Ditemukan 92237 dokumen yang sesuai dengan query
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
TA5963
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Khidir Marsanto
"This article discusses the cultural history sketch of Orang Suku Laut (the Sea Tribe) and its implications for social relations patterns with the Malays in Riau Islands, Indonesia. Problems arise now in nomadic ethnic tribe when they interacting with the Malays. Many Malays people perceive Orang Suku Laut as a backward or primitive people. This point of view emerged from a long history of Orang Suku Laut in Riau Islands, and at present, the discourse is supported by the government which resettled them from the sea to the land as part of the modernization of disadvantaged areas in the New Order era. This government label to them was later influenced the Malays perception. Moreover, negative assumption also appears along with the cultural identity differences between both of the tribes, of which the Malays condense with Islamic tradition, while Orang Suku Laut doesn?t. At this situation, thus the identity of Orang Suku Laut is staked within socio-cultural dispute or contestation (the attraction process) among themselves in practicing their everyday lives."
Depok: Jurnal Antropologi Indonesia, 2010
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Tasrifin Tahara
"This article is the research on Bajonese life in Wakatobi regency of the Southeast Sulawesi Province as a community with a maritime history and culture as part of their life. In the interactional process with other communities in its surroundings in Wakatobi, The Bajonese are often stereotyped as pirates, stupid, and with physical characteristics that are different from other communities. In fact, for so long they have been neglected from the process of development implemented by either the central government or the regency government. As a marginal ethnic group, the Bajonese develop their own awareness to do morenients to negotiate at local political elements (bupati election=pilkada) and formed the ?kekar Bajo? organization, and appointing Ir Abdul Manan, MSc as president of this organization, and identifying all Bajonese as members without regard to state borders."
Depok: Jurnal Antropologi Indonesia, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Ridwan Melay
"Kerajaan Riau Lingga sepanjang lintasan sejarahnya telah banyak mengalami masa-masa suka dan duka. Ketika kerajaan-kerajaan di nusantara ini muncul dan berkembang dengan berbagai persoalannya. Riau Lingga tak kalah menarik, perjuangan yang heroik, dan peristiwa yang unik. Pada mulanya kehidupan kerajaan Riau Lingga hanyalah bahagian kecil dari peristiwa peristiwa penting dalam sejarah. Akan tetapi semenjak kedatangan bangsawan Bugis pada awal abad XVIII ke daerah ini baik sebagai pelaut, petani, maupun pedagang yang pada akhirnya mampu mempengaruhi struktur politik kerajaan. Para Bangsawan Bugis menjadi pelindung sekaligus tulang punggung kerajaan.
Alam politik kerajaan Riau Lingga pada awalnya terjadi konflik politik elite penguasa. Tetapi ketika menghadapi ancaman dari luar, Melayu dan Bugis bersatu. Kepentingan orang asing (Inggris dan Belanda) terhadap perdagangan semakin nyata. Bertemunya saling kepentingan itu membawa persoalan baru bagi kerajaan Riau Lingga. Namun kekuatan dan perlawanan yang dipimpin oleh Yang Dipertuan Muda Raja Haji Fisabilillah menantang kolonial tidak cukup untuk menghindari perubahan-perubahan yang datang dari luar. Situasi dan kondisi yang tidak mendukung berakibat fatal. Kerajaan yang semula satu kesatuan yang disebut kerajaan Riau Lingga menjadi terbagi dua di bawah kekuasaan Inggris dan Belanda. Traktat London tahun 1824 turut memperlemah posisi kerajaan untuk bangkit dari masa-lalunya.
Dan satu perjanjian ke perjanjian berikutnya datang silih berganti. Bagi kerajaan Riau Lingga perjanjian merupakan penghormatan terhadap bangsa lainnya yang setara dan sederajat. Tetapi pandangan kolonial terhadap perjanjian adalah pengikat secara keseluruhan bagi pewaris tahta kerajaan. Kemunduran politik Riau Lingga menyebabkan runtuhnya penguasaan perdagangan oleh kerajaan."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T4850
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Perret, Daniel, translator
Kuala Lumpur Kementerian Kebudayaan, Kesenian dan Pelancongan Malaysia 1998
RM 016.959 119 P 118 s
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Jakarta: Center for Research and Development of Religious Literature and Heritage Agency for Research & Development, and Training. Department and Religious Affairs of The Republic ofIndonesia, 2016
959.801 HIS
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Sutamat Arybowo
"Panggung Bangsawan is a popular folk theatre in Riau Lingga. The ups and downs in its performance are atributed to changes in social, political, and cultural conditions. This article is a reconstruction of a near extinct Panggung Bangsawan group in the Teluk village in the islands of Riau Lingga. First, I have attempted to describe the staging process; second, to endeavour to understand the phenomenon of change which occurs when a folk tale is transformed from written work into a performance; and third, to expose the transformation of a script (text) divided into scenes into a performance. This is an attempt to explain the relation between the audience?s response to a text when it is staged. This article is expected to give a more profound understanding on how the society supporting Panggung Bangsawan remember their past and their ideal views while comprehending how the shift in life values emerges in a staged folk tale."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2010
pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nining Betawati Prihantini
"Telah dilakukan eksplorasi mikroalga laut di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu pada bulan September 2004. Penelitian merupakan studi pendahuluan dalam suatu rangkaian penelitian eksplorasi mikroalga?termasuk isolasi dan koleksi?dalam rangka pemanfaatan sumber daya miroalga yang berkesinambungan. Penelitian dilakukan di perairan Pulau Pramuka dengan titik pengambilan sesuai arah mata angin (utara, timur, selatan, barat) Pulau Pramuka. Pada pengamatan awal diketahui 20 genus ditemukan di perairan Pulau Pramuka yaitu dari divisi Cyanophyta/ Cyanobacteria (1 genus), Chromophyta kelas Bacillariophyceae (16 genus), dan Dinophyta (3 genus). Mikroalga lain yang merupakan anggota 3 divisi tersebut di atas dan anggota Chlorophyta serta Haptophyta juga ditemukan, tetapi belum dapat diidentifikasi karena berukuran sangat kecil. Penelitian lanjutan mengenai keanekaragaman mikroalga masih sangat dibutuhkan untuk mengetshui studi flora mikroalga di Kepulauan Seribu dengan lebih teliti dan rinci.
Preliminary Study on Marine Microalgae from Pramuka Island Waters, Thousand Islands: Theexploration on marine microalgae from Pramuka Island waters has been done on September 2004. The research is one of the parts of microalgae exploration researches?including isolation and collection?that aim to invent and apply the advantages of microafgae as natural resources, continuously. The sampling site based on the compass direction i.e. north, east, south, and west of Pramuka Island. In the first examination have been found 20 genera from 3 divisions could be found in Pramuka Island waters. Those are 1 genus of Cyanophyta/ Cyanobacteria, 16 genus of Bacillariophyceae of Chromophyta, and 3 genus of Dinophyta. Other microalgae from those three divisions and Chlorophyta and Haptophyta also can be found but still very difficult to be identify, because the microalgae is very tiny. Continued research on microalgae diversity still need to be done in order to better understanding the floristic study of microalgae from Thousand Islands."
[place of publication not identified]: Sains Indonesia, 2004
SAIN-9-3-2004-12
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nainggolan, Poltak Partogi, 1963-
"Sebagai poros maritim dan negara kepulauan yang strategis dari perspektif geopolitik, Indonesia telah menetapkan tiga jalur ALKI untuk lintas damai pelajaran International, yang dijamin keberadaannya oleh hukum International. Hasil penelitian mengungkap beberapa tipe ancaman keamanan terkini yang cukup kompleks yang dihadapi Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan dan juga maritim, yang datang dari meningkatnya ketegangan dan ekkalasi konflik di laut China Selatan, serta terorisme global, intervensi asing, dan beragam kejahatan transnasional"
Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat RI, {s.a.}
324 KAJ 20:3 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Kresno Buntoro
Depok: Rajawali Press, 2023
387.5 KRE a
Buku Teks Universitas Indonesia Library