Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26417 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"[Seiring terus menipisnya cadangan energi dunia, usaha untuk
meningkatkan efisiensi energi semakin marak dilakukan. Terutama pada
pengembangan teknologi untuk mereplikasi sifat-sifat yang berada di alam.
Struktur kanal pada sisik hiu atau yang lebih dikenal dengan riblet memiliki
kemampuan yang sangat baik dalam peningkatan efisiensi energi dengan cara
pengurangan hambatan gesek antara permukaan objek dan fluida. Drag reduction
akibat Pengembangan tentang riblet ini terus dikembangkan untuk penerapannya
pada berbagai kondisi seperti sudu turbin, pesawat terbang, dan lambung kapal.
Pada penelitian ini akan dibahas mengenai proses replikasi struktur riblet pada
sisik hiu dalam aplikasinya pada lambung kapal cepat. Proses replikasi
menggunakan mold silikon yang dimodifikasi sehingga memiliki struktur riblet
negatif sehingga dapat diaplikasikan untuk membuat coating lambung kapal cepat
dengan struktur riblet. Dengan coating hasil penelitian ini maka efisiensi kapal
akan lebih baik dan energi yang digunakan akan lebih sedikit. Diharapkan
nantinya akan diketahui proses produksi yang efektif untuk permukaan struktur
riblet secara massal., Nowadays, the world’s energy supply is decreasing, therefore efforts to optimizeenergy consumption has been received a great attention from researcher to develop a technology to mimic the ability of nature to adapt the enviroment. Scale structure of shark have an ability to optimize energy consumption by decreasing drag between surface and fluids. In this paper, proccess to mimic the ability of shark on sped boat hull is discussed. This replication proccess use silicone rubber mold with negatif riblet structure that can be applied to polyurethane coating in speed boat hull model. The result of riblet replication with this method have a degree of accuracy up to 96,48% and able to reduce total drag of ship hull up to 11.87% with Fr number 0.54. Further research is necessary to adapt the procedure of this proccess for mass production.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58186
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiq Andrianto
"ABSTRAK
Daun lotus memiliki struktur permukaan yang luar biasa karena permukaan lotus memiliki sifat hidrofobik dan self-cleaning. Sifat tersebut diatur oleh pilar-pilar berukuran mikron yang tersebar secara acak di seluruh permukaannya. Sifat tersebut dapat diaplikasikan ke kaca gedung, permukaan under water vehicle karena bertujuan untuk mengurangi koefisien gesek dan menghemat penggunaan energi. Polydimethylsiloxane (PDMS) merupakan salah satu dari banyaknya jenis-jenis silikon yang ada di dunia. PDMS ini dipakai dalam penelitian karena sifat karakteristiknya yang dapat mereplika permukaan benda sampai celah kecil yang berukuran mikron. Aplikasi nano struktur ini akan difokuskan ke bahan resin sehingga akan didapatkan resin yang memiliki nano struktur permukaan daun lotus. Penelitian ini dilakukan dengan metodologi pembuatan cetakan menggunakan polydimethylsiloxane dan produk hasil berupa resin yang telah memiliki nano struktur permukaan lotus. Metode pengujian yang akan dilakukan adalah metode Scanning Electron Microscop (SEM) untuk melakukan pengukuran pilar dan mengukur sudut kontak air terhadap permukaan resin menggunakan kamera Anyview. Hasil dari penelitian ini adalah mendapatkan cetakan berupa polydimethylsiloxane yang maksimal dan sudut kontak air terhadap permukaan resin yang memiliki nano struktur permukaan lotus.

ABSTRACT
Lotus leaf surface have a remarkable structure because the surface of the lotus are hydrophobic and self-cleaning. The properties are set by micron-sized pillars scattered randomly across the surface. The properties can be applied to the glass building, the surface under water vehicle as it aims to reduce the coefficient of friction and energy savings. Polydimethylsiloxane (PDMS) is one of many types of silicon in the world. PDMS is used in research due to the nature of the surface characteristics that can replicate objects to small micron-sized gap. Application of nano structures will be focused to the resin so that the resin will be obtained nano surface structure of lotus leaves. This research was conducted using the methodology of using polydimethylsiloxane mold making and product results in the form of resin that has a lotus surface?s nano structure. Methods of testing to be performed is a method of Scanning Electron Microscop (SEM) to perform the measurement pillars and measure the contact angle of water on the surface of the resin using Anyview camera. The results of this study is to get a polydimethylsiloxane mold maximum and the contact angle of water on the surface of the resin which has a nano structure of lotus surface."
2015
S61221
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roger, Roy Riesco
"Indonesia mempakan negara kepulauan dengan beribu pulaunya dan lautnya yang luas. Potensi perikanan Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia, ya.itu selcitar 6,4 juta ton per tahun_ Alcan tetapi potensi ini belum tergali dengan baik. Salah satu penyebabnya adalah Indonesia kekurangan armada penangkap il-:an yang memadai- padahal untuk meniugkatlcan procluksi perikanan, dibutuhkan armada penzmgkapan ikan yang mampu memenuhi potensi perlkanan Indonesia.
Untuk itulah ditawarkan sebuah alternatif pembuatan kapal ikan yang bam dengan kelmtungan pembuatan yang lebih mudah dan cepat. Altematif yang ditawarkan adalah dengan merancang larnbungjfar-suqfaced, yaitu lambung dengan pelat yang datar, Pcrancangan dilakukan pertama-tama dengan menggambar lines plan kapal pada umumnyafkonvensi0nal_ Kemudian lines plan ini dimodililcasi menjadi flat-swjfaced. Langkah ini diambil karena tidak adanya perhitungan untuk perancangan lambung flat-swjfaceci Modiiikasi pun tidak bisa dilakukan sembarangan, tctapi harus ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hasilnya baik dan layak untulc diwujudnyatakan. Kapal dcngan flat-surfaced hull sangat mudah dibuat dan juga dalam waktu yang singkat sehingga diharapkan kapal ini bisa membantu Indonesia dalam menggali potensi perikanannya. Tentunya jlat-swfaced hull bisa juga diterapkan pada jenis kapal yang lain dengan keuntungan yang ditawarkan sama.
Tentunya ada beberapa kekurangan juga yang dapat ditemui pada bentuk lambung sepcrti ini, seperti hambaian akfm relatif lebih besar. Akan tetapi untuk melihat apakah perbedaan itu akan signifikan perlu dilakukan pengujian Hal ini bisa dljadikan topik bam untuk penulisan tugas akhir, sebagaimana juga dengan stabilitas dan kekuatan kapal.

Indonesia is an archipelagic country with its thousand of islands' and acres of sea. [ts fishery potency is one of the largest in the world about 6.4 millions of tons per year. But this potency hasn ‘t been maximized yet. The lack of good fishing vessel _fleet might be the primary cause of this tragedy. So we can say that the conclusion of this problem is Indonesia needs- fishing vessel fleet to maximize the production of local fshery.
So we ojer an alternative in fishing vessel building with faster and easier production advantageous. This altemative is aflat-surfaced hull for shp. What we do here is to modyicate a conventional ship hull form into a _flat-surfaced form. We do it this way because we don 't have anyformula to design ajlat-surfaced hull. But it can not easib/ designed we must pay attention to several things in order to make a good design, Shhi with fIat~suU`aced hull can be built easib/ don in a small amount of time so we have expectation that this kind of shqo could hehe indonesia to maximize its potency of fishery. Moreover, this form of hull isn’t just for fishing vessel, it could be applied to another kind of shho with the some ojered-advantages.
It seems likely that shy: with this hull form could have a bigger form-resistance number. But to figure out whether this disadvantage is signyicant or not, we must held a towing tank test. This is interesting to be a new topic of thesis, but also the stability and strength as well.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S38059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Petra Elang Pradana
"Efisiensi energi dibidang transportasi terutama kapal dapat dicapai dengan mengurangi hambatan kapal. Daya mesin seringkali tidak bisa menghasilkan kecepatan kapal maksimal karena faktor hambatan kapal tersebut. Hal ini berpengaruh pada penggunaan bahan bakar pada pengoperasian kapal yang masih menggunakan energi fosil, oleh karena itu akan menjadi pembahasan yang menarik dan sangat penting untuk dikaji.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh menggunakan polimer polytetrafluoroethylene (PTFE) terhadap pengurangan hambatan kapal karena sifat non-mekaniknya yaitu hidrofobik. Penelitian ini membandingkan antara dua kapal yang menggunakan lapisan hidrofobik dan tidak menggunakan polimer apapun dengan analisa dari hasil uji tarik tiga variasi draft.
Melalui metode uji tarik ini, didapatkan perbandingan koefisien hambatan total (CT) dengan bilangan Froude (Fr) untuk mendapatkan besar drag reduction. Sebagai contoh pada Fr 0.30 terjadi pengurangan hambatan sebesar 4.9 % pada draft 1, 4.72% pada draft 2 dan 4.1% pada draft 3.

Energy efficiency in transportation, especially the ship can be achieve by reducing resistance of the ship. Engine power often cannot produce the maximum speed because the ship resistance factor. It can affect the oil using in ship operation which still using fossil energy therefore it would be an interesting discussion and very important to be studied.
The purpose of this study was to find out how far using polytetrafluoroethylene (PTFE) to decrease the resistance because its non-mechanic properties is hydrophobic. This study compared between the two ships, first using hydrophobic at 15% from forepeak and the second not using any polymer with the analysis of the result of pulling test with three variations draft.
Through this method of tensile test, obtained a total drag coefficient ratio (CT) with the Froude number to get a large drag reduction. As an example from the graph, at Fr 0.3 drag reduction can be 4.9% in 1st draft, 4.72% in 2nd draft dan 4.1% in 3th draft."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerry Liston Putra
"Teknologi laminasi yang sedang dikembangkan untuk lambung kapal cepat saat ini adalah metode Vacuum Assisted Resin Transfer Moulded (VARTM) dimana metode ini belum familiar di Indonesia. Metode ini diaplikasikan pada kapal cepat karena membutuhkan material yang cukup ringan dan kekuatan yang tinggi untuk meningkatkan performance dan kecepatan kapal. Kendala yang dihadapi saat menggunakan laminasi metode VARTM adalah sulitnya pihak klas untuk menentukan ketebalan optimum yang dibutuhkan untuk mencapai kekuatan yang disyaratkan oleh klas. Dengan berat fiber yang sama, metode ini menghasilkan ketebalan hasil laminasi lebih tipis sehingga peraturan sebelumnya tidak bisa dijadikan pedoman untuk menentukan ketebalannya karena akan terjadinya kelebihan material dan kapal menjadi lebih berat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik dari material yang digunakan pada metode VARTM yaitu serat E-glass jenis multiaxial dengan matriks vinyl ester tipe Ripoxy R-802 EX-1. Spesimen dibuat dalam bentuk lamina dan laminated kemudian diuji tarik dan lengkung. Spesimen laminate dibuat dua bentuk susunan yaitu symmetry laminates dan quasi isotropic laminates. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai kuat tarik dan modulus dari material ini dengan metode VARTM sangat tinggi dari persyaratan klas. Susunan yang paling optimal untuk diaplikasikan pada lambung kapal cepat adalah quasi isotropic laminates. Dengan fiber content yang sama, kekuatan meningkat 16% - 19%. Dengan hasil pengujian ini dapat diketahui ketebalan optimum pada lambung dengan metode VARTM.

Lamination technology that is being developed at this time is Vacuum Assisted Resin Transfer Moulded (VARTM) where this method has not been familiar in Indonesia. This method has been aplicated in High Speed Craft because it needs light and high strength material for increase performance and speed of ship. The Problem occur when using VARTM fabrication is Class find it difficult to determine optimum thickness to achieve strength of class. With the same fiber weight, This method produce thin laminate so that the previous rules could not be used as guidelines to determine optimum thickness because it will make over material and overweight. This research has been done to determine the mechanical properties of the material used in the VARTM method that are multiaxial E-glass fiber with a Ripoxy type R-802 vinyl ester matrix. Specimens has been made in lamina and laminated then tensile test and flexural test. Laminate specimens has been made two forms of composition that are symmetry laminates and quasi isotropic laminates. The test results showed that tensile strength and modulus values of this material with VARTM is very high than class requirements. The most optimal configuration to be applied in high speed craft hull is quasi isotropic laminates. With the same fiber content, strength increase of 16% - 19%. With the results of this testing can be found on the optimum thickness of the hull with VARTM method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34807
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Januar Diniarto
"Penelitian kekuatan material laminasi untuk lambung kapal pinisi adalah sebuah pembahasan ilmiah yang menarik untuk mendapatkan material alternatif yang baru yang dapat diaplikasikan untuk lambung kapal pinisi. Dengan metode laminasi ini sangat memungkinkan sebagai pengganti kayu, karena dengan laminasi, selain memiliki kekuatan yang lebih baik dan mudah didapat juga harga yang lebih murah dibandingkan kayu. Dengan pertimbangan material laminasi ini masih jarang digunakan pada kapal, maka diperlukan pengujian terhadapat material tersebut. Penelitian kali ini dilakukan untuk melihat karakteristik mekanik dan mengevaluasi penggunaan material laminasi.
Adapun uji yang dilakukan meliputi uji tarik dan uji lentur yang di uji di laboratorium untuk melihat kekuatan tarik, modulus tarik, kekuatan lentur dan modulus lenturnya. Hasil Pengujian dari pengujian tarik didapat nilai tensile strength kayu laminasi 7,316 MPa, fiber laminasi 93,9167 MPa dan bambu laminasi 56,583 MPa. Hasil pengujian menunjukkan bahwa material laminasi yang memiliki nilai terdekat dengan nilai yang ada pada peraturan BKI dan Germanisher Lloyd adalah fiber laminasi.

The research strength of laminated material for hull pinisi is an interesting scientific discussion to get a new alternative materials that can be applied to the hull pinisi. With lamination method is very possible as a substitute for wood, due to the lamination, in addition to having a better strength and easy to obtain also the prices are cheaper than wood. With consideration of these laminate materials are rarely used on ships, the required testing terhadapat material. Research time was carried out to see the mechanical characteristics and evaluate the use of laminated materials.
The test was conducted on the tensile and bending tests in the laboratory test to see tensile strength, tensile modulus, flexural strength and bending modulus. The test results obtained from tensile testing tensile strength values of wood laminate is 7.316 MPa, fiber laminate is 93.9167 MPa and bamboo laminate 56.583 MPa. The test results showed that the laminate material that has a value closest to the existing value in the BKI regulations and Germanisher Lloyd is fiber laminate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S52166
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eky Bagaskara
"Hydrofoil adalah teknologi untuk menambah efisiensi energi dengan menghasilkan gaya angkat untuk mengurangi hambatan lambung kapal. Namun pada kecepatan rendah hambatan hydrofoil yang dihasilkan lebih besar dibanding tanpa hydrofoil. Pada penelitian kali ini kapal yang digunakan merupakan kapal patroli pelat datar. Hambatan kapal pelat datar lebih besar dibanding kapal streamline pada umumnya, hydrofoil menyebabkan hambatan oleh lambung kapal tidak dominan karena fluida yang melewati lambung merupakan fluida udara.
Penelitian ini membahas proses perancangan hydrofoil untuk kapal pelat datar dan pengujian menggunakan metode eksperimen. Eksperimen dilakakukan di air tenang dengan penggerak dari RC boat engine, parameter pengukurannya adalah waktu dan jarak untuk mendapatkan kecepatan pada setiap kondisi.
Pada penelitian ini didapatkan perbandingan kecepatan kapal dengan dan tanpa hydrofoil menggunakan power yang sama. Pada kecepatan rendah hydrofioil justru memberikan kerugian dan pada kecepatan tinggi dapat menambah kecepatan.

Hydrofoil is a technology to increase energy efficiency with producing lift force to decrease hull ressistance. But in low speed, ressistance with hydrofoil is higher than without hydrofoil. In this research, flat plate hull patrol boat will be used. The ressistance of flat plate hull in general is higher than streamline hull. Hydrofoil can cause hull ressistance not dominant anymore because the hull ressistance will only caused by air fluid.
This research discuss about process of hydrofoil design for flat plate hull and will be tested with experiment methode. The experiment is hold in steady water with RC boat engine to run the boat, measurement paramater of this research is time and distance to calculate speed in each condition.
Output of this research is speed efficiency between model boat with and without hydrofoil. At low speed, hydrofoil gives disadvantage for speed efficiency, and at high speed, it gives advantage for speed efficiency.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69317
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Budiman
"Material utama pembuatan kapal seperti baja merupakan material yang sulit di daur ulang dan sudah menjadi material yang langka. Oleh karena itu diupayakan untuk menggantikan material baja tersebut dengan material baru seperti komposit. Dalam penelitian ini akan diteliti atau diadakan percobaan komposit dengan serat alam. Serat alam yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat bambu. Sedangkan matriks atau pengisi yang digunakan adalah resin jenis epoksi resin. Pembuatan komposit tersebut adalah dicetak pada suatu cetakan dengan ukuran tertentu. Setelah hasil cetakan tersebut jadi, kemudian hasil cetakan tersebut dipotong untuk dijadikan spesimen sesuai dengan dimensi yang diinginkan. Tahap selanjutnya adalah pengujian terhadap material tersebut. Adapun uji yang dilakukan adalah uji tarik (tensile test) dan uji lentur (flexural test) dengan standar ASTM. Tujuan dari pengujian material tersebut adalah untuk mendapatkan nilai kekuatan mekanik dari material tersebut...

The main material of shipbuilding such as steel is the material that difficult in recycle and has become scarce material. therefore, the new material such as composite must replace steel. The composite what we means is the composite which has fulfilled material standard development of ship. This research is to make composite within natural fiber. Natural fiber in this research is bamboo fiber. While the filler or matrix which we use is epoxy resin. The material composite that we use is made at one particular selected moulding. After that, the moulded material is cut by grindstone. The purpose of cutting material is to get qualified specimen. The dimension of that specimen based on ASTM and test standard. Next step is do testing to that material. The testing is tension testing and flexural testing. both of them result the strength of that or mechanical properties of the material. From this values we can know and judge that this composite can use in hull of ship or not..."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S38109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusro Fahmi
"Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau. Dari paling ujung barat yaitu Sabang sampai ujung timur yaitu Marauke. Perkembangan transportasi laut sangat penting untuk Indonesia. Akan tetapi, transportasi laut menjadi salah satu kontribusi terbesar dalam efek gas rumah kaca terutama penggunaan bahan bakar fossil pada kapal. Perancangan kapal bertenaga matahari bisa menjadi solusi hal tersebut. Energi matahari tidak menghasilkan emisi, hal tersebut menjadikan energi matahari sebagai alternatif energi yang ramah lingkungan. Secara geografis, Indonesia berada di garis khatulistiwa dengan intensitas cahaya matahari yang tinggi. Dengan kondisi geografis Indonesia yang mendukung dan intensitas matahari yang cukup tinggi, pemanfaatan energi surya ini sangatlah potensial. Salah satu cara pemanfaatan energi surya adalah pengaplikasiannya kepada kapal. Kapal tenaga surya dapat menjadi daya tarik tersendiri bila di desain secara baik. Dengan kapal ini kita juga dapat memberikan pembelajaran kepada masyarakat tentang penggunaan tenaga surya. Kapal ini juga dapat menjadi kapal percontohan untuk terbentuknya proyek-proyek besar kapal tenaga surya lainnya. Dengan memanfaatkan Danau Salam yang berada di komplek Kampus Universitas Indonesia Depok, dan dekat dengan Restoran Gubuk Mang Engking, tim penulis bertujuan untuk menciptakan konsep desain dari kapal restoran bertenaga. Penelitian kali ini difokuskan pada desain kapal, stabilitas, kekuatan bangunan atas dan estimasi biaya lambung kapal.

Indonesia is the largest archipelagic country in the world consisting of 17,504 islands. From the most western tip of Sabang to the eastern tip of Marauke. The development of sea transportation is very important for Indonesia. However, sea transportation is one of the biggest contributions to the greenhouse gas effect, especially the use of fossil fuels on ships. The design of solar powered vessels can be a solution to that. Solar energy does not produce emissions, it makes solar energy as an environmentally friendly alternative energy. Geographically, Indonesia is on the equator with high light intensity. Given Indonesia 39 s favorable geographical conditions and high solar intensity, the utilization of solar energy is very potential. One way of utilizing solar energy is its application to ships. Solar ship can be a special attraction when designed properly. With this ship we can also provide learning to the community about the use of solar power. This ship can also be a pilot vessel for the formation of large projects of other solar powered vessels. By leveraging Lake Salam located in the campus complex of Universitas Indonesia Depok, the writer team aims to create a solar powered restaurant design concept that emphasizes the environmental, functional, safety, and convenience aspects of the tour ship. The current study focused on ship design, stability, superstructure building strength and estimated hull costs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fuad Syahrudin
"ABSTRAK
Indonesia telah menjadi poros maritim dunia, yang merupakan salah satu strategi yang ingin diwujudkan oleh Presiden Joko Widodo. Strategi ini memiliki beberapa pilar utama, salah satunya adalah membangun kekuatan pertahanan maritim. Agen keamanan menuntut armada patroli atau kapal perang yang diharuskan memiliki berbagai kemampuan seperti kecepatan tinggi hingga kemampuan manuver yang baik. Namun di sisi lain, kemajuan teknologi yang diterapkan pada kapal membutuhkan bahan bakar primer. Faktanya ketersediaan bahan bakar fosil semakin menurun, sehingga kapal juga membutuhkan efisiensi kapal yang baik. Salah satu solusi untuk masalah ini adalah meningkatkan efisiensi kapal itu sendiri. Salah satu teknologi untuk meningkatkan efisiensi di kapal adalah foil buritan. Foil buritan memiliki prinsip yang sama dengan hydrofoil, tetapi foil buritan hanya ditemukan di buritan kapal. Dengan mengurangi area basah di buritan kapal, secara otomatis akan mengurangi resistensi dan berdampak pada karakteristik kapal. Penelitian tentang penerapan stern foil dilakukan pada model kapal 1 m dengan metode uji derek. Hasil aplikasi stern foil menunjukkan pengurangan total resistansi kapal dengan nilai minimum 14,06% (Fn 0,7), nilai maksimum 41,14% (Fn 1,3), dan pengurangan resistansi rata-rata pada 17,28% (Fn 0.6-1.3).

ABSTRACT
Indonesia has become the world's maritime axis, which is one of the strategies that President Joko Widodo wants to realize. This strategy has several main pillars, one of which is building maritime defense forces. Security agents demand patrol fleets or warships that are required to have various capabilities such as high speed to good maneuverability. But on the other hand, technological advances applied to ships require primary fuel. The fact is the availability of fossil fuels is decreasing, so ships also need good ship efficiency. One solution to this problem is to improve the efficiency of the ship itself. One technology to improve efficiency on ships is stern foil. Stern foils have the same principles as hydrofoil, but stern foils are only found at ship stern. By reducing the wet area at the stern of the ship, it will automatically reduce resistance and have an impact on the characteristics of the ship. Research on the application of stern foil was carried out on a 1 m ship model with the crane test method. The results of the application of stern foil show a reduction in total ship resistance with a minimum value of 14.06% (Fn 0.7), a maximum value of 41.14% (Fn 1.3), and an average reduction in resistance at 17.28% (Fn 0.6 -1.3)."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>