Ditemukan 12977 dokumen yang sesuai dengan query
MUL 2:10 (2011)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Dea Rifia Bella
"Tulisan ini menawarkan pendekatan etnografi kolaborasi dalam melihat dan memahami fenomena kepunahan bahasa melalui kacamata antropologi linguistik kontemporer, khususnya pada masyarakat Hamap, Alor, Nusa Tenggara Timur. Meskipun masyarakat Hamap dinyatakan mengalami kepunahan bahasa, mereka tidak merasa bahasa Hamap mengalami kepunahan. Dalam upaya making sense kenyataan dari kepunahan bahasa perlu adanya preposisi dengan bantuan metodologi yang arif dalam melihat bahasa yang hadir dalam interaksi dan dinamika sosial di masyarakat. Permasalahan sebelumnya adalah, mayoritas metodologi terdahulu melihat kepunahan bahasa dengan penyelamatan melalui pakem-pakem umum (konservasi, dokumentasi, revitalisasi), penyelamatan gramatikal (seperti pembuatan kamus dan penghitungan bahasa) sehingga analisis partikularitas pada masyarakat yang diteliti tidak terlihat. Oleh sebab itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan etnografi kolaborasi dapat menjadi alternatif dalam mengidentifikasi dan juga menganalisis persoalan kepunahan bahasa. Dengan pendekatan etnografi kolaborasi, ditemukan bahwa di tengah status kepunahan bahasa, terdapat penggunaan bahasa Hamap pada situasi-situasi dan kondisi-kondisi tertentu. Terutama di tengah kondisi masyarakat Hamap yang hidup berdampingan dengan tiga kelompok etnis lainnya, yakni Klon, Abui, dan Kui. Selain itu juga, dalam tulisan ini saya mencoba mempertanyakan kembali konsepsi mengenai kepunahan bahasa yang sudah menghegemoni dengan memperlihatkan praktik-praktik berbahasa yang nyata terjadi di masyarakat Hamap
This thesis presents a collaborative ethnographic approach to observing and understanding language extinction phenomena through the lens of contemporary linguistic anthropology, specifically within the Hamap community in Alor, East Nusa Tenggara. Despite the Hamap community being acknowledged as experiencing language extinction, they do not perceive the Hamap language as endangered. To make sense of the reality of language extinction, there is a need for prepositions aided by a judicious methodology to examine the language present in interactions and social dynamics within the community. The previous issue was that the majority of earlier methodologies viewed language extinction through general frameworks (conservation, documentation, revitalization) and grammatical preservation (such as creating dictionaries and language counts), neglecting the analysis of particularities within the studied community. Therefore, this research indicates that the collaborative ethnographic approach can be an alternative in identifying and analyzing language extinction issues. Through this approach, it was found that amidst the endangered status, the Hamap language is still used in specific situations and conditions. This is particularly evident in the context of the Hamap community coexisting with three other ethnic groups: Klon, Abui, and Kui. Additionally, in this writing, I attempt to question the prevailing conception of language extinction by demonstrating actual language practices occurring in the Hamap community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Bloomfield, Leonard
Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1992
400 BLO lt (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Bloomfield, Leonard
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995
400 BLO lt
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Ira Purwo Kinanti
"Skripsi ini meneliti ragam bahasa lisan dan kalimat elips dalam tweet akun pribadi berbahasa Jerman. Selain itu, skripsi ini juga meneliti pengetahuan tata bahasa para pengguna Twitter Jerman. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ragam bahasa lisan dan kalimat elips dalam tweet akun pribadi berbahasa Jerman serta mengetahui apakah pengguna Twitter Jerman tetap mengetahui tata bahasa yang benar. Data berasal dari seratus tweet berbahasa Jerman dan 52 angket yang telah diisi oleh pengguna Twitter Jerman. Dasar teori yang digunakan adalah teori ragam bahasa lisan dari Schwitalla, teori kalimat elips dari Ludger Hoffmann, dan teori perkembangan bahasa dari Rudi Keller. Hasil analisis menunjukkan bahwa 51 tweet menggunakan ragam bahasa lisan dan/ atau kalimat elips dan 81% responden tetap mengetahui tata bahasa Jerman dengan benar.
This thesis researches variation of oral language and elliptical sentence usage in german-speaking personal account tweet. Also, the thesis researches grammar knowledge possessed by german-speaking twitter users. This study aims to describe the variation of oral language and elliptical sentence in german speaking personal account's tweet and to find out whether the german-speaking twitter user still understand the proper grammar. The data comes from observation of 100 german speaking-tweets and 52 questionnaires which have been answered by german speaking twitter users. Theoritical background used here are theory of variation of oral language by Schwitalla, theory of elliptical sentence by Ludge Hoffmann, and theory of language change by Rudi Keller. Analysis result shows that 51 tweet use oral language and/ or elliptical sentence while 81% of respondents still know how to use proper german-grammar in composing their tweets."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44247
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Semarang: IKIP Semarang Press, 1995
306.44 CRI c
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
"Buku yang berjudul "A pattern language" ini ditulis oleh Christopher Alexander, Sara Ishikawa, Murray Silverstein, Max Jacobson, Ingrid Fiksdahl-King, dan Shlomo Angel. Buku ini berisikan artikel-artikel dalam bahasa Inggris."
New York: Oxford University Press, 1977
R 690 PAT II (1)
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Sabrina Noor
"Lagu dapat dijadikan sebagai media untuk mengungkapkan perasaan seseorang. Lirik lagu yang dinyanyikan oleh pria dan wanita tentunya memiliki perbedaan karena ragam bahasa pria dan wanita juga berbeda. Penelitian ini akan berfokus kepada ragam bahasa pria yang terdapat pada lirik lagu yang dinyanyikan oleh pria. Korpus dari penelitian ini berupa dua lirik lagu berbahasa Belanda yang dinyanyikan oleh Nick en Simon, yang berjudul ?Pak maar m?n hand? (2007) dan ?Omdat jij? (2007). Kedua lagu ini bercerita tentang ungkapan isi hati seorang pria kepada seorang wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ciri-ciri ragam bahasa pria yang terdapat pada kedua lirik lagu. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif, sedangkan teori yang digunakan pada penelitian adalah teori mengenai bahasa dan gender
Song can be used as a medium to express someone's feelings. Lyrics of songs sung by man and woman have differences because the variety of man language is different from the variety of woman language. This research will focus on the variety of man language in the song lyrics sung by man. The corpora of this research are two Dutch-language song lyrics by Nick en Simon, entitled "Pak maar m'n hand" (2007) and "Omdat jij" (2007). Both of the songs are about the expression of a man's feeling to a woman. The purpose of this research is to see the characteristics of a variety of man language that were found on both of the lyrics. The method that is used in this research is a qualitative method and the theory that is used in this research is the theory of language and gender."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Douglas, Dan
New York: Cambridge University Press, 2000
423 Dou a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Revesz, G.
London: Longman, 1956
410 REV o
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library