Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30251 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lukiana S.
[Place of publication not identified]: Warta Penelitian Perhubungan, 2012
WPP 24:1(2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ii Suhirta
"Air dengan melalui proses elektrolisa dapat dipecah struktur molekulnya menjadi gas hidrogen dan oksigen dimana jumlah hidrogen yang terbentuk dua kali lipat dari oksigen. Hidrogen merupakan bahan bakar yang ideal untuk motor bakar 4 langkah dan merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan. Dengan menambahkan gas hasil elektrolisa air ke motor bakar 4 langkah, dapat menggantikan sebagian porsi bahan bakar minyak yang digunakan.
Permasalahan gas hasil elektrolisa air untuk digunakan sebagai bahan bakar tunggal bagi motor bakar adalah supply gas elektrolisa yang tidak mencukupi jumlah yang dibutuhkan motor bakar, disebabkan oleh laju produksi gas elektrolisa yang relatif kecil. Menjadikan gas elektrolisa air sebagai bahan bakar tambahan merupakan langkah yang cukup tepat bagi pengurangan pemakaian BBM. Penambahan gas elektrolisa air bagi motor bakar ini dengan melakukan injeksi pada bagian air box filter (sebelum karburator).
Penambahan gas elektrolisa air melalui air box filter dapat mengurangi pemakaian BBM pada motor bakar. Penghematan tertinggi terjadi pada putaran motor 3500 rpm kondisi tanpa beban, ada pada nilai 3,71%.

Water Electrolysis can be separate water to became oxygen gas and hydrogen gas. The generated amount of hydrogen is twice the amount of oxygen. Hydrogen is most ideal fuel for 4 stroke engine and it is environment friendly. By adding water electrolysis gas result to 4 stroke engine, can replace some portion of fuel was used.
Gas of water electrolysis is cannot use as prime fuel for engine because of generated of gas is slightly. Using gas of water electrolysis is the best way to reduced fuel consumption. Injection gas of water electrolysis is placed at air box filter (before the carburetor).
By adding water electrolysis gas result to air box filter can reduced fuel consumption needed. Maximum Economical fuel comsumption is 3,71% occur at 3500 rpm without load.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50738
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rioko Aji
"Air dengan melalui proses elektrolisa dapat memecah struktur molekulnya H2O -> 2H + 1/2 O2, dan proses pembakaran gas hidrogen menghasilkan produk berupa air (H2O), sehingga hidrogen merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui. Dengan menambahkan gas hasil elektrolisa air ke motor bakar 4 langkah, gas ini dapat menggantikan sebagian peran bahan bakar minyak sebagai sumber energinya.
Permasalahan gas hasil elektrolisa air untuk digunakan sebagai bahan bakar tunggal bagi motor bakar adalah supply gas elektrolisa yang tidak sanggup memenuhi jumlah yang dibutuhkan motor bakar, karena laju produksi gas elektrolisa masih relatif kecil. Menjadikan gas elektrolisa air sebagai bahan bakar tambahan merupakan langkah yang cukup tepat bagi pengurangan pemakaian BBM. Penambahan gas elektrolisa air bagi motor bakar ini dengan melakukan injeksi pada bagian intake manifold (setelah karburator).
Penambahan gas elektrolisa air melalui intake manifold dapat mengurangi pemakaian BBM pada motor bakar. Penghematan BBM terjadi pada putaran motor diatas 2750 rpm dan beban minimal 100 watt. Nilai penghematan BBM tertinggi terjadi pada putaran motor 3500 rpm dengan beban 400 watt yaitu sebesar 7,5 %.

Water can be separated into oxygen and hydrogen gases by electrolyzing. The amount of generated hydrogen is twice the amount of oxygen. Hydrogen is most ideal fuel for 4 stroke engine and it is environmental friendly. Adding water electrolysed gases into 4 stroke engine, can substitute some portion of the used fosil fuel.
Gas of water electrolysis cannot be used as main fuel for engine because the rate of generated gases is too low and insufficient to fulfill the nedded fuel gas consumption. Therefore, adding water electrolysed gases as a supplementary fosif fuel will be very usefull to reduce the consumption of fosil fuel. This is done by injecting these gases at the intake manifold (after the carburetor).
Adding these gases trough intake manifold, reduces the fosil fuel nedded. Saving fosil fuel occurs at rpm above 2750 and minimum load of 100 watts. The best saving of fosil fuel (7.5 %) occurs at rpm 3500 and 400 watts loaded."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50737
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nuril Imansyah
"Meningkatnya perhatian pemerintah terhadap energi terbarukan, memaksa perusahaan pelayaran untuk mengganti bahan bakar kapal dari semula berbahan bakar fosil menjadi campuran biodiesel yang dikenal sebagai B20 dan B30. Dalam tulisan ini, analisis teknis dilakukan dengan mengevaluasi trend konsumsi bahan bakar minyak dalam volume per waktu dan juga trend suhu gas buang dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan bakar biodiesel terhadap konsumsi bahan bakar dan suhu gas buang. Analisis ekonomis dilakukan dengan mengevaluasi trend biaya bahan bakar yang mengacu pada trend konsumsi bahan bakar minyak dan juga fluktuasi harga bahan bakar dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan bakar biodiesel terhadap biaya bahan bakar per jarak tempuhnya. Selanjutnya analisis juga dilakukan melalui perbandingan konsumsi bahan bakar kapal saat ini dengan umur mesin 22 (duapuluh dua) tahun dibandingkan dengan saat kondisi mesin baru dan analisis lanjutan yaitu mengestimasi tingkat emisi gas buang yang dihasilkan. Analisis data menunjukkan bahwa secara umum pada semua jenis kapal bahwa penggunaan biodiesel dapat meningkatkan volume konsumsi bahan bakar minyak sebesar 4,54% untuk B20 dan 6,25% untuk B30. Selanjutnya, pengamatan terhadap suhu gas buang menunjukkan bahwa ada peningkatan suhu saat menggunakan B20 sebesar 7.8 oC dan B30 sebesar 13,4 oC. Analisis ekonomis mengenai biaya bahan bakar rata-rata untuk semua jenis kapal menunjukkan peningkatan biaya bahan bakar saat menggunakan B20 sebesar 1,66% dan B30 sebesar 9,63% walapun tidak dapat disimpulkan hal tersebut sepenuhnya karena konsumsi yang bertambah namun juga dipengaruhi oleh fluktuasi harga bahan bakar. Konsumsi bahan bakar saat ini terbukti lebih tinggi dibandingkan dengan saat kondisi mesin baru hal ini dipengaruhi berkurangnya tingkat efisiensi dari mesin itu sendiri. Untuk emisi gas buang HC, CO dan SO2 meningkat sebesar 2,3%, 11,5% dan 38,2% berurutan untuk B20 dan 3,4%, 16,4% dan 53,3% untuk B30 seiring bertambahnya kadar biodiesel, kondisi sebaliknya terjadi pada jenis emisi NOx dengan penurunan besar -9,4% untuk B20 dan -13,5% untuk B30.

The increasing of government attention in renewable energy, forced ship management split fossils fuel to mix biodiesel which is known as B20 and B30. In this paper, technically analysis observed trend of fuel oil consumption in volume per time and also trend of exhaust gas temperature aims to knowing the effect of using biodiesel fuel in term of fuel consumption and exhaust gas temperature. Economically analysis observed fuel cost considered to fuel oil consumption trend and also price fluctuation aiming to knowing effect of using biodiesel fuel on fuel cost. Furthermore, analysis being done by compared fuel oil consumption in today condition to new engine condition which is engine lifetime is 22 (twenty-two) years and analysis also conduct by estimating exhaust gas emission resulted. Data analysis shows that in general all type of ships indicates that using biodiesel is raising up the fuel oil consumption up to 4,54% using B20 and 6,25% using B30. Furthermore, observation to exhaust gas temperature shows that there is increasing number of temperature when B20 up to 7.8 oC and B30 up to 13,4 oC. Economically analysis regarding to fuel oil cost in average for all ships type shows increase of fuel cost when using B20 up to 1,66% and B30 up to 9,63%, even though this condition cannot conclude influenced by just only raising up fuel oil consumption but also by bunker price fluctuation. Comparison of fuel oil consumption in today engine condition proof higher then new engine condition due to reduction of engine efficiency itself. Exhaust gas emission prove that for HC, CO and also SO2 are increase up to 2,3%, 11,5% and 38,2% respectively for B20 and 3,4%, 16,4% and 53,3% for B30 along with increase of biodiesel content, but the opposite result for NOx is decrease up to -9,4% for B20 and -13,5% for B30."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikri
[Place of publication not identified]: Warta Penelitian Perhubungan, 2010
WPP 22(1-5)2010
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Agung Prasetyo
"Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang masih menerapkan subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM). Pemerintah Indonesia sesuai dengan amanah undang-undang harus menjamin penyediaan dan pendistribusian BBM bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk menerapkan kebijakan ini dengan tepat maka pemahaman akan pola konsumsi BBM menjadi hal yang sangat fundamental karena setiap daerah memiliki hak yang sama dalam memperoleh sumber energi termasuk BBM. Penelitian ini menggunakan metode clustering untuk mengetahui kategori kabupaten/kota berdasarkan pola konsumsi BBM subsidi. Data yang digunakan adalah data konsumsi BBM subsidi sejak Januari tahun 2016 hingga Juni tahun 2021 dalam bentuk time series. Penelitian ini membandingkan beberapa metode clustering yaitu k-means, Partitioning Around Medoid (PAM) dan Clustering Large Applications (CLARA). Hasil yang diperoleh adalah k-means menjadi metode clustering yang paling optimal untuk analisis konsumsi BBM subsidi setelah dilakukan evaluasi terhadap nilai rata-rata Silhouette, Dunn Index dan Connectivity. Hasil clustering dengan metode k-means mengindikasikan adanya dua cluster kabupaten/kota yang memiliki tingkat kerentanan terhadap konsumsi BBM yang tinggi dan rendah. Pemerintah perlu menetapkan daerah prioritas dalam pengawasan penggunaan BBM subsidi terutama daerah dengan tingkat kerentanan penggunaan BBM subsidi yang tinggi serta untuk daerah yang memiliki tingkat kerentanan rendah pemerintah perlu meninjau kembali kuota BBM subsidi yang ditetapkan

Indonesia is one of the countries in the world that still applies subsidies for fuel oil (BBM). The Indonesian government following the mandate of the law must ensure the supply and distribution of fuel for all Indonesian people. Understanding the pattern of fuel consumption is very fundamental because every region has the same rights in obtaining energy sources, including fuel. This study uses the clustering method to determine the category of districts/cities based on the pattern of consumption of subsidized fuel. The data used is data on subsidized fuel consumption from January 2016 to June 2021 in the form of a time series. This study compares several clustering methods, namely k-means, Partitioning Around Medoid (PAM), and Clustering Large Applications (CLARA). The results found that k-means becomes the most optimal clustering method for the analysis of subsidized fuel consumption after evaluating the values of Silhouette, Dunn Index, and Connectivity. The results indicate that two district/city clusters have high and low levels of vulnerability to fuel consumption. The government needs to determine priority areas in supervising the use of subsidized fuel, and for areas that have a low level of vulnerability, the government needs to review the quota for subsidized fuel that has been set."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Nurdin
"Struktur molekul air melalui proses elektrolisa dapat dipecah menjadi gas O2 dan H2. Dengan menambahkan gas hasil elektrolisa air ke motor bakar 4 langkah sebagai bahan bakar, gas ini dapat mengurangi peran bahan bakar minyak sebagai sumber energinya. Dengan menambahkan gas hasil elektrolisa air ke motor bakar 4 langkah sebagai bahan bakar, diyakini dapat mengurangi peran bahan bakar minyak sebagai sumber energinya. Agar dapat lebih mengurangi konsumsi bahan bakar, ukuran pilot jet pada karburator diperkecil beberapa tingkatan. Pengujian efisiensi ini dilakukan pada sepeda motor Honda Supra X 100 cc dalam dua ukuran pilot jet, yaitu pilot jet ukuran standar (38) dan ukuran yang telah diperkecil (35). Pengujian dilakukan dengan membandingkan fuel consumption (FC) melalui uji jalan kendaraan, emisi gas buang, daya dan torsi kendaraan dimana di tiap-tiap pengujian dilakukan 4 tahap yaitu pengujian dalam kondisi standar, pengujian dalam kondisi standar ditambah dengan gas hidrogen, pengujian dengan pilot jet diperkecil tanpa gas hidrogen dan pilot jet diperkecil dengan gas hidrogen. Pada pengujian ini menggunakan bahan bakar premium.

Water molecular structure can be separated into O2 and H2 gas. With the addition of water electrolysis gas to a 4-stroke internal combustion engine, the fuel consumption can be decreased. For more reduction of liquid fuel consumption, we can minimize the size of the pilot jet in the carburettor. The efficiency experiment was done using Honda Supra X 100cc motor cycle with two size of pilot jet that is 35 and 38 (standard). the experiment have done with comparation of fuel consumption with the road test, exhaust gas emission, power and Torque. In standard condition, standar with hydrogen gas, standar with reduction of pilot jet but without hydrogen gas and standard with reduction of pilot jet size and hydrogen gas. The fuel used is premium."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50864
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Randyta Iswara
"Struktur molekul air melalui proses elektrolisa dapat dipecah menjadi gas O2 dan H2. Dengan menambahkan gas hasil elektrolisa air ke motor bakar 4 langkah sebagai bahan bakar, gas ini dapat mengurangi peran bahan bakar minyak sebagai sumber energinya. Dengan menambahkan gas hasil elektrolisa air ke motor bakar 4 langkah sebagai bahan bakar, diyakini dapat mengurangi peran bahan bakar minyak sebagai sumber energinya. Agar dapat lebih mengurangi konsumsi bahan bakar, ukuran pilot jet pada karburator diperkecil beberapa tingkatan. Pengujian efisiensi ini dilakukan pada sepeda motor Honda Supra X 110cc dalam dua ukuran pilot jet, yaitu pilot jet ukuran standar (38) dan ukuran yang telah diperkecil (35). Pengujian dilakukan dengan membandingkan fuel consumption (FC) melalui uji jalan kendaraan, emisi gas buang, daya dan torsi kendaraan dimana di tiap-tiap pengujian dilakukan 4 tahap yaitu pengujian dalam kondisi standar, pengujian dalam kondisi standar ditambah dengan gas hidrogen, pengujian dengan pilot jet diperkecil tanpa gas hidrogen dan pilot jet diperkecil dengan gas hidrogen. Pada pengujian ini menggunakan bahan bakar pertamax.

Water molecular structure can be separated into O2 and H2 gas. With the addition of water electrolysis gas to a 4-stroke internal combustion engine, the fuel consumption can be decreased. For more reduction of liquid fuel consumption, we can minimize the size of the pilot jet in the carburettor. The efficiency experiment was done using Honda Supra X 110cc motor cycle with two size of pilot jet that is 35 and 38 (standard). The experiment have done with comparation of fuel consumption with the road test, exhaust gas emission, power and Torque. In standard condition, standar with hydrogen gas, standar with reduction of pilot jet but without hydrogen gas and standard with reduction of pilot jet size and hydrogen gas. The fuel used is pertamax."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50897
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya N. Sumito
"Persediaan bahan bakar fosil di dunia yang semakin menipis sedangkan permintaan terus meningkat mendorong timbulnya penelitian dan eksperimen untuk merancang ruang bakar baru yang mampu bekerja pada kecepatan aliran. udara linggi dan mempunyai efisiensi yang dapat diterima Ruang bakar ekspansi mendadak berkontur tangga merupakan kandidal kuat unluk memenuhi kebutuhan ruang bakar tersebut.
Penelitian kali ini memvariasikan variabel kecepatan udara (Vud), kecepatan injeksi bahan bakar (Vf), perbandingan jarak injeksi bahan bakar terhadap tangga dengan ketinggian tangga (L/h), serta menganalisa kadar oksigen dan karbonmonoksida pada gas buang untuk melihat efek variabel-variabel tersebut terhadap efisiensi konsumsi bahan bakar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keadaan dinamika fluida (Vud dan Vf) dan letak injeksi bahan bakar pada ruang bakar sangat mempengaruhi efisiensi konsumsi bahan bakar.

World fossil fuel deposit which decreasing as its increasing in demand calls out for researchers and experiments to design a new combustor that capable to work at high speed air flow and has a acceptable combustion efficiency. Sudden expansion backward-facing step combustor is a strong candidate to meet the needs of such a combustor is a strong candidate to meet the needs of such a combustor.
This research cary the air speed (Vud), fuel injection speed (Vf), ratio between injection distance to the step and the step height (Lf/h), and also analyze Oxygen and Carbonmonoxide rate on flue gas to see the effects of those variables against the fuel consumption efficiency.
The research showed that fluid dynamics and fuel injector position has a very significant effects against fuel consumption efficiency.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37487
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamaludin
"Dalam berbagai penelitian uji tarik kapal ditemukan rentang Froude number tertentu yang memiliki kenaikan koefisien hambatan yang tidak terlalu ekstrim. Hal ini menyebabkan kenaikan hambatan dan daya kapal pada rentang ini tidak terlalu jauh sehingga nilai Froude number yang masuk ke dalam rentang tersebut dianggap sebagai Froude number ideal. Nilai konsumsi bahan bakar pada Froude number ideal tersebut nantinya merupakan nilai konsumsi bahan bakar optimal. Analisa lain dalam optimalisasi konsumsi bahan bakar juga dilakukan dengan meninjau konsumsi bahan bakar kapal terhadap DWT serta ditinjau dari kecepatan dinas kapal yang digunakan oleh kapal penelitian ini pada skala penuh.

In many research of ship model pulling tests it was found that in certain intervals of Froude numbers have not an extreme escalation of ship's resistance coefficient. This cause the escalation of ship's resistance and power for each Froude number's interval are small, and these Froude number's are determined as ideal Froude number. The fuel consumption in this ideal Froude number will be determined as the optimum fuel consumption of the ship. The optimum fuel consumption also will be analyzed based on ship's deadweight tonnage and the service speed that will be used on the full scale ship."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1022
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>