Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102187 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bella Permatasari
"Penelitian ini merupakan studi empiris pada perusahaan non keuangan di Indonesia mengenai hubungan struktur kepemilikan dengan kualitas laba. Selain itu, penelitian ini juga membandingkan pengaruh kepemilikan terkonsentrasi dan bentuk kepemilikan di Indonesia yang berfokus pada kepemilikan pemerintah dan kepemilikan asing yang diproksikan oleh perusahaan multinasional terhadap nilai kualitas laba perusahaan. Sampel penelitian yang digunakan adalah perusahaan non-keuangan yang terdaftar pada BEI periode 2011-2013. Proksi kualitas laba yang digunakan adalah manajemen laba yang diukur oleh model modifikasi Jones. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas laba perusahaan dengan konsentrasi kepemilikan lebih baik dibandingkan perusahaan tanpa konsentrasi kepemilikan. Namun, konsentrasi kepemilikan pemerintah tidak terbukti memiliki kualitas laba yang lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi kepemilikan lainnya dan kepemilikan asing tidak terbukti memiliki kualitas laba yang lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi kepemilikan lainnya.

This study is an empirical study of non-financial companies in Indonesia, about the relationship between ownership structure with earnings quality. In addition, this study also compared the effect of concentrated ownership and forms of ownership structure that focuses on government ownership and foreign ownership of the value of the quality of corporate earnings. The sample used are non-financial companies listed on the Indonesian Stock Exchange 2011-2013. Earnings quality?s proxy used is earnings management as measured by modified Jones model. The results showed that the quality of the earnings with ownership concentration is better than no ownership. Research also shows that the ownership of state ownership are not shown to have lower earnings quality than other ownership and foreign ownership is not shown to have higher earnings quality than other ownership."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S58138
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitinjak, Van Topet
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah masing-masing tahap dalam siklus hidup perusahaan memiliki Book-Tax Differences BTD yang berbeda dan apakah siklus hidup perusahaan dapat menjelaskan hubungan antara BTDs dan persistensi laba. Penelitian yang ada secara konsisten menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara BTD dan kinerja keuangan dimasa yang akan datang Drake, 2013 khususnya Hanlon 2005 menemukan bahwa BTD yang besar berhubungan dengan persistensi laba yang rendah. Penelitian ini fokus pada industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Hasil pengujian dianalisis dengan menggunakan data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan BTD antar tahap dalam siklus hidup perusahaan. Hasil penelitian berikutnya menemukan bahwa siklus hidup tidak berpengaruh terhadap hubungan antara Book-Tax Differences BTD dan persistensi laba.

ABSTRACT
This study investigates whether each stage in the firms life cycle has differents Book Tax Differences BTDs and whether firms life cycle can explains the relation between BTDs and earnings persistence. Existing literature consistently finds a relation between book tax differences and future financial performance Drake, 2013 specifically Hanlon 2005 finds that large book tax differences are associated with lower earnings persistence. The study focused on manufacturing industry registered in Indonesia Stock Exchange between 2010 and 2013. Test were analyzed based on the panel data model. The results indicated that there are differences in BTDs between stages in the firms life cycle. The results of the subsequent study found that the life cycle did not affect the relationship between BTD and earnings persistence."
2017
S68229
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjorang, Moria Oktalisa
"Skripsi ini membahas pengaruh profitabilitas perusahaan yang direpresentasikan dalam bentuk Return on Equity (ROE) dan Earning per Share (EPS), ukuran perusahaan yang direpresentasikan dalam bentuk Size (SIZE), dan likuiditas perusahaan yang direpresentasikan dalam bentuk Cash Flow per Share (CFPS) dan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) perusahaan. Sampel terdiri dari 36 perusahaan non-keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, yang paling aktif membayar dividen selama tahun 2007-2013. Fixed Effect Model diaplikasikan terhadap analisis panel data menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan positif antara EPS dan SIZE terhadap DPR, namun variabel CFPS dan ROE tidak signifikan memengaruhi variabel DPR.

This study examines the effect of firm?s profitability representated by Return on Equity (ROE) and Earning per Share (EPS), firm?s size representated by Size (SIZE), and firm?s liquidity representated by Cash Flow per Share (CFPS) on Corporate Dividend Payout Ratio (DPR). This research consist of 36 non-financial companies listed in Indonesia Stock Exchange, which the most actively pay dividend for period 2007-2013. Fixed Effect Model applied in this research and shows that there is a positive significance relationship between EPS and SIZE on DPR, but ROE and CFPS is not affect DPR significantly."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57649
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adiarti Apriliani
"[Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh kepemilikan keluarga
serta dampak moderasi terhadap tingkat manajemen laba akrual dan riil.
Penelitian ini berargumen bahwa kepemilikan keluarga dapat berpengaruh
terhadap tingkat manajemen laba akrual dan manajemen laba riil perusahaan.
Penelitian ini juga berargumen bahwa ada/tidaknya hubungan politik perusahaan
akan berpengaruh terhadap hubungan antara kepemilikan keluarga dan tingkat
manajemen laba.
Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dan sampel
penelitian mencakup 265 perusahaan non – keuangan yang terdaftar di BEI
dengan rentang tahun 2009 – 2013. Hasil penelitian membuktikan bahwa
kepemilikan keluarga berpengaruh positif terhadap tingkat manajemen laba akrual
dan berpengaruh negatif terhadap tingkat manajemen laba riil. Moderasi
hubungan politik ditemukan tidak berpengaruh terhadap hubungan antara
kepemilikan keluarga dan tingkat manajemen laba akrual serta tingkat manajemen
laba riil., This study aim s to investigate the influence of family ownership against the level
of accrual earnings management and real earnings management by considering the
moderating effect of political connection. This study argues that family ownership
can affect the level of accrual earnings management and real earnings
management company. The study also argues that political connections have the
ability to affect the relationship between family ownership and the level of
earnings management.
The sample of this research is selected using purposive sampling method and it
includes 265 non - financial companies which are listed in the Indonesian Stock
Exchange from 2009 to 2013. The results of this study prove that the family
ownership has a positive effect on the level of accrual earnings management and
has a negative effect on the level of real earnings management. Furthermore,
political connection also has no influence on the relationship between family
ownership and the level of both earnings management.]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60698
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhistira Dharma Putra
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh adopsi IFRS terhadap hubungan antara analyst coverage dan manajemen laba. Dengan menggunakan estimasi generalized least squares, penulis menggunakan data perusahaan-perusahaan di ASEAN 5 (Singapura, Malaysia, Filipina, Indonesia dan Thailand) dengan periode 4 tahun. Penelitian ini menemukan bahwa (1) analyst coverage dapat membatasi perilaku manajemen laba tipe Above-the-Line Items (ALIEM) dan Below-the-Line Items (BLIEM). Hal ini memperlihatkan bahwa analyst coverage mampu menjalankan perannya secara efektif dalam mekanisme eksternal tata kelola perusahaan. (2) Adopsi IFRS dapat membatasi perilaku manajemen laba tipe ALIEM, tetapi tidak ditemukan pengaruh signifikan antara adopsi IFRS terhadap manajemen laba tipe BLIEM. (3) Tidak terdapat perbedaan pengaruh analyst coverage terhadap manajemen laba opotunis tipe ALIEM dan BLIEM pada periode sebelum dan sesudah adopsi IFRS. Hal ini dikarenakan analis keuangan memiliki kemampuan yang lebih baik dan sumber informasi yang lebih banyak, jika dibandingkan degan pihak lain dalam menggunakan laporan keuangan, sehingga adopsi IFRS tidak terlalu berpengaruh terhadap penggunaan laporan keuangan dalam melakukan analisis kondisi dan prospek perusahaan.

This research aims to give empirical evidence to prove whether the adoption of IFRS affect the relationship between analyst coverage and earnings management. This research use generalized least squares estimation and 4 years period data sample on company in ASEAN 5 countries (Singapore, Malaysia, Philippines, Indonesia and Thailand). The result shows that (1) analyst coverage can curbs earnings management behavior in both types of earnings management. This shows that analyst coverage are able to fulfill their role as external corporate governance mechanism effectively. (2) IFRS adoption can curbs earnings management through above-the-line items (ALIEM), but it has no effect on earnings management through below-the-line items (BLIEM). (3) There is no difference in the effect of analyst coverage on both types of earnings management in the period before and after the adoption of IFRS. This is because financial analysts have better skills and more resources, when compared to other users in the use of the financial statements, so the adoption of IFRS does not significantly affect financial analysts in using financial statements to analyze the condition and prospects of the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deddi Nordiawan
"Informasi tentang laba dalam sebuah laporan keuangan dianggap oleh banyak pihak sebagai informasi yang penting. Demikian pentingnya peranan laba dalam kehidupan bisnis membuat munculnya kebutuhan atas informasi tambahan yang dapat menjelaskan apakah laba perusahaan bersangkutan memiliki kualitas yang baik atau tidak. Laba yang berkualitas akan benar - benar mencem1inkan kondisi perusahaan yang menghasilkan laba tersebut. Laba yang berkualitas juga akan memberikan kepastian dan menghasilkan keputusan yang benar bagi pihak- pihak yang berkepentingan (stakeholders).
Ada banyak ukuran dan cara untuk menentukan apakah sebuah laba berkualitas atau tidak. Misalnya Bernstein dan John Wild (2001) yang menyatakan bahwa kualitas laba ditentukan oleh tiga faktor, yaitu prinsip - prinsip akuntansi yang dianut, cara perusahaan bersangkutan menerapkan prisnsip - prinsip akuntansi tersebut, dan situasi / kondisi bisnis tempat perusahaan beroperasi. Secara lebih rinci Hawkins (1998) menyatakan bahwa faktorfaktor penentu kualitas laba adalah arus kas, kondisi perekonomian, volatilitas, keberadaan one-time-event, status keuangan, kebijakan pajak, kebijakan akuntansi perusahaan, kualitas aset - aset produktif, dan tujuan dari pengguna laporan tersebut.
Meskipun muncul banyak pandangan tentang cara pengukuran kualitas sebuah laba, hampir semuanya mengatakan bahwa laba yang berkualitas adalah laba yang mempunyai persistensi dari tahun ke tahun. Dengan menggunakan persistensi sebagai pengukur kualitas laba, Sloan (1996) dan Sloan et. al. (2001) menguji kualitas laba di Amerika dengan menggunakan model sebagai berikut :
Dengan persamaan tersebut, jika koefisien akrual dan arus kas mempunyai nilai yang signifikan berarti ada hubungan antara laba di tahun tertentu dengan komponen laba di tahun sebelumnya. Jika terdapat hubungan seperti itu maka dikatakan laba yang bersangkutan berkualitas karena dianggap mempunyai persistensi.
Dengan menggunakan model yang sama, penelitian dalam karya akhir ini menguji kualitas laba perusahaan - perusahaan di Indonesia. Sampel terdiri atas 109 perusahaan dari berbagai sektor industri (kecuali sektor perbankan dan keuangan) yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan telah memberikan laporan keuangannya sejak 31 Desember 1999 sampai dengan 31 Desember 2001. Kemudian, dibuat persamaan regresi dengan laba sebagai variabel dependen dan akrual serta arus kas sebagai variabel independen.
Hasil pengujian menunjukkan, pada tahun 2001, laba dipengaruhi secara signifikan baik oleh arus kas maupun akrual tahun 2000, sehingga dapat dikatakan laba tahun 2001 mempunyai kualitas yang baik. Terlebih ditunjukkan dengan adanya fakta bahwa arus kas menj adi variabel yang lebih berpengaruh dibandingkan akrual, semakin menegaskan bahwa laba tahun 2001 ini mempunyai kualitas yang baik.
Laba tahun 2000 tidak lebih berkualitas dibandingkan lab a tahun 2001, karena variabel akrual yang tidak signifikan. Meskipun demikian laba tahun 2000 masih tetap dikatakan berkualitas karena bagaimanapun juga tetap ada faktor yang berpengaruh yang menunjukkan hubungan antara laba tahun 2000 dengan komponen laba tahun 1999. Dengan munculnya arus kas sebagai satu - satunya faktor yang signifikan, dapat dikatakan bahwa yang berpengaruh hanyalah komponen arus kas. Dengan kondisi seperti itu, kita tetap dapat menyimpulkan bahwa laba ini berkualitas karena justru dengan hanya arus kas yang berpengaruh laba ini lebih memiliki persistensi dan kepastian.
Secara keseluruhan, laba periode tahun 1999 - 2000 juga menunjukkan kualitas yang baik. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya hubungan yang signifikan antara variabel laba dengan variabel independen akrual dan arus kas. Seperti lab a di tahun 2001, hasil pengujian secara keseluruhan menunjukkan adanya pengaruh arus kas yang lebih besar yang memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar bagi kita akan kualitas laba di periode itu. Adanya kualitas yang baik pada laba yang dilaporkan dalam periode 1999 - 2001 ini kemungkinan besar ditunjang oleh kualitas laba tahun 2001 yang sudah baik.
Dari analisa yang telah dilakukan baik secara tahunan maupun secara keseluruhan, kita melihat adanya perkembangan kualitas laba yang semakin membaik dari tahun 1999 sampai tahun 2000. Perkembangan perekonomian di dunia tampaknya menjadi faktor ekstemal yang kuat yang mendorong kualitas laba pemsahaan - pemsahaan di Indonesia menjadi lebih baik. Terbongkamya banyak manipulasi akuntansi di banyak perusahaan besar di dunia mendorong para akuntan untuk lebih berhati- hati dan disiplin dalam menjalankan profesinya."
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Putri Agustina
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, kinerja keuangan, struktur kepemilikan, leverage dan auditor terhadap pengungkapan sukarela. Penelitian ini menggunakan 71 sampel perusahaan dari industri manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Hasil uji analisis menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pengungkapan sukarela perusahaan publik di Indonesia sebesar 0.1873. Hal ini mengindikasikan masih rendahnya tingkat pengungkapan sukarela di Indonesia. Penelitian ini membuktikan bahwa variabel ukuran perusahaan dan variabel dividen sebagai proksi dari kinerja keuangan memiliki pengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan sukarela secara signifikan. Sedangkan variabel struktur kepemilikan, leverage dan auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan sukarela. Dari penelitian ini disarankan bagi emiten untuk memanfaatkan laporan tahunan sebagai salah satu media pengungkapan berbagai informasi kepada seluruh stakeholder.

The study was conducted to analyze the effect of firm size, financial performance, ownership structure, leverage and auditor of voluntary disclosure. This study uses a sample of 71 firms from manufacturing industries are listed on the Indonesia Stock Exchange. Test results of the analysis show that the average level of voluntary disclosure of public companies in Indonesia by 0.1873. This indicates the low level of voluntary disclosure in Indonesia. This study proves that the variable size and variable dividends as a proxy of financial performance has a positive impact on voluntary disclosure levels significantly. While the variables of ownership structure, leverage and auditor no significant effect on the level of voluntary disclosure. From this study it is advisable for issuers to take advantage of the annual report as one of the media disclosure of information to stakeholders.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Kristian
"Penelitian ini memberikan bukti empiris atas pengaruh reputasi auditor, umur perusahaan, struktur kepemilikan, dan jenis industri terhadap pengungkapan informasi keuangan melalui website perusahaan (IFR). Hasil pengujian atas sampel perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI selama tahun 2010 menunjukan bahwa reputasi auditor dan jenis industri berpengaruh terhadap IFR, sedangkan umur perusahaan dan struktur kepemilikan perusahaan tidak berpengaruh. Selain itu ada variasi substansial dalam kualitas dan tingkat penerapan IFR. Beberapa perusahaan mengungkapkan hanya sebagian laporan keuangan, sementara perusahaan yang lain mengungkapkan laporan keuangan lebih lengkap dalam website perusahaan.

This research provides empirical evidence on the effect of auditor reputation, firm age, ownership structure, and industry classification on the disclosure of financial information through the company website (IFR). Test results on samples of non-financial companies listed on the Stock Exchange during 2010 showed that the auditor's reputation and industry classification affect the IFR, while the company's age and structure of corporate ownership has no effect. In addition there is substantial variation in the quality and level of application of the IFR. Some companies disclose only part of their financial statements, while other companies are more fully disclose their financial statements in the company's website.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Wedha Rieantiari
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi indikasi gagal bayar obligasi dengan melakukan analisis menyeluruh terhadap laporan keuangan dan pengungkapan pelaksanaan tata kelola perusahaan pada PT Trikomsel Oke, Tbk (TRIO). Laporan keuangan perusahaan TRIO menunjunkkan bahwa pendapatan dan keuntungan perusahaan meningkat selama tahun 2009-2014. Namun, lembaga pemeringkat (PEFINDO) menyatakan gagal bayar untuk kedua obligasi yang diterbitkan TRIO pada bulan November 2015, padahal laporan keuangan TRIO mendapatkan pendapat wajar tanpa pengecualian dari salah satu Kantor Akuntan Publik big four selama enam tahun berturut-turut, dan investment grade dari PEFINDO. Studi ini menggunakan metode studi kasus dan dianalisis menggunakan pendekatan deskriptif analisis. Bukti-bukti menunjukkan bahwa terdapat indikasi creative accounting dan tindakan shenanigans sebelum obligasi dinyatakan gagal bayar pada tahun 2015. Indikasi aksi shenanigans yang paling kuat adalah adanya indikasi penggelembungan piutang, penggeseran beban masa kini ke masa depan, dan rasio key metric yang berbeda secara signifikan jika dibandingkan dengan pesaing utama. Struktur kepemilikan TRIO mengindikasikan adanya risiko tunnelling. Sedangkan, analisis prinsip GCG menunjukkan bahwa prinsip pengungkapan dan transparansi, dan tanggung jawab direksi merupakan prinsip yang mengandung indikasi yang dapat mengarah pada gagal bayar obligasi.

This study aims to detect indications of bond defaults by conducting a comprehensive analysis of financial statements and disclosure of the implementation of corporate governance in PT Trikomsel Oke, Tbk (TRIO). TRIO's financial statements show that the company's revenue and profits increased during 2009-2014. However, the rating agency (PEFINDO) declared default on both bonds issued by TRIO in November 2015, even though TRIO's financial reports received unqualified opinions from one of the six big consecutive Public Accountants for six years, and investment grade from PEFINDO. This study uses a case study method and is analyzed using a descriptive analysis approach. Evidence shows that there are indications of creative accounting and shenanigans before bonds were declared defaulted in 2015. The strongest signs of the action of shenanigans and creative accounting are indications of inflated accounts, shifting current burdens to the future, and different key metric ratios significantly when compared to major competitors. TRIO's ownership structure indicates the risk of tunnelling and can harm minority shareholders. Besides that, the GCG principle analysis shows that the disclosure and transparency, and the responsibilities of the boards are principles that contain indications which can lead to bond defaults."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyner, Lojdan Yohanes
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah persentase kepemilikan pemegang saham dalam perusahaan memengaruhi konservatisme laporan keuangan yang disusun oleh manajemen. Selain itu, penelitian ini juga menguji apakah perusahaan yang dimiliki oleh keluarga mempunyai level konservatisme yang berbeda dengan perusahaan dengan kepemilikan non-keluarga dengan menggunakan metode uji beda rata-rata. Penelitian ini menggunakan Asymmetric Timeliness of Earnings milik Basu (1997) dalam mengukur konservatisme akuntansi. Terdapat 273 perusahaan non-keuangan yang diobservasi dalam penelitian ini pada tahun 2009,2010, dan 2011 dan akan diuji dengan teknik regresi OLS. Penelitian ini menemukan persentase kepemilikan tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi perusahaan. Namun, penelitian ini menemukan bahwa perusahaan yang dimiliki keluarga lebih tidak konservatif dibandingkan dengan perusahaan non-keluarga.

The aims of this research is to investigate whether ownership percentage in a company will influence conservatism in financial report made by manager. Beside that, this reseach also test whether company owned by family will have a different level of conservatism from the company owned by non-family using meandifference test. This research uses Asymmetric Timeliness of Earnings of Basu (1997) in measure accounting conservatism. There are 273 non-financial company are observed by this research in three years, 2009, 2010, and 2011 and tested using OLS regression technique. This research finds that ownership percentage has no significant impact on company?s accounting conservatism. But, this research finds that family-owned companya has less conservative accounting than non-familyowned company.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46951
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>