Ditemukan 49587 dokumen yang sesuai dengan query
Erlangga Yudha Pratama
"
ABSTRAKCatu daya yang arusnya dapat dikendalikan berbasis mikrokontroler dibuat untuk dapat mengeluarkan arus secara otomatis. Bagian pengendalian menggunakan mikrokontroler dan solid state relay. Sensor arus digunakan sebagai alat ukur arus keluaran dari catu daya. Sensor arus yang digunakan ini adalah sensor arus ACS712 yang digunakan untuk mendeteksi arus keluaran dari sistem. Solid state relay dapat mengatur tegangan yang masuk pada trafo step-down dan keluaran dari trafo step-down akan mempengaruhi arus keluaran dari sistem. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan catu daya arus ini dapat menghasilkan arus hingga 20 A dan Vripple maksimal sebesar 9 V.
ABSTRACTDesign of microcontroller based current power supply has been made for generating current automatically. Microcontroller and Solid state relay are used for the controlling part of this system. Current sensor used as sensing element for output current from the current power supply. The type of the current sensor is ACS712. Solid state relay used for controlling the input voltage that come into step-down transformator and this will affect the output current from the system. From the result of the test, concluded that this current power supply was able to generate current until 20 A and maximum Vripple is 9 V."
Universitas Indonesia, 2014
S57783
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Febrizky Akbar
"Telah dibangun sistem pengendali syringe pump dengan rentang debit 3.2 mL⁄h-202.35 mL⁄h dan high voltage power supply dengan rentang tegangan 0-30 kV untuk sistem electrospinning. Sistem penggerak piston syringe menggunakan linear actuator yang dibangun dari ball screw 1510 dengan penggerak stepper motor. Untuk meningkatkan daya dorong piston syringe, kecepatan stepper motor direduksi dengan gearbox rasio 100:1. Pengaturan debit setiap syringe pump diatur dengan pulsa clock yang diberikan ke driver motor yang frekuensinya dapat diatur dengan persamaan frekuensi versus debit sebesar y=3.9815e^(-5) x-0.0026712. Modul tegangan tinggi AHV24V30KV1MAW dari Analog Technologies membutuhkan suplai tegangan 24 V/2 A yang dapat mengeluarkan output 0-30 kV proporsional dengan input tegangan control 0-5 V. Sistem pengendalian tegangan tinggi digunakan dua metode yaitu metode otomatis dan manual. Tegangan tinggi dan syringe pump digunakan untuk menghasilkan nanofiber menggunakan larutan polimer polyvinyl alcohol (PVA) 15wt%. Proses pengeluaran PVA dengan debit 3.2 mL/h dan tegangan tinggi minimal 10 kV dapat menghasilkan taylor cone dan tumpukan serat di collector.
A syringe pump control system has been built with a flow rate range of 3.2-202.35 mL/h and a high voltage power supply with a voltage range of 0-30 kV for electrospinning system. Piston of the syringe is driven by a linear actuator built from a 1510 ball screw connected by a stepper motor. To increase the thrust of the syringe piston, the speed of the stepper motor is reduced by a 100:1 ratio gearbox. The flow rate setting of each syringe pump is regulated by clock pulses given to the motor driver whose frequency can be adjusted by the equation of frequency versus discharge of y=3.9815e^(-5) x-0.0026712. The high-voltage module AHV24V30KV1MAW from Analog Technologies requires a 24 V/2 A supply voltage that can output 0-30 kV proportional to the 0 -5 V control voltage input. The high-voltage control system uses two methods, namely automatic and manual methods. High voltage and a syringe pump were used to produce nanofibers using a 15wt% polyvinyl alcohol (PVA) polymer solution. PVA solution is discharged from the syringe with a flow rate of 3.2 mL/h and a high voltage at least 10 kV can produce Taylor cones and piles of fiber in the collector."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rony Adhi Nugroho
"Sumber arus yang stabil dan memiliki arus keluaran yang konstan sangat dibutuhkan. Sumber arus yang konstan dapat dicapai dengan hambatan dalam yang sangat besar. Arus keluaran dari sumber arus dapat diprogram keluarannya agar sesuai dengan keinginan Keypad 4x4 sebagai masukan input yang diinginkan Mikrokontroler ATMega128 sebagai pemroses operasi yang akan memberikan sinyal bagi digital potensiometer MAX5400 agar memberikan tahanan sesuai kebutuhan. Operasional amplifier MAX4165 sebagai penghasil tegangan yang akan membandingkannya dengan tegangan vcc yang lalu akan berfungsi sebagai pengunipan mosfet sebagai penghasil arus. Besaran arus yang dikeluarkan akan ditampilkan oleh LCD 16x2. Sistem tersebut telah berhasil dibuat dan menghasilkan arus keluaran yang cukup mudah dalam pengaturannya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29451
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Muhammad Hadiyan Faza
"
ABSTRAKInkubator bayi adalah alat elektromedik yang berfungsi untuk memberikan kehangatan, kelembaban, dan oksigen dimana seluruh lingkungannya terkontrol dan diperlukan oleh bayi prematur. Supaya inkubator bayi berfungsi dengan benar, dibutuhkan pasokan listrik yang cukup supaya tercapai berat badan bayi yang ideal. Untuk beberapa desa-desa di Indonesia yang tidak terjangkau oleh sumber listrik konvensional atau listrik PLN akan menjadi bahaya untuk bayi prematur. Sehingga dikembangkan sistem catu daya inkubator bayi dengan sumber energi terbarukan berbasis arus searah. Beberapa keuntungan sumber listrik arus searah adalah efisisensi yang tinggi dimana transmisi arus searah bisa membawa daya lebih banyak dengan rugi-rugi listrik dalam jumlah yang kecil serta kehandalan yang tinggi. Penelitian ini membahas tentang tiga skenario studi sistem catu daya inkubator bayi. Hasil dari penelitian yang dilakukan pada skenario pertama untuk durasi ketahanan suplai baterai asam timbal untuk daya lampu 42 W mampu bertahan selama 504 menit dan untuk daya lampu 31 W mampu bertahan selama 721 menit. Pada skenario kedua untuk durasi ketahanan suplai baterai lithium-ion untuk daya lampu 42 W mampu bertahan selama 755 menit dan untuk daya lampu 31 W mampu bertahan selama 990 menit. Untuk skenario ketiga pada ketahanan suplai baterai lithium-ion untuk daya lampu 50 W mampu bertahan selama 625 menit.
ABSTRACTBaby incubator is an electromedical device that give a warm, humidity, and oxygen where it rsquo s environment controlled and required by premature baby. For the proper usage on this device, it requires an enough supply of electric to reach an ideal weight for babies. It rsquo s a difficulty for some villages in Indonesia that are not covered by a conventional electricity. Then, developed a power supply system for baby incubator with renewable energy based on Direct Current. Several advantages of direct current usage are high efficiency, which it rsquo s transmission can carry more power with a small amount of electrical losses and high reliability. This research discusses about three scenarios of electrical system for baby incubator. The result of this research is for the first scenario using a lead acid battery on 42 W lamp can last for 504 minutes and on 31 W lamp can last for 721 minutes. At the second scenario using lithium ion battery on 42 W lamp can last for 755 minutes and on 31 W lamp can last for 990 minutes. And for the third scenario using lithium ion battery on 50 W lamp can last for 625 minutes."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Imam Haromain
"Rancang bangun sistem pengukuran medan magnet berbasis mikrokontroler telah berhasil dibuat. Sistem pengukuran medan magnet ini menggunakan sensor Efek Hall dan menggunakan motor DC sebagai penggerak dari sensor untuk mendapatkan variasi medan magnet terhadap posisi. Sistem ini dikendalikan menggunakan mikrokontroler AT89S8253 serta ADC eksternal l2 bit. Mikrokontroler ini digunakan untuk mengatur pembacaan besar medan magnet serta menggerakan motor DC. Pada sistem ini besar medan magnet pada sensor Efek Hall didapat dari mengkalibrasi sensor Efek Hall dengan teslameter. Dari kalibrasi dengan teslameter, kita akan mendapat nilai fungsi transfer yang akan digunakan dalam mikrokontroler. Dengan demikian pengukuran dengan medan magnet dengan sensor Efek Hall akan didapat. Dengan menggunakan ADC 12 bit, sistem ini bisa mengukur medan magnet dengan skala kecil. Dengan sistem ini diharapkan akan didapat hubungan antara besar medan magnet terhadap posisi pengukuran.
The design of the magnetic field measurement system based on microcontroller has been created. This magnetic field measurement system using Hall effect sensors and using DC motor as the sensor for magnetic field variation with position. This system is controlled using AT89S8253 microcontroller and an external 12-bit ADC. Microcontroller is used to adjust the reading of the magnetic field and DC motor drive. In this system, a large magnetic field on Hall effect sensors are obtained by calibrating Hall Effect sensors with teslameter. From calibration with teslameter, we will get the transfer function values to be used in microcontrollers. Thus the magnetic field measurements with Hall Effect sensor will be obtained. By using 12-bit ADC, this system can measure small scale magnetic field. This systems are expected to see the relationship between the large magnetic field to the measurement position."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29474
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Yuanita Adriana
"Telah dibuat alat ukur efisiensi lampu pijar berbasis mikrokontroler. Alat ukur ini mengimplementasikan prinsip dasar fotometri. Sistem ini menggunakan sensor cahaya (OPT101) untuk mengukur nilai intensitas lampu serta dilengkapi pengendalian posisi sensor tersebut ke sumber cahaya (lampu pijar), selain itu juga terdapat pengendali daya lampu (tegangan AC - Alternating Current) yang dapat diatur melaluli program kendali dan monitoring efisiensi lampu pijar menggunakan software LabVIEW. Pembacaan daya listrik menggunakan sensor arus (CSLW6B1) dan pengkondisi sinyal precision rectifier (sebagai pembaca tegangan).
Seluruh sistem ini dibawah pengendalian mikrokontroler dan hasil pengukuran dari pengolahan data akan ditampilkan pada LCD dan program kendali dan monitoring efisiensi lampu pijar menggunakan LabVIEW. Penggunaan program kendali dan monitoring efisiensi lampu pijar selain untuk mengatur daya lampu juga bertujuan menampilkan grafik yang tidak dapat ditampilkan pada LCD.
Has created incandescent lamps efficiency measure based microcontroller. This measure to implement the basic principles of photometry. The system uses a light sensor (OPT101) to measure the light intensity values as well as control the position of the sensor is fitted to the light source (incandescent bulbs), but it also contained control lamp power (voltage AC - Alternating Current) to set channeled through program control and monitoring efficiency incandescent lamps using LabVIEW software. Power readings using current sensor (CSLW6B1) and signal conditioners precision rectifier (voltage as a reader). The entire system is under the control of the microcontroller and the measurement results of the processing of data will be displayed on the LCD and control program and monitoring the efficiency of incandescent lamps using LabVIEW. The use of program control and monitoring the efficiency of incandescent lamps in addition to set power also aims to show that the graph can not be displayed on the LCD."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S44890
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2010
TA526
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nugraha Hariadi
"Telah dibuat alat gamma scan aktuator ganda berbasis mikrokontroler untuk mendeteksi anomali yang terjadi pada sebuah kolom proses industri. Desain sistem ini sudah terintegrasi dengan ratemeter dan dua pengendali motor yang digunakan memberi keuntungan dalam proses pemasangan menjadi ringkas karena kawat yang digunakan tidak panjang. Detektor yang terdiri dari scintillator dan tabung photomultiplier dapat mendeteksi adanya suatu aktivitas radioaktif. Alat ini dapat menghasilkan tegangan sampai dengan 2000 V yang digunakan sebagai tegangan suplai detektor. Menentukan daerah Plateau dari detektor yang digunakan pada tegangan 980 V sampai dengan 1000 V dengan daerah kerja optimal detektor pada tegangan 990 V. Kalibrasi pulsa rotary encoder terhadap nilai elevasi pada motor 1 memiliki persamaan gerak yaitu y = 8.7932x - 92.749 dan persamaan gerak pada motor 2 adalah y = 9.6456x-210.43.
Has been made of microcontroller based double actuator gamma scanner to detect anomalies that occurs in a column process. The design of this system has already been integrated with ratemeter and two motor control used advantages in the process of the installation of being concise because the wire used be shorter. A detector consisting of scintillator and photomultiplier tube detect a radioactive activity. This device can generate voltage up to 2000 V used as voltage supply of the detector. Determine the plateau in a detector used on voltage 980 V until 1000 V to the work area with optimal detector in the voltage 990 V. Pulse rotary encoder calibration on the perceived value of elevation on motor 1 having an equation motion y = 8.7932x - 92.749 and the equation motion 2 is y = 9.6456x-210.43."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57823
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Septia Zul Putra
"Telah berhasil dibuat rancang bangun spin coater yang mampu diatur kecepatan putarnya dengan kecepatan putar dari 0 – 13.000 rpm, ruang sampel dan peletakan sampel menggunakan system vacuum, dan lamanya durasi proses pembentukan sampel dapat diatur. Penggunakan system vacuum untuk menghindari pengaruh udara disekitar ruang vacuum, dan system vacuum digunakan untuk peletakan sampel agar peletakan sampel tidak menggunakan double tip.
Has successfully created a spin coater design capable of rotation speed set by the rotational speed from 0 - of 13,000 rpm, chamber of sampel and the laying of the samples using a vacuum system, and time duration for the processed formation of the sample can be arranged. This design used vacuum system to avoid the influence of the air surrounding at the vacuum chamber, and a vacuum system used for the laying of the sample so that the laying of the sample did not use a double tip."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S57824
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Firdaus Rahmad Efendi
"Penangkapan ikan yang dilakukan masyarakat nelayan Desa Tunggaljaya, Banten masih menggunakan cara tradisional dengan penggunaan bagan apung sebagai alat tangkap. Cahaya merupakan faktor terpenting dalam menentukan keberhasilan operasi penangkapan ikan menggunakan bagan. Penggunaan lampu neon yang dioperasikan diatas permukaan air, membuat nelayan Desa Tunggaljaya beranggapan hasil tangkapannya kurang memuaskan. Seiring dengan berkembangnya teknologi, dapat dirancang alat bantu pemikat ikan yang terkoneksi dengan dimmer berbasis mikrokontroller. Penelitian ini merupakan studi eksperimental rancang bangun alat dengan pengukuran yang dilakukan yaitu pengukuran intensitas cahaya secara horizontal dan vertikal terhadap jauhnya jarak pengukuran dari sumber cahaya dengan skenario menggunakan pelindung dan tanpa pelindung. Dari pengujian yang dilakukan, baik pengukuran horizontal maupun vertikal memperlihatkan intensitas cahaya akan menurun secara ekponensial seiring jauhnya jarak pengukuran dari sumber cahaya serta penggunaan pelindung dengan tingkat transparansi 95% dan ketebalan 10 mm menyebabkan penurunan nilai intensitas cahaya hingga 26% - 32%.
Fish catching done by the fishermen of Desa Tunggaljaya, Banten still rely on traditional technique using floating rafts as catching tool. Light is the most important factor in determining the success of fish catching operation using the floating rafts. The use of neon lamp operated on water surface makes the fishermen of Desa Tunggaljaya assume that their catch is not satisfactory. With the development of technology, a fish alluring tool connected to a microcontroller-based dimmer can be designed. This research is an experimental study of a tool design with conducted measurements, which are light intensity measurements done horizontally and vertically against the distance of measurements from the light source using the scenarios of applying and not applying protective shield. From the conducted test, either horizontal or vertical measurement showed that the light intensity would decrease exponentially against the increase of measuring distance from the light source while using a protective shield with a transparency of 95% and a thickness of 10 mm would decrease light intensity on the range of 26%-32%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library