Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156761 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kemala Fajar P.
"Metanol merupakan salah satu produk utama dari reaksi oksidasi parsial metana dengan oksigen menggunakan katalis zeolit Co/ZSM-5 mesopori. Tetapi metanol tersebut biasanya terjebak dan terikat kuat di dalam pori zeolit, sehingga perlu diekstrak untuk mendapatkan jumlah metanol yang signifikan. Studi ekstraksi metanol dari zeolit dilakukan pada penelitian ini untuk menyelidiki jenis pelarut dan kondisi yang tepat untuk ekstraksi. Zeolit yang digunakan adalah Co/ZSM-5 mesopori dengan rasio Si/Al sebesar 25,03 dan persen loading kobalt sebesar 2,47% wt. Ekstraksi dilakukan dengan berbagai variasi metode yaitu, variasi jenis pelarut, volume pelarut, waktu, serta jumlah ekstraksi. Hasilnya menunjukkan persen ekstraksi tertinggi diperoleh dengan pelarut etanol:air (1:1), volume pelarut 1 mL untuk setiap 0,15 g zeolit, serta waktu ekstraksi 30 menit. Sebagian besar metanol (94,21%) berhasil direkoveri dari Co/ZSM-5 mesopori dengan tiga kali ekstraksi berkelanjutan dengan pelarut etanol.

Metanol is one of the main product of partial oxidation of methane under trace of small amount of oxygen using mesoporous zeolites Co/ZSM-5 catalyst. The metanol product is usually trapped and tightly bound to zeolite pores, so it needs to be extracted to recover significant amount of metanol. Extraction of metanol from zeolite was studied in this work to find the suitable solvent and extraction conditions. The zeolite being used is mesoporous Co/ZSM-5 with Si/Al ratio of 25,03 and percent cobalt loading of 2,47% wt. Extractions were carried out using various parameters i.e. type of solvent, volume of solvent, time, and number of extraction. The results show that the highest extraction percent were achieved with mixture of ethanol:water (1:1) as a solvent, 1 mL of solvent per 0,15 g zeolites, and 30 minutes of extraction time. Most of metanol (94,21%) is recovered with three times of multiple extraction with ethanol as a solvent."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alan Jose
"Model reaktor pembentukan metanol merupakan faktor yang penting untuk menentukan parameter kinetika reaksi pembentukan metanol. Walaupun demikian, model yang digunakan dalam riset-riset mengenai kinetika metanol yang ada masih menggunakan model yang disederhanakan. Graaf et.al (1982) mengevaluasi kinetika percobaanya dengan model CSTRsatu dimensi, sementara Froment dan Bussche (1996) mengevaluasi parameter kinetikanya dengan model reaktor homogen-semu satu dimensi. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan reaksi pembentukan metanol dalam sebuah reaktor unggun diam multitubular tiga dimensidengan menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD) yang dikoplingdengan efek perpindahan panas dan perpindahan massa dalam reaktor multitubular. Evaluasi model berupa karakterisasi pola aliran dalam tube dan shell, karakterisasi temperatur tube dan shell, distribusi konsentrasi dalam tube. Kondisi operasi reaktor suhu inlet tube sebesar 230°C, tekanan 76.89 bar, dan komposisi inlet seperti yang ditentukan darivalidasi penelitian oleh Samimi et.al (2018). Dari hasil simulasi didapat nilai optimal kecepatan aliran pendinginan sebesar 3 m/s dan parameter faktor tumbukkan laju reaksi A1 dan A7 sebesar 1.685 dan 1.6, dengan kesalahan parameter terbesar adalah konsentrasi CO sebesar 33% error.

The methanol formation reactor model is an important factor for determining the kinetics parameters of the methanol formation reaction. Nonetheless, the model used on existing research in methanol kinetics still uses a simplified model. Graaf et.al (1982) evaluated the experimental kinetics with the one dimensional CSTR model, while Froment and Bussche (1996) evaluated the kinetic parameters with the model of one dimensional pseudo homogeneous reactor. This study aims to model the reaction of methanol formation in a three-dimensional multitubular fixed bed reactor using Computational Fluid Dynamics (CFD) coupled with the effects of heat transfer and mass transfer in multitubular reactors. Evaluation of the model in the form of characterization of flow patterns in the tube and shell, characterization of tube and shell temperature, and characterization of concentration distribution in the tube. The operating conditions of the reactor inlet tube temperature are 230 ℃, pressure 76.89 bar, and the composition of the inlet as determined from the validation of research by Samimi et.al (2018). The simulation results obtained an optimal value of flow velocity 3 m/s and the collision factor of A1 and A7 is 1.6685 and 1.6 respectively, with the biggest error being the CO concentration of 33% error."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Amrin
"Metanolp merupakan salah satu senyawa alkohol^ sejak dahulu dipandang oleh para ahli sebagai suatu i-acun dan digu nalcan secara meluas di bidarig industri sebagai pelarut, Meta nol umumnya sengaja ditambaiikan ke dalain alkohol dengan rak- sud agar alkohol tersebut tidak digunakan sebagai minuman. Keracunan terjadi bila seseorang meminum atau terminum minu man beralkohol yang mengandung Bietanol dalam juralah cukup be sar.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metanol di dalain cairan tubuh korban yang diduga keracunan metanol dan di dalam beberapa minuman keras, Metanol diisolasi dengan cara mikrodifusi memakai sel Gonway, Penetapan metanol secara kualitatif dan kuantitatif dilakukan dengan metode Peldstein dan Klendshoj yang dimodifikasi. Sebagai oksidator digunakan larutan Permanganat dalam asam sulfato Porraaldehida, sebagai hasil oksidasi metanol j, direaksikan dengan asam Khromotropat. dan asam sulfat pekat, membentuk cincin ungu. Percobaan di - lanjutkan dengan pemeriksaan kuantitatif secara spektrofoto- metri pada panjang gelombang 572 nm.
Dari percobaan-percobaan yang telah dilakukanj dapat ditarik kesimpulanj, adanya hubungan antara hasil penetapan kadar metanol dengan waktu i'solasis suhu isolasi dan v/aktu pemanasan di atas tangas air.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Ary Pujangga Putra
"Metana digunakan dalam reaksi oksidasi parsial dengan menggunakan katalis ZSM-5 mesopori. Zeolit ZSM-5 mesopori disintesis dengan menggunakan PDDA sebagai template mesopori. Pencitraan FE-SEM menunjukkan kristal heksagonal yang tidak rata akibat penggunaan template kedua sebagai pembentuk intrakristal mesopori. Katalis Co-ZSM-5 (2,28%wt Co) dan ZSM-5 dibandingkan kemampuan katalitiknya dalam reaksi oksidasi parsial metana. Analisis XRD mengindikasikan tidak adanya kerusakan yang signifikan pada kerangka zeolit dengan impregnasi logam Co. Analisis BET mengindikasikan masuknya logam Co ke dalam pori zeolit ZSM-5 berdasarkan penurunan luas permukaan dan volum pori pada distribusi ukuran pori. Reaksi katalitik dilakukan didalam batch reactor dengan variasi laju alir metana 0,5-1 bar dan laju alir nitrogen 2 bar pada waktu reaksi 30 dan 60 menit. Pengukuran kuantitas hasil produk dilakukan menggunakan standar adisi dengan GC-FID. Analisa GC-FID menunjukkan laju feed metana optimum didapat pada tekanan 0,75 bar pada waktu reaksi 60 menit. Metanol menjadi hasil utama dari reaksi oksidasi parsial metana dengan konversi menggunakan katalis ZSM-5 dan Co-ZSM-5 sebesar 8,40% dan 42,07%.

Methane is used on partial oxidation reaction by using mesoporous ZSM-5 as catalyst. Mesoporous zeolite ZSM-5 was synthesized by using PDDA as mesoporous template. FE-SEM image showed flaw hexagonal crystal caused by using secondary template as template of intracrystalline mesoporous. Catalyst Co - ZSM-5 (2.28%wt) and ZSM-5 were compared their catalytic performance on partial oxidation of methane reaction. Analysis of XRD indicated no significant damage on zeolite framework by metal Co impregnation. Analysis of BET indicated entry of metal Co to pore of zeo lte ZSM-5 based on surface area reduction and pore size distribution. Catalytic reaction was done in batch reactor with variation of methane feed as 0.5-1 bar and nitrogen feed as 2 bar at reaction times were 30 and 60 minutes. Quantity measurement of products was done used standard addition by GC-FID. Analysis of GC-FID showed optimum methane feed gotten at pressure 0.5 bar at reaction time was 60 minutes. Methanol became primary product of partial oxidation of methane with conversion used catalyst ZSM-5 and Co-ZSM-5 were 8.40% and 43.07%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47255
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puteri Hapsari
"Eksplorasi dan riset telah dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan alam laut Indonesia. Salah satu caranya adalah pemanfaatan biota laut sebagai sumber antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas antioksidan dan mengetahui senyawa yang bertanggung jawab pada aktivitas antioksidan dari bintang bulu marga Capillaster. DPPH merupakan senyawa radikal yang digunakan sebagai metode pengujian aktivitas antioksidan. Uji kualitatif saponin digunakan untuk mengetahui keberadaan senyawa saponin pada ekstrak metanol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol dan fraksi-fraksi Capillaster sp. mengandung saponin dan memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Nilai IC50 ekstrak metanol 167,6 μg/ml, fraksi n-heksan 139,33 μg/ml, fraksi etil asetat -271,44 μg/ml, dan fraksi air 61,48 μg/ml.

Explorations and researches have been done to optimalize the use of Indonesian marine resources. One of the ways to do that is utilizing marine organisms as an antioxidant that can prevent free radicals. This research is done to test the antioxidant activity and to know which compound is responsible for the antioxidant activity in feather stars Capillaster. DPPH is a radical that is used as a method to test the antioxidant activity. Saponin qualitative test is used to determine whether saponin is present in the methanol extract. The result showed that saponin is present in Capillaster’s methanol extract and fractions and Capillaster has strong antioxidant activity. IC50 value for methanol extract is 167,6 μg/ml, n-heksan fraction 139,33 μg/ml, etil asetat fraction -271,44 μg/ml, and water fraction 61,48 μg/ml.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57553
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicholas William
"Penggunaan energi yang berlebihan selama beberapa dekade terakhir telah menimbulkan kekhawatiran atas kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca dan keberlanjutan bahan bakar konvensional. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk mengurangi CO2 yang dikeluarkan oleh proses industri sambil memanfaatkannya sebagai bahan baku untuk bahan bakar alternatif yang layak secara komersial. Pemanfaatan Carbon Capture adalah upaya yang menjanjikan untuk mengurangi penipisan bahan bakar fosil dan perubahan iklim dengan mengumpulkan CO2 dari atmosfer dan berbagai proses industri dan mengubahnya menjadi produk komersial, termasuk metanol dan dimetil eter yang dapat berfungsi sebagai sumber bahan bakar alternatif. Makalah ini mengembangkan pendekatan suprastruktur dalam desain proses konversi CO2 dengan menciptakan alternatif proses yang berbeda untuk membawa solusi perubahan iklim serta energi terbarukan. Alternatif keputusan ini pertama kali dirumuskan dalam bentuk suprastruktur. Optimalisasi multi-tujuan diselesaikan melalui program integer linier (ILP) menggunakan Microsoft Excel dengan pemecah LP Simplex untuk menentukan trade-off antara dampak lingkungan dan potensi ekonomi. Pertukaran untuk optimasi biaya menghasilkan MeOH dengan biaya $601,63/ton dengan emisi CO2e sebesar -273,086 tCO2e/tahun dibandingkan dengan kasus dasar dengan biaya saat ini sebesar $873,97/ton dan emisi -211,976 tCO2e/tahun.

The excessive usage of energy during the past few decades has raised concerns over environmental damage caused by greenhouse gas emissions and the sustainability of conventional fuels. For that reason, this paper aims to reduce the CO2 emitted by industrial processes while utilizing it as a feedstock for commercially viable alternative fuels. Carbon Capture Utilization is a promising effort to mitigate fossil fuel depletion and climate change by collecting CO2 from the atmosphere and different industrial processes and converting it into commercial products, including methanol and dimethyl ether that can serve as alternative sources of fuel. This paper develops a superstructure approach in CO2 conversion process design by creating different process alternatives in order to bring a solution to climate change as well as renewable energy. These decision alternatives are first formulated in the form of a superstructure. The multi-objective optimization is solved through integer linear programming (ILP) using Microsoft Excel with Simplex LP solver in order to determine the trade-off between environmental impact and economic potential. The trade-off for cost optimization produced MeOH at the cost of $601.63/ton with a CO2e emission of -273,086 tCO2e/yr compared to the base case with the current cost of $873.97/ton and -211,976 tCO2e/yr emission."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nizar Yamani
"Zeolit merupakan salah satu mineral yang banyak terdapat di Indonesia dan mempunyai banyak fungsi seperti untuk penyerapan, katalis, penyaring molekul, dsb. Pada penelitian ini dikhususkan kepada fungsi zeolit sebagai desiccant yang mampu menyerap kelembaban. Zeolit serbuk dibentuk menjadi pellet melalui tahap pengayakan, aktivasi, pencampuran, kompaksi, dan kalsinasi. Tekanan kompaksi dan waktu kalsinasi menjadi dua parameter dalam penelitian ini. Karakterisasi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu XRD, SEM dan sorptionisotherm. Zeolit yang memiliki kapasitas penyerapan air paling besar yaitu pada kondisi serbuk. Sedangkan dalam bentuk pellet, zeolit yang memiliki kapasitas penyerapan air paling besar yaitu pellet pada kondisi tekanan kompaksi 20 bar dan waktu kalsinasi 1 jam.

Zeoliteis available in abundant amount in Indonesia. It can be used for many functions such as adsorbent, catalyst, molecular sieve, etc. This research specifically tries to optimize the use of zeolite as a desiccant to adsorb moistures. Zeolite powders are formed into pellets by sieveing, activation, mixing, compaction and calcination with variations in compaction pressure and calcination time. The characterization are done using XRD, SEM and sorption-isotherm. Zeolite powder shows the best water adsorption capacity. As for pellet shape, the best water adsorption capacity is achieved by compaction pressure 20 bar and calcination time 1 hour."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S42640
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hasitiam
"Membran keramik memiliki keunggulan yang tidak dimiliki membran polimer yaitu kestabilan termal, kimia, dan sifat mekanis yang tinggi, sehingga bisa dimanfaatkan untuk aplikasi separasi pada lingkungan di mana membran polimer gagal Indonesia memiliki sumber daya bahan baku keramik alamiah yang relatif banyak, salah sahmya adalah zeolite. Zeolit mempunyai sifat multi-guna yaitu: penyerap, penukar ion, penyaring molekul, dan pemercepat reaksi katalis), sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai membran keramik pada berbagai aplikasi proses separasi.
Pada penelitian ini digunakan membran keramik dengan bahan baku sebagai berikut: zeolite Lembang 80%, clay 10 %, dan talc 10%. Proses pembuatannya menggunakan teknologi serbuk. Bahan-bahan tersebut dicampur dengan perbandingan bahan baku dan air 2:1 (33 % air) menghasilkan bubur kemudian dikeringkan dans eterusnya digerus dan diayak. Serbuk hasil ayakan dikompaksi dengan tekanan 467 kg/cm2. Setelah itu disunter pada temperature 1100℃ dengan variasi waktu penahan 1, 2, dan 3 jam.
Hasil penelitian ini menunjukkan keramik dengan komposisi: zeolite Lembang 80%, clay 10%, dan talc 10% bias digunakan untuk membuat membran. Peningkatan waktu penahan sinter cenderung menurunkan porositas membran keramik zeolite Lembang. Sampel hasil sinter dengan waktu tahan 1 jam memiliki porositas 30,93%, 2 jam porositasnya 30,61%, kemudian 3 jam 30,61%. Sedangkan untuk kekerasan mengalami peningkatan. Sampel hasil sinter dengan waktu tahan 1 jam memiliki kekerasan (VHN) 18,2 jam kekersannya 26, kemudian 3 jam 21. Hasil pengamatan foto SEM pada panampang melintas sampel membran keramik seolit Lembang hasil sinter 2 jam, diperoleh diameter pori terdistribusi dalam ukuran 30,88-107,13 μm.
Dari penelitian ini, dapat dianalisis kemungkinan aplikasi membran keramik zeolite Lembang adalah pada proses mikrofiltrasi dan filtrasi konvensional. Sedangkan kemungkinan pengembangannya adalah untuk proses separasi gas dengan beberapa catatan untuk memperbaiki porositas dan kekerasan membran."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Tolhas P.
"ABSTRAK
Pcnggunaan zcolit alam di Indonesia scbagai bahan baku mcmiliki potcnsi bcsar untuk dikcmbangkan dalam dunia industri maupun perta.nian.Dimana, zeolit di alam terdapat di sekilar gunung berapi.Jcnis zeolil aiam sangai dipengnruhi oleh lingklmgan lokal scpcni lcmpcralur, tckanan uap air dan komposisi air tanah lokasi.Sehingga zeolil nlam pads umumnya hcnnutu rcndah.
Pada pcnclilian ini, zeolit yang memiliki bentuk pori tetrahedral dan kandungan unsur Si dan Al scbagai umsur dominan.S<:rbuk zeolit di rej7uk.s(cuci) pada tcrnpcratur 200°C lalu dikcringkan pada tcmperalur ll0°C sclama 3 jam.Kemudian dikompaksi dcngan tukanan 45.000 N.K.cmudian disinlcr padda tcmpcratur BUOUC dcngan wakhl sinlcr 60 menil, 70 mcnii dan 80 mcnil.
Hasil pcnclilian mcnunjukan zeoil lampung mcmiiiki komposisi rasio rata-rata Si/Al 5,485 dan rnemiliki profil zcolit dominan jenis klinoptilolil dengan fraksi bcrat sebesa: 83,34 % sedang jenis mordcnit sebesar l5,66%.80 menit 46_67%.Pcngaruh waktu sinler terhadap kekerasan (VI-TN) zcolit pada 60 meniI.,70 dau 80 menil bertumt-
turut adalah 125,320 kg/mmz; 130,518 kg,/mm? dan 133,417 kg/mmz.

"
2001
S41394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Markus
"Dewasa ini le/cnologi pemisahan dengan menggzma/fan rnernbrcm relah diaplfkasikan dengan Iuas di segala bidang, mulai darf proses-proses di dalam indusfrf sampai dengan proses~pro.s'es pengolahan limbah. Teknologi membran barn/ak dignnakan saat ini karena alasan ekonomis. relmis, dan kelayakan lingkungan. Per/rembangan fndustri yang pesa: menyebabkan dibumh/cannya metode pemisahan rnembran yang Iebih ejisien dan efektzf.
Membran yang paling sering diguna/fan sampai sam ini adalah jenis membran polimer, Akan retapi, membran jenis ini lmrcmg memiliki kesrabifan termal dan kelmatan yang cukup finggi. Oleh #arena fm dicoba digvma/can jenis membran fainnya, yaim membran lrermni/c yang memili/ci kesiabilan terma! dan kimia, Serta ke/rucnan lebi/1 ringgi dibmzding/can polimer.
Pada penelitian ini digunakan membran keramik dengan bahan baku sebagai berfkut: Zeolit Lembang 53%, Ciay 7%, Talc 7%. dan air 33%. Bahan-bahan ini dfcampur hingga homogen sehingga menghasilkan bubur, kemudian dikering/ran dengan oven drying dengan lemperatur oven 130 °C selama 3 jam. Hasilnya berupa lempengan dihancur/can dan dfayak dengan ayakan 325 mesh. Has!! ayakan /cemudian dikompa/csi dengan tekanan yang divm'iasi/can, yaitu 408 kgfbrrf, 46 7 /Cgffmz, dan 525 kg/CIH2. Serelah im, hasil /fompalcsi dfsinrer dengan lemperatur I 100 UC sefama 2 jam. Kemudian diamati pengaruh variasi rekanan /compaksi terhadap porosiras dan /cekerasan membran. serta dilalwkan pengamatan terhadap foto SEM yang dfhasilkan. Dari hasil pengujian diharapkan dapat ditarik anaiisis /femunglrinmz aplikasi dan pengembangan membran kerami/c tersebut.
Hasil penelitian ini memmjnk/can bahwa meningkamya iekanan kompaksi cenderung memmrnkan porosiras kermnik. Pada tekanan kompalcfi 408 kg'tm3 dihasi//can porosnas 32,29%_ pada tekanan lcompaksi 467 kg/cm? dihasilkan parosiras 3./, 96%, serta pada te/canan lcompa/csi 525 kg/Cm; dihasilkan porosiras 31. 63%. Namznr kekerasannya mengalanzi kenaikan dengan berlambah besarnya rekanan /compa/(xi. Pada rekanan /fompaksi 408 kg/2:m3dqvero!eh lcekerasan 21 H WV; [ala pada tekanan lcompa/asf 46 7 /cg/cmg nai/c menjadi 26 H PN dan pada relcanan kompaksi 525 kg/cmz dihasilkan Ice/:erasan rertinggi yaitu 33 H WV Hasif pengamatan visual terhadap foto SEM menunyfuk/ran ba/:wa lceramik yang dihasifkan oleh lelcanan /compaksi 467 kg/cmz dan proses smrer pada II00°C selama 2 jam memperlihar/ran ulmran dan bentuk porf keramik yang tidal: beraturau. Se/am ilu, distribusi por! fcerarmil: terlihat ridak merata arau aca/Q.
Dari hasil analisis terhadap peng-ujian porosizas, kekerasan, dan pengamatan fora SEA/L dapal ditarik sam kesimpulan analisis bahwa membran keramik memi/iki kemungkinan unzulc diaplikasi/ran sebagai membrcm pada proses pergvaringan konuensionai Salah sam contoh aplikasinya adanya pada la/zap awal proses pengolahan air arau penyaringan koloran. Dan dengcm adanya perlgeméangmr terhadap membran rersebul, tidak rertulup kemzmgki/ran bahwa membran rersebm dapa: digplikasikan [Jada proses pemisahan gas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>