Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 213918 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Dwi Priyanto
"Penerapan PHBS siswa sekolah masih belum diterapkan secara optimal. Pengetahuan, sikap, dan tindakan PHBS sangat perlu untuk dimaksimalkan melalui berbagai sarana. Salah satunya melalui media informasi untuk membentuk perilaku kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keterpaparan media informasi dengan PHBS siswa sekolah. Desain penelitian menggunakan cross-sectional dengan teknik consecutive sampling dan Uji Chi Square dengan sampel 304 siswa. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan bermakna antara paparan media informasi dengan PHBS siswa (p =0,01, α=0,05, OR=1,863). Hasil penelitian dapat dijadikan evaluasi pelaksanaan PHBS di sekolah, masukan untuk meningkatkan promosi kesehatan melalui media informasi, dan menjadi acuan untuk penelitian berikutnya.

The implementation of CHLB for school students is still not optimal. CHLB knowledge, attitudes, and actions need to be maximized through various means. One of them is through information media to shape health behavior. This study aims to determine the relationship between exposure to information media and CHLB of school students. The study design used cross-sectional with consecutive sampling technique and Chi Square test with a sample of 304 students. The results showed that there was a significant relationship between exposure to information media and students' CHLB (p = 0.01, α = 0.05, OR = 1.863). The results of the research can be used as an evaluation of the implementation of CHLB in schools, input to improve health promotion through information media and become a reference for further research.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa
"Merokok merupakan salah satu masalah kesehatan pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran pengetahuan, sikap, kebiasaan merokok siswa dan kegiatan usaha kesehatan sekolah dalam mencegah kebiasaan merokok. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan pada 101 siswa (usia 14-17 tahun) di salah satu sekolah swasta Garut, dengan menggunakan metode random sampling dan menggunakan analisis univariat.
Hasil penelitian menunjukkan siswa yang masih merokok 57,4%, persentase pengetahuan kategori kurang (55,4%), sikap kurang atau setuju terhadap rokok (51,5%), kegiatan usaha kesehatan sekolah kategori baik (52,5%). Diharapkan usaha kesehatan sekolah dapat melaksanakan pencegahan perilaku merokok melalui kegiatan usaha kesehatan sekolah.

Smoking is one of the health problems in adolescents. The aim of this research is to see description of knowledge, attitude, smoking habits of student and school health program activities in preventing smoking habits. This research used a descriptive design. Sampling on 101 students (aged 14-17 years) in one of the private schools Garut, by using random sampling method and univariate analysis.
This results showed that students who still smoke 57,4%, knowledge in the category less 47,5%, less or agree on cigarettes 51,5%, activities school health program good category 52,5%. Expected the school health program can carry out prevention of smoking behavior through school health program activities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S59670
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lulu Octaviani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan terapi kombinasi pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan dilakukan selama bulan April 2015 di UPF Puskesmas Bojonggede. Responden dalam penelitian ini berjumlah 105 penderita hipertensi berusia ≥ 30 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kuesioner, semi quantitative food frequency questionnaire, dan pengukuran antropometri. Penelitian menunjukkan bahwa responden yang patuh menjalankan terapi kombinasi hanya 39%. Selain itu, terdapat hubungan yang bermakna antara usia (OR = 0,301) dan dukungan tenaga kesehatan (OR = 2,769) dengan kepatuhan menjalankan terapi kombinasi.

The objective of this study was to identify factors which associated with combination therapy adherence on hypertension. This study used cross sectional design and held at Bojonggede?s health care on April 2015. This study conducted by 105 respondents aged 30 years and older with hypertension. Data were collected through interview referring to the questionnaire, semi quantitative questionnaire, and anthropometric measurements. This study showed that only 39% respondents in good combination therapy adherence. There were significant association between age (OR = 0,301) and health provider?s motivation (OR = 2,769) with combination therapy adherence."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S59713
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"PHBS pada anak sekolah penting karena usia anak sekolah merupakan usia yang rentan untuk terkena penyakit. Peneliti ingin mengetahui tingkat pengetahuan anak usia sekolah terhadap PHBS di wilayah perkotaan Kota Depok. Pengumpulan data dilakukan melalui angket pada 100 responden anak usia sekolah di wilayah Pondok Cina yang termasuk ke dalam wilayah perkotaan Kota Depok. Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana. Penelitian pada anak usia 7 - 12 tahun ini menghasilkan data 51% anak usia sekolah memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai PHBS. Sementara itu 36% memiliki tingkat pengetahuan sedang dan 13% memiliki tingkat pengetahuan rendah mengenai PHBS. Meskipun demikian, pada salah satu poin tentang pengetahuan mengenai mencuci tangan hanya 7% dari total responden anak usia sekolah yang mengetahui Iama waktu mencuci tangan. Perawat memiliki peran dalam upaya peningkatan pengetahuan PHBS pada anak usia sekolah dengan turut berkolaborasi dalam promosi kesehatan contohnya dengan melakukan penyuluhan PHBS di sekolah-sekolah dasar.

PHBS on school-age children is important because school-age is the vulnerable age of children to get the diseases. The researchers wanted to know the level of PHBS knowledge of school-age children in urban areas of Depok City. This research was carried out by collecting data through questionnaires on 100 respondents of school-aged children in the territory of Pondok Cina which is include to the urban areas in Depok City. The research design was conducted using a simple descriptive method. Study in children aged 7 - 12 years old showed that 51% of school-age children have a high-level of knowledge about PHBS. Meanwhile, 36% had medium-level of knowledge and 13% had a lower-level of knowledge about PHBS. However, at one point of knowledge about hand washing, only 7% of total school-age respondents who know the appropriate length time of washing hands. Nurses have role in improving PHBS knowledge of school-age children by doing collaboration for health promotion, for example by giving the information about PHBS in the elementary schools."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
TA5942
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aini Yusra
"Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyebab kematian tertinggi baik di dunia maupun di Indonesia. Berbagai upaya pengendalian PTM telah banyak dilakukan, namun masih dihadapkan dengan tantangan tingkat retensi perilaku hidup sehat yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Model Edukasi Keperawatan Monitoring Perilaku Sehat untuk membentuk perilaku sehat mencegah PTM pada pekerja minyak dan gas. Penelitian terdiri dari dua tahapan, yaitu pengembangan model dan pengujian efektifitasnya. Tahap pengembangan model diawali dengan identifikasi masalah secara kuantitatif, integrasi hasil identifikasi masalah, studi literatur dan konsultasi pakar. Tahap dua menguji efektifitas model untuk meningkatkan kepatuhan perilaku sehat dan mengendalikan risiko PTM, menggunakan kuasi eksperimen dengan desain pre-test post-test control group, melibatkan 149 subjek. Hasil penelitian tahap satu diperoleh Model Edukasi Keperawatan Monitoring Perilaku Sehat beserta perangkat model untuk pekerja. Hasil penelitian tahap dua membuktikan bahwa peningkatan kepatuhan perilaku sehat lebih tinggi pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Terlihat juga bahwa penurunan risiko PTM seperti IMT, HDL dan tekanan darah lebih tinggi pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol. Kesimpulan hasil penelitian yaitu Model Edukasi Keperawatan Monitoring Perilaku Sehat efektif meningkatkan kepatuhan dan mengendalikan beberapa komponen risiko PTM.

Non-communicable diseases (NCDs) are the leading cause of death both in the world and Indonesia. Various efforts to control NCDs have been made, but they are still facing the challenge of low levels of healthy behavior retention. This study aims to develop a nursing education and monitoring for healthy behavior model to establish healthy behavior to prevent NCDs in oil and gas workers. The research consists of two stages: model development and testing its effectiveness. The model development stage begins with quantitative identification of problems, integration of problem identification results, a literature study, and expert consultation. The second stage is to test the effectiveness of the model to improving compliance with healthy behaviors and controlling the risk of NCDs using quasi-experimental pre-test post-test with control group designs, involving 149 subjects. The the first stage of the research obtained a Nursing Education and Monitoring for Healthy Behavior Model along with a model device for workers. The results of the second stage of the study proved that the increase in adherence to healthy living behaviors was higher in the intervention group compared to the control group. The results also showed that the reduced risk of NCDs such as BMI, HDL, and blood pressure, was higher in the intervention group compared to the control group. The conclusion of the study is that the Nursing Education and Monitoring for Healthy Behavior Model effectively improves compliance and controls some of the risk components of NCDs."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoerunissa Immaratul Bilad
"Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar, diketahui bahwa dari tahun ke tahun diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia. Prevalensi diare pada balita di Provinsi Papua berada di atas rata-rata nasional, yakni sebesar 19,0%. Prevalensi diare pada balita yang tinggi tersebut tidak diimbangi dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan yang baik, cakupan penemuan penderita diare di Provinsi Papua tahun 2010 masih di bawah Standar Pelayanan Minimum (SPM), yaitu sebesar 48,15%. Tujuan Penelitaian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencarian pengobatan balita diare di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2010. Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil Survey Rumah Tangga “Baseline Coverage Survey" Tahun 2010, dengan menggunakan desain studi cross sectional (potong lintang). Perilaku ibu dalam mencari pengobatan untuk anak balitanya yang mengalami diare di Kabupaten Jayawijaya tahun 2010 menunjukkan, 52,5% ibu mencari pengobatan ke Fasilitas Kesehatan, 30,2% ibu mencari pengobatan ke pelayanan non kesehatan dan 17,3% ke UKBM. Persepsi bahaya dan pengetahuan ibu secara statistik memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku pencarian pengobatan balita diare, biaya oralit memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku pencarian pengobatan balita diare ke Fasilitas Kesehatan, sedangkan jarak dan waktu tempuh ke pelayanan kesehatan memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku pencarian pengobatan balita diare ke UKBM. Adanya darah dalam tinja secara statistik tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku pencarian pengobatan balita diare. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) mengenai penyakit diare khususnya penanganan balita diare di rumah perlu dilakukan kepada masyarakat, khususnya para ibu.

The result of today's Basic Health Research (Riskesdas) shows that diarrhea has become a leading cause of under five years old children death in Indonesia. The prevalence of diarrhea tends to vary among under five years old children in Papua. It even exceeds the national average level of 19%. Moreover, the high prevalence of diarrhea in Papua is not followed by good health facilities utilization like it supposed to be. In addition, the 2010 coverage of diarrhea patient in Papua still stayed on the level of 48,15% which is under the Minimum Standard of Treatment (SPM). The purpose of this research is to examine the related factors of health care seeking behavior toward diarrhea children under five at Kabupaten Jayawijaya, Papua in 2010. This research use a secondary data from result of analysis of household survey data "Baseline Coverage Survey" in 2010 by cross sectional study method. Based on mother's behavior in finding the treatment when they had diarrhea children, shows that 52,5 % of mother will looking for treatment to healthcare facilities, 30,2% mother go to non-health services facility, and the rest 17,3% go to Community Oriented Primary Care (UKBM). The result of this study clearly indicates that the mother's perception and acknowledgement toward diarrhea statistically has significant relation with their behavior in finding the right treatment for their diarrhea children. In the other hand, the cost of oralit significantly related to mother's behavior to bring their diarrhea children to the healthcare facilities. Time and distance to the healthcare facilities significantly related with mother's behavior to bring their diarrhea children to the UKBM. Otherwise, the existence of blood in feces statistically has no significant relation with the mother's behavior in treat diarrhea children. Indeed communication, information, and education (KIE) towards diarrhea especially in house diarrhea treatment still has to be applied to society especially mother."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Dwi Jayanti
"Skripsi ini membahas tentang implementasi PP No.33 tahun 2007 tentang keselamatan radiasi pengion di instalasi radiologi Pusat Jantung Nasional Harapan Kita tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif Cross Sectional, dengan melakukan wawancara mendalam dengan purposing informan yang mengacu pada prinsip kesesuaian dan kecukupan guna mendapatkan hasil yang akurat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengimplementasian PP No.33 tahun 2007 tentang keselamatan radiasi pengion. Manfaat penelitian ini bagi rumah sakit yang dijadikan tempat penelitian adalah sebagai bahan evaluasi atas implementasi keselamatan radiasi pengion yang telah dilakukan dan masukan atas hal- hal yang belum dilaksanakan dari hasil penelitian menunjukan bahwa pengimplementasian PP No.33 tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion di Instalasi Radiologi Pusat Jantung Nasional Harapan Kita sudah baik namun memiliki beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya. Diantaranya: Pada Persyaratan Manajemen, Tenaga ahli dengan pendidikan yang sesuai belum ada (S2 fisika medis), pelaksanaan tugas masing- masing anggota PPR belum maksimal. Hal ini dikarenakan adanya tumpang tindih peran, dimana Tenaga ahli juga merupakan anggota PPR dan Radiografer. Dan jenis pemeriksaan kesehatan khusus dan pemeriksaan rutin selama bekerja belum maksimal. Pada Persyaratan Proteksi Radiasi belum diketahuinya tentang pembatasan dosis, belum adanya pembagian daerah kerja secara tertulis,dan belum adanya pengadaan alat ukur dosis personal bagi pasien dan pendamping pasien. Pada verifikasi keselamatan belum dilaksanakannya pengukuran paparan radiasi pada alat yang mengalami perbaikan dan pengukuran paparan radiasi secara rutin.

This research discusses the implementation of Goverment Regulation Number 33 of 2007 on Ionizing Radiation Safety at Radiology Department National Cardiovascular Centre Harapan Kita in 2013. This study used a cross sectional qualitative methods, by conducting in-depth interviews with informants purposing which refers to the principle of suitability and adequacy in order to obtain accurate results. The purpose of this study is to investigate the implementation of Government Regulation Number 33 of 2007 on ionizing radiation safety. The benefits of this research for the hospital where the study was used as an evaluation of the implementation of the safety of ionizing radiation that has been done and input on matters that have not been implemented. From the results of the study showed that the implementation of Government Regulation Number 33 of 2007 on Ionizing Radiation Safety at Radiology Department National Cardiovascular Center Harapan Kita has been good but has some shortcomings in implementation. Among them: In the Requirements Management, experts with appropriate education unmet (medical physics S2), the implementation of tasks of each member of the PPR is not maximized. This is due to the overlap of roles, where the expert is also a member of the PPR and Radiografer. And a kind of special medical examination and routine check has not been carreid out. On Radiation Protection requirements not already know about the dose limitation, the lack of regional division of labor in writing, and the lack of provision of personal dose measurement tool for patients and patient attendants. And yet the implementation of measurement of radiation exposure to the tools and the improved measurement of radiation exposure on a regular basis."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S53498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mawar Hayati
"Peer edukasi tentang jajanan sehat anak usia sekolah merupakan pendidikan kelompok sebaya yang diberikan untuk meningkatkan dan mempertahankan derajat kesehatan anak usia sekolah, peer edukasi yang selama ini ada di masyarakat lebih banyak ditemukan pada kelompok usia remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh peer edukasi tentang jajanan sehat terhadap perilaku anak usia sekolah di kota Lhokseumawe, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Jenis penelitiannya yaitu eksperimen semu, desain non-eguivalent pretest-postest with control group, dengan intervensi peer edukasi anak usia sekolah. Proses penelitian telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2009 di Kota Lhokseumawe. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan multistage random sampling, jumlah sampel 224 (112 responden kelompok intervensi, dan 112 responden kelompok kontrol). Hasil penelitian menunjukkan Pengetahuan, sikap dan keterampilan anak usia sekolah setelah mengikuti peer edukasi lebih baik secara bermakna dari sebelum mengikuti peer edukasi. Pengetahuan, sikap dan keterampilan anak usia sekolah pada kelompok intervensi yang mengikuti peer edukasi lebih baik secara bermakna dari pengetahuan, sikap dan keterampilan anak usia sekolah pada kelompok kontrol yang tidak mengikuti peer edukasi. Ada hubungan signifikan antara umur dengan peningkatan pengetahuan. Tidak ada hubungan yang signifikan antara umur terhadap sikap dan keterampilan. Tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin terhadap peningktan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah uang jajan terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Berdasarkan hasil tersebut perlu mengoptimalkan kegiatan kelompok sebaya melalui kegiatan UKS yang terintegrasi dalam mata pelajaran reguler.

Peer education on healthy food among school age children is an education group for the same age which is provided to improve and maintain health level of school age children. Peer education which is in community today is finded on adolescent group. The purpose of this study to find the impact of peer education on healthy food toward school age children behavior at Lhokseumawe in province of Nanggroe Aceh Darussalam. This study used a quasi-experimentai, design of non-equivalent pretest postest with control group by the intervention of peer education for school age children. Study process was conducted on April until May 2009 in Lhokseumawe. Sampling method used a multistage random sampling, the number of samples were 224 respondents (112 respondents were in intervention group and 112 respondents were in control group). From study result indicated knowledge, attitudes and skills of school age children after peer education were better significantly compared before peer education. Knowledge, attitudes and skills of school age children in intervention groups which followed peer education were better significantly compared with knowledge, attitudes and skills of school children in control group who did not follow peer education. There was a significant relationship between age and knowledge improvement. There was no significant relationship between age and the attitudes and skills. There was no significant relationship between sex and knowledge improvement, attitudes and skills. There was no significant relationship between the amount of pocket money and knowledge improvement, attitudes and skills. Based on the needs above, it needs to optimize group activities of UKS which is integrated in reguiar lesson at school."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26587
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Heni Kusumawardani
"Perilaku hidup bersih dan sehat PHBS sebaiknya mulai diterapkan sejak dini sebagai titik awal pembentukan perilaku sehat. Penerapan kolaborasi bermain sosiodrama Ko-Berdrama menjadi metode pendidikan kesehatan yang interaktif dan inovatif bagi anak usia sekolah. Penulisan bertujuan memberikan gambaran pelaksanaan Ko-Berdrama dalam pelayanan asuhan keperawatan komunitas integrasi model manajemen pelayanan keperawatan, Whole School, Whole Community, Whole Child WSCC, Family Centered Nursing FCN, dan Health Promotion Model HPM pada anak usia sekolah dengan masalah kurangnya PHBS. Metode praktik yang digunakan adalah studi kasus selama 8 bulan. Hasil praktik menunjukkan intervensi Ko-Berdrama mampu meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah terkait PHBS dari 45,1 menjadi 61,4, sikap anak usia sekolah terkait PHBS meningkat dari 42,6 menjadi 59,8, dan keterampilan anak usia sekolah terkait PHBS meningkat dari 42,9 menjadi 54,9. Pengetahuan kader kesehatan sekolah terkait program Usaha Kesehatan Sekolah UKS meningkat dari dari 49,2 menjadi 78,5. Sebanyak 80 dari 10 keluarga berada pada tingkat kemandirian IV setelah dilakukan intervensi pada keluarga. Intervensi Ko-Berdrama dapat menjadi peluang bagi perawat untuk mengembangkan upaya promotif dan preventif dalam peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah.

Clean and healthy behavior PHBS should begin to be applied early on as the starting point for the formation of healthy behavior. The implementation of sociodramatic play collaboration Ko-Berdrama became an interactive and innovative health education method for school-aged children. The study aimed to provide an overview of the implementation of Ko-Berdrama in nursing care services community integration management nursing model, Whole School, Whole Community, Whole Child WSCC, Family Centered Nursing FCN, and Health Promotion Model HPM lack of clean and healthy behavior. The study method used case study during 8 months. The results showed that Ko-Berdrama intervention increased the knowledge of school-age children related to PHBS from 45.1 to 61.4, school-age-related attitudes of PHBS increased from 42.6 to 59.8, and school-age-related skills PHBS increased from 42.9 to 54.9. The knowledge of school health cadres related to the school health program increased from 49.2 to 78.5. As many as 80 of 10 families were at the level of IV independence after family intervention. Ko-Berdrama intervention could be applied for nurses to develop promotive and preventive efforts in the improving clean and healthy behavior in schools."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>