Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205062 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Maulina
"[ABSTRAK
Tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia dalam 5 tahun terakhir terutama
melibatkan sepeda motor. Kecelakaan antara lain disebabkan oleh perilaku
pengendara sepeda motor yang berisiko tinggi untuk menimbulkan kecelakaan.
Disertasi ini mengintegrasikan antara perspektif kognitif dan kognisi sosial untuk
menjelaskan pengaruh script mengendara berisiko, persepsi jarak, dan persepsi risiko
terhadap keputusan pengendara untuk melakukan tiga jenis perilaku mengendara
berisiko yang khas dilakukan di kota besar Indonesia, yaitu menyelip, menyiap, dan
melawan arah, dalam situasi pro-risk dan anti-risk. Dua studi pertama (studi 1 dan
studi 2) dilakukan untuk menggali situasi pro-risk (mendorong) dan anti-risk
(menghambat) pengendara untuk menampilkan perilaku menyelip, menyiap dan
melawan arah dan mengembangkan instrumen penelitian. Pada studi 3 dilakukan
penelitian eksperimental dengan desain within subject terhadap 231 pengendara lakilaki
berusia 20-35 tahun di wilayah Jabodetabek. Hasil penelitian menunjukkan
adanya pengaruh tidak langsung dari script mengendara berisiko melalui persepsi
risiko terhadap keputusan untuk menyelip dan menyiap dalam situasi pro-risk dan
anti-risk. Untuk keputusan pengendara melawan arah pada situasi pro-risk
dipengaruhi secara langsung oleh persepsi risiko dan script mengendara berisiko,
sedangkan pada situasi anti-risk faktor yang berpengaruh hanya persepsi risiko. Dari
hasil penelitian ini, sejumlah kegiatan pelatihan dan pemberian informasi diperlukan
untuk membentuk script mengendara aman dan mengembangkan keterampilan
mempersepsi risiko secara akurat.;

ABSTRACT
In the past 5 years, the high rate of traffic accidents in Indonesia mostly involved
motorcyclists, many of whom often perform risky riding behaviors. This dissertation
is intended to integrate cognitive and social cognitive perspectives in explaining the
influence of risky riding script, distance perception, and risk perception on riders’
decision to perform three typical risky riding behaviors on Indonesian urban roads,
namely lane splitting, dangerous overtaking, and riding in opposite direction at prorisk
and anti-risk situations. Two preliminary studies were conducted to explore the
pro-risk and anti-risk situations related to lane splitting, dangerous overtaking, and
riding in opposite direction, as well as to aid in the development of research
instruments. A within-subjects experiment involving the manipulation of 2 traffic
situations (pro-risk x anti-risk) and 3 types of risky riding behavior (lane splitting,
dangerous overtaking, riding in opposite direction) was then conducted on 231 male
riders aged 20-35 years in Jabodetabek area. The results show that risk perception
has an indirect effect of risky riding script on riders’ decision to perform lane
splitting and dangerous overtaking at pro-risk and anti-risk situations. On the other
hand, the decision to perform riding in opposite direction at pro-risk situation was
directly influenced by risk perception and risky riding script, but there was only a
direct effect of risk perception at anti-risk situation. Based on the results, it can be
inferred that further training and provision of information are necessary to help, In the past 5 years, the high rate of traffic accidents in Indonesia mostly involved
motorcyclists, many of whom often perform risky riding behaviors. This dissertation
is intended to integrate cognitive and social cognitive perspectives in explaining the
influence of risky riding script, distance perception, and risk perception on riders’
decision to perform three typical risky riding behaviors on Indonesian urban roads,
namely lane splitting, dangerous overtaking, and riding in opposite direction at prorisk
and anti-risk situations. Two preliminary studies were conducted to explore the
pro-risk and anti-risk situations related to lane splitting, dangerous overtaking, and
riding in opposite direction, as well as to aid in the development of research
instruments. A within-subjects experiment involving the manipulation of 2 traffic
situations (pro-risk x anti-risk) and 3 types of risky riding behavior (lane splitting,
dangerous overtaking, riding in opposite direction) was then conducted on 231 male
riders aged 20-35 years in Jabodetabek area. The results show that risk perception
has an indirect effect of risky riding script on riders’ decision to perform lane
splitting and dangerous overtaking at pro-risk and anti-risk situations. On the other
hand, the decision to perform riding in opposite direction at pro-risk situation was
directly influenced by risk perception and risky riding script, but there was only a
direct effect of risk perception at anti-risk situation. Based on the results, it can be
inferred that further training and provision of information are necessary to help]"
2014
D1992
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Afif Mauludi
"DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki mobilitas tinggi. perkembangan zaman dan teknologi mendorong perkembangan di bidang transportasi, termasuk hadirnya aplikasi ojek online. Meskipun dinilai memiliki banyak manfaat, pengemudi ojek online, sebagai pengemudi sepeda motor roda dua memiliki risiko yang sangat tinggi untuk mengalami kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh perilaku berisiko. Perilaku berisiko pada saat mengemudi dapat dipengaruhi oleh karakteristik individu, persepsi risiko berkendara dan pengetahuan berkendara. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik individu, persepsi risiko berkendara dan pengetahuan berkendara terhadap perilaku berisiko saat mengemudi pada pengemudi ojek online di DKI Jakarta tahun 2021. Penelitian ini diikuti oleh 205 orang responden pengemudi ojek online melalui pengisian kuesioner online. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden pengemudi ojek online di DKI Jakarta memiliki perilaku berisiko yang rendah (87,8%), pengetahuan risiko berkendara yang tinggi (97,1%) dan persepsi risiko berkendara yang tinggi (97,1%). Dari hasil analisis bivariat, diketahui terdapat pengaruh yang bermakna dari pengetahuan berkendara terhadap perilaku berisiko saat berkendara (p-value=0,025) maupun persepsi risiko berkendara terhadap perilaku berisiko saat berkendara (p-value=0,025). Dalam penelitian ini diketahui bahwa faktor dominan yang berpengaruh pada perilaku berisiko saat berkendara adalah sub-variabel dari persepsi risiko berkendara, yaitu pengendalian risiko berkendara. Pada pengemudi ojek online, persepsi risiko berkendara sangat dipengaruhi oleh tekanan ekonomi. Meski perilaku berisiko saat mengemudi cenderung rendah, namun tetap diperlukan pemeliharaan dan peningkatan persepsi risiko dan pengetahuan berkendara secara berkala sehingga dapat mencegah dan mengurangi kejadian kecelakaan lalu lintas.

DKI Jakarta is one of the cities in Indonesia that has high mobility. Developments in information and technology also encourage the developments of the transportation sector, including the invention of online motorcycle taxi applications. Although it is considered to have many benefits, online motorcycle taxi drivers have a very high risk of having a traffic accident that caused by risk riding behavior. Risky riding behavior can be influenced by individual characteristics, perceptions of driving risks, and driving knowledge. This study is a cross-sectional study that analyzes the effect of individual characteristics, perceptions of driving risk, and driving knowledge on risky behavior while driving on online motorcycle taxi drivers in DKI Jakarta in 2021. Two hundred five online motorcycle taxi drivers were involved in this study by filling out an online questionnaire. The results of the study, it is known that the majority of online motorcycle taxi drivers in DKI Jakarta respondents have low-risk riding behavior (87.8%), high knowledge of riding practice (97.1%), and good riding risk perceptions (97.1%). From the analysis, it is known that knowledge of riding practice can significantly influences the risky riding behavior (p-value = 0.025) and perceptions of driving risk also can significantly influence the risky riding behavior (p-value = 0.025). Based on binary logistic regression analysis, it is known that the factor that most influences risky riding behavior is a sub-variable of the perception of riding risk, namely perception of driving risk control. This study result also shows that the value of safety based on driving knowledge is not the primary value possessed by online motorcycle taxi drivers in DKI Jakarta. Perception of risk on respondents is strongly related to economic value. Although risky riding behavior tends to be insignificant. However, it is still necessary to regularly maintain and increase the riding risk perception and practice knowledge to prevent and minimize the road accidents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafni Elwina
"Kecelakaan lalu lintas menjadi salah satu permasalahan di dunia, terutama di negara-negara berkembang. Penyumbang angka kecelakaan lalu lintas terbanyak adalah sepeda motor, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di berbagai negara di dunia. Penyebab utama kecelakaan lalu lintas di kalangan pengendara sepeda motor adalah perilaku berkendara. Perilaku berkendara sesorang dapat tergantung pada bagaimana persepsi berkendara dan persepsi risiko pengendara itu sendiri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi berkendara dan persepsi risiko dengan perilaku berkendara ibu-ibu di Kabupaten Bekasi tahun 2015. Penelitian ini mengunakan desain penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah pengendara sepeda motor ibu-ibu di Kabupaten Bekasi, sedangkan sampel adalah 150 ibu-ibu pengendara sepeda motor di Kabupaten Bekasi.
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki persepsi berkendara dan persepsi risiko yang tinggi, sedangan perilaku berkendara mayoritas berperilaku tidak aman. Berdasarkan analisis bivariat menggunakan chi-square diperoleh persepsi berkendara (p-value = 0,002),persepsi risiko (p-value = 0,002). Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan antara 1) persepsi berkendara dengan perilaku berkendara dan 2) persepsi risiko dengan perilaku berkendara.

Traffic accidents are one of the major problems in the world, especially in developing countries.Contributor to the highest number of traffic accident is motorcycle. Not only in Indonesia but also in many countries around the world. The main cause of the traffic accident among motorcyclist were riding behavior. Someone riding behavior may depend on how the riding perception and the risk perception of the motorist itself.
The aim of this study was to determine the relationship between the riding perception and risk perception and women riding behavior in Kabupaten Bekasi 2015, using cross sectional design with quantitative approach.Population are women motorcyclist in Kabupaten Bekasi. While samples were 150 women motorcyclist in Kabupaten Bekasi.
The results showed that the majority of respondents havea high riding perception and high risk perception and the majority of respondents have unsafe riding behavior. Based on bivariate analysis using the chi-square obtained perception of riding (p-value = 0,002), risk perception (p-value = 0,002). The conclusions of this study is there is a relationship between 1) the riding perception with riding behavior and 2) risk perception with riding behavior.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imanurul Aisha Rahardjo
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran dari trait kepribadian dark triad dan iklim keselamatan lalu lintas terhadap perilaku berkendara berisiko pada pengendara sepeda motor. Partisipan penelitian adalah 111 pengendara sepeda motor yang memiliki karakterisitik memiliki SIM C, berusia 18 – 40 tahun, berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, dan menggunakan sepeda motor sebagai moda transportasi sehari-hari. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang terdiri dari skala perilaku berkendara motor berisiko (PBMB), Short Dark Triad Scale (SD3), dan Traffic Climate Scale (TCS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa trait psychopathy, yang merupakan bagian dari kepribadian dark triad, berperan secara signifikan terhadap perilaku berkendara berisiko pada pengendara sepeda motor. Sementara itu, tidak terdapat peran yang signifikan pada variabel iklim keselamatan lalu lintas dan dua traits lain dari kepribadian dark triad, yaitu narcissism dan machiavellianism terhadap perilaku berkendara berisiko pada pengendara sepeda motor. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar peneliti juga menggunakan populasi khusus agar lebih menggambarkan perilaku berkendara berisiko pada pengendara sepeda motor.

This study aims to examine the role of the dark triad personality trait and traffic safety climate on risky driving behavior among motorcyclists. The research participants were 111 motorcycle riders who have the characteristics of having a SIM C, aged 18-40 years, domiciled in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi, and use motorcycles as a mode of daily transportation. Data was collected using a questionnaire consisting of a risky motorcycle riding behavior scale (PBMB), the Short Dark Triad Scale (SD3), and the Traffic Climate Scale (TCS). The results showed that the psychopathy trait, which is part of the dark triad personality, plays a significant role in risky riding behavior among motorcyclists. Meanwhile, there is no significant role in the traffic safety climate variable and two other traits of the dark triad personality, namely narcissism and machiavellianism on risky driving behavior in motorcyclists. For further research, it is recommended that researchers also using specific participants in order to better describe risky riding behavior among motorcyclists."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunu Bagaskara
"

Peran emosi dalam performa mengemudi mulai mendapat perhatian khusus dalam studi mengenai perilaku mengemudi dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal ini mengingat bahwa pengalaman emosional, terutama marah, memiliki hubungan dengan perilaku mengemudi berisiko, yang merupakan salah satu penyebab utama kecelakaan. Melalui pendekatan afek heuristik dan appraisal tendency framework, penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara emosi marah (disposisional/trait dan situasional/state) dengan memperhitungkan peran sikap pro risiko sebagai mediator. Disertasi ini terdiri dari dua studi. Studi pertama meggunakan metode survei yang melibatkan 202 pengemudi mobil; studi kedua menggunakan metode eksperimental terhadap 100 pengemudi berusia 19-25 tahun. Hasil kedua penelitian tersebut menunjukkan bahwa emosi marah, baik dalam perspektif trait maupu state memengaruhi munculnya perilaku mengemudi berisiko. Secara lebih spesifik, pengemudi dengan trait driving anger tinggi dan pengemudi yang merasakan pengalaman emosi marah menunjukkan perilaku mengemudi berisiko yang lebih sering. Hasil studi ini juga menunjukkan bahwa pengaruh state marah terhadap perilaku mengemudi berisiko terjadi secara independen dari peran trait driving anger. Artinya, situasi yang membangkitkan state marah pengemudi mampu meningkatkan munculnya perilaku mengemudi berisiko, terlepas dari tingkat trait driving anger yang dimiliki pengemudi. Analisis mediasi menemukan bahwa hubungan antara emosi marah dan perilaku berisiko tersebut dimediasi oleh sikap positif terhadap risiko. Dengan kata lain, pengemudi yang pemarah ataupun dalam keadaan marah cenderung membentuk sikap yang positif terhadap perilaku mengemudi berisiko, yang pada akhirnya mendorongnya untuk menampilkan perilaku mengemudi berisiko. Temuan-temuan ini berimplikasi pada pentingnya pemahaman dan pengelolaan dampak emosi marah terhadap keselamatan berlalu-lintas. Sejumlah intervensi perlu dikembangkan dalam upaya meminimalisasi dampak negatif dari emosi negatif terhadap performa mengemudi.


The role of emotions in driving performance began to receive special attention in studies of driving behavior in recent years. This is considering that emotional experience, especially anger, has a fairly strong relationship with risky driving behavior, which is one of the main causes of accidents. Utilising heuristic affect and appraisal tendency framework approaches, this study aims to examine the relationship between anger (both dispositional/trait and situational/state) by taking into account the role of pro-risk attitudes as the mediator. This dissertation consists of two studies. The first study used a survey method involving 202 car drivers; the second study used an experimental method for 100 drivers aged 19-25 years. The results of the two studies show that anger, both in the perspective of trait and state, influence the risky driving behavior. More specifically, drivers with high trait driving anger and those who experience anger while driving show risky driving behavior more frequently. The results of this study also show that the influence of state anger on risky driving behavior occurs independently of the role of driving anger trait. That is, situations that elicit the drivers anger state is able to increase the likelihood of risky driving behavior, regardless of the level of drivers trait driving anger. Mediation analysis found that the relationship between anger and risky behavior was mediated by positive attitude towards risk. In other words, drivers high on trait driving anger or those who experience high anger while driving tend to form positive attitudes towards risky driving behaviors, which in turn encourages them to engange risky driving behavior. These findings have implications for the importance of understanding and managing the effects of anger on traffic safety. A number of interventions need to be developed in an effort to minimize the negative impact of negative emotions on driving performance.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
D2781
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrianto Ramadhan
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara efikasi-diri dalam berkendara dan perilaku berkendara berisiko pada pengendara sepeda motor usia remaja. Partisipan penelitian ini adalah 130 pengendara sepeda motor yang merupakan siswa SMA berusia 15 sampai 18 tahun remaja, dan berdomisili Jabodetabek. Pengukuran efikasi-diri dalam berkendara menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari Adelaide Driving Self-Efficacy Scale ADSES yang dikembangkan oleh George, Clark dan Crotty 2007. Sedangkan untuk pengukuran perilaku berkendara berisiko menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari alat ukur Risky Driving Behavior Questionnaire yang dikembangkan oleh Chang dan Yeh 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara efikasi diri dalam berkendara dan perilaku berkendara berisiko pada pengendara sepeda motor usia remaja. Dengan demikian, semakin tinggi efikasi-diri berkendara individu, maka semakin tinggi pula kecenderungan individu untuk melakukan perilaku berkendara berisiko pada pengendara sepeda motor usia remaja.

ABSTRACT
This research aimed to examine the relationship between Driving Self Efficacy and Risky Driving Behavior Among Adolescent Motorcyclists. Participants are 130 high school students in Greater Jakarta, aged 15 to 18 years adolescence, motorcyclists. The measurement of Driving Self Efficacy using adaptation of Adelaide Driving Self Efficacy Scale ADSES developed by George, Clark and Crotty 2007 while for Risky Driving Behavior measurement using adaptation of Risky Driving Behavior Questionnaire developed by Chang and Yeh 2007 . The results showed that there are positive and significant correlation between driving self efficacy and risky driving behavior among adolescent motorcyclists."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Putri Habibah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sikap, pencarian sensasi dan norma kelompok terhadap perilaku berisiko berkendara. Variabel yang diteliti adalah sikap, pencarian sensasi, norma kelompok, dengan karakteristik jenis kelamin, usia, jumlah tanggungan dan pelatihan keselamatan berkendara. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang didukung dengan wawancara. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 156 pengendara ojek daring yang bekerja di wilayah DKI Jakarta. Analisis data dilakukan secara bivariat dengan uji chi square dan multivariat dengan regresi logistik menggunakan SPSS 25. Didapatkan proporsi perilaku berkendara dengan risiko pada pengendara ojek daring sebesar 62,8%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap, pencarian sensasi, dan norma kelompok memiliki hubungan yang signifikan berhubungan dengan perilaku berkendara ojek daring dengan pencarian sensasi sebagai variabel yang dominan.

The objective of this research was to identify the relations between attitude, sensation seeking, and group norms and risky riding behavior. The variables studied were attitude, sensation seeking, group norms, with socio-demographic variables which are commonly found to influence road user behavior such as gender, age, number of dependents, and education of safe riding. A questionnaire survey was conducted on 156 online motorcycle taxi riders working in Jakarta. Data analysis performed bivariate with the Chi-Square test and multivariate with logistic regression using SPSS. Results showed that the proportion of risky riding behavior of online motorcycle taxi riders reaches 62,8%. Attitudes, sensation seeking, and group norms had a significant association with riding behavior, with sensation-seeking as the dominant variable."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Allysa Rahmandeyna
"Berbagai penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi adanya perbedaan kondisi lalu lintas dan perilaku berkendara sebelum dan saat pandemi sebagai dampak dari kebijakan pembatasan sosial. Sayangnya, studi yang meneliti perbedaan kondisi lalu lintas dan perilaku berkendara di Indonesia saat dan setelah pandemi masih cukup minim. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan persepsi pengendara terhadap kondisi lalu lintas, persepsi risiko, dan perilaku berkendara berisiko pada diri sendiri dan pengendara lain pada pengendara sepeda motor berusia dewasa menengah antara saat dan setelah terjadinya pandemi. Partisipan adalah 118 pengendara sepeda motor usia 26-40 tahun di Jabodetabek. Dari analisis paired sample t-test, hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi lalu lintas dipersepsikan semakin negatif setelah pandemi. Di sisi lain persepsi risiko, perilaku berkendara berisiko pada diri sendiri maupun pengendara lain setelah pandemi lebih  tinggi dibandingkan saat pandemi. Berdasarkan hasil penelitian ini, diperlukan adanya intervensi pada masa setelah pandemi untuk menurunkan perilaku berkendara berisiko dan mengkampanyekan perilaku berkendara yang aman, khususnya pada pengendara sepeda motor.

Previous studies have identified differences in traffic conditions and driving behavior before and during pandemic as a result of social restriction policies. Unfortunately, studies that examine differences in traffic conditions and driving behavior in Indonesia during and after the pandemic are still quite hard to find. Therefore, this study aims to examine differences in drivers' perceptions of traffic conditions, risk perception, and their own and others’ risky driving behavior in middle adult motorcyclists between during and after the pandemic. This study involved 118 motorcyclists aged 26-40 years in Jabodetabek. From the analysis of paired sample t-test, this study shows that traffic conditions are perceived to be more negative after the pandemic. On the other hand, risk perception, drivers’ own and others’ risky driving behavior after the pandemic are higher than during pandemic. Based on the results of this study, interventions to reduce risky driving behavior and campaigns for safe driving behavior are needed, especially for motorcyclists."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyandana Kusumadi
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh persepsi risiko dan persepsi keuntungan terhadap pengambilan keputusan melanggar lampu merah pada pengemudi sepeda motor berusia muda. Pada setiap pengambilan keputusan dalam mengemudi, individu akan selalu mempersepsikan dampak negatif berupa risiko akibat dari suatu tindakan, serta dampak positif berupa manfaat dari suatu tindakan, dan memperhitungkannya untuk mendapatkan hasil yang dianggap terbaik (Sitkin & Weingart, 1995). Agar dapat menghasilkan keputusan yang baik dan tidak membahayakan, dinamika persepsi risiko dan persepsi keutungan yang terjadi pada individu harus dilakukan secara efektif.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan non-experimental. Penelitian ini menggunakan satu set kuesioner yang terdiri dari delapan skenario mengemudi yang dapat memunculkan pengambilan keputusan untuk melanggar lampu merah. Pada tiap skenario yang terdapat dalam penelitian ini, terdapat pertanyaan-pertanyaan yang mengukur persepsi risiko, persepsi keuntungan, serta pengambilan keputusan melanggar lampu merah. Sampel yang digunakan adalah 100 orang responden pengemudi sepeda motor di wilayah Jabodetabek.
Dengan menggunakan multiple regression, diperoleh hasil bahwa persepsi risiko dan persepsi keuntungan secara signifikan mempengaruhi pengambilan keputusan melanggar lampu merah. Persepsi keuntungan memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan persepsi risiko dalam mempengaruhi pengambilan keputusan melanggar lampu merah pada pengemudi sepeda motor berusia muda.

The objective of this research is to study the influence of risk perception and utility perception on young motorcycle rider's red-light crossing decision making in jakarta. Upon making a decision, motorcycle rider will always perceive negative and positive impact of the action that will be decided, and take it into account to produce the best outcome (Sitkin & Weingart, 1995). In order to generate a good and safe decision, motorcycle rider will have to effectively perceive the risk and utility of the action taken from the decision making.
This research is a qualitative and non-experimental study. This research will use one set of questionnaire consisting eight riding scenario which will bring up the decision to cross a red-light. Each and any one of these eight scenario consist questions to assess risk perception, utility perception, and red-light crossing decision making. Respondents of this research is 100 motorcycle rider in Jakarta.
By using multiple regression, it was found that risk perception and utility perception is a significant predictor of red-light crossing decision making. Among the two variable, utility perception is shown to have a greater effect than risk perception on young motorcycle rider's red-light crossing decision making.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ibrahim Subhi
"Penelitian ini mengkaji pengaruh toleransi risiko terhadap niat investasi berisiko di kalangan investor Generasi Z di wilayah Jabodetabek, dengan literasi keuangan sebagai variabel moderasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa toleransi risiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat investasi berisiko, menunjukkan bahwa individu dengan toleransi risiko yang lebih tinggi cenderung terlibat dalam investasi berisiko tinggi. Sebaliknya, literasi keuangan berpengaruh negatif terhadap niat investasi berisiko, menyoroti bahwa pengetahuan keuangan yang lebih baik mengurangi kemungkinan melakukan investasi berisiko. Namun, efek moderasi literasi keuangan pada hubungan antara toleransi risiko dan niat investasi berisiko ditemukan tidak signifikan. Temuan ini memberikan wawasan berharga bagi para pendidik keuangan, pembuat kebijakan, dan lembaga yang bertujuan meningkatkan pengambilan keputusan investasi di kalangan investor muda di Indonesia. Penelitian ini menekankan pentingnya meningkatkan literasi keuangan untuk mengurangi perilaku investasi berisiko dan menyerukan program pendidikan yang ditargetkan membekali Generasi Z dengan keterampilan dan pengetahuan keuangan yang diperlukan.

This study investigates the influence of risk tolerance on risky investment intentions among Generation Z investors in the Jabodetabek area of Indonesia, with financial literacy as a moderating variable. The results indicate that risk tolerance positively and significantly affects risky investment intentions, suggesting that individuals with higher risk tolerance are more inclined to engage in high-risk investments. Conversely, financial literacy negatively influences risky investment intentions, highlighting that better financial knowledge reduces the likelihood of making risky investments. However, the moderating effect of financial literacy on the relationship between risk tolerance and risky investment intentions is insignificant. These findings provide valuable insights for financial educators, policymakers, and institutions aiming to enhance investment decision-making among young investors in Indonesia. The study underscores the importance of improving financial literacy to mitigate risky investment behaviors and calls for targeted educational programs to equip Generation Z with the necessary financial skills and knowledge."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>