Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162419 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Awid Setyohutomo
"Pelayanan Kesehatan merupakan kebutuhan bagi seluruh masyarakat. Untuk itu pemerintah wajib menyediakan pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat. Selain karena pelayanan kesehatan merupakan salah satu pelayanan pokok yang harus disediakan oleh pemerintah, pelayanan kesehatan juga dapat mempengaruhi tingkat produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Sayangnya selama ini sering terjadi diskriminasi pada masyarakat miskin dalam pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin di RSUD Wates berdasarkan persepsi pasien rawat inap. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teori yang digunakan untuk menganalisis kualitas pelayanan kesehatan adalah teori pelayanan kesehatan dari John Ovretveit dengan menggunakan dimensi persepsi pasien. Dalam dimensi tersebut terdapat 3 indikator, yaitu input, proses, dan output. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan dimensi kualitas pelayanan kesehatan berdasarkan persepsi pasien memperoleh penilaian sedang. Permasalahan utama yang menjadi kendala rumah sakit tersebut adalah banyaknya jumlah pasien yang datang, tidak sebanding dengan sarana yang tersedia.

Health Service is a necessity for the whole society. The government is required to provide health care for all citizens. Beside the health care is one of the essential services that must be provided by the government, health service may also affect the level of productivity and prosperity. Unfortunately, it often occurs during poor discrimination in health service. This study aims to analyze the quality of health services for the poor in Wates hospitals based on the perception of hospitalized patients. This study uses a quantitative approach. The theory used to analyze the quality of health care is the theory of John Ovretveit health service using patient perception dimensions. In these dimension there are three indicators, namely input, process and output. The results of this study shows that the overall dimensions of health care quality assessment is based on the perception of the patient gain medium. The main problems are the constraints of the hospital is the large number of patients who come in, not comparable with the means available.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58665
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yopin Parlin
"Penelitian ini berupaya untuk memberikan gambaran tentang kualitas pelayanan RSUD Kota Depok berdasarkan persepsi pasien rawat inap Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Penelitian ini menggunakan metode Service Quality (SERVQUAL) yang merupakan alat ukur kepuasan dengan lima dimensi yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty. Pengumpulan data dilakukan melalui survey dan wawancara.
Penelitian menemukan bahwa kualitas pelayanan RSUD Kota Depok berdasarkan persepsi pasien rawat inap Jamkesmas adalah tidak memuaskan. Hal tersebut dapat dilihat dari total gap score yang bernilai negatif yang berarti bahwa persepsi pasien terhadap pelayanan yang diterima lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi pasien. Dari kelima dimensi SERVQUAL, semuanya menghasilkan gap bernilai negatif dengan dimensi tangible sebagai dimensi yang memiliki gap bernilai negatif tertinggi.

This research aim to provides a description about the quality of regional public-hospital (RSUD) Kota Depok based on perception of inpatient public health insurance (Jamkesmas). This research using Service Quality (SERVQUAL) method which is a measuring instrument satisfaction with five dimensions that is tangible, reliability, responsiveness, assurance and emphaty. Collecting data carried out through a survey and an interview.
The research found that the quality of service of RSUD Kota Depok based on the perception inpatients Jamkesmas is unsatisfactory. It can be seen from the total gap score is negative, which means that the patient's perception of the received service is lower compared to the expectations of the patient. Of the five SERVQUAL dimensions, all of them produce a negative gap score which tangible dimensions as dimensions have the highest negative gap score."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Niken Puji Astuti
"Penelitian ini membahas mengenai manajemen pendapatan daerah di Kabupaten Kulon progo khusunya terhadap retribusi objek wisata di Kabupaten Kulon Progo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana manajemen retribusi objek wisata di Kulon progo yang dikerjasamakan dengan pihak masyarakat dengan menggunakan teori administrasi pendapatan daerah yang dikemukakan oleh McMaster, serta menganalisis kendala yang timbul dalam memanajemen retribusi objek wisata di Kabupaten Kulon progo. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan metode pengumpulan data studi lapangan dan studi literatur dengan teknik analisis data secara kualitatif. Setelah dilakukan penelitian dan pembahasan, hasil yang diperoleh menyatakan bahwa terdapat 8 dari 17 indikator yang belum sesuai dengan teori administrasi pendapatan daerah oleh McMaster dalam pemungutan retribusi objek wisata di Kabupaten Kulon Progo. Kendala yang timbul dalam memanajemen retribusi objek wisata diantaranya kurangnya kesadaran wajib retribusi dalam membayar retribusi objek wisata, kurangnya jumlah sumber daya manusia, sarana dalam memungut retribusi yang belum memadai serta kondisi geografis objek wisata di Kabupaten Kulon Progo yang kurang mendukung proses pemungutan retribusi.

This study analyzes the management of local revenue in Kulon Progo especially towards the tourist attraction charge in Kulon Progo Regency. The purpose of this research are to analyze the management of tourist attraction charge in Kulon progo which is collaborated with the local community based on theory of local tax and charge management by McMaster, and also analyzing the obstacle that arise in managing tourist attractions charge in Kulon progo regency. The research's approach is quantitative approach, the method of data collection is literature research and field research with qualitative data analysis technique, the results of this study state that in the management system of tourist attractions charge, there are 8 out of 17 indicators that have not been in accordance with the theory of local tax and charge management by McMaster. Obstacles that arise in managing tourist attractions charge are lack of awareness of attractions visitors to pay the charge, lack of human resources, limited amount of facilities and geographical conditions of tourist attractions in Kulon Progo that are not support the process of levy collection.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S67460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Andriyani
"Setiap tahun, lahan pertanian di Kulon Progo mengalami konversi lahan, di mana lahan pertanian tersebut diubah menjadi lahan terbangun lainnya seiring dengan perkembangan sektor industri di Kulon Progo. Perubahan lahan pertanian memberikan dampak yang cukup besar terhadap perekonomian warga Kulon Progo karena sebagian besar penduduk Kulon Progo berprofesi sebagai petani. Adanya tarif PBB-P2 yang lebih rendah untuk pertanian diharapkan dapat menjaga lahan pertanian di Kulon Progo. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis formulasi kebijakan diferensiasi tarif PBB-P2 di Kulon Progo. Metode yang digunakan adalah post-positivist dengan menggunakan teori public policy analysis dari Dunn (2018). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan diferensiasi tarif PBB-P2 sudah sesuai dengan tahap formulasi kebijakan oleh Dunn (2018). Selanjutnya akibat kebijakan ini, penerimaan PBB-P2 Kulon Progo akan mengalami tax potential loss karena tarif bagi lahan pertanian menjadi lebih rendah. Atas penelitian ini, peneliti memberikan rekomendasi kepada pemerintah untuk melakukan sosialisasi serta pengawasan yang ketat terhadap data pertanahan.

Every year, agricultural land in Kulon Progo undergoes land conversion, where the agricultural land is converted into other built-up land in line with the development of the industrial sector in Kulon Progo. Changes in agricultural land have had a significant impact on the economy of Kulon Progo residents because the majority of Kulon Progo residents work as farmers. It is hoped that the lower PBB-P2 tariff for agriculture will protect agricultural land in Kulon Progo. The aim of this research is to analyze the formulation of the PBB-P2 tariff differentiation policy in Kulon Progo. The method used is post-positivist using public policy analysis theory from Dunn (2018). Data collection techniques were carried out using literature studies and in-depth interviews. The results of this research indicate that the PBB-P2 tariff differentiation policy is in accordance with the policy formulation stage by Dunn (2018). Furthermore, as a result of this policy, PBB-P2 Kulon Progo revenues will experience a potential tax loss because rates for agricultural land will be lower. Based on this research, researchers provide recommendations to the government to carry out socialization and strict supervision of land data."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windi Suhesti
"Studi ini bertujuan untuk menganalisa kualitas pelayanan kesehatan bagi pengidap HIV dan AIDS di lingkungan Rumah Sakit Daerah Tangerang dengan menilai persepsi dari pasien yang memanfaatkan layanan dan petugas yang memberikan pelayanan. Penelitian ini menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Evaluasi secara kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kemudian data ditampilkan dalam bentuk tabel dan diagram. Sedang penilaian secara kualitatif dilakukan melalui proses wawancara dan pengamatan langsung di lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun secara umum pelayanan kesehatan di RSUD Tangerang telah berjalan baik namun beberapa hal terkait pelayanan masih harus diperbaiki. Informasi yang tepat dan benar menjadi kunci dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS. Bahwa perlindungan terhadap resiko pekerjaan kepada petugas belum mendapat perhatian sehingga wajib menjadi prioritas Rumah Sakit dan Pemerintah. Dibutuhkan sebuah kebijakan yang mampu memberikan perlindungan kepada pekerja kesehatan dan pasien sebagai pengguna untuk mendapatkan pelayanan yang optimal.

The purpose of this studying is to analize the quality of health service for people with HIV and AIDS in the environment of Tangerang District general hospital by judging the patients' perceptions who get the service and the officers who give the service. This research combines qualitative anad quantitative methods. Quantitative evaluation is applied by distributing the questionnaire. The data is described in the form of tables and diagrams. Meanwhile, the qualitative evaluation is applied through the interview process and direct observation in the field.
The result of the research describes that generally the health service in Tangerang district general hospital has run well, however there are some details relate to the service are recommended to be fixed. The valid and accurate information are the main key in the effort of overcoming the problem of HIV and AIDS. The fact that the protection against the job risk of the health officers is not getting proper attention must become the top priority of the hospital and the government. It is required a regulation which is capable of providing a protection to the health workers and the patients as the users to get an optimal service."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31751
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ai Herliani
"Perkembangan rumah sakit swasta di Kabupaten Purwakarta menimbulkan persaingan yang ketat antar rumah sakit, hal ini terlihat dari jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit pemerintah semakin menurun sedangkan ke rumah sakit swasta semakin meningkat, hal ini disebabkan oleh kualitas pelayanan yang diberikan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesenjangan antara persepsi dan harapan pasien rawat jalan terhadap kualitas pelayanan kesehatan di RSUD Bayu Asih dan RSU Amira Kabupaten Purwakarta. Kualitas pelayanan merupakan hal yang penting untuk meningkatkan jumlah pelanggan dalam perusahaan jasa termasuk rumah sakit, metode SERVQUAL banyak digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan. Metode ini menggunakan 5 dimensi yaitu ketampakan fisik, reliabilitas, responsivitas, kepastian, dan perlakukan dengan cara membandingkan antara harapan dan persepsi pasien terhadap pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Penelitian ini dilakukan di RSUD Bayu Asih dan RSU Amira dengan jumlah sampel sebanyak 400 responden.
Hasil penelitian menunjukan kesenjangan di RSUD Bayu Asih lebih besar dari pada di RSU Amira. Kesenjangan yang paling tinggi yaitu pada dimensi respodsiveness, hal ini disebabkan karena adanya waktu tunggu yang lama baik di bagian pendaftaran, pemeriksaan maupun di apotek. Sedangkan dimensi empathy RSU Amira sudah bisa memberikan pelayanan yang melebihi harapan pasien, hal ini ditunjukan dengan hasil pengujian berdasarkan perbedaan rata ? rata antara harapan dan persepsi terhadap kualitas pelayanan yang dirasakan oleh pasien.

The development of private hospitalsin Purwakarta region pose stiff competition between hospitals, it is seen from the number of patients visited to government hospitals is decreasing, while the number of patients visited private hospitals is increasing. This is due to the quality of services provided hospital. This study aims to analyze the gaps between perception and expectation outpatient of the quality services in Bayu Asih Hospital and Amira Hospital Purwakarta. Quality of service is essential to increase the number of customers in service based companies, including hospitals.SERVQUAL method widely used to measure the quality of service. This method usedfive dimensions namely tanggibles, reliability, responsiveness, assurance and empathy and compare between expectations and patientsperceptions to services provided by hospitals. The research was conducted in RSUD Bayu Asih and RSU Amira the number of samples as much as 400 respondents.
The results showed gaps in RSUD Bayu Asih greater than RSU Amira. The highest gap i.e the dimension of responsiveness, this is because the existence of long waiting times either in the registration, examination or in pharmacies. While RSU Amira dimensions of empathy been able to provide services which can meet the expectations of patients. this is indicated by results based on testing the mean differences between expectations and perception to quality of service patients? perceived.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42799
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Astrifianti
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cakung. Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil dari setiap indikator diukur pada lima poin skala ordinal: sangat baik, baik, cukup, buruk dan sangat buruk. Sampel diambil berdasarkan teknik sampling non probabilitas, secara accidental. Berdasarkan hasil analisa data pada setiap indikator didapatkan hasil bahwa indikator input dinilai cukup, indikator poses dinilai buruk dan indikator output dinilai cukup. Sehingga didapatkan hasil akhir bahwa kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cakung adalah cukup.

This research aims to analyse the quality of health services at Cakung Subdistrict health center. This research is a descriptive research with quantitative approach. The outcome of every indicators was measured on five-point ordinal scales: Very Good, Good, Fair Enough, Bad and Very Bad. The sample was taken based on non probability sampling technique, in an accidental manner. Based on the analysis result on every indicators, the research result shows that input indicator is fair enough, process indicator is bad and output indicator is fair enough. So the final result shows that the quality of health services at Cakung Subdistrict health center is fair enough.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55191
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Hariyadi
"PT. ABR merupakan perusahaan pertambangan yang memiliki program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk koperasi manunggal yang diciptakan untuk respon sosial, ekonomi kerakyatan dan kemandirian masyarakat. Dengan pendekatan kualitatif, tesis ini menggambarkan implementasi pemberdayaan masyarakat PT. ABR melalui koperasi manunggal menuju kemandirian, serta faktor penghambat dalam pelaksanaan program tersebut setelah berdiri selama lebih kurang 3 tahun.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa implementasi pemberdayaan masyarakat melalui koperasi manunggal telah menuju kemandirian dengan sinergi pada tujuh aspek, yaitu kualitas sumber daya manusia, penghasilan, rasa aman, pengakuan, kesehatan, lingkungan, dan kepedulian sosial politik. Kemudian dalam implementasinya ada hambatan yang berasal dari internal maupun eksternal masyarakat.

PT ABR has set a community empowerment program in the form of cooperation of manunggal. By employing qualitatative approach, this thesis analizes the implementation of community empowerment of PT. ABR through cooperation of manunggal for self-help community and the detering factor in the operation of such program after a three year establishment.
The findings of this research suggests that the implementation of community empowerment through cooperation of manunggal has lead to a community of self-help through the synergy of seven aspects namely quality of human resources, income, sense of security, recognition, health, environment, and socio-politic concerns.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chayrani Hudayanti
"Saat ini wisata kuliner bukan hanya fenomena sesaat tetapi sudah menjadi daya tarik dan tujuan utama untuk bepergian. Karenanya restoran diyakini bisa menjadi elemen utama yang berfungsi sebagai perekat pada objek wisata. Dalam penelitian ini, restoran adalah fokus penelitian, yaitu restoran Seafood yang berlokasi di Pantai Wisata Glagah Obyek, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya tarik restoran dan pola mengunjungi restoran makanan laut di Objek Wisata Pantai Glagah. Itu variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi keunikan restoran, karakteristik konsumen, dan karakteristik wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tarik restoran makanan laut lebih besar dari objek wisata Pantai Glagah, jadi restoran di Pantai Glagah adalah termasuk dalam fasilitas primer atau bisa disebut sebagai wisata kuliner. Pola kunjungan restoran yang dibentuk di restoran makanan laut adalah hasil dari kunjungan hari kerja dan akhir pekan pengunjung lokal, pengunjung sub-regional, dan pengunjung regional.

Currently culinary tourism is not only a momentary phenomenon but has become a major attraction and destination for traveling. Therefore the restaurant is believed to be the main element that serves as an adhesive on attractions. In this study, the restaurant is the focus of research, namely the Seafood restaurant located in Pantai Wisata Glagah Object, Kulon Progo Regency, Yogyakarta. This study aims to analyze the attractiveness of restaurants and patterns of visiting seafood restaurants in Glagah Beach Attraction. The variables used in this study include restaurant uniqueness, consumer characteristics, and travel characteristics. The results showed that the attractiveness of seafood restaurants is greater than the attractions of Glagah Beach, so restaurants on Glagah Beach are included in primary facilities or can be referred to as culinary tourism. The pattern of restaurant visits formed at seafood restaurants is the result of weekday and weekend visits of local visitors, sub-regional visitors, and regional visitors."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>