Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115226 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Faidzin Firdhaus
"Karya akhir ini dibuat untuk menganalisis pedoman akuntansi Bank Indonesia dibandingkan dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia untuk kemudian dibandingkan juga dengan kebijakan dan pedoman di bank sentral lain. Penelitian ini bersifat kualitatif dan ditulis dengan desain deskriptif analitis. Hasil analisis menyarankan agar BI menggunakan sepenuhnya standar akuntansi yang berlaku umum seperti best practices transparansi bank sentral lain. Dengan penggunaan standar umum ini, maka BI dapat meningkatkan transparansi laporan keuangannya dengan penggunaan metode yang disepakati dan dipahami bersama. Dalam rangka penerapan standar ini, BI perlu memperbaiki format neraca, laporan surplus defisit, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Selain itu, BI perlu juga untuk mengungkapkan nilai wajar dan manajemen risiko atas aset keuangannya, menilai kembali ketepatan klasifikasi aset keuangannya serta membuat skema pembagian surplus yang lebih fleksibel dan berbasis risiko
This thesis was made to analyze Bank Indonesia?s accounting guidelines, compared with Indonesian generally accepted accounting standards and also with the accounting policies and guidelines on other selected central banks. This study is qualitative in nature and written with descriptive analytical design. The results of the analysis suggested that BI should use generally accepted accounting standards, like for instance the best practices of transparency in other central banks. With the use of these standards, BI can enhance transparency of its financial reports by using publicly agreed and understood methods. In order to implement these standards, BI needs to adjust the format of its balance sheet, income statement, statement of changes in equity and statement of cash flows. In addition, BI should also disclose the fair value and risk management for its financial assets, reassess the accuracy of its financial assets classification and create more flexible and risk-based surplus-sharing scheme."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Politik pangan Indonesia tertuang dalam UU No.7 tahun 1996 tentang pangan. Pencapaian politik pangan diukur lewat konsep ketahanan pangan. Konsep ini diadopsi ternyata tidak mampu mengatasi masalah kelaparan. Konsep ketahanan pangan yang tidak mempersoalkan siapa yang memproduksi, dari mana produksi pangan, dan bagaimana pangan diproduksi kemudian jadi "kuda troya" kapitalisasi sisitem pembangunan pangan dunia yang didesain oleh negara-negara utara.Hasilnya, sistem pertanian negara-negara selatan hancur.
Kondisi ini melahirkan konsep tandingan: kedaulatan pangan. Berbeda dengan ketahanan pangan yang teknis, kedaulatan pangan adalah konsep politik. Ada perbedaan mendasar antara ketahanan pangan dengan kedaulatan pangan: model produksi pertanian industri VS agroekologis dan multikultur; pasar bebas VS proteksionis dan lokal; memakai instrumen WTO vs International Planning committee for food sovereignty; memuja paten vs anti paten dan komunal; dan wacana economic rationalism vs green rationalism. Jadi, diverfikasi pangan hanya bagian kecil untuk menggapai kedaulatan pangan.
Diversifikasi pangan dirintis sejak 1960-an, tetapi hasilnya belum memuaskan. Hal pola konsumsi dan produksi/ketersediaan pangan tidak seimbang, inefisiensi sisitem distribusi dan liberalisasi pasar pangan. Dibandingkan negara-negara Asia, Indonesia memiliki daya dukung lahan cukup baik. Untuk memperkuat diversifikasi pangan harus dipastikan SD ada di bawah kontrol petani/komunitas untuk memproduksi aneka pangan sesuai kondisi lokal, mendahulukan pangan yang bisa diproduksi sendiri daripada impor, mengolah pangan lokal menjadi tepung, mengubah kebijakan diversifikasi pangan yang tidak konsisten, merancang ulang pasar pangan, dan menjaga konsisitensi kebijakan."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
La Ode Tarfin Jaya
"Pendekatan klasik di dalam perencanaan Wilayah Pertambangan (WP) adalah komponen fisik bahan galian dan kelayakan ekonomi dijadikan pertimbangan utama. Sementara komponen lingkungan hidup dipertimbangkan hanyalah ketika menyusun AMDAL pertambangan pada akhir evaluasi sebuah proyek pertambangan sebelum dilakukan eksploitasi bahan galian.
Penelitian ini bertujuan: (1) mengidentifikasi komponen lingkungan hidup yang menentukan proporsi alokasi lahan/ruang untuk direncanakan sebagai WP, (2) merumuskan model analisis kesesuaian lahan dengan mengintegrasikan pertimbangan lingkungan hidup dan keberlanjutannya dalam rencana WP, (3) menghitung luas area yang memungkinkan untuk dialokasikan sebagai rencana WP, (4) merumuskan prioritas pilihan model kebijakan dalam rencana penetapan WP. Penelitian ini menggunakan pendekatan survey persepsi dan integrasi GIS dan AHP dalam analisis kesesuaian lahan. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Buton Utara yang sebagian besar wilayahnya adalah kawasan Suaka Margasatwa tetapi memiliki potensi bahan galian langka di Indonesia yaitu aspal alam.
Temuan utama dari penelitian ini adalah: (1) Proporsi alokasi lahan untuk rencana penetapan WP dipengaruhi oleh integrasi komponen lingkungan fisik dan sosial dalam analisis kesesuaian lahannya dengan bobot prioritas dipertimbangkan SEBESAR 75,14%. Pre-Mining Land Suitability Analysis (P-MLSA) dengan produk akhir proporsi green reserve area merupakan model analisis kesesuaian lahan integratif dan paling sesuai untuk diterapkan dalam rencana penetapan WP, (3)Luas green reserve area yang memungkinkan untuk dialokasikan sebagai rencana untuk ditetapkan sebagai WP dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan adalah 13.650 ha atau 18,073% dari 75.529 ha luas lahan total Suaka Margasatwa eksisting yang masuk wilayah administratif Kabupaten Buton Utara (4) Prioritas pilihan strategi kebijakan terhadap green reserve area saat ini adalah menetapkannya sebagai Wilayah Pencadangan Negara (WPN) untuk tetap mempertahankan keberlanjutan penggunaan lahan saat ini dan tetap menjaga representasi sektor pertambangan dalam tata ruang.Konsep green reserve area dalam rencana penetapan Wilayah Pertambangan dengan prosedur analisisnya dapat diterapkan oleh stakeholder pemerintah, masyarakat dan investor pertambangan.

The classical approach in the planning of mining area is done by making the physical component of mineral and the economic feasibility as the primary considerations. The environmental component is considered only when formulating the Environmental Impact Assessment/EIA of mining at the final evaluation of a mining project prior to the exploitation of minerals.
The goals of this study are: (1) To identify the environmental components that determine the proportion of allocation of land / space planned as WP, (2) To formulate a model of land suitability analysis by integrating environmental considerations and its sustainability in the WP plans, (3) To calculate the area which is possible to be allocated as WP plans, (4) To formulate the priority of choosing policy model in WP determination plan. This study uses the approach of perception survey and the integration of GIS and AHP in the land suitability analysis. The research was conducted in the Regency of North Buton which most of its area is the Wildlife Sanctuary area but has the potential existence of Indonesia’s rare minerals of natural asphalt.
The main findings of this study are: (1) The proportion of the allocation of land/space for the WP determination plan influenced by the integration of the physical environment and social components in land suitability analysis with the priority weighting of 75.14% (percent), (2) Pre-Mining Land Suitability analysis (P-MLSA) with proportion of green reserve area as the final product is an integrative model of land suitability analysis and the most suitable to be applied in determining WP plans, (3) The wide of green area reserve that allows it to be allocated as a plan to set up as WP with due regard to the sustainability principles is 13,650 ha or 18.073% of the total land area of 75,529 ha of Wildlife Sanctuary existing incoming administrative region of North Buton Regency, (4) The current priority of strategy choice of policy for the green reserve area is by assigning it as The State’s reserve area. This is to maintain the sustainability of the current land- use as well as maintaining the representation of the mining sector in the spatial planning. The concept of green reserve in the mining area determination proposed with analysis procedure can be applied by government stakeholders, communities and mining investor.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ariestiyanti
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pelaksanaan program revitalisasi pasar dengan stabilisasi harga komoditas pangan. Tahun 2015, pemerintah memulai program Revitalisasi/Pembangunan Baru Pasar Rakyat. Salah satu prinsip revitalisasi dalam hal ekonomi sebagai instrumen menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok (pangan) yang beredar di masyarakat. Pelaksanaan revitalisasi pasar rakyat berbeda-beda di tiap daerah di Indonesia. Oleh karena itu, perlu melihat berapa anggaran yang dikeluarkan di daerah tersebut, kepadatan penduduk, total pasar serta pasar yang direvitalisasi dan juga pendapatan per kapita. Penelitian ini menggunakan data harga 10 komoditas dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional dan anggaran revitalisasi pasar yang diperoleh dari Kementerian Perdagangan. Menggunakan metode data panel dari pertumbuhan perubahan harga, koefisien variasi harga, dan rata-rata harga pada tingkat level dari 10 komoditi pangan per bulan dari tahun 2016-2019 dari 95 kabupaten/kota di Indonesia. Di estimasi dengan model Random Effect. Studi ini membuktikan bahwa pelaksanaan revitalisasi/pembangunan baru pasar rakyat berkorelasi dengan stabilitas harga komoditas pangan, namun di sisi lain juga meningkatkan harga rata-rata di tingkat level.

This study aims to look at the relationship between the implementation of the market revitalization program and the stabilization of food commodity prices. In 2015, the government started a Revitalization/New Market Development program for the Peoples Market. One of the principles of revitalization in terms of the economy as an instrument is to stabilize the prices of basic needs (food) circulating in the community. The revitalization of peoples markets varies in each region in Indonesia. Therefore, it is necessary to look at how much the budget is spent in the area, population density, total market and revitalized market and income per capita. This study uses 10 commodity price data from the National Strategic Food Price Information Center (PIHPS) and market revitalization budget obtained from the Ministry of Trade. Using the panel data method of growth in price changes, coefficient of price variation, and average prices at the level of 10 food commodities per month from 2016-2019 from 95 districts/cities in Indonesia. Estimated by the Random Effect model. This study proves that the implementation of revitalization/new development of peoples markets correlated with the stability of food commodity prices, but on the other hand also increased average prices at the level."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54852
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Pusposari
"Tujuan umum penelitian mi adalah untuk mengetahui faktor - faktor yang mémpengaruhi permintaan pangan rumah tangga khususnya pangan sumber karbohidrat di Provinsi Maluku dan mengetahui komoditas pangan lokal apa yang berpotensi menjadi pengganti beras sebagai sumber pangan pokok masyarakat di Provinsi Maluku. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode analisis model Almost Ideal Demand System (AIDS). Data yang digunakan dalam penelitian mi adalah data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) untuk Provinsi Maluku Tahun 2010. Pola perrnintaan sumber karbohidrat di Provinsi Maluku secara umurn dipengaruhi oleh pendapatan dan harga komoditas baik harga sendiri maupun harga silang dan secara spesifik untuk masing-masing komoditas dipengaruhi faktor sosial demografi yang berbeda-beda. Koinoditas yang bersifat substitusi terhadap beras dalam penelitian mi adalah komoditas sagu dan pangan lokal lain (jagung, talas, ubijalar dan kentang). Namun kendalanya, komoditas-komoditas tersebut termasuk dalam komoditas inferior di Provinsiini. Selain itu, terigu yang merupakan produk impor menjadi salah satu ancaman dalam penyediaan pangan bagi masyarakat di Provinsi Maluku karena komoditas mi bersifat substitusi terhadap seluruh kelompok komoditas yang diteliti selain beras.

The general objective of this study was to determine the factors that affect the household food demand on source of carbohydrate and the commodities of local resources that could potentially be a substitute for rice as a staple food source for communities in Maluku. The analysis is using the Almost Ideal Demand System (AIDS) model. The data used in this study is data from the National Socioeconomic Survey (Susenas) of Maluku Province in 2010. The pattern of demand for carbohydrate sources in Maluku Province in general influenced by income and price. The social demographic variables influenced specifically on each commodity. Commodities that are substitutes for rice in this study are sagu and other local foods (corn, talas, sweet potato, and potato). But these commodities are inferior in this province based on income elasticity. In addition, wheat commodities that is imported become one of the threats on food providing specially for Maluku communities, because this commodities are substitutes of all commodities group in this study, except for rice"
Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2012
T23017
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"The objective of the research is to analysis the role of female in food diversification effort in order to reach food security that is affected by householder in Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Indonesia. We focused in role of female household level because female is the decision maker to choose and serve the food household consumption..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Krisna Melinda
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada siswa di SMP Negeri 28 Jakarta dan SMP Negeri 1 Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2013. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan instrument penelitian berupa kuesioner dan FFQ. Hasil penelitian menunjukkan 50,3% responden sering mengonsumsi buah dan sayur. Hasil bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara frekuensi makan pagi (p-value 0,028; OR 3,054) dan contoh dari orangtua (p-value 0,002; OR 2,785).
Analisis multivariat menunjukkan bahwa contoh dari orangtua menjadi faktor yang paling berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur. Walaupun responden sering mengonsumsi buah dan sayur tetapi rata-rata buah dan sayur yang dikonsumsi setiap harinya masih sangat sedikit. Oleh karena itu, dibutuhkan contoh yang baik dari orangtua dalam hal mengonsumsi buah dan sayur serta lebih mengajak anaknya untuk teratur dalam makan pagi.

The purpose of this study was to determine factors associated with fruit and vegetable consumption among student in SMPN 28 Jakarta and SMPN 1 Jakarta. This study was held in April until May 2013. The method used in this study was cross sectional design with questionnaire and FFQ as an instrument. The result of this study showed that 50,3% respondent often consumed fruit and vegetable. From analyses data used chi-square, there were significant association between breakfast frequency and parents modeling.
Multivariate analysis showed that the strongest correlations fruit and vegetable consumption was parents modeling. Eventhough, they often consumed fruit and vegetable, the mean of fruit and vegetable which consumed everyday is so little. So that, parents must be a good models for their teenagers and ask their teenager to breakfast regularly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carlita Rozetta
"Berdasarkan survei survei awal yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa sebanyak 56% siswa SMA di salah satu sekolah swasta di Tangerang menggunakan suplemen makanan. Angka ini ternyata lebih tinggi jika dibandingkan dengan prevalensi penggunaan suplemen makanan di dunia (31%). Dari hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui proporsi penggunaan suplemen makanan pada siswa SMA serta menilai hubungan antara status kesehatan dan faktor lainnya dengan konsumsi suplemen makanan.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional yang dilakukan pada bulan April di SMA Islamic Village Tangerang. Sampel yang digunakan sebanyak 135 responden yang dipilih secara systematic random sampling. Konsumsi suplemen makanan merupakan variabel terikat dalam penelitian ini. Sedangkan variabel bebas terdiri dari status gizi (Indeks Massa Tubuh), riwayat si, riwayat penyakit kronis, jenis kelamin, pengetahuan gizi, asupan karbohidrat, asupan protein, konsumsi sayur, konsumsi buah, praktek konsumsi suplemen orang tua, keterpaparan media promosi, dan pengaruh teman sebaya. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi kuesioner, form FFQ-SQ, timbangan seca, microtoise, dan food model. Penelitian ini melibatkan analisis univariat dan analisis bivariat berupa uji chi square.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan proporsi pengguna suplemen makanan pada siswa SMA Islamic Village Tangerang Tahun 2012 sebesar 53,3%. Selain itu, terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat penyakit kronis, praktek konsumsi suplemen orang tua, keterpaparan media massa, dan pengaruh teman sebaya dengan konsumsi suplemen makanan. Hubungan yang bermakna antara riwayat penyakit kronis dengan konsumsi suplemen makanan (p value = 0,020) sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rock (2007). Hubungan yang bermakna antara praktek konsumsi suplemen orang tua dengan konsumsi suplemen makanan (p value = 0,000) juga didukung dengan penelitian Ramadani (2005). Adanya hubungan antara keterpaparan media promosi dengan konsumsi suplemen makanan (p value = 0,000) juga sejalan dengan penelitian Putri (2004). Sedangkan hubungan yang bermakna antara pengaruh teman sebaya dengan konsumsi suplemen makanan (p value = 0,000) didukung oleh penelitian O’Dea (2003).
Dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat hubungan antara riwayat penyakit kronis dengan faktor lingkungan sosial dengan konsumsi suplemen makanan. Selain itu, diperoleh saran bagi pihak siswa dan orang tua agar lebih selektif dalam memilih produk suplemen makanan yang sesuai dengan kebutuhannya, serta bagi pihak sekolah dan pihak pemerintah (dinas kesehatan dan pendidikan Kabupaten Tangerang) agar lebih mensosialisasikan informasi terkait gizi kepada masyarakat.

There has been 56% of private high school students in Tangerang using food supplement based on the early survey that has been made. It was higher than the number of food supplement users in the world (31%) so that the researcher was interested to find out the proportion of the food supplement users in senior high students and also to evaluate the association between health status and the other factors with food supplement consumption.
This study used a cross sectional design study. It was held in April 2012 at Islamic Village Tangerang Senior High. There were 135 respondents which was selected by systematic random sampling. The food supplement consumption was a dependent variable of this study, meanwhile the body mass index, infectious disease history, chronic disease history, gender, nutrition knowledges, carbohydrate intake, protein intake, vegetable consumption, fruit consumption, supplement consumption by parents, media exposure, and also peers influences were independent variable. Questionnaire, FFQ-SQ form, seca scale, microtoise, and food model were used as the instruments of this study. This study used two kind of analysis, there were univariate analysis and bivariate analysis which was chi square test.
The result of this study was showed that there were 53,3% food supplement users among Islamic Village Tangerang students in 2012. Besides, there were a significant assocation between chronic disease history, supplement consumption by parents, media exposure, and also peers influences with food supplement consumption. A significant association between a chronic disease history and food supplements consumption (p value = 0.020) was in line with research by Rock (2007). A significant association between supplement consumption by parents with food supplements consumption (p value = 0.000) are also supported Ramadani's research in 2005. An association between media exposure with the food supplements consumption (p value = 0.000) also in line with research by Putri (2004). While a significant association between peers influences with the food supplements consumption (p value = 0.000) supported by O'Dea’s research in 2003.
In conclusion, this study showed that there are a significant association between chronic disease history and social environment influences with food supplements consumption. Besides, it was obtained the suggestions for the students also the parents to be more selective in choosing food supplements product that suit their needs and for the school and government to socialize nutrition information to society, especially for high school students.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christoper Bagus Rijadi
"Skripsi ini membahas tentang hubungan usia, jenis kelamin, penampilan makanan, rasa makanan, menu makanan, penyajian makanan, dan pelayanan penyaji dengan daya terima makanan lunak pada pasien dewasa di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Sampel penelitian ini adalah pasien rawat inap yang memenuhi kriteria inklusi dan dipilih secara purposive sampling yaitu sebanyak 94 pasien. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional). Daya terima diukur berdasarkan hasil selisih antara penimbangan berat awal makanan dengan sisa makanan pasien dalam sehari.
Dari hasil penelitian ini prevalensi rata-rata total daya terima makanan lunak responden dalam sehari adalah sebesar 72,4%. Terdapat hubungan bermakna antara penampilan makanan, rasa makanan, menu makanan, dan pelayanan penyaji dengan daya terima makanan responden. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia, jenis kelamin, dan penyajian makanan dengan daya terima makanan responden. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan lagi mengenai mutu makanan terutama penampilan makanan, rasa makanan, menu makanan, dan pelayanan penyaji di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta agar daya terima pasien menjadi baik.

This thesis discusses the relationship of age, sex, food appearance,taste of food, food menu, food presentation, and service providers with soft food acceptance in adult patients at Gatot Soebroto The Army Hospital Jakarta. Sample of this study were inpatients who met the inclusion criteria and were selected by purposive sampling. The number of sample is 94. This study is a descriptive cross-sectional study design. Food acceptance is measured by the difference between the initial weighing of food with the rest of the patients in the daily diet.
From the results of this study the prevalence of the average total power received in a day soft foods respondent amounted to 72.4%. There is a significant relationship between the appearance of food, the taste of food, the menu and service providers with the food acceptance. There were no significant associations between age, gender, and presentation of food with the respondents food acceptance. Therefore there is need for more improvement of the quality of food, especially food appearance, taste of food, food menu, and service providers Gatot Subroto Central Army Hospital in Jakarta to force patients into good eating.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>