Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138426 dokumen yang sesuai dengan query
cover
F. Yudi Limpraptono
"Laboratorium jauh adalah lingkungan perangkat lunak yang mendukung kegiatan praktikum jarak jauh, di mana user yang berada pada jarak yang jauh dimungkinkan untuk berinteraksi dengan perangkat pengukuran dan peralatan laboratorium yang sesungguhnya. Keuntungan penggunaan laboratorium jauh yaitu kinerja laboratorium yang lebih baik dan lebih efisien, mendukung kegiatan berbagi pakai sumber daya dan kolaborasi antar laboratorium. Beberapa penelitian laboratorium jauh yang telah dipublikasikan, menyebutkan bahwa mayoritas laboratorium jauh yang ada saat ini diimplementasikan dengan komputer desktop. Sistem berbasis komputer memiliki kekurangan yaitu konsumsi energi listrik yang besar dan biaya investasi sistem yang mahal. Dengan adanya isu lingkungan dan pemanasan global maka disain sistem laboratorium jauh diharapkan lebih efisien dan dapat mendukung era komputer hijau. Selain itu disain laboratorium jauh yang banyak dikembangkan masih mempunyai beberapa kelemahan seperti isu interoperabilitas dan skalabilitas.
Dari permasalahan diatas maka untuk menjawab beberapa isu tersebut dalam disertasi ini akan diusulkan arsitektur baru laboratorium jauh hijau multi-user dan multi-device berbasis sistem tertanam, dengan menerapkan konsep embedded grid. Konsep embedded grid akan memberikan kontribusi dalam mewujudkan laboratorium jauh hijau yang efisien dan ramah lingkungan. Arsitektur baru laboratorium jauh yang telah direalisasikan, dapat melayani kerja kolaborasi dan mampu beradaptasi terhadap penambahan modulmodul percobaan. Dari hasil pengujian kinerja dan skalabilitas, dapat disimpulkan bahwa sistem dapat melayani kerja kolaborasi dan mampu bekerja dengan baik untuk melayani sampai 70 user konkuren. Penerapan sistem yang diimplementasikan dengan teknologi sistem tertanam memberikan kontribusi terhadap penghematan daya sebesar 95,63%, penghematan ruang sebesar 97,78% dan penghematan biaya investasi sebesar 88,33%.

Remote laboratory is a software environment that supports remote experiments, where remote users is possible to interact with the laboratory equipments and the actual measurement devices. The advantages of using remote laboratory is a laboratory performance better and more efficiently, support resource sharing and collaboration between laboratories. Several research about remote laboratories that has been published, the majority of existing remote laboratories is implemented with a desktop computer. Remote laboratory based on computer has disadvantages such as high power consumption and high investment costs. With the issue of the environment and global warming, design of the remote laboratory is expected to be more efficient and can support a green computing era. In addition, many remote laboratory design which has been developed still has some issues such as interoperability and scalability.
With the background of the problems above, then to answer some of these issues, in this dissertation will be proposed new architecture multi-user and multi-device green remote laboratory based on embedded systems by applying the concept of embedded grid. Implementation of embedded systems technology will contribute in realizing the green remote laboratory more efficient and environmentally friendly. The new architecture of remote laboratory that has realized, can serve collaborative work and able to adapt to the addition of the experiment modules. Performance and scalability test results, it can be concluded that the system can serve for collaborative work and able to serve up to 70 concurrent users. The realization of the system that implemented with embedded systems technology contributes to power saving of 95.63%, space savings of 97.78% and investment cost savings of 88.33%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
D1977
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryland : Sijthoff and Noordhoff, 1981
621.38 NEW
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Deza Achmad Zakiy
"Dengan perkembangan teknologi mikrokontroler dan teknologi informasi, teknologi IoT tumbuh dengan pesat. Mikrokontroler adalah salah satu dari teknologi yang memungkinkan untuk mengaplikasikan IoT dalam berbagai bidang contohnya sistem monitoring ruangan menggunakan sensor yang dibutuhkan untuk mengawasi kondisi ruangan khusus seperti laboratorium secara otomatis. Untuk membangun sistem monitoring yang efisien digunakan sebuah modul mikrokontroler yaitu NodeMCU ESP8266. NodeMCU ESP8266 adalah jenis board mikrokontroler yang dilengkapi dengan modul Wifi. Mikrokontroler ini memungkinkan untuk merancang sebuah sistem yang dapat mengirim data hasil pembacaan dari banyak sensor untuk ditampilkan dan dikirimkan ke database server menggunakan modul Wifi. Data yang terkumpul dalam database kemudian akan diolah menggunakan machine learning dengan algoritma Classification and Regression Tree (CART) untuk membuat sebuah model yang kemudian akan diimplementasikan langsung menjadi embedded machine learning pada board mikrokontroler untuk mendeteksi ancaman serta memberikan peringatan dini. Sebelum diterapkan ke dalam mikrokontroler, algoritma CART juga diuji dan dibandingkan dengan beberapa jenis algoritma machine learning lain untuk mendapatkan perbandingan performa. Dengan implementasi tersebut didapatkan sebuah sistem monitoring yang menggunakan algoritma CART sebagai hasil terbaik nilai accuracy sebesar 0.99992 pada training dan 0.999154 pada testing, precision sebesar 0.999154, recall sebesar 0.999946, serta f1-score sebesar 1.0. Algoritma CART juga memberikan waktu proses yang sangat cepat dengan waktu training 0.5 detik dan waktu testing 0.06 detik.

With the development of microcontroller technology and information technology, IoT is growing rapidly. The microcontroller is one of the technologies that make it possible to apply IoT in various fields, for example, a room monitoring system using sensors that are needed to supervise special room conditions such as laboratories automatically. A microcontroller module called NodeMCU ESP8266 is used to build an efficient monitoring system. ESP8266 is a type of microcontroller board that is equipped with a Wifi module. ESP8266 makes it possible to design a system that can send data from multiple sensors to be displayed and sent to the database server using the Wifi module. The data collected in the database will be processed using machine learning by the Classification and Regression Tree (CART) algorithm and then implemented to the microcontroller as embedded machine learning so that system can detect impending early threats and provide early warnings. Before being implemented into a microcontroller, the CART algorithm is also tested and compared to several other types of machine learning algorithms to get a comparison of performance. In the simulation, it achieved the best result, with the accuracy of 0.99992 and 0.999154 ​​in training and testing, respectively. The precision of 0.999154, recall of 0.999946, and f1-score of 1.0 have also resulted. CART algorithm also provides a speedy processing time with training and testing time of 0.5 seconds and 0.06 seconds, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johan
"Pemrograman berorientasi agen merupakan suatu paradigma baru dalam rekayasa perangkat lunak. Pendekatan ini memodelkan aplikasi sebagai kumpulan agen, yang diantaranya bersifat otonom, proaktif, dan mampu untuk berkomunikasi sehingga mampu membawa konsep dari teori kecerdasan buatan ke dalam bidang sistem terdistribusi. Agen bergerak yang menerapkan konsep pergerakan kode, data dan keadaan antar perangkat jaringan merupakan hasil dari kedua disiplin ilmu tersebut.
Dalam skripsi ini dilakukan pengembangan sebuah aplikasi untuk otomatisasi sistem transportasi monorail berbasis teknologi multi-agen. Aplikasi ini dikembangkan dengan menggunakan Java Agent DEvelopment Framework (JADE) dan MySQL. JADE merupakan salah satu platform middleware terbuka yang berorientasi pada agen dan dibangun dengan bahasa pemrograman Java. Sedangkan MySQL adalah sebuah sistem manajemen database relasional terbuka. Layanan diwujudkan oleh agen-agen yang saling berkomunikasi dan agen-agen yang bergerak. Agen-agen tersebut masing-masing merepresentasikan pusat akses data (agen server), tempat keluar masuk penumpang (agen stasiun), dan kendaraan (agen kereta). Suatu agen server dan beberapa agen stasiun dapat
didistribusikan pada beberapa komputer dalam suatu jaringan lokal. Sementara agen-agen kereta bergerak antar host tersebut. Semua agen ini tetap terintegrasi dalam suatu sistem intra-platform.
Evaluasi kinerja sistem dilakukan dengan memperhatikan delay pewaktuan, lalu lintas data, penggunaan sistem memori dan waktu CPU. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa delay tidak menjadi suatu isu yang penting, data sebesar 2400 - 22000 byte untuk sebuah komunikasi, konsumsi memori sebesar ±40 MB, dan penggunaan waktu CPU sampai dengan <40% saat sistem idle.

Agent oriented programming is a relatively new software paradigm. This approach models an application as a collection of agents that are characterized by, among other thing, autonomy, proactivity and an ability to communicate, with result that it is able to bring concepts from the theories of artificial intelligence into the mainstream realm of distributed systems. Mobile agents which apply the concept of code, state, and data mobility between networked machines, are results of these two disciplines.
In this work, an application for automation of monorail transportation system is built based on multi-agent technology. This application is developed using Java Agent DEvelopment Framework (JADE) and MySQL. JADE is one of many open source middleware platform that oriented on agent and built with Java language. MySQL is an open source relational database management system. The service is formed by communicating agents and mobile agents. Each agent is representing a main data access center (server agent), the place where passengers enter and exit (station agent) and the vehicle (train agent). A server agent and some station agents can be distributed on several computers in a local network. While the train agents move between these hosts. All the agent are still integrated in a intraplatform system.
Performance evaluation focused on the delay, data traffic, CPU time and system memory usage. Evaluation results show that delay is not an important issue, 2400 - 22000 bytes of data on a communication, memory usage is ±40 MB, and CPU time usage is up to <40% when the system is idle."
2008
S40579
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Haposan Yoga Pradika
"
Net Zero Emission sudah menjadi hal yang penting bagi setiap negara, salah satu yang dilakukan adalah dengan cara melakukan efisiensi energi. Dalam sebuah laporan yang dirilis oleh International Energy Agency (IEA) pada September 2022 menyebutkan bahwa efisiensi energi dan elektrifikasi adalah prioritas utama bagi Negara Indonesia dalam mencapai Net Zero Emission. Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Indonesia mengungkapkan bahwa peningkatan efisiensi energi harus menjadi prioritas dan menetapkan target penurunan konsumsi energi final sebesar 17% dibandingkan business as usual pada 2025. Saat ini, lebih dari 50% konsumsi energi pada gedung diperuntukan untuk sistem pendinginan (Chiller Plant). Sehingga efisiensi energi dalam sistem pendinginan sangat potensial untuk membantu menekan Net Zero Emission dan mendukung SDG. Maka dari itu dalam penelitian ini diajukan beberapa Framework Sistem Optimisasi Kinerja Sistem Pendingin Berbasis Multi Stack LSTM dan Deep Learning Neural Network. Hasil variabel prediksi keluaran dari Framework yang dikembangkan antara lain chilled water supply temperature, chilled water flow, condenser water supply temperature, condenser water flow dan cooling tower frequency. Hasil dari framework tersebut kemudian dilakukan uji simulasi dengan menggunakan model chiller plant. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa framework terbaik yakni dengan menggunakan model Framework tipe 1. Framework 1 merupakan model paralel antara Multi Stack LSTM untuk Wet Bulb Temperature (Twb) dan kinerja yang kemudian diserikan dengan Deep Learning Neural Network Multi Output untuk mendapatkan variabel keluaran parameter setting. Hasil pengujian menunjukkan metriks evaluasi MAE, MSE, RMSE secara berurutan adalah 0.8079, 0.6527, 0.8079 dan dapat menurunkan konsumsi energi sebesar 10.72%.

Net Zero Emission has become important for every country, one way to do this is by implementing energy efficiency. In a report released by the International Energy Agency (IEA) in September 2022, it was stated that energy efficiency and electrification are the main priorities for Indonesia in achieving Net Zero Emissions. The Directorate General of New, Renewable Energy and Energy Conservation Indonesia stated that increasing energy efficiency must be a priority and set a target of reducing final energy consumption by 17% compared to business as usual in 2025. Currently, more than 50% of energy consumption in buildings is intended for cooling systems (chillers plants). So energy efficiency in cooling systems has great potential to help reduce Net Zero Emissions and support the SDGs. Therefore, in this research, several Frameworks for Optimization Control System for Chiller Plant Based on Multi Stack LSTM and Deep Learning Neural Network are proposed. The output prediction variables from the developed Framework are chilled water supply temperature, chilled water flow, condenser water supply temperature, condenser water flow and cooling tower frequency. The results of the framework are then carried out in simulation test using a chiller plant model. From the test results, it was found that the best framework is using the Framework type 1. Framework 1 is a parallel model between Multi Stack LSTM for Wet Bulb Temperature (Twb) and performance which is then serialized with Deep Learning Neural Network Multi Output to obtain the parameter setting output variables. The test results show that the evaluation metrics MAE, MSE, RMSE are 0.8079, 0.6527, 0.8079 respectively and can reduce energy consumption by 10.72%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samiaji
"Pervasive computing merupakan suatu teknologi yang menyatu dengan lingkungan user. Pervasive computing menghubungkan berbagai informasi yang independen dari suatu divais baik yang diam maupun yang bergerak dengan tujuan untuk memberikan layanan seperti komputasi, penginderaan atau layanan komunikasi kepada sekelompok user secara transparan yang biasanya dapat diatur secara personal dengan tetap menjaga keamanan dan privasi dari usernya. User interface pada sistem ini akan dunstal pada handheld user. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam pembuatan user interface ini adalah Java 2 Micro Edition (J2ME), yaitu bahasa pengembangan dari Java yang disesuaikan dengan keterbatasan resources dari handheld. Handheld user yang dimaksud adalah smartphone yang dilengkapi dengan koneksi bluetooth. Alasan pemilihan smartphone sebagai user interface sistem dikarenakan saat ini banyak user yang mengenal penggunaan smartphone ini dari segala batasan umur. VeRAS memenuhi requirement untuk pervasive computing secara umum yang menuntut agar interaksi user dengan sistem dibuat seminimal mungkin, namun sistem tetap dapat berbuat semaksimal untuk user dan tetap mempertahankan prinsip pembuatan user interface yang baik. Hal ini dibuktikan dengan berjalannya fitur profile pada sistem, sehingga sistem dapat melakukan keinginan user pada jam tertentu, jika user telah berada pada area jangkauan bluetooth server. Selain itu dengan user interface VeRAS yang sederhana, user terbukti dapat mengendalikan dengan mudah TV dan lampu pada rumah. Pada analisa kinerja sistem terbukti bahwa sistem memerlukan waktu sekitar 15 detik untuk mendeteksi keberadaan user dan terhubung dengan user. Namun setelah seluruh sistem terhubung, sistem dapat berjalan secara real time.

Pervasive computing is a technology that is embedded to the user environment. Pervasive computing connects all kinds of independent information from a device either it is static or mobile to give services such as computing, sensing, or transparent communication services to a group of user and usually can be managed personally to keep the privacy of its users. User interface on this system are installed on user's handholds. The programming language that is used on creating this user interface is Java 2 Micro Edition (J2ME), which is a development of JA VA programming language that has been adjusted to cope with the resource limitation of handheld. The handheld that were referred here are smart phones that have been equipped with Bluetooth connection. Smart phones are selected as the user interface for this system because its familiarity to users from all ages. VeRAS meets the requirements of pervasive computing generally, which demands minimum user interaction to the system, but maintain its maximum benefit for the user while holds the principal of good user interface. This is proven by the profile feature of the system so that VeRAS accomplish user tasks on specific time, given the user is within the server's Bluetooth area. The simple yet intituitive VeRAS user interface is capable of controlling lamps and TV easily The system performance analysis shows that the system requires around 15 seconds to detect user's present and establishes connection. However, if the whole system has already connected, the system performs in real time manner."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aries Subiantoro
"Sistem tata udara presisi adalah sistem yang mengatur lingkungan udara yang cocok untuk peralatan ICT dalam kebinet ruang Datacenter yang khusus melayani penggunaan yang sangat penting dan kritis. Untuk mencegah kerusakan pada peralatan ICT dan pada media penyimpan akibat thermal shutdown, conductive anodic failures, hygroscopic dust failures, corrosion, dan short circuit, sistem tata udara presisi harus dapat mengendalikan temperatur dan kelembaban didalam kabinet, serta mampu beradaptasi terhadap perubahan temperatur akibat perubahan beban panas peralatan IT.
Permasalahan yang dihadapi adalah bahwa sistem ini memiliki karakterisitik kompleks dan nonlinier yang sangat kuat yang sangat sukar dikendalikan oleh teknik kendali lanjut linier. Di dalam dissertasi ini diusulkan teknik kendali prediktif nonlinier baru yang disebut sebagai sistem kendali prediktif multi model berbasis supervisi untuk mengendalikan temperatur keluaran sistem tata udara presisi. Algoritma kendali tersusun dari tiga layer, yaitu layer optimasi kendali real-time untuk mengikuti perubahan sinyal acuan, layer adaptasi untuk menyesuaikan model PAC terhadap variasi beban panas, dan layer supervisi untuk menjamin kestabilan.
Sistem PAC memiliki rancangan struktur baru yaitu penambahan kondenser sekunder yang berfungsi sebagai reheater untuk menurunkan RH keluaran evaporator. Prinsip kerja dan siklus kompresi uap sistem PAC diilustrasikan dalam psychrometric chart dan diagram enthalpi-tekanan. Model nonlinier sistem PAC diturunkan menggunakan teori pemodelan fisik berdasarkan prinsip konservasi energi dan kesetimbangan massa, dan kemudian dilinierisasi di sekitar titik kerja untuk mengembangkan model ruang keadaan orde-8 yang cocok untuk perancangan pengendali multivariabel. Kualitas model terlinierisasi dianalisa dari aspek respons transien, sifat controllability dan observability, dan interaksi antar variabel masukan-keluaran. Sebuah model nonlinier yang disebut sebagai multi model linier diusulkan dimana matriks parameter model diestimasi oleh algoritma identifikasi N4SID menggunakan himpunan data eksperimen masukankeluaran.
Kontribusi utama dari dissertasi ini adalah multi model linier dapat diestimasi secara bertingkat dimana tiap tingkat identifikasi mempertahankan hubungan linier antar matriks parameter. Konsep model bertingkat ini juga mempermudah perancangan pengendali prediktif multi model dengan tetap mempertahankan optimasi kendali sebagai permasalahan quadratic programming. Mekanisme adaptasi pengendali prediktif dibentuk dengan memperbaharui model prediksi menggunakan algoritma N4SID rekursif.
Untuk menjamin kestabilan sistem PAC dan menghindari fenomena bursting, algoritma deteksi ketidakcukupan eksitasi sinyal masukan dan monitoring sinyal diturunkan dalam persamaan rekursif, sehingga penambahan waktu komputasi tidak signifikan. Komputasi rekursif pada layer supervisi menjadi kontribusi terakhir. Kualitas model nonlinier hasil pemodelan fisik dan identifikasi bertingkat divalidasi melalui simulasi dan uji eksperimen baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Sebagai indikator kinerja validasi model digunakan kriteria loss function dan kriteria final prediction error.
Dari hasil uji simulasi dan eksperimen, hanya multi model linier menunjukkan kinerja model yang baik dari aspek kemampuan meniru karakteristik nonlinear sistem PAC dan nilai parameter analisa model yang baik, sehingga model ini cocok dipakai pada perancangan pengendali. Algoritma kendali yang diusulkan juga diverifikasi baik dalam kasus uji simulasi dan eksperimen, dan menunjukkan kemampuannya untuk menjejaki perubahan sinyal acuan.

Precision air conditioning (PAC) is a system that regulate air environment suitable for ICT equipments inside the cabinet of Datacenter room which serves very important and critical works. In order to overcome damage on ICT equipments and media storage due to thermal shutdown, conductive anodic failures, hygroscopic dust failures, corrosion, and short circuit, the PAC should be able to control the temperature and relative humidity inside the cabinet, and also able to adapt againts temperature change caused by interaction with humans, change of environment temperature, and change of heat load of ICT equipments.
The problem encountered is that the PAC shows complex and highly nonlinear dynamics that is usually very difficult to control with linear advanced control systems. In this Dissertation, a new nonlinear predictive control called a supervision-based multi model predictive control to regulate the temperature outlet of PAC is presented. The proposed control algorithm consists of three layers, they are the optimization of real-time control layer for tracking the given set points, the adaptation layer for adjusting the PAC model againts variation of heat load, and the supervision layer for guarantee the closed loop stability.
The work mechanism and vapourcompression cycle for the PAC system are illustrated using psychrometric chart and enthalpypressure diagram. A nonlinear model is derived using physical modeling theory based on the conservation of mass and energy balance principles, and then linearized about operating points for developing a 8th order state space model suited for multivariable control design. The quality of linearized model is analyzed in terms of response transient, controllability, observability, and interaction between input-output variables. A nonlinear model called multi linear model is proposed where the model parameter matrices are estimated by N4SID algorithm using a set of input-output data.
The main contribution of this dissertation is that the multi linear model can be estimated using multi-stage subspace identification algorithm, where the relationship between model parameter matrices is still maintained linear. The concept of multi level models also simplify the design of multi model predictive controller retaining control optimization as a quadratic programming problem. The adaptation mechanism is performed by updating the prediction model using recursive N4SID algorithm.
In order to guarantee system stability and to overcome bursting phenomena, a detection algorithm of less excitation signal and signals monitoring are derived in recursive forms, so that the control algorithm needs no significant additional computing power. The recursive computation in supervision layer is the last contribution for this dissertation. Quality of nonlinear model from physical modeling and system identification is validated through simulation and experimental test both qualitatively and quantitatively. Loss function and final prediction error are choosed as a performance criteria of model validation.
From the simulation and experimental results, only the multi linear model shows good modeling performance in terms of ability to mimic the nonlinear behavior of PAC system and good parameter value of model analysis. The proposed control algorithm is also verified in case of simulation and experimental test showing its ability to track the set-point change.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
D1507
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dui Kusumayadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
TA3269
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Geibe Uli
"Teknik spread spectrum direct sequence code division multiple access (CDMA), saat ini telah banyak diterapkan untuk teknologi telepon seluler. Hal ini disebabkan spread spectrum DS-CDMA memiliki kelebihan utama yaitu adanya perlindungan terhadap interferensi dari luar. Selain keuntungan utama tadi, kelebihan lainnya dari spread spectrum DS-CDMA ialah tidak diperlukannya perencanaan frekuensi untuk sel dan adanya fasilitas soft lumdoff.
Teknik DS-CDMA ini sebelumnya banyak digunakan pada sistem komunikasi militer. Untuk melindungi sinyal- dari pengaruh interferensi, digunakan suatu metode yang disebut penunda interferensi multiuser (multiuser interference canceler). Dengan cara ini, interferensi multiuser dapat dipindahkan dengan basis symbol-symbol. Perencanaan dari penundaan interferensi limier (limier interference cancellation) ini, tidak memedukan pengetahuan tentang level days dari pemakai aktif Dengan pema-kaian cara ini dapat meningkatkan kapasitas set dan BER.
Pada skripsi ini akan dibahas mengenai penunda interferensi multiuser berdasarkan matriks, dimana orde matriks sesuai dengan jumlah pemakai aktif (active user). Akan diperlihatkan perbandingan SNR dari single sel dan multiple sel yang menggunakan penunda interferensi dan yang tidak."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S39458
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Endang Sriningsih
"ABSTRAK
Seiring dengan kemajuan di bidang komunikasi data, kebutuhan akan pemakaian data bersama semakin meningkat terutama dalam suatu daerah lokal. Untuk memenuhinya dibuat suatu jaringan lokal (Local Area Network) agar dapat memakai bersama sumber daya yang tersedia dalam daerah tersebut. Novell's Netware merupakan suatu sistem operasi jaringan yang sering dugunakan pada LAN. Agar sistem ini dapat digunakan sebagai jaringan pengaksesan data bersama (multi user), diperlukan fasilitas-fasilitas pendukung yang dipergunakan untuk menghindari terjadinya Collision (tabrakan). Fasilitas itu diberikan antara lain oleh Clipper Compiler berupa pemakaian data secara bersama/pribadi serta locking (penguncian). Pada penelitian ini akan dibuat suatu perangkat lunak yang mampu mengubah sistem single user ke sistem multi user agar data dapat dipakai bersama dalam jaringan stasiun kerja Novell's Netware. Dengan adanya sistem data file ini maka setiap pemakai dapat mengakses data pada saat yang bersamaan tanpa perlu takut akan terjadinya collision."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>