Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5028 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pemberton, Cynthia Lee A.
"This book chronicles the lived experience/educational journeys of women who found themselves moving forward together pursuing doctoral degrees in educational leadership. Grounded in the realities of women’s lives these inspirational first-person narratives have the potential to raise awareness regarding women’s socialization, expectations, and the role interpersonal and community connections play in the lived female experience. "
Rotterdam: Sense, 2012
e20400071
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Ayu Amalia
"Bencana alam dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap pendidikan, dan hal ini juga berlaku pada individu yang terdampak pada tahap awal kehidupan mereka. Studi ini bertujuan untuk melihat apabila janin yang terdampak tsunami Aceh pada tahun 2004 memiliki pencapaian pendidikan yang lebih rendah. Data yang digunakan adalah data cross-section individu yang berada dalam kandungan dan berumur 0-4 tahun di provinsi Aceh saat tsunami terjadi. Estimasi dilakukan dengan pendekatan difference-in-difference. Hasil estimasi menyatakan bahwa individu yang terdampak tsunami saat berada di dalam kanudngan memiliki lama bersekolah dan probabilitas menyelesaikan sekolah menengah pertama yang lebih rendah. Hasil estimasi juga menemukan bahwa dampak negatif ini tertinggi pada janin yang terdampak saat berada di trimester kedua kehamilan. Stres pada ibu hamil menjadi mekanisme potensial dari dampak ini. Walaupun dampak ini dapat dikurangi dengan adanya efek pengasuhan, para individu ini tetap berada dalam kondisi rentan sehubungan dengan dampak tsunami yang cenderung persisten dan laten, sesuai dengan fetal origin hypothesis.

Natural disasters can have long-run impact on education, and this can also apply to individuals affected in their early stage of life. This study aims to see whether fetuses exposed to the 2004 Aceh tsunami exhibit lower educational attainment. I utilize cross-section data using individuals in-utero and aged 0-4 years old in Aceh province when the tsunami occurred, and perform an estimation using difference-in-difference approach. The result shows that individuals exposed to the tsunami when they were in utero have fewer years of education, and have lower probability of finishing middle school. This study also finds that the negative effect is highest on individuals exposed in the second trimester of pregnancy. Maternal stress is the potential mechanism behind this effect. Although this effect can be reduced by nurture effect, these individuals are still in vulnerable condition, because the effect of the tsunami tend to be persistent and latent, following the fetal origin hypothesis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zweifel, Thomas D.
New York: Selectbooks, 2009
658.45 ZWE c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Joana Pingkan Adventia
"Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan untuk melihat perbedaan sikap peran gender pada 225 ibu di Jabodetabek yang memiliki anak usia 3-5 tahun dan pernah bersekolah. Tingkat pendidikan ibu akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tingkat pendidikan tinggi (S1-S3) dan tingkat pendidikan rendah (SD-diploma). Selain itu, hubungan antara sikap peran gender dan keinginan mainan dengan stereotip gender mainan ibu juga akan terlihat. Skala NGRA (Normative Gender Role Attitude) akan digunakan untuk mengukur sikap peran gender ibu. Alat ukur keinginan mainan digunakan untuk melihat penilaian ibu terhadap mainan anak dan mainan stereotip gender digunakan untuk melihat stereotip gender pada mainan yang diterapkan ibu. Ada perbedaan yang signifikan sikap peran gender pada ibu dengan tingkat pendidikan rendah dibandingkan dengan ibu dengan tingkat pendidikan tinggi dengan nilai t (117,26) = 4,24, p = 0,000. Sikap peran gender ditemukan terkait dengan keinginan mainan cross-sex toys (r = -0.291, p <0.01) dan keinginan netral mainan (r = -0.173, p <0.01). Mainan stereotip gender menunjukkan korelasi yang signifikan dengan sikap peran gender, dengan nilai korelasi (r = 0,361, p <0,001) untuk mainan stereotip maskulin, (r = 0,361, p <0,001), (r = -0,268, p <0,001 ) untuk mainan stereotip feminin, dan (r = 0.194, p <0.001) untuk mainan netral.

This research is a quantitative study conducted to see the differences in gender role attitudes among 225 mothers in Jabodetabek who have children aged 3-5 years and have attended school. The mother's education level will be divided into two groups, namely high education level (S1-S3) and low education level (SD-diploma). In addition, the relationship between gender role attitudes and desire to play with gender stereotypes of mother toys will also be seen. The NGRA (Normative Gender Role Attitude) scale will be used to measure the mother's gender role attitudes. The toy desire measurement tool is used to see the mother's assessment of children's toys and gender stereotyped toys are used to see gender stereotypes in toys that are applied by mothers. There is a significant difference in gender role attitudes among mothers with a low level of education compared to mothers with a high level of education with a value of t (117.26) = 4.24, p = 0.000. Gender role attitudes were found to be associated with desire for cross-sex toys (r = -0.291, p <0.01) and desire for neutral toys (r = -0.173, p <0.01). Gender stereotype toys showed a significant correlation with gender role attitudes, with correlation values ​​(r = 0.361, p <0.001) for stereotypical masculine toys, (r = 0.361, p <0.001), (r = -0.268, p <0.001) for feminine stereotypical toys, and (r = 0.194, p <0.001) for neutral toys."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Dwi Ananda
"Sumber daya ekonomi keluarga dapat memengaruhi kecenderungan anak untuk mencapai pendidikan tinggi, seperti pendapatan sebagai sumber utama pendanaan dan kepemilikan asset untuk mengukur kesejahteraan ekonomi keluarga jangka panjang. Dengan data SUSENAS 2021, studi ini menganalisis 53.108 anak di atas 17 tahun dalam rumah tangga menggunakan regresi logistik biner untuk membandingkan sumber daya ekonomi mana yang lebih penting dalam pencapaian pendidikan tinggi anak. Ditemukan bahwa pendapatan mempunyai efek yang lebih besar dibandingkan aset dalam meningkatkan peluang anak mencapai pendidikan tinggi. Lebih lanjut, mobil dan emas adalah aset yang bisa meningkatkan peluang pencapaian pendidikan tinggi.

Economic resources that can explain the likelihood of achieving higher education are family income as the main funding and asset ownership to measure long-term family well-being. Using SUSENAS 2021, this study analyzed 53.108 children in a household that aged 17 years and above using logistic regression to compare which resources are more important to children’s achievement in higher education. This study finds the effect of income is greater than assets in increasing the likelihood of children going to higher education. Furthermore, valuable assets like gold and car may increase the likelihood of achieving higher education significantly."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frodewin Grimbert
"Skripsi ini meneliti perbedaan kecenderungan pencapaian pendidikan tertinggi berdasarkan intensitas merokok, dilihat dari kepemilikan ijazah tertinggi dari SD hingga SMA atau lebih, di kalangan remaja usia 18-24 tahun. Target remaja adalah mereka yang berstatus "masih bersekolah" atau "tidak bersekolah lagi". Penelitian ini menggunakan data deskriptif dan analisis Multinomial Logistic Regression. Hasilnya menunjukkan adanya variasi kecenderungan antara jenjang pendidikan dan tingkat intensitas merokok, dengan nilai odds <1 yang semakin menurun pada setiap peningkatan jenjang pendidikan. Efek kecenderungan terendah terlihat pada kelompok dengan "ijazah SMA atau lebih tinggi" dibandingkan dengan kelompok tanpa ijazah. Setelah memperhitungkan variabel kontrol, hasilnya menunjukkan bahwa perokok ringan, moderat, dan berat memiliki kecenderungan masing-masing 0.565, 0.436, dan 0.351 kali lebih rendah untuk memperoleh ijazah SMA atau lebih tinggi dibandingkan dengan non-perokok. Interaksi variabel dengan intensitas merokok signifikan pada tingkat 10%, terutama dengan variabel pengeluaran pendidikan yang bervariasi di antara jenjang pendidikan. Remaja yang tinggal di desa cenderung memiliki odds ratio lebih rendah pada kelompok perokok ringan, sedangkan di kota, odds ratio lebih rendah pada perokok moderat. Kecenderungan rendah lebih sensitif pada perempuan dibandingkan laki-laki. Penelitian ini menunjukkan bahwa merokok dapat menjadi prediktor rendahnya pendidikan remaja, dan intervensi pemerintah diperlukan untuk menekankan bahaya merokok di kalangan remaja.

This thesis examines the differences in the propensity to achieve the highest educational attainment based on smoking intensity, as measured by the highest certificate obtained, from elementary to high school or higher, among adolescents aged 18-24 years. The target group includes those who are "still in school" or "no longer in school." Using descriptive data and Multinomial Logistic Regression analysis, the study finds varying tendencies between educational levels and smoking intensities, with odds values <1 decreasing with each higher level of education. The lowest propensity effect is seen in the group with "high school diplomas or higher" compared to the group without a certificate. After accounting for control variables, results show that light, moderate, and heavy smokers are 0.565, 0.436, and 0.351 times less likely to obtain a high school diploma or higher compared to non-smokers. The interaction between variables and smoking intensity is significant at the 10% level, particularly with educational expenditure variables that vary across educational levels. Adolescents living in rural areas tend to have lower odds ratios in the light smoker group, while those in urban areas have lower odds ratios in the moderate smoker group. Lower propensity is more sensitive among females compared to males. This study indicates that smoking can be a predictor of lower educational attainment among adolescents, and government intervention is needed to emphasize the dangers of smoking among youth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Safira Larasati
"ABSTRAK
Studi ini berfokus pada peran tingkat pendidikan dan self-esteem sebagai prediktor preferensi pendidikan pasangan pada pengguna layanan kencan daring. Hasil analisis regresi yang dilakukan pada 503 pengguna layanan kencan onlinemembuktikan bahwa tingkat pendidikan dan self-esteem memiliki peran yang signifikan sebagai prediktor preferensi pendidikan pasangan. Selain itu, hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa tingkat pendidikan memiliki peran yang lebih besar dari pada self-esteem dalam memprediksi preferensi pendidikan pasangan. Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan dalam pengembangan layanan kencan online untuk meningkatkan jumlah match pengguna dengan menyesuaikan karakteristik pengguna. Di sisi lain, hasil penelitian ini juga berkontribusi dalam memperluas pemahaman tentang preferensi pemilihan pasangan pada pengguna layanan kencan daring.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Goulston, Mark
"The first make-or-break step in persuading anyone to do any thing is getting them to hear you out. Whether the person is a harried colleague, a stressed-out client, or an insecure spouse, things will go from bad to worse if you can't break through emotional barricades. Drawing on his experience as a psychiatrist, business consultant, and coach, and backed by the latest scientific research, author Mark Goulston shares simple but power ful techniques readers can use to really get through to people--whether they're coworkers, friends, strangers, or enemies. Getting through is a fine art but a critical one. With the help of this groundbreaking book readers will be able to turn the "impossible" and "unreachable" people in their lives into allies, devoted customers, loyal colleagues, and lifetime friends."
New York: American Management Association, 2010
e20448844
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Eulau, Heinz
New York: Bobbs-Merrill, 1963
320 EUL j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kairol Amin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemandirian lansia secara ekonomi dan kesehatanan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan menggunakan data SUPAS 2005. Digunakan tabulasi silang dan regresi logistik bifaktorial untuk melihat pengaruh tingkat pendidikan terhadap kemandirian lansia dengan memperhitungkan faktor-faktor seperti jenis kelamin, kelompok umur, daerah tempat tinggal dan status perkawinan.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan lansia DIY maka semakin cenderung mandiri. Dikontrol dengan tingkat pendidikan, berdasarkan klasifikasinya lansia laki-laki, semakin muda kelompok umur lansia dan lansia yang tinggal di perkotaan lebih tinggi kecenderungannya untuk mandiri. Lansia yang kawin lebih cenderung mandiri kecuali pada kelompok tingkat SLTA ke atas yang tidak kawin jusbU lebih mandiri daripada lansia yang kawin.

The objective of this study is to assess in terms of economy and health the effect of educational attainment on the independence of aging population in Special Region ofYogyakarta Province using the 2005 SUPAS data. From the cross tabulation and the results of Logistic Regression, we can see the effect of educational attainment on independece of ageing population by controlling variables such as Sex, Age Groups, Residential Area, and Marrital Status.
It can be concluded that the higher educated are more likely to be self independent. By controHing educational attaimnent, it is found that the male, the younger age group, those who are living in urban areas, are more likely to be self-reliant. The married aging individuals are more likely to be independent. However, those who are married and at least have SLTA education are more likely to be independent.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33562
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>