Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35579 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Kouwink, Roel
Maastricht Boosten & Stols 1925
839.36 Hou m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kouwink, Roel
Maastricht Boosten & Stols 1925
839.36 Hou m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hemon, Louis
Toronto: Macmillan, 1958
843.912 HEM m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Agustina
"ABSTRAK
Pemberian ASI Eksklusif merupakan pola pemberian makan yang baik
dan benar pada bayi umur enam bulan. Namun, pencapaian cakupan ASI
Eksklusif di Indonesia menurun pada tahun 2006-2008. Demikian pula yang
terjadi di Propinsi Daerah Isimewa Yogyakarta juga mengalami penurunan pada
tahun 2007-2009, salah satunya cakupan yang ada di Kabupaten Gunungkidul.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui determinan pemberian
ASI Eksklusif di Kabupaten Gunungkidul khususnya di UPT Puskesmas
Wonosari I. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi
umur 6-12 bulan di wilayah Puskesmas Wonosari I, kecamatan Wonosari,
Kabupaten Gunungkidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu sebanyak
227 responden. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain
deskriptif dan menggunakan pendekatan potong lintang (cross sectional) dimana
variabel yang diamati, diukur dalam waktu bersamaan ketika penelitian
berlangsung.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat faktor predisposisi
yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif, yaitu sikap ibu (P value =
0,000 dan OR = 3,409), sedangkan faktor predisposisi yang tidak berhubungan
dengan pemberian ASI Eksklusif, yaitu pengetahuan ibu (P value = 0,664 dan OR
= 1,130), umur ibu (P value = 0,692 dan OR = 1,165), pendidikan ibu (P value =
0.461 dan OR = 0,0809), pekerjaan (P value = 0,321 dan OR = 1,682), dan paritas
(P value = 0,251 dan OR = 1,636). Faktor pemungkin tidak berhubungan dengan
pemberian ASI Eksklusif, yaitu tempat persalinan (P value = 0,702 dan OR =
1,115). Faktor penguat yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif, yaitu
dukungan suami (P value = 0,001 dan OR = 2,522), dan dukungan petugas
kesehatan (P value = 0,000 dan OR = 5,127), sedangkan faktor penguat yang tidak
berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif, yaitu penolong persalinan (P
value = 0,520 dan OR = 0,792).
Dari ketiga variabel di atas dukungan petugas kesehatan merupakan faktor
utama yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif, diikuti sikap ibu dan
dukungan suami.
Hasil penelitian menyarankan untuk menambah jumlah konselor ASI,
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, mengadakan kelas bapak,
membentuk kelompok masyarakat pendukung ASI, memonitor bidan praktek
swasta melakukan penelitian lebih lanjut mengenai ASI eksklusif dengan disain
dan ibu sampel yang berbeda.

ABSTRACT
Exclusive Breastfeeding is the feeding patterns of good and true in infants
aged six months. However, achieving coverage of exclusive breast feeding in
Indonesia declined in 2006-2008. Similarly, this also occurred in Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta also decreased in the years 2007-2009, one of which
coverage is in Gunungkidul district.
The purpose of this research is to find the determinant of exclusive breast
feeding in Kabupaten Gunungkidul, especially in UPT Wonosari I. The sample in
this study were all mothers who have babies aged 6-12 months in the area of
Puskesmas Wonosari I, Kabupaten Gunungkidul Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta as many as 227 respondents. This research is a quantitative discriptive
design using cross-sectional approach (cross sectional) where variables are
observed, measured in the same time when the research took place.
Based on research that has been done there are predisposing factors
associated with exclusive breast feeding, the attitude of the mother (P value =
0.000 and OR = 3.409), while the predisposing factors that are not associated with
exclusive breast feeding, the mother of knowledge (P value = 0.664 and OR =
1.130), maternal age (P value = 0.692 and OR = 1.165), maternal education (P
value = 0461 and OR = 0.0809), employment (P value = 0.321 and OR = 1.682),
and parity (P value = 0.251 and OR = 1.636). Enabling factors are not associated
with exclusive breast feeding, the birth place (P value = 0.702 and OR = 1.115).
Reinforcing factors associated with exclusive breast feeding, namely support for
husbands (P value = 0.001 and OR = 2.522), and support health workers (P value
= 0.000 and OR = 5.127), while reinforcing factors that are not associated with
exclusive breast feeding, ie birth attendants (P value = 0.520 and OR = 0.792).
Of the three variables in the support of health workers are the main factors that
influence exclusive breastfeeding, followed by the attitude of the mother and
husband support.
Result of research suggests for increase the number of breastfeeding
counselor, increase knowledge and awareness of society, the father entered the
classroom, forming community groups supporting breastfeeding, monitor private
practice midwives to do more research on breast milk exclusively with design and
different sample."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Pandan Sari
"ABSTRAK
Pembelian obat merupakan hal yang krusial yang termasuk dalam pengeluaran
utama dari rumah sakit. Sistem akuntansi pembelian obat di rumah sakit sangat
diperlukan untuk kelancaran dalam pembelian serta pencatatan obat dan menjaga
kekayaan rumah sakit (dalam bentuk obat-obatan) dan mengecek ketelitian.
Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis sistem akuntansi pembelian obat di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan
metode wawancara mendalam, observasi mengenai proses sistem akuntansi
pembelian obat dan melakukan telaah dokumen yang terkait dengan penelitian ini.
Dari hasil penelitian, sistem akuntansi pembelian obat yang ada di RSIA Budi
Kemuliaan sudah cukup baik karena ditunjang adanya dokumen serta catatan
akuntansi yang cukup lengkap, jumlah SDM yang memadai, lengkapnya fungsi
yang terkait dengan sistem akuntansi pembelian obat, dan pemilihan metode
pembelian yang tepat. Namun itu semua kurang ditunjang oleh sarana sistem
informasi yang terintegrasi, tidak adanya Satuan Pengendali Internal (SPI) secara
organisasi, dan belum sempurnanya pengawasan obat. Perbaikan dari beberapa
variabel yang kurang menunjang tersebut sangat diperlukan untuk menuju sistem
akuntansi pembelian obat yang baik.

ABSTRACT
Drugs purchasing is one of the highest expenses spent by the hospital. It needs to
ensure the drugs purchasing and its records, to save hospital’s assets, and
improve the accuracy. This study intend to analyze drugs purchasing accounting
system in Budi Kemuliaan Women and Children Hospital.
This study is a qualitative research using in-depth interview method, observation
about process of drugs purchasing accounting system and documents review.
From the results, drugs purchasing accounting system in Budi Kemuliaan Women
and Children Hospital was good enough because it is supported with all
documents and accounting forms needed, sufficient workers, a comprehensive of
relevant function within drugs purchasing accounting system and the right
purchasing selection method. Despite of, it wasn’t quite supported by the
integrated information system facilities, there is no SPI according to organization,
and imperfect drugs controlling. The improvement of several variables is needed
to gain a better drugs purchasing accounting system."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Murniati
"Pada abad ke-19, semangat romantisisme sangat berpengaruh terhadap sebagian besar penulis Amerika. Unsur-unsur primitivisme yang berhubungan dengan konsep 'natural goodness' nampak banyak terlihat dalam karya-karya mereka. Pemikiran Rousseau tentang pentingnya manusia kembali ke tengah-tengah alam berpengaruh sangat kuat dalam mengangkat citra orang Indian sebagai 'noble savage'. Citra 'noble savage' Indian kemudian banyak mengilhami penulis Amerika untuk mengangkat karya sastra dengan menggali sumber dari negeri sendiri, yaitu yang berciri khusus Amerika, Mereka menampilkan orang Indian yang ideal, yang luhur dan agung. Di antara sebagian besar karya-karya tersebut adalah The Last of The Mohicans yang ditulis oleh James F.Cooper dan Hobomok yang ditulis oleh Maria Lydia Child yang dibahas dalam tesis ini.
Dari hasil penelitian yang dilakukan atas kedua novel ini, pengidealan orang Indian tidak hanya terbatas pada penggambaran bentuk fisik, perilaku dan kehidupan moral mereka, namun juga bagaimana orang Indian bersikap terhadap orang kulit putih. Semakin ia (orang Indian) loyal, mau menerima kerangka pola pikir orang kulit putih, dan banyak membantu mereka, semakin ia (orang Indian tersebut) diidealkan. Namun demikian, nampak bahwa keluhuran yang disandangkan kepadanya, tidak bisa membantu mengangkat kehidupan orang Indian. Orang Indian tetap saja bernasib tragis. Dalam The Last of The Mohicans kedua tokoh 'noble savage' Chingachgook dan Uncas mengalami nasib yang mengenaskan. Chingachgook harus hidup sendirian sebatang kara setelah anak satu-satunya yang diharapkan sebagai pewaris terakhir sukunya harus tewas dalam perkelaian dengan Maguwa, seorang Indian dari suku yang lain, dalam membela kepentingan orang kulit putih. Demikian pula halnya dengan Hobomok, tokoh 'noble savage' dalam Hobomok. Setelah kehidupannya dicurahkan untuk kebahagiaan Mary, tokoh kulit putih dalam novel ini, ia harus memupus begitu saja cintanya yang telah melekat pada gadis kulit putih tersebut hanya karena tunangan Mary, seorang pria kulit putih yang telah dikabarkan meninggal dunia, ternyata masih hidup. Hobomok menghilang ke tengah hutan, mengorbankan hidupnya demi kebahagiaan kedua orang kulit putih. Nasibnya tidak diketahui.
Secara garis besar kedua novel memberikan gambaran, bagaimana kebudayaan, untuk segala kebesaran dan kebaikan yang dimilikinya, dengan tak dapat dihindarkan telah merusak kehidupan orang Indian. Sekalipun orang Indian tersebut sebagai orang Indian yang 'noble' ia hancur, tak mampu menahan arus kebudayaan orang kulit putih.

In the nineteenth century the spirit of romanticism deeply influenced American writers. The elements of primitivism which related to the concept of natural goodness could be perceived in their works. The thought of Rosseau concerning the necessity of men coming back to the nature deeply influenced the improvement of Indian image as noble savage. This noble savage Indian image then inspirited American writers for the publication of the American stylist literatures. They performed the ideal, noble and glorious Indian. Among the literature which presented the Indian was The Last of the Mohicans that was written by James F.Cooper and Hobomok that was written by Maria Lydia Child, which this thesis discusses.
The research taken on these two novels shows that the Indian idealization was not only shown by the illustration of their physical, behavior and moral acts, but also shown by the Indian behavior toward White people. The more loyalty they (the Indians) were, by accepting the frame of thinking of the White people and by very much helping them, the more they (the Indians) were idealized. Even then, it seemed that the solemnity which was put on them did not help improving the Indians livings.
In The Last of the Mohicans the two noble savage characters, Chingachgook and Uncas experienced bad fates. Chingachgook must live by himself after his only son who was expected to be his tribe's last inheritance died in his fighting with Magua, the Indian from another tribe. in defending the White people's interests. The same happened with Hobomok, the noble character of the Hobomok. After he bestowed his life for the well-being of Mary, the white character in this novel, he had to exterminate his love stuck to this White girl just because Mary's fiancee, a White man who had been reported dead, was actually still alive. Hobomok disappeared in the jungle, sacrificed his life for the sake of two White people's happiness. His fate was unknown.
The idealization of the Indians in these two novels is seemed not for the interest of the Indians, but more to fulfill the interest of the White men in that New World. Noble savage was presented as the medium of the White people in entering the wilderness world of America. After all knowledge's, skills, and their way of livings were absorbed, the Indian were then thrown, left without etiquette.
These novels' mainstream presented the picture on how culture, in all its glory and goodness, has unavoidably destroyed the livings of the Indians. Even though the Indians had been presented as noble Indians, they were destroyed, without the ability to stop the White people's stream of culture which physically had more power.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria L. A. D. Lestari
Milani: Rizzoli, 1977
928.5 AST b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Vlamijnck, Maria
[Place of publication not identified]: Uitgeverij D/C , 1992
BLD 839.36 VLA l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>