Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184493 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizka Azharini
"Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan pemimpin untuk mempengaruhi pengikutnya. Gaya kepemimpinan yang diterapkan kepala ruangan dapat memengaruhi lingkungan kerja perawat, khususnya stres kerja.
Studi deskriptif korelasional ini bertujuan mengidentifikasi hubungan karakteristik perawat dan gaya kepemimpinan kepala ruangan yang dipersepsikan perawat pelaksana dengan stres kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner gaya kepemimpinan menurut Gillies dan Occupational Stress Inventory-Revised yang telah dimodifikasi oleh peneliti.
Hasil studi terhadap 89 responden didapatkan bahwa karakteristik perawat tidak berhubungan dengan stres kerja perawat pelaksana, sedangkan gaya kepemimpinan kepala ruangan berhubungan dengan stres kerja perawat pelaksana (p<0.000; OR, 0.34; 95% CI, 0.009-0.125).
Studi ini menyarankan diterapkannya gaya kepemimpinan demokratik oleh kepala ruangan untuk menurunkan stres kerja perawat pelaksana, serta adanya studi lanjutan mengenai faktor lain yang berhubungan dengan stres kerja perawat.

Leadership style is a behavioral norm which is used by a leader to pursuade others. The leadership style used by the head nurse can affect the work environment in hospital ward, especially the work stress of the nurse staffs.
The aim of this descriptive correlational study is to investigate relationship between nurse's characteristics and head nurse's leadership style and nurse staff's occupational stress in hospital ward. The instruments used are the Gillies' leadership style questionnaire and Occupational Stress Inventory-Revised which have been modified.
The results from 89 respondents found that nurse's characteristics are not related to nurse staff's occupational stress, while the head nurse's leadership style is significantly related to nurse staff's occupational stress (p<0.000; OR, 0.34; 95% CI, 0.009-0.125).
This study recommends the implementation of head nurse's democratic leadership style and further examination of factors contributing to nurse occupational stress.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S58052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istiqomah
"Penerapan keselamatan pasien yang baik dan bertanggung jawab diharapkan dapat membawa perasaan yang aman dan nyaman terhadap pasien sebagai pengguna jasa layanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan menurut persepsi perawat dengan efikasi diri perawat pelaksana dalam pelaksanaan patient safety di ruang rawat inap. Metode penelitian menggunakan pendekatan analitik kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 96 perawat pelaksana di instalasi rawat inap. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner Multifactor Leadership Questioner dan General Self Efficacy Scale. Proses pengumpulan data menggunakan paper-based dan google form digunakan untuk menjangkau tingkat partisipasi responden yang belum mengisi kuesioner paper-based. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan menurut persepsi perawat dengan efikasi diri perawat pelaksana dalam pelaksanaan patient safety di ruang rawat inap dengan p value 0,007. Pada penelitian ini, gaya kepemimpinan yang dipersepsikan perawat pelaksana terhadap gaya kepemimpinan kepala ruangan, yaitu gaya kepemimpinan transformasional sebesar 88,5%. Kemudian, gambaran dari efikasi diri perawat pelaksana dalam penelitian ini secara statistik sudah cukup baik, yaitu sebesar 47,9%. Rekomendasi berdasarkan hasil penelitian ini, yaitu kepala ruangan diharapkan dapat meluangkan waktu dalam melatih dan mengedukasi perawat pelaksana, serta diharapkan kepala ruangan memiliki kemampuan yang baik dalam mitigasi masalah sebelum masalah tersebut membesar dan kepala ruangan dapat terlibat dalam pemecahan masalah, bukan malah menghindar.

The application of good and responsible patient safety is expected to bring a feeling of security and comfort to patients as users of health services. The purpose of this study was to determine the relationship between the leadership style of the head of the room according to the perception of nurses and the self-efficacy of the implementing nurses in implementing patient safety in the inpatient room. The research method uses a quantitative analytic approach with a cross-sectional design. The sample in this study was 96 nurses in the inpatient installation. The instruments used were the Multifactor Leadership Questionnaire and the General Self Efficacy Scale. The data collection process uses paper-based and Google forms are used to reach the level of participation of respondents who have not filled out paper-based questionnaires. The results showed that there was a relationship between the leadership style of the head of the room according to the nurse's perception and the self-efficacy of the implementing nurse in implementing patient safety in the inpatient room with a p value of 0.007. In this study, the leadership style perceived by the implementing nurse towards the leadership style of the head of the room, namely the transformational leadership style, was 88.5%. Then, the description of the self-efficacy of the implementing nurses in this study was statistically good enough, namely 47.9%. Recommendations based on the results of this study, namely that the head of the room is expected to be able to spend time in training and educating the implementing nurse, and it is hoped that the head of the room has good ability in mitigating problems before the problem grows and the head of the room can be involved in problem solving, not even avoiding it."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyadi
"Kepemimpinan merupakan faktor sentral yang mendinamisasi, menggerakkan, mengarahkan, dan mengkoordinasikan berbagai faktor lain dalam organisasi. Tujuan penelitian ini ini untuk menguji hubungan antara hubungan kepemimpinan efektif kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana dalam program pengendalian rnutu pelayanan keperawatan di RS Krakatau Medika Cilegon. Desain penelitian yang digunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross scctional. Total sampel yang memenuhi kriteria inklusi yang digunakan pada studi ini berjumlah 72 responden. Instrumen yang digunakan adaiah modifikasi dari teori dan diuji validitas (r hitung > r table = 0,361), dan reliabilitas dengan a= 0,9298 (pemyataan kepemimpinan) dan a=0,9385 (pemyataan kinerja), untuk menguji hubungan antara kepemimpinan efektif kepala ruangan dcngan kincrja perawat pelaksana digunakan Product Moment Pearsons Correlation Coefficient.
Berdasarkan hasil analisis univariat diperoleh bahwa responden yang paling banyak adalah perempuan (94,4%), pendidikan D III (90,3%), menikah (70,8), mengikuti pelatihan (72,2). Umur rata-rata 30,28 tahun, median 29 tahun, umur tertua 41 tahun dan termuda 22 tahun, dari hasil estimasi disimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata umur perawat pelaksana 28,08 tahun sampai 30,28 tahun. Berdasarkan analisis bivariat diperoleh bahwa semua komponen kepemimpinan yaitu : pengetahuan (p value 0,18), kesadaran diri (pvalue 0,75), Komunikasi (pvalue 0,47), energi (pvalue 0,41), tujuan (pvaluc 0,38), tindakan (0,20), dan kepemimpinan tidak ada yang berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana. Dari hasil multivariat hanya komponen tindakan dan pengetahuan yang masuk pemodelan, dan keduanya bukan menjadi penentu atau dominan dalam meningkatkan kinerja. Berdasarkan hasil penelitian disaran kepada Pimpinan RS untuk meningkatkan kemampuan manajerial SDM keperawatan melalui pendidikan berkelanjutan baik formal maupun informal. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, penelitian dilanjutkan dengan metodologi kuasi eksperimen atau dengan kohort melalui observasi terus menerus.

Leadership is a central factor in an organization which reinforces, stimulates and invigorates and coordinates other organizations' factors. A head nurse is in an imperative position in influencing the staff nurses' performance. The purpose of the study was to identify if there was any relationships between the effectiveness of leadership of a head nurse and staff? nurses performance. A cross sectional design using a descriptive corelation method was chosen. A sample of 72 respondents was selected using inclusion criteria. The instrument of this research was modified based on the theoretical framework applied to this study. The statistical analysis was performed by Product Moment Pearsons's Correlation Coefficient Methods.
Univariate analysis of the data indicated that the biggest part of the respondents was women (94.4%), 90.3% held diploma educational background, married 70.8%, having trainings (72.2%). The average age of the respondent was 30.28 year old, median value was 29 years old, the oldest was 41 year old and the youngest was in 22 year old. The univariate analysis suggested that all leadership components, namely knowledge (pvalue= 0.18), self awareness (pvalue=0.75), communication (pvalue=0.47), energy (pvalue=0.41), goals (pvalue=0.38), implementations 0.20%), and leadership did not significantly relate to staff nurses' performance. The result of this study suggested that the improvement of managerial competent nursing human resources into learning formal or informal study. Further result good, research continuing with Quasy Eksperimental to cohort studies into observers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Prasojo
"Kualitas sumber daya manusia dapat tercermin pada sikap dan perilaku disiplin. Untuk memelihara dan meningkatkan disiplin kerja banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya motivasi dan karakteristik individu. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan menggunakan pendekatan cross seclionul yang bertujuan untuk menguji hubungan antara karakteristik dan motivasi perawat dengan disiplin kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang. Populasi penelitian adalah perawat pelaksana dengan kriteria inklusi berlatar belakang Pegawai Negeri Sipil (PNS), tidak sedang sakit, cuti yang bekerja di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten Satang, Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi sebanyak 38 perawat pelaksana. Untuk menguji hubungan antara karakteristik dan motivasi dengan disiplin kerja perawat pelaksana digunakan uji Chi Square.
Hasil penelitian ini adalah perawat pelaksana di unit rawat inap belum menunjukkan tingkat disiplin kerja yang baik (50%). Rata-rata tingkat motivasi perawat pelaksana kurang baik dengan pencapaian paling tinggi pada tanggung jawab kerja (63,2%). Karakteristik responden adalah pendidikan Akademi (52,6%), sudah menikah (78,9%), umur responden lebih dan 31 tahun (50%) dengan lama bekerja kurang dari 8 tahun (52,6%). Hasil uji chi square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan disiplin kerja (p value < 0,05). Hasil lain yang didapat adalah terdapat hubungan yang signifikan antara sub variabel motivasi yaitu penerimaan gaji, kondisi lingkungan, supervisi, penghargaan, dan tanggung jawab dengan disiplin kerja (p value <0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar pihak manajemen rumah sakit perlu meninjau ulang tentang kebijakan - kebijakan yang menyangkut motivasi kerja terutama tentang penerimaan gaji insentif, kondisi lingkungan, supervisi, penghargaan dan tanggung jawab sehingga disiplin kerja perawat pelaksana dapat meningkat.

The quality of the human resources could reflect from the attitude and behavior to wards discipline. There arc many factors influence in maintaining & improving the working discipline of the staff nurse, for example motivation & characterize of the person. This study used descriptive correlation design with-cross sectional approach. The goal of this study was to know how the correlation between the staff nurse characterize & motivation with the discipline of the staff nurse in the wards at Batang district Hospital. The sample of this study was the total population, which matched with the inclusive criteria (government employee, was not iii, leave nor). The Chi Square test was used to analyze the correlation between the staff nurse characterization & motivation with the discipline.
The result of this study showed that the staff nurse has quite low discipline (50%). The average of the staff nurse motivation was not fairly good enough, where the highest score on their responsibility was 63.2%. The general characterization of the respondent were diploma nursing graduated (52.6%), married (78.9%), more than 31 years old (50%) and working experience less than 8 years (52.6%). The other result of this study showed that there was a significant correlation between educational background with discipline (p value=0.05), there was also a significant correlation between motivation sub variable (salary, working environment, supervision, acknowledgment, responsibility) with the working ethos (p value =0.05). Some recommendations of the study were the hospital management should evaluate the policy that related to the working motivation, especially on the issues of salary, working environment, supervision, acknowledgment and responsibility, where the discipline of the staff nurse could be improved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18695
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Triana Sari
"ABSTRAK
Budaya organisasi merupakan nilai bersama yang dimiliki dan tercermin dalam prilaku
anggota organisasi. Budaya organisasi yang kuat dapat meningkatkan kinerja. Kinerja
perawat berperan penting dalam meningkatkan mutu layanan rumah sakit. Selain budaya
organisasi, faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja adalah gaya kepemimpinan
kepala ruang. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan budaya organisasi
dan gaya kepemimpinan kepala ruang dengan kinerja perawat pelaksana di RSD Raden
Mattaher Jambi. Disain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan
potong lintang (cross sectional) terhadap 143 perawat pelaksana yang diambil secara
proporsional sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan adalah
kuesioner yang disusun berdasarkan elemen-elemen budaya organisasi, gaya
kepemimpinan, dan kinerja. Hasil uji validitas dan reliabilitas didapatkan seluruh
pernyataan dalam kuesioner adalah valid (0,368-0,841) dan reliabel (0,947). Analisis data
menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian adalah 58,7%
perawat pelaksana mempersepsikan budaya organisasi lemah, gaya kepemimpinan kepala
ruang berorientasi karyawan tinggi 53,1%, dan berkinerja baik 53,8%. Lebih lanjut
didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara budaya organisasi yang meliputi
keterlibatan, penyesuaian, konsistensi, misi dan gaya kepemimpinan kepala ruang
berorientasi karyawan dengan kinerja perawat pelaksana. Variabel yang paling
berhubungan dengan kinerja adalah penyesuaian, misi dan jenis kelamin sebagai variabel
confounding. Variabel penyesuaian merupakan variabel yang paling berhubungan dengan
kinerja perawat pelaksana. Rekomendasi penelitian: perlu mensosialisasi visi, misi dan
tujuan organisasi, dasar kebijakan, peraturan, diaplikasikan dalam aktifitas pelayanan
keperawatan; gaya kepemimpinan kepala ruang berorientasi pada perawat pelaksana
dengan membangun hubungan kerjasama yang baik melalui pelaksanaan pendekatan
interpersonal kepala ruangan kepada perawat pelaksana.

ABSTRACT
Organizational culture is a system of shared values by the organizations people to produce norms that powerfully shape the behavior of individuals in the organization. The strong organizational culture it will create with staff nursing performance inpatient wards.The best performance is reflected through the quality nursing care in hospital. The else organizational culture, which is one factors that can increase the nurse’s work performance is predicted to be contributed by leadership style of head nurse.The aim of this research is to give a description the relationship between organizational culture and leadership style of head nurse with work of nurse performance inpatients ward in Raden Mattaher general hospital Jambi. The design of this research was descriptif correlational with cross sectional method to 143 subject of nurse with proporsional sampling with inclusion criteria. The quesionaires were used to be valid and reliable. The validity and reliability test of the organizational culture, style leadership head nurse and the nurse performance instrument was validity (0,368-0,841) and reliability (0,947). In analyzes the research with univariate, bivariate and multivariate. The results of univariate analyzes described nurses who perceived weak to the organizational culture 58,7%, who style leadership head nurse was high 53,1%, and good nurses perfomance 53,8%. The conclution of the study showed that their was significant relationship between organizational culture and style leadership the head nurse with nurses performance. The variable responsibility, mission and gender are considered as the influential factors toward nurse performance and the most influential factor between of them is responsibility, mission. The dominant variable that correlated with nurses perfomance were responsibility. From this result can be sugested: Direction of Raden Mattaher hospital need to make socialization, vision, mission and goal of organization, empowered the nurses with opportunities through formal education or give trainings with patient nursing care and nursing leadership trainings for head nurse in Raden Mataher hospitali. To head nurses inpatient increased good relationship with the nurse provider’s and make interpersonal relation."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Triana Sari
"Budaya organisasi merupakan nilai bersama yang dimiliki dan tercermin dalam prilaku anggota organisasi. Budaya organisasi yang kuat dapat meningkatkan kinerja. Kinerja perawat berperan penting dalam meningkatkan mutu layanan rumah sakit Selain budaya organisasi, faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja adalah gaya kepemimpinan kepala ruang. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan budaya organisasi dan gaya kepemimpinan kepala ruang dengan kinerja perawat pelaksana di RSD Raden Mattaher Jambi. Disain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang (cross sectional) terhadap 143 perawat pelaksana yang diambil secara proporsional sampling yang memenuhi kriteria inkhisi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang disusun berdasarkan elemen- elemen budaya organisasi, gaya kepemimpinan, dan kinerja. Hasil uji validitas dan reliabilitas didapatkan seluruh pernyataan dalam kuesioner adalah valid (0,368-0,841) dan reliabel (0,947). Analisis data menggunakan analisis umvariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian adalah 58,7% perawat pelaksana mempersepsikan budaya organisasi lemah, gaya kepemimpinan kepala ruang berorientasi karyawan tinggi 53,1%, dan berkinerja baik 53,8%. Adanya hubungan yang bermakna antara budaya organisasi yang meliputi keterlibatan, penyesuaian, konsistensi, misi dan gaya kepemimpinan kepala ruang berorientasi karyawan dengan kinerja perawat pelaksana. Variabel yang paling berhubungan dengan kinerja adalah penyesuaian, misi dan jenis kelamin sebagai variabel confounding. Variabel penyesuaian merupakan variabel yang paling berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana. Rekomendasi penelitian: perlu mensosialisasi visi, misi dan tujuan organisasi, dasar kebijakan, peraturan, diaplikasikan dalam aktifitas pelayanan keperawatan; gaya kepemimpinan kepala ruang berorientasi pada perawat pelaksana dengan membangun hubungan keijasama yang baik melalui pelaksanaan pendekatan interpersonal kepala ruangan kepada perawat pelaksana.

Organizational culture is a system of shared values by the organizations people to produce norras that powerfully shape the behavior of individuals in the organization. The strong organizational culture it will create with staff nursing performance inpatient wards.The best performance is reflected through the quality nursing care in hospital. The else organizational culture, which is one factore that can increase the nurse’s work performance is predicted to be contributed by leadership style of head nurse.The aim of this research is to give a description the relationship between organizational culture and leadership style of head nurse with work of nurse performance inpatients ward in Raden Mattaher general hospital Jambi. The design of this research was descriptif correlational with cross sectional method to 143 subject of nurse with proporsional sampling with inclusion criteria. The quesionaires were used to be valid and reliable. The validity and reliability test of the organizational culture, style leadership head nurse and the nurse performance instrument was validity (0,368-0,841) and reliability (0,947). In analyzes the research with univariate, bivariate and multivariate. The results of univariate analyzes described nurses who perceived weak to the organizational culture 58,7%, who style leadership head nurse was high 53,1%, and good nurses perfomance 53,8%. The conclution of the study showed that their was significant relationship between organizational culture and style leadership the head nurse with nurses performance. The variable responsibility, mission and gender are considered as the influential factors toward nurse performance and the most influential factor between of them is responsibility, mission. The dominant variable that correlated with nurses perfomance were responsibility. From this result can be sugested; Direction of Raden Mattaher hospital need to make socialization, vision, mission and goal of organization, empowered the nurses with opportunities through formal education or give trainings with patient nursing care and nursing leadership trainings for head nurse in Raden Mataher hospitali. To head nurses inpatient incrcased good relationship with the nurse provider’s and make interpersonal relation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26564
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Warouw, Herman J.
"Kinerja merupakan hasil kerja seorang karyawan terhadap pekerjaan selama periode waktu tertentu berdasarkan standar, uraian tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Pendapat perawat pelaksana tentang pengarahan kepala ruangan berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Budhi Asih Jakarta selama ini belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran bagaimana persepsi perawat pelaksana tentang penerapan fungsi pengarahan kepala ruangan dan hubungannya dengan kinerja perawat pelaksana di mang rawat inap RSUD Budhi Asih Jakarta, Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan disain potong lintang. Sampel dalam penelitian adalah seluruh populasi perawat pelaksana yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 89 perawat. Pengambilan data dengan kuesioner dan analisa menggunakan uji kai kuadrat. Penelitian dilakukan tangal 1 Mei sampai 28 Mei 2009. Hasil penelitian menunjukkan sebagaian besar perawat pelaksana memiliki kinerja yang baik. Demikian juga uji analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan mempunyai hubungan yang bermakna dengan kinerja perawat pelaksana (p value= 0,031), sedangkan variabel motivasi, komunikasi, pendelegasian, pelatihan, dan supervisi tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan kinerja. Hasil analisis dengan uji regresi logistik ganda menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan paling berkontribusi terhadap kinerja perawat pelaksana dengan p value = 0,026 dan OR = 8,312 dan motivasi p value = 0,004 dengan OR = 0,078, Usulan terhadap pimpinan rumah sakit dan pimpinan keperawatan RSUD Budhi Asih jakarta adalah merencanakan peningkatan pemahaman dan kemampuan kepala ruangan tentang kepemimpinan melalui program pelatihan atau jenjang pendidikan formal. Kepala ruangan diharapkan menerapkan kepemimpinan keperawatan yang baik dengan lebih memberdayakan perawat pelaksana dalam melaksanakan tugas melalui supervisi dan bimbingan yang berkesinambungan.

Performance is a work result of an employee during period of selected time based on the job description Standard which has been determined befote. Perception of nursing staff, about directing from head nurse of in patient room at RSUD Budhi Asih in Jakarta is tiot kiiown yet. Object of this research is to get description about perception of nursing staff in applying of the fonction of head nurse and its relation with the performance of nursing staff in inpatient rooms at RSUD Budhi Asih in Jakarta. This study used a cross sectional designs with 89 nurses, that was taken with all executor nursing staff who fulfilled an inclusion criterion. Collecting data with a questionnaire instrument and related each variable have been done by chi square test The research was done on May l51 until May 22nd 2009. Result of univariate research shows that almost nursing staff have good performances. Bevariate analysis shows that leadership variable has significant relation with performance (p value= 0,031), while motivation, communication, delegation, training, and supervision variables do not have significant relation with the performance. Analysis result with using double logistic test shows that the most dominant leadership is related to the performance of nursing staff with p value = 0,026 and OR = 8,312 and p value motivation = 0,004 with OR = 0,078. Implication of this research is to give a contribution for management of hospital to increase ability of head nurse by training program and formal education of nursing. Head nurse able to implication of good nursing leadership by increasing ability of nursing staff with continuity supervision and guiding."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26575
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Warouw, Herman J.
"ABSTRAK
Kinerja merupakan hasil kerja seorang karyawan terhadap pekerjaan selama periode waktu tertentu berdasarkan standar, uraian tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Pendapat perawat pelaksana tentang pengarahan k epala ruangan berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Budhi Asih Jakarta selama ini belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran bagaimana persepsi perawat pelaksana tentang penerapan fungsi pengarahan kepala ruangan dan hubungannya dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Budhi Asih Jakarta. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan disain potong lintang. Sampel dalam penelitian adalah seluruh populasi perawat pelaksana yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 89 perawat. Pengambilan data dengan kuesioner dan analisa menggunakan uji kai kuadrat. Penelitian dilakukan di bulan Mei 2009. Hasil penelitian menunjukkan sebagaian besar perawat pelaksana memiliki kinerja yang baik. Demikian juga uji analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan mempunyai hubungan yang bermakna dengan kinerja perawat pelaksana (p value= 0,031), sedangkan variabel motivasi, komunikasi, pendelegasian, pelatihan, dan supervisi tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan kinerja. Hasil analisis dengan uji regresi logistik ganda menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan paling berkontribusi terhadap kinerja perawat pelaksana dengan p value = 0,026 dan OR = 8,312 dan motivasi p value= 0,004 dengan OR = 0,078. Usulan terhadap pimpinan rumah sakit dan pimpinan keperawatan RSUD Budhi Asih Jakarta adalah merencanakan peningkatan pemahaman dan kemampuan kepala ruangan tentang kepemimpinan melalui program pelatihan atau jenjang pendidikan formal. Kepala ruangan diharapkan menerapkan kepemimpinan keperawatan yang baik dengan lebih memberdayakan perawat pelaksana dalam melaksanakan tugas melalui supervisi dan bimbingan yang berkesinambungan.

ABSTRACT
Performance is a work result of an employee during period of selected time based on the job description standard which has been determined before. Perception of nursing staff, about directing from head nurse of in patient room at RSUD Budhi Asih in Jakarta is not known yet. Object of this research is to get description about
perception of nursing staff in applying of the function of head nurse and its relation with the performance of nursing staff in inpatient rooms at RSUD Budhi Asih in Jakarta. This study used a cross sectional designs with 89 nurses, that was taken with all executor nursing staff who fulfilled an inclusion criterion. Collecting data with a questionnaire instrument and related each variable have been done by chi square test. The research was done on May 1st until May 22nd 2009. Result of univariate research shows that almost nursing staff have good performances. Bevariate analysis shows that leadership variable has significant relation with performance (p value= 0,031), while motivation, communication, delegation, training, and supervision variables do not have significant relation with the performance. Analysis result with using double logistic test shows that the most dominant leadership is related to the performance of nursing staff with p value = 0,026 and OR = 8,312 and p value motivation = 0,004 with OR = 0,078. Implication of this research is to give a contribution for management of hospital to increase ability of head nurse by training program and formal education of nursing. Head nurse able to implication of good nursing leadership by increasing ability of nursing staff with continuity supervision and guiding."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mokhamad Arifin
"Peningkatan kualitas keperawatan tidak akan terlepas dari bagaimana sebuah institusi melakukan manajemen keperawatan secara baik yang diharapkan akan meningkatkan kinerja perawat pelaksana dalam memberikan pelayanan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kemampuan manajerial kepala rang (P1, P2, dan P3) dengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Pekajangan. Desain penelitian adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cratis sectional. Populasi penelitian adalah perawat di Ruang rawat Inap PKU Muhammadiyah Pekajangan sejumlah 61 sedangkan sampel adalah keseluruhan perawat pelaksana sebanyak 56 dengan kriteria bukan kepala ruang. Untuk analisis univariat menggunakan distnibusi frekuensi, untuk analisis bivarial digunakan uji chi square, sedang untuk analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik gartda. Kepala ruang diberikan format tersendiri yaitu 2 format penilaian kinerja secara langsung maupun tidak langsung. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan manajerial kepala ruang adalah masih kurang (mean : 2,65) sedangkan kinerja perawat pelaksana adalah cukup (mean = 0,71). Penelitian ini menemukan adanya hubungan antara kemampuan manajerial kepala ruang dengan kinerja perawat pelaksana dalam dokumentasi keperawatan (asuhan keperawatan secara tidak langsung) dengan p=0,013. Penelitian ini juga menemukan bahwa faktor yang paling dominan berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana adalah kemampuan P1 (Perencanaan) dengan nilai Odds Ratio= 7,410. Untuk itu rumah sakit dalam hal ini bidang keperawatan disarankan untuk melakukan pelatihan manajemen bagi kepala ruang, sosialisasi tentang perlunya penguasaan proses keperawatan terutama dokumetasi asuhan keperawatan bagi kepala ruang maupun perawat pelaksana."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvi Oberty
"Manajer keperawatan berperan penting dalam memotivasi perawat. Penelitian cross sectional pada 276 perawat pelaksana di tiga RS TNI ini bertujuan untuk melihat pelaksanaan peran dan fungsi manajemen kepala ruangan, dan hubungannya dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan antara peran manajemen kepala ruangan (interpersonal, informational, dan decisional) dengan motivasi kerja perawat pelaksana di RSPAD Gatot Soebroto (p<0,001) dan RSAU dr.Esnawan Antariksa (p<0,005). Berbeda dengan di RSAL Mintohardjo yang berhubungan dengan motivasi kerja perawat pelaksana hanya peran interpersonal (0,001) dan informational (p=0,002). Fungsi manajemen kepala ruangan (perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan dan pengendalian) berhubungan dengan motivasi kerja perawat pelaksana di RS TNI (p<0,042). Variabel yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja perawat pelaksana di RSPAD Gatot Soebroto adalah fungsi perencanaan, di RSAL Dr. Mintohardjo adalah fungsi pengendalian, di RSAU dr. Esnawan Antariksa adalah fungsi pengarahan. RS perlu meningkatkan kemampuan manajerial kepala ruangan melalui peningkatan strata pendidikan dan pelatihan manajemen keperawatan yang berkesinambungan.

Implementation of the head nurse's management roles and functions of will bring accomplishment in the management of nursing services. This study used crosssectional method to involve sample of 276 nurses of three military hospitals using proportional random sampling method. The results showed that there was a significant relationship between the role of head nurse management (interpersonal, informational and decisional) and the work motivation of nurses at the Gatot Soebroto army hospital (p<0,001) and dr. Esnawan Antariksa air force hospital (p<0.005). However work motivation in Dr. Mintohardjo navy hospital is only associated with interpersonal (p=0,001) and informational roles (p=0,002). There was a significant relationship between the head nurse functions of management (planning, organizing, staffing, directing and controling) and the work motivation of nurses (p<0,042) at the military hospitals. The most dominant variable affecting nurses' work motivation in Gatot Soebroto hospital was planning function, while in Dr. Mintohardjo hospital was controlling function and finally in dr. Esnawan Antariksa hospital was directing function. It is important for hospital leaders to improve managerial skills of head nurse by increasing the level of education and continuous training of nursing management."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>