Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77731 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reyza
"[ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini adalah masih adanya koran yang tidak menggunakan ejaan yang baik
dan benar sesuai dengan yang telah ditentukan. Tujuannya mendeskripsikan kesalahan penulisan
ejaan yang ada di dalam koran Poskota. Kesimpulannya adalah masih banyak para penulis berita yang
tidak menguasai ejaan yang baik dan benar.

ABSTRACT
The background of this research is the persistence of the newspapers that do not use good spelling and
correct in accordance with predetermined. The goal is to describe the existing spelling errors in
Poskota newspaper. The conclusion is still a lot of news writers who do not master the good and
correct spelling., The background of this research is the persistence of the newspapers that do not use good spelling and
correct in accordance with predetermined. The goal is to describe the existing spelling errors in
Poskota newspaper. The conclusion is still a lot of news writers who do not master the good and
correct spelling.]"
2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Nina Fariani
"Peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 mengikrarkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan sehingga ia mampu menjadi tali pengikat jiwa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang teguh. Dalam proses perjuangan mewujudk:an bahasa persatuan tersebut, bahkan dalam pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia selanjutnya, pemerintah Republik Indonesia tidak tinggal diam. Berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972 beserta lampirannya, Departemen Pendidikan dan Kebuda_yaan menerbitkan buku kecil ejaan baru dengan nama Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Buku pedoman itu disebarluaskan untuk dijadikan patokan pemakaian ejaan baru bahasa Indonesia, dengan harapan agar tercapai tujuan pembi_naan dan pengembangan bahasa nasional secara lebih cepat dan lebih baik. Buku kecil tersebut disempurnakan kembali dengan memaparkan kaidah ejaan yang lebih luas. Selanjutjya buku ejaan yang baru itu diberi judul Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan beserta buku Pedoman Umum Pembentukan istilah yang diresmikan penggunaannya denganSurat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 27 Agustus 1975 No. 0196/U/1975. Buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disem_purnakan itu berisi kai dah pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca, sedangkan buku Pedoman Umum Pembentukan Istilah berisi sekumpulan patokan dan saran yang dapat dipakai sebagaim penuntun dalam usaha pembentukan istilah. Berbicara mengenai penyebarluasan dan pengembangan serta pemasyarakatan bahasa, peranan media massa, baik media cetak (antara lain surat kabar dan majalah) maupun media elektronik (antara lain radio dan televisi) tidak dapat di_abaikan. Melalui media massa tersebut kita dapat mengenali kata atau istilah baru. Orang yang tidak aktif membaca surat kabar atau majalah berbahasa Indonesia akan merasa terganggu oleh pola kata baru yang belum dikenalnya di dalam surat kabar atau majalah tersebut. Begitu pula orang yang lama tidak aktif mengikuti siaran radio atau televisi akan merasa sering terganggu oleh munculnya kata-kata baru dalam siaran radio atau televisi tersebut. Hal itu menunjukkan bahwa kita dapat mengikuti per_kembangan bahasa Indonesia melalui media massa surat kabar, majalah, radio, dan televisi. Bahkan para peminat bahasa Indonesia yang bukan penutur bahasa Indonesia, dapat meng_ikuti perkembangan bahasa Indonesia melalui media tersebut, terutama media cetak. Dengan demikian jelaslah bahwa media massa mempunyai peranan penting dalam pemasyarakatan bahasa, apalagi meng_ingat sekarang ini media massa telah menjangkau masyarakat penutur bahasa Indonesia di seluruh tanah air, terutama radio dan televisi. Bahkan media cetak pun., terutama surat kabar, telah dicanangkan menjamah masyarakat pedesaan, dengan sebutan ' koran masuk desa'. Dalam mewujudkan pembinaan serta pengembangan bahasa Indonesia selanjutnya, dapat dilihat bahwa surat kabar atau koran-koran Indonesia banyak memberikan andilnya, meskipun dalam hal itu bahasa koran tidak luput dari kekurangan-keku_rangan. Poerwadarminta (1979) mengemukakan bahwa penulis berita atau wartawan banyak memakai ragam jurnalistik dalam manuliskan beritanya. Hal ini karena sifat utama ragam jurnalistik adalah ringkas dalam penuturan, padat isinya, dan sederhaana dalam bentuknya. Bahasa jurnalistik ditujukan kepada umum, tidak membedakan tingkat kedudukan, kecerdasan, keyakinan, dan pengetahuan. Sekali dibaca, langsung dapat dimengerti isinya. Demikianlah tuntutan yang harus dipanuhi oleh bahasa jurnalistik itu. Oleh karena mengejar kepadatan dan keringkasan, para wartawan seringkali mengabaikan kaidah tatabahasa Indonesia yang tercantum di dalam buku pedoman. Dalam kurun waktu hampir 15 tahun sejak diresmikannya pemakaian ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan, ternya_ta para wartawan atau penulis berita masih kurang mengetahui kaidah-kaidah yang terdapat di dalam buku pedoman ejaan tersebut. Kelalaian yang tampak kecil dan sering terjadi di dalam berita surat kabar sebagian besar menyangkut masalah penulisan preposisi di dan ke, penulisan unsur serapan atau kata pungut, penulisan kata turunan, serta interferensi. Ini semua tampak sebagai suatu hal yang kurang berarti jika dibandingkan dengan hal lain yang lebih sulit yang menyang_k:ut tatabahasa Indonesia. Pelanggaran-pelanggaran ringan itu tentu saja amat mengganggu perkembangan bahasa Indonesia dalam mencapai penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan be_nar. Berdasark:an pernyataan di atas jelaslah bahwa penu_lisan preposisi di dan ke, penulisan kata pungut, penulisan kata turunan, dan interferensi merupakan masalah yang cukup penting dalam bahasa Indonesia karena dapat mempengaruhi perkembangan dan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S10866
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penggunaan bahasa pada kolom induk Opini dalam surat kabar Poskota tidak terlepas dari penggunaan majas, baik majas perbandingan, pertentangan, pertautan, maupun penyamaa. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis penggunaan metafora, khususnya majas perbandingan pada Induk Opini dalam surat kabar Poskota. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu mendeskripsikan atau memaparkan penggunaan metafora pada Induk Opini dalam surat kabar Poskota. Berdasarkan hasil penelitian, metafora yang terdapat dalam Induk Opini itu berupa perbandingan, penggambaran, penginsanan, dan penyamaan."
MBUNTAR 14:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balai Pustaka, 1996
499.221 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balai Pustaka, 2003
499.221 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balai Pustaka, 2005
499.221 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balai Pustaka, 2005
499.211 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1975
R 499.221 IND p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Debdikbud, 1975
499.221 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2001
499.221 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>