Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116361 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Candrika Kusuma Pujnadati
"Latar belakang : Tingginya prevalensi karies dan penyakit periodontal merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang dapat menyebabkan kehilangan gigi. Kehilangan gigi dapat mengganggu keseimbangan sistem stomatognati dan menyebabkan perubahan struktural dan fungsional serta menyebabkan dampak negatif pada kualitas hidup. Untuk memperbaiki kondisi kehilangan gigi, klinisi dapat merekomendasikan perawatan prostodontik. Namun kebutuhan (need) terhadap perawatan prostodontik tidak selalu diikuti oleh permintaan (demand) gigi tiruan. Faktor lokal dan sosiodemografi dapat mempengaruhi proses perubahan kebutuhan (need) menjadi (permintaan) terhadap gigi tiruan.
Tujuan : Menganalisis hubungan antara kebutuhan dan permintaan gigi tiruan serta faktor-faktor yang berperan.
Metode : Subyek terdiri dari 129 orang dan diwawancarai oleh pewawancara yang telah dikalibrasi untuk menjawab pertanyaan kuesioner mengenai kebutuhan dan permintaan gigi tiruan. Kemudian dilakukan pemeriksaan rongga mulut untuk memeriksa kehilangan gigi dan penggunaan gigi tiruan. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik potong lintang dan analisis uji Chi-square.
Hasil : Terdapat hubungan antara kebutuhan dan permintaan gigi tiruan (p<0,05). Biaya perawatan merupakan faktor yang berperan terhadap permintaan gigi tiruan.
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara kebutuhan (need) dan permintaan (demand) gigi tiruan dan terdapat hubungan antara permintaan (demand) gigi tiruan dan biaya perawatan. Selain itu, terdapat ketidaksesuaian antara jumlah kebutuhan terhadap gigi tiruan dengan jumlah kehilangan gigi dan terdapat ketidaksesuaian antara jumlah permintaan gigi tiruan dengan jumlah pemakai gigi tiruan.

Background : High prevalence of caries and periodontal disease was main oral health problem causing tooth loss. Tooth loss could interfere stomatognatic system balance and causing structural and functional changes and also had negative effect to quality of life. Clinician could recommended prosthodontic treatments to treat condition of tooth loss. Prosthodontic treatment need does not always followed by denture demand. Local factor and sociodemography could affect prosthodontic treatment need-demand process.
Purpose : To analyze association between need and demand for denture also its confounding factors.
Method : Subjects of this research were 129 person. They were interviewed by callibrated interviewers to answer questionnaire about denture need and demand. After the interviewed, subjects tooth loss and use of denture were examined intraorally. This research design was cross sectional and analyzed with Chi-square test.
Result : There was association between need and demand for denture (p<0,05). Treatment cost found as influencing faktor of denture demand.
Conclusion : There was an association between need and demand for denture and there was association between demand for denture and treatment cost. Beside that, there was inconsistence between need of denture number and tooth loss amount was found, also inconsistence found between demand of denture and number of denture wearer.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Farida Nurlitasari
"Latar belakang: Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu faktor untuk mencapai kualitas hidup yang optimal. Salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering ditemukan pada lansia adalah kehilangan gigi. Pembuatan gigi tiruan diharapkan dapat memperbaiki keadaan kehilangan gigi, baik dari segi fungsi, estetik, psikologis dan sosial. Kebutuhan gigi tiruan tidak sama dengan permintaan gigi tiruan. Alat ukur kuesioner kebutuhan subjektif dan permintaan gigi tiruan diharapkan dapat mengukur kebutuhan subjektif dan permintaan gigi tiruan pada lansia.Faktor lokal dan sosiodemografi dapat mempengaruhi proses perubahan kebutuhan menjadi permintaan.
Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor yang berperan terhadap permintaan gigi tiruan pada lanjut usia.
Metode: Subjek penelitian terdiri dari 100 orang lansia yang berusia 60 tahun keatas. Subjek diminta menjawab kuesioner kebutuhan dan permintaan gigi tiruan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kemudian dilakukan pemeriksaan rongga mulut untuk memeriksa kehilangan gigi dan penggunaan gigi tiruan. Pada tahap pertama dilakukan uji validitas dan reabilitas kuesioner kebutuhan dan permintaan gigi tiruan, tahap kedua dilakukan uji potong lintang.
Hasil: Uji validitas dan reabilitas alat ukur ini menunjukkan hasil yang baik, sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur kebutuhan subjektif gigi tiruan dan permintaan gigi tiruan. Analisis data menggunakan uji Chi Square dan regresi logistik menunjukkan bahwa kebutuhan subjektif dan biaya perawatan mempunyai hubungan yang bermakna dengan permintaan gigi tiruan (p<0,05). Biaya perawatan merupakan faktor yang paling berperan terhadap permintaan gigi tiruan (OR = 3,55).
Kesimpulan: Alat ukur kebutuhan subjektif dan permintaan gigi tiruan valid dan reliabel. Faktor yang paling menghambat permintaan gigi tiruan adalah biaya perawatan.

Background: Oral health of the elderly is a part of optimal quality of life. Tooth loss is a common oral health problem in elderly. The objective of tooth replacement is the rehabilitation of function, esthetics, psychological and social. Need does not always lead to demand of the treatment. Perceived need and demand for denture questionnaire tools was expected to estimate perceived need and demand of denture in elderly. The process between need and demand closely related to local factors and socio demographic factors.
Objective: To analysis factor influenced the demand of the dentures in elderly.
Method: A survey was performed to 100 elderly. The subject was questioned with the perceived need and demand questionnaire tools and factors which influenced demand of the denture. Oral and dental examination was performed to examined tooth loss and denture worn. The survey was analysis in two steps, the first step was to investigated the validity and reliability of the questionnaire tools and the second step was a crosssectional design.
Result: The reliability and validity had good result. Analysis used Chi Square and logistic regression showed perceived need and cost were significantly associated with demand of the denture (p<0,5). Cost had the strongest association with the demand of the denture (OR=3,55).
Conclusion: The questionnaire tools is valid and reliable to measure the perceived need and demand of the denture in elderly. Cost had the highest impact as a barrier on the demand of the denture.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
T31597
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Chandra Dwidjayanti
"Latar Belakang : Peningkatan populasi lansia berjalan seiring denganpeningkatan masalah kesehatan mulut terutama kehilangan gigi. Untuk memperbaiki kualitas hidup dan faktor resiko lain, perawatan prostodonsia dilakukan dengan tujuan merehabilitasi fungsi di dalam rongga mulut.
Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara permintaan (demand) gigi tiruan dan kualitas hidup pada lansia.
Metode : Subyek penelitian berjumlah 100 orang lansia.Dilakukan wawancara dengan kuesioner Permintaan (demand) Gigi Tiruan dan kuesioner Dampak Kesehatan Gigidan Mulut terhadap Kualitas Hidup, kemudian dilakukan pemeriksaan rongga mulut untuk melihat kehilangan gigi dan penggunaan gigi tiruan.Desain penelitian adalah potong lintang, dianalisis dengan uji Chi Squre dan uji Regresi Logistik.
Hasil : Terdapat hubungan antara permintaan (demand) gigi tiruan dan kualitas hidup lansia (p< 0,05), tetapi permintaan (demand) bukan merupakan faktor yang paling berpengaruhterhadap kualitas hidup (OR=0,355). Jumlah kehilangan gigi merupakan faktor yang paling mempengaruhi kualitas hidup (OR=4,218).
Kesimpulan :Tingkat kualitas hidup lansia tidak dipengaruhi oleh permintaan (demand) gigitiruan.

Background : Increased in elderly population was in conjunction with the increased of health problems particulary tooth loss. With the intention of improving quality of life and another risk factors, prosthodontics treatment was done to rehabilitate oral function.
Purpose : To analyze the relation between demand of the dentures and quality of life in elderly.
Method : 100 subject were questioned with 'Demand of the dentures' and 'Oral Health Impact Profile and Quality of Life' questionnaire. Intra oral examination was done to observed tooth loss and denture worn. The design of this study was crosssectional, the data was analyzed using Chi Square and Logistic Regression.
Result : Relationship was found between demand of the denture and quality of life (p<0,05), but demand was not the most influential factor (OR=0,355). The amount of tooth loss has the greatest effect in quality of life (OR=4,218).
Conclusion :The level of quality of life was not affected by demand of the denture.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
T40822
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Fardaniah
"ABSTRAK
Pada pemakaian gigi tiruan sebagian jarak lengan cengkeram kawat ke gingival crest sering menimbulkan masalah , antara lain terjadi pengumpulan plak padsa permukaan gigi penjangkaran tersebut.Untuk mengatasi hal ini maka dilakukan penelitian jarak lengan cengkeram kawat ke gingival crest yang berbeda pada gigi posterior bawah dan atas di daerah bukal.Yang diamati adalah 35 sampel gigi penjangkaran posterior bawah dan atas dan 35 sampel gigi tanpa cengkeram di dekat gigi penjangkaran sebagai grup control Jarak lengan cengkeram kawat ke gingival crest dibagi dalam 2 kelompok,yaitu jarak 0,5mm-2mm dan lebih besar dari 2mm. Sedangkan nilai Indeks Plak dibagi dalam 2 kelas,yaitu Indeks Plak Berat dan Indeks Plak Ringan.. Data. '.dianalisis dengan Tes Chi Square dan Tes Fisher dengan koreksi dari Yates dalam program Epi Info 5,yang hasilnya menunjukkan bahwa pengumpulan plak lebih-banyak pada gigi'penjangkaran posterior rahang bawah dengan jarak lengan cengkeram ke gingival crest 0,5mm-2mm.Sedangkan untuk gigi posterior atas tidak terdapat perbedaan bermakna dalam pengumpulan plak antara kelompok gigi penjangkaran dan gigi tanpa cengkeram.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada gigi penjangkaran posterior rahang bawah terdapat hubungan antara jarak lengan cengkeram kawat ke gingival crest dan pengumpulan plak."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariyanti Rezeki
"Tujuan: Mendapatkan alat ukur kepuasan pasien terhadap gigi tiruan lengkap yaitu Patient's Denture Assessment PDA versi Indonesia yang valid dan reliabel serta menganalisis hubungan antara kepuasan pasien terhadap gigi tiruan lengkap dengan kemampuan mastikasi, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman serta lama pemakaian gigi tiruan lengkap.
Metode: 101 subjek 50 laki-laki dan 51 perempuan berusia 45 tahun keatas, berpartisipasi dalam uji validasi dan reliabilitas kuesioner PDA bahasa Indonesia. Uji statistik Chi-Square dan regresi logistik digunakan untuk menganalisis hubungan antara kepuasan pasien terhadap gigi tiruan lengkap dengan kemampuan mastikasi, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman serta lama pemakaian gigi tiruan lengkap.
Hasil: Hasil uji validasi dan reliabilitas kuesioner PDA menunjukkan, Cronbach's Alpha pada skor keseluruhan kuesioner PDA 0,708, uji validitas konvergen menunjukkan korelasi antara kepuasan pasien dan kemampuan mastikasi dengan uji spearman p=0,001 r=0,633. Hubungan bermakna secara statistik ditemukan antara kepuasan pasien terhadap gigi tiruan lengkap dengan kemampuan mastikasi p=0,000.
Kesimpulan: Kuesioner PDA-ID dapat digunakan untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap perawatan gigi tiruan lengkap. Kemampuan mastikasi dan lama pemakaian gigi tiruan.

Objectives: The purpose of this study is to develop a valid and reliable Patient's Denture Assessment PDA Questionnaire in Indonesian version and to analyze the relationship between patient's satisfaction to their complete denture with masticatory performances, age, sex, education level, denture experience and the duration of their recent complete denture.
Methods: Total of 101 subjects 50 men, 51 women aged 45 years and older was participated in this study. Univariate, bivariate and multivariate test are done in this study, to do validity and reliability tests and also to analyze relationship between patient's satisfaction towards their complete denture with masticatory performances, age, sex, education level, denture experiences and the duration of current complete denture.
Results: Validation and reliability test shows Cronbach's Alpha in summary score PDA 0,708, convergent validity shows correlation between the masticatory performances with patient's satisfaction p 0,001 r 0,633. Statistically, a significant correlation P.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ghina Nisrina Aulia
"ABSTRAK
Latar Belakang: Lansia mengalami proses penuaan yang melibatkan perubahan pola penyakit, salah satunya penyakit gigi mulut. Masalah utama yang dimiliki lansia adalah kehilangan gigi yang membutuhkan perawatan prostodonsia. Kebutuhan perawatan mendahului perencanaan perawatan prostodonsia. Kebutuhan sendiri dibagi menjadi kebutuhan objektif dan kebutuhan subjektif atau kebutuhan yang dirasakan pasien itu sendiri. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi kebutuhan seseorang, salah satunya adalah tingkat pengetahuan seseorang akan kesehatan gigi dan mulut. Tujuan: Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan kesehatan gigi mulut dengan kebutuhan perawatan prostodonsia secara objektif dan subjektif pada lansia, menganalisis pengaruh faktor sosiodemografi (jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan status ekonomi) terhadap tingkat pengetahuan kesehatan gigi mulut dan kebutuhan perawatan prostodonsia. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional pada 100 pasien Puskesmas Kecamatan Kramat Jati berusia 60 tahun ke atas. Dilakukan pencatatan diri subjek, wawancara pengisian kuesioner tingkat pengetahuan kesehatan gigi mulut pada lansia, kebutuhan subjektif (need) gigi tiruan, dan pemeriksaan klinis intraoral (kebutuhan objektif). Hasil penelitian: Tingkat pengetahuan kesehatan gigi mulut memiliki perbedaan bermakna (p < 0,05) dengan kebutuhan objektif gigi tiruan pada rahang atas dan kebutuhan subjektif (need) gigi tiruan, tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna tingkat pengetahuan kesehatan gigi mulut dengan kebutuhan objektif gigi tiruan pada rahang bawah. Terdapat perbedaan bermakna jenis kelamin dan tingkat pendidikan dengan kebutuhan subjektif (need) gigi tiruan, tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara status ekonomi dengan kebutuhan subjektif (need) gigi tiruan. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara faktor sosiodemografi dengan tingkat pengetahuan kesehatan gigi mulut dan kebutuhan objektif pada kedua rahang. Kesimpulan: Terdapat pengaruh tingkat pengetahuan kesehatan gigi mulut pada lansia dengan kebutuhan objektif gigi tiruan pada rahang atas dan kebutuhan subjektif (need) gigi tiruan.

ABSTRACT
Background: The elderly undergoes aging process that involves changes in the profile of disease, one of them is oral disease. The main problem experienced by the elderly is loss of teeth that needs prosthodontic treatment. Treatment need precedes the treatment plan of prosthodontic treatment. Treatment need is divided into two, that is objective and subjective need or perceived need. There are few things influencing one's need, one of them to be oral health knowledge. Objectives: To analyze the relationship between oral health knowledge towards prosthodontic treatment need in elderly both objectively and subjectively, to analyze sociodemographic factors (gender, educational level, and economic status) towards oral health knowledge and prosthodontic treatment need. Methods: Cross-sectional study was conducted on 100 patients of Puskesmas Kramat Jati aged 60 years and over. Subjects data and oral examination were obtained, and interview for oral health knowledge and subjective prosthodontic need were conducted. Results: There was significant difference (p < 0,05) between oral health knowledge towards objective prosthodontic treatment need on the upper jaw and subjective prosthodontic treatment need, but there was difference between oral health knowledge towards towards objective prosthodontic treatment need on the lower jaw. There was significant difference gender and educational level towards subjective prosthodontic treatment need, but there was no significant difference between economic status towards subjective prosthodontic treatment need. There was no significant difference between sociodemographic factors towards oral health knowledge and objective prosthodontic treatment need on both jaws. Conclusion: This study shows a relationship between oral health knowledge and objective prosthodontic treatment need on the upper jaw and subjective prosthodontic treatment need."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardiati Nur Wahyuni
"Tujuan : Mengetahui hubungan attitude, social normsm perceived behavior control terhadap kemauan intention ibu menyikat gigi anak usia 36-71 bulan.
Metode: Desain studi ini adalah eksperimental menggunakan kuesioner TPB yang sudah dilakukan uji reabilitas. Subjek penelitian ini adalah 172 pasangan ibu dan anak usia 36-71 bulan yang dipilih melalui metode purposive sampling. Status kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut anak dinilai berdasarkan pemeriksaan dmf-t, status perdarahan gingiva, dan pemeriksaan indeks plak. Selain itu, guru memberikan dental health education kepada ibu selama 4 sesi dalam 1 bulan dan sikat gigi bersama selama 3 bulan.
Hasil : reabilitas internal kuesioner TPB Cronbach?s alpha =0,735. Hasil korelasi positif antara social norms norms of family dan norms of expert terhadap intention ibu menyikat gigi anak r= 0,6; r=0,43 serta peningkatan status OHIS anak dan penurunan secara signifikan status perdarahan gingiva anak.
Kesimpulan : Adanya hubungan antara social norms terhadap intention ibu menyikat gigi anak usia 36-71 bulan. Dental health education yang diberikan oleh guru PAUD efektif dalam meningkatkan dan mempertahankan status kesehatan gigi dan mulut serta kebiasaan baik dalam kebersihan gigi dan mulut serta pada siswa pendidikan anak usia dini.

Objective: Association between attitude, social norms, and perceived behavior control to mother s intention to brush teeth of child age 36 71 month.
Methods: The study is conducted through community trial. Subjects of the study are 172 mothers and children aged 36 71 months who are selected through purposive sampling. The subjects oral health and hygiene condition are assessed by measuring the dmf t index, plaque index and gingival bleeding state. The teachers give education to the mothers for 4 sessions in a month and joint tooth brushing program in three months.
Results: internal reability test of TPB questionnaire Cronbachs alpha 0,735. There is improvement of children s OHIS state and significant decrease in gingival bleeding. The main result is significant positive correlation between social norms norms of family and norms of expert with mothers intention to brush teeth of child age 36 71 month.
Conclusion: There is association between social norms and mothers intention to brush teeth of child age 36 71 month. dental health education given by teacher improving dental and oral health status and oral hygiene in children and improving mothers knowledge, attitude, and action.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Adilah
"Tujuan: Mendeskripsikan tren angka unmet need untuk utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia tahun 1993-2014.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif dengan desain cohort menggunakan data sekunder dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) gelombang 1-5 yaitu tahun 1993-2004 (n=122.575). Analisis deskriptif dilakukan pada perceived need dan juga utilisasi untuk mendapatkan proporsi dari keduanya dan mendapatkan variabel unmet need serta regresi logistik untuk melihat hubungan antara perceived need, unmet need, dan utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan berbagai karakteristik sosiodemografi penduduk Indonesia pada tahun 1993-2014.
Hasil: Hanya sebanyak 12.86% penduduk Indonesia yang memiliki perceived need  untuk pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan hanya 15.13% yang melakukan utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada tahun 1993-2014 yang kemudian dari keduanya didapatkan hasil bahwa 76.87% penduduk yang memiliki kebutuhan akan perawatan gigi dan mulut tidak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan (unmet need). Hasil dari regresi logistik menunjukkan kemungkinan terjadinya unmet need yang signifikan pada responden berusia 45-59 tahun, berpendidikan kurang dari pendidikan dasar (<9 tahun), bekerja, dan tidak memiliki jaminan kesehatan pada tahun 1993-2014.
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi unmet need di Indonesia pada tahun 1993-2014 masih cukup tinggi.

Objectives: Describe the trend of unmet need for utilization of dental and oral health services in Indonesia in 1993-2014.
Method: This research is a descriptive analytic study with a cohort design using secondary data from the Indonesia Family Life Survey (IFLS) waves 1-5, 1993-2004 (n=122.575). Descriptive analysis was carried out on perceived need and also utilization to get the proportion of both and obtain the unmet need variable and logistic regression to see the relationship between perceived need, unmet need, and utilization of dental and oral health services with various sociodemographic characteristics of the Indonesian population in 1993-2014.
Result: Only 12.86% of Indonesia's population who has perceived need  for dental and oral health services and only 15.13% were doing utilization of dental and oral health services in the year 1993 to 2014 which then of the two showed that 76.87% of the population who have a need for dental and oral care do not get the care they need (unmet need). The results of the logistic regression showed the significant possibility of unmet need on respondents aged 45-59 years, educated less than basic education (<9 years), worked, and did not have health insurance in 1993-2014.
Conclusion: This study shows that the proportion of unmet needs in Indonesia in 1993-2014 is still high.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Shabrina
"Tujuan: Mendeskripsikan unmet need dan inequality dalam utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia tahun 2013. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross-sectional menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) ditahun 2013. Analisis deskriptif, regresi logistik dan concentration index (CI) digunakan pada studi ini. Hasil: Dari seluruh responden Susenas 2013, hanya 1,64% penduduk Indonesia yang memiliki perceived need dan hanya 2,30% penduduk yang melakukan utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di tahun 2013. Dari perceived need tersebut, terdapat 94,82% responden memiliki unmet need. Analisis regresi logistik menunjukkan hubungan signifikan antara unmet need dengan usia, jenis kelamin, tempat tinggal, kepemilikan jaminan kesehatan dan tingkat pendidikan. Analisis CI dari perceived need dan utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut menunjukkan adanya inequality yang keduanya lebih terkonsentrasi pada kelompok sosiekonomi tinggi (pro-rich). Kesimpulan: Berdasarkan penelitian ini, masih terdapat unmet need dan inequality dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia tahun 2013.
Objectives: To describe unmet need and inequality in utilization of dental care in Indonesia year 2013. Method: This study is a descriptive study with a cross-sectional design using secondary data from the Indonesian National Socioeconomic Surveys (Susenas) in 2013. Descriptive analysis, simple logistic regression and concentration index was used in this study. Result: From all Susenas respondents in 2013, only 1.64% of the Indonesian population accounted for need (perceived need), and only 2.30% of the population has utilized the dental care in 2013. From those who accounted for perceived need, 94.82% respondents has unmet need. Logistic regression analysis showed the significant association between unmet need and age, gender, residence, health insurance entitlement, and education.  Concentration index (CI) analysis from perceived need and utilization both showed the existence of inequality which are more concentrated in the higher socioeconomic group (pro-rich). Conclusion: Based on this study, unmet need and inequality in utilization of dental care in indonesia on 2013 still exists."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutami Fitri Widhiyanti
"Proporsi lansia bertambah lebih cepat dibandingkan dengan kelompok usia lainnya, di Indonesia terlihat kenaikan persentase lansia pada tahun 2000 (7,18%) menjadi 7,58% pada tahun 2011. Kehilangan gigi merupakan salah satu faktor penyebab gangguan asupan gizi pada lansia. Terdapat 44,7% pralansia dan lansia yang menderita gizi lebih serta 51,7% yang mengalami gizi kurang di Puskesmas Tugu, melebihi angka nasional penduduk dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah kehilangan gigi, status oklusi, pemakaian gigi tiruan, dan asupan makanan dengan status gizi pada pralansia dan lansia di wilayah kerja Puskesmas Tugu. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 151 orang pralansia (45-59 tahun) dan lansia (> 60 tahun) dan dipilih dengan simple random sampling. Tempat dan waktu penelitian di posbindu di bawah wilayah kerja Puskesmas Tugu bulan Mei 2016. Data diperoleh dengan pemeriksaan gigi dan mulut, pengukuran antropometri, dan wawancara kuesioner semi FFQ. Dari hasil analisis chi square diperoleh hasil bahwa ada hubungan signifikan antara jumlah kehilangan gigi (p = 0,001) dan status oklusi (p = 0,003) terhadap status gizi, sedangkan tidak terdapat hubungan yang signifikan (p>0,05) antara umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan asupan makanan terhadap status gizi pralansia dan lansia di bawah wilayah kerja Puskesmas Tugu. Terdapat hubungan signifikan antara jumlah kehilangan gigi dan status oklusi terhadap status gizi pralansia dan lansia di bawah wilayah kerja Puskesmas Tugu.

Elderly population increased faster than any other age groups around the world. Indonesia showed that the percentage of elderly was increased in 2000 was 7.18%, and in 2011 increased to 7.58%. Missing teeth was one of the factors causing disruption of nutrient intake in elderly population. There were 44.7% pre elderly and the elderly who suffers from overweight and 51.7% suffers from malnutrition in Puskesmas Tugu, exceeding the average of national adult population. This study aimed to determine the relationship between the number of missing teeth, occlusion status, the use of denture, and food intake with nutritional status in pre elderly and elderly in Puskesmas Tugu. This was across sectional study with 151 samples of pre elderly (45-59 years) and elderly (> 60 years) and were selected by simple random sampling. The place and time of the study is at Posbindu in Puskesmas Tugu in May 2016. Data obtained by intraoral examination, anthropometric measurements, questionnaires and interviews semi FFQ. Chi square analysis showed that there was a significant relationship between the amount of missing teeth (p = 0.001) and occlusion status (p = 0.003) on nutritional status, whereas there was no significant correlation (p> 0.05) between age, gender, level of education, employment, and food intake on nutritional status pre elderly and elderly at Puskesmas Tugu in 2016. There is a significant correlation between the number of missing teeth and occlusion status on the nutritional status of the elderly pralansia under Puskesmas Tugu"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>