Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195526 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novin Yetiani
"Model bimbingan preceptorship dapat memaksimalkan pendidikan klinik keperawatan untuk menambah pengetahuan, keterampilan, kepercayaan diri dan hubungan profesional. Motivasi dianggap sebagai faktor yang berpengaruh terhadap perilaku pegawai untuk meningkatkan pengetahuan dan kinerja. Salah satu cara meningkatkan kinerja organisasi adalah dengan meningkatkan pengetahuan perawat melalui proses bimbingan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan implementasi preceptorship dengan motivasi dan kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit. Desain penelitian cross sectional dengan 56 responden diambil secara total sampling. Uji statistik menggunakan Spearman Test menunjukkan adanya hubungan bermakna antara implementasi preceptorship dengan motivasi (r= 0,540, p= 0,001,). Uji statistik Pearson Test menunjukkan ada hubungan antara implementasi preceptorship dengan kinerja (r= 0,184, p= 0,164). Rumah sakit diharapkan mempertahankan metode bimbingan yang ada dan terus melakukan evaluasi.

Model guidance preceptorship can maximize nursing clinical education to increaseknowledge skills confidence and professional relationships. Motivation is considered asfactors that influence the behavior of employees to improve knowledge and performance. One way to improve the performance of the organization is to increase the knowledge ofnurses through the process of optimal guidance. This study aimed to determine therelationship of the implementation of preceptorship with motivation and performance ofnurses in the hospital. Cross sectional study design with 56 respondents taken by totalsampling Statistical test using Spearman test showed a significant relationship between theimplementation of preceptorship with motivation r 0 540 p 0 001. Pearson Test ofstatistical test showed no relationship between the implementation of preceptorship withperformance r 0 184 p 0 164. The hospital is expected to maintain the existing methodsof guidanc and continue to evaluate Keywords Performance motivation preceptorship."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Nurmaida
"Program preceptorship adalah pendekatan efektif dalam pengajaran klinik, merupakan bagian integral dari orientasi perawat baru. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan program preceptorship dan karakteristik perawat dengan proses adaptasi perawat baru di PKSC, RSB, dan RSPI. Desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian 100 perawat baru. Instrumen digunakan adalah kuesioner.
Hasil penelitian adalah variabel berhubungan dengan proses adaptasi dimana nilai p < 0,05 adalah self efficacy, lama kerja, dan konflik. Faktor dominan berhubungan dengan proses adaptasi adalah self efficacy dengan nilai OR 6,68. Program preceptorship dan karakteristik perawat berhubungan dengan proses adaptasi perawat baru. Manajer keperawatan perlu menyediakan sumber dukungan preceptor yang kompeten untuk meningkatkan self efficacy perawat baru sehingga membantu proses adaptasi.

Preceptorship program is the effective approach in clinical teaching and an integral part of the orientation of new nurses. The research aims to determine the relationship preceptorship programs and the characteristics of nurses with the adaptation process of new nurses in PKSC, RSB, and RSPI. The study design used a descriptive correlation with the cross-sectional approach. The samples 100 new nurses. The instrument used was a questionnaire.
The results are the variables associated with the process of adaptation in which the p-value <0.05 was self-efficacy, length of employment, and conflict. Dominant factor related to the adaptation process is selfefficacy with the OR 6.68. Preceptorship programs and the characteristics of nurses associated with the process of adaptation of new nurses. Nursing managers need to provide a competent source of support preceptor for new nurses improve the selfefficacy so that helps the adaptation process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Managemen Rumah Sakit Haji menggunakan metode preceptorship dalam memberikan bimbingan bagi perawat baru. Bimbingan ini diharapkan mempunyai pengaruh yang positif sehingga mutu pelayanan keperawatan dapat dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan metode bimbingan preceptorship terhadap kesiapan perawat baru di Rumah Sakit Haji Jakarta. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakii Haji Jakarta dengan jumlah responden 30 orang. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adaIah distribusi frekwensi untuk data demografi dan chi square untuk menganalisis hubungan antar variabel. Hasil penelitian ini menyimpulkan ada hubungan antara metode bimbingan preceptorship terhadap kesiapan perawat baru di Rumah Sakit Haji Jakarta dengan p Value 0,000 dan α 0,05. Penelitian ini merekomendasikan untuk meningkatkan metode preceptorship dalam proses bimbingan pada perawat baru."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
TA5456
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elisabeth Dewi Puspitaningrum
"Pendahuluan: Preceptorship merupakan suatu proses pendampingan yang diberikan kepada perawat baru untuk mengembangkan keterampilan, yang membutuhkan peran manajer keperawatan dalam memberikan pengarahan berupa supervisi. Saat pelaksanaan terjadi hambatan yang dialami supervisor dalam melaksanakan supervisi, dimana kurangnya waktu dalam melakukan pendampingan dan monitoring. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan supervisi klinis yang dilakukan kepala ruangan terhadap program preceptorship perawat baru di rumah sakit X Jakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan partisipan berjumlah 8 orang yang ditentukan dari kriteria inklusi dan dibantu oleh key person. Instrumen evaluasi menggunakan pedoman wawancara, lembar observasi, dan catatan lapangan. Analisis data dilakukan dari transkrip verbatim hingga didapatkan tema – tema. Hasil: Penelitian ini mengidentifikasi enam tema tentang pengalaman kepala ruangan dalam melakukan supervisi program preceptorship dan dijabarkan dalam pembahasan, sebagai berikut: 1) Berharap adanya panduan pelaksanaan supervisi kegiatan preceptorship; 2) Berharap adanya peningkatan mutu pelayanan keperawatan; 3) Berbagai kendala yang dialami dari sisi perawat dan kepala ruangan; 4) Optimalisasi Program Preceptorship; 5) Sadar terhadap peran dan pentingnya pemahaman tentang supervisi; 6) Berharap adanya peningkatan kemampuan preceptor dan preceptee. Kesimpulan: Inti dari enam tema tersebut menjelaskan bahwa pentingnya peran dan dukungan yang diberikan oleh manajer keperawatan dalam pembuatan panduan terkait pelaksaan supervisi kegiatan preceptorship.

Introduction: Preceptorship is a process of mentoring given to new nurses to develop skills, which requires the role of the nursing manager in providing direction in the form of supervision. During the implementation, supervisors experienced obstacles in carrying out supervision, where there was a lack of time in providing assistance and monitoring. The purpose of this study was to obtain an overview of the implementation of clinical supervision carried out by the head of the ward for the new nurse preceptorship program at hospital X Jakarta. Methods: This study used a qualitative descriptive approach with 8 participants who were determined from the inclusion criteria and assisted by a key person. The evaluation instrument used interview guidelines, observation sheets, and field notes. Data analysis was conducted from verbatim transcripts to obtain themes. Results: This study identified six themes regarding the experience of the head of the room in supervising the preceptorship program and described in the discussion, as follows: 1) Availability of guidelines for the implementation of supervision of preceptorship activities; 2) Expecting an increase in the quality of nursing services; 3) Various obstacles were experienced by nurses and the head of the room; 4) Optimizing the Preceptorship Program; 5) Awareness of the role and importance of understanding supervision; 6) Expecting an increase in the ability of preceptors and preceptees. Conclusion: The core of the six themes explains the importance of the role and support provided by nursing managers in making guidelines regarding the supervision of preceptorship activities."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosy Retno Yulianti
"Ketercapain kompetensi preceptorship dalam pelayanan keperawatan, merupakan ketercapaian yang harus dipenuhi dalam rangka pendampingan perawat baru di Rumah sakit, Banyaknya kompetensi yang dicapai dapat berpotensi timbulnya beban kerja mental yang dialami oleh preceptor pada kegiatan Preseptorship. Metode penelitian ini, menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain Cross-sectional. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling dengan jumlah sampel 167 responden Rumah sakit X Bogor. Hasil penelitian menggunakan uji chi-square dengan CI 95%, menunjukan hasil bahwa, terdapat hubungan signifikan antara effort and physical demand (p-value 0.048), temporal demand (p-value 0.005) dan peformance (p-value 0.033), ketercapaian kompetensi perceptorship. Pentingnya manajemen beban kerja mental pada program preceptorship, merupakan upaya dalam mencegah dan menurunkan terjadinya beban kerja mental yang dialami pada kegiatan preceptorship di Rumah sakit.

The achievement of preceptorship competence in nursing services is an achievement that must be met in the context of assisting new nurses in hospitals. The number of competencies achieved can potentially cause a mental workload experienced by preceptors in Preceptorship activities. This research method used usesa quantitative approach with a cross-sectional design. Sampling with totalsampling technique with a total sample of 167 respondents Hospital X Bogor. The results of the study using the chi-square test with 95% CI, showed that there was a significant relationship between effort and physical demand (p-value 0.003), temporal demand (p-value 0.031) and performance (p-value 0.011), competency achievement. perceptorship. The importance of mental workload management in the preceptorship program is an effort to prevent and reduce the mental workload experienced in preceptorship activities in hospitals"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Saptari
"Penelitian ini berfokus pada "Hubungan Antara Sikap Terhadap Penilaian Kinerja Dan Motivasi Kerja Pada Perawat Pelaksana di Rumah Sakit X". Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yang bersifat non-eksperimental dengan disain analisis korelasional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 191 orang dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua alat ukur yaitu skala pengukuran "Sikap Terhadap Penilaian Kinerja" dan alat ukur "Motivasi Kerja". Analisis data menggunakan teknik statistik deskriptif dan korelasi Pearson's Product Moment.
Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar perawat pelaksana di rumah sakit X memiliki sikap yang positif terhadap penilaian kinerja artinya mendukung terhadap penilaian kinerja meskipun berada pada rentang positif yang lemah (59-79). Motivasi kerja sebagian besar perawat pelaksana di rumah sakit X tergolong cukup artinya mempunyai semangat bekerja yang cukup dan bekerja secara efektif. Hubungan antara "Sikap Terhadap Penilaian Kinerja" dan "Motivasi Kerja" pada perawat pelaksana di rumah sakit X menunjukan adanya hubungan yang signifikan.
Penelitian ini masih memerlukan penelitian lanjutan dimana akan lebih baik lagi apabila dilakukan pada beberapa rumah sakit di Jakarta, sebaiknya penelitian dilihat juga per-unit, sebaiknya alat ukur "Sikap Terhadap Penilaian Kinerja" dan "Motivasi Kerja" diuji kembali terhadap sampel yang lebih besar.

This research focus on "Relationship Between Attitude to Performance Appraisal and Work Motivation of The Nursing Staff at X Hospital". This research belongs to quantitative especially non-experiment with correlation analysis. Sample for this research is 191 person and using purposive sampling. I used two measurement for data collection, there are measurement scale for attitude to performance appraisal and the other one is work motivation. Statistic descriptive technique and correlation Pearson's Product moment there are for data analysis.
Conclusion from this research is majority of nursing staff at the X hospital have a positive attitude to performance appraisal, it means their give support to performance appraisal even though the range is low (59-79). A lot of nurse have enough work motivation for doing an effective job. They have significant relationship between performance appraisal and work motivation.
This research still needed further research where it could be better doing at many hospital in Jakarta, and research will be better if doing at each department. The measurement will be better if the sample bigger."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wijayanti
"Gaya kepemimpinan kepala ruangan dalam berinteraksi dengan anggota dan saat mengelola ruang rawat akan mempengaruhi kepuasan kerja dan kinerja perawat yang dipimpinnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan yang dipersepsikan perawat pelaksana dengan kepuasan dan kinerja perawat pelaksana.
Metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional desain deskripsi korelasi melibatkan 146 perawat Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Cibinong yang dipilih secara random sampling. Data dianalisis dengan Chi Square, uji Fisher dan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan (servant dan transformasional) dengan kepuasan (p<0,05), antara gaya kepemimpinan (servant, transaksional, dan transformasional) dengan kinerja (p < 0,05), serta terdapat hubungan antara kepuasan dan kinerja perawat (p < 0,043). Gaya kepemimpinan kepala ruangan yang paling berhubungan dengan kepuasan perawat pelaksana adalah gaya kepemimpinan transformasional (OR = 6,345), dan kinerja adalah transaksional (OR = 3,846).
Hasil ini menyarankan untuk menerapkan gaya kepemimpinan transformasional untuk meningkatkan kepuasan dan gaya kepemimpinan transaksional untuk meningkatkan kinerja perawat pelaksana.

Head nurses leadership style, when interacting with nursing staffs and when managing nursing service area, affected to nursing staffs satisfaction and performance.
This study aimed to identify the relationship between head nurses leadership style, that perceived by nursing staffs, with their satisfaction and performance.
The design research was descriptive correlative with cross sectional approach. The sample were selected randomized involving 146 nursing staffs in Cibinong General Hospital. Data were analyzed by chi-square, Fisher's exact test and logistic regression.
The results showed that there was a relationship between head nurses leadership style (servant and transformational) with nursing staffs satisfaction (p <0.05), there was a relationship between head nurses leadership style (servant, transactional, and transformational) with nursing staffs performance (p <0.05), and there was a relationship between nursing staffs satisfaction with their performance (p <0.043). head nurses Leadership style that most related to the nursing staffs satisfaction was a transformational leadership style (OR = 6.345), and the most related to the nursing staffs performance is transactional leadership style (OR = 3.846).
It is recommended for head nurses to apply the transformational leadership style to improve nursing staffs satisfaction and the transactional leadership style to improve nursing staffs performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T44673
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muliyadi
"Komitmen perawat pada organisasi merupakan faktor individu, sedangkan lingkungan kerja perawat merupakan faktor organisasional dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain potong lintang yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran hubungan antara komitmen pada organisasi dan lingkungan kerja perawat dengan kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Tugu Ibu Cimanggis Depok. Populasi Penelitian adalah seluruh perawat pelaksana di Rumah Sakit Tugu Ibu Cimanggis Depok, dengan sampel penelitian adalah seluruh populasi yang memenuhi kriteria inklusi yaitu 107 perawat. Analisis hubungan variabel dilakukan melalui uji korelasi partial, sedangkan analisis faktor dominan melalui uji regresi linier ganda. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan komitmen pada organisasi dengan kinerja perawat pelaksana setelah dipengaruhi karakteristik perawat (p = 0.0005) dengan kekuatan hubungan sedang dan berpola positif. Komitmen afektif dan komitmen normatif memiliki hubungan dengan kinerja perawat pelaksana, sedangkan komitmen berkesinambungan tidak berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana. Lingkungan kerja secara signifikan berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana setelah dipengaruhi karakteristik perawat (p = 0.0005) dengan kekuatan hubungan kuat dan berpola positif. Lingkungan kerja dari aspek manajemen, kepemimpinan dan budaya; kendali terhadap praktik berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana, sedangkan kendali terhadap beban kerja dan sumber memadai tidak berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana. Faktor paling dominan berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana adalah komitmen afektif. Usulan penelitian pada institusi pelayanan, berupaya meningkatkan komitmen perawat pada organisasi melalui perhatian dan penghargaan organisasi terhadap kinerja, kesejahteraan, menumbuhkan motivasi, etos kerja dan kebutuhan berprestasi dan kecintaan terhadap profesi. Meningkatkan kualitas lingkungan kerja melelaui efektifitas komunikasi, peningkatan kemampuan majerial bagi tenaga perawat, penyediaan fasilitas perpustakaan, mendorong program ilmiah, penyusunan dan sosialisasi standar kinerja pelayanan, mencukupi kebutuhan sumber daya perawat dan fasilitas peralatan. Bagi peneliti disarankan untuk melakukan penelitian faktor lain yang mempengaruhi kinerja atau melakukan penelitian yang melihat hubungan faktor individu, organisasi yang mempengaruhi komitmen perawat, seperti motivasi, kebutuhan berprestasi, nilai dan sikap maupun faktor organisasi seperti kepemimpinan, kebijakan organisasi, struktur, pengambilan keputusan dan lingkungan kerja.

Nurses commitment on organization is an individual factor, while nurses working condition is an organizational factor in hospital nursing services. This study used correlational descriptive design with cross sectional. The Purpose of the study was to describe the relationship between commitment to organization and nurses working condition with the performance of nurse provider at Tugu Ibu Hospital, Cimanggis, Depok. The sample of this study was consisted of total population meeting the inclusive criteria of 107 nurses. Analysis of variable correlation utilized partial correlation test, for while analysis the determinant factor used multiple linear regression test. The result of the study depicted that there was a significant relationship between commitment to organization with nurse providers performance after affected by nurses characteristics (p = 0.0005) with medium magnitude and positive pattern of correlation. Affective and normative commitments had correlation with nurse providers performance, while continuance commitment had no correlation with nurse providers performance. Nurses working condition had a significant relationship with the performance nurse providers after affected by the characteristic of nurses (p = 0.0005) with a strong magnitude and positive pattern of correlation. Working condition of management, leadership and culture aspect; control towards practice had correlation with nurse providers performance. while control towards workload and resource adequacy had no correlation with nurse providers performance. The most determinant factor related to nurse providers performance was affective commitment. Its proposed that the health service institustions should improve the commitment of nurses towards the organization through better reward system for nurses performance, welfare, improve motivation, and work ethos as well as the needs for accomplishment and high prestige and commitement to professional growth and development. To improve quality of working environment by effective communication and better managerial skills of nurses, provision of library facilities, scientific program and development and socialization of standard of nursing care professional performance, ensuring adequate number of qualified nurses and equipment. Its suggested that the researchers to study other factor affecting the performance of nurses or conduct research related to individual, and organizational factors which influence commitment of nurses, such as motivation, desire for prestige, value and attitude as well as organizational and leadership factors, organization policy, structure, decision making and working condition."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Supratman
"Perjanjian GATS membawa dampak pada pelayanan kesehatan sehingga penting untuk membuat sistem regulasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi di masing-masing negara. Strategi untuk memperbaiki sistem pelayanan kesehatan antara lain memperbaiki sistem pendidikan kesehatan, menggalang kehidupan keprofesian dan penataan kembali sistem pemberian pelayanan kesehatan sehingga mampu memberi pelayanan yang baik dan transparan, bermutu dan memperhatikan kepentingan pasien. Oleh karena itu penting untuk meningkatkan sistem manajemen termasuk manajemen keperawatan sehingga mampu meningkatkan prestasi kerja perawat. Penelitian prestasi kerja di RS Islam Jakarta dilaksanakan mengingat prestasi kerja mereka selama ini secara umum belum memuaskan.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan rancangan deskriptif korelatif. Metode pengambilan sampel dilakukan secara cross sectional dimana unit analisisnya adalah perawat pelaksana yang bekerja minimal satu tahun di unit rawat inap . Instrumen yang dipakai adalah kuesioner yang menggunakan konsep teori motivasi isi dari Maslow dan Herzberg. Sedangkan instrumen prestasi kerja diadopsi dari hasil penelitian Ilyas di RS Islam Jawa Tengah tahun 1994. Variabel motivasi kerja meliputi motivasi intrinsik (penghargaan atas prestasi, tanggung jawab dalam pekerjaan, kesempatan untuk berkembang dan otonomi dalam pekerjaan) dan motivasi ekstrinsik (penerimaan gaji, kondisi lingkungan kerja, kebijakan institusi dan supervisi atasan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) secara umum prestasi kerja perawat di RS Islam Jakarta, 56,5% berprestasi tinggi (2) motivasi kerja ekstrinsik perawat di rumah sakit, 44% tinggi dan motivasi kerja intrinsik, 55,4% tinggi (3) terbukti dalam penelitian ini yang berhubungan secara bermakna terhadap prestasi kerja perawat ialah gaji, kebijakan institusi, supervisi, penghargaan, tanggung jawab dan kesempatan berkembang (4) dari enam komponen motivasi yang berhubungan maka terdapat dua faktor yang dominan, yaitu gaji dan kesempatan berkembang. Mempertimbangkan hasil penelitian diatas maka dapat disampaikan saran antara lain (1) perlunya merubah kebijakan rumah sakit tentang gaji perawat (2) kondisi lingkungan kerja perlu lebih ditingkatkan lagi kualitasnya (3) pelaksanaan supervisi perlu ditingkatkan baik kaulitas dan kuantitasnya (4) perlu ditingkatkan sistem penghargaan yang adil (5) pemberian tanggung jawab yang lebih luas kepada perawat (6) diperluasnya kesempatan bagi perawat untuk dapat lebih maju dan berkembang.

GATS agreement impacted to health services, so it is important to make a suitable regulation system to the situation and condition in each country. The strategies in improving the health services system are to improve the health education system, to do professional life and to rearrange the system of giving the health service. So it will give transparent and good services, qualified and patient need orientation. It is important to improve management system including nursing management so that it can increase nurse performance.
This research done because of unsatisfied performance of nursing staff in Jakarta Islamic Hospital. This research is non experimental quantitative research with correlative descriptive design. Sampling method is done by cross sectional in which its analysis unit is nurses with one year working experience in hospital. The instrument is questionnaires that use content motivation theory from Maslow and Herzberg (La Monica, 1996). Whereas the nurses? performance instrument is adopted from Ilyas?s research results in Islamic Hospital in Central Java on 1994. Motivation factors variable include intrinsic motivation (reward of achievement, responsibility in working, opportunity to improve self, autonomy) and extrinsic motivation (salary acceptance, working environment condition, institution policy, quality of supervision).
Research result showed that (1) generally, nurses performance in Jakarta Islamic Hospital, 56,5% is high (2) nurses extrinsic motivation, 44% is high and intrinsic motivation, 55,4% is high (3) in this research proof that significant correlation to the nurses performance is salary acceptance, institution policy, quality of supervision, reward system, responsibility in working, opportunity to improve (4) there is two dominant factors is salary acceptance and opportunity to improve. Considering the research result above so can be suggested that (1) it is necessary to increase salary (2) increasing the quality of work condition (3) increasing the quantity and quality of supervision (4) reward system in equity (5) giving more responsibility to the nurses, and (6) giving more opportunity to improve.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T8239
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muminah
"

Ketidaksinambungan dalam dokumentasi keperawatan menandakan kinerja yang belum baik dalam asuhan dan dokumentasi. Supervisi belum sepenuhnya dilakukan oleh kepala ruangan. Peran kepala ruangan diperlukan untuk motivasi dan meningkatkan kinerja perawat dalam kualitas asuhan dan pendokumentasian berbasis elektronik. Tujuan: menganalisis hubungan supervisi kepala ruangan dengan motivasi dan kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian berbasis elektronik. Metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitan analitik crosssectional menggunakan kuesioner yang sudah dimodifikasi. Sampel berjumlah 204 perawat, analisis menggunakan chi square dan regresi logistik berganda. Hasil: Perawat mempersepsikan supervisi kepala ruangan baik sebesar 49%, motivasi baik 34,3%, dan kinerja baik 44,6%. Hasil bivariat menunjukkan ada hubungan signifikan antara supervisi dengan motivasi pendokumentasian berbasis elektronik (p < 0,001) dan kinerja pendokumentasian berbasis elektronik (p < 0,001). Hasil regresi logistik berganda faktor yang mempengaruhi motivasi perawat yaitu mencontohkan (OR=5,61) dan mengarahkan (OR=3,06). Faktor yang mempengaruhi kinerja perawat yaitu membimbing (OR=6,26) dan menilai (OR=3,02). Saran: kepala ruangan untuk meningkatkan fungsi pengarahan dengan merencanakan supervisi yang terjadwal, terdokumentasi serta membudayakan supervisi yang menyenangkan, tidak terlalu formal dan terpantau oleh atasan.


Discontinuity in nursing documentation indicates poor performance in care and documentation. Supervision has not been fully carried out by nurse room manager. The role of the nurse room manager is needed to motivate and improve the performance of nurses in the quality of care and electronic-based documentation. This study aims to analyze the relationship between the supervision of the nurse room manager and the motivation and performance of implementing nurses in electronic-based documentation. Research methode used quantitative with analytic correlational design. The sample consisted of 204 nurses, analysis used chi square and multiple logistic regression. Nurses perceived that the nurse room manager's supervision 49%, nurses motivation 34,3% and nurses performance 44,6%. Result showed that there is significant correlation between supervision and work motivation (p < 0,001) dan nurses performance (p < 0,001). Factors that influenced nurses work motivation are modelling (OR = 5,61) and directing (OR = 3,06). Factors that influenced nurses performance are guiding (OR = 6,26) and assesing (OR = 3,02). This research recommends to improve the directing function of the nurse room manager by planning to scheduled, documented supervision, and cultivating supervision that is fun, not too formal and monitored by superiors"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>