Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166454 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pahrur Razi
"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan karies gigi pada murid SD di Kota Jambi Tahun 2014. Penelitian menggunakan desain cross sectional. Hasil penelitian diperoleh 59,3% responden karies gigi. Susunan gigi dan derajat keasaman saliva merupakan faktor yang berhubungan dengan karies gigi, dimana responden dengan derajat keasaman saliva yang tidak normal berisiko terjadi karies gigi 2,6 kali dibanding yang normal setelah dikontrol oleh susunan gigi dan kebersihan gigi dan mulut. Susunan gigi tidak teratur berisiko terjadi karies gigi 2,6 kali dibanding yang teratur, setelah dikontrol oleh derajat keasaman saliva dan kebersihan gigi dan mulut. Disarankan untuk meningkatkan upaya promotif dan preventif pada murid SD di Kota Jambi.

The purpose of this study to determine the factors associated with dental caries in primary school students in the city of Jambi 2014. The study used a cross-sectional design. The results were obtained 59.3 % of respondents dental caries. Arrangement of the teeth and saliva acidity is a factor associated with dental caries, where respondents with the degree of acidity abnormal salivary caries risk occurs 2.6 times compared to normal after controlled by the arrangement of teeth and oral hygiene. The composition of irregular teeth caries risk occurs 2.6 times compared to regular, once controlled by the acidity of saliva and oral hygiene. It is recommended to increase the promotive and preventive primary school students in the city of Jambi."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T43389
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emi Noviani
"Kesehatan gigi merupakan masalah kesehatan secara keseluruhan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Kesehatan gigi sering dianggap masalah kecil padahal dapat berdampak lokal pada gigi itu sendiri dan sistemik pada organ tubuh lain. Berdasarkan data Riskesdas 2007 dapat diketahui bahwa prevalensi karies gigi di Indonesia pada usia 12 tahun sebesar 43,4% dan kabupaten Lebak prevalensinya karies gigi tertinggi yaitu 43,6%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan kejadian karies gigi pada siswa SD kelas 4 -5 Di Kecamatan Curugbitung Kabupaten Lebak Banten yaitu faktor jenis kelamin, kelas, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua serta faktor pengetahuan kesehatan gigi dan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional.
Hasil study menemukan 127 orang (74,7%) responden mempunyai status karies gigi tinggi. Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian karies gigi adalah suka mengkonsumsi makanan kariogenik OR=8,2 (CI 95%=3,0 - 22,3), Pekerjaan Orang tua OR=2,6 (CI 95%= 1,3 - 5,3), serta Tingkat pendidikan orang tua OR=2,4 (CI 95%= 1,1 - 4,9). Dari hasil penelitian disarankan untuk meningkatkan upaya promosi kesehatan serta pemahaman tentang kesehatan gigi dan mulut kepada orang tua dan wali murid siswa SD bahwa penting untuk menjaga dan memelihara kesehatan gigi putraputrinya di rumah, sedangkan bagi siswa didik diberikan pemahaman dan pengertian agar dapat mengurangi konsumsi makanan kariogenik. Hal tersebut dapat mengurangi angka karies gigi di Kecamatan curugbitung Lebak Banten.

Dental hygiene is a health problem that can affect the overall quality of life. Dental health is often considered to be a minor problem when a local impact on the tooth itself and other systemic organs. Based on data Riskesdas 2007 can be seen that the prevalence of dental caries in Indonesia at the age of 12 years was 43.4% and Lebak regency highest prevalence of dental caries 43.6%. The purpose of this study was to determine the factors related to the incidence of dental caries in primary school students grades 4 -5 In District Curugbitung Lebak district of Banten which factors of gender, class, parental education, parental employment, and factors of dental health knowledge and behavior of health care teeth. This study is a descriptive study using cross-sectional design.
The results of the study found 127 (74.7%) of respondents have a high dental caries status. Factors that influence the incidence of dental caries is likely to consume foods cariogenic OR = 8.2 (95% CI = 3.0 - 22.3), Employment parents OR = 2.6 (95% CI = 1.3 - 5,3), as well as the level of parental education OR = 2.4 (95% CI = 1.1 - 4.9). From the results it is suggested to improve health promotion efforts as well as an understanding of oral health to parents and guardians of elementary school students that it is important to keep and maintain the dental health of children in the home, while the students are given to students comprehension and understanding in order to reduce consumption cariogenic foods. This can reduce the number of dental caries in District curugbitung Lebak Banten.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurbayani Tauchid
"Karies gigi adalah penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor. Faktor utama adalah interaksi antara host (gigi dan saliva), mikroorganisme (plak), substrat (karbohidrat) dan waktu. Faktor lain yang turut berkontribusi diantaranya adalah perilaku yang berhubungan dengan kesebatan gigi yaitu kebiasaan makan dan pemeliharaan kebersihan gigi. Perilaku kesehatan gigi merupakan hal penting yang dapat mempengaruhi status kesehatan gigi individu atau masyarakat. Survei kesehatan gigi dan mulut murid SDN di Kota Tangerang tahun 2006 menunjukkan prevalensi karies gigi murid SD di Kecamatan Cibodas sebessr 81% dengan rata-rata DMFT sebesar 1,95. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan antara perilaku kesehatan gigi murid SD kelss enam dengan status karies gigi (DMFT) serta beberapa faktor lain yang turut berbubungan.
Disain penelitian yang digunakan adalah potong lintang (cross sectional) dengan jumlah sampel sebanyak 184 murid SD kelas enam dari 5 SD di Kecamatan Cibodas yang dipilih secara random pada bulan Januari - Februari 2008. Data variable perilaku kesehatan gigi dikumpulkan melalui wawancara menggunakan lembar kuesioner dan observasi simulasi cara menyikat gigi, pada model rahang. Data variable jenis kelamin, pengetahuan kesehatan gigi, tingkat pendidikan ibu dan pekerjaan ayah, dikumpulkan melalui wawancara menggunakan lembar kuesioner. Variabel status karies gigi (DMFT) dikumpulkan dengan melakukan pemeriksaan gigi dan dicatat dalam lembar pemeriksaan tatus karies gigi. Hasil penelitian menunjukkan proporsi murid yang mengalami karies 85,9% dengan indeks DMFT rata-rata 2,67, sedangkan proporsi murid dengan status karies gigi rendah (DMFT < I) hanya 35,3%. Didapat hubungan yang bermakna antara perilaku kesehatan gigi murid dengan status karies gigi (DMF1), dimana kenaikan 1nilai perilaku kesehatan gigi murid, berpeluang untuk mempunyai status karies gigi rendah sebesar 1,4 kali, sedangkan jenis kelamin, pengetahuan kesehatan gigi, tingkat pendidikan ibu dan pekerjaan ayah bukan merupakan confounder dalam hubungan tersebut.
Disarankan untuk meningkatkan perilaku kesehatan gigi murid melalui peningkatkan dan pengembangkan kegiatan UKGS di Sekolah-sekolah Dasar, pelatihan tenaga-tenaga pelaksana UKGS di lapangan, mengikut sertakan guru. orang tua dan murid untuk menjadi mitra dalam pelaksanaan UKGS di sekolah, melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat memotivasi murid untuk mempunyai kebiasaan memelihara kesehatan giginya, seperti pemeriksaan kebersihan gigi murid secara berkala, sikat gigi massal dan lomba gigi sebat.

Dental caries is a kind of disease caused by many factors. The primary factors is interaction between host (tooth and saliva), microorganism (plaque), substrate (carbohydrate) and time. Other factors with contribute to the dental caries are behavior that connected with dental health, which are eat habitual and tooth cleanliness mamtenance. Dental health behavior is important things that affeet either individual or society dental hsaltb status. Dental health survey from mouth of elementary school students at Tangerang city in 2006 shown that in Cibodas subdistrict, Dental caries prevalence at elementary student is 81% with DMFT average 1,95. This research objective is to find out the relationship between dental health behavior of sixth grsde elementary school students with dental caries status (DMFT) and several another factors which related.
The design of research used cross sectional, with 184 random samples of sixth grade elementary school students from 5 elementary schools, start from January to February 2008. Data of dental health behavior collected through interview with questionnaire and observe the simulation of tooth brushing at the jaw model, other data that sex, dental health knowledge, mother's educational level and father's work are collected through interview by questionnaire. Data of dental caries status (DMFT) collected by doing tooth examination using the dental examiner equipments and noted in the examination from of dental caries status (DMFT). The result of the research shown students proportion having caries is 85,9% with average DMFT index 2,67, students proportion is meaning relation between dental health behavior of sixth grade elementary school students with dental caries status (DMFT) , where more and more high the student's dental health behavior, having opportunity of 1,4 limes to have low dental caries status, while sex, dental health knowledge, mother's educational level and father's work are not confounder in the relation.
The researcher suggest to increase the student's dental health behavior by improve and develop UKOS activities at elementary schools, training the field executorS ofUKGS, participate of the teachers. parents and students to become miter in realization of UKGS at schools. do activities which motivate students to have a habit of keeping moth healthy, for example the student's tooth health examinations periodically, massive tooth brushing and healthy tooth competition.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T20856
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Suryani
"Karies merupakan penyakit gigi yang banyak dijumpai pada anak-anak usia sekolah dasar di Indonesia. Walaupun tidak menimbulkan kematian, sebagai akibat dari kerusakan gigi dan jaringan pendukung gigi, dapat mennurunkan tingkat produktivitas seseorang, karena dari aspek biologis akan dirasakan sakit, sehingga aktivitas belajar, makan dan tidur terganggu.
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri kelas 1 yang ada di Wilayah Kerja puskesmas Walantaka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fakor prilaku yang mempengaruhi status karies gigi pada siswa sekolah dasar dengan desain cross sectional dan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa kuesioner.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa 238 (69,4%) dari 343 anak yang menderita karies gigi, jenis kelamin terbanyak adalah perempuan 114 (74%). Dari penelitian ini faktor yang paling beresiko terhadap status karies gigi siswa adalah Cara anak menyikat gigi (PR = 2,557), Frekuensi sering mengkonsumsi jajanan manis (PR = 2,197), Pekerjaan ibu (PR = 2,051) dan Frekuensi sikat gigi (PR = 1,782).
Usaha untuk menurunkan angka karies gigi pada anak yaitu dengan meningkatkan kegiatan program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah, melalui promotif dan preventif tentang kesehatan gigi dan mulut, melalui pemeriksaan gigi dan mulut secara rutin ke sekolah-sekolah sehingga dapat diambil tindakan untuk mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah.

Dental caries is a disease that is common in children of primary school age in Indonesia. Although no cause of death, as a result of tooth decay and tooth supporting tissues, may lower a person's level of productivity, because of the biological aspects will be felt sick, so the learning activities, eat and sleep undisturbed.
The research was conducted at the State Primary School Grade 1st in the Work Area Walantaka clinic. This study aims to determine the behavior factor affect the status of dental caries in primary school students with the cross- sectional design and the tools used to collect data in the form of a questionnaire.
Research results showed that 238 (69.4%) of 343 children who suffer from dental caries, is the most sex women 114 (74%). From this study the risk factors for dental caries status of students is the way children brushing their teeth (PR = 2.557), frequency often consume sugary snacks (PR = 2.197), maternal work (PR = 2.051) and frequency toothbrush (PR = 1.782).
Efforts to reduce the number of dental caries in children by increasing activity UKGS program, through promotion and prevention of oral health through oral examination regularly to schools so that they can take action to prevent and addressthe problem of oral health on school children.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45011
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Namora
"Di Indonesia laporan mengenai keparahan karies gigi berdasarkan indeks def-t/DMFT dan indeks pufa/PUFA masih langka. Tujuan penelitian ini diketahuinya tingkat keparahan karies gigi pada murid sekolah dasar di daerah tertinggal dan perkotaan. Penelitian ini adalah survey deskriptif.
Hasil penelitian status keparahan karies gigi di daerah perkotaan menurut indeks def-t 3,38, indeks DMF-T 0,54, indeks pufa 0,83, indeks PUFA 0,07, rasio pufa 28,6%. Status keparahan karies gigi di daerah tertinggal menurut indeks pufa 1,63 dan indeks PUFA 0,4. Indeks def-t/DMF-T berkaitan dengan pencegahan karies gigi. Indeks pufa/PUFA berkaitan dengan pelayanan kesehatan.

In Indonesia research about caries severity in accordance to dmft and pufa index is infrequent. The purpose is knowing level of caries severity between rural and urban area. This study is using descriptive survey studies as methode. Caries severity status in elementary school students in urban area according to deft index is 3.38, DMFT index 0,54, pufa index 0.83, PUFA index 0,07, Pufa Ratio 28,6%.
Caries severity status in elementary school students in rural area according to pufa index is 1,63 and PUFA index 0,4. def-t/DMF-T index is related to caries prevention strategy. Pufa/PUFA index is related to health service.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S45640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cornelis Novianus
"Karies gigi merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang banyak dialami khususnya oleh anak umur sekolah dasar. Kejadian karies gigi pada anak diukur melalui indeks DMFT. Karies gigi berkaitan erat dengan kebiasaan anak SD dalam mengkonsumsi makanan kariogenik. Di Kota Serang, jumlah siswa SD yang menderita karies gigi tertinggi yaitu berada di wilayah kerja Puskesmas Taktakan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan karakteristik siswa dan perilaku konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi pada siswa umur 11-12 tahun di SDN terpilih wilayah kerja Puskesmas Taktakan Kota Serang tahun 2015, meliputi karakteristik (jenis kelamin, uang saku, pengetahuan, sikap, pH saliva), perilaku siswa (konsumsi makanan kariogenik, kebiasaan menggosok gigi, cara menggosok gigi yang benar).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional. Penelitian dilaksanakan di SDN terpilih yang berada di wilayah kerja Puskesmas Taktakan Kota Serang dengan memakai teknik cluster random sampling yaitu SDN Drangong I, SDN I Taktakan, dan SDN Pereng. Hasil penghitungan besar sampel diperoleh sebanyak 140 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, pemeriksaan gigi, pengukuran pH saliva dan observasi cara menyikat gigi yang benar. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat, uji bivariat dengan uji Kai Kuadrat, dan multivariat dengan Regresi Logistik.
Hasil rekapitulasi indeks DMFT bahwa frekuensi DMFT terbanyak berada pada SDN Drangong I dan SDN Pereng termasuk tingkat keparahan karies gigi tinggi. Sedangkan SDN 1 Taktakan termasuk dalam tingkat keparahan karies gigi rendah. Makanan kariogenik yang paling sering dikonsumsi siswa adalah makanan kariogeniknya tinggi yang berbentuk padat lengket dan manis. Variabel yang mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian karies gigi dengan p value < 0,05 adalah variabel uang saku, variabel pengetahuan, variabel sikap, variabel kebiasaan menggosok gigi, variabel cara menggosok gigi yang benar, dan variabel konsumsi makanan kariogenik, sedangkan variabel yang tidak memiliki hubungan bemakna dengan kejadian karies gigi dengan p value > 0,05 adalah variabel jenis kelamin dan variabel pH saliva. Faktor paling dominan adalah variabel konsumsi makanan kariogenik berhubungan dengan kejadian karies gigi. Sedangkan variabel pengganggu yaitu variabel kebiasaan menggosok gigi dan cara menggosok gigi yang benar.
Saran bagi siswa dapat membawa bekal makanan yang tidak terlalu manis dan lengket, selain pemeriksaan gigi rutin pada semua siswa Puskesmas Taktakan bekerja sama dengan pihak sekolah untuk memberikan penyuluhan kepada orangtua siswa tentang kesehatan gigi anaknya terutama mengenai waktu yang tepat untuk anaknya menyikat gigi setelah makan makanan yang kariogenik.

Dental caries is one disease the teeth and mouth that many experienced particularly by primary school children. The incidence of dental caries in children is measured through an DMFT index. Dental caries is closely related to elementary school children in the habit cariogenic foods consumption. In Serang City, the number of students who suffer from dental caries highest in the Puskesmas Taktakan working area. This study purpose was to determine the relationship students characteristics and cariogenic food consumption behavior with dental caries incidence at students aged 11-12 years Selected the State Elementary School At The Puskesmas Taktakan working area Serang city 2015 include characteristics (gender, pocket money, knowladge, attitude, salivary pH), student behavior (cariogenic food consumption, tooth brushing habits, tooth brushing method).
The method used in this study is using Cross Sectional design. Research conducted at Selected The State Elementary Schools located in the Puskesmas Taktakan working area serang city using cluster random sampling techniques that is Drangong I State Elementary School, Taktakan I State Elementary School and Pereng State Elementary School Calculation results of the samples Size about 140 people. Data collection using questionnaires, examination of teeth, salivary pH measurement and correct brushing method. Data was analyzed using univariate analysis, Bivariate with Chi Square Test and multivariate with Regresi Logistic test.
DMFT index recapitulation that frequency is the highest DMFT on Drangong And Pereng I State Elementary School and Pereng State Elementary School while Taktakan I State Elementary School including the severity of dental caries low Cariogenic foods most frequently consumed foods kariogeniknya students is high and sweet sticky solid. That have a significant relationship with the dental caries incidence by p value < 0,05 is pocket money, knowladge, attitude, cariogenic food consumption, tooth brushing habits, tooth brushing method and whereas variables that do not have a significant relationship with the dental caries p value > 0,05 is incidence is gender, salivary pH. The most dominant factor is cariogenic food consumption variable associated with the dental caries incidence. While the confounding variable is the tooth brushing habits variable, tooth brushing method variable.
Suggestion for students can bring food that is not too sweet and sticky, Routine dental examinations on all student Puskesmas Taktakan cooperate with the school to provide counseling to parents about their dental health, especially regarding the right time to brush her teeth after eating cariogenic foods.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Wahyu Ihsan
"Karies gigi merupakan penyakit gigi yang paling besar proporsinya dibandingkan dengan penyakit gigi dan mulut iainnya. Bila dilihat dari DMF-T dan prevalensi yang ada, kecenderungan rneningkat hampir setiap tahun. Upaya-upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka-angka tersebut tidaklah mudah mengingat terbatasnya tcnaga, sarana dan prasarana yang tersedia tennasuk anggaran. Dalam hubungan itu, Usaha Kesehatan gigi sekolah (UKGS) merupakan salah satu upaya yang dianggap mampu untuk rnenekan tingginya angka prevalensi karies gigi di masyarakat khususnya bagi anak Sekolah Dasar.
Studi ini bertujuan untuk rnemperoleh gambaran faktor-faktor linglcungan yang berhubmmgan dengan status karies gigi pada anak Sekolah Dasar kelas 6 di Kecamatan Idi Rayeuk. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Cross Secriona! dan pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan sistem Cluster sebanyak 300 siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi karies gigi 94,3% dan DMF-T 2,l6. Bagairnanapun prevalensinya masih tinggi. Faktor jenis makanan jaj anan, kebiasaan konsumsi buah-buahan (food cleansing) per hari, frekuensi menyikat gigi dan kebiasaan waktu menyikat gigi,sena cara menyikat gigi mempunyai hubungan yang bcrmakna dengan status karies gigi anak. Sedangkan faktor frekuensi mengkonsumsi jajanan per hari secara statistik tidak bermakna dengan status karies gigi anal.
Studi ini menyarankan peningkatan supewisi oleh Dinas Kesehatan Iingkat II maupun tingkat I, bagi para Dokter Gigi Puskesmas harus membuat POA kerja tahunan, Pelatihan bagi tenaga UKGS dan guru Penjankes/ guru pengasuh UKS dan pendekatan kepada para orang tua murid/BP3 untuk sosialisasi program kesehatan gigi dan mulut. Hal lain juga perlu tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung kelancaran tugas-tugas pokok UKGS.

Dental caries is the largest proportion of the dental sickness, the trend of DMF-T to increase every year. Some efforts have been undertaken not so easily due to the limitation of human resources, infrastmcture, and funding which mostly provided by government. The UKGS is one of the effort which attempt to increase the status of the community particularly Primary School Students.
This research aiming to obtain the description of the factors related to dental caries status for Primary School Students in ldi Rayeuk Sub-District. The Research design is Cross Sectional and the samples are students of Primary School which are randoming selected using the cluster system. Total sample are 300 students.
The research shown dental caries prevalence is 94,3 % and DMF-T 2,16. However, the prevalence remain high. The factor of various kind of snacks, food cleansing, dental floss trequency, and dental tloss habit, floss dental method had signiticant relationship with child dental caries status. While frequency factor snack consumed statistically has no significant relationship with child dental caries.
The research suggest for supervision improvement by Health District. The Dentists at the Primary Health Care must develop an appropriate Plan of Action in order to guide the activities. Training for UKGS staffs and the UKS teachers as well as approach to the parents to disseminate dental health programs should be well-planned. The study also suggests that the program need some improvements in infrastructures and suflicient funding as well.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T3189
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lieando Chandra
"Karies merupakan penyakit infeksius yang paling sering terjadi pada anak di Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi yang dapat mengatasi karies, salah satunya dengan aplikasi Silver Diamine Fluoride (SDF).
Tujuan: membahas evaluasi aplikasi SDF dalam mengatasi karies anak dan faktor-faktor yang berhubungan dengan persentase karies terhenti setelah aplikasi SDF.
Metode: Studi kohort untuk evaluasi dan cross sectional dengan subjek penelitian 115 anak usia 3-5 tahun yang memiliki karies dentin aktif. Kuesioner diisi oleh orangtua untuk mengetahui faktor risiko karies.
Hasil: Evaluasi pada 3 dan 10 bulan memperlihatkan permukaan karies aktif berpeluang terhenti 9.9 dan 6.8 kali setelah diaplikasi SDF, dibandingkan dengan yang tidak diaplikasi.
Kesimpulan: SDF efektif menghentikan karies aktif anak serta meringankan rasa sakit yang diderita anak akibat karies sehingga berpotensi meningkatkan quality of life anak.

Dental caries is one of the most prevalent infectious disease in children in Indonesia. Therefore, solution to overcome caries is needed.
Objective: evaluate Silver Diamine Fluoride (SDF) applications to overcome caries in children and factors related to the percentage of arrested caries after SDF application.
Method: Cohort study to evaluation and cross sectional with 115 children aged 3-5 years old who had active dentin caries were the subjects. Caries risk factors questionnaires filled by parents subject.
Results: Active caries which were applied SDF had odd ratios 9.9 and 6.8 times being arrested after 3 and 10 months, respectively, compared with those not applied.
Conclusion: SDF is effective to arrest caries and decrease toothache suffered by children, thus potentially increase the quality of life of children.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febi Susanti
"Pemanfaatan pelayanan proram UKGM dipengaruhi oleh perilaku ibu dan pengelolaan program oleh Puskesmas. Karies masih termasuk dalam sepuluh penyakit terbesar dan cakupan pembinaan kesehatan gigi di masyarakat masih rendah yaitu 19,6 %. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan program UKGM oleh ibu yang memiliki anak usia 2 sampai 5 tahun di Posyandu Kecamatan Medan Satria Kota Bekasi. Penelitian ini adalah penelitian sekuensial eksplanatori (mixed methods) dengan desain cross sectional dan jumlah sampel 400 responden. Untuk menggali lebih mendalam permasalahan rendahnya pemanfaatan program UKGM, penelitian ini dilengkapi dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam kepada manajemen puskesmas dan diskusi kelompok terarah kepada kader posyandu mengenai permasalahan yang ada.
Berdasarkan hasil penelitian kuantitatif, pekerjaan, dukungan keluarga dan kebutuhan perawatan gigi dan mulut anak merupakan variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan program UKGM di posyandu. Sedangkan sikap, dukungan keluarga dan kebutuhan perawatan gigi dan mulut anak merupakan variabel paling signifikan dalam pemanfaatan program UKGM di posyandu. Berbeda dengan hasil pendekatan kualitatif yang memperlihatkan bahwa justru fasilitas yang lebih mempengaruhi pemanfaatan program UKGM. Selain itu monitoring dan evaluasi belum dilakukan secara rutin. Rekomendasi pada penelitian ini adalah diharapkan untuk melengkapi fasilitas terutama alat peraga penyuluhan dan alat periksa gigi (diagnostic set), memberikan pelatihan UKGM pada kader posyandu serta melakukan monitoring setiap bulan dan evaluasi setiap tiga bulan sekali.

The utilization of UKGM program is influenced by maternal behavior and program management by the Puskesmas. Caries is still among the top ten diseases and the scope of dental health development in the community is still low at 19.6%. The purpose of this study was to determine the factors that influence the utilization of the UKGM program by mothers who have children aged 2 to 5 years at Posyandu, Medan Satria District, Bekasi City. This research is an explanatory sequential study (mixed methods) with a cross sectional design and a sample of 400 respondents. To find out more about the problem of the low utilization of the UKGM program, this study was supplemented by a qualitative approach through in-depth interviews with puskesmas management and focus group discussions on posyandu workers regarding existing problems.
Based on the results of quantitative research, work, family support and dental and oral care needs of children were variables related to the utilization of the UKGM program at the posyandu. Whereas attitudes, family support and children's dental and oral care needs were the most significant variables in the utilization of the UKGM program at the posyandu. It is different from the results of a qualitative approach that shows that it is precisely the facilities that influence the utilization of the UKGM program. In addition, monitoring and evaluation have not been carried out routinely. Recommendations in this study are expected to complement facilities, especially counseling teaching aids and dental kits (diagnostic set), provide UKGM training to posyandu workers and conduct monitoring every month and evaluation every three months.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"In Indonesia town people are being increased almost two fold. Puskesmas is given toothache for low income people specially for anxious people to toothache. The percentage of toothache, pulpitis and periapical membrane disease for people took the fourth rank from nine non contagious diseases at Penjaringan are 2,9%. The objective of the research were to determine the relation of knowledge attitude and behavior aspects about dental cries with DMF-T index and to determine the classification of slum and non-slum areas regarding the above mention on the elementary school students. "
BULHSR 9:4 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>