Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142001 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Yanda Akbar Ramadhan
"Harmonik merupakan salah satu permasalahan kualitas daya berupa distorsi gelombang arus dan tegangan akibat pemakaian beban non linier. Harmonik kini menjadi perhatian karena memiliki dampak yang merugikan sistem tenaga listrik. Salah satu cara untuk mengurangi harmonik adalah penggunaan filter aktif shunt. Pada skripsi ini, penulis melakukan pemodelan dan simulasi kerja filter aktif shunt menggunakan teorema daya sesaat (pq) dimana prinsip kerjanya berdasarkan besaran daya aktif dan reaktif pada domain waktu. Besaran arus beban dideteksi filter menggunakan teknik estimasi arus referensi teorema daya sesaat (pq), lalu didapatkan besaran arus kompensasi harmonik. Selanjutnya menggunakan sistem kendali arus hysteresis, dibangkitkan arus gerbang yang akan menjadi masukan PWM inverter. PWM inverter akan membangkitkan arus kompensasi harmonik sesuai besaran arus harmonik yang dihasilkan beban dan menginjeksikan arus kompensasi harmonik secara paralel ke sistem, sehingga menghilangkan arus harmonik asli yang dihasilkan beban. Dari hasil simulasi didapatkan filter aktif shunt mampu mengurangi THD arus dari 30.56% menjadi 4.06% pada jenis pembebanan non linier murni memakai rectifier. Pada pembebanan seimbang dan tidak seimbang, filter aktif shunt juga mampu mengurangi THD arus dengan baik.

Harmonic is one of some power quality problems, which distorted voltage and current waveform are occurred because of the use of non-linier loads. Nowadays, harmonic gets many attention because it has many dangerous drawbacks to power system. One of some solutions to reduce harmonic is by using shunt active filter. In this thesis, writer use harmonic modeling and simulation to show the performance of shunt active filter using instantaneous reactive power theory (pq theory), which works based on active and reactive power in time domain. Load current are detected using pq theory as reference current estimation technique. Then using hysteresis current controller, gating signal is generated. This gating signal is used by PWM Inverter to generate harmonic compensation current, which will be injected paralel to system. Harmonic current which is generated by non-linier loads will be reduced by this harmonic compensation current. From the simulation using SIMULINK, shunt active filter can performs well by reducing THD current from 30.56% to 4.06% in non liniear loads modeling using rectifier. In balanced and unbalanced loads modeling, shunt active filter also performs well in reducing THD current.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhan Rizqy Averous
"Beban yang tidak seimbang dan beban non linier dapat menyebabkan timbulnya arus harmonik dan arus netral pada sisi catu sistem distribusi. Arus tersebut dapat menurunkan efisiensi trafo distribusi dan menyebabkan kerusakan pada isolasi kabel netral. Aliran daya reaktif ke beban, akibat penggunaan beban induktif, dapat menyebabkan turunnya tegangan catu. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan filter aktif shunt. Prinsip dasarnya adalah dengan menyuntikkan arus harmonik dan komponen imajiner fundamental arus beban ke sistem distribusi menggunakan PWM VSI sehingga di sisi catu akan tersisa komponen riil fundamental dari arus bebannya. Dari studi literatur, filter aktif shunt untuk sistem distribusi 3 fasa 4 kawat dengan suatu spesifikasi beban tertentu dapat ditentukan. Sistem tersebut kemudian diimplementasikan ke dalam model simulasi menggunakan perangkat lunak MATLAB 7.3.0 dan SIMULINK 6.5. Sistem distribusi disimulasikan dengan 3 kondisi: kondisi ideal, beban tidak seimbang, dan kondisi impedansi seri catu. Hasil simulasi menunjukkan bahwa sistem filter aktif shunt stabil dan filter aktif shunt dapat mereduksi THD arus fasa, arus netral, dan daya reaktif sisi catu pada ketiga kondisi sistem distribusi tersebut. Pada kondisi beban tidak seimbang, THD arus fasa, arus netral, dan daya reaktif di sisi catu menjadi lebih besar. Untuk mengatasinya, kapasitansi kapasitor inverter perlu ditingkatkan. Impedansi seri pada sisi catu menyebabkan distorsi harmonik pada gelombang tegangan catu, tetapi kondisi tersebut tidak mempengaruhi unjuk kerja filter aktif shunt.

Unbalanced loads and non linear loads can cause the presence of harmonic currents and neutral currents at the distribution system?s source side. These currents can reduce distribution transformer?s efficiency and cause damage to neutral wiring isolation. Reactive power flow to the load, caused by the use of inductive loads, can also cause the reduced source voltage. One way to solve the problems is to use a shunt active filter. The basic principle is that by injecting harmonic currents and the imaginary fundamental component of the load currents using PWM VSI so at the source side will remain the real fundamental component of the load currents. From the literature study, the shunt active filter for three phase four wire distribution system with certain load specification can be determined. The system is then implemented into a simulation model using MATLAB 7.3.0 and SIMULINK 6.5 software. The distribution system is simulated by three conditions: ideal condition, unbalanced load condition, and source series impedances condition. Simulation results show that the system is stable and the shunt active filter can reduce phase current?s THD, neutral currents, and reactive power at the source side under the three conditions. Under unbalanced load condition, phase current?s THD, neutral currents, and reactive power at source side becomes larger. To solve this problem, inverter?s capacitor capacitance needs to be increased. The series impedance at the source side can cause harmonics distortion at the source voltage waveform, but this condition doesn?t affect the shunt active filter?s performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40344
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Widarta
"Peredaman level harmonik dengan menggunakan filter aklif tipe shunt dikhususkan untuk kompensasi arus harmonik pada frekuensi rendah Hal ini merupakan salah satu solusi yang tepa! pada sistem distribusi tenaga listrik karena pada industri dan fasilitas komersial. harmonik yang memiliki efek terbesar adalah komponen harmonik ke-5 dan harmonik ke-7. Kompensasi arus harmonik dengan menggunakan filter aktif tipe shunt dilakukan dengan menginjeksi arus harmonik dengan amplitudo yang sama tetapi berlawanan fasa dengan arus harmonik yang dibangkitkan oleh beban non-linier. Jadi setelah dilakukan kompensasi maka secara ideal hanya komponen arus fundamental yang eksis pada slstem distribusi tenaga listrik Pada tugas akhir skripsi ini disimulasikan penambahan filter aktif tipe shunt dan perubahan nilai filter induktif L Jerhadap suatu sistem distribusi tegangan rendah untuk melihat pengaruhnya terhadap arus dan spektrum harmonik pada sistem. Pengujian di/akukan dengan menggunakan perangkat lunak SIMCAD versi 4.1. Hasil simulasi ini menunjukkan bahwa penambahan filter aktlf tipe shunt akan menurunkan spektrum harmonik pad a sistem dan penurunan nilai filter induktif L cenderung meningkatkan kualitas kompensasi dari filter aktif tipe shunt."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40112
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endi Sopyandi
"Pemakaian peralatan elektronik pada pelanggan rumah tangga semakin bervariasi. Terdapat beban nonlinear yang dapat mengakibatkan turunnya kualitas daya. Beban non linear dapat menyebabkan gelombang keluaran arus dan tegangan memiliki karakeristik yang berbeda dengan gelombang arus dan tegangan masukannya pada setiap siklusnya. Hal ini yang disebut distorsi harmonik. Distorsi harmonik memiliki efek negatif terhadap kinerja peralatan listrik. Salah satunya contohnya adalah kesalahan ukur dari alat KWH meter.
Dengan melakukan pengukuran pada beban rumah tangga penghasil harmonik, maka dapat diketahui karakteristik arus dan THD (Total Harmonic Distortion) pada setiap beban yang berbeda-beda. Lampu Hemat Energi (LHE) merupakan salah satu beban non linear yang sering digunakan pada pelanggan rumah tangga, dan beban ini penyebab munculnya harmonik pada beban rumah tangga. Berdasarkan data-data hasil pengukuran, dilakukan analisis untuk kemudian dirancang filter yang tepat untuk mereduksi harmonik arus. Selanjutnya, hasil dari perancangan filter disimulasi pada program ETAP Power Station 5.0.3.

The usage of electronic devices by household customer becomes more varied. There are nonlinear loads that can reduce power quality. Nonlinear loads can cause the current and voltage output wave to have different characteristics with the respective current and voltage input wave on its each cycle. This is called harmonic distortion. Harmonic distortion has some negatif effect to electric devices. The one of examples is measurment error from KWH meters.
By measuring household loads that produce harmonic, current and THD (Total Harmonic Distortion) characteristics can be recognized on every different load. Lampu Hemat Energi (LHE) is one of nonlinear loads which often used by household customers, and this load is the source of harmonic on household loads. Based on the result data of measurement, analysis is made for further accurate filter design in order to reduce harmonic current. Furthermore, result of Filter design is simulated by using ETAP Power Station 5.0.3 simulation software.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51395
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Gayatri Dharmaraditya
"Seiring dengan pengalihan penggunaan minyak bumi sebagai sumber energi listrik, energi terbarukan menjadi sumber energi menjanjikan salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga angin. Namun tenaga angin memiliki kekurang dikarenakan sumber angin yang berubah ubah membuat sistem tidak linear. Permanent Magnet Synchronous Generator digunakan sebagai generator dikarenakan sangat cocok untuk turbin angin kecil sedangkan untuk konversi sinyal AC ke DC kali ini menggunakan rangkaian rectifier aktif dengan menggunakan metode kendali yang dikenal dengan voltage oriented control. Untuk membuat daya yang didapatkan dapat maksimal, turbin angin menggunakan MPPT maximum power point tracking untuk mencari tegangan referensi DC maksimum sehingga dapat berada pada daya maksimal. Hasil simulasi membuktikan bahwa menggunakan recitfier aktif dengan pengendali beroritentasi tegangan dapat dilakukan.

Due to the change of using crude oil as an energy source, renewable energi became a future souce energy for example wind energy. However, wind energy has a drawback because the source is change easily making a system non linear. Permanent Magnet Synchronous Generator is used to be a generator because it it iss suitable for small wind turbine. Meanwhile, for AC to DC signal conversion, this reseach using active rectifier circuit with a control metode called voltage oriented control For generate the maximum power, wind turbine use MPPT maximum power point tracking for searching the optimum of voltage reference thus the power can be steady in maximum value. The result of this simulation is wind turbine using active rectifier and use voltage oriented control can be implemented."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riry Rizky Arumdina
"Permasalahan kualitas daya kini menjadi perhatian karena dapat menyebabkan gangguan sehingga menimbulkan kerugian terutama bagi pelanggan industri yang banyak menggunakan perangkat yang sensitif terhadap tegangan. Dynamic Voltage Restorer merupakan sebuah alat yang dirancang untuk dapat mengkompensasi lendutan tegangan yang diakibatkan gangguan dan penambahan beban secara tiba-tiba pada sistem. Lendutan tegangan yang terjadi pada beban sensitif dideteksi oleh DVR kemudian pengendali PI memperbaiki nilai error. Keluaran sistem pengendali kemudian dihubungkan dengan inverter tiga fasa yang terhubung dengan sumber tegangan DC 200 Volt. Keluaran inverter tiga fasa dihubungkan dengan transformator injeksi yang terpasang seri dengan sistem. Dari hasil simulasi lendutan akibat gangguan satu fasa ke tanah, gangguan dua fasa,dan gangguan tiga fasa, serta gangguan dengan penambahan beban membuktikan bahwa rancangan DVR ini dapat digunakan untuk mengkompensasi tegangan dimana DVR dapat memperbaiki level tegangan menjadi level tegangan normal yang bernilai 1 pu dengan kesalahan yang hampir tidak ada.

Power quality problem has now become a concern because it can cause interference then causing losses primarily for industrial customers who are using devices which are sensitive to voltage. Dynamic Voltage Restorer is one of devices designed to be able to compensate for the voltage sag caused by a short circuit fault and the addition of a sudden load on the system. Deflection voltage sensitive loads detected by the DVR and then PI controller fix error value. Output control system is then connected to a three-phase inverter connected to the DC voltage source of 200 volts. Three-phase output inverter is connected to the transformer injection connected series with the system. From the simulation results of the voltage sag caused by, single phase to ground fault, phase to phase fault, and three-phase fault proves that the design of this DVR can be used to compensate for the voltage where the DVR can correct voltage levels into the normal voltage level which is 1 pu with errors are almost non-exist.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42315
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riry Rizky Arumdina
"Permasalahan kualitas daya kini menjadi perhatian karena dapat menyebabkan gangguan sehingga menimbulkan kerugian terutama bagi pelanggan industri yang banyak menggunakan perangkat yang sensitif terhadap tegangan. Dynamic Voltage Restorer merupakan sebuah alat yang dirancang untuk dapat mengkompensasi lendutan tegangan yang diakibatkan gangguan dan penambahan beban secara tiba-tiba pada sistem. Lendutan tegangan yang terjadi pada beban sensitif dideteksi oleh DVR kemudian pengendali PI memperbaiki nilai error. Keluaran sistem pengendali kemudian dihubungkan dengan inverter tiga fasa yang terhubung dengan sumber tegangan DC 200 Volt. Keluaran inverter tiga fasa dihubungkan dengan transformator injeksi yang terpasang seri dengan sistem. Dari hasil simulasi lendutan akibat gangguan satu fasa ke tanah, gangguan dua fasa,dan gangguan tiga fasa, serta gangguan dengan penambahan beban membuktikan bahwa rancangan DVR ini dapat digunakan untuk mengkompensasi tegangan dimana DVR dapat memperbaiki level tegangan menjadi level tegangan normal yang bernilai 1 pu dengan kesalahan yang hampir tidak ada

Power quality problem has now become a concern because it can cause interference then causing losses primarily for industrial customers who are using devices which are sensitive to voltage. Dynamic Voltage Restorer is one of devices designed to be able to compensate for the voltage sag caused by a short circuit fault and the addition of a sudden load on the system. Deflection voltage sensitive loads detected by the DVR and then PI controller fix error value. Output control system is then connected to a three-phase inverter connected to the DC voltage source of 200 volts. Three-phase output inverter is connected to the transformer injection connected series with the system. From the simulation results of the voltage sag caused by, single phase to ground fault, phase to phase fault, and three-phase fault proves that the design of this DVR can be used to compensate for the voltage where the DVR can correct voltage levels into the normal voltage level which is 1 pu with errors are almost non-exist."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Franscetaim
"Kereta Rel Listrik pada umumnya menggunakan motor listrik DC sebagai penggerak utama. Untuk mendapatkan energi listrik DC maka PT. KAI harusmengkonversi energi listrik AC menjadi energi listrik DC. Dalam proses konversiini terdapat kerja perangkat penyearah yang menggunakan prinsip switching yangsangat cepat, dan inilah yang menyebabkan terjadinya distorsi harmonik utamapada Kereta Rel Listrik. Dalam hasil pengukuran yang dilakukan pada stasiun KRLManggarai selama enam hari, didapatkan THD-v maksimum sebesar 1.23 padahari Sabtu di fasa R. Angka ini masih dalam toleransi distorsi harmonik teganganyang dikeluarkan IEEE STANDARD 519-1992. Di lain hal nilai THD-i melewatiangka toleransi di setiap hari, dimana THD-i maksimum terjadi pada hari Minggupada fasa T. Nilai THD-i secara mengejutkan berada di kisaran 400 sampaidengan 900 lebih terjadi di hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Perancangan filterharmonik jenis single tuned menggunakan perangkat lunak ETAP 12.6.0menunjukan bahwa filter pada hari senin di fasa R memiliki performa menurunkandistorsi harmonik arus sampai rata ndash; rata sebesar 3 khusus hari Rabu, Kamis, danSenin. Tetapi filter ini masih belum bisa menurunkan THD-i pada hari jumat, sabtu,dan minggu sampai pada batas toleransi. Kata Kunci : Kereta Rel Listrik, Harmonik, Filter Harmonik single tuned.

The electric train railway generally using DC electric motor as a prime mover. Soto have a DC source, PT. KAI should converts AC source to DC source. In thisprocess, the work of rectifier devices which using principle of rapid switching thentrigger the harmonic distortion. Measurement location is at Manggarai Station insix days straight. The measurement result shows that maximum THD v is 1.23 falls on Saturday in Phase R. This number of THD v still in IEEE STANDARD519 1992 tolerance value. In other hand, the THD i has gone crossing the tolerancevalue on all day, which the maximum THD i falls on Sunday in Phase T.Shockingly enough, THD i is in range of 400 to over 900 falls on Friday,Saturday, and Sunday. Single tuned harmonic filter design using ETAP 12.6.0software shows that the filter on Monday in phase R has the performance ofreducing the current harmonic distortion at average of 3 only on Wednesday,Thursday, and Monday. But this filter still cannot reduce THD i on Friday,Saturday, and Monday to the IEEE STANDARD 519 1992 tolerance Keyword Electric Train Railway, Harmonic, Single Tuned Harmonic Filter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67928
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Velayati Puspa Pertiwi
"Harmonik merupakan permasalahan yang terdapat pada sistem tenaga listrik. Harmonik dapat menyebabkan gelombang arus maupun tegangan menjadi tidak sinusoidal. Sumber harmonik berasal dari beban-beban non-linear, yang sering terdapat pada beban rumah tangga. Untuk mengatasi permasalahan harmonik dapat menggunakan sebuah filter pasif. Pada penelitian ini akan didesain suatu second order damped filter untuk mengurangi distorsi harmonik. Dengan melakukan pengukuran pada beban-beban rumah tangga, maka dapat diketahui karakteristik THD (Total Harmonic Distortion) arus dan tegangan tiap beban berbeda. Setelah mendapat data-data dari pengukuran, akan dilakukan perhitungan untuk menentukan spesifikasi dari filter yang kemudian akan disimulasikan pada program ETAP POWER STATION 7.0.0.

Harmonics are a problem in Electrical Power Systems. It will causes the distortion both of current and voltage due to non linear load. To reduce the harmonics, it will need a passive filter. In this research a second order damped filter has designed to reduce the harmonic distortion in household load. By measuring households load, it can recognized the different characteristics of current and voltage THD (Total Harmonic Distortion). Based on the result data of measurement, calculations will be performed to determine the specifications of the filter which will then be simulated in the program ETAP POWER STATION 7.0.0."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42096
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Wahyu Santoso
"Pada skripsi ini dilakukan rancang bangun quad-band bandpass filter yang bekerja pada frekuensi 0.9 GHz, 1.8 GHz, 2.3 GHz, dan 2.6 GHz. Quad-band bandpass filter dirancang dengan menggunakan resonator paralel yang dihubungkan secara cascade. Pada perancangan filer ditambahkan tiga transmisi zero mandiri untuk menghasilkan empat frekuensi resonansi yang diperoleh dengan menghubungkan resonator paralel secara seri dengan kapasitor atau induktor. Transmisi zero juga digunakan untuk meningkatkan rejection antar passband dan mengatur frekuensi resonansi. Perancangan quad-band bandpass filter menggunakan perankat lunak ADS lalu difabrikasi dengan menggunakan kompoen pasif pada PCB substrat FR-4.
Hasil perancangan dan hasil fabrikasi terdiri dari parameter S11, S21, bandwidth, dan VSWR. Dari hasil simulasi didapat S11 sebesar 59.12, -25.80, -33.25, -33.84 dB, S21 kurang dari 0 dB, bandwidth sebesar 122, 94, 92, 87 MHz dan VSWR sebesar 1.002, 1.108, 1.044, 1.041 untuk frekuensi 950 MHz, 1.85 GHz, 2.35 GHz, dan 2.65 GHz. Hasil pengukuran didapat frekuensi resonansi bergeser menjadi 776 MHz, 1.526 GHz, 2.435 GHz, dan 2.787 GHz dengan besar S11 berturut-turut sebesar -20 dB, -13.6 dB, -36.8 dB, -34.6 dB, dengan nilai VSWR sebesar 1.22, 1.52, 1.03, dan 1.04. Hasil pengukuran fabrikasi quad-band bandpass filter menujukkan pergeseran frekuensi resonansi dari hasil resonansi namun tetap memenuhi spesifikasi return loss dan VSWR.

In this paper, quad-band bandpass filter was designed and work at frequency 0.9 GHz, 1.8 GHz, 2.3 GHz, dan 2.6 GHz. Quad-band bandpass filter design was using shunt resonator that connected in cascade connection. In filter design, three independen transmissions zero was generated to provide four resonance frequencies by simply connect shunt resonator in series with capacitor or inductor. Transmission zero is also generated to enhance rejection area between each passband and to adjust resonance frequency. Quad-band bandpass filter design was used ADS software and then fabricated with lumped component in FR-4 substrate PCB. Parameter for simulation and measurement result was S11, S21, bandwidth, and VSWR.
Simulation result show that S11 was 59.12, -25.80, -33.25,-33.84 dB, S21 less than 0 dB, bandwidth 122, 94, 92, 87 MHz and VSWR was 1.002, 1.108, 1.044, 1.041 for resonance frequency at 950 MHz, 1.85 GHz, 2.35 GHz, and 2.65 GHz. Measurement result show that resonance frequency shifted to 776 MHz, 1.526 GHz, 2.435 GHz, and 2.787 GHz with respectively S11 result was -20 dB, -13.6 dB, -36.8 dB, -34.6 dB, and VSWR result was 1.22, 1.52, 1.03, and 1.04. Measurement result shown that resonance frequency was shifted compared to simulation result and satisfy S11 and VSWR specification.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>