Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23859 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
SDANE 2006/2007/2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Roberto Bellarmino Gratio
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebijakan fleksibilitas pasar kerja dalam bentuk alih daya tenaga kerja (outsourcing) dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) yang terjadi dewasa ini membawa banyak dampak negatif, seperti ketidakpastian hubungan kerja, ketidakstabilan pemberian upah, dan ketiadaan jenjang karir dalam bekerja. Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit, alih-alih menjadi suatu forum penyelesaian masalah ketenagakerjaan, terkadang malah memunculkan masalah baru dalam usaha penyelesaian perselisihan hubungan industrial. Tujuan penelitian ini disusun adalah untuk menjelaskan pengaturan dan peran Lembaga Kerja Sama Tripartit; menganalisis penerapan dan permasalahan fleksibilitas pasar tenaga kerja di Indonesia dewasa ini; serta menjelaskan peran dan permasalahan yang dihadapi Lembaga Kerja Sama Tripartit dalam penyelesaian kasus perselisihan hubungan industrial awak mobil tangki Pertamina. Metode penelitian yang diguanakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis-normatif dengan menggunakan data sekunder melalui studi kepustakaan, didukung dengan wawancara kepada informan. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif analisis dan pengolahan data dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaturan Lembaga Kerja Sama Tripartit telah tertuang secara lengkap dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2005. Namun, Lembaga Kerja Sama Tripartit masih menemui berbagai permasalahan dalam menghadapi dampak negatif kebijakan fleksibilitas pasar kerja, khususnya yang terjadi dalam kasus awak mobil tangki Pertamina.

This research is motivated by the policy of labor market flexibility in the form of outsourcing and fixed-time employment agreements (PKWT) which are currently occurring with many negative impacts, such as the uncertainty of employment relationships, instability of wages, and absence of career paths at work. The Tripartite Cooperation Institution (LKS), instead of being a forum for the resolution of labor problems, sometimes even raises new problems in efforts to resolve industrial relations disputes. The purpose of this research is compiled to explain the arrangements and roles of the Tripartite Cooperation Institution; analyze the application and problems of labor market flexibility in Indonesia today; as well as explaining the roles and problems faced by the Tripartite Cooperation Institution in resolving industrial relations dispute cases for Pertamina tanker crews. The research method used in this research is the juridical-normative method using secondary data through literature study, supported by interviews with informants. The form of this research is descriptive analysis and data processing is done qualitatively. The results of this study indicate that the arrangements for the Tripartite Cooperation Institution have been completely contained in the Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 8 of 2005. However, the Tripartite Cooperation Institution still faces various problems in dealing with the negative impact of the labor market flexibility policy, especially in the case of Pertamina’s tank car crews."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad 'Ammar Haikal
"Studi ini membahas bagaimana para pekerja muda dapat bersaing di dalam pasar tenaga kerja untuk mendapatkan pekerjaan. Namun terdapat permasalahan yang dialami oleh para pekerja muda ketika mulai memasuki pasar tenaga kerja, yaitu terdapat ketidaksetaraan akses yang mengancam mereka kepada menjadi pengangguran. Adanya ketidaksetaraan ini yang menyebabkan mereka tidak dapat bersaing secara optimal di dalam pasar tenaga kerja. Salah satu upaya yang dapat mereka lakukan adalah dengan membangun modal sosial. Dimana dengan membangun modal sosial dapat membantu pekerja muda untuk bersaing dalam pasar tenaga kerja. Terlebih lagi di era digital seperti sekarang terdapat platform sosial media seperti Linkedin yang dapat memungkinkan mereka untuk mebangun modal sosial secara digital. Dalam modal sosial digital ini terdapat aktan yang merupakan aktor manusia dan non-manusia yang menjadi salah satu aspek penting di dalamnya. Maka dari itu studi ini memiliki argumen bahwa untuk mengatasi kendala yang dihadapi oleh pekerja muda di dalam persaingan pasar tenaga kerja, mereka memerlukan modal sosial digital. Hasil temuan menunjukan bahwa modal sosial digital membantu para pekerja muda dalam menguatkan posisi mereka di dalam pasar tenaga kerja. Adanya peran manusia dan non-manusia di dalam platform Linkedin membantu mereka untuk mengakses berbagai sumber daya. Studi ini menggunakan metode kualitatif dimana akan menggali lebih dalam bagaimana proses para pekerja muda berinteraksi di dalam suatu jaringan di platform Linkedin untuk membentuk modal sosial yang nantinya dapat menguatkan posisi mereka di dalam pasar tenaga kerja. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara mendalam terhadap pekerja muda yang dengan rentang umur 20-24 tahun.

This study discusses how young workers can compete in the labor market for jobs. However, there are problems experienced by young workers when they enter the labor market, namely inequality of access that threatens them to become unemployed. This inequality causes them to not be able to compete optimally in the labor market. One of the efforts they can make is to build social capital. Building social capital can help young workers to compete in the labor market. Moreover, in the digital era like now there are social media platforms such as Linkedin that can allow them to build social capital digitally. In this digital social capital, there are actants which are human and non-human actors who are one of the important aspects in it. Therefore, this study argues that to overcome the obstacles faced by young workers in the competitive labor market, they need digital social capital. The findings show that digital social capital helps young workers strengthen their position in the labor market. The existence of human and non-human roles in the Linkedin platform helps them to access various resources. This study uses a qualitative method where it will dig deeper into how the process of young workers interacting in a network on the Linkedin platform to form social capital that can later strengthen their position in the labor market. The data collection process will be conducted using in-depth interviews with young workers aged 20-24 years old."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Syahran Bhakti S.
"Sebagai salah satu faktor produksi, keberadaan tenaga kerja sangat penting dalam menentukan besaran output yang dapat di produksi. Walaupun sejalan dengan perkembangan tehnologi yang semakin maju, namun tetap diperlukan adanya tenaga kerja dalam proses produksi untuk menghasilkan beraneka jenis barang dan jasa dalam suatu perekonomian. Khususnya bila ditinjau secara mikro, komposisi penduduk yang bekerja dalam struktur kependudukan secara umum sangat penting khususnya dalam melihat distribusi output yang tercipta di tingkat nasional. Karena kurang berartilah kiranya apabila output nasional meningkat tetapi di lain pihak juga bertambah banyak jumlah penduduk non produktif yang harus menerima bagian dari total output tersebut.
Indonesia termasuk dalam negara yang mempunyai populasi penduduk yang besar. Sejalan dengan hal tersebut, banyak pula penduduk yang terkategori sebagai angkatan kerja. Namur banyak dari angkatan kerja yang sedang mencari pekerjaan namun tidak terserap dalam lapangan kerja yang tersedia di dalam negeri.
Tersedianya kelebihan tenaga kerja ini diantisipasi oleh pemerintah, yang salah satunya adalah dengan mengatur suatu bentuk ekspor jasa tenaga kerja ke luar negeri. Namun tenaga kerja yang lebih banyak berkecimpung dalam program ekspor jasa tenaga kerja ini adalah berasal dari masyarakat dengan tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah. Sehingga pada negara tujuan, mereka lebih banyak mengisi lowongan yang ada pada sektor informal. Yang mana tingkat upah pada sektor tersebut lebih rendah dari yang tersedia pada sektor formal. Padahal peluang kerja baik untuk sektor formal maupun informal keduanya banyak didapati pada pasar kerja internasional. Walaupun demikian upaya penempatan TKI terampil untuk mengisi lapangan kerja formal sesuai dengan pangsa pasar yang ada.
Disamping dapat mengatasi masalah ketenagakerjaan yang dihadapi pemerintah di dalam negeri, dengan keberadaan TKI ini juga memberikan masukan devisa yang bermanfaat dalain ketersediaan mata uang asing di dalam negeri yang akan digunakan sebagai alat transaksi dalam interaksi di tingkat internasional. Penerimaan devisa negara melalui TKI ini tentunya tidak terlepas dari berapa besar jumlah TKI yang beroperasi di luar negeri. Sementara baik penerimaan devisa dari TKI maupun jumlah TKI itu sendiri diperkirakan juga dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan motivasi individu untuk ikut serta dalam program ekspor jasa tenaga kerja ini. Hal-hal tersebut diantaranya adalah rasio gaji antara bekerja di dalam negeri dengan menjadi TKl di luar negeri, alokasi anggaran pemerintah terhadap program ini dan besarnya biaya untuk mulai beroperasi sebagai TKI.
Dengan melakukan analisis terhadap variabel-variabel tersebut dengan menggunakan metode regresi dalam ilmu statistik, maka dapat di perkirakan bagaimana kepekaan penerimaan devisa dari TKI dan jumlah TKI terhadap perubahan rasio gaji, alokasi anggaran pemerintah dan biaya akses. Disamping itu bila diperhatikan dari sembilan tahun observasi yang dilakukan, maka baik plot data penerimaan devisa dari TKI maupun plot data jumlah TKI akan membentuk suatu pola tertentu yang dapat diwakili oleh suatu persamaan matematis (juga diperoleh dengan metode regresi). Sehingga dapat diduga kemungkinan besarnya penerimaan devisa dari TKI maupun jumlah TKI pada masa yang akan datang (atau pada suatu waktu tertentu). Sehingga bagi pengambil kebijakan akan mempunyai alternatif pertimbangan yang lebih komfrehensif. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T933
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Wahyuni
"Program pemerintah mengenai pengiriman Tenaga Kerja Wanita Indonesia ke Saudi Arabia bukanlah semata-mata persoalan ketenagakerjaan yaitu untuk mengatasi pengangguran, mendatangkan devisa negara, dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Jika program tersebut hanya menyangkut masalah ketenagakerjaan tentu tidak membawa dampak atau pengaruh lain dalam pelaksanaan di lapangan. Dalam kenyataannya, kebijakan pengiriman tenaga kerja wanita ke Saudi Arabia yang diterapkan oleh pemerintah Orde Baru mengorbankan tenaga kerja wanita itu sendiri? Karena itu masalah pengiriman TKW ke Saudi Arabia bukanlah semata-mata masalah tenaga kerja atau ekonomi, tetapi juga masalah sosial dan politik.
Dalam penelitian ini ingin meneliti mengenai kepentingan-kepentingan politik, hubungan kekuasaan dibalik kegiatan ekonomi yaitu pengiriman TKW ke Saudi Arabia. Bagaimana politik birokrasi (hubungan kekuasaan dan kepentingan politik) antara elit strategis, pemerintah kedua negara, militer, korporasi yang kaya, majikan, serta organisasi lainnya dalam hal pengiriman TKW Indonesia ke Saudi Arabia?
Korporatisme diartikan sebagai suatu pendekatan yang menekankan hubungan antara negara dan kepentingan kelompok dalam masyarakat, dimana negara mempunyai hak kuasa terhadap masyarakat, seperti dalam bidang bisnis, finansial, organisasi buruh, yang mencakup individu atau kelompok yang dikooptasi atau dikuasai. Korporatisme negara cenderung menekankan pada otoritas rejim, seperti rejim militer. Negara memiliki kekuasaan yang lebih untuk mengontrol kelompok kepentingan yang ada. Negara memberikan monopoli kepada kelompok-kelompok tertentu, yaitu kelompok elit.
Jenis penelitian yang dipakai adalah eksplanatif dengan mencari pola-pola fenomena sosial, sikap, perilaku, hubungan sosial, proses sosial dan struktur sosial. Dalam penelitian ini akan digambarkan kebijakan pemerintah, dan dampak yang ditimbulkan dari pengiriman tenaga kerja wanita Indonesia ke Saudi Arabia, dengan unit analisa negara dalam hal ini pemerintahan pada masa Orde Baru. Dengan mengunakan teknik wawancara dan studi dokumen, data kemudian diinterpretasi dan ditarik implikasi teorinya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program pemerintah mengenai pengiriman tenaga kerja wanita ke Saudi Arabia mengorbankan tenaga kerja wanita itu sendiri. Pengiriman TKW ke Saudi Arabia bukanlah semata-mata masalah tenaga kerja atau ekonomi, tetapi juga masalah sosial dan politik, yang didalamnya terdapat kepentingan-kepentingan politik, dan hubungan kekuasaan. Kebijakan politik birokrasi (hubungan kekuasaan dan kepentingan politik) antara elit strategis, pemerintah kedua negara, militer, korporasi yang kaya, majikan, serta organisasi lainnya dalam hal pengiriman TKW Indonesia ke Saudi Arabia tersebut mengesampingkan kepentingan TKW itu sendiri sebagai anggota masyarakat. Negara dalam hal ini pemerintah lebih mementingkan kepentingannya sendiri yang didominasi oleh kepentingan elit yaitu birokrat, militer, dan para pengusaha. Birokrasi dijadikan alat untuk mengkooptasi masyarakat dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat.
Sehingga dapat diambil kesimpulan kebijakan mengenai pengiriman TKW ke Saudi Arabia cenderung negara sentris bukan masyarakat sentris. Ini terbukti dengan munculnya banyak kasus-kasus yang menimpa TKW yang bekerja di Saudi Arabia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T9758
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Matsui, Kazuhisa
"Dalam pembangunan ekonomi Indonesia yang menjadi salah satu masalah pokok yang sering dibahas dewasa ini adalah masalah Sumber Daya Manusia (SDM). Semua orang mengetahui akan pentingnya SDM yang bermutu tinggi, mengingat SDM yang bermutu tinggi. dapat memacu akselerasi pertumbuhan ekonomi. Masih kurangnya SDM yang bermutu tinggi di Indonesia maka Sumber Daya Manusia yang bermutu tinggi sangat diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek).
Tenaga kerja terdidik tingkat tinggi merupakan faktor utama untuk mempercepat pembangunan ekonomi suatu negara. Yang perlu diperhatikan dengan -meningkataya jumlah tenaga kerja tersebut adalah Cara penggunaan atau pemanfaatan dalam pasar tenaga kerja. Secara umum dalam ilmu ekonomi dinyatakan bahwa permintaan dan penawaran tenaga kerja akan disesuaikan secara otomatis dengan mekanisme pasar.
Tenaga kerja itu sendiri tidak selalu homogen, faktor pendidikanlah yang banyak memberikan variasi sehingga tercipta tenaga kerja terdidik, sehingga terjadi `perubahan kualitatif dalam pasar tenaga kerja. Penyesuaian antara permintaan dan penawaran tenaga kerja terdidik tingkat tinggi akan menjadi sulit karena adanya interaksi antara peningkatan pendidikan dan perubahan struktural pasar tenaga kerja. Kecenderungan ini akan semakin terlihat jelas dengan adanya kemajuan teknologi dimasa akan datang sehingga penyesuaian atas pennintaan dan penawaran tenaga kerja semakin sulit. Dalam hal ini sering muncul keadaan dimana tingkat penggunaan tenaga."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
T4374
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Suratman
"Tesis ini bertujuan untuk mengindentifikasi faktor-faktor yang menentukan lamanya seorang tenaga kerja dalam mencari kerja di Kalimantan. Data yang digunakan dalam menganalisis bersumber pada Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) tahun 1992.
Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis adalah search theory,, yang menghipotesakan bahwa semakin tinggi pendidikan tenaga kerja akan semakin tinggi reservation wage-nya, sehingga akan semakin kecil kemungkinannya untuk menemukan tawaran pekerjaan, akibatnya akan semakin lama ia mengalami masa mencari kerja.
Tesis ini juga bertujuan untuk mempelajari bagaimana perilaku tenaga kerja di pasar kerja. Artinya pada karakteristik tenaga kerja tertentu akan dilihat berapa besar probabilitasnya untuk : Bekerja sambil mencari kerja, mencari kerja saja, bekerja saja dan bukan angkatan kerja.
Kesimpulan dari tesis ini adalah : Hipotesis dalam search theory ditemukan ketika lama mencari kerja diduga dengan sampel hanya mereka yang sedang mencari kerja. Pada saat ini, umur, jenis kelamin, status dalam rumah tangga, variabel kontekstual pendapatan perkapita dan angka pengangguran di tiap kabupaten tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap lama mencari kerja.
Sebaliknya hipotesa dalam search theory tidak ditemukan ketika lama mencari kerja diduga dengan memperhatikan semua tenaga kerja, tidak pandang apakah ia sedang mencari kerja atau tidak. Pada saat ini, semua variabel yang diperhatikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap lama mencari kerja.
Seperti diduga tenaga kerja yang lebih terdidik mempunyai probabilitas mencari kerja yang lebih besar; tenaga kerja berusia muda mempunyai probabilitas mencari kerja yang lebih besar; tenaga kerja yang bukan kepala rumah tangga mempunyai probabilitas mencari kerja yang lebih besar; dan tenaga kerja yang tinggal di daerah dimana angka pengangguran di atas 3 % mempunyai
Akhirnya dengan mengalikan lama mencari kerja dan probabilitas mencari kerja ditemukan bahwa tenaga kerja yang lebih terdidik mempunyai expected value lama mencari kerja yang lebih tinggi dibanding tenaga kerja yang kurang terdidik."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The employment measure act ,which was enacted in 1966 and proclaimed the general principles of Japan's labor market policies, was resived in 2007...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"DKI Jakarta province have the potential of sufficient resources sector secondary and tertiary sector. This resource has a great opportunity to be developed to increase the income of the province DKI Jakarta tertiary sector...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>