improve eco-friendly lifestyles and provide innovative values for urban society. This social enterprise which was founded on April 2016 uses seaweed as raw material for their products. Evoware's impact is not just for the environment, but also for the lives of seaweed farmers. Evoware has a vision to create innovative solutions to solve plastic waste problems. In addition, while improving the living standards of seaweed farmers in Indonesia. To achieve this vision, Evoware embraces two key values, innovation and cooperation. In running its business, Evoware's value chain does not endanger nature from source to product. Evoware products are environmentally friendly, bio-degradable, edible and healthy for the body. Evoware currently has two types of products, Ello Jello glass and seaweed-based packaging. Problem Statement: The general public is not familiar with Evoware and its products so that Evoware`s products do not yet have a strong brand awareness."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irnintha Adjani
"Klinik kecantikan Sothys adalah sebuah klinik kecantikan yang berbasis di Paris, Perancis. Didirikan pada tahun 1946, Sothys telah menjadi salah satu brand ternama di Eropa. Sothys mengerti bahwa keinginan untuk memperoleh kecantikan adalah sesuatu yang universal sehingga ia membuka cabang di lebih dari 80 negara, salah satunya adalah Indonesia. Di Indonesia, klinik Sothys terdapat di Jl. Kyai Maja, Kebayoran baru, Jakarta selatan, dimana kawasan tersebut merupakan tempat yang sangat strategis untuk menjalankan sebuah bisnis. Klinik kecantikan ini telah berdiri selama 25 tahun sejak tahun 1999. Sothys Indonesia menargetkan pasarnya pada pria dan wanita yang berusia 35 tahun keatas, tingkat pendapatan untuk kelas atas, dan untuk para pelanggan tetap yang sudah ada semenjak pertama kali klinik ini dibangun.Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan pemilik klinik Sothys dan beberapa karyawan, diketahui permasalahan utama yang terjadi dalam perusahaan ialah tidak adanya regenerasi dalam perusahaan dimana seluruh karyawan yang ada dalam perusahaan seluruhnya berusia diatas 30 tahun, sehingga dengan begitu tidak ada informasi-informasi baru seperti saat ini beberapa pesaing usaha klinik kecantikan memiliki kisaran harga yang sama dengan Sothys, padahal target pasar pesaing dapat menjangkau seluruh lapisan umur. Oleh sebab itu, setelah diberikan informasi mengenai potensi untuk memperluas target pasar ini, pemilik klinik kecantikan  memberikan izin untuk membantu membuat program rencana humas dalam menambah target pasar klinik Sothys Indonesia. Pernyataan masalah yang ada di Klinik Sothys Indonesia secara spesifik ialah tingkat kesadaran masyarakat khususnya parah generasi muda tergolong rendah, karena belum mempunyai sistem publikasi yang optimal. Maka dari itu penulis membuat usulan program yaitu publikasi dan spesial event agar dapat menjadikan wadah informasi bagi masyarakat kemudian dapat memperluas target pasar yang nantinya akan menghasilkan keuntungan yang besar bagi perusahaan.

Sothys skincare is a beauty clinic that is based from Paris, France. Built since 1946, Sothys is one of the leading brand of beauty in Europe. Sothys understands that beauty is something universal so they opened their clinic at more than 80 country including Indonesia. In Indonesia, Sothys is located in Jl. Kyai Maja, South Jakarta. Which ia a very strategic location. Sothys Indonesia was build eversince 25 years ago at 1999. Sothys Indonesia targeted their consumer qith the  criteria  of male and female above 35 years old, high acquisition, and for their regular costumer. Based on interview with vice president of Sothys Indonesia and a few employees, it is known that the common problem at Sothys are there are no updated information about the market challenger. They assumed that their prices is only affordable by people of upper class so they do not reach the middle class, even when the other market challenger with the same price they can reach every ages. Therefore, after giving the information that they have potential to expand their target of costumer, they approved to make a marketing public relations plan to expand their consumer target. So, writer are suggesting a Marketing Public Relations program to rebrand Sothys’s image and to help increase market target."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>