Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194116 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizky Yulianto Pratomo
"Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memerlukan distribusi produk makanan dan minuman halal yang tetap terjamin kehalalannya sampai ke tangan konsumen. Konsep logistik halal bertujuan untuk menjaga suatu produk halal agar tetap terjamin kehalalannya walau pun melewati berbagai fase dalam proses rantai pasok. Permasalahan yang diangkat dalam tesis ini adalah mengenai sejauh mana penerapan konsep logistik halal tersebut di perusahaan penyedia jasa logistik PT. Lex Indonesia.
Metode yang digunakan adalah dengan melakukan wawancara terhadap jajaran direksi, manajemen dan pelaksana di PT. Lex Indonesia terhadap kerangka kerja konseptual di logistik halal. Dari hasil pengolahan data wawancara didapat kesimpulan bahwa prinsip-prinsip konsep logistik halal tersebut sebagian besar sudah diterapkan di PT. Lex Indonesia.

As a country with the largest Muslim population in the world, Indonesia requires the halal guaranteed food and beverage products distribution for the customer. Halal logistics concept is to maintain a halal product although it is distributed if passing through the various phases in the supply chain. This thesis observes the implementation of the halal logistics concept at one of the logistics services provider company, PT. Lex Indonesia.
The method used is by conduct interviews with the directors, management and executives at PT. Lex Indonesia about the halal logistics concept. It is concluded that the most of the halal logistics concept have been implemented by PT. Lex Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Wistanti Savitri
"Meningkatnya kesadaran mengenai produk halal dan standar dalam proses produksinya, membuat sertifikasi halal menjadi perhatian dalam perkembangan industri halal. Dalam menghadapi tantangan dan persaingan global, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal yang berimplikasi akan diwajibkannya sertifikasi halal. Kondisi masih rendahnya tingkat partisipasi, kesadaran maupun pengetahuan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM terhadap sertifikasi halal, membuat dibutuhkannya upaya dalam mempersiapkan penerapannya. Berangkat dari permasalahan tersebut, skripsi ini bertujuan untuk membentuk struktur hirarki pemecahan masalah yang ada dan menentukan prioritas alternatif terbaik yang dapat dilakukan.
Dengan menggunakan metode analytic hierarchy process AHP, data yang dikumpulkan merupakan hasil wawancara dan pengisian kuesioner perbandingan berpasangan oleh para ahli pada bidang halal, UMKM dan pelaku usaha yang termasuk user yang akan terkena dampak langsung. Berdasarkan hasil analisis perhitungan AHP, menunjukkan bahwa kriteria pada struktur hirarki terdiri dari kesadaran 0.422 , pengetahuan 0.223 , aksesibilitas 0.210 , dan sistem produksi 0.145 yang berurutan berdasarkan besaran bobot pertimbangannya. Sedangkan alternatif yang menjadi prioritas dalam pemecahan masalah terkait yaitu, pemberian sosialisasi 0.417, pembinaan dan pendampingan 0.269, penyediaan pusat informasi yang harmoni dan transparan 0.196, dan penyediaan lembaga advokasi 0.118 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa alternatif yang sebaiknya diprioritaskan yaitu pemberian sosialisasi dengan perolehan nilai akhir terbesar dibandingkan alternatif lainnya.

Increasing awareness about halal products and standards in their production process, making halal certification as a concern in the development of halal industry. In facing the challenges and global competition, the Government of Indonesia issued the Law of the Republic of Indonesia Number 33 Year 2014 about Halal Product Guarantee which implies the mandatory of halal certification. The low level of participation, awareness and knowledge of micro, small and medium entrepreneurs SMEs towards halal certification, makes it necessery to prepare its implementation. Departing from the problem, this thesis aims to form the hierarchy structure of problem solving and determine the best alternative priority that can be done.
By using analytic hierarchy process AHP method, the collected data is the result of interview and filling of pairwise comparison questionnaires by experts in halal, SME and business actor including user that will be affected directly. Based on the results of AHP calculation analysis, indicating that the criteria in the hierarchical structure consist of awareness 0.422, knowledge 0.223, accessibility 0.210, and production system 0.145 sequentially based on the weighting scale of consideration. While the priority alternatives in problem solving are socialization 0.417, coaching and mentoring 0.269, provision of harmony and transparent information center 0.196, and provision of advocacy institutions 0.118. So it can be concluded that the alternative should be prioritized is the provision of socialization because the greatest value of the end compared to other alternatives.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Tranggono
"Kewajiban bersertifikat halal bagi produk makanan dan minuman yang diamanatkan UU No. 33 Tahun 2014 akan berakhir pada 17 Oktober 2024. Sayangnya, jumlah sertifikasi halal produk UMK makanan dan minuman masih sangat rendah ditengah kejaran batas waktu yang semakin dekat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi yang dapat diterapkan untuk mengoptimalkan penyelenggaraan sertifikasi halal pada produk UMK makanan dan minuman di Indonesia. Peneliti menggunakan pendekatan hybrid untuk menganalisis faktor-faktor strategis internal dan eksternal berupa kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang terdapat dalam penyelenggaraan sertifikasi halal produk UMK makanan dan minuman melalui self declare secara kualitatif, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan kuantitatif bobot dan rating pada matrik IFAS, EFAS, IE, dan SWOT untuk menemukan posisi strategis serta alternatif strategi yang dapat diterapkan. Analisis diakhiri dengan QSPM yang mengerucutkan alternatif strategi yang ada dalam satu posisi strategis yang sama menjadi satu strategi konkret yang diprioritaskan untuk  mengoptimalkan sertifikasi halal produk UMK makanan dan minuman di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa memperkuat jaringan kolaborasi antar stakeholder dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada pelaku UMK tentang urgensi sertifikasi halal merupakan strategi prioritas pertama yang dapat diterapkan untuk mengoptimalkan sertifikasi halal.

The obligation to be halal certified for food and beverage products mandated by Law No. 33 of 2014 will end on October 17, 2024. Unfortunately, the number of halal certification for MSEs food and beverage products is still very low amid the pursuit of an approaching deadline. This study aims to analyze strategies that can be implemented to optimize the implementation of halal certification for MSEs food and beverage products in Indonesia. This research employed a hybrid approach to analyze internal and external strategic factors in the form of strengths, weaknesses, opportunities, and threats contained in the implementation of self declare halal certification of MSEs’ food and beverage products qualitatively, followed by quantitative calculations of weights and ratings on the matrix IFAS, EFAS, IE, and SWOT to determine strategic positions and alternative strategies that can be implemented. The analysis concludes with QSPM, which narrows down alternative strategies that occupy the same strategic position into a concrete strategy prioritized to optimize halal certification for MSEs’ food and beverage products in Indonesia. The results of the study show that strengthening collaboration networks between stakeholders by utilizing information technology to increase outreach and education to MSEs about the urgency of halal certification is the priority strategy that can be implemented to optimize halal certification."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kameswara Muhammad Rafi Al Fath
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi niat mengkonsumsi produk makanan halal bagi konsumen muslim milenial yang berada di Indonesia. Sebanyak 200 sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdomisili di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Data dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner online dan diisi secara individu oleh responden. Data
telah diperoleh diolah menggunakan software SPSS 22 dengan metode linier bergandaregresi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut adalah Konsumen Muslim Milenial Indonesia yaitu sikap, norma subjektif, kontrol perilaku yang dirasakan, identitas diri agama, dan kewajiban moral berpengaruh signifikan terhadap niat mengonsumsi produk makanan halal. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan para pelaku bisnis bergerak di bidang produk makanan halal.

This study aims to analyze the factors that influence intention consuming halal food products for millennial Muslim consumers in Indonesia. A total of 200 samples used in this study are domiciled in DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi. The data were collected by distributing online questionnaires and filling in individually by the respondents. Data
has been obtained processed using SPSS 22 software with multiple linear regression method. The results obtained from this study indicate that these factors are Indonesian Millennial Muslim Consumers, namely attitudes, subjective norms, perceived behavioral control, religious identity, and moral obligations have a significant effect on the intention to consume halal food products. This research is expected to be a reference in making decisions for business people engaged in halal food products.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervinia Ida Wahyuni
"Sertifikat Halal untuk produk makanan mutlak diperlukan di Indonesia di mana mayoritas penduduknya beragama Islam. Ketentuan Hukum Islam telah mengatur bahwa umat Islam diwajibkan untuk memakan makanan yang halal dan thayyib (baik). Hal ini sebagaimana telah diatur dalam al Quran surat al Maidah ayat 88. Menurut al Quran surat al Baqarah ayat 173, makanan yang diharamkan terdiri dari bangkai, darah, daging babi dan hewan yang ketika disembelih disebut nama selain Allah. Dengan demikian sangatlah sedikit makanan yang diharamkan oleh Allah swt. Penentuan kehalalan suabu produk makanan saat ini tidaklah sesederhana dahulu. Seiring dengan perkembangan teknologi khususnya di bidang pangan, bahan-bahan yang dipergunakan untuk membuat suatu produk menjadi bertambah. Tidak hanya bahan baku saja tetapi ada bahan makanan tambahan yang dimasukkan untuk menciptakan cita rasa yang diinginkan. Oleh karena itu, sebagai jaminan kehalalan terhadap produk makanan yang akan dikonsumsi masyarakat muslim, sertifikat halal sangat dibutuhkan. Adapun proses yang harus dilalui oleh produsen untuk mendapatkan sertifikat halal terdiri dari proses sebelum pengajuan sertifikat halal, proses pemeriksaan, dan proses setelah sertifikat halal dikeluarkan. Lembaga-lembaga yang terkait dalam penerbitan sertifikat halal adalah Departemen Agama, Departemen Kesehatan, dan Majelis Ulama Indonesia. Pemerintah Indonesia pun telah mengeluarkan beberapa peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan makanan halal. Namun demikian, ada beberapa kasus yang terjadi sehubungan dengan penerbitan sertifikat halal antara lain kasus Ajinomoto, kasus monopoli MUI, kasus makanan impor, serta penggunaan sertifikat halal yang masih rendah. Hal ini menunjukkan ada banyak hal yang perlu dibenahi dalam sertifikasi makanan halal di Indonesia antara lain sistem pengajuan sertifikat halal, standar sistem jaminan sertifikat halal yang berlaku secara nasional, pembenahan hukum dan pelaksanaannya serta penerapan sanksi yang lebih tegas."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S20878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahidah Azzahrah
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh personal intrinsic religiosity dan halal product knowledge millenial Muslim Indonesia terhadap intensi pembelian produk makanan halal. Data responden yang digunakan dalam penilitian sebanyak 710 responden millenial Muslim Indonesia. Analisis Structural Equation Modelling (SEM) dengan bantuan software LISREL 8.8 digunakan untuk mengevaluasi hubungan hipotesis antar variabel yang ada dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh personal intrinsic religiosity (PIR) terhadap halal product awareness (HPA), halal product knowledge (HPK) terhadap halal product awareness (HPA), personal intrinsic religiosity (PIR) terhadap halal purchase intention (HPI), halal product knowledge (HPK) terhadap halal purchase intention (HPI), serta halal product awareness (HPA) terhadap halal purchase intention (HPI). Penelitian ini juga menemukan peran mediasi parsial HPA pada pengaruh PIR terhadap HPI, dan  peran mediasi parsial HPA pada pengaruh HPK terhadap HPI.

This study aims to determine the influence of personal intrinsic religiosity and halal product knowledge Indonesian Muslim millenial on halal food product purchase intention. Data used in this study were 710 data from Indonesian Muslim millennials respondents. Structural Equation Modelling (SEM) analysis with LISREL 8.8 software was used to evaluate the hypothesized relationships between variables in this study. The study results found that there was 13.008px13.008px; personal intrinsic religiosity (PIR) 13.008px;-size: 13.008px;"halal product awareness (HPA), halal product knowledge (HPK) towards halal product awareness (HPA), personal intrinsic religiosity (PIR) towards halal purchase intention (HPI), halal product knowledge (HPK) towards halal purchase intention (HPI), and halal product awareness (HPA) towards halal purchase intention (HPI).  This study also found that there is parcial mediation of HPA in the influence PIR towards HPI, and parcial mediation of HPA in the influence HPK towards HPI."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baiq Hofian Andriana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen muslim di Indonesia. Penelitian terbagi menjadi dua bagian yaitu situasi A dan B. Situasi A menggambarkan responden membeli makanan di kantin yang belum memiliki sertifikasi halal, sedangkan pada situasi B responden membeli makanan pada brand internasional yang belum memperoleh sertifikasi halal. Menggunakan pendekatan kuantitatif yang mengumpulkan 150 responden pada setiap bagian dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. Masyarakat beragama Islam dan memiliki usia diatas 17 tahun menjadi subjek dari penelitian ini. Analisis yang digunakan adalah Structural Equation Model (SEM), menggunakan software Smart-PLS. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan situasi A terkait halal awareness, dan attitude berpengaruh terhadap purchase intention. Pada situasi B, halal awareness berpengaruh positif terhadap purchase intention sedangkan attitude tidak berpengaruh. Halal certification pada dua situasi berpengaruh negatif terhadap purchase intention, dan purchase intention berpengaruh positif terhadap buying behavior.

This research aims to identify the factors influencing the purchasing behavior of Muslim consumers in Indonesia. The study is divided into two parts, namely Situation A and Situation B. Situation A depicts respondents buying food from a canteen without halal certification, while in Situation B, respondents purchase food from an international brand without halal certification. A quantitative approach was used, gathering 150 respondents for each part through a descriptive research design. The subjects of this study were individuals who were Muslims and above 17 years old. The analysis employed Structural Equation Model (SEM) using Smart-PLS software. Based on the research findings, it was revealed that in Situation A, halal awareness and attitude had an impact on purchase intention. In Situation B, halal awareness had a positive impact on purchase intention, while attitude did not have an impact. Halal certification had a negative influence on purchase intention in both situations, and purchase intention had a positive impact on buying behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raffey Satrio Bimo
"Semakin berkembangnya pangsa pasar industri halal, pentingnya pelaksanaan halal dalam kehidupan umat muslim semakin menjadi perhatian pemerintah Indonesia selaku negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Terdapat fenomena dimana banyak restoran makanan asing di Indonesia yang tidak memiliki logo halal resmi, namun menunjukkan bahwa kesan restorannya halal dengan memasang tulisan ‘No Pork’ atau ‘No Lard’ yang disebut sebagai tacit halal cues (THC). Dengan adanya fenomena ini dan juga peraturan wajib halal dari pemerintah Indonesia, penelitian ini akan menganalisis bagaimana pengaruh fenomena tersebut terhadap intensi patronase konsumen muslim yang pernah makan di restoran makanan asing yang tidak berlogo halal terhadap restoran halal. Penelitian ini dilakukan dengan metode Partial Least Squares Structural Equation Model (PLS-SEM). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Religios Obligation, Halal Knowledge dan Attitude Towards Halal dapat mempengaruhi Patronage Intention. Ditemukan juga bahwa Institutional Pressure, Religious obligation, dan Halal Knowledge dapat mempengaruhi Attitude Towards Halal.

The increasing market share of halal industry, increases the importance of halal implementation in the life of Muslims and is becoming the attention of the Indonesian government as the country with the largest Muslim population in the world. There is a phenomenon where many foreign food restaurants in Indonesia do not have an official halal logo, but show that the effect of the restaurant is halal by placing the inscription “No Pork” or “No Lard” called tacit halal cues. (THC). With the presence of this phenomenon and also mandatory halal regulations of the Indonesian government, this study will analyze how the effect of such phenomena on the intention of Muslim consumer patronage on foreign food restaurants that do not have a halal logo. The study was conducted using the Partial Least Squares Structural Equation Model. (PLS-SEM). The results of the research show that religious obligations, halal knowledge and attitudes towards halal can affect patronage intention. It was also found that Institutional Pressure, Religious Obligation, and Halal Knowledge can influence Attitudes Toward Halal.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khemal Rianda
"Berkembangnya industri halal di Indonesia pada tahun 2022 khususnya makanan halal membuat para pelaku usaha lebih giat dalam mengkampanyekan makanan halal khususnya pada halal labelling. Pemerintah pun juga melakukan hal yang sama untuk meningkatkan pengetahuan maupun kesadaran masyarakat terkait halal produk. Mulai banyaknya jenis makanan yang dijual di Indonesia dari makanan seperti Warteg, Rumah Makan Padang, Local Food Chain, International Food Chain, Korean/Japanese/Chinese Food, Indian Food, hingga jenis makanan lainnya membuat masyarakat lebih memiliki banyak pilihan dalam memesan produk makanan. Namun permasalahan muncul disaat mayoritas penduduk Indonesia yang merupakan beragama Islam mereka tentunya ingin mengkonsumsi makanan yang halal sesuai dengan syariat yang di anut. Munculnya label “No Pork No Lard” kemudian menjadi kontroversi di kalangan masyarakat terkait konsep makanan yang dinilai berbeda dengan makanan yang sudah memiliki logo halal.

The development of the halal industry in Indonesia in 2022, especially halal food, has made business actors more active in campaigning for halal food, especially on halal labeling. The government is also doing the same thing to increase public knowledge and awareness regarding halal products. Starting from the many types of food sold in Indonesia, from food such as warteg, Padang restaurants, local food chains, international food chains, Korean/Japanese/Chinese food, Indian food, to other types of food, people have more choices in ordering food products. However, problems arise when the majority of Indonesia's population, who are Muslim, of course, want to consume halal food in accordance with the Shari'a they adhere to. The emergence of the label "No Pork No Lard" then became a controversy among the public regarding the concept of food which is considered different from food that already has a halal logo."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ho, Lee Jong
"Dalam studi ini, kami menyarankan dasar dan rencana pemasaran untuk memperluas ahli makanan Korea, terutama konsumen Indonesia, dengan meningkatkan pemahaman tentang industri halal dan kesadaran konsumen di Indonesia dan memberikan informasi tentang masalah sertifikasi halal. Menyarankan cara untuk memperkuat kredibilitas sertifikasi halal di Korea dan berupaya membangun kepercayaan antara kedua negara melalui industri makanan. Makalah ini mengembangkan model berbasis sembilan konstruksi. Kesadaran halal, Kesadaran Korea, Keyakinan Agama, logo Halal, Paparan, kredibilitas COO, merek Islami dan bahan-bahan produk digunakan sebagai faktor yang telah ditentukan sebelumnya untuk mengukur niat beli konsumen. Studi ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pemahaman tentang Korea, semakin tinggi keandalan makanan bersertifikat halal Korea. Dengan kata lain, mempromosikan Korea, menyebarkan makanan Korea, dan memberikan citra positif berarti bahwa produk halal yang diekspor dari Korea dapat dibuat lebih andal. Konsumen mengetahui produk sampingan yang berasal dari masalah yang mereka kenal, terutama produk-produk yang dipercaya untuk memberikan standar yang ditentukan. Kepercayaan agama, kesadaran halal, bahan produk memiliki dampak positif pada niat pembelian. Penelitian ini diharapkan memiliki kontribusi teoritis dan praktis baik dalam masyarakat akademik dan praktisi, terutama kepada mereka yang terlibat dalam industri makanan.

In this study, we suggest the basis and marketing plan to expand the expert of Korean food, especially Indonesia consumer, by improving understanding of Halal industry and consumer awareness in Indonesia and providing information on Halal certification issue.  Suggesting ways to strengthen the credibility of Halal certification in Korea and seek to build trust between the two countries through the food industry. This paper develops a nine-constructs-based model. Halal awareness, Awareness of Korea, Religious Belief, Halal logo, Exposure, COO credibility, Islamic brand and product ingredients are used as the pre-determined factors for measuring consumer's purchase intention. This study suggests that the higher the understanding of Korea, the higher the reliability of Korean-produced Halal-certified foods. In other words, promoting Korea, spreading Korean food, and providing a positive image means that the Halal products exported from Korea can be made more reliable. Consumers are aware of the by products derived from the issues they are familiar with, especially those products that are trusted to provide the prescribed standards. Also Religious belief, Halal awareness, Product ingredient have a positive impact on the purchasing intention. This research is expected to have theoretical and practical contributions in both academic society and practitioners, especially to the one who involved in food industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>