Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82221 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reza Pilar Nirwana
"[ABSTRAK
Tesis ini berjudul Peran Pre-Emtif Intelijen Keimigrasian Sebagai Early Warning Information Terhadap People Smuggling. Dalam tesis ini, penulis mencoba mendiskripsikan bagaimanakan peran Intelijen Keimigrasian dalam menghasilkan produk intelijen berupa peringatan dini terhadap people smuggling. Bagaimanakan proses penghasilan peringatan dini tersebut serta bagaiman implementasi dari peringatan dini tersebut. Selain itu pula penulis mencoba untuk mendeskripsikan upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan oleh Intelijen Keimigrasian dalam mencegah people smuggling tersebut. Teknik penulisan tesis ini menggunakan metode kualitati deskriftif, sehingga dalam melakukan analisisnya penulis berusaha untuk menruraikan dalam bentuk tulisan dimana sebelumnya data diperoleh dari wawancara dan studi pustaka.

ABSTRACT
This thesis entitled ?Peran Pre-Emtif Intelijen Keimigrasian Sebagai Early Warning Information Terhadap People Smuggling?. In this thesis, the author tries to describe how does Immigration Intelligence role in producing intelligence in the form of an early warning against people smuggling. How is the process of earnings warnings and how the implementation of the early warning. Beside that, the author tries to describe any efforts that can be undertaken by Immigration Intelligence in preventing the people smuggling. Technical writing this thesis uses descriptive qualitative method, so in doing the analysis the authors attempted to outline in writing where the data previously obtained from interviews and literature., This thesis entitled “Peran Pre-Emtif Intelijen Keimigrasian Sebagai Early Warning Information Terhadap People Smuggling”. In this thesis, the author tries to describe how does Immigration Intelligence role in producing intelligence in the form of an early warning against people smuggling. How is the process of earnings warnings and how the implementation of the early warning. Beside that, the author tries to describe any efforts that can be undertaken by Immigration Intelligence in preventing the people smuggling. Technical writing this thesis uses descriptive qualitative method, so in doing the analysis the authors attempted to outline in writing where the data previously obtained from interviews and literature.]"
2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aristo Purboadji
"[ABSTRAK
Krisis rupiah di tahun 1997-1999 adalah gejolak besar bagi ekonomi Indonesia dimana pertumbuhan ekonomi anjlok, sistem perbankan lumpuh, diikuti dengan konsekuensi sosial dan politik yang pahit. Diyakini jika otoritas moneter daan pembuat kebijakan lainnya dapat mengantisipasi krisis tersebut, segala konsekuensi yang tidak diinginkan tersebut dapat dikurangi dan mungkin dihindari.
Sistem pendeteksian dini untuk krisis rupiah diharapkan dapat memberi waktu para pembuat kebijakan untuk mengantisipasi datangnya krisis. Namun salah satu faktor sukses yang kritikal dalam pembentukan sistem tersebut adalah seleksi indikator.
Penelitian ini menerapkan Indication & Warning Intelligence (I&W)untuk sistem pendeteksian dini krisis rupiah dengan produk akhir berupa set indikator yang dianggap efektif memprediksi krisis rupiah. Dengan I&W diseleksi lima indikator, yang selanjutnya diuji keefektifannya dengan metode regresi logit, yang menyatakan bahwa terdapat tiga indikator yang dapat memprediksi krisis rupiah secara signifikan yang adalah: 1) Real Effective Exchange Rate, 2) Deposit Money Bank?s Foreign Asset Growth, dan 3) Inflasi.

ABSTRACT
Currency crisis in Indonesia that took place in 1997-1999 was a major shock to the economy which plunge the growth, collapse the banking system with its bitter social and political consequences. It is acknowledged that if the monetary authority could anticipate such shock, the result would not be as devastating, it could be far lessen, and hopefully avoided.
Early warning system for currency crisis is crucial for policy makers to anticipate the coming crisis with enough preparation. One of the most important factor in framing that system is indicators selection.
This research apply Indication & Warning Intelligence (I&W) to early warning system of rupiah crisis with indicator set as its end product. With I&W five indicators are selected, which underwent further significance test with logistic regression method. This method results in three indicators being the most effective in predicting rupiah crisis, namely: 1) Real Effective Exchange Rate, 2) Deposit Money Bank?s Foreign Asset Growth, and 3) Inflation.;Currency crisis in Indonesia that took place in 1997-1999 was a major shock to the economy which plunge the growth, collapse the banking system with its bitter social and political consequences. It is acknowledged that if the monetary authority could anticipate such shock, the result would not be as devastating, it could be far lessen, and hopefully avoided.
Early warning system for currency crisis is crucial for policy makers to anticipate the coming crisis with enough preparation. One of the most important factor in framing that system is indicators selection.
This research apply Indication & Warning Intelligence (I&W) to early warning system of rupiah crisis with indicator set as its end product. With I&W five indicators are selected, which underwent further significance test with logistic regression method. This method results in three indicators being the most effective in predicting rupiah crisis, namely: 1) Real Effective Exchange Rate, 2) Deposit Money Bank’s Foreign Asset Growth, and 3) Inflation., Currency crisis in Indonesia that took place in 1997-1999 was a major shock to the economy which plunge the growth, collapse the banking system with its bitter social and political consequences. It is acknowledged that if the monetary authority could anticipate such shock, the result would not be as devastating, it could be far lessen, and hopefully avoided.
Early warning system for currency crisis is crucial for policy makers to anticipate the coming crisis with enough preparation. One of the most important factor in framing that system is indicators selection.
This research apply Indication & Warning Intelligence (I&W) to early warning system of rupiah crisis with indicator set as its end product. With I&W five indicators are selected, which underwent further significance test with logistic regression method. This method results in three indicators being the most effective in predicting rupiah crisis, namely: 1) Real Effective Exchange Rate, 2) Deposit Money Bank’s Foreign Asset Growth, and 3) Inflation.]"
Jakarta: Program PascaSarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiani Kartika Puteri, authoir
"ABSTRAK
Penanganan irregular migration harus melibatkan kerjasama antara negara asal, negara transit dan negara tujuan. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara transit dan Australia sebagai negara tujuan pengungsi menginisisasi berdirinya forum kerjasama Bali Process pada tahun 2002 yang bersifat informal, sukarela dan tidak mengikat. Satu dekade pasca inisiasi Bali Process, dibentuk Regional Support Office yang berkedudukan di Thailand sebagai wadah koordinasi dan kerjasama antar anggota Bali Process.
Penelitian ini adalah mengenai Implementasi Kebijakan Keimigrasian Indonesia terkait penanganan penyelundupan manusia di Indonesia terkait dengan langkah kerja Regional Support Office forum Bali Process dengan menggunakan metode pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Dengan melakukan analisa pola Implementasi Kebijakan dan konsep Ketahanan Nasional diharapkan dapat mengetahui implikasi berdirinya Regional Support Office terhadap Implementasi Kebijakan Keimigrasian dalam penanganan penyelundupan manusia di Indonesia serta kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Data penelitian ini diperoleh berdasarkan penelitian kepustakaan dan proses wawancara dengan dengan praktisi di bidang Kebijakan Keimigrasian pada Direktorat Jenderal Imigrasi dan akademisi di bidang Hukum Internasional.
Berdasarkan hasil pengolahan data, ditemukan bahwa Implementasi Kebijakan Keimigrasian dalam rangka penanganan penyelundupan dan manusia di Indonesia yang tertuang dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian dan Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2013 telah sesuai dengan Policy Guide yang dipublikasikan oleh Regional Support Office.

ABSTRACT
In principal, country of origin, transit country, and destination country necessitate to cooperate in managing people smuggling issues. Indonesia as a transit country and Australia as a destination country has initiated Bali Process forum in 2002. This forum is an informal voluntary non-binding process. A decade post Bali Process initiation, Regional Support Office was established to facilitate practical cooperation among members of Bali Process.
This research focuses on Immigration Policy Implementation on people smuggling management complying with the Regional Support Office of Bali Process?s work plan recommendations by using descriptive qualititave method. In order to understand the implications of Regional Support Office establishment and Immigration Policy Implementation in managing people smuggling issues as well as it?s obstacles, this study analyze the pattern of Immigration Policy Implementation and the concept of National Resilience within this issue. Research data is obtained from literature research and in depth interviews with Immigration Policy practicioner in the Directorate General of Immigration along with an International Law expert.
As the result of data processing collected from interviews, it can be concluded that Immigration Policy Implementation in managing people smuggling issues as stipulated in Act No. 6 Year 2011 concerning Immigration and Government Regulation No. 31 Year 2013 has been in accordance with the Policy Guide, published by the Regional Support Office.
"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kriminologi FISIP-UI, 2011
364.137 CRI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Liswati
"Early Warning Score (EWS) merupakan suatu proses sistematis untuk mengevaluasi dan mendeteksi dini kondisi abnormal pasien dengan mengukur parameter klinis pasien. Kurangnya identifikasi kegawatan sejak dini dapat mengakibatkan angka kematian yang tinggi dan rendahnya mutu pelayanan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat tentang Early Warning Score (EWS). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif cross sectional dengan tehnik total sampling. Total responden sebanyak 58 di RSKB Cinta Kasih Tzu Chi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan memakai analisa data univariat. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan responden yang berpengetahuan baik sebanyak 23 orang (39,7%) dan responden yang berpengetahuan cukup sebanyak 35 orang (60,3%). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden yang berpengetahuan baik lebih sedikit daripada responden yang berpengetahuan cukup. Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti merekomendasikan untuk diadakan program pelatihan tentang EWS di rumah sakit. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan perawat tentang EWS, sehingga kegawatan pada pasien dapat diidentifikasi sejak dini dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu keperawatan.

Early Warning Score (EWS) is a sistematic process to evaluate and to identify patient deterioration based on clinical parameters. The lack of early detection caused into patient deterioration even high mortality and decrease quality of nursing care services. The aim of this study was to identify description level of nursing knowledge about Early Warning Score (EWS). The method was descriptive cross sectional study with total sample. The respondents were 58 nurses in RSKB Cinta kasih Tzu Chi. The data was collected by questionaire with univariat analysis. The results, show that the level of knowledge was in medium level knowledge. Respondents have a good level knowledge were 23 (39,7%). Respondent who have medium level knowledge were 35 (60,3%). The result of this study recommend that EWS training is needed for nurses in RSKB Tzu Chi hospital. By this training a good capability of nurses to do early detection can be develop, so the quality of nursing care services can be improved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S61113
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Prastio
"

Kondisi pasien selama di Instalasi Gawat Darurat dapat mengalami perburukan, sehingga perlu melakukan deteksi dini dengan Early Warning Score yang harus dilaksanakan sesuai dengan Standar Prosedur Operasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi perawat mengenai kesesuaian pelaksanaan Early Warning Score. Penelitian deskriptif ini menggunakan purposive sampling yang melibatkan 70 perawat di Instalasi Gawat Darurat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 44 perawat (62,9%) telah mempersepsikan dirinya melaksanakan Early Warning Score sesuai Standar Prosedur Operasional. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi data awal untuk penelitian selanjutnya dan menjadi evaluasi bagi perawat dalam pelaksanaan Early Warning Score sesuai Standar Prosedur Operasional di Rumah Sakit.


The condition of the patient while in the Emergency Department can be deteriorating, so it is necessary to conduct early detection with an Early Warning Score which must be carried out in accordance with Standard Operating Procedures. This study aims to determine the perceptions of nurses regarding the suitability of the implementation of Early Warning Score. This descriptive study used purposive sampling involving 70 nurses in the Emergency Department. The results of this study indicate that 44 nurses (62.9%) have perceived themselves to be implementing Early Warning Score according to the Standard Operating Procedures. This research is expected to be preliminary data for further research and can be used as evaluation for nurses in implementing Early Warning Score according to the Standard Operating Procedures at the hospital.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Dwi Purnamasari
"Early Warning System EWS merupakan alat skoring yang digunakan untuk memantau kondisi pasien di ruang perawatan maupun di Instalasi Gawat Darurat IGD. Pada IGD yang cenderung overcrowded dan memiliki arus perpindahan pasien yang lambat penggunaan EWS digunakan untuk memantau kondisi pasien melalui tanda-tanda vital sehingga perburukan kondisi pasien dapat segera dikenali.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang initial assessment dengan penatalaksanaan EWS. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelatif dengan desain cross-sectional yang dilakukan kepada 70 perawat IGD.
Hasil menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan perawat terhadap initial assessment dengan penatalaksanaan EWS di IGD p= 0.001 yang menunjukan semakin tinggi tingkat pengetahuan perawat tentang EWS yang terdapat dalam initial assessment maka penatalaksanaan EWS yang dilakukan semakin baik, sehingga peningkatan pengetahuan melalui pelatihan perlu ditingkatkan agar penatalaksanaan EWS yang baik dapat dilaksanaakan secara menyeluruh.

Early warning system EWS is a physiological scoring to observe the patients condition not only in hospital wards but also in Emergency Department ED. At an overcrowded ER that have slow of patient flow, EWS is use as an early detection of patients deterioration by observing the vital signs.
The purpose of this study is to identify the relationship between nurses knowledge of initial assessment and the application of EWS at emergency department. This is a quantitative study that used descriptive correlative with cross sectional design toward 70 emergency nurses.
The result showed there is a relationship between Nurses Knowledge of Initial Assessment and The Use of Early Warning System at Emergency Room p 0 .001 that show that the higher the level of nurses knowledge, their behavior is better. It is recommended to maintain the use of EWS in ED that already good through training regularly re sertification.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Kadek Oktayana Dwi Putra
"Penyelundupan manusia merupakan kejahatan transnasional yang memberikan dampak cukup signifikan bagi keamanan negara. Adapun ancaman yang muncul seperti keamanan bagi objek yang akan diselundupkan di pelabuhan yang sering menjadi sentra aktivitas penyelundupan manusia oleh pelaku kejahatan. Hal ini terjadi karena tidak adanya upaya regulasi keamanan yang dilakukan oleh pelaku penyelundupan manusia. Selain itu, meningkatnya jumlah pelaku penyelundupan manusia serta potensi masuknya paham atau aliran ekstrim yang dapat memengaruhi masyarakat secara luas dan menganggu kepentingan nasional. Kegiatan penyelundupan manusia tersebut dapat terjadi jika salah satunya dapat direalisasikan. Artinya bahwa imigran gelap akan berhasil dengan adanya kerjasama dari agen-agen penyelundup. Dalam melakukan penyelundupan suaru kelompok dapat dikatakan terorganisir jika memenuhi unsur organize crime, salah satunya memiliki struktur kerja dalam kejahatan. Dalam dinamika penyelundupan terdapat objek Pekerja Migran Indonesia menjadi salah satu orang yang diselundupkan secara non prosedural. Hal ini tentunya akan menyebabkan gangguan keamanan nansional khususnya di bidang keamanan. Adanya penggunaan pelabuhan ilegal yang dikuasi masyarakat sebagai lokasi yang strategis digunakan sebagai lokasi untuk mengelabui petugas keamanan. Pengawasan dan upaya cegah dini dari Kominda dan aparat terkait telah dilakukan dengan sarana dan prasaranan yang dimiliki, namun terdapat beberapa kendala yang dialami para petugas.<

People smuggling is a transnational crime that has a significant impact on state security.  As for the threats that arise, such as security for objects to be smuggled in ports, which are often centers of human smuggling activities by criminals.  This happens because there are no security regulation efforts made by people smugglers.  In addition, the increasing number of people smugglers as well as the potential for the entry of extreme ideologies or sects that can affect the wider community and disrupt national interests.  Human smuggling activities can occur if one of them can be realized.  This means that illegal immigrants will succeed with the cooperation of smuggling agents.  In carrying out smuggling, a group can be said to be organized if it meets the elements of organize crime, one of which has a work structure in crime.  In the dynamics of smuggling, there is an object of Indonesian Migrant Workers being one of the people who are smuggled in a non-procedural manner.  This of course will cause national security disturbances, especially in the security sector.  The use of illegal ports controlled by the community as a strategic location is used as a location to trick security officers.  Supervision and early prevention efforts from Kominda and related officials have been carried out with the facilities and infrastructure they have, but there are several obstacles experienced by the officers."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Rachmawardani
"Banjir di Jakarta merupakan masalah yang kompleks yang dipengaruhi oleh kombinasi faktor geografis, sosial, ekonomi, dan lingkungan. Studi ini berfokus pada prediksi banjir dengan membandingkan data stasiun darat Automatic Rain Gauge (ARG) dan data satelit Climate Hazards Group InfraRed Precipitation (CHIRPS) menggunakan Adaptive Neurofuzzy Inference System (ANFIS) yang terintegrasi dengan Principal Component Analysis (PCA). Dataset mencakup pengukuran curah hujan dari ARG dan CHIRPS, serta data ketinggian air dari tahun 2014 hingga 2020. ARG menyediakan data curah hujan lokal yang akurat, sementara CHIRPS menawarkan cakupan curah hujan regional yang luas. Teknik praproses seperti imputasi rata-rata, normalisasi data, dan metode interquartile range (IQR) digunakan untuk meningkatkan kualitas data. Model ANFIS-PCA, yang mengintegrasikan logika fuzzy dan pelatihan jaringan saraf tiruan, diterapkan dengan pembagian data 80:20 untuk pelatihan dan validasi. Ketika dilatih dengan data stasiun darat ARG dan pengukuran ketinggian air, model ANFIS-PCA menunjukkan akurasi yang superior, dengan root mean square error (RMSE) sebesar 0,13, mean absolute error (MAE) sebesar 0,12, dan R² sebesar 0,82. Sebaliknya, model ANFIS tanpa PCA menghasilkan kesalahan yang lebih tinggi, dengan RMSE 6,3, MAE 6,2, dan R² 0,74. Pelatihan dengan data satelit CHIRPS menghasilkan kesalahan yang jauh lebih tinggi (RMSE 30,14, MAE 24,05, R² 0,42). Sedangkan hasil ANFIS – PCA menghasilkan akurasi yang lebih bagus (RMSE 4,8, MAE 2,0 dan R² 0,55) . Hasil penelitian menunjukkan bahwa ANFIS-PCA memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan model ANFIS tanpa PCA, terutama ketika dilatih dengan data dari stasiun darat. Integrasi PCA berhasil mengurangi dimensi data, meningkatkan efisiensi komputasi dan akurasi model. Selain itu hasil ini juga menegaskan keunggulan pengukuran curah hujan data ground station untuk prediksi banjir, mempunyai angka presisi yang lebih tinggi dan kerentanan yang lebih rendah terhadap kesalahan dibandingkan data satelit. Sementara itu data satelit CHIRPS menawarkan cakupan spasial yang lebih luas.

Flooding in Jakarta is a complex issue influenced by a combination of geographical, social, economic, and environmental factors. This study focuses on flood prediction by comparing ground station data from Automatic Rain Gauges (ARG) and satellite data from the Climate Hazards Group InfraRed Precipitation (CHIRPS) using the Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS) integrated with Principal Component Analysis (PCA). The dataset includes rainfall measurements from ARG and CHIRPS, as well as water level data from 2014 to 2020. ARG provides accurate local rainfall data, while CHIRPS offers broad regional precipitation coverage. Preprocessing techniques such as mean imputation, data normalization, and the interquartile range (IQR) method were employed to enhance data quality.
The ANFIS-PCA model, which integrates fuzzy logic and neural network training, was implemented using an 80:20 data split for training and validation. When trained with ARG ground station data and water level measurements, the ANFIS-PCA model demonstrated superior accuracy, achieving a root mean square error (RMSE) of 0.13, mean absolute error (MAE) of 0.12, and R² of 0.82. In contrast, the ANFIS model without PCA yielded higher errors, with RMSE of 6.3, MAE of 6.2, and R² of 0.74. Training with CHIRPS satellite data resulted in significantly higher errors (RMSE 30.14, MAE 24.05, R² 0.42). Meanwhile, the ANFIS-PCA model trained on combined datasets showed improved performance, achieving RMSE of 4.8, MAE of 2.0, and R² of 0.55.
The results indicate that the ANFIS-PCA model outperforms the ANFIS model without PCA, particularly when trained with ground station data. The integration of PCA successfully reduced data dimensionality, improving computational efficiency and model accuracy. Furthermore, the findings reaffirm the superiority of ground-based measurements for flood prediction due to their higher precision and lower susceptibility to errors compared to satellite-derived data, while CHIRPS satellite data offers wider spatial coverage.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Zainati
"ABSTRAK
Penulisan ini membahas mengenai implementasi penanggulangan penyelundupan manusia people smuggling yang dilakukan oleh NCB ndash; Interpol Indonesia, khususnya dalam kasus ekstradisi Sayeed Abbas Azad bin Sayeed Abdul Hamid ke Australia. NCB - Interpol Indonesia adalah salah satu bagian yang berada dalam struktur organisasi Divisi Hubungan Internasional Polri yang menyelenggarakan tugas kerja sama internasional dalam lingkup bilateral dan multilateral. Oleh karenanya, 4 variabel implementasi milik George Edward III digunakan untuk menganalisa bagaimana implementasi penanggulangan penyelundupan manusia oleh NCB ndash; Interpol Indonesia.

ABSTRACT
This study discusses about implementation of combating people smuggling by NCB ndash Interpol Indonesia particularly in extradition case of Sayeed Abbas Azad bin Sayeed Abdul Hamid to Australia. NCB ndash Interpol Indonesia is part of the International Relations Division of National Police, which organizes international bilateral and multilateral cooperation. Therefore, the four implementation variables of George Edward III will be used to analyze how the implementation of combating people smuggling by NCB ndash Interpol Indonesia."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>