Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164235 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faridlatul Hasanah
"[ABSTRAK
Penggunaan obat golongan statin (penghambat hidroksimetil glutaril-CoA reduktase) sebagai terapi lini pertama pada hiperkolesterolemia dapat menyebabkan terjadinya beberapa reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD). Tujuan penelitian ini adalah menilai risiko penggunaan obat golongan statin terhadap kejadian ROTD pada pasien hiperkolesterolemia di Instalasi Rawat Jalan RSUD Pasar Rebo, Jakarta. Penelitian dilakukan dengan metode kohort prospektif pada pasien yang menggunakan atorvastatin dan simvastatin. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner, data sekunder diperoleh melalui rekam medis dan resep yang diterima oleh pasien. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan chi-square dan regresi logistik. Dari penelitian diketahui bahwa ROTD terjadi pada 38.20% pasien yang menggunakan obat golongan statin, kejadian ROTD terbesar adalah gangguan sistem pencernaan (35.45%) dan gangguan sistem saraf (23.64%). Sedangkan ROTD pada otot dan hati masing-masing sebesar 2.73%. Pasien yang menggunakan simvastatin memiliki risiko relatif mengalami ROTD lebih besar jika dibandingkan dengan pasien yang menggunakan atorvastatin (RR: 6.439; CI: 2.963-13.992). Variabel perancu yang secara signifikan mempengaruhi kejadian ROTD adalah aktivitas fisik. Pasien yang mengalami ROTD memiliki risiko relatif lebih besar mengalami putus obat daripada pasien yang tidak mengalami ROTD (RR: 2.554; CI: 1.724- 3.754).

ABSTRACT
The use derivate of statin (hydroxymethylglutaryl-CoA reductase inhibitors) for management of hypercholesterolemia can cause advers drug reactions (ADR). The purpose of this study was to assess the risk of the use of statins on the incidence of ADR in hypercholesterolemic patients in the Outpatient Installation in RSUD Pasar Rebo, Jakarta. This study was conducted using a prospective cohort to the patients using atorvastatin and simvastatin, the data obtained by interview with questionnaires, medical records, and patient prescriptions. The data collected analyzed using chi-square and logistic regression. ADR occurred in 38.20% patients who treated with statins, the most often ADR experienced by patient are gastrointestinal disorder (35.45%) and nerve system disorder (23.64%). Muscle and liver disorder experienced by 2.73% patients respectively. The patients using simvastatin have a greater risk of experiencing ADR compared to atorvastatin (RR: 6.439; CI: 2.963-13.992). Physical activity is the confounding variable significantly influence the incidence of ADR. Patients who experience ADR had a greater risk for experiencing drug withdrawal than patients who did not experience ADR (RR: 2.554; CI: 1.724- 3.754).;The use derivate of statin (hydroxymethylglutaryl-CoA reductase inhibitors) for management of hypercholesterolemia can cause advers drug reactions (ADR). The purpose of this study was to assess the risk of the use of statins on the incidence of ADR in hypercholesterolemic patients in the Outpatient Installation in RSUD Pasar Rebo, Jakarta. This study was conducted using a prospective cohort to the patients using atorvastatin and simvastatin, the data obtained by interview with questionnaires, medical records, and patient prescriptions. The data collected analyzed using chi-square and logistic regression. ADR occurred in 38.20% patients who treated with statins, the most often ADR experienced by patient are gastrointestinal disorder (35.45%) and nerve system disorder (23.64%). Muscle and liver disorder experienced by 2.73% patients respectively. The patients using simvastatin have a greater risk of experiencing ADR compared to atorvastatin (RR: 6.439; CI: 2.963-13.992). Physical activity is the confounding variable significantly influence the incidence of ADR. Patients who experience ADR had a greater risk for experiencing drug withdrawal than patients who did not experience ADR (RR: 2.554; CI: 1.724- 3.754)., The use derivate of statin (hydroxymethylglutaryl-CoA reductase inhibitors) for management of hypercholesterolemia can cause advers drug reactions (ADR). The purpose of this study was to assess the risk of the use of statins on the incidence of ADR in hypercholesterolemic patients in the Outpatient Installation in RSUD Pasar Rebo, Jakarta. This study was conducted using a prospective cohort to the patients using atorvastatin and simvastatin, the data obtained by interview with questionnaires, medical records, and patient prescriptions. The data collected analyzed using chi-square and logistic regression. ADR occurred in 38.20% patients who treated with statins, the most often ADR experienced by patient are gastrointestinal disorder (35.45%) and nerve system disorder (23.64%). Muscle and liver disorder experienced by 2.73% patients respectively. The patients using simvastatin have a greater risk of experiencing ADR compared to atorvastatin (RR: 6.439; CI: 2.963-13.992). Physical activity is the confounding variable significantly influence the incidence of ADR. Patients who experience ADR had a greater risk for experiencing drug withdrawal than patients who did not experience ADR (RR: 2.554; CI: 1.724- 3.754).]"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
T42984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vebby Amellia Edwin
"Penyebab kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat setiap tahunnya. Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyebab kematian utama di Indonesia. Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskuler. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah arteri yang ditunjukkan dengan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo merupakan salah satu Kecamatan di Jakarta Timur yang aktif melaksanakan deteksi dini terhadap faktor risiko penyakit kardiovaskuler. Tujuan dengan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan hipertensi di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur tahun 2012.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan variabel dependen (hipertensi) dan variabel independen (jenis kelamin, umur, obesitas, diabetes mellitus, kebiasaan merokok, kurangnya aktivitas fisik). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang dilakukan deteksi di Puskesmas.
Prevalensi hipertensi di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur yaitu 67,8%. Faktor risiko yang berhubungan hipertensi di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur yaitu jenis kelamin, umur, kebiasaan merokok, dan kurangnya aktivitas fisik. Risiko hipertensi pada responden laki-laki lebih tinggi 1,6 kali dibandingkan perempuan, risiko hipertensi pada responden yang berumur lebih dari 40 tahun lebih tinggi 3,3 kali dibandingkan responden yang berumur kurang dari 40 tahun, risiko hipertensi pada responden merokok 3 kali lebih tinggi dibandingkan responden yang tidak merokok, dan risiko hipertensi pada responden dengan aktivitas fisik ringan 9 kali lebih tinggi dibandingkan pada responden dengan aktivitas fisik berat. Oleh karena itu, diperlukan deteksi dini dan pola hidup sehat untuk mencegah dan mengendalikan hipertensi.

The cause of death because of non-communicable diseases are increasing every year. Moreover, heart and blood vessel diseases, as an example of non-communicable diseases is the major cause of death in Indonesia. Hypertension is one of the major risk factors of cardiovascular disease. It is marked by an increase of blood pressure within the arteries, indicated by the amount of systolic pressure which is ≥ 140 mmHg and the diastolic blood pressure ≥ 90 mmHg. Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo is one of health clinics in East Jakarta wich is actively implementing an early detection of risk factors for the cardiovascular disease.
This research applies cross-sectional study design with two variable wich are a dependent variable (hypertension) and independent variables (gender, age, obesity, diabetes mellitus, smoking habit, physical inactivity). The population in this research is the overall of people in Pasar Rebo district and people with 15 years and over.
The prevalence of hypertension in Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, East Jakarta, which is 67.8 %. The risk factors related to hypertension in the Pukesmas Kecamatan Pasar Rebo, East Jakarta are sex, age, smoking habit, and physical inactivity. Hypertension is more likely to occur to male respondents,which amount is 1.6 times higher than for female respondents. The hypertension risk of 40 years old respondents and over is 3.3 times higher than the respondents who have not reahed 40 years old. The hypertension risk of respondents with smoking habit 3 times higher that non-smoker. Meanwhile, the hypertension risk of people who do less activities is 9 times higher than the ones who have tight activities. Therefore, early detection is required and healthy lifestyle to prevent and control hypertension.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54024
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamzah Muhammad Mardi Putra
"International Diabetes Federation pada tahun 2013menyatakan bahwa Indonesia termasuk 10 besar penderita diabetes di dunia dan diperkirakan akan mengalami peningkatan yang pesat. 55% dari penderita diabetes belum mengetahui bahwa mereka terkena diabetes.Prevalensi diabetes mellitus terbesar berdasarkan provinsi berada di DKI Jakarta dengan 2,6%. Puskesmas Pasar Rebo berada di DKI Jakarta yang merupakan provinsi dengan prevalensi diabetes tertinggi di Indonesia menurut provinsi. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian diabetes melitus di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tahun 2014.
Desain penelitian yang digunakan adalah studi kuantitatif dengan metode case control. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 80 orang dengan 40 kasus dan 40 kontrol. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah faktor umur, pendidikan, pekerjaan, tekanan darah, status gizi, kebiasaan merokok, riwayat DM pada keluarga, pola konsumsi buah dan sayur, pola konsumsi makanan tinggi gula, dan aktivitas fisik. Variabel dependen adalah diabetes mellitus. Data dikumpulkan pada bulan Maret 2014 menggunakan data primer. Faktor risiko yang bermakna adalah umur (OR=3,4 nilai p=0,04), pekerjaan (OR=3,5 nilai p=0,01), dan status gizi (OR=5,12 nilai p=0,004).

International Diabetes Federation in 2013 states that Indonesia including 10 diabetics in the world and is expected to increase rapidly. 55% of people with diabetes do not know that they are affected by diabetes mellitus.Prevalensi largest province were based in Jakarta with 2.6%. Pasar Rebo Public Health Center located in Jakarta, is a province of Indonesia highest diabetes prevalence by province. This thesis aims to determine the risk factors associated with the incidence of diabetes mellitus in Pasar Rebo Public Health Center in 2014.
Study design used was a quantitative study with case-control methods. The number of samples in this study were 80 people with 40 cases and 40 controls. Independent variables in this study are the factors of age, education, occupation, blood pressure, nutritional status, smoking habits, family history of diabetes, the pattern of consumption of fruits and vegetables, foods high in sugar consumption patterns, and physical activity. The dependent variable is diabetes mellitus. Data were collected in March 2014, using primary data. Significant risk factors were age (OR = 3.4 p = 0.04), employment (OR = 3.5 p = 0.01), and nutritional status (OR = 5.12 p = 0.004).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55706
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Hayati Tobri
"Kematian perinatal masih merupakan masalah bagi negara berkembang termasuk didalamnya negara Indonesia. Walaupun dari tahun ketahun selalu menunjukkan adanya penurunan, tetapi penyebarannya pada tiap daerah tidak sama. Ada daerah-daerah yang mempunyai angka kematian bayi tinggi termasuk kematian perinatal dan juga ada daerah yang mempuyai angka kematian rendah.
Dari studi studi yang dilakukan serta dari hasil penelitian yang diadakan dirumah sakit menunjukkan bahwa angka kematian perinatal masih tinggi, dan dibeberapa daerah di Indonesia masih terlihat adanya peranan yang besar dari pengaruh sosial budaya yang melatar belakangi kehamilan, kelahiran serta kematian perinatal yang terjadi. Begitu juga halnya dengan yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Jakarta Timur , dibagian kebidanan terjadi kematian bayi termasuk didalamnya kematian perinatal. Jumlah kematian yang terjadi cukup besar, sehingga mendorong untuk dilakukan penelitian.
Adapun tujuan penelitian ini ialah berusaha mempelajari faktor-faktor sosial budaya yang melatar belakangi kematian perinatal tersebut, faktor sosial meliputi identitas informan, pendapatan keluarga yang penggunaannya untuk menghidupi keluarga, hubungan suami - istri dan faktor budaya meliputi kebiasaan dalam pemeliharaan kesehatan ibu selama hamil, kepercayaan serta pantangan yang diketahui serta dikerjakan oleh ibu selama hamil, persepsi tentang kelahiran, kematian yang dialami serta pembuatan keputusan dalam usaha mencari pertolongan persalinan.
Untuk memperoleh data, metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian kwalitatif dengan penarikan sampel secara purposiflbertujuan. Untuk itu diambil 7 orang ibu yang melahirkan bayi mati (kematian perinatal) di RSUD Pasar Rebo, 2 orang bidan dari RSUD Pasar Rebo dan 2 bidan yang praktek diluar RSUD Pasar Rebo yang merujuk informan ke RSUD Pasar Rebo. Adapun alat yang digunakan dalam pengumpulan data ialah pedoman wawancara mendalam, pedoman observasi untuk pengumpulan data primer. Untuk pengumpulan data sekunder dipelajari laporan rumah sakit dan catatan medis.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keadaan tingkat sosial keluarga sebagian besar merupakan keluarga lapisan sosial menengah kebawah dengan tingkat pendidikan anggotanya Sekolah Dasar tidak tamat , SMP tamat, SMU tidak tamat dan seorang informan mencapai tingkat perguruan tinggi semester 4.
Mengenai pengetahuan tentang tanda-tanda kehamilan semua informan mengetahui adanya tanda-tanda kehamilan dengan perubahan yang dirasakan seperti mual-mual dan berhentinya menstruasi. Untuk periksa hamil, semua informan memeriksakan kehamilannya pada pelayanan kesehatan ibu hamil terutama pada bidan dan dalam menghadapi situasi yang kurang baik setelah bidan tidak bersedia meneruskan pemeriksannya serta menganjurkan informan untuk memeriksakan kehamilannya pada dokter, barulah informan memeriksakan kehamilannya ke dokter di RSUD Pasar Rebo. Mengenai kepercayaan/pantangan bagi ibu hamil semua informan mengetahuinya, tetapi yang menjalankannya hanya sebagian saja sedang sebagian lagi tidak melakukannya. Walaupun informan berasal dari berbagai suku yang berbeda yaitu dari Jakarta, Jawa, Sunda tetapi kepercayaan dan pantangan yang diketahui tidak berbeda jauh.
Akhirnya disarankan agar diupayakan peningkatan program penyuluhan bagi kesehatan ibu hamil yang telah ada baik pada tingkat pelayanan di Bidan (yang paling banyak dikunjungi oleh informan), pada tingkat Rumah Sakit maupun pada tingkat layanan masyarakat yang lebih luas.

Prenatal Mortality is still a problem for developing countries including Indonesia. In spite of the fact that there is always a decline from year to year, its distribution in each area is not the same. There are areas which show high infant mortality rate including prenatal mortality and there are areas which indicate low infant mortality rate.
Studies and research in different hospitals have shown a high rate of prenatal mortality, and in some areas of Indonesia socio-cultural factors seemed to have a major influence relating to pregnancy, birth and prenatal mortality. Such cases also happened in Pasar Rebo Public Hospital where infant mortality including prenatal mortality frequently took place in the Department of Obstetric and Gynecology . The number of prenatal mortality cases was so high that it was worthwhile to conduct this research.
The purpose of this research was to study the socio-cultural factors relating to prenatal mortality such as informant's identity, income for the survival of the family, husband-wife relationship and other cultural factors including the habit, beliefs and taboos relating to health care for pregnant women, In addition, it also looked into the perception of pregnancy and prenatal mortality among them.
To collect data, the qualitative method was used. A number of 11 informants and key informants were purposively selected for this study. The following criteria was used to select the informant i.e. the time of the prenatal death and the interview was at least 40 days. The instruments used to collect data were the guide of in depth interview and observation guide line. To collect secondary data a study on hospital reports and selected medical records was carried out.
From this research a conclusion can be made that most informants came from middle and lower levels of social strata with their educational levels, Elementary School dropouts, Junior High School dropouts, Senior High School dropouts and one of the informants reaching semester four in college.
Most informants were familiar with pregnancy sign such as nausea and cessation of menstruation. All informants had their pregnancy examined by private midwives and due to unfavorable conditions all cases were referred to the Pasar Rebo Public Hospital. All informants were aware with taboos and beliefs of pregnant women, but only few of them put them into practice. Despite the informants different ethnic groups such as Sundanese, Javanese or Betawinese, their beliefs and taboos are about the same.
Finally, it was suggested that health education and counseling programs for pregnant women should be strengthened at all service levels especially private midwives , hospitals and public health centers. In addition in implementing intervention to reduce prenatal mortality, medical intervention should be combined with social cultural intervention.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iskandar Dzulqarnain Affan
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mengetahui apakah terdapat pengaruh dari tingkat suku bunga di Indonesia terhadap perilaku pengambilan risiko pada bank bank umum di Indonesia yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada periode 2004 ? 2012 semiannual, sesuai dengan fenomena yang terjadi pada bank di negara negara Eropa. Pengukuran risiko akan dibagi menjadi tiga yaitu dari Risk Weighted Asset (Asset Tertimbang Menurut Risiko), Non Performing Loan (Kredit Macet), dan Z-Score . Sementara itu pengukuran tingkat suku bunga juga akan dibagi menjadi tiga yaitu Short-Term Rate (tingkat jangka pendek), Long-Term Rate (tingkat jangka panjang) dan Central Bank Rate (tingkat bank sentral). Tujuan pembagian kedalam ketiga ukuran tersebut adalah untuk melihat pengaruh tingkat suku bunga yang lebih konsistent, serta melihat pengaruhnya terhadap ketiga alat ukur risiko yang berbeda beda. Selain variabel variabel tersebut, model ini akan disertakan juga variabel variabel kontrol untuk mengetahui pengaruh variabel kontrol tersebut terhadap perilaku pengambilan risiko bank tersebut, serta untuk memperbaiki model penelitian. Dan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode regresi data panel.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa benar terdapat pengaruh dari tingkat suku bunga terhadap perilaku pengambilan risiko pada bank bank Indonesia. Hal tersebut terlihat dari variabel short-term rate, long-term rate dan central bank rate yang memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap risk weighted asset suatu bank. Namun sebaliknya, tiga suku bunga ini memiliki pengaruh positif signifikan terhadap non performing loan suatu bank. Dan juga masing-masing suku bunga memiliki pengaruh positif signifikan terhadap z- score suatu bank. Yang mengartikan bahwa ketiga alat ukur tingkat suku bunga memiliki arah pengaruh yang konsisten dalam mempengaruhi satu ukuran risikonya. Selain itu, variabel kontrol ROA memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap risk weighted asset, namun memiliki pengaruh positif signifikan terhadap non performing loan, dan zscore bank tersebut. Sementara itu variabel capitalization (kapitalisasi pasar), dan loan deposit ratio (pertumbuhan pinjaman bank) memiliki pengaruh signifikan terhadap risk weighted asset, non performing loan serta z score. Disisi lain, variabel size (ukuran bank) tidak berpengaruh signifikan terhadap risk weighted asset dan non performing loan bank di Indonesia.

This study aims to analyze and determine whether there is influence of interest rates in Indonesia against the risk taking behavior of commercial banks in Indonesia that are listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2004 - 2012 taken semiannualy. This research shows more Indonesia?s market perpectives by comparison with the phenomena that occur on the banks in European countries. Risk measurement will be divided into Risk Weighted Assets, Non-Performing Loans, and Z-Score. Where the measurement of interest rate will be divided into Short-Term Rate, Long-Term Rate and the Central Bank Rate. Both independent variable and dependent variable are divided to three measurement analyze whether the three interest rate measurement have a consistent effect to each of the three different risk measurement. In addition, the model will also be included control variables to determine the effect of the control variables of the bank's risk-taking behavior, as well as to focus the research model enhancement. This research use Panel Data Regression.
The result of this study primarily examined the effect of the interest rate on risk-taking behavior in Indonesian banks. As a result, the short-term variable rate, long-term rate and the central bank rate has a significant negative effect on a bank's risk-weighted assets. Whereas, these 3 variables have a significant positive effect on a bank's nonperforming loans. And also these independent variable have a significant positive effect on the z-score of a bank. Which means that all the interest rate measurement have a consistent direction of effect in influencing the size of the risk. In addition, the control variable ROA has a significant negative effect on the risk-weighted assets, but has a significant positive effect on non-performing loans, and the bank's z-score. While the variable capitalization, and loan-deposit ratio has a significant influence on risk-weighted assets, non-performing loans and z score. On the other hand, the variable size did not significantly influence the riskweighted assets and non-performing loans of banks in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkiyani Istifada
"Remaja merupakan agregat berisiko yang rentan mengalami kecelakaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan perilaku keselamatan diri anak SMP dengan risiko kecelakaan di sekolah. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan melibatkan 219 siswa SMP Negeri 10 Bekasi. Hasil penelitian menunjukkan 56,7% responden dengan pengetahuan tinggi dan 56,5% responden dengan perilaku baik memiliki risiko rendah kecelakaan di sekolah. Hasil uji korelasi menyatakan tidak ada hubungan antara pengetahuan dan perilaku keselamatan diri dengan risiko terjadinya kecelakaan di sekolah (p= 0,240, p= 0,585, α= 0,05). Hasil penelitian ini dapat dijadikan evidence based pentingnya diterapkan pendidikan kesehatan mengenai keselamatan diri di sekolah.

Adolescents are the risk aggregate that often have accidents. The purpose of study to examine the relationship between knowledge and behaviour personal safety among student with the risk accidents in school. This study used cross sectional design involved 219 students in SMP Negeri 10 Bekasi. The result showed 56,7% adolescents who high knowledge and 56,5% adolescents who good behaviour have low risk accidents in school. Based on correlation test, there wasn’t relationship between knowledge and behaviour personal safety among student with the risk accidents in school (p= 0,240, p= 0,585, α= 0,05). This study can be used evidence based to apply personal safety education in school."
2013
S52892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Yari Arfila
"[Prevalensi Infeksi sifilis sampai saat ini merupakan masalah kesehatan masyarakat. Perilaku homoseksualitas, berganti-ganti pasangan serta penggunaan kondom memperbesar terjadinya risiko penularan sifilis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan statusinfeksi sifilis pada laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) di Klinik IMS/ VCT Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2015. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional, dengan penelitian kuantitatif dan data sekunder dengan jumlah sampel sebanyak 227 LSL.
Tekhnik pengambilan sampel menggunakan penentuan besar sampel minimal dengan rumus estimasi proporsi berdasarkan penelitian terdahulu (infeksi sifilis positif 38%). Pengolahan data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat.
Berdasarkan hasil analisis univariat terdapat 49% LSL yang positif sifilis, 59% LSL berumur muda (15-30 tahun), LSL yang tingkat pendidikan rendah (SMA) yaitu 61%. LSL yang tidak pernah menggunakan kondom dalam satu minggu terakhir sebanyak 68% , dan LSL yang mempunyak jumlah pasangan lebih dari 2 sebanyak 73%.
Berdasarkan hasil analisis bivariat variabel yang berhubungan terhadap status infeksi sifilis yaitu usia LSL (OR= 2,1 (95% CI; 1,272-3,723), penggunaan kondom (OR 4,8 (95% CI; 1,292-17,948), dan jumlah pasangan seksual (OR= 13,7 (95% CI; 5,831 -31,809).
Dari hasil penelitian ini diharapkan Puskesmas Pasar Rebo dapat meningkatkan kegiatan penyuluhan terkait dengan pencegahan infeksi sifilis yaitu penggunaan kondom dan aktivitas seksual yang berganti-ganti pasangan di kalangan LSL dengan untuk menekan angka infeksi sifilis pada LSL di Puskesmas Pasar Rebo Jakarta Timur.

The prevalence of syphilis infection until now a public health problem. Behavior homosexuality, promiscuity and condom use increase the risk of transmission of syphilis. The purpose of this study was to determine factors - factors related to the infection status of syphilis in men who have sex with men (MSM) in Clinical STI/VCT Puskesmas Pasar Rebo, East Jakarta in 2015.
The study design was cross sectional, with quantitative research and secondary data with a total sample of 227 LSL. The sampling technique using a minimum sample size determination by the formula estimates the proportion based on previous research (38% of positive syphilis infection). Data processing was performed with univariate and bivariate analyzes.
Based on the results of the univariate analysis there are 49% positive MSM with syphilis, 59% of MSM young age (15-30 years), low education level of MSM (SMA) is 61%. MSM who have never used a condom in the past week as much as 68%, and MSM who experiences a number of pairs of more than 2 as much as 73%.
Based on the results of the bivariate analysis of variables related to the status of that age MSM syphilis infection (OR = 2.1 (95% CI; 1.272 to 3.723), condom use (OR 4.8 (95% CI; 1.292 to 17.948), and the number of partners sex (OR = 13.7 (95% CI; 5.831 -31.809).
From the results ofthis study are expected Puskesmas Pasar Rebo could increase counseling activities related to the prevention of syphilis infectionis the use of condoms and sexual activity multiple partners among MSM with to reduce the number of syphilis infections in MSM in Puskesmas Pasar Rebo, East Jakarta., The prevalence of syphilis infection until now a public health problem. Behavior homosexuality, promiscuity and condom use increase the risk of transmission of syphilis. The purpose of this study was to determine factors - factors related to the infection status of syphilis in men who have sex with men (MSM) in Clinical STI / VCT Puskesmas Pasar Rebo, East Jakarta in 2015.The study design was cross sectional, with quantitative research and secondary data with a total sample of 227 LSL. The sampling technique using a minimum sample size determination by the formula estimates the proportion based on previous research (38% of positive syphilis infection). Data processing was performed with univariate and bivariate analyzes.Based on the results of the univariate analysis there are 49% positive MSM with syphilis, 59% of MSM young age (15-30 years), low education level of MSM (SMA) is 61%. MSM who have never used a condom in the past week as much as 68%, and MSM who experiences a number of pairs of more than 2 as much as 73%. Based on the results of the bivariate analysis of variables related to the status of that age MSM syphilis infection (OR = 2.1 (95% CI; 1.272 to 3.723), condom use (OR 4.8 (95% CI; 1.292 to 17.948), and the number of partners sex (OR = 13.7 (95% CI; 5.831 -31.809). From the results ofthis study are expectedPuskesmasPasarRebocould increasecounseling activitiesrelatedto the prevention ofsyphilisinfectionis the useof condoms andsexual activitymultiple partnersamong MSMwithtoreduce the number ofsyphilis infections inMSMinPuskesmasPasar Rebo, East Jakarta.]
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S61885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"College students are intellectuals that are expected to become agents of change in the future. Academic knowledge that they receive while in college will be very useful when they enter community life....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lenny Purwana Sary
"Pengaruh laporan keuangan terhadap saham perusahaan telah menjadi isu sentral dalam penelitian bidang akuntansi dan keuangan. Beberapa studi menemukan bahwa informasi keuangan sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan investasi. Informasi keuangan dapat digunakan untuk mengukur risiko.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur secara empiris kemampuan informasi fundamental perusahaan dan makro ekonomi dalam memprediksi risiko perusahaan yang didasari oleh penelitian B-K-S. Analisa dilakukan terhadap sembilan variabel fundamental dan makro ekonomi untuk melihat pengaruhnya masing-masing terhadap risiko sistimatis (beta). Penelitian dilakukan dengan menggunakan seluruh sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) untuk periode 1998 sampai dengan 2001.
Untuk mengukur beta perusahaan digunakan model pasar dan regresi time series. Beta yang dipilih adalah beta yang positif dan signifikan sehingga dapat digunakan sebagai proksi untuk mengukur risiko sistimatis (beta). Beta diukur sebagai koefisien regresi, dimana variabel terikatnya adalah return saham sedangkan variabel bebasnya adalah return portfolio pasar.
Selanjutnya dilakukan analisa dengan menggunakan regresi linier cross sectional. Di mana hasil yang diperoleh temyata liquidity pengaruhnya signifikan dan negatif terhadap beta sedangkan earning variability dan DER pengaruhnya signifikan dan positif terhadap beta. Untuk tingkat pertumbuhan aktiva, operating leverage, log ME, log ME/BE, cyclicality dan coefficient variation in operating income pengaruhnya tidak signifikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T18813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Hartati
"Pneumonia pada balita di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan utama. Hal ini terlihat dengan tingginya angka morbiditas dan mortalitas pneumonia. Salah satu satu upaya untuk menurunkannya adalah dengan mengetahui faktor risiko yang menyebabkan terjadinya pneumonia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada anak balita di rumah sakit. Desain yang digunakan adalah cross sectional dengan 138 sampel.
Hasil penelitian dengan regresi logistik didapatkan 4 faktor risiko yang berhubungan significant yaitu usia balita, riwayat pemberian ASI, status gizi balita dan kebiasaan merokok keluarga. Kegiatan edukasi kepada orang tua balita tentang beberapa faktor tersebut perlu ditingkatkan untuk mencegah terjadinya pneumonia.

Pneumonia in children under five in Indonesia is still a major health problem. This can be seen in the high rates of morbidity and mortality of pneumonia. One of the efforts to lower it is by knowing the risk factors that cause pneumonia.
This study aims to determine the risk factors associated with the incidence of pneumonia in children under five in hospital. The study uses cross sectional design with 138 samples.
The results obtained with logistic regression show four significant risk factors: children under five, history of breastfeeding, nutritional status of children and family smoking habits. Promotion and awareness campaign on these factors should be conducted to prevent pneumonia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>