Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 233283 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purwoko Haryadi
"ABSTRAK
Tesis ini mengukur dan membandingkan kinerja pengelolaan pasar traditional secara keseluruhan dan kinerja pengelolaan sampah pasar tradisional untuk kelompok pasar di perkotaan dan pedesaan di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Selanjutnya, dengan adanya perubahan tarif retribusi, penelitian ini juga berupaya untuk melakukan investigasi akibat perubahan tarif tersebut terhadap kinerja pengelolaan pasar. Menggunakan analisis panel data untuk 13 kelompok pasar yang dikelola oleh Dinas Pasar Kabupaten Sleman untuk tahun 2010 dan 2013, kinerja pengelolaan pasar diukur menggunkan model Data Envelopment Analysis. Dan kinerja pengelolaan pasar mempertimbangkan data sampah diukur dengan model unregulated Directional Distance Functions. Kinerja pengelolaan pasar tarditional dengan tarif baru tahun 2013 lebih baik dibandingkan dengan tahun 2010. Jumlah kelompok pasar yang kinerjanya mencapai level terbaik-yang-dapat-dicapai meningkat dari tiga menjadi lima kelompok pasar. Dan kinerja kelompok pasar di pedesaan lebih baik dari kinerja kelompok pasar di perkotaan, diukur dari pendapatan yang diperoleh dan peningkatan karena perubahan tarif. Kinerja pengelolaan mempertimbangkan sampah dari kelompok pasar di perkotaan mengalami penurunan.

ABSTRACT
This study measures and compares the market management performance and waste management performance of the traditional market-groups in urban and rural areas of Sleman Regency-Indonesia. And, the objectives of this research are to provide a measurement of market overall management performance and its waste management performance, for the urban market and rural markets types in Sleman Regency, Yogyakarta, Indonesia. Secondly, due to implementation of new fee-rates, the study also tried to investigate the effect of the new facility usage fee implementation on the performances, using window analysis of a panel of 13 traditional market-groups of managed by the Markets Services Agency of Sleman using data in 2010 and 2013, with 26 DMUs in total. The market management performance measurement employed a Data Envelopment Analysis model. And the waste management performance measurement conducted by using an unregulated Directional Distance Functions model. Management performance of the traditional markets with the new fee schedule in 2013 was better than with the old fees applicable in 2010. The numbers of management of market–groups that perform in the best-achievable performance improved from three to five market- groups. Moreover, the markets in the rural area performed better than the ones in the urban area measured by the revenue as the output due to the increase in fees. The waste management performance of the management of market-groups in urban areas decreased."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43116
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Dwi Wicaksono
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model kebijakan pengelolaan energi dengan beberapa tujuan yang saling bersaing pada sektor ekonomi, lingkungan, energi, sampah dan pengelolaannya. Untuk itu,  pada penelitian ini dikembangkan optimasi multi-tujuan yang biasa digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang memiliki berbagai fungsi tujuan yang saling kontradiktif. Model weighted goal programming diusulkan untuk memformulasikan masalah tujuan dari berbagai sektor secara simultan. Verifikasi model dilakukan dengan mengikuti Peraturan Presiden tentang Rencana Umum Energi Nasional dan tentang target dan pengurangan sampah dan sejenis sampah rumah tangga. Pada skenario business as usual, dari 5 target yang ingin dicapai ada 1 target yang dapat mencapai targetnya sehingga diperlukan strategi yang tepat agar semua target dapat tercapai. Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi analisis tambahan bagi pemangku kebijakan untuk membuat kebijakan pada sektor ekonomi, lingkungan, energi, sampah dan pengelolaannya.

This study aims to develop energy management policy model model of several conflicting objectives in the economic, environmental, energy, waste, and waste management sectors. Therefore, in this study multi-objective optimization which commonly used to solve problems that have various conflicting objective functions develops. The weighted goal programming model is proposed to formulate the objectives problem of various sectors simultaneously. Model validation is carried out by following the Presidential Regulation on the National Energy General Planning and regarding the target of reduction of waste and waste management. In the business as usual scenario, of the 5 targets to be achieved there are 1 target that can achieve its target so that the right strategy is needed so that all targets can be achieved. The results of this study are expected be used as an additional analysis for policymakers to make policies in the economic, environmental, energy, waste, and waste management sectors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beni Wahyudi
"[ABSTRAK
Permasalahan sampah semakin sulit untuk ditangani karena peningkatan
jumlah sampah tidak sejalan dengan peningkatan pengelolaan persampahan yang
memadai. Salah satu cara mengatasi masalah pengelolaan sampah adalah
melalui pendirian Bank Sampah yang merupakan kegiatan bersifat social
engineering, menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam pengolahan sampah
secara bijak serta membangun kewirausahaan masyarakat. Membangun dan
mengembangkan bank sampah tidaklah mudah, banyak hambatan dan kendala
dalam membangun dan mengembangkan bank sampah. Penelitian ini bertujuan
untuk mengkaji pengaruh dari karakter kewirausahaan pengurus atau pengelola
bank sampah terhadap perkembangan dan keberlanjutan bank sampah yang dilihat
dari banyaknya masyarakat yang bergabung menjadi nasabah bank sampah.
Penelitian dilakukan di Kota Depok, dimana data penelitian didapat melalui
penyebaran angket/kuesioner dengan jumlah responden dan sampel bank sampah
sebanyak sembilan puluh. Analisis data menggunakan metode analisis regresi
linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa enam karakter
kewirausahaan pengurus bank sampah yang diteliti yakni kepemimpinan, percaya
diri, mampu melihat peluang, berani mengambil resiko, fleksibel dan mampu
beradaptasi, dan mandiri berpengaruh positif terhadap perkembangan dan
keberlanjutan bank sampah. Karakter percaya diri, kepemimpinan dan mampu
memanfaatkan peluang dari pengurus bank sampah memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap peningkatan jumlah nasabah bank sampah.;

ABSTRACT
Solid waste problem is getting difficult to handle because of the increased amount
of solid waste is not in line with the increase of adequate solid waste management.
One way to overcome the problem of solid waste management is through the
establishment of a Waste Bank which is a social engineering activity, which
teaches people to sort the solid waste as well as raising public awareness on solid
waste management wisely. A lot of obstacles and constraints in building and
developing the waste bank. This study aimed to assess the influence of the
enterpreneurship character of the board or management of the waste bank towards
development and sustainability waste bank. The study was conducted in Depok.
The research data obtained through a questionnaire with renponden and sample of
waste banks surveyed as much as 90. Data analysis using multiple regression
method. The results showed that six entrepreneurship characters of waste bank
officials who investigated such as leadership, confident, able to see the
opportunities, willing to take risks, flexible and able to adapt, and independent
have positive effect on waste bank development and sustainability. Character
confident, leadership and able to see the opportunities has a significant influence
increasing costumer waste bank., Solid waste problem is getting difficult to handle because of the increased amount
of solid waste is not in line with the increase of adequate solid waste management.
One way to overcome the problem of solid waste management is through the
establishment of a Waste Bank which is a social engineering activity, which
teaches people to sort the solid waste as well as raising public awareness on solid
waste management wisely. A lot of obstacles and constraints in building and
developing the waste bank. This study aimed to assess the influence of the
enterpreneurship character of the board or management of the waste bank towards
development and sustainability waste bank. The study was conducted in Depok.
The research data obtained through a questionnaire with renponden and sample of
waste banks surveyed as much as 90. Data analysis using multiple regression
method. The results showed that six entrepreneurship characters of waste bank
officials who investigated such as leadership, confident, able to see the
opportunities, willing to take risks, flexible and able to adapt, and independent
have positive effect on waste bank development and sustainability. Character
confident, leadership and able to see the opportunities has a significant influence
increasing costumer waste bank.]"
2015
T42840
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Mar’atus Sholihah
"Pengelolaan sampah makanan di wilayah perdesaan khususnya di Kabupaten Ciamis dapat bertahan melalui praktik tradisional masyarakatnya dan daur ulang melalui budidaya maggot. Masalah dalam penelitian ini adalah praktik tersebut dilakukan oleh sebagian masyarakat sehingga belum dapat mencapai zero waste dan budidaya maggot mengarah kepada ketidakberlanjutan. Tujuan penelitian adalah menganalisis tingkat dan hubungan pengetahuan, sikap, dan praktik rumah tangga, mengestimasi nilai ekonomi sampah makanan dan budidaya maggot, menganalisis pengurangan timbulan sampah makanan melalui praktik tradisional rumah tangga perdesaan dan budidaya maggot, dan menyusun strategi pengelolaan sampah makanan di wilayah perdesaan. Metode yang digunakan yaitu analisis korelasi spearman’s rank, analisis pendapatan, analisis desktiptif kuantitatif dan kualitatif, dan Analytical Hierarchy Process. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan dan sikap yang baik dapat mengarah kepada praktik pengelolaan sampah yang baik di masyarakat perdesaan. Nilai ekonomi sampah makanan sebesar Rp.100/kg, nilai ekonomi dari keuntungan budidaya maggot terintegrasi dengan peternakan lebih menguntungkan daripada yang tidak terintegrasi. Praktik tradisional rumah tangga perdesaan dan budidaya maggot dapat mengurangi timbulan sampah makanan. Alternatif strategi prioritas pertama yang diusulkan untuk pengelolaan sampah makanan di wilayah perdesaan yaitu bekerja sama dengan tokoh lokal memberikan sosialisasi pengelolaan sampah makanan rumah tangga.

Food waste management in rural areas, especially in Ciamis Regency, can be done through traditional community practices and recycling through maggot cultivation. The problem in this research is that this practice is carried out by some communities so that they cannot achieve zero waste and maggot cultivation leads to unsustainability. The research objectives are to analyze the level and relationship of household knowledge, attitudes and practices, estimate the economic value of food waste and maggot cultivation, analyze the reduction of food waste generation through traditional practices of rural households and maggot cultivation, and develop food waste management strategies in rural areas. The methods used are Spearman's rank correlation analysis, income analysis, quantitative and qualitative descriptive analysis, and Analytical Hierarchy Process. The research results show that excellent knowledge and attitude of household in village area did necessarily lead to the proper practice. The economic value of food waste is IDR 100/kg, the economic value of the profit of maggot cultivation integrated with livestock is more profitable than those that are not integrated. Traditional practices of rural households and maggot cultivation can reduce food waste generation. The first priority alternative strategy proposed for managing food waste in rural areas is collaborating with local leaders to provide socialization on household food waste management."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Eka Ramadhani
"Sampah plastik telah menjadi masalah nasional di Indonesia. Hal ini terlihat dari proyeksi jumlah sampah plastik yang dihasilkan setiap tahunnya semakin meningkat. Maka untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan sistem pengelolaan sampah plastik yang komprehensif, terintegrasi, dan terintegrasi, serta melibatkan banyak pemangku kepentingan. Sistem ini disebut juga dengan Pengelolaan Sampah Plastik Terpadu. Namun dalam mengimplementasikan suatu sistem terdapat beberapa faktor dasar yaitu adanya insentif dan hambatan yang dapat mempengaruhi keberhasilan sistem tersebut. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor pendorong dan hambatan penerapan Pengelolaan Sampah Plastik Terpadu di Indonesia. Selain itu, untuk melakukan analisis yang lebih mendalam, penting untuk melihat interaksi antara hambatan dan antar pengemudi. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan metode DEMATEL untuk mengetahui interaksi atau hubungan sebab akibat antara hambatan dan antar penggerak yang ada. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hambatan yang paling berpengaruh dan perlu ditanggulangi adalah hambatan terkait kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah dan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah plastik di Indonesia yang masih belum optimal. Selain itu, penggunaan teknologi yang sederhana dan mudah dioperasikan menjadi faktor pendorong yang paling berpengaruh terhadap penerapan Pengelolaan Sampah Plastik Terpadu di Indonesia.
Plastic waste has become a national problem in Indonesia. This can be seen from the projection of the amount of plastic waste produced every year increasing. So to overcome this problem, a comprehensive, integrated, and integrated plastic waste management system is needed, and involves many stakeholders. This system is also known as Integrated Plastic Waste Management. However, in implementing a system there are several basic factors, namely the existence of incentives and obstacles that can affect the success of the system. Thus, this study aims to identify the driving factors and obstacles to the implementation of Integrated Plastic Waste Management in Indonesia. In addition, to conduct a more in-depth analysis, it is important to look at the interactions between obstacles and between drivers. Thus, this study uses the DEMATEL method to determine the interaction or causal relationship between obstacles and between existing drivers. The results of this study indicate that the most influential obstacles and need to be overcome are obstacles related to policies carried out by the Government and socialization regarding the management of plastic waste in Indonesia which is still not optimal. In addition, the use of technology that is simple and easy to operate is the most influential driving factor for the implementation of Integrated Plastic Waste Management in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Tri Wardhani
"Kabupaten Bandung Barat merupakan bagian dari Metropolitan Bandung yang mengalami perkembangan pesat akibat pertumbuhan penduduk. Wilayah ini memiliki proyek hunian kota mandiri Kota Baru Parahyangan yang menjadi kompleks hunian terbesar di wilayah Bandung Raya. Sayangnya, Kota Baru Parahyangan masih belum memiliki fasilitas pengelolaan sampah anorganik yang menyebabkan sekitar 6,3 ton sampah setiap harinya langsung diangkut menuju TPA tanpa adanya proses pemanfaatan terlebih dahulu. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis timbulan dan komposisi sampah, mengevaluasi sistem pengelolaan sampah, dan memberikan rekomendasi terhadap sistem pengelolaan sampah di Kota Baru Parahyangan. Pengukuran timbulan dan komposisi sampah dilakukan di TPS Kota Baru Parahyangan dengan menggunakan metode load-count analysis dan metode quartering yang mengacu pada SNI 19-3964-1994. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume sampah kawasan perumahan Kota Baru Parahyangan adalah sebesar 2,31 liter/orang/hari. Komposisi sampah kawasan perumahan terdiri dari 46,04% sampah organik; 22,83% sampah plastik, 8,88% sampah residu, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil evaluasi yang mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.3/PRT/M/2013, diperoleh tingkat keberhasilan pengelolaan sampah di Kota Baru Parahyangan sebesar 83,33%. Dengan demikian, masih terdapat ruang yang perlu diperbaiki. Rekomendasi utama yang diberikan adalah mengoptimalkan sarana pewadahan dan armada pengumpul untuk mendukung program pemilahan dari sumber.

West Bandung Regency is part of the Bandung Metropolitan area experiencing rapid development due to population growth. In this area, there is Kota Baru Parahyangan, an independent city housing project, which is the largest residential complex in the Bandung Raya area. Unfortunately, Kota Baru Parahyangan still lacks facilities for managing inorganic waste, resulting in approximately 6.3 tons of waste being directly transported to the landfill every day without any prior utilization process. Therefore, this study aims to analyze the volume and composition of waste, evaluate waste management system, and provide recommendations for the waste management system in Kota Baru Parahyangan. Waste generation and composition measurements were conducted at the Kota Baru Parahyangan transfer station using the load-count analysis and quartering methods based on SNI 19-3964-1994. The results indicate that waste generations of the residential area of Kota Baru Parahyangan is 2.31 liters/person/day. Based on the evaluation referring to Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.3/PRT/M/2013, the waste management success rate in Kota Baru Parahyangan is 83.33%. Therefore, there is still room for improvement. The primary recommendation is to optimize the facilities for waste collection and the fleet of collectors to support the waste segregation program from the source."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retnowati Wahyuning Dyas Tuti
"ABSTRAK
Volume sampah di DKI Jakarta yang cukup besar sekitar 21.234: m3 per hari (1988) memerlukan pengelolaan yang lebih baik. Sedangkan sarana prasarana yang dimiliki oleh Pemda untuk mengelola sampah tersebut masih terbatas. Namun demikian Pemda tetap harus menanganinya, karena selain sampah merupakan masalah lingkungan yang cukup serius juga karena Pemda adalah pengemban fungsi "Public Service" yang harus mampu menangani kebersihan sampah secara menyeluruh. Oleh karena itu Pemda mengambil inisiatif mengadakan swastanisasi sarnpah. Keberadaan Swasta sebagai mitra Pemda dalam pengelolaan sarnpah ini sangat dibutuhkan. Dari jumlah kelurahan yang ada di DKI Jakarta sebanyak 261 kelurahan pada tahun 1988/1989 baru 8 kelurahan dan Kawasan Monas yang diswastakan, dengan dikelola oleh empat (4) Perseroan Terbatas (PT). Penambahan daerah pelayanan yang dikelola oleh Swasta kurang cepat, terbukti hingga tahun 1994/1995 baru 28 kelurahan dan Kawasan Monas sedangkan volume sampah bertambah dengan cepat dan sudah mencapai 25.715 m3 (1994/1995). Hal inilah yang antara lain mendorong Penulis memilih topik ini, bagaimanakah efektivitas pengelolaan sampah oleh Swasta ?
Tujuan penelitian ini adalah ingin mendapatkan gambaran tentang efektivitas swasta dalam mengelola sarnpah. Ingin mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi efektif atau tidak efektifnya pengelolaan sampah oleh Swasta. Ingin mengetahui apakah kebijaksanaan Swastanisasi pengelolaan sampah ini dapat diteruskan, ditingkatkan dan diperluas daerah pelayanannya atau justru sebaliknya. Penelitian ini diharapkan berguna sebagai masukan pada Pemerintah Daerah dalam mengevaluasi kebijaksanaan tentang Penanganan Dan Penanggulangan Sampah Oleh Swasta. Bagi Swasta hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rangsangan untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi kerja. Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada perkembangan Ilmu Lingkungan, khususnya pada perkembangan Menejemen Persampahan.
Untuk maksud tersebut, dilakukan penelitian pustaka, penelitian lapangan yang difokuskan pada Swasta dan Pemda di lima Wilayah Kota, dengan jenis penelitian "Policy Research" jika dilihat dari pendekatan penelitian dan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif jika dilihat dari data yang diperoleh.
Populasi penelitian ini adalah Pemda, pihak Swasta dan Rumah Tangga yang dilayani oleh Pemda maupun Swasta. Sampel ditarik dari populasi yang ada dengan Teknik "Cluster Purposif Sampling". Responden penelitian ini ditentukan dengan "Quota Random Sampling" pada karyawan PT Swasta, Pegawai Pemda dan Masyarakat yang jasa kebersihan sampahnya dilayani Swasta maupun Pemda.
Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, observasi dan studi pustaka serta analisis dokumen mengenai pengelolaan sampah di DKI Jakarta. Cara pengolahan dan analisis data dilakukan dengan analisis komparatif untuk membandingkan antara Swasta dengan Swasta di lima Wilayah Kota dan anatara Pemda dengan Pemda di lima Wilayah Kota dan akhirnya antara Swasta dengan Pemda.
Dari hasil analisis diperoleh temuan, bahwa secara umum ternyata Swasta lebih efektif dibandingkan Pemda, dimana dari lima Wilayah Kota, empat diantaranya mendapat nilai lebih tinggi dari Pemda. Kenyataan ini dibuktikan dengan keadaan empat wilayah kota yang cukup bersih dan rapi. sementara satu wilayah kota yaitu Jakarta Utara masih terlihat sampah menumpuk di sumber sampah dan di LPS.Dengan demikian tesis ini memberikan rekomendasi agar semakin banyak kelurahan yang diswastanisasikan jasa kebersihan sampahnya, dengan peningkatan pengawasan dari Pemda, agar yang cukup efektif meningkat menjadi sangat efektif.;

ABSTRACT
Waste volume in DKI Jakarta is tremendous (about 21.234 m 3/day) and need better management. The infrastructure owned by the Local Government to manage the waste is limited. However, the local Government cannot evade the issue. Besides an environmental problem, the local Government function is to provide public service that must be capable of handling comprehensive cleanliness. Therefore, the local Government took the initiative in privatizing waste. The presence of private enterprises as the local Government partner in managing this waste is very much needed. From amount of 261 villages in DKI Jakarta on the year 1988/1989, only 8 villages and Monas zone are privatized, the management which is carried out by some 4 limited enterprises. Adding of services area by private management is too slow until on year 1994/1995 just 28 villages and Monas zone are proved while the volume of waste increase 25.715 m3 (1994/1995) fastly. This is, among others, that pushed the author to choose this topic, how the private enterprises to waste manage effectively.
The objectives of this study are to get a picture about the effectiveness of private enterprises in managing waste. In addition, the factors influencing the effectiveness or ineffectiveness of waste management by private enterprises, the privatization policy on waste management, could it be continued, promoted or their services extended to other areas or the reverse should be done. This study is hoped to be useful as input to the local Government in assessing its policy on handling and solving the waste problem by private enterprises.
For the enterprises, this study may be used as a stimulus to raise their work effectively and efficiency. The results of this study may contribute to the development of environmental science, especially the development of waste management.
To achieve results, literature study, field study focused on both private and government in five municipalities were undertaken. The approach taken was policy research. However, seen from the data obtained, it is a qualitative and quantitative study.
The population of this study is the local government and private enterprises and the households served by both the local government and private enterprises. The sample was taken by cluster purposive sampling technique. The respondents in this study were deter-mined by quota random sampling on personnel of PT Swasta, local government and the community whose waste cleanliness was served by either of the two.
Data collection technique was by using a questionnaire as instrument, interview, observation and literature study as well as documentary analysis on the management of waste in DKI Jakarta. The processing and analysis of data were carried out by comparative analysis to compare private and government achievements in the five municipalities and finally between the private enterprises and local government.
The findings obtained include that; in general, private enterprises are more effective compared to the local government. In the five municipalities, four have scored higher than the local government. This fact was proven that four municipalities are clean and ordered, whereas one municipality, namely North Jakarta, showed heaped of waste at the source and temporary locations. It is therefore recommended that more villages became privatized in the field of waste cleansing service. With increasing supervision from the local administration, the sufficiently effective accomplishment would eventually be fully effective.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alisa Shafira
"Laboratorium perguruan tinggi menghasilkan limbah padat bahan berbahaya dan beracun (B3) yang terus meningkat setiap waktu dan berpotensi melebihi kapasitas penampungan eksistingnya sehingga membutuhkan pendekatan sistem dinamis untuk menekan jumlah limbah di masa mendatang. Penelitian ini bertempat di Laboratorium FTUI dengan menggunakan data sekunder pencatatan timbulan limbah padat B3 selama tahun 2022. Data yang diperoleh dianalisis dan salah satu limbah yang paling berpengaruh terhadap timbulan secara keseluruhan diproyeksikan dengan software Vensim selama 5 (lima) tahun mendatang. Diusulkan 3 (tiga) skenario untuk menekan timbulan limbah, yaitu upaya yang melibatkan pengolahan, pemanfaatan, dan pengangkutan. Ditemukan bahwa departemen laboratorium penghasil limbah padat B3 terbanyak adalah Laboratorium DTSL (39,02%) dan Laboratorium DTK (29,74%). Limbah jenis sarung tangan, masker, dan tisu adalah limbah yang mendominasi sebesar 40,73% terhadap timbulan limbah padat B3 secara keseluruhan di Laboratorium FTUI tahun 2022. Hasil simulasi jumlah limbah jenis tersebut pada 2027 adalah sebesar 3.017,24 kg dari jumlah eksistingnya pada 2022 sebesar 105 kg di Laboratorium FTUI. Berdasarkan hasil simulasi ketiga skenario yang diusulkan, alternatif strategi terbaik untuk pengelolaan limbah padat B3 di Laboratorium FTUI adalah skenario peningkatan frekuensi pengangkutan karena dapat menekan jumlah timbulan limbah secara efektif dengan membutuhkan biaya yang relatif rendah.

The university laboratory faces an increasing generation of hazardous and toxic solid waste over time, which may surpass its current storage capacity. To address this issue, a system dynamics approach is employed to identify alternative waste management strategies for reducing future waste volume. This study focuses on the FTUI Laboratory and utilizes secondary data from 2022 to analyze waste generation patterns. Vensim software is used to project the impact of one of the major waste types on overall waste generation over the next five years. Three scenarios are proposed, involving treatment, utilization, and transportation measures, to mitigate waste generation. The findings highlight the DTSL Laboratory (39.02%) and the DTK Laboratory (29.74%) as the primary contributors to hazardous and toxic solid waste generation. Notably, waste items like gloves, masks, and tissues dominate the waste stream, accounting for 40.73% of the total waste generated at the FTUI Laboratory in 2022. Simulation results indicate that the quantity of these waste types will increase to 3,017.24 kg by 2027, compared to the current level of 105 kg in 2022. Among the proposed scenarios, increasing transportation frequency emerges as the most effective and cost-efficient waste management strategy for the FTUI Laboratory, enabling substantial waste reduction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cyntia
"Kawasan industri memiliki potensi untuk mempengaruhi proses urbanisasi dengan meningkatnya jumlah penduduk melalui penyerapan tenaga kerja. Pertumbuhan populasi, perkembangan ekonomi, dan urbanisasi yang cepat secara bersama-sama berkontribusi terhadap produksi sampah di suatu daerah. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kawasan industri terhadap timbulan sampah di Indonesia. Analisis penelitian ini menggunakan regresi data panel dengan data timbulan sampah, kawasan industri, penerapan kebijakan 3R, serta fasilitas pengelolaan sampah berupa Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), bank sampah, dan komposting pada tingkat kabupaten/kota di Indonesia pada tahun 2019-2022. Berdasarkan penelitian keberadaan kawasan industri pada kabupaten/kota di Indonesia berpengaruh pada peningkatan timbulan sampah. Sedangkan, fasilitas bank sampah berpengaruh pada penurunan timbulan sampah. Sementara, kebijakan lingkungan berupa 3R, TPA, komposting tidak signifikan berpengaruh pada timbulan sampah total.

The industrial areas has the potential to influence the process of urbanization by increasing the population through labor absorption. Population growth, economic development, and rapid urbanization collectively contribute to waste generation in a region. This study aims to analyze the influence of industrial areas on waste generation in Indonesia. The research analysis technique used is panel data regression with waste generation data, industrial areas, the implementation of the 3R policy, and waste management facilities such as final processing site or TPA, waste banks, and composting at the regency/city level in Indonesia from 2019 to 2022. Based on the study, the presence of industrial areas in regencies/cities in Indonesia has an impact on increasing waste generation. Meanwhile, waste bank facilities have an effect on reducing waste generation. On the other hand, environmental policies such as 3R, TPA, and composting do not significantly affect total waste generation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hirobi Kafka Iswara
"Berdasarkan penelitian sebelumnya, pada tahun 2012, jumlah sampah yang dihasilkan di TPA Cipayung sebesar 128.048,1 kg/hari dengan komposisi sampah yang didominasi oleh sampah organik (63,59%) dan anorganik (36,41%). Sampah anorganik terdiri dari 26,70% sampah anorganik recyclable  dan 9,70% sampah anorganik non-recyclable, termasuk plastik yang tidak dapat didaur ulang. Konteks dari “sampah recyclable” dalam skripsi ialah sampah yang memiliki nilai ekonomi bagi pemulung. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi sampah anorganik yang un­­-recyclable tanpa harus menghambat sumber pendapatan utama pemulung. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah SNI 19-3964-1994 selama 8 hari untuk menentukan komposisi sampah plastik yang tidak memiliki nilai jual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi sampah plastik yang tidak memiliki nilai jual ialah sebesar 23,6% dengan komposisi sampah plastik multilayer (PP, LDPE, dan lembaran aluminium), PS, dan Mika PVC, dengan rasio 81% plastik multilayer, 10% PS, dan 9% Mika PVC. Pirolisis digunakan untuk memproses sampah plastik un-recyclable dengan hasil yang ditemukan ialah 5,3% cairan, 0,3% arang, dan 94,34% gas dari 6 g sampel. Studi ini memaparkan kebutuhan akan metode pengolahan sampah yang efektif untuk meminimalisir sampah anorganik yang tidak dapat didaur ulang dengan memanfaatkan metode pirolisis.

Based on previous research, in 2012, the amount of waste generated in Cipayung Landfill was 128,048.1 kg/day with a waste composition dominated by organic waste (63.59%) and inorganic waste (36.41%). The inorganic waste includes 26.70% recyclable inorganic waste and 9.70% non-recyclable inorganic waste, including non-recyclable plastics. This study aims to reduce non-recyclable inorganic waste without interfering with scavenger’s main income source. The standard and method used for this paper was SNI 19-3964-1994 for 8 days to determine the composition of non-value plastic waste. It was found that the composition of plastic waste that has no price value is 23.6% with composition consisted of multilayer plastic waste (PP, LDPE, and aluminum sheets), PS, and PVC Mica, with a ratio of 81% multilayer plastic, 10% PS, and 9% PVC Mica. Pyrolysis was used to process the non-recyclable plastic waste, yielding 5.3% liquid, 0.3% char, and 94.34% gas from a 6 g sample. The study highlights the need for effective waste treatment methods to minimize non-recyclable inorganic waste by utilizing pyrolysis method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>