Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160229 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fahri Sudrajat Abdul Fatah
"Sebuah perusahaan (PT.X) memiliki rencana jangka panjang untuk mengoptimalkan beberapa aset lahan dan bangunannya saat ini yang berada di kota-kota besar dengan tujuan asset lahan dan bangunan yang ada saat ini dapat menghasilkan sumber pendapatan bagi perusahaan.Optimalisasi difokuskan terhadap beberapa aset yang berlokasi di DKI Jakarta. Rencana yang akan dilakukan adalah dengan mengoptimalisasi aset lahan dan bangunan yang dimiliki dengan orientasi optimalisasi di bidang properti komersial seperti optimalisasi bangunan menjadi hotel, kantor sewa, dan ritel sewa.
Namun pemilihan jenis alternatif optimalisasi tersebut ditentukan berdasarkan beberapa kriteria antara lain :
1. Aspek legalitas,
2. Aspek Teknis,
3. Aspek Lingkungan,
4. Aspek Bangunan/Tapak,
5. Aspek Pasar,
6. Aspek Keuangan sehingga dibutuhkan suatuan alias pemilihan terhadap optimalisasi yang sesuai dengan lokasi asset lahan dan bangunan.
Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan metode yang digunakan untuk pemilihan jenis optimalisasi aset berdasarkan aspek-aspek yang mempengaruhi optimalisasi suatu aset lahan dan bangunan.

A company (PT.X) has a long term plan to optimize some of the land and buildings assets currently located in major cities with the goal of land and building assets that exist today can generate a source of revenue for the company. Optimization is focused on several assets located in Jakarta. The planning is to optimize land and building assets that owned with optimizing orientation in the field of commercial property such as the optimization of the building into a hotel, rental office, and rental retail spaces.
However, the choice of optimization alternatives is determined based on several criteria, such:
1.Legality Aspect,
2. Technical Aspect,
3. Environmental Aspect,
4. Aspect of Building / Site,
5. Aspect of Market,
6. Financial Aspect, that required an analysis of the selection optimization according to the location of the land and building assets.
Analytic Hierarchy Process (AHP) is a method that used for selecting the type of asset optimization based on the aspects that influence the optimization of a land and building assets.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Hardyin Alexander
"Hasil survei The Standish Group pada tahun 2020 menyatakan bahwa dalam satu dekade terakhir, tingkat kegagalan proyek pengembangan perangkat lunak selalu lebih tinggi daripada tingkat keberhasilannya. Beberapa penelitian terdahulu berupaya mengumpulkan faktor penentu kegagalan proyek pengembangan perangkat lunak. Salah satu faktor yang paling sering dibahas adalah pendefinisian persyaratan yang kurang memadai. Oleh sebab itu, proses requirements engineering menjadi penting dalam menentukan keberhasilan proyek pengembangan perangkat lunak. Penelitian ini bertujuan memeringkatkan faktor penentu keberhasilan requirements engineering. Metode yang digunakan untuk memeringkatkan faktor adalah Analytic Hierarchy Process (AHP). Penelitian ini fokus pada pendekatan kuantiatif untuk mengumpulkan dan mengolah data. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan model perbandingan berpasangan (pairwise comparison). Data yang dikumpulkan dari kuesioner kemudian diolah menggunakan aplikasi Expert Choice 11 untuk memeringkatkan kriteria dan faktor. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa faktor yang paling menentukan keberhasilan requirements engineering adalah pendefinisian batasan dan tujuan proyek. Implikasi yang diberikan dari penelitian ini secara teoritis adalah melengkapi dan memvalidasi penelitian terdahulu terutama tentang kriteria dan faktor penentu keberhasilan requirements engineering. Secara praktikal, hasil penelitian ini merekomendasikan tim pengembang perangkat lunak untuk fokus dalam mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup proyek sebelum menjalankan proses requirements engineering.

According to a survey conducted by The Standish Group in 2020, the failure rate of software development projects has always been greater than their success rate during the last decade. Several earlier research attempted to identify the causes of failed software development projects. The poor definition of needs is one of the most commonly mentioned factors. Therefore, the importance of the requirements engineering process in determining the success of a software development project increases. This research attempted to rank the critical success factors of requirements engineering. Analytic Hierarchy Process is the method used to rank the components (AHP). This study emphasizes a quantitative approach to data collection and analysis. Using a questionnaire and a paired comparison model, data was obtained. The questionnaire data were then analyzed with the Expert Choice 11 software in order to rank the criteria and factors. The findings reveal that the definition of project scopes and goals is the most critical factor for the success of requirements engineering. Theoretically, the conclusions of this study complement and validate earlier research, particularly about the criteria and critical success factors for requirements engineering. In practice, the results of this study suggest that the software development team should focus on defining the project's scope and goals prior to executing the requirements engineering process."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Radiansyah
"Skripsi ini membahas tentang analisa perhitungan Track Acces Charge (TAC) pada perkeretaapian Indonesia atas penggunaan infrastruktur kereta api. Pendekatan yang digunakan menggunakan metode Marginal Cost Plus Markup (MC+). Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan melakukan benchmarking terhadap komponen-komponen penyusun TAC di berbagai negara Eropa. Penelitian ini akan menghasilkan sebuah simulasi untuk menentukan besaran TAC berbasis Infrastructure Maintenance and Operations (IMO) yang bisa digunakan untuk memperkirakan besaran TAC yang seharusnya dibayarkan oleh Operator serta dukungan dan komitmen dari Pemerintah terkait subsidi yang diberikan untuk perkembangan transportasi kereta api di Indonesia.

This final report discuss about analysis of Track Access Charge (TAC) calculation on Indonesian railways for the use of railway infrastructure. The approach used in this study is Marginal Cost Plus Markup (MC+). The methodology of this study is benchmarking the components that compose TAC in Europe countries. The research done for this thesis will generate a simulation to design the TAC that is Infrastructure Maintenance and Operation (IMO) based which can be used to determine the amount of TAC that should be paid by the Operator. The simulation can also be used to determine the goverment’s support and commitment as subsidy on railway development in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Megaputra Dirgantara
"Kebutuhan moda transportasi umum kereta api di Indonesia mengalami kemunduran. Salah satu penyebab kemunduran adalah kualitas dari moda transportasi tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk memberi solusi untuk sebuah penyelesaian masalah dari salah satu faktor penyebab kemunduran kualitas dari kereta api tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan analisa komponen-komponen dari TAC (Track Access Charge) dan kemudian dilakukan benchmarking kepada negara-negara Eropa yang telah menggunakan sistem TAC tersebut. Perhitungan dilakukan berdasarkan hasil analisa benchmarking. Hasil perhitungan menunjukan bahwa besaran TAC (track Access Charge) lebih besar dibandingkan besaran IMO (Infrastructure Maintenance and Operation). Walaupun demikian, pemerintah masih bisa menurunkan besaran TAC dengan memberikan subsidi kepada operator kereta api.

The needs of public transportation mode of railways in Indonesia suffered a setback. One of the causes of the decline is the qualities of the transportation. This research was conducted to provide a solution for solving the problems of one of the factors causing the decline of the quality of the railway. In this research, researcher conducted analysis of the components of the TAC (Track Access Charge) and then carried out benchmarking to the European countries which have been using the TAC system. The calculation is done based on the results of the benchmarking analysis. The results show that value of TAC is bigger than the value of IMO (Infrastructure Maintenance and Operation). However, Government could still decrease the value of TAC by giving subsidies to train operator."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ersa Irawan
"Salah satu permasalahan yang sering terjadi di dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi bangunan gedung secara umum, yaitu timbulnya suatu perubahan perubahan pekerjaan, perubahan-perubahan pekerjaan ini biasa disebut dengan istilah change order atau variation order. Perubahan pekerjaan yang bersifat signifikan dan berskala besar akan mempengaruhi kinerja biaya secara keseluruhan.
Untuk itu diperlukan usaha untuk meminimalkan dampak dari change order terhadap kinerja biaya. Salah satu usaha yang dilakukan oleh pemilik proyek dalam pengendalian biaya akibat adanya pekerjaan change order yaitu dengan menggunakan jasa konsultan Quantity Surveyor didalam pelaksanaan proyek konstruksi.
Skripsi ini membahas mengenai peranan konsultan Quantity Surveyor dalam proses pengendalian biaya akibat adanya pekerjaan change order pada proyek konstruksi dan skripsi ini juga membahas mengenai faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya change order dilihat dari sisi penyebab terjadinya.
Penelitian dilakukan dengan cara penyusunan dan penyebaran kuesioner berupa pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian. Metode yang digunakan untuk menganalisa data yaitu dengan metode AHP (Analitycal Hierarchy Process).

One of the problems that often occur in the implementation of a building construction project in general, the emergence of a job changes, job changes are commonly referred to as change order or variation order. Changes in work that is significant and large scale will affect the overall cost performance.
It required an effort to minimize the impact of the change order to the performance fee. One of the efforts made by the owner of the project cost control due to the change order work is by using the services of a consultant Quantity Surveyor in the implementation of construction projects.
This thesis discusses the role of consultant Quantity Surveyor in the process of cost control due to the change order work on construction projects and this paper also discusses about what are the factors that caused the change order in terms of cause.
The study was conducted by preparing and distributing the questionnaire in the form of questions related to research. The method used to analyze the data, namely the AHP method (Analitycal Hierarchy Process).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Diskarani
"Bandung is a city with rapid growth of development and should be offset by increassing the level of good health. To make it happen, it is required to have a good health facilities such as hospital. A hospital should provide comfort to patients and other occupants, especially if there is a fire, earthquake or other natural disaster so that patients can be evacuated safely. Therefore, it is necessary to design an appropriate evacuation system that is ramp. Ramp can be designed separate or conected to the main structure. Those are 2 variation in this research. After analysis of comparative strength, stiffness and ductility of the variations, found that hospital with ramp conected to main structure has greater strength, stiffness and ductility than the hospital with ramp separated to main structure. But hospital with conected ramp has high torsional irregularity (torsional irregularity 1b), so this building has to be improved by adding shearwall on a side of the main building.

Bandung merupakan kota dengan perkembangan pertumbuhan yang pesat sehingga harus diimbangi dengan peningkatan taraf kesehatan yang baik pula. Untuk mewujudkannya diperlukan penyediaan sarana kesehatan yang baik yaitu rumah sakit. Rumah sakit harus memberikan rasa nyaman bagi para pasien dan penghuninya, khususnya jika terjadi kebakaran, gempa atau bencana alam lainnya sehingga pasien dapat dievakusi secara aman dan lancar. Oleh karena itu diperlukan perancangan sistem evakuasi berupa ramp. Ramp dapat dirancang terpisah atau menyatu dengan struktur utama. Hal tersebut merupakan variasi pada penelitian ini. Setelah dilakukan analisa terhadap perbandingan kekakuan, kekuatan dan daktilitas, diperoleh bahwa rumah sakit yang rampnya menyatu memiliki kekakuan, kekuatan dan daktilitas yang dominan lebih besar dibandingkan rumah sakit yang rampnya terpisah. Namun ketidakberaturan torsi pada bangunan yang rampnya disatukan tidak terpenuhi sehingga dilakukan perbaikan terhadap struktur ini dengan menambah dinding geser pada salah satu sisi bangunan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52951
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sormin, Wiliam Yonathan
"Indonesia memiliki tanah kohesif (tanah merah) yang sangat melimpah. Tanah merah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai material timbunan pada Mechanically Stabilized Earth Wall (MSEW) sebagai pengganti material timbunan berupa tanah granular. Skripsi ini menganalisis perilaku MSEW yang berupa displacement horizontal dan tensile force yang terjadi pada perkuatan dengan melihat pengaruh kekakuan aksial perkuatan, jenis tanah timbunan, peak ground acceleration dan modulus geser dinamiknya pada kondisi pembebanan statik dan dinamik dengan metode Finite Element Analysis dengan menggunakan bantuan program Plaxis 2D yang dikalibrasikan terhadap perilaku MSEW dari pemodelan Guler et al. (2011). Hasil yang diperoleh memiliki kemiripan pada kondisi statik, akan tetapi terjadi perbedaan yang besar pada kondisi dinamik. Walaupun demikian, material timbunan berupa tanah merah tetap menghasilkan displacement horizontal yang lebih kecil dibandingkan dengan tanah granular.

Indonesia has plenty of cohesive soil (clay). The clay soil can be used as backfill material on Mechanically Stabilized Earth Wall (MSEW) as a substitute of the granular backfill material. This report analyzes the MSEW behavior that consists of horizontal displacement and tensile force of the reinforcement affected by axial stiffness, backfill soil types, peak ground acceleration and its dynamic shear modulus in static and dynamic loading conditions with Finite Element Analysis Method using Plaxis 2D calibrated to the behavior of MSEW Guler et al. (2011) model. The results obtained are similar in static condition, but has a big difference in the dynamic condition. However, the cohesive backfill material still produce a smaller horizontal displacement than the granular soil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bancin, Ricky Kapri Saut Malen
"Kestabilan lereng merupakan suatu analisa statis dan dinamis dari lereng alami, bangunan dam, dan lereng timbunan tanah. Lereng dapat terjadi secara alami maupun dibuat oleh manusia dengan tujuan tertentu. Analisa stabilitas lereng mempunyai peran yang sangat penting pada konstruksi-konstruksi sipil. Kondisi tanah asli disuatu daerah yang dianggap memmiliki daya dukung yang rendah diperkuat dengan pemotongan lereng atau penimbunan tanah dan lain sebagainya, sehingga diperlukan suatu analisa yang akurat agar diperoleh nilai stabilitas yang baik.
Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk maka perluasan wilayah menjadi salah satu solusi bagi pemerintah dan swasta. Sebagian masyarakat yang menyalahi aturan bahkan membuat pemukiman disekitar lereng yang tergolong rawan kelongsoran khususnya pada musim hujan. Untuk memenuhi kebutuhan seperti air, banyak masyarakat yang memilih tinggal di lereng sepanjang sungai tanpa adanya pengetahuan tentang bahaya dari tindakan tersebut.
Lereng dapat dikatakan aman jika memiliki nilai faktor keamanan sama dengan 1. Nilai faktor keamanan umumnya dipenagruhi oleh parameter - parameter tanah seperti nilai kohesi (c) dan phi (ϕ). Lereng sungai terbagi menjadi beberapa elevasi dan bentuk. Lereng sungai ini umumnya terbagi menjadi bagian lurus dan belokan (cembung dan cekung) yang tersebar disepanjang sungai. Dengan menggunakan program GEO SLOPE/W dapat diketahui perbedaan dari faktor keamanan pada kedua jenis lereng ini dan dapat melihat faktor - faktor yang dapat mempengaruhinya.

Slope stability is the analysis of static and dynamic stability of slopes of earth and rock-fill dams, slopes of other types of embankments, excavated slopes, and natural slopes in soil and soft rock. Slopes can occur naturally or created by humans for specific purposes. Slope stability analysis has an important role in civil constructions. Native soil conditions in an area that is considered to have a low carrying capacity of reinforced slope cutting or stockpiling of soil and so forth, so it requires an accurate analysis in order to obtain good stability values.
With the increasing population of the expansion of the region into one of the solutions for the government and the private sector. Most of the people who violate the rules even makes the settlement around the slopes are quite prone sliding especially during the rainy season. To meet the needs such as water, many people who choose to live on the slopes along the river without the knowledge of the dangers of such action.
Slopes can be considered safe if it has a value equal to 1. Value of safety factor is generally influenced by many parameter such as soil cohesion value (c) and phi (φ). Slopes of the river splits into several elevation and shape. Slopes of the river is generally divided into the straight and curves (convex and concave) are scattered along the river. By using the program GEO SLOPE/W can be determined from the difference in safety factor in both types of these slopes and can see the factors that can influence it.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S53188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Adi Prasetyo
"Berdasarkan cara pengerjaannya, proyek dapat diklasifikasikan menjadi 2 tipe, yaitu proyek padat alat dan proyek padat karya. Kedua tipe proyek ini mempunyai efek dan kriteria yang berbeda. Dengan mengetahui lebih lanjut mengenai tipe-tipe proyek ini, proyek yang dilaksanakan dapat lebih dioptimalkan dan diefisiensikan sasaran metode pengerjaannya yang lebih baik. Contohnya, proyek padat alat dapat membantu dalam penyerapan tenaga kerja dan memakmurkan warga di sekitar proyek. Namun, waktu pengerjaan proyek padat karya akan memakan waktu yang lebih lama dari pada proyek padat alat dan akan memberikan efek kepada biaya pengerjaan proyek.
Lewat skripsi ini, penulis ingin mengetahui benefit ratio antara pengerjaan proyek padat alat dan padat karya. Hasil yang dicapai akan mengidentifikasi cara pengerjaan yang bisa memberikan lebih banyak benefit kepada semua pemangku kepentingan dalam proyek ini. Metode analisis yang dipakai menggunakan benefit ratio dan variabel perhitungannya adalah perbedaan biaya, perbedaan waktu pengerjaan, dan mean dari hasil kuesioner untuk mendukung keabsahan pernyataan awal.

Based on the work methods, a project can be classified in two different types, which are heavy equipment method and labor-intensive method. Both of these types of projects have different effects and criterion. By knowing more about these types of project, the project can be optimized more efficiently. Labor-intensive project can help people to get employed and prospering people around the project area. However, time frame of the project will be longer than heavy equipment method that can affect the cost of the project. Through this thesis, the author is trying to find the benefit ratio between heavy equipment method and labor-intensive method.
The result will indicate the urgency of those projects in remote areas, which is the way that the project is done that has the most benefit for all stakeholders. Method of analysis is uses benefit ratio theory and the calculation variables are included cost differences, time differences, and mean of the questionnaires result to support the initial statement. Result from this thesis is that the benefit ratio of price and time for the local citizens is higher when using labor-intensive method rather than heavy equipment method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Firmana
"Sulitnya mengandalkan penggunaan air permukaan dikarenakan permasalahan distribusi dan ketersediaanya menyebabkan orang-orang mulai menggunakan sumber air bersih lainnya untuk di konsumsi dan memenuhi aktifitasnya, yaitu air tanah. Untuk menghindari munculnya permasalahan akibat daya konsumsi yang yang berlebihan, maka dibuatkan sebuah program simulator GWFM 2012 oleh Departemen teknik sipil Universitas Indonesia untuk memprediksi dampak pengambilan air tanah tersebut. Namun pada skripsi ini penulis mencoba mengembangkan simulator sejenis dengan menggunakan metode numerik Runge Kutta orde dua, orde tiga dan orde empat untuk mengkaji efisiensi penggunaannya dari segi akurasi, ketelitian dan waktu proses hingga tinggi head sudah tidak berubah lagi terhadap waktu (konvergen).

Difficulties on relying onto surface water utilization are caused by the limitation issues of surface water availability and distribution, in which eventually leads to the tendency of people on exploiting groundwater as their domestic water source. In order to predict further implications regarding the massive exploitation of groundwater, GWFM 2012 simulator program was developed by the Civil Engineering Department, Faculty of Engineering University of Indonesia. In this undergraduate thesis, author tried to develop similar program by using 2nd, 3rd dan 4th Order of Runge Kutta Numeric Methods so that utilization efficiency in terms of accuracy, precision and running time to reach convergent state can be analyzed thoroughly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>